64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menyesuaikan pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktifinduktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka
teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan melalui
permasalahan-permasalahan dan pemecahanan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk
dukungandata empiris dilapangan.1
Penelitian kuantitatif dipilih karena data penelitiannya berupa
angka-angkadan dianalisis menggunakan statistik. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji apakahada pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual terhadap prestasibelajar matematika
2. Jenis Penelitian
Penelitian kausal adalah hubungan sebab akibat, bila x maka
y.2Biasanyadilakukan untuk mengkaji kemungkinan sebab akibat antara
1
Tim Laborator ium Jurusan, Pedoman Penyusunan Skripsi Stain Tulungagung, (Tulungagung: Tidak Diterbitkan, 2014), hal. 21
2
65
faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang
diselidiki.3Karena pengaruh yang dimaksud disini adalah suatu daya yang adaatau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.4
Jenis penelitian kausal ini dipilih
karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
terhadap prestasi belajar matematika
B. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kelompok besar yang menjadi sasaran
generalisasi. Populasi dirumuskan sebagai semua kelompok orang,
kejadian atau objek yang telah dirumuskan dengan jelas.5Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik MI Al-Hikmah Sutojayan
kelas IV A dan B . Kelas A sebanyak 26 peserta didik dan kelas B
sebanayk 20 peserta didik yang sudah mengalami proses pembelajaran
yang lama dan telah mendapat manfaat maksimal dari pengajaran
matematika.
2. Sampling
3
Nurul Zuriah, Metode Pendidikan Sosial dan Pendidikan (Teori –Aplikasi), ( Jakarta:PT Bumi Aksara, 2009), hal 15
4
Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 56
5
66
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pemilihan
sampel, yaitusamplig jenuh . Teknik ini dipilih dengan tujuan sampel
yang diambil dapat mewakili karakteristik populasi yang diinginkan.
Di MI Al-Hikmah Sutojayan Blitar kelas IV dibagi menjadi 2 kelas
yang terdiri kelas A dan B. Untuk itu sampel yang diambil adalah
sekelompok siswa yang berada pada kelas A yang dianggap mampu
mewakili karakteristik populasi siswa kelas IV. Kelas yang diambil
adalah kelas 1V-A yangterdiri dari 26 siswa
3. Semple
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati.6Pada penelitian ini sampelnya adalah kelas IV-A dengan jumlah 26 siswa. Siswa pada
kelasmemiliki tingkat intelegensi, bakat, minat, serta tingkat ekonomi
yang tidak sama. Individu-individu tersebut memiliki pengalaman,
pola asuh dan keadaanlingkungan yang berbeda
C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran
1. Sumber DataSumber data penelitian dapat bersumber dari data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh
peneliti.7Sumber data primerdalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI AL-Hikmah Sutojayan Blitar. Adapun data yang
6
ibid…, hal. 49
7
67
diperoleh dari siswa adalah skor EQ dan SQ yang dengan
menggunakan angket.
b. Data Sekunder
Pengambilan data apabila melalui tangan kedua.8Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika
yang diperoleh dari guru matematika, tata letak bangunan serta
informasi mengenai jumlah siswa yang adadisana.
c. Variabel
Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai
variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala
tertentu.9
Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam
suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel
lain itu akan dapat berubah dalam keragamannya. Sedangkan
variabel yang berubah karena pengaruh variabel bebas disebut
variabel terikat.10
Status variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
-Variabel bebas : kecerdasan emosional (x1) dan Kecerdasan
Spiritual (X2)
-Variabel terikat : prestasi belajar matematika (Y)
8
Ibid…, hal. 97
9
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM, 2006), hal. 3
10
68
d. Skala Pengukuran
Skala pengukuran pada variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
-Variabel X = Skala Interval
-Variabel Y= Sekala Rasio
Skor yang diberikan untuk masing-masing respon adalah:
Tabel 3.1
Tabel Pensekoran Angket
Peryataan Positif Peryataan Negatif
Respon Skor Respon Skor
Sangat setuju 4 Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik angket,observasi, serta dokumentasi.
a. Teknik Observasi
Pengamatan (observasi) merupakan teknik pengumpulan
69
tingkah laku yang akan diteliti, kemudian memikirkan prosedur
sistematis untuk menetapkan, menggolongkan dan mencatat
tingkah laku itu baik dalam situasi wajar maupun buatan.11
Maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan pengamatan langsung
terhadap lokasi penelitian khususnya di kelas IV dan keadaan guru,
siswa, sarana dan prasarana belajar, serta letak Geografis MI Al-
Hikmah sutojayan Blitar. Teknik pengumpulan data observasi
digunakan untuk memperoleh data proses jalannya pengisian
angket.
b. Teknik Angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu tenik atau cara
mengumpulkan data secara tidak langsung (peneliti tidak
bertanya-jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpul datanya
disebut angket berisi sebuah pertanyaan atau pernyataan yang
harus dijawab oleh responden.12 Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat dan
paham dalam hubungan kasual.13Teknik angket digunakan untuk mengetahui tingkatan kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual pada diri siswa. Pada pelaksanaan penelitian siswa
diarahkan untuk mengisi angket tersebut berdasarkan keadaan diri
11
Tatag Yuli Eko, Penelitian Pendidikan…, hal. 82
12
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 219
13
70
mereka sebenarnya. Data yang diperoleh dari angket adalah skor
kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual siswa.
c. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung daritempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,
data yang relevan penelitian.14 Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data prestasi belajar matematika siswa yang
diperoleh dari guru matematika yang bersangkutan. Teknik
dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh informasi jumlah
siswa di MI Al-Hikmah Sutojayan Blitar. Dengan teknik ini juga
diperoleh data tentang tata letakbangunan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.15Pemilihan
instrumen penelitian sangat ditentukan oleh objek penelitian, sumber data,
waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan
digunakan untuk mengolah data bila telah terkumpul. 16
14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis…, hal. 105
15
Tulus Winarsunu, Statistik : Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan Edisi Revisi, Hal.70
16
71
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik. Jenis instrumen penelitian adalah angket, check list
atau daftar centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan.
a. Pedoman angket
1). Pembuatan kisi-kisi angket
yaitu alat bantu berupa pernyataan yang harus dijawab oleh
responden yang digunakan untuk mengetahui skor kecerdasan
emosional dankecerdasan spiritual. Pada penyusunan angket peneliti
membuat kisi-kisi dan instrument angket yang dapat dilihat pada
lampiran 3 dan lampiran 4. Sebelum digunakan untuk mengambil
data, angket harus memenuhi dua persyaratanpenting yaitu valid dan
reliabel. Instrumen penelitian harus berkualitas yang sudah
distandarkan sesuai dengan kriteriateknik pengujian validitas dan
reliabilitas.
Sebelum dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu
konsep yang berupa kisi-kisi angket yang disusun dalam suatu tabel,
kemudian dijabarkan dalam aspek dan indikator yang sesuai dengan
72
kemudian dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket. Adapun
kisi-kisi angket adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
b. Lebih mampu memahami alasan
atau sebab alasan 2
2. mengelola Emosi
a. pengelolaan emosi. 5,14 3
b. dapat mengurangi emosi negatif 10
3.memotivas
i diri
a. lebih bertanggung jawab 19 13
b. Dorongan berprestasi 4
c. optimism
a. meningkatkan empatidan kepekaan
terhadap orang lain 8,17
b. kemampuan mengetahui bagaimana
perasaan orang lain 9,18
5.membina
hubungan
dengan
orang lain
a. kemampuan menangani emosi
ketika berhubungan dengan orang 12 23
b. pandai bergaul dengan teman
sebaya 20,24 25
73
b.Memahami faktor penyebab
perasaan yang timbul. 3
c.Mengenal pengaruh perasaan
b.Mampu mengendalikan emosi
secara lebih baik 23
c.Dapa mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain.
4,6
d. Memiliki perasaan yang positif tentang diri sendiri dan orang lain.
5
e. Dapat mengarungi perasaan negatif
15
3.Memanfaat
kan Emosi
a. Memiliki rasa tanggung
74
d. Memiliki kepekaan terhadap
perasaan orang lain. 19
e. Mampu mendengarkan orang
lain. 7
5. Membina
Hubungan
a. Memahami pentingnya
membangun hubungan dengan orang lain.
11
b. Dapat menyelesaikan konflik
dengan oranng lain. 22
c. Memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain. 10
d. Memiliki sikap persahabatan atau mudah bergaul dengan orang lain.
20
e. Memiliki sikap tenggang rasa. 24
f. Memiliki perhatian terhadap
kepentingan orang lain. 8
g. Dapat hidup selaras dengan
kelompok. 13
h. Bersikap senang berbagai rasa
bekerja sama . 12
i. Bersikap demokratis 25
75
2).Penyusunan Angket
Setelah kisi-kisi angket dibuat maka item-item pertanyaan
disertai dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman
pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
angket merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan
atau isian yang harus diisi oleh responden. Setelah selesai dijawab data
disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.
Instrumen angket merupakan instrumen utama dalam penelitian
ini. Mengingat data penelitian merupakan aspek yang penting dalam
penelitian, maka istrumen atau alat yang digunakan mengukur harus
terpercaya. Sebelum digunakan untuk mengambil data, angket harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
b. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi ini peneliti akan membuat variabel apa
saja yang akan dikumpulkan. Untuk melengkapi data data dalam
penelitian, peneliti mengumpulkan dokumentasi baik berupa foto-foto,
buku-buku yang relevan, dan laporan kegiatan selama proses
penelitian. Dilakukan dokumentasi ini bertujuan supaya peneliti lebih
mudah dalam penyusunan laporan, selain itu dengan dokumentasi bisa
76
Sebagai sebuah instrumen maka angket dan tes haru sberkualitas,
sehingga harus terbukti validitas dan reliabilitasnya.Pada tahap validitas,
peneliti menggunakan validasi ahli untuk mengetahui validitas angket
yang akan digunakan. Setelah instrumen angket dinyatakan valid
menurutahli, selanjutnya instrument tes diujicobakan pada siswa kelas IV
MI yang telah meneri mamateri penjumlahan dan selisih pecahan.
Adapunhal yang dianalisis dari instrumen tesa dalah sebagai berikut:
1).Validitas Instrumen
Arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.17 Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas
konstruksi yang akan diuji oleh ahli. Secara teknis pengujian
validitas konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi
instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi
tersebut terdapat indikator sebagaitolak ukur dan nomor butir (item)
pertanyaan yeng telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisikisi
instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan
mudah dan sistematis. Validitasi berkaitan dengan kemampuan suatu
instrument mengukurisi (konsep) yang harusdiukur.18
validator yang
merupakan dosen Psikologi IAIN Tulungagung IAIN Tulungagung
yaitu Ibu Disika Nanda Novita M.Pd. Adapun kriteria dalam angket
yang perlu ditelaah sebagai berikut:
17
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 109
18
77
(a)Kesesuain soal dengan kompetensi dasar dan indikator.
(b)Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD.
(c)Soal tidak menimbulkan penafsiran ganda. Kejelasan yang
diketahui dan ditanyakan.
Instrumen dikatakan valid jika validator telah menyatakan kesesuaian
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Adapun hasil dari validitas oleh ahli
tersebut sebagaimana terlampir. Selanjutnya analisis validitas dari uji coba
instrument penelitian.
Untuk menghitung validitas suatu butir soal yang diberikan, digunakan
rumus Pearson Product Momentatau r product Moment , yaitu sebagai
berikut:
rxy = N∑ - (∑ )(∑ )
N∑X2 –(∑X)2N ∑Y2 –(∑Y)2
Keterangan :
rxy : koefesiensi korelasi
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total (seluruh item)
N : jumlah responden
Kriteria terhadap nilai koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦 adalah sebagai berikut:19
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Instrumen
19
78
Koefisien Korelasi rxy Kriteria
0,80 <𝑟𝑥𝑦≤1,00 Sangat Tinggi
0,60 <𝑟𝑥𝑦≤0,80 Tinggi
0.40 <𝑟𝑥𝑦≤0,60 Cukup
0.20 <𝑟𝑥𝑦≤0,40 Rendah
𝑟𝑥𝑦≤0,20 Sangat Rendah
Hasil perhitungan rxy dibandingkan pada tabel kritisr product momen
dengan taraf signifikan 5% dengan jumlah responden (n) = 22. Jika rhitung ≥
rtabel maka item tersebut valid dan jika rhitung ≤ rtabel maka item tersebut tidak
valid. Angket yang berjumlah 15 butir pernyataan yang dibuat oleh peneliti
dinyatakan valid. Maka keseluruhan digunakan dalam pengambilan data
untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap
keatifan belajar peserta didik MIN 2 Blitar. Hasil uji validitas instrumen
angket dengan SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.4
Langkah-langkah Uji validitas instrumen yang SofwereSPSS 16.0:
(a) Buka aplikasi SPSS 16.0 pada komputer.
(b) Klik variable view ketik soal 1 sampai soal keseluruhan dan ketik total
skor.
(c) Pada kolom decimals yang semula angka 2 diganti menjadi angka 0,
kemudian pada kolom measure yang semula scale dirubah menjadi
ordinal.
(d) Klik data view masukkan seluruh data pada kolom masing-masing.
(e) Klik analyze → correlate → bivariate.
(f) Muncul jendela bivariate correlations pindahkan soal dan total skor di
79
(g) Klik OK maka akan muncul hasilnya.
2.) Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya
dapat dipercaya, jadi bisa diandalkan.20
Suatu instrumen yang sudah bisa
dipercaya, yang reliabel akanmenghasilkan data yang reliabel pula.
Pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan rumus Alpha
sebagai berikut:
r11 = )(1-∑ )
Keterangan:
r11 = Nilai Reliabilitas
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Nilai Reabilitas Kriteria
0,00-0,20 Sangat rendah
20
80
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 Cukup
0,61-0,80 Tinggi
0,81-1,00 Sangat Tinggi
Nilai tabel r product moment dk = N – 1 keputusan dengan
membandingkan r 11 dengan rtabel. Kaidah keputusan : jika r11≥ r tabel
berarti reliabel dan jika r11<r tabel berarti tidak reliabel.
Penilitian ini menggunakan bantuansoftware SPSS 16.0 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Uji Reliabilitas Instrumen:
1. Buka aplikasi SPSS 16.0 pada komputer.
2. Klik variable view ketik soal 1 sampai jumlah soal
3. Pada kolom decimals yang semula angka 2 diganti menjadi angka 0,
kemudian pada kolom measure yang semula scale dirubah menjadi ordinal.
4. Klik data view masukkan seluruh data pada kolom masing-masing.
5. Klik analyze → correlate → reliability analyze
6. Muncul jendela reliability Analysis pindahkan soal di kolom item
7. Klik statistik pada Descriptives for, klik scale if item delected, selanjutnya
klik continue.
81
Nugroho dan Suyuthi alpha (Cronbach’s Alpha) lebih besar dari
0,60.21Sugiyono, Wibowo dan Suyuthi dalam Riduwan menyatakan bilako relasi (Corrected Item-Total Correlation) tiap faktor positif dan besarnya
0,3keatasmakafaktortersebutmerupakan construct yang kuat (valid).22
A. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuntitatif.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Karena statistik merupakan alat ukur yang akurat dalam melihat hubungan
antar variabel yang diteliti. 23
Statistik inferensial, (sering juga disebut
statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi.24
Analisis data mempunyai tujuan untuk menyempitkan dan membatasi
penemuan hingga menjadi data yang tersusun dengan baik. analisi data
dilakukan setelah data yang diperoleh dari sampel melalui instrumen yang
dipilih dan akan digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian atau
untuk menguji hipotesa yang akan diajukan melaluin penyajian data. Data
yang terkumpul semua mesti dalam pelaporan penelitian, data yang
82
disajikan dalam penelitian adalah data yang terkait dengan tema bahasan
saja yang perlu disajikan.25 Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pertama (pengolahan Data)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:26
a. Pengklasifikasian data
Pengklasifikasian data dilakukan dengan menggolongkan
anekaragam jawaban ke dalam kategori-kategori yang jumlahnya
lebih terbatas. Pengklasifikasian kategori tersebut penyusunannya
harus dibuat berdasarkan kriteria tunggal yaitu setiap kategori harus
dibuat lengkap, tidak ada satupun jawaban responden yang tidak
mendapat tempat dan kategori yang satu dengan yang lainnya tidak
tumpang tindih.
b. Editing
Memeriksa kembali data yang telah masuk ke responden mana
yang relevan dan mana yang tidak relevan. Jadi editing adalah
pekerjaan mengoreksi atau melakukan pengecekan. Angket ditarik
kembali serta diperiksa apakah setiap pertanyaan sudah dijawab,
seandainya sudah dijawab apakah sudah benar.
c. Koding
25
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode..., Hal.69
26
83
Yaitu pemberian tanda, simbol atau kode bagi tiap-tiap data
yang termasuk dalam kategori yang sama, dalam penelitian ini sedang
disesuaikan dengan variabel penelitian dengan kode.
d. Skoring
Yaitu memberikan angka pada lembar jawaban angket tiap
subjek skor dari tiap item atau pertanyaan pada angket ditentukan
sesuai dengan perangkat option (pilihan) sebagai berikut:
1) Yang berkonotasi sangat tinggi diberi skor 4
2) Yang berkonotasi tinggi diberi skor 3
3) Yang berkonotasi cukup diberi skor 2
4) Yang berkonotasi kurang diberi skor 1
e. Tabulasi
Data-data dari hasil penelitian yang diperoleh digolongkan kategori
jawabannya berdasarkan variabel dan sub-sub variabel yang diteliti
kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Tabulasi dalam pengolahan data
adalah usaha penyajian data yang dilakukan dengan bentuk tabel.
Pengolahan data yang berbentuk tabel ini biasanya mengarah kepada
analisa kuantitatif, pengolahan data yang berbentuk tabel ini dapat
berbentuk tabel distribusi frekwensi maupun dapat berbentuk tabel
silang.
2. Tahap Kedua(Analisis Data)
Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
84
uraian dasar. Analisis data adalah kegiatan penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena
memiliki nilai-nilai sosial, akademis dan ilmiah. Analisis data ini
dilakukan setlah data yang diperoleh dari sampel melalui instrumen yang
dipilih dan akan digunakan untuk nmenjawab masalah dalam penelitian
atau untuk menguji hipotesa yang diajukan melalui penyajian data.27
Berdasarkan jenis data yang digunakan peneliti, maka peneliti
dalam analisisnya menggunakan analisa statistik. Analisa statistik adalah
analisa yang digunakan untuk menganalisa data yang bersifat kuantitatif
atau data yang dikuantitatifkan.28
Adapun tahap-tahap analisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Uji Prasarat
Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, linieritas adalah:
a. Normalitas
Uji normalitas untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan
SPSS.16,.
b. Linieritas
27
Ibid, hal 95-96
28
85
Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui status linier atau tidaknya suatu distribusi data penelitian.
Hasil yang diperolehmelalui uji linieritas akan membentuk teknik anareg
yang digunakan. Apabila dari hasil uji linieritas didapatkan kesimpulan
bahwa distribusi data penelitian dikategorikan linier maka data penelitian
harus diselesaikan dengan teknik anareg linier. Demikian juga sebaliknya
apabila ternyata tidak linier maka distribusi data harus dianalisis dengan
anareg non-linier.29
Untuk menguji linieritas dari suatu distribusi data,
maka ditentukan terlebih dahulu rasio F, menghitung rasio F:30
jumlah rata-rata kuadrat ketidakcocokan
galat
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. (Malang:
UMM Press, 2006), hal. 180
30
86
yang diteliti memiliki bentuk yang linier, dan apabila empirik lebih besar
dari F teoritik maka berarti distribusi data yang diteliti adalah tidak linier.
Uji linieritas untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan
SPSS.16,.
Untuk mengetahui taraf hubungan atau korelasi antara variabel prediktor
(x)dan variabel kriterium (y) maka dihitung dengan koefisiean korelasi.
=
:koefisien korelasi product moment
:jumlah subyek yang diteliti
∑ :jumlah dari perkalian x dan Y
∑ :jumlah x
∑ :jumlah y
∑ :jumlah dari X kuadrat
∑ ) : hasil dari jumlah X yang dikuadratkan
∑ :jumlah dari y kuadrat
∑ ) :Hasil dari Jumlah Y yang dikuadratkan
Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
87
Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, untuk
melihat pengaruh hubungan antar variabel, maka analisis data menggunakan
analisis regresi linier ganda. Agus eko Sujianto dalam bukunya menjelaskan
selain uji normalitas, suatu data dikatakan linier jika terbebas dari asumsi
klasik yang meliputi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi
yaitu:31
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau
korelasyang tinggi antara masing-masing variabel bebas dalam model regresi
linie berganda. Multikolinieritas biasanya terjadi ketika sebagian besar
variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Untuk
mendeteks multikolinieritas dapat dilihat dengan nila Variance Inflation
Factor (VIF). Jika ≤ 5 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Multikolinieritas untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan
SPSS.16,.
b. Uji heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaanvarians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Prasyarat yangharus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya
31
88
heteroskedastisitas dengan membandingkan antara nilai tabel dengan
t-hitung, yaitu:
a) Jika nilai t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel, berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas.
b) Jika nilai t-hitung > t-tabel atau t-hitung < t-tabel, berarti terdapat
heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas untuk analisis data pada penelitian ini
menggunakanSPSS.16,.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi
antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-10). Secara
sederhana, analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara
observasi dengan data observasi sebelumnya. Untuk mendeteksi
autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW). Nilai
Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel. Hasil
perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria
sebagaiberikut:
a) Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif
b) Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif
89
e) Uji Autokorelasi untuk analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS.16,.
2. Analisis Data dengan Anareg
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Anareg linier sederhana digunakan untuk menentukan dasar
ramalan darisuatu distribusi data yang terdiri variabel kriterium )
dan satu variabel prediktor ) yang memiliki hubungan linier. 32
Rumus anareg linier sederhana adalah sebagai berikut.33
Keterangan :
: Kriterium : Prediktor
: Konstanta atau bilangan harga :Koefisiensi regresi
Persamaan tersebut digunakan untuk memprediksi besarnya
variasi yangterjadi pada kriterium ) berdasarkan variabel
prediktor ). Untuk menemukanharga dan digunakan rumus
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ )
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ )
32
Winarsunu…, hal. 185 33
90
Anareg linier digunakan untuk analisis data penelitian tentang
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar matematika dan
pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar matematika.
Uji regresi sederhana untuk analisis data pada penelitian ini
menggunakan SPSS.16,
Anareg dua prediktor adalah suatu teknik statistik parametrik
yangdigunakan untuk menguji pertautan antara dua prediktor ( dan
) denganvariabel kriterium ).35
Persamaan regresi untuk menyelesaikan anareg dua prediktor
adalah sebagaiberikut:36
34
Sugiono, Metode Penelitian Pedidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 266
35
91
Keterangan:
: Kreterium
dan : Prediktor 1 dan 2
: Intersep
: Koefisien regresi
Sedangkan untuk menghitung intersep ), koefisien regresi
) dipergunakan rumus sebagai berikut.
+
(∑ ) ∑ ) ∑ ) ∑ ) (∑ ) (∑ ) ∑ )
(∑ ) ∑ ) ∑ ) ∑ ) (∑ ) (∑ ) ∑ )
Sedangakan anareg dua prediktor digunakan untuk menganalisis data
pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi
belajarmatematika. Uji regresi berganda untuk analisis data pada penelitian
inimenggunakan SPSS.16
F. Prosedur Penelitian
Penulis menempuh tahapan-tahapan penelitian agar dapat memperoleh
hasil yang optimal. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
pelaksanaanpenelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap I : Persiapan
36
92
a. Observasi ke sekolah yang akan digunakan untuk penelitian.
b. Meminta surat permohonan izin penelitian dari IAIN Tulungagung.
c. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada MI AL- Hikmah
Sutojayan Blitar untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
d. Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi matematika
dalam rangka observasi untuk mengetahui aktifitas dan kondisi dari
lokasi atau objekpenelitian
e. Mengajukan instrumen penelitian, yaitu angket kecerdasan emosional
dankecerdasan spiritual
f. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dengan validitas ahli,
yaitudengan bantuan dosen-dosen yang memiliki pengetahuan tentang
angkettersebut.
2. Tahap II : Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini yang dilakukan
peneliti adalah memberi angket tentang tes kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual kepada responden, yaitu siswasiswi MI AL- Hikmah
Sutojayan Blitar.
3. Tahap III : Analisis Data Tahap ini semua data yang diperoleh
dianalisis sesuai dengan teknikanalisis data yang digunakan oleh peneliti.
4. Tahap IV : Kesimpulan Kesimpulan didapat setelah mengetahui
hasil interpretasi data tersebut akhirnya dapat disimpulkan apakah ada
pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi