• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah motivasi dan produktivitas kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah motivasi dan produktivitas kerja"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk pekerja dimana manusia baru dikatakan hidup bermaka apabila ia bekerja dan berkarya. Seperti yang dikatakan oleh Alan Richardson ‘Man is a worker by nature’ (1958). Dalam memenuhi kebutuhan hidup pun manusia perlu dan harus untuk bekerja. Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah penduduk kurang lebih 260 juta orang menurut Badan Pusat Statistik tahun 2016, hal ini menandakan banyaknya SDM yang tersedia di Indonesia. Namun jumlah sumber daya manusia yang besar ternyata belum mendorong tingginya produktivitas dalam bekerja sehingga berdampak kurang baik terhadap perusahaan dan pendapatan negara. Kurangnya produktivitas dalam bekerja dapat terjadi karena beberapa alasan misalnya saja kurangnya motivasi dari atasan, upah yang kecil, ataupun karena lemahnya dimana pihak asing berhak masuk ke Indonesia untuk membuka usaha, hal ini dapat menjadi ancaman bagi negara Indonesia jika tidak meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja mereka.

(2)

produktivitas kerja yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya.

Setiap perusahaan selalu menginginkan produktivitas dari setiap karyawannya meningkat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus memberikan motivasi yang baik kepada seluruh karyawannya agar dapat mencapai prestasi kerja dan meningkatkan produktivitas. Selain itu ditambah suatu pengalaman kerja yang dimiliki oleh para karyawannya, akan memberikan suatu hubungan yang besar dalam upaya mencapai tingkat produktivitas yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

Sejalan dengan masalah – masalah diatas, maka kami dapat merumuskan menjadi 2 (dua) rumusan masalah:

1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja?

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, maka diperlukan motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan”. Walaupun perusahaan terutama pabrik – pabrik telah banyak menggunakan mesin untuk proses produksinya namun proses manual yang digerakkan oleh manusia – dalam hal ini karyawan – tetaplah menjadi hal yang sangat penting. Maka dari itu dorongan motivasi dari pimpinan perusahaan amatlah penting untuk karyawannya.

Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menjelaskan dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 1996). Motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan stimulasi, arahan, dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan (Robert Kreitner, 2014). Menurut As’ad (1987) motivasi adalah keinginan seseorang yangmendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang.

2. Teori Motivasi

Teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

1) Teori Kepuasan (Content Theory)

(4)

2) Teori Proses (Process Theory)

Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan pimpinan. (Hasibuan, 2005: 103)

3. Indikator Motivasi Kerja

Menurut Hamzah B. Uno (2009: 73) dimensi dan indicator motivasi kerja dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Motivasi Internal

a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas

c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang

d. Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya

e. Memiliki rasa senang dalam bekerja

f. Selalu berusaha mengungguli orang lain

g. Mengutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya

2. Motivasi Eksternal

a. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya

b. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya

c. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif

(5)

B. Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan usaha yang maksimal dalam proses pekerjaannya. Usaha yang maksimal didukung dengan tingginya produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Apabila produktivitas kerjanya tinggi maka akan semakin mudah bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal. Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output” dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

Menurut Hasibuan (1996:126) produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Menurut Riyanto (1986:22) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya produktivitas kerja seorang karyawan. Menurut Panji dan Anoraga (Nimas, 2007) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, antara lain :

(1) Pendidikan

Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan demikian pendidikan merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru.

(6)

Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.

(3) Disiplin kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.

(4) Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Keterampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui kursus-kursus atau latihan kerja.

(5) Sikap dan etika kerja

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting artinya, dengan tercapainya hubungan dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas.

(6) Gizi dan kesehatan

Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.

(7) Tingkat penghasilan

Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang diterima. Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan kepuasan terhadap karyawan yang menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat kerja.

(8) Lingkungan kerja dan iklim kerja

Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja karyawan.

(7)

Adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.

(10) Sarana produksi

Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.

(11) Jaminan sosial

Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan supaya karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat kerja.

(12) Manajemen

Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan baik pula. Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.

(13) Kesempatan berprestasi

Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan meningkatkan produktivitasnya.

3. Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Simamora (2004: 612) menyatakan bahwa faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Dalam penelitian ini peneliti mengukur produktivitas kerja dengan menggunakan indikator-indikator dibawah ini:

1) Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau ditetapkan oleh perusahan.

(8)

3)Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.

C. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja

Dari beberapa pengertian motivasi dan produktivitas kerja diatas maka dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang erat antara motivasi dan produktivitas kerja. Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang memengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Apabila motivasi kerja tinggi maka produktivitas kerja akan optimal, sedangkan apabila motivasi kerja rendah maka produktivitas kerja tidak optimal. Hal tersebut dikarenakan, apabila karyawan mendapat motivasi, maka karyawan akan mendapatkan dorongan mental untuk bekerja.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Siagaian (2007: 11), “Dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan /organisasi, motivasi mempunyai peran yang penting karena merupakan suatu upaya dari para manajer untuk menggugah, mendorong, dan menimbulkan semangat kerja yang lebih baik bagi karyawannya”. Demikian juga menurut Gaspersz dalam TjutjuYuniarsihdan Suwatno (2009: 175), “Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan adalah seleksi karyawan, pelatihan kerja, lingkungan kerja hubungan antara pimpinan dan bawahan, sistem penggajian dan motivasi”.

Kebutuhan akan motivasi ini merupakan hal yang harus juga diperhatikan. Kebutuhan karyawan seperti keselamatan, pengakuan atau pujian atas pekerjaan, dan gaji haruslah disesuaikan dengan pengeluaran dari karyawan, karena jika pengeluaran dari karyawan tidak terpenuhi maka motivasi kerja dari karyawan akan menurun sehingga produktivitas kerja juga akan menurun.

(9)

Sangatlah penting bagi seorang pemimpin untuk memotivasi para kayawannya guna menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Memotivasi karyawan adalah hal yang cukup sulit dilakukan mengingat setiap karyawan memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda – beda. Namun menurut Ranupandojo dan Husnan, terdapat 10 prinsip yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi kepada para karyawannya berupa:

6. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat 7. Menimbulkan rasa aman dimasa depan

8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja 9. Memperhatikan kesempatan untuk maju 10. Menciptakan persaingan yang sehat

Begitupula cara memotivasi karyawan menurut Ishak (2003 : 13) sebagai berikut: a. Rasa hormat (respect), yaitu memberikan rasa hormat dan penghargaan secara adil. Namun adil bukan berarti sama rata. Seperti dalam hal prestasi kerja, atasan tidak mungkin memberikan penghargaan pada semua orang. Memberikan penghargaan berdasarkan prestasi, kepangkatan, pengalaman, dan sebagainya.

b. Informasi, yaitu dengan memberikan informasi kepada pegawai mengenai aktivitas organisasi, terutama tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya

c. Perilaku, usahakanlah mengubah perilaku sesuai dengan harapan bawahan. Dengan demikian ia mampu membuat pegawai berperilaku atau berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi

d. Hukuman, berikan hukuman kepada karyawan yang bersalah diruang yang terpisah, jangan menghukum di depan pegawai lain karena dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.

(10)
(11)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Semakin besar

motivasi yang dimiliki oleh karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerjanya. Begitu pun sebaliknya, apabila motivasi yang dimiliki oleh karyawan rendah maka tingkat produktivitas kerjanya juga rendah.

2. Seorang pemimpin wajib untuk mengetahui cara – cara yang tepat untuk memotivasi karyawannya sehingga mampu menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi untuk perusahaan dan dapat mencapai tujuan dari perusahaan.

B. Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Atmosoeprapto, Kisdarto (2001), Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan: Mewujudkan Organisasi yang Efektif dan Efisien melalui SDM Berdaya, Jakarta: Elex Media Komputindo

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2000), Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Siagian, Sondang P. (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara

https://www.merdeka.com/uang/4-penyebab-orang-indonesia-kurang-produktif.html. Diakses tanggal 26 November 2016

http://industri.bisnis.com/read/20150108/257/389083/mea-2015-pesaing-utama-ri-ada-tiga

Diakses tanggal 26 November 2016

eprints.uny.ac.id/.../1/Nuryani%20Ratnaningsih(10409134030).pdf. Diakses tanggal 26 November 2016

http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/ Diakses tanggal 27 November 2016

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-produktivitas-kerja-dan.html. Diakses tanggal 27 November 2016

http://bioenergicenter.com/13-faktor-yang-mempengaruhi-produktivitas-kerja/. Diakses tanggal 27 November 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) merumuskan teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan kata dan frasa yang terdapat dalam teks bernuansa keagamaan:

Namun yang menarik dari penelitian ini bahwa kultur kerja yang patriarki memengaruhi sensitivitas gender di juknis penanganan perempuan korban perkosaan di bidang identifikasi

1.3 Identifikasi Sumber Masalah Adapun sumber masalah yang dihadapi dalam pengembangan sistem informasi untuk persediaan bahan baku adalah belum terdapat sebuah

etika seseorang yang telah saya bantu atau ketika orang-orang yang mana saya menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya, memperlakukan saya dengan semena-mena, saya akan

8 Berdasarkan uraian di atas dengan permasalahan yang berada dalam perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Hubungan

Simulasi dan Ujikaji Terhadap Kelajuan Putaran 129 6.30 Perbandingan Parameter Yang Dikaji antara Keputusan. Simulasi dan Ujikaji Terhadap Kelajuan Putaran

Nana Sudjana (2010:83) mengemukakan metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalannya suatu proses terjadinya sesuatu. Oleh karena itu

(2011) menunjukan bahwa aktivitas antioksidan daun jambu biji ekstrak etanol yang terbaik cenderung ditunjukan fraksi hasil ekstraksi maserasi dibandingkan hasil ekstraksi