• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI ( 4 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERILAKU ORGANISASI ( 4 )"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

Persepsi dan pengambilan keputusan individual dalam suatu

organisasi atau perusahaan

Studi kasus : Bagaimana cara Erick Thohir mengambil keputusan

dalam bisnisnya.

D

I

S

U

S

U

N

Oleh:

Kelompok 2

Devi Noviyanti

France Reven Sinaga

Yolanda Putri

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(2)

2016

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Persepsi dan pengambilan keputusan individual dalam suatu organisasi atau perusahaan. makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah perilaku organisasi.

Dalam makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua teman-teman sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Medan, 31 Maret 2106

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...2

DAFTAR ISI...3

PEMBAHASAN...4

A. Pengertian Persepsi...4

B. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi...4

C. Persepsi Seseorang: Membuat Penilaian Tentang Individu Lain...5

D. Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain...6

E. Hubungan Antara Persepsi Dan Pengambilan Keputusan Individual...7

F. Langkah Rasional Dalam Modal Pengambilan Keputusan...8

G. Kesalahan-Kesalahan Keputusan Umum...9

H. Kondisi - Kondisi Para Individu Kemungkinan Besar Menggunakan Intuisi Dalam Membuat Keputusan...9

I. 3 Kriteria Keputusan Etis...10

Studi Kasus...11

LATAR BELAKANG KELUARGA...11

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN...11

PERJALANAN KARIER...12

KIAT WIRAUSAHA...14

KESIMPULAN...20

(4)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persepsi

Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna.

Persepsi menurut Stephen P. Robbins adalah proses dimana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Manahan, Persepsi adalah gambaran seseorang tentang suatu obyek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi.

Jadi, Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Bagaimana kita menjelaskan bahwa individu dapat melihat hal yang sama. Namun mengartikannya secara berbeda. Sejumlah faktor beroperasi untuk membentuk dan terkadang mengubah persepsi.

Ada 3 faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :

1. Pelaku persepsi : penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.

(5)

pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula.

3. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlalu ‘terlihat’ oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun jika ia berada dipasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya.

Dari pendapat di atas yang dimaksud dengan persepsi adalah proses gambaran yang ada pada individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan yang diterima oleh indera sehingga memberikan makna kepada lingkungan.

Ketika seorang individu melihat suatu sasaran atau mengobservasi dan berusaha menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi terdiri dari sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan.

C. Persepsi Seseorang: Membuat Penilaian Tentang Individu Lain

 Teori Atribusi

Teori atribusi mencoba menjelaskan cara-cara kita menilai orang dengan berbeda, bergantung pada pengertian yang kita atribusikan pada sebuah perilaku. Itu menyatakan bahwa ketika kita mengamati perilaku seorang individu, kita mencoba menentukan apakah itu disebabkan dari internal atau eksternal.

Atribusi Internal

Jika perilaku seseorang yang diamati disebabkan oleh faktor-faktor internal. Misal sikap, sifat-sifat tertentu, ataupun aspek-aspek internal yang lain. Contoh jika anak memperoleh nilai raport yang jelek, maka sebabnya dapat saja karena anak itu malas, terlalu banyak main, atau bodoh.

Atribusi Eksternal

(6)

Pencarian internal atau eksternal itu juga berdasarkan 3 faktor, yaitu ;

1. Kekhususan : apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku yang berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda. Misalnya : A adalah seorang karyawa di salah satu perusahaan. Suatu hari ia datang terlambat. Yang kita ketahui adalah apakah perilaku si A ini tidak biasa? Bila ya, si pengamat cenderung memberi perilaku tersebut suatu hubungan eksternal. Dan apabila tindakan Si A sudah biasa, tindakan ini mungkin akan dinilai sebagai hubungan internal.

2. Konsensus : yaitu jika setiap orang yang menghadapi situasi serupa bereaksi dengan cara yang sama.

3. Konsistensi : apakah seseorang memberikan reaksi yang sama dari waktu ke waktu.

D. Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain

Dalam menilai stimulus atau objek, menggunakan pola tertentu yang berbeda, menggunakan pola untuk membuat kesimpulan tentang arti dari objek atau stimulasi disebut jalan pintas persepsi.

Pola tersebut antara lain:

o Persepsi Selektif : Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

Suatu contoh, lebih besar kecenderungan anda melihat motor yang mirip motor anda sendiri. Hal ini menunjukkan bagaimana kepentingan pribadi cukup mempengaruhi masalah-masalah yang kita lihat.

o Efek Halo : Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik.

(7)

karakteristik yang lain. Jelas, subyek-subyek membiarkan suatu ciri tunggal mempengaruhi seluruh kesan mereka dari orang-orang yang sedang dinilai.

o Efek - efek kontras : Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh pembandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama.

Sebagai contoh, anda akan terlihat buruk apabila beradu akting dengan anak-anak. Hal ini dikarenakan penonton sangat mencintai anak-anak. Efek ini dapat

memutar-balikkan persepsi. Reaksi kita terhadap satu orang sering dipengaruhi oleh orang lain yang baru saja kita jumpai.

o Proyeksi : Menghubungkan karakateristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain. Mudah untuk menilai orang lain jika kita mengasumsikan mereka serupa dengan kita. Kecenderungan untuk menghubungkan karakteristik sendiri kepada orang lain, dapat memutarbalikkan persepsi yang dibuat mengenai orang lain.

o Pembentukaan Stereotip : menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok di mana ia tergabung.

E. Hubungan Antara Persepsi Dan Pengambilan Keputusan Individual

Individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua atau lebih alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Tetapi cara individu mengambil keputusan dan kualitas pilihanya sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka.

(8)

Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan mebgevaluasi informasi yang kita terima. Pada umumnya, kita menerima data dari berbagai sumber yang perlu kita saring, proses dan interpretasi. Data mana yang relevan bagi keputusan dan mana yang tidak? Persepsi kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita juga perlu mengembangkan alternatif-alternatif dan mengevaluasi kekeuatan dan kelemahannya. Sekali lagi, proses perceptual kita akan mempengaruhi hasil akhir. Selama pengambilan keputuasan, kesalahan perceptual sering kali muncul sehingga dapat membiaskan analisis dan kesimpulan.

F. Langkah Rasional Dalam Modal Pengambilan Keputusan

Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu. Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu : mendefinisikan masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, Menimbang kriteria yang telah di identifikasikan sebelumnya, Membuat alternatif, Menilai setiap alternatif dalam setiap kriteria, dan Memperhitungkan keputusan yang optimal

Model pengambilan keputusan yang rasional diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu :

1. Mendefinisikan Masalahnya

Menetapkan masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi 2. Mengidentifikasikan Kriteria Keputusan

Pembuat keputusan menentukan apa yang relevan dalam membuat keputusan. Langkah ini memproses berbagai minat, nilai, dan pilihan pribadi yang serupa dari si pembuat keputusan

3. Menimbang Kriteria Yang Telah Di Identifikasikan Sebelumnya

Dalam langkah ini pengambil keputusan memberikan prioritas yang benar dalam mengambil keputusan dengan mengalokasikan bobot pada kriteria

4. Membuat Alternatif

Pengambil keputusan harus dapat menghasilkan alternatif yang mungkin bisa berhasil menyelesaikan masalah

5. Menilai Setiap Alternatif Dalam Setiap Kriteria

(9)

6. Memperhitungkan Keputusan Yang Optimal

Dibuat dengan mengevaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria berbobot dan memilih alternatif dengan skor total tertinggi

G. Kesalahan-Kesalahan Keputusan Umum

 Kesalahan yang tidak disengaja : Kecenderungan individu untuk percaya bahwa mereka bisa memprediksi hasil dari peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja.  Kutukan Pemenang : Proses pembuatan keputusan yang memperlihatkan bahwa

partisipan yang menang dalam sebuah lelang biasanya membayar terlalu tinggi untuk barang yang dimenangkan.

 Bias Peninjauan Kembali : Kecenderungan kita untuk pura-pura yakin bahwa kita

telah memprediksi hasil dari sebuah peristiwa secara akurat, setelah hasil itu benar-benar diketahui

H. Kondisi - Kondisi Para Individu Kemungkinan Besar Menggunakan Intuisi Dalam Membuat Keputusan

Pembuatan keputusan yang intuitif (intuitive decision making) adalah sebuah proses tidak sadar yang berasal dari pengalaman yang disaring. Proses ini tidak selalu terlepas dari analisis rasional. Sebaliknya, keduanya saling melengkapi, dan yang penting, intuisi bisa menjadi suatu kekuatan yang sangat kuat dalam pembuatan keputusan. Sebagai contoh, penelitian tentang permainan catur memberikan sebuah ilustrasi yang sangat baik tentang cara kerja intuisi.

Ada 8 kondisi dimana orang paling mungkin menggunakan intuisi didalam pengambilan keputusan, yaitu :

1) bila ada ketakpastian dalam tingkat yang tinggi, 2) bila hanya sedikit preseden untuk diikuti,

3) bila variabel-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah, 4) bila ‘fakta’ terbatas,

(10)

7) bila ada beberapa penyelesaian alternatif untuk dipilih dengan argumen yang baik,

8) bila waktu terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang tepat.

I. 3 Kriteria Keputusan Etis

Ada Tiga kriteria keputusan etis, yaitu :

Utilitarian

Keputusan diambil semata-mata atas dasar hasil atau konsekwensi mereka. Memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang terbesar, Konsisten dengan tujuan seperti efisiensi, produktivitas, dan laba yang tinggi.

Fokus pada utilitarianisme, mendorong efisiensi dan produktivitas, tetapi dapat mengakibatkan pengabaian hak dari beberapa individu, terutama minoritas.

Menekankan pada Hak

Kriteria ini menekankan pada individu untuk mengambil keputusan yang konsisten dengan kebebasan hak yang mendasar. Hal ini berarti menghormati hak dasar para individu, seperti hak berbicara dan hak untuk memperoleh pembelaan.

Menekankan pada keadilan

(11)

Studi Kasus

:

Bagaimana Cara Erick Thohir Mengambil Keputusan Dalam Bisnisnya

BIOGRAFI ERICK THOHIR (MAHAKA MEDIA)

Nama Lengkap : Erick Thohir Nama Akrab : Thohir Lahir : Mei 1970

Perusahaan : Mahaka Media, Astra International, dll Orang Tua : Teddy Thohir

Agama : Islam

LATAR BELAKANG KELUARGA

Erick Thohir dilahirkan di Jakarta pada 30 Mei 1970. Dia adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media dan pemilik klub sepak bola Italia Inter Milan dan DC United. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga. Erick lahir dari keluarga yang berapresiasi tinggi akan media islamine. Ia adalah anak dari pengusaha Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Sedari kecil, Erick Thohir bersama saudaranya yang lain yaitu Boy Thohir dan Rika sudah diperkenalkan oleh ayahnya tentang apa itu bisnis. Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Sekalipun konservatif dalam mengelola investasi pribadinya, Erick cukup kreatif dengan menyebar ke beberapa ladang investasi yang dianggapnya aman. Sehingga pola pikir Erick bersaudara juga tak jauh beda denga sang ayah. Sekarang Erick thohir menikah dengan Elizabeth Chandra. Dengan Elizabeth dia mempunyai 3 anak yaitu pertama Magisha Afryea Thohir, kedua Mahatma Arfala Thohir dan terakhir Mahendra Agakhan Thohir . semua anaknya mempunyai akhiran thohir.

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

(12)

masternya. Ia termasuk salah satu pemuda yang berprestasi ketika masih remaja, Erick adalah seorang lulusan program Master untuk Administrasi Bisnis di salah satu Universitas di California. Selain itu, Erick juga merupakan seorang sarjana Bachelor of Arts lulusan Glendale University.

PERJALANAN KARIER

Erick thohir mempunyai beberapa usahanya di beberapa bidang seperti media, olahraga, restoran, dan penulis

a. Media

Sekembalinya ke Indonesia, bersama Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan. Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos. Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini. Mahaka Group kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Media ini kemudian dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media. Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (KADIN). Hingga 2009, Grup Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest; Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin Chew Indonesiadan Republika; Stasiun TV: JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa Republika"[1], serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond Media.

b. Olahraga

(13)

2012. Juga pada tahun 2012, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United. Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.

Pada tahun 2013, Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2 triliun Rupiah) untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Internazionale Milano atau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan setelah berdiskusi dengan pemiliknya, Massimo Moratti. Meskipun ia dan Moratti tidak mengakui bahwa pertemuan mereka berkaitan tentang rencana pembelian saham Inter Milan, namun sejumlah media di Italia mengabarkan bahwa Thohir sudah selangkah lagi mendapatkan 70% saham Inter. Pada hari Selasa, 15 Oktober 2013, bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434H. Inter sudah resmi milik Erick Thohir, meskipun secara efektif Thohir hanya menguasai 70%, Moratti 30%, dan sisanya dibagi ke pemegang saham mayoritas International Sports Capital (ISC). bersama rekannya yaitu Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo. Pada hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru. menggantikan Moratti, sementara Moratti menjadi Presiden Kehormatan Inter. Ia tidak sendirian mengakuisisi Inter Milan. Tergabung dalam International Sports Capital (ISC), ia membeli Nerazzurri bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.

Kepemilikan klub olahraga Klub Bola basket: Philadelphia 76ers (NBA)

Satria Muda dan Indonesia Warriors (kompetisi ABL) Klub sepak bola : D.C. United , Inter Milan, Persib Bandung.

c. Restoran

Ia juga memiliki beberapa restoran,iantaranya: Hanamasa dan Pronto yang merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya

d. Penulis

(14)

KIAT WIRAUSAHA

Pada tahun 2001, kelompok Mahaka membeli koran Republika, yang lagi menghadapi kebangkrutan. oleh Karena latar belakang Erick Thohir dalam komunikasi, maka ia dipilih untuk memimpin media surat kabar tersebut, berpengalaman dengan dunia surat kabar, Thohir mendapat dukungan dari ayahnya, serta pendiri Kompas Jakob Oetama dan pendiri Jawa Pos Dahlan Iskan, Kelompok Mahaka kemudian mengakuisisi surat kabar yang khusus mengulas tentang china, yaitu surat kabar harian Sin Chew Indonesia, yang merupakan asosiasi dari harian surat kabar Sin Chew china.

Sebuah laporan pada tahun 2009 di Jakarta Globe mencatat bahwa kepemilikan perusahaan Thorir mencakup semua lini mulai dari life style ,majalah olahraga, Orang tua Indonesia, dan Golf Digest, koran Harian Sin Chew Indonesia dan Republika , stasiun televisi JakTV , stasiun radio GEN 98,7 FM, Prambors FM , Delta FM , dan Radio Female, tidak hanya dalam media surat kabr tapi merambah media iklan, tiket, hiburan dan situs Web. Ia juga merupakan pendiri dari dua badan amal, yang berorientasi dalam bidang pendidikan, yaitu Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika. yang paling heboh dia juga orang asia pertama yang membeli klub Bola Basket NBA di Amerika bersama Jason Leiven pada tahun 2011, Setelah beberapa bulan perundingan yang alot beberapa hari setelah Liga Basket All-Star NBA 2011– dia bersama mantan agen Basket Jason Levien, Joshua Harris, Thohir menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Philadelphia 76ers , sebuah Tim Bola Basket NBA , diantara para konsorsium juga termasuk aktor Will Smith , istrinya Jada Pinkett Smit.. itulah makanya Thohir adalah orang Asia pertama yang memiliki Club Bola Basket NBA di Amerika.

(15)

sepanjang satu dekade akan selesai dalam mendapatkan stadiun baru, selama ini DC united belum mempunyai Stadiun Sendiri mereka hanya Menyewa RFK Stadium yang telah berusia 51 tahun milik pemerintah kota. Padahal peserta MLS liga sebanyak 19 Tim sudah memiliki Stadiun Sendiri.Erick Thohir dikenal sebagai salah satu dari sekian pengusaha muda yang sukses menggeluti bisnis media dan hiburan. Dia pun terobsesi menjadi salah satu raja media di negeri ini. Selain membidik pasar bisnis media yang segmented danme nyasar komunitas, Erick juga melejitkan klub bola basket Mahaka Satria Muda dan Mahaputri Jakarta. Untuk mengikuti kisah sukses Grup Mahaka, berikut petikan wawancara dengan Erick :

Bisa diceritakan kapan mulai terlibat di bisnis media?

(16)

Kapan memiliki bisnis sendiri?

Ketika ekspansi bisnis resto tertunda, teman-teman saya semasa sekolah di AS, seperti M. Lutfi, Wisnu Wardhana,dan Harry Zulnardy mengajak untuk berbuat sesuatu. Obrolan ini sudah dimulai pada 1996-1997. Bukannya tidak menurut pada orang tua dan kakak, tetapi sebenarnya saya juga ingin punya bisnis sendiri. Kebetulan keluarga memutuskan Boy menjadi pimpinan dan kalau saya mau membangun usaha sendiri, tidak boleh menjalankan operasional bisnis keluarga, cukup menjadi komisaris saja, supaya jangan ribut. Lalu, bisnis otomotif, makanan dan lainnya dijalankan oleh para profesional dipegang Boy, saya beserta adik saya [Rika] menjadi komisaris. Dari situ, setelah teman-teman mengajak, saya pikir-pikir kenapa tidak mencoba. Di keluarga, saya paling bandel, paling gaul. Awalnya bapak dan kakak saya tidak setuju. Mereka menilai sudah ada bisnis keluarga dan kenapa tidak itu saja yang di jaga? Mereka mengetahui karakter saya, kalau makin ditahan makin rebel. Ya sudah disetujui tetapi tidak boleh yang ada hubungannya dengan bisnis keluarga. Itu yang membuat saya berani meninggalkan bisnis keluarga dan memulai sendiri. Bersama teman-teman kami membentuk perusahaan, awalnya di trading mulai dari semen, pupuk, beras, kapur, pokoknya bahan kebutuhan. Ternyata sukses, karena memang Lutfi tukang lobi yang bagus, saya pedagang yang bagus, Wisnu tukang hitung yang bagus dan Harry treasury yang bagus.Ya semuanya saling melengkapi.dalam perjalanannya, saya diskusi dengan partner-partner saya dan sampaikan, kok trading ini sesuatu yang come and go, saya ingin mencoba ke media, Lutfi menyambut dengan baik, lalu kami mulai membeli perusahaan billboard dan radio, terus Republika (sekitar tahun 2000). Nah, dari situ sudah mulai tidak bisa berjalan bersama, saya ke media, yang lain ke trading. Dalam perjalanannya masing-masing partner punya visi yang berbeda. Wisnu diminta membantu bisnis keluarga (Grup Indika). Akhirnya waktu itu kami sepakati, kalau pada sibuk, saya yang mengurusi bisnis media. Saat itu kami membentuk perusahaan namanya Mahaka Media dan Mahaka Niaga.

Bagaimana awalnya menemukan nama Mahaka, lalu apa artinya?

(17)

yang besar. Seperti mahakarya [karya besar], maha itu sesuatu yang besar. Saya tidak sengaja menemukannya dan teman-teman menilainya cukup bagus.Waktu itu saya mendirikan Mahaka Niaga, sedangkan Mahaka Media belum lahir. Dalam perjalanannya, teman-teman sibuk dan saya fokus menangani bisnis media. Ketika Wisnuke luar 2007, sahamnya saya beli, Harry keluar untuk bisnis lainnya, saya beli sahamnya. Sisanya saya dan Lutfi, komposisi 60: 40, lalu go public. Kisah go public ini juga seru. Sebenarnya tidak mau go public tapi Republika adalah public company meski tidak listed, jadi saya agak aneh. Saya minta tolong bursa efek dan akhirnya go public secara strategik. Dari tidak terdaftar menjadi terdaftar, dari situlah ada pemegang saham publik sampai saat ini, saya pegang 61%, Lutfi ada 20-an%, sisanya publik. Rosan P. Roeslani juga beli melalui Recapital, dari situ kami bertumbuh dibawah bendera Mahaka, mulai dari koran, radio, online, terakhir Alif TV.

Lalu bagaimana dengan posisi Anda di TV One?

TV One itu tidak berada di bawah bendera Mahaka Media, itu VivaNews. Saya berpartner dengan Anindya [Viva Group] di TV One. Dulu diajak dalam rangka membantu secara operasional dan investasi, saya punya saham sedikit di TV One. Saya berusaha profesional menaruh diri pada tempatnya, tidak boleh conflict of interest. Mayoritas saham milik mereka sekitar 90%. Hanya mereka melihat saya bisa membantu secara operasional. Kebetulan saya juga melihat ini tantangan. Saya ini kan problemnya kutu loncat,jadi duduk di satu perusahaan setelah 2-3 tahun kalau sudah jalan saya tinggal, penyakit juga sih. Kenapa saya seperti itu? supaya saya memberi kesempatan kepada profesional untuk menjalankannya. Saya kembali memikirkan aspek strategis. Ini bisa dilihat di struktur Mahaka Media, dirutnya orang lain dan saya komisaris saja.

Apa pertimbangannya memilih terjun ke bisnis media?

(18)

Kenapa saya masuk ke media? Saya lihat itu peluang seiring era kebebasan dan consumer goods yang akan berkembang, lalu dari segi edukatif, ini memberikan sesuatu, tetapi konsekuensinya saya tidak boleh terjebak pula diputaran itu. Ini prinsip dan pilihan. Walaupun, 2 tahun terakhir ini keluarga saya menerima oke. Jadi waktu saya keluar dari bisnis keluarga untuk mengurusi Mahaka, mereka berkata waduh. Ketika Mahaka jalankan bisnis trading, mereka happy, tapi begitu kita masuk ke bisnis media, keluarga bilang lagi waduh cari musuh, kalau nulis salah dimusuhin. Mereka easy going sekali, ketika kita masuk ya mereka agak kurang menerima, bukan mereka tidak setuju dengan kemauan saya, tapi khawatir karena mereka ini kan pedagang.

Berapa lama pergulatan memutuskan pindah ke media?

Sekitar 6 bulanan, dan saya rasa itu pilihan yang tepat, karena ketika beberapa partner kita fokus ke tempat lain, niaganya juga goyang, bagi tugasnya jadi tidak seimbang ke depan, apakah ada rencana membeli media atau televisi lagi? Saya juga mesti terima kasih dalam pengembangan hidup saya ini banyak partner, seperti di Mahaka ada Lutfiada Rosan, di JAK TV ada Artha Graha (Tommy Winata), di TV One ada Bakrie, jadi banyak partner. Tapi untungnya partner-partner tadi mempercayakan kepada saya, saya dianggap transparan dan profesional, kalau tidak mana mungkin mereka mau bekerja sama dengan saya, saya transparan dan professional, dan yang terpenting ketika menjalankan I act asa professional not as an owner. Kami sekarang menjadi punya dua bendera, Mahaka Media dan Alif. Mahaka Media untuk media dan Alif untuk entertainment company. Alif ini menaungi produk-produk terkait hiburan.Kami mulai pisahkan antara media dengan entertainment. Kalau Beyond Media itu saya, holding company saya. Basicly Beyond Media bergerak sebagai holding. Mahaka Media itu public company, untuk TV One itu my personal.

Bagaimana melihat bisnis media ke depan di Indonesia?

Bisnis 360 derajat integrated services, bercampur antara media, entertainment, multiplatform dan konten is theking. Beberapa hal yang memang bagian yang bisa diefisiensikan kita efisiensikan, distribusinya kita gabungkan karena tidak ada hubungan dengan konten.

(19)
(20)

KESIMPULAN

Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh oleh setiap individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.

Ketika seorang individu melihat suatu sasaran dan berusaha menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi terdiri dari sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan.

Teori persepsi ; persepsi yang diberikan terhadap orang akan berbeda dengan persepsi terhadap objek mati, terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan cara membuat penilaian mengenai orang lain atau persepsi orang adalah teori atribusi : teori yang mengarahkan bagaimana kita mengamati perilaku individu dan mencoba menentukan apakah masalah tersebut ditimbulkan secara internal atau eksternal.

Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka (bias, sikap berat sebelah) yang menyimpangkan atau memutar balik atribusi. Bukti mengemukakan bahwa kita cenderung meremehkan pengaruh faktor dari luar dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal. Misalnya saja, penurunan penjualan seorang salesman akan lebih dinilai sebagai akibat dari kemalasannya daripada akibat kalah saing dari produk pesaing.

Ada beberapa teknik dalam menilai orang yang memungkinkan kita membuat persepsi yang lebih akurat dengan cepat dan memberikan data yang valid (sahih) untuk membuat ramalan. Namun teknik-teknik ini akan menceburkan kita dalam kesulitan karena tidak sesuai. Karena itu, pemahaman akan jalan pintas ini dapat membantu kita mewaspadai bila teknik-teknik ini menghasilkan distorsi.

(21)

organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.

Seperti halnya dengan Erick Thohir, beliau Mengambil keputusan dengan cara Rasional, ialah sebuah model pembuatan keputusan yang mendeskripsikan bagaiman individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan hasil. Terbukti dengan perusahaan-perusahaan yang beliau pimpin, Tetap eksis sampai sekarang.

Erick thohir adalah seseorang yang memang sejak awal sudah kaya, akan tetapi dia tetap berusaha untuk mendirikan perusahaannya. Dia lebih suka menekuni di bidang olahraga dan media, dalam hal ini terbukti dengan rasionalnya erick thohir mengambil keputusan yaitu ia sangat mengidentifikasikan kriteria keputusan yang pada dasarnya langkah untuk memproses hal ini adalah berdasarkan minat, nilai dan pilihan pribadi yang serupa dari si pembuat keputusan.

SARAN

Dalam beberapa situasi keputusan, individu – individu mengikuti pembuatan keputusan rasional. Tetapi bagi sebagian besar individu dan sebagian besar keputusan tidak rutin, barangkali ini lebih merupakan pengecualian daripada peraturan. Beberapa keputusan penting cukup sederhana dan tidak ambigu untuk penerapan asumsi-asumsi model yang rasional. Jadi kita menemukan individu-individu yang mencari solusi-solusi yang minimal daripada yang optimal, memasukkan berbagai bias dan prasangka ke dalam proses keputusan, dan mengamdalkan intuisi.

Dengan bukti yang telah kita deskripsikan tentang bagaimana sebenarnya keputusan dalam organisasi dibuat, apa yang bisa dilakukan oleh manajer untuk memperbaiki pembuatan keputusan mereka? Terdapat empat saran, yaitu :

(22)

penggunaan kelompok, dsb. Sesuaikan pendekatan keputusan anda untuk memastikan bahwa hal ini sesuai dengan kultur organisasi.

Kedua, waspadalah akan bias. Kemudian berusahalah meminimalisasi pengaruh hal ini.

Ketiga, kombinasikan analisis rasional dengan intuisi. Ini bukan pendekatan-pendekatan yang bertentangan dengan pembuatan keputusan. Dengan menggunakan keduanya, anda bisa benar-benar meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan. Ketika mendapatkan pengalaman manajerial, anda seharusnya merasa lebih percaya diri dalam menempatkan proses-proses intuitif anda di atas analisis rasional.

Referensi

Dokumen terkait

Komite audit dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio melalui presentase anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh anggota komite

lahan bermanfaat bagi penggunaan lahan tertentu serta memprediksi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan, karena perubahan

Pada kasus Montara tidak ada ketentuan hukum internasional yang mengatur pertanggungjawaban pencemar kegiatan anjungan minyak lepas pantai seperti ketentuan hukum yang terdapat

Brook’s Law dari Fred Brook, mantan eksekutif IBM mengatakan bahwa menambahkan sumber daya pada suatu proyek yang sedang berjalan hanya akan menunda lebih lama, karena tambahan

Loyalitas merupakan perilaku konsumen yang akan dapat diketahui jika konsumen telah melakukan pembelian kepada produk yang ditawarkan dipasar, konsumen yang loyal

Orang tua, keluarga, dan kerabat penulis yang telah memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan buku Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas Akhir dengan judul

SMA Negeri 1 Lembang Jaya Kabupaten Solok merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Solok yang proses kenaikan pangkat bagi guru honorernya masih menggunakan

Adapun isi laporan penggunaan peralatan adalah catatan dari pemakaian peralatan utama maupun perlatan bantu selama proses pekerjaan persiapan sampai kegiatan