• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENGANTAR ... 1

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 1

1.2. Penjelasan Modul ... 1

1.2.1. Desain Modul... 2

1.2.2. Isi Modul ... 2

1.2.3. Pelaksanaan Modul ... 3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ... 3

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2. Pengertian Unit Standar ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

2.3.1. Judul Unit ... 7

2.3.2. Kode Unit ... 7

2.3.3. Deskripsi Unit ... 7

2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 8

2.3.5. Batasan Variabel ... 9

2.3.6. Panduan Penilaian ... 10

2.3.7. Kompetensi Kunci ... 12

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 13

3.1. Strategi Pelatihan ... 13

3.2. Metode Pelatihan ... 14

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ... 15

4.1. Tujuan Instruksional Umum ... 15

(2)

4.3.1. Definisi ... 15

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan... 16

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan ... 16

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ... 16

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ... 17

4.4. Mengisi check list peralatan yang digunakan pada pemasangan rangka atap baja ringan ... 17

4.4.1. Laporan dan catatan hasil rangkaian pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dihimpun sesuai dengan kebutuhan ... 17

4.4.2. Check list (daftar simak) peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan disiapkan ... 18

4.4.3. Peralatan diidentifikasi dan diisi ke dalam check list dengan lengkap dan teliti... 19

4.4.4. Jumlah dan jenis peralatan dihitung dengan teliti dan benar ... 20

4.5. Mengisi check list pemasangan rangka atap baja ringan ... 21

4.5.1. Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan disiapkan ... 21

4.5.2. Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan diisi ... 23

4.5.3. Kondisi cuaca selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dicatat ... 24

4.5.4. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dicatat ... 25

4.6. Membuat laporan kegiatan pemasangan rangka atap baja ringan ... 26

4.6.1. Laporan hasil kegiatan selama pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan dibuat ... 26

4.6.2. Laporan penggunaan material pemasangan rangka atap baja ringan dibuat ... 27

(3)

4.7. Melaporkan hasil pemasangan rangka atap baja ringan ... 29

4.7.1. Hasil pemasangan rangka atap baja ringan termasuk opname progress dilaporkan secara berkala kepada atasan ... 29

4.7.2. Hasil pemeriksaan akhir pekerjaan rangka atap baja ringan termasuk Opname akhir dilaporkan kepada atasan ... 31

4.7.3. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dilaporkan kepada atasan ... 31

4.7.4. Dokumen laporan diadministrasikan sesuai dengan SOP yang berlaku ... 32

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 33

5.1. Sumber Daya manusia ... 33

5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan... 34

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 34

(4)

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.

(5)

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:

 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.

 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul

Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut:

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

mempelajari dan memahami informasi.

 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan

dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:

 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

(6)

 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan.

 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

Kerja.

 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagaii sumber pelatihan.

 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan

dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current

Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat

mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak

(7)

 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang sama atau.

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama .

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

(8)

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikat Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

(9)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

I. Kelompok Kompetensi Umum

1 F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01 Menerapkan Ketentuan UUJK dan K3L.

2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02 Melakukan Komunikasi dan Kerja Sama di Tempat Kerja

II. Kelompok Kompetensi Inti

1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03

Mengidentifikasi Kebutuhan Pekerjaan Awal Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04

Membuat Rencana Kerja Harian dan Mingguan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

3. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05 Membantu Dalam Pengaturan Material

4. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06 Melakukan Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

5. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07 Mengkoordinasi dan Mengawasi Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

6. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08 Membuat Laporan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi ?

Setiap Standar Kompetensi Menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

(10)

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

 Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

 Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

 Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja

telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian

2.3.1 Judul Unit

Membuat Laporan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

2.3.2 Kode Unit

F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08 2.3.3 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam membuat laporan pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan.

(11)

2.3.4 Elemen Kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengisi check list peralatan

yang digunakan pada

pemasangan rangka atap baja ringan

1.1 Laporan dan catatan hasil rangkaian pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dihimpun sesuai dengan kebutuhan

1.2 Check list (daftar simak) peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan disiapkan

1.3 Peralatan diidentifikasi dan diisi ke dalam check list dengan lengkap dan teliti

1.4 Jumlah dan jenis peralatan dihitung dengan teliti dan benar

2. Mengisi check list

pemasangan rangka atap baja ringan

2.1. Formulir check list hasil pemasangan

rangka atap baja ringan disiapkan

2.2. Formulir check list hasil pemasangan

rangka atap baja ringan diisi

2.3. Kondisi cuaca selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dicatat.

2.4. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dicatat

3. Membuat laporan kegiatan pemasangan rangka atap baja ringan

3.1. Laporan hasil kegiatan selama

pelaksanaan pemasangan rangka

atap baja ringan dibuat

3.2. Laporan penggunaan material

pemasangan rangka atap baja ringan dibuat

(12)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.3. Laporan penggunaan peralatan

selama pelaksanaan pekerjaan dibuat

4. Melaporkan hasil

pemasangan rangka atap baja ringan

4.1. Hasil pemasangan rangka atap baja

ringan termasuk opname progress

dilaporkan secara berkala kepada atasan

4.2. Hasil pemeriksaan akhir pekerjaan rangka atap baja ringan termasuk

Opname akhir dilaporkan kepada atasan

4.3. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dilaporkan kepada atasan

4.4. Dokumen laporan diadministrasikan sesuai dengan SOP yang berlaku

2.3.5 Batasan Variabel

1. Kontek Variabel

1.1. Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja dan sebagai acuan pelaksanaan bagi installer rangka atap baja ringan pada pekerjaan pemasangan atap

1.2. Unit ini diterapkan dalam satuan kerja perorangan untuk melakukan pembuatan laporan hasil kerja

1.3. Kegiatan pembuatan laporan hasil kerja dilaksanakan oleh installer dan pemberi pekerjaan

1.4. Data rekaman hasil pemasangan rangka atap baja ringanharus disiapkan antara lain:

1.4.1. Bagian-bagian kuda-kuda atap yangsudah terpasang

1.4.2. Kemiringan atap yang telah terlaksana apakah sudah sesuai dengan gambar kerja

(13)

2. Perlengkapan dan Peralatan

2.1. Alat ukur untuk dimensi panjang : 2.2. Alat penghitung luas cepat (kalkulator) 2.3. Alat lain yang dianggap perlu

2.4. Check list hasil pemasangan

3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan

3.1 Menyusun laporan hasil pengukuran rangka atap

3.2 Menyusun laporan luas-luas bagian-bagian atap yang terpasang 3.3 Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan untuk laporan hasil

pekerjaan

4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan

4.1 Spesifikasi teknik dari proyek yang terkait dengan rangka atap baja ringan yang dipasang

4.2 Gambar kerja yang digunakan untuk pemasangan

4.3 Prosedur operasional standar lapangan dari perusahaan

2.3.6 Panduan Penilaian

1. Kondisi Penilaian

Kondisi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji antara lain : 1.1 Tes tertulis.

1.2 Wawancara.

1.3 Praktek menggunakan alat peraga. 1.4 Praktek di tempat kerja.

(14)

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

2.1.1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01 Menerapkan ketentuan UUJK

dan SMK3

2.1.2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02 Melakukan komunikasi dan kerja

sama di tempat kerja

2.1.3. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03 Mengidentifikasi kebutuhan

pekerjaan awal pemasangan

rangka atap baja ringan

2.1.4. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04 Membuat rancana kerja harian

dan mingguan pelaksanaan

pemasangan rangka atap baja ringan

2.1.5. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05 Membantu dalam pengaturan

material

2.2 Kaitan Dengan Unit Lain

2.2.1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07 Mengkoordinasi dan mengawasi

pelaksanaan pemasangan

rangka atap baja ringan

3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan

3.1 Membaca gambar teknik

3.2 Spesifikasi teknik dari proyek yang terkait dengan rangka atap baja ringan yang dipasang

3.3 Spesifikasi baja ringan dari pabrik pembuat 3.4 Manual mutu pekerjaan

4. Keterampilan Yang Dibutuhkan

4.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi pemasangan untuk

kepentingan laporan

(15)

4.3 Kemampuan untuk membaca format laporan untuk diisi

5. Aspek Kritis

Aspek kritis yang harus diperhatikan

5.1 Kemampuan menyusun laporan hasil pemasangan rangka atap baja ringan

5.2 Kemampuan mempersiapkan perlengkapan dan peralatan untuk membuat isi laporan

2.3.7 Kompetensi Kunci

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

(16)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/ Perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda.

Pengamatan terhadap tugas praktek

a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

(17)

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

(18)

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Tujuan Instruksional Umum

 Peserta pelatihan mampu membuat laporan pelaksanaan pemasangan rangka

atap baja ringan

4.2. Tujuan Instruksional Khusus

 Peserta pelatihan mampu mengisi check list peralatan yang digunakan pada

pemasangan rangka atap baja ringan

 Peserta pelatihan mampu mengisi check list pemasangan rangka atap baja

ringan

 Peserta pelatihan mampu membuat laporan kegiatan pemasangan rangka

atap baja ringan

 Peserta pelatihan mampu melaporkan hasil pemasangan rangka atap baja

ringan

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

4.3.1. Definisi

Pekerjaan Mandor pemasangan rangka atap baja ringan adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan penyetelan rangka baja, mulai dari pemasangan kuda-kuda, reng, bubungan dan pekerjaan lain yang terkait dengan atap bangunan yang terbuat dari baja ringan.

Pada umumnya pekerjaan ini dilaksanakan oleh kontraktor spesialis, yang memberikan layanan perencanaan atap, perhitungan volume bahan, biaya hingga pemasangannya.

Seorang mandor pemasangan rangka atap baja ringan bertugas untuk melakukan koordinasi pemasangan atap, sesuai dengan SOP yang terdapat

(19)

pada masing-masing pabrikan. Bersama-sama dengan para tukang yang menjadi bawahannya, seorang mandor akan melakukan koordinasi pekerjaan di lapangan. Mulai dari koordinasi kebutuhan bahan, jadwal pengiriman/penerimaan, proses ereksi hingga penyelesaian akhir penutup atap.

Seorang mandor harus mampu menguasai gambar kerja, serta melakukan setiap langkah kerja berdasarkan skedul yang diterimanya. Selain itu juga dapat melakukan koordinasi dengan pekerjaan struktur lainnya, seperti pekerjaan pengecoran adukan beton, terutama yang terkait dengan posisi dan dudukan rangka baja yang akan dipasang.

Sebelum melakukan pemasangan, seorang mandor harus dapat memastikan bahwa posisi dudukan telah sesuai dengan koordinat

pemasangannya, sehingga pada saat melakukan errection, tidak melakukan

pekerjaan yang berulang-ulang yang dapat mengakibatkan in-effiesiensi

pekerjaan.

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan

Pelatihan pekerjaan Mandor pemasangan rangka atap baja ringan memerlukan sarana dan prasarana, diantaranya :

 Ruang teori

 Ruang praktek

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan

Peralatan utama pelatihan yang digunakan terkait dengan modul ini, adalah :

 Whiteboard

 Komputer / LCD proyektor

 Layar

 Alat tulis pengajaran (spidol, penghapus)

(20)

 Contoh material baja ringan

 Video pengaturan dan penyimpanan material

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan

Perangkat lunak pelatihan yang digunakan, diantaranya :

 Form penerimaan dan pengiriman material

 Form ceck list material

 Contoh administrasi pengaturan material

4.4. Mengisi check list peralatan yang digunakan pada pemasangan rangka atap baja ringan

4.4.1. Laporan dan catatan hasil rangkaian pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dihimpun sesuai dengan kebutuhan.

Laporan adalah merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang hasil suatu kegiatan. Jadi laporan hasil kegiatan pekerjaan pemasangan atap baja ringan berisi uraian secara ringkas dan lengkap mengenai hasil kegiatan yang mencakup pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan. Adapun isi laporan adalah catatan-catatan dari hasil kegiatan mulai dari pekerjaan persiapan sampai kegiatan pemeriksaan komponen-komponen rangka atap baja ringan.

Pada suatu proyek akan dibuat laporan pelaksanaan proyek. Laporan tersebut terdiri dari laporan harian, mingguan dan laporan akhir proyek. Laporan tersebut berisi semua rencana dan realisasi kegiatan proyek baik menyangkut jadwal (waktu), kualitas hasil (penggunaan material dan alat) serta biaya. Laporan harian merupakan data-data hasil kegiatan pekerjaan selama 1 hari yang menyangkut hasil/progres kegiatan harian, alat dan bahan yang digunakan, jumlah tenaga kerja, kondisi cuaca pada hari itu dan lainnya. Sedangkan laporan mingguan merupakan kumpulan data-data hasil kegiatan selama 1 minggu. Demikian juga laporan bulanan yaitu uraian hasil kegiatan selama 1 bulan.

(21)

Semua laporan dan catatan hasil rangkaian pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan harus dihimpun dan di arsip untuk kebutuhan pembuatan laporan ahkir proyek tersebut. Sistim penyimpanan atau pendokumentasian (arsip) hasil kegiatan dapat dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan sub kegiatan dan diurut berdasarkan tanggal kegiatan. Setelah dikelompokan selanjutnya disimpan/ diarsip ke dalam suatu dokumen yang telah diberi label sesuai dengan sub kegiatan. Jadi dokumen yang dimaksud adalah merupakan informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya seperti : berupa kertas hasil cetakan (hard

copy), file elektronik (soft copy),dan lain-lainnya.

4.4.2. Check list (daftar simak) peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan disiapkan.

Check list atau daftar simak biasa disebut daftar pengecekan. Terkait dengan daftar simak peralatan disini adalah merupakan daftar pengecekan alat-alat yang digunakan pada proses pengerjaan rangka atap baja ringan, baik peralatan fabrikasi maupun peralatan pemasangan.

Sebelum proses pemotongan dan perakitan (fabrikasi) dan pemasangan rangka atap baja ringan, maka perlu disiapkan daftar simak

mengenai kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan

pemotongan dan merakit (fabrikasi) serta pemasangan rangka atap baja ringan. Kebutuhan jenis peralatan disesuaikan dengan jenis kegiatan baik dari proses pemotongan, perakitan dan pemasangan, dimana pada setiap tahapan mungkin memerlukan peralatan yang berbeda. Sementara jumlah peralatan disesuaikan dengan volume pekerjaan dan jumlah kelompok kerja. Hal-hal yang perlu dicatat dalam daftar simak peralatan ini adalah jenis, fungsi, jumlah serta kondisi peralatan sebelum dan setelah digunakan. Tujuan pembuatan daftar simak adalah untuk mengetahui jenis dan jumlah perlatan yang digunakan dalam proses fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan. Berikut adalah contoh daftar simak peralatan fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan:

(22)

Tabel 4.1: Contoh daftar simak/ check list peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan

No Jenis Peralatan Fungsi/ kegunaan Jumlah Kondisi Keterangan Baik Rusak A Peralatan Utama 1 2 3 4 dst B Peralatan bantu 1 2 3 4 dst

4.4.3. Peralatan diidentifikasi dan diisi ke dalam check list dengan lengkap dan teliti.

Peralatan yang diperlukan harus diidentifikasi dan dibuat dalam daftar simak sesuai kebutuhan dalam pemotongan, perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan. Peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan rangka atap baja ringan terdiri dari peralatan utama dan perlatan bantu.

Peralatan utama adalah peralatan yang digunakan untuk proses pemotongan, perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan. Peralatan utama yang digunakan dalam pekerjaan pemotongan, perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan antara lain : mesin pemotong, gunting seng, gergaji besi lengkap dengan gagangnya, mesin bor dll.

(23)

Peralatan bantu adalah peralatan yang berfungsi untuk membantu dan memperlancar penyelesaian pekerjaan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan, sehingga produktifitas kerja meningkat. Peralatan bantu yang umum digunakan pada pekerjaan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan adalah: meteran, selang plastik (waterpas), benang dan unting-unting, alat penyiku, palu dll.

Berikut adalah contoh identifikasi peralatan berdasarkan jenis alat yang diperlukan dalam pekerjaan perakitan dan pemasangan atap baja ringan : Tabel 4.2: Contoh daftar identifikasi peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan

No Jenis Peralatan Fungsi/ kegunaan Jumlah Kondisi Keterangan Baik Rusak A Peralatan Utama 1 Mesin pemotong 2 Mesin bor 3 Gunting seng 4 Gergaji besi dst B Peralatan Bantu 1 Meteran 2 Selang plastik 3 Benang dan untuing-unting 4 Tambang dst

4.4.4. Jumlah dan jenis peralatan dihitung dengan teliti dan benar

Proses pengerjaan rangka atap baja ringan membutuhkan beberapa peralatan. Kebutuhan alat harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam

(24)

jenis peralatan seperti pada Tabel 3 dibawah.

Tabel 4.3: Contoh daftar isian jenis dan jumlah alat yang diperlukan dalam pekerjaan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan No Jenis Peralatan Fungsi/

kegunaan Jumlah Kondisi Keteranga n Baik Rusak A Peralatan Utama 1 Mesin pemotong 2 √ 2 Mesin bor 2 3 Gunting seng 2 4 Gergaji besi 1 √ dst B Peralatan Bantu 1 Meteran 3 2 Selang plastik 1 3 Benang dan untuing-unting 3 √ 4 Palu 1 √ dst

4.5. Mengisi check list pemasangan rangka atap baja ringan

4.5.1. Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan disiapkan.

Formulir check list atau daftar pengecekan hasil pekerjaan

merupakan suatu daftar yang berisi rincian hasil penilaian terhadap hasil

pekerjaan sebelum dilakukan serah terima. Formulir check list ini disiapkan

oleh kontraktor/pemborong untuk menilai apakah hasil pekerjaan dapat

diterima atau tidak oleh pemberi tugas/owner. Check list terhadap hasil

pekerjaan dilakukan secara bersama oleh pemberi tugas dan penerima tugas/pemborong. Pengecekan dilakukan terhadap setiap item/komponen pekerjaan. Kontrol kualitas pekerjaan menyangkut dengan ketepatan pelaksanaan (sesuai spesifikasi dan gambar perencanaan), kualitas material

(25)

terpasang dan kondisi lingkungan. Berikut adalah contoh formulir check list

pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.

Tabel 4.4 Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan Item Pemeriksaan Spesifikasi

(Gambar kerja)

Kesesuaian

Keterangan Tindak lanjut Ya Tidak

Kondisi tumpuan (Ring Balok)

Ketinggian

Kedataran seluruh tumpuan

Kondisi perakitan kuda-kuda (Truss) sesuai gambar kerja

Bentuk truss Jumlah screw Penempatan screw Jenis screw yang digunakan Pemasangan aksesori sambungan Bentuk sambungan Ketinggian apex

Kondisi pemasangan kuda-kuda

Jarak truss

Perkuatan tumpuan (L-Braket, dinabolt) Outrigger

Pemasangan usuk/kasau (Rafter)

Rafter menyentuh top-chord dan di- bracket/screw Jumlah rafter dan penempatannya sesuai dengan gambar rencana

Battens

Jarak roof battens Jarak ceiling battens

Kebersihan rangka atap dari sisa kotoran dan serpihan logam lainnya

(26)

4.5.2. Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan diisi

Setelah formulir check list disiapkan maka selanjutnya adalah

mengisi formulir tersebut sesuai dengan hasil pemeriksaan terhadap item-item pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.

Pengisian formulir check list berpedoman pada spesifikasi atau gambar kerja

yang kemudian di cek kesesuainnya terhadap standar-standar yang telah ditentukan. Apabila terjadi penyimpangan terhadap standar/sfesifikasi atau gambar kerja maka dilakukan koreksi atau pembongkaran untuk diperbaiki.

Tabel 4.5 Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan Item Pemeriksaan Spesifikasi

(Gambar kerja)

Kesesuaian

Keterangan Tindak lanjut Ya Tidak

Kondisi tumpuan (Ring Balok)

Ketinggian 1,50

Kedataran seluruh

tumpuan Rata dan datar Tidak rata Perbaiki

Kondisi perakitan kuda-kuda (Truss) sesuai gambar kerja

Bentuk truss Jumlah screw Penempatan screw Jenis screw yang digunakan Pemasangan aksesori sambungan Bentuk sambungan Ketinggian apex

Kondisi pemasangan kuda-kuda

Jarak truss

Perkuatan tumpuan (L-Braket, dinabolt) Outrigger

Pemasangan usuk/kasau (Rafter)

Rafter menyentuh top-chord dan di- bracket/screw

(27)

Jumlah rafter dan penempatannya sesuai dengan gambar rencana

Battens

Jarak roof battens Jarak ceiling battens

Kebersihan rangka atap dari sisa kotoran dan serpihan logam lainnya

4.5.3. Kondisi cuaca selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dicatat.

Pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan sering mengalami kendala berupa cuaca yang tidak baik (hujan). Kondisi cuaca yang turun hujan tentu akan mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek pemasangan rangka atap baja ringan. Kondisi ini perlu dicatat selama proyek berlangsung. Berikut adalah contoh daftar laporan cuaca:

(28)

Tabel 4.6. Contoh format laporan cuaca

LAPORAN CUACA

Proyek : Lokasi : Kontraktor : Pekerjaan : Waktu Pelaksanaan: Tanggal ...s/d ... Hari/tgl Senin/11-10-2009 Hari/tgl ... Hari/tgl ... Hari/tgl ... Hari/tgl ... Hari/tgl ... Hari/tgl ... Hari/tgl ... Keterangan: = Hujan = Cerah

Sumber: PT. Gitarencana Multiplan

4.5.4. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dicatat

Selain kendala cuaca, kejadian dan hambatan lain yang muncul selama pelaksanaan fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan harus dicatat. Hal ini penting agar kejadian dan hambatan yang sama yang mungkin terjadi dapat dilakukan pencegahan. Pencatatan kejadian maupun hambatan-hambatan penting dibuat dalam bentuk daftar kejadian yang

memuat tentang uraian kegiatan/pekerjaan yang mengalami

(29)

yang telah dilakukan. Berikut adalah contoh format pencatatan kejadian atau hambatan penting pada proses fabrikasi maupun pelaksanaan proyek.

Tabel 4.7. Contoh format pencatatan kejadian dan hambatan pada saat pekerjaan berlangsung

No Uraian Kegiatan Jenis kejadian /

hambatan Penanggulangan

1 Pemotongan rangka

batang

Suara bising mesin potong

Penggunaan penutup telinga

2

3

4.6. Membuat laporan kegiatan pemasangan rangka atap baja ringan

4.6.1. Laporan hasil kegiatan selama pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan dibuat

Laporan adalah merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang hasil suatu kegiatan. Jadi laporan hasil kegiatan pekerjaan pemasangan atap baja ringan berisi uraian secara ringkas dan lengkap mengenai hasil kegiatan yang mencakup pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan. Adapun isi laporan adalah catatan-catatan dari hasil kegiatan mulai dari pekerjaan persiapan sampai kegiatan pemeriksaan komponen-komponen rangka atap baja ringan. Laporan hasil pekerjaan ini meliputi semua aspek yang terkait dengan kegiatan fabrikasi dan pemasangan rangka atap baja ringan. Aspek-aspek tersebut seperti:

a. Hasil pengecekan persyaratan teknis (check list) pemasangan (tabel 4.4)

Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:

(30)

(dynabolt) pada kedua tumpuannya.

 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.

 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.

 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).

 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.

 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan

pelaksanaan pekerjaan. b. Laporan cuaca (table 4.6)

c. Laporan Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan (tabel 4.7)

Dalam penyusunan laporan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut ini:

 mudah dimengerti dan dibaca oleh personel yang akan menggunakan

laporan tersebut.

 menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh

penggunanya.

 menghindari penggunaan kalimat yang panjang dan kompleks.

 menghindari penggunaan kata-kata “baru” yang artinya belum tentu

dimengerti.

4.6.2. Laporan penggunaan material pemasangan rangka atap baja ringan dibuat.

Laporan penggunaan material adalah meerupakan catatan/ikthisar penggunaan material rangka atap baja ringan. Material yang dimaksud adalah material utama (komponen kuda-kuda, usuk dan reng) serta material pembantu/aksesoris lainnya seperti screw, dynabolt dan lainnya. Uraian dalam laporan ini berisi tentang jenis material, spesifikasi material, jumlah material terpakai dan jumlah material sisa baik itu komponen material utama maupun aksesoris pada pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.

Tujuan pembuatan laporan penggunaan material ini adalah untuk evaluasi atau kontrol penggunaan material apakah sudah sesuai dengan perencanaan/spesifikasi atau tidak. Laporan ini dibuat dengan cara

(31)

mengecek dan mencatat pada format laporan yang ada sesuai material yang terpasang dan material sisi. Contoh bentuk format laporan penggunaan material adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Contoh format laporan penggunaan

No Jenis Komponen/Elemen Jumlah Terpakai Jumlah Kekurangan Jumlah sisa Keterangan A Komponen truss/kuda-kuda 1 Batang atas 2 Batang bawah 3 Jurai luar/dalam 4 Usuk 5 Reng 6 Dll B Aksesories 1 Screw 2 Dynabolt 3 Dll

4.6.3. Laporan penggunaan peralatan selama pelaksanaan pekerjaan dibuat

Laporan penggunaan alat adalah merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang penggunaan peralatan selama proses fabrikasi sampai pemasangan rangka atap baja ringan. Jadi laporan penggunaan peralatan dalam pekerjaan pemasangan atap baja ringan berisi uraian secara ringkas dan lengkap mengenai jenis dan jumlah peralatan serta kondisi (baik/rusak) peralatan selama pemakain pada pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.

Adapun isi laporan penggunaan peralatan adalah catatan dari pemakaian peralatan utama maupun perlatan bantu selama proses pekerjaan persiapan sampai kegiatan pemasangan rangka atap baja ringan selesai. Uraian dari laporan penggunaan alat ini meliputi spesifikasi alat, jumlah alat dan kondisi alat.

(32)

Tujuan pembuatan laporan penggunaan alat ini adalah untuk mengecek kembali alat yang terpakai sehingga tidak ada yang hilang/rusak tanpa diketahui.

Tabel 4.9 Contoh laporan penggunaan alat No Jenis/spesifikasi Peralatan Jumlah Kondisi Keterangan Baik Rusak A Peralatan Utama B Peralatan Bantu

4.7. Melaporkan hasil pemasangan rangka atap baja ringan

4.7.1. Hasil pemasangan rangka atap baja ringan termasuk opname progress dilaporkan secara berkala kepada atasan

Pada umumnya pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Hal ini karena proses pengerjaan rangka atap baja ringan dapat dilakukan dengan cepat dimana proses fabrikasi (pengukuran dan pemotongan) dapat dilakukan di workshop/pabrik sehingga di lapangan hanya melakukan proses perakitan saja.

Pada umumnya waktu penyelesaian pekerjaan rangka atap baja ringan kurang dari 1 bulan. Namun demikian laporan kemajuan pekerjaan tetap harus dibuat, dimana durasi laporan bisa dibuat dalam harian. Hal ini karena progres pekerjaan dalam 1 hari cukup besar.

Tujuan pembuatan laporan progres pekerjaan adalah untuk memantau dan mengendalikan kegiatan pemasangan rangka atap baja ringan agar

(33)

sesuai dengan rencana waktu yang telah ditentukan. Evaluasi menyangkut hasil atau progres yang telah dicapai setiap hari pelaksanaan. Hasil atau progres pekerjaan dibuat dalam bentuk laporan secara berkala/harian.

Progres pekerjaan merupakan gambaran kemajuan pekerjaan sampai pada

saat laporan/progres dibuat. Berikut adalah contoh opname progress

pekerjaan: Bobot Rencana : Bobot Aktual : PROYEK : Deviasi -/+ : LOKASI : Minggu Ke :

PEKERJAAN : Dari Tanggal :

Sampai Tanggal :

No. Uraian Pekerjaan BOBOT

PRESTASI s/d

KEMARIN PRESTASI HARI INI PRESTASI s/d HARI INI Bobot Prestasi Bobot Prestasi Bobot Prestasi % % % % % % % A PEKERJAAN PERAKITAN 1 2 3 4 5

TOTAL PEKERJAAN PERAKITAN

B PEKERJAAN PEMASANGAN 1 2 3 4 5 6 7

TOTAL PEKERJAAN PERAKITAN

(34)

4.7.2. Hasil pemeriksaan akhir pekerjaan rangka atap baja ringan termasuk Opname akhir dilaporkan kepada atasan

Pemeriksaan akhir pekerjaan merupakan tahapan akhir dalam proses pemasangan rangka atap baja ringan. Pemeriksaan akhir dilakukan sebelum pekerjaan tersebut dinyatakan selesai dan dapat diserah-terimakan kepada pemberi tugas/owner. Output dari hasil pemeriksa ini berupa hasil check list item pekerjaan yang berisi tentang item-item pekerjaan yang diterima atau ditolak/diperbaiki.

Hasil laporan akhir ini kemudian dilaporkan ke atasan untuk ditindaklanjuti dengan:

 Membuat opnam pekerjaan yang telah diterima dan sebaliknya,

memperbaiki apabila ada yang ditolak/tidak sesuai dengan gambar kerja/spesifikasi yang telah ditentukan.

 Membuat surat serah terima hasil pekerjaan apabila hasil pemeriksaan

akhir diterima.

Dari aspek internal pemborong/kontraktor laporan ini selanjutnya dijadikan bahan evaluasi sebagai ukuran/tolak ukur keberhasilan kegiatan baik ditinjau dari aspek waktu, mutu dan biaya. Laporan pemeriksaan akhir ini dalam bentuk tertulis ini penting sebagai informasi untuk kegiatan proyek selanjutnya.

4.7.3. Kejadian dan hambatan penting yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dilaporkan kepada atasan

Dokumen/catatan dari hasil pencatatan kejadian dan hambatan penting yang terjadi dapat berupa catatan tertulis maupun berupa dokumentasi seperti foto. Kejadian dan hambatan penting yang dimaksud disini adalah suatu peristiwa/kejadian yang tidak disesuai standar/prosedur yang telah direncanakan. Kejadian dan hambatan ini berdampak pada kerugian bagi pemborong/kontraktor. Oleh karena itu setiap kejadian dan hambatan yang terjadi selama proses pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan harus dilaporkan ke pihak atasan. Dari laporan ini

(35)

pihak atasan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan sehingga hal yang sama tidak terulang kembali.

Tujuan dari pelaporan kejadian dan hambatan yang terjadi ini adalah untuk dapat ditindaklajuti (di bahas dalam pertemuan pihak-pihak terkait) sehingga dapat diambil suatu tindakan pencegahan agar kejadian dan hambatan tersebut tidak terulang kembali.

Contoh format laporan/ pencatatan kejadian dan hambatan penting apat dilihat pada tabel 4.7 di atas.

4.7.4. Dokumen laporan diadministrasikan sesuai dengan SOP yang berlaku

Semua dokumen laporan hasil kegiatan harus didokumentasikan/ dikumpulkan dengan baik sesuai dengan jenis laporan (laporan harian/mingguan) dan bulan laporan tersebut dibuat. Tujuan dari pengadministrasian laporan ini adalah untuk memudahkan pencarian dokumen tersebut pada saat dibutuhkan kembali.

Proses pengadministrasian dokumen laporan kegiatan proyek dilakukan sesuai dengan SOP pada perusahaan tersebut. SOP atau Standar Operasional Prosedur adalah (Arif Rahman) :

a. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong

dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

b. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus

dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

c. SOP adalah serangkaian instruksi yang menggambarkan

pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara berulang pada sebuah organisasi. (EPA, 2001)

Setiap perusahaan mempunyai SOP yang bebeda dalam menjalankan suatu kegiatan.

(36)

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

(37)

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi :

1. Buku referensi (text book) / buku manual servis

2. Lembar kerja

3. Contoh form-form check list

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Judul/Nama Pelatihan : Mengkoordinasikan dan Mengawasi Pelaksanaan

Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

2. Kode Program Pelatihan : F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07

NO UNIT

KOMPETENSI KODE UNIT

DAFTAR PERALATAN

DAFTAR

BAHAN KETERANGAN

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Analisa BOW; (1980), Jakarta

2. Anonim, Mendesain Atap Rumah (http//www.id.88db.com)

3. Anonim, Modul Baja Ringan: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Tahan Gempa.

4. Anonim, (2006), Brochures of Light Weight Steel Products, Bluescope Lysaght. 5. Carlsen, R. D. & McHugh, J.F,(1978); Handbook of Construction Operations

Forms and Formats, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliff.

6. Istimawan Dipohusodo, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid I, Kanisius, Cetakan pertama.

7. Organizational behaviour and Human Decision Processes (http://ees.elsevier.com/obhdp/)

8. Proses Pemasangan Struktur Baja Ringan (http//www.bnptruss.com-images-install_2A_jpg.htm)

9. Smith, R.C. & Andreas, C.K; (1988), Materials of Construction – 4th Edition, McGraw-Hill, New York.

10. Stuckhart, G.; (1995), Construction Material Management (Cost Engineering), CRC.

11. Susanta, G.; (2007); Panduan Lengkap Membangun Rumah; Griya Kreasi, Jakarta.

Gambar

Tabel 4.1: Contoh daftar simak/ check list peralatan perakitan dan                                    pemasangan rangka atap baja ringan
Tabel 4.2: Contoh daftar identifikasi peralatan perakitan dan pemasangan                     rangka atap baja ringan
Tabel 4.3: Contoh daftar isian jenis dan jumlah alat yang diperlukan dalam       pekerjaan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan
Tabel 4.4 Formulir check list hasil pemasangan rangka atap baja ringan  Item Pemeriksaan  Spesifikasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

61 Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus ( case records ) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya. Adapun data yang ingin

Catatan Penting 41 Pengelolaan Keuangan SKPD Cakupan Laporan Keuangan yang diselesaikan tepat waktu 92 % 211.460.000 42 Peningkatan Kinerja Pelayanan dan Administrasi

Materi pada unit ini menjelaskan teori yang mendukung kompetensi dalam pekerjaan persiapan lapangan. Untuk pekerjaan persiapan pelaksana lapangan bangunan air limbah