KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKTOR PUBLIK
Oleh : Jusuf Irianto
© Indomedia Pustaka 2016 Hak cipta pada penulis
Indomedia Pustaka
Gebang No. 59 Rt/Rw 03/44, Wedomartani Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
www.indomediapustaka.com email: info@indomediapustaka.com
Ilustrasi Dalam : Andy
Ilustrasi Sampul : Indomedia Pustaka
Cetakan Pertama 2016
Katalog Dalam Terbitan (KDT):
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PUBLIK; Jusuf Irianto
xvi, 263hlm; 21 x 26 cm.
ISBN 978-602-73333-8-3
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Halaman Persembahan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan rahmatNya sehingga
penulisan buku ajar “Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik (KMSDM-SP)ini
dapat diselesaikan. Setidaknya terdapat 2 (dua) alasan utama mengapa buku ini ditulis, pertama, buku
MSDM umum tersedia sangat banyak di pasaran namun buku yang secara khusus membahas pengelolaan
SDM sektor publik sangat langka di Indonesia, dan kedua, jumlah mahasiswa baik Strata 1 (S1 atau Sarjana),
Strata 2 (S2 atau Magister) , maupun Strata 3 (S3 atau Doktor) di bidang MSDM khususnya sektor publik
sangat banyak.
Tujuan utama penulisan buku ajar ini adalah untuk mendukung sekaligus menjadi acuan/referensi
perkuliahan atau proses pembelajaranmata ajarKebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor
Publik (KMSDM-SP) bagi mahasiswa S2 Program Studi Kebijakan Publik Departemen Administrasi –
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair). Buku ini dapat juga digunakan
sebagai pegangan bagi mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Administrasi NegaraFISIP Unair serta
mahasiswa S2 dan S3 Ilmu Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair.Selain itu, buku ini dapat
pula dimanfaatkan sebagai acuan atau referensi bagi para pengampu mata ajar MSDM Sektor Publik dan
para praktisi manajemen SDM di pemerintahan.
KMSDM-SP merupakan mata ajar inti dalam kurikulum Program Studi Kebijakan Publik (S2)
maupun Ilmu Administrasi Negara (S1) Departemen Administrasi FISIP Unair. Mata ajar ini ditawarkan
setiap 2 (dua) semester dalam satu tahun dengan rerata jumlah peserta mencapai 100 (seratus) mahasiswa
S1 Ilmu Administrasi Negara, 20 (dua puluh) mahasiswa S2 Kebijakan Publik , 30 (tiga puluh) mahasiswa
S2 Ilmu PSDM, dan 10 (sepuluh) mahasiswa S3 Ilmu PSDM.
Deskripsi Mata Ajar
Dalam mata ajarKMSDM-SP dibahas beberapa kebijakan dan fungsi pokok pengelolaan SDM
aparatur mulai dari awal hingga akhir dalam rangka melakukan utilisasi SDM.Dengan demikian mata
ajar ini berisi berbagai topik bahasan yang meliputi tema-tema pokok kebijakan dan manajemen SDM
aparatur.Disamping membahas kebijakan dan fungsi-fungsi pokok pengelolaan SDM aparatur, dalam
viii Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
SDM sektor publik.Materi pemerkayaan tersebut meliputi penjelasan tentang regulasi terbaru pengelolaan
SDM aparatur yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kegunaan Mata Ajar dikemudian Hari atau Hubungannya Untuk Mengikuti Mata Ajar Lain
Dengan mengikuti pembelajaranKMSDM-SP ini, kelak dikemudian hari jika mahasiswa telah lulus
dan bekerja di berbagai organisasi baik sektor publik, privat, maupun nir-laba akan memiliki pengetahuan
dan keahlian yang memadai tentang kebijakan dan manajemen SDM aparatur khususnya jika bekerja
dibidang kepegawaian. Pengetahuan dan keahlian ini sangat bermanfaat bagi semua jenis organisasi
untuk mengelola atau melakukan utilisasi individu sebagai pegawai.
Manfaat atau kegunaan mata ajarini berkaitan dengan kewajiban atau keinginan mahasiswa untuk
mengikuti mata ajar lain yang serumpun dengan KMSDM-SP. Untuk dapat mengikutiproses
belajar-mengajar dalam mata ajar MSDM-SP yang diselenggarakan di FISIP Universitas Airlangga ini, maka
mahasiswa direkomendasikan untuk terlebih dahulu mengikuti atau mengambil mata ajarsebelumnya
yakni Asas-asas Manajamen,Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), dan Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik (MSDM-SP) sebagai dasar pengetahuan.Meskipun demikian, mata ajar Asasa-asas
Manajemen, MSDM, dan MSDM-SP bukan merupakan prasyarat dalam mengikuti MSDM-SP.
Tujuan Instruksional Umum
Dengan mengikuti perkuliahan KMSDM-SPpeserta (mahasiswa) diharapkan dapat memperoleh
pengetahuan tentang kebijakan dan manajemen SDM organisasi.Pengetahuan dan tersebut meliputi
kebijakan dan semua fungsi manajemen SDM aparatur mulai dari awal hingga akhir. Mahasiswa
diharapkan juga memiliki wawasan atau perspektif luas tentang KMSDM-SP. Keluasan wawasan tersebut
tidak sekadar berkaitan dengan pandangan tentang kebijakan dan fungsi-fungsi pokok manajemen
SDM aparatur, namun juga berbagai isu aktual yang dapat memperkaya pengetahuan tentang hakekat
pengelolaan SDM dan dinamika didalamnya.
Susunan (Urutan) Buku Ajar
Buku ajar ini disusun secara sistematis yang meliputi bab awal hingga bab akhir. Dalam buku
ini terdapat 13 (tiga belas)bab dengan rincian sebagai berikut.Bab 1 membahas konsep-konsep dasar
manajemen SDM secara umum dan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan konsep MSDM di
sektor publik.Pada Bab 2 diuraikan isu perubahan orientasi birokrasi yang dikonseptualisasikan dengan
Reformasi Administrasi Negara.Perlu dipahami bahwa MSDM sektor publik merupakan bidang kajian
yang sangat penting sebagai fokus utama pengembangan birokrasi. Setelah dibahas landasan konseptual
dan latar belakang SDM sebagai fokus reformasi administrasi negara, pada Bab 3 diuraikan secara rinci
ix
Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
SDM serta model hipotetikal yang dapat dikembangkan. Bab 3 tersebut memiliki keterkaitan erat dengan
Bab 4 yang secara khusus membahas pengembangan model MSDM sektor publik.
Isu kualitas kapasitas aparatur dalam memberi layanan kepada masyarakat serta dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, seringkali menjadi sorotan publik.Berbagai upaya
dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi aparat.Untuk itu dalam Bab 5 dibahas tema membangun
kapasitas aparatur negara dengan menggunakan MSDM berbasis kompetensi (MSDM-BK).Sebagai suatu
pendekatan yang relatif baru, MSDM-BK diharapkan mampu mengubah kondisi aparatur menjadi lebih
baik dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat.
Pada Bab 6 diulas kebijakan pemberdayaan aparatur di daerah sebagai isu utama dalam konteks
otonomi daerah.Seiring dengan itu, pada Bab 7 dibahas peran KORPRI sebagai organisasi yang mewadahi
kepentingan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam rangka melakukan pembinaan bagi anggota dan
keluarganya.
Isu kepegawaian nasional lainnya berkaitan dengan beban kerja pegawai yang seringkali dikaitkan
dengan jumlah dan kualitas aparat. Untuk itu dalam Bab 8 dibahas tentang analisis beban kerja yang
kemudian dilanjutkan dengan Bab 9 yang mengulas isu pengadaan PNS serta Bab 10 dengan sajian materi
yang menguraikan pemberdayaan dan peningkatan potensi SDM aparatur.
Adapun tema pokok KMSDM-SP berkaitan dengan upaya pengembangan kualitas dan kompetensi
aparatur yang secara umum dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan (diklat).Untuk itu
dalam Bab 11 dibahas secara khusus pendidikan dan pelatihan bagi SDM aparatur. Materi yang disajikan
dalam bab ini mengacu pada grand design program diklat yang disusun oleh Badan Diklat Provinsi Jawa
Timur.
Tidak kalah menarik dengan isu-isu yang telah disajikan, dalam buku ini diulas pula berkaitan
dengan sejumlah nilai kebenaran dalam melihat perilaku aparat dalam menjalankan tugasnya.Untuk itu
dalam Bab 12 dibahas tentang etika dalam administrasi negara untuk dapat digunakan sebagai acuan
dalam melakukan judgement terhadap sepak terjang perilaku aparatur dalam memberikan layanan kepada
masyarakat.
Bagian akhir dalam buku ini dibahas regulasi terbaru dalam pengelolaan SDM aparatur di Indonesia.
Di ujung tahun 2014 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mensahkan Rancangan Undang-undang
Aparatur Sipil Negara (RUU ASN) menjadi undang-undang. Untuk itu dalam Bab 13 disajikan bahasan
khusus regulasi terrsebut yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
x Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
Petunjuk Bagi Mahasiswa untuk Mempelajari Buku Ajar ini
Bagi mahasiswa yang mempelajari isi buku ajar ini secara komprehensif dan efektif hendaknya
membaca secara teratur mulai dari awal hingga akhir.Urutan bab sengaja dirancang untuk membahas
tema-tema pokok KMSDM-SPsecara sistematis baik dalam hal fungsi maupun prosesnya.
Pada setiap bab selain disajikan pengetahuan utama sesuai topik bahasan, juga diuraikan beberapa
hal yang berkaitan dengan komponen-komponen berupa deskripsi atau gambaran umum tentang cakupan
setiap bab, relevansi antara satu bab dengan bab-bab lainnya, relevansi dengan kegunaan bagi mahasiswa
jika kelak sudah bekerja dimasyarakat pada berbagai bidang pekerjaan di kemudian hari, relevansi dengan
mata ajar lain, serta Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Untuk itu sebelum membaca sajian utama pada
setiap topik bahasan, mahasiswa secara cermat disarankan untuk membaca setiap komponen tersebut.
Selain berisi berbagai komponen dan bahasan utama, pada setiap bab dalam buku ajar ini juga
dikemukakan informasi lain berupa kesimpulan pada bagian akhir, penutup, daftar pustaka, dan senarai
yang berisi informasi rinci tentang istilah-istilah kunci yang digunakan dalam setiap bab. Khusus pada
bagian penutup, mahasiswa diharapkan membaca dan kemudian berbagai soal atau pertanyaan untuk
mengukur penguasaan materi atau kemampuan kognitif dari setiap bab yang telah dibacanya.Mahasiswa
disarankan juga membaca sumber informasi atau bacaan lainnya untuk memperkaya dan memperdalam
jawaban yang diberikan.
Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku ajar ini disampaikan terima kasih.
Semoga dengan terbitnya buku ajar ini dapat membawa manfaat optimal khususnya bagi mahasiswa
atau bahkan pihak lainyang berminat dalam pengelolaan SDM aparatur.Disadari bahwa baik kualitas
penyajian isi maupun tampilan buku ajar initak lepas dari kelemahan, kekurangan, bahkan kesalahan.
Untuk itu saran dan kritik membangun dari sidang pembaca sangat diharapkan agar dapat dilakukan
perbaikan dikemudian hari.
Semoga Allah SWTmemberikan ridlo atas terbitnya buku ajar ini. Amin.
Surabaya, Desember 2015
Jusuf Irianto
Departemen Administrasi
FISIP Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN v
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI xi
BAB 1 KONSEP DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PUBLIK 1
1.1. Pendahuluan 1
1.1.1. Deskripsi 1
1.1.2. Relevansi Antar Bab 1
1.1.3. Relevansi dengan Kegunaan di Kemudian Hari 1
1.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 1
1.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 2
1.2. Penyajian 2
1.2.1. Uraian Materi 2
1.2.2. Makna MSDM dan MSDM Sektor Publik 3
1.2.3. Fungsi-fungsi MSDM 4
1.3. Penutup 7
1.4. Daftar Bacaan 7
1.5. Senarai 7
BAB 2 REFORMASI ADMINISTRASI NEGARA 9
2.1. Pendahuluan 9
2.1.1. Deskripsi 9
2.1.2. Relevansi Antar Bab 9
2.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 9
2.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 10
xii Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
2.2.5. Dasar Pemikiran RAN 12
2.3. Penutup 20
2.4. Daftar Pustaka 20
2.5. Senarai 20
BAB 3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA 23
3.1. Pendahuluan 23
3.1.1. Deskripsi 23
3.1.2. Relevansi Antar Bab 23
3.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 23
3.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 24
3.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 24
3.2. Penyajian 24
3.2.1. Uraian Materi 24
3.2.2. Sektor Publik 25
3.2.3. Manajemen Sektor Publik 27
3.2.4. MSDM Sektor Publik 29
3.2.5. Isu-isu strategis MSDM dan Reformasi Birokrasi 31
3.2.6. Kondisi Ideal Birokrasi 33
3.3. Penutup 37
3.4. Daftar Pustaka 37
3.5. Senarai 39
BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKTOR PUBLIK 41
4.1. Pendahuluan 41
4.1.1. Deskripsi 41
4.1.2. Relevansi Antar Bab 41
xiii
Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
4.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 42
4.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 42
4.2. Penyajian 42
4.2.1. Uraian Materi 42
4.2.2. Pengertian MSDM 43
4.2.3. Prinsip Dasar MSDM 45
4.2.4. MSDM Sektor Publik: Peran Dominan 46
4.2.5. Masalah MSDM Sektor Publik 47
4.2.6. Model MSDM Sektor Publik 51
4.2.7. Konstruksi Model MSDM Sektor Publik 54
4.3. Penutup 57
4.4. Daftar Pustaka 57
4.5. Senarai 60
BAB 5 MEMBANGUN KAPASITAS APARATUR NEGARA DENGAN MANAJEMEN
SDM BERBASIS KOMPETENSI (MSDM-BK) 61
5.1. Pendahuluan 61
5.1.1. Deskripsi 61
5.1.2. Relevansi Antar Bab 61
5.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 62
5.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 62
5.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 62
5.2. Penyajian 62
5.2.1. Uraian Materi 62
5.2.2. Kualitas SDM dalam Pelayanan 63
5.2.3. Jangkauan Tugas dan Kapasitas yang Dibutuhkan Aparat 64
5.2.4. Transformasi Manajemen SDM 66
5.2.5. Pengertian MSDM-BK 67
5.3. Penutup 70
5.4. Daftar Pustaka 70
xiv Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
BAB 6 KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN APARATUR DI DAERAH 73
6.1. Pendahuluan 73
6.1.1. Deskripsi 73
6.1.2. Relevansi Antar Bab 73
6.1.3. Relevansi dengan Kegunaan di Kemudian Hari 73
6.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 74
6.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 74
6.2. Penyajian 74
6.2.1. Uraian Materi 74
6.2.2. Tugas Pokok Pemerintah 74
6.2.3. Arah Kebijakan Pendayagunaan Aparatur Negara 75
6.2.4. Grand Designdan Road Map Reformasi Birokrasi 75
6.2.5. Dasar Hukum Reformasi Birokrasi di Indonesia 75
6.2.6. Tujuan dan Sasaran 76
6.2.7. Kondisi Birokrasi yang Diinginkan 76
6.2.8. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 77
6.2.9. Manajemen PNS Berdasarkan UU 8 Th. 1974/UU No. 43 Th. 1999 77
6.2.10. Skema Pembinaan PNS 78
6.2.11. Jabatan di Lingkungan PNS 78
6.2.12. Skema Pengembangan Karir PNS 78
6.2.13. Kebijakan Penilaian Pengangkatan Jabatan Struktural 79
6.2.14. Tata Cara Penilaian Pengangkatan Jabatan Struktural 80
6.2.15. Kompetensi Inti 80
6.2.16. Pola Karir PNS 80
6.2.17. Pengembangan Pegawai 81
6.2.18. Pembinaan Perilaku Pegawai 81
6.2.19. Pemberhentian/Pemensiunan 81
6.3. Penutup 82
6.4. Daftar Pustaka 82
6.5. Senarai 82
BAB 7 PEMBINAAN PNS MELALUI KORPRI 85
7.1. Pendahuluan 85
7.1.1. Deskripsi 85
xv
Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
7.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 85
7.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 85
7.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 86
7.2. Penyajian 86
7.2.1. Uraian Materi 86
7.2.2. PNS dan Ke-KORPRI-an 89
7.2.3. Kebijakan Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi 89
7.2.4. Kondisi Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Timur 90
7.2.5. Kondisi Ideal Anggota KORPRI Jawa Timur 90
7.2.6. Kondisi Ideal Birokrasi 90
7.2.7. Sistem Pembinaan Anggota KORPRI dan Dampak Normatif 91
7.2.8. Pengembangan Program Pembinaan Anggota KORPRI 91
7.2.9. Tujuan dan Strategi 92
7.2.10. Kegiatan Pembinaan Anggota KORPRI Jawa Timur 94
7.3. Penutup 98
8.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 101
8.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 101
8.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 101
8.2. Penyajian 102
8.2.1. Uraian Materi 102
8.2.2. Kajian Teoritis Beban Kerja 104
8.2.3. Kegiatan Kerja Manusia 104
8.2.4. Faktor-faktor Determinan Kegiatan Kerja 107
8.2.5. Konsep Beban Kerja 109
8.2.6. Penentuan Tingkat Beban Kerja Fisik Berdasar Aspek Kesehatan 110
8.2.7. Metode Pengukuran Beban Kerja 116
8.2.7.1. Metode Pengukuran Beban Kerja Fisik 116
xvi Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
8.3. Penutup 133
8.4. Daftar Pustaka 134
8.5. Senarai 135
BAB 9 PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL 137
9.1. Pendahuluan 137
9.1.1. Deskripsi 137
9.1.2. Relevansi Antar Bab 137
9.1.3. Relevansi dengan Kegunaan Dikemudian Hari 138
9.1.4. Relevansi dengan Mata Kuliah Lain 138
9.1.5. Tujuan Instruksional Khusus 138
9.2. Penyajian 138
9.2.1. Uraian Materi 138
9.2.1. Tinjauan Teoritis Pengadaan Pegawai 139
9.2.2. Tinjauan Praktis Pengadaan PNS 141
9.2.3. Tujuan Pengadaan PNS 142
9.2.4. Prinsip-prinsip Pengadaan PNS 142
9.2.5. Dasar Hukum Pengadaan PNS 143
9.2.6. Proses Pengadaan PNS 143
9.2.7. Golongan Ruang 147
9.2.8. Ijazah/STTB yang Diperoleh Di Luar Negeri 148
9.2.9. Penghasilan 148
9.2.10. Masa Percobaan 149
9.2.11. Pemberhentian CPNS 149
9.2.12. Sintesis Teori dan Praktek Pengadaan PNS 150
9.2.13. Moratorium PNS 152
9.3. Penutup 155
9.4. Daftar Pustaka 155
9.5. Senarai 156
BAB 10 PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN POTENSI SDM APARATUR 159
10.1. Pendahuluan 159
10.1.1. Deskripsi 159
10.1.2. Relevansi Antar Bab 159