PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
STRATEGI MENJADIKAN INDONESIA LEBIH UNGGUL DARI CINA DALAM SEKTOR PERIKANAN
BIDANG KEGIATAN : PKM – GT
Diusulkan Oleh ;
Ira Mega Wati (155080407111048)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat tersusun. Karya tulis ini berisikan tentang Strategi Meningkatkan Perikanan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa semoga karya tulis ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita bersama.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya tulis ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
JUDUL...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
RINGKASAN...iv
PENDAHULUAN...1
Latar Belakang...1
Rumusan Masalah...2
Tujuan...2
GAGASAN...3
Kondisi Perikanan Indonesia...3
Penghambat Perikanan Indonesia...4
Solusi yang Pernah Ditawarkan...5
Gagasan Baru yang Ditawarkan...5
PENUTUP...8
Kesimpulan...8
DAFTAR PUSTAKA...9
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu yang dikenal dengan kekayaan sumber daya ikan yang melimpah. Tetapi apabila sumber daya ini tidak dikelola dengan baik, suatu ketika, Indonesia yang dua pertiga wilayahnya berupa laut tidak akan mampu memenuhi kebutuhan sumber protein yang berasal dari ikan bagi masyarakatnya.
Indonesia memiliki kekayaan maritim dan potensi bahari yang luar biasa besar. Dengan luas laut dan perairan yang mencapai 2/3 wilayah Indonesia, yakni sebesar 5,8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 97 ribu km, tentu hal ini menggambarkan potensi sektor kelautan yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan.
Dengan melihat kondisi geografis Indonesia saat ini, seharusnya Indonesia sanngat berpotensi untuk lebih unggul dari China, bahkan dunia. Namun, Indonesia saat ini masih menjadi negara produsen perikanan ke-2 terbesar di dunia setelah China. Namun sayangnya Indonesia masih kalah dalam bidang ekspor produk perikanan dibandingkan dengan negara-negara yang produksi ikannya jauh di bawah Indonesia.
Oleh karena itu berbagai upaya diharapkan dapat mengatasi hal tersebut, antara lain : meningkatkan kemampuan SDM kelautan perikanan, memanfaatkan sumberdaya kelautan perikanan secara optimal, efisien dan berkelanjutan (Suistainable), meningkatkan mutu hasil perikanan, Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Kata kunci : perikanan, Indonesia, potensi
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki laut yang luasnya sekitar 5,8 juta km² dan menurut World Resources Institute tahun 1998 memilki garis pantai sepanjang 91.181 km yang di dalamnya terkandung sumber daya perikanan dan kelautan yang mempunyai potensi besar untuk dijadikan tumpuan pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam. Sedangkan pada kenyataannya saat ini Indonesia masih belum mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alamnya.
Indonesia memiliki kekayaan maritim dan potensi bahari yang luar biasa besar. Dengan luas laut dan perairan yang mencapai 2/3 wilayah Indonesia, yakni sebesar 5,8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 97 ribu km, tentu hal ini menggambarkan potensi sektor kelautan yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Banyak bisnis-bisnis potensial yang berbasis pada sumberdaya (resources based industry) dapat menjadi peluang, seperti industri kelautan, perikanan, pariwisata, industri olahan, industri jasa kelautan dan industri lainnya yang ramah lingkungan. Hal itu dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat menyampaikan pidato kunjungan kerjanya di Malang, Jumat (13/11).
Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, saat ini Indonesia telah menjadi negara produsen perikanan dunia, di samping China, Peru, USA dan beberapa negara kelautan lainnya. Produksi perikanan tangkap Indonesia sampai pada tahun 2007 berada pada peringkat ke-3 dunia, dengan tingkat produksi perikanan tangkap pada periode 2003-2007 mengalami kenaikan rata-rata produksi sebesar 1,54%. Secara umum, tren perikanan tangkap dunia mulai menurun seiring dengan peningkatan kegiatan perikanan tangkap dan terbatasnya daya dukung sumber daya perikanan dunia.
Disamping itu , Indonesia juga merupakan produsen perikanan budidaya dunia. Sampai dengan tahun 2007 posisi produksi perikanan budidaya Indonesia di dunia berada pada urutan ke-4 dengan kenaikan rata-rata produksi pertahun sejak 2003 mencapai 8,79%. Secara umum, tren perikanan budidaya dunia terus mengalami kenaikan, sehingga masa depan perikanan dunia akan terfokus pada pengembangan budidaya perikanan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa potensi sektor kelautan Indonesia?
2. Apa saja kendala Indonesia yang menyebabkan kalah dari Cina? 3. Upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan sektor kelautan? TUJUAN
1. Untuk mengetahui potensi kelautan Indonesia
2. Untuk mengetahui kendala yang menyebakan Indonesia kalah dari Cina
3. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan sektor kelautan Indonesia
Kondisi Perikanan Indonesia
Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas, teluk, dan selat, memiliki panjang pantai 95.181 km, dengan luas perairan 5,8 juta km2. Luas perairan 5,8 juta km2 tersebut terdiri dari :
1) Perairan laut teritorial 0,3 juta km2 2) Perairan nusantara 2,8 juta km2
3) Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2 (Dep. Kelautan dan Perikanan, Laporan Tahunan 2008)
Kondisi geografis tersebut memberikan kekayaan berupa sumber daya laut dan ikan. Perairan laut yang luas dan kaya akan jenis-jenis maupun potensi perikanannya, dengan potensi penangkapan perikanan sebesar 6,4 juta ton, potensi budidaya 1,223,437 ha serta potensi kelautan kurang lebih 4 milyar USD/thn (Dep. Kelautan dan Perikanan, Laporan Tahunan 2007).
Dengan melihat kondisi geografis Indonesia saat ini, seharusnya Indonesia sanngat berpotensi untuk lebih unggul dari China, bahkan dunia. Namun, Indonesia saat ini masih menjadi negara produsen perikanan ke-2 terbesar di dunia setelah China. Namun sayangnya Indonesia masih kalah dalam bidang ekspor produk perikanan dibandingkan dengan negara-negara yang produksi ikannya jauh di bawah Indonesia.
Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Soenoto mengatakan, saat ini produksi hasil kelautan dan perikanan China mencapai 50 juta ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru mencapai 13 juta ton per tahun. "Meski pun kita berada di peringkat 2, tapi jarak produksi kita dengan China sangat jauh. Jaraknya cukup besar. Ini menjadi tantangan bagi kita," ujar Soenoto saat Diskusi Perikanan Budidaya di Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (27/6/2014).
Dia menjelaskan, sedangkan dari sisi ekspor produk perikanan, saat ini Indonesia masih berada pada peringkat 12 dari seluruh negara-negara pengekspor hasil perikanan. "Dengan rangking kita sebagai produsen perikanan nomor 2, seharusnya kita juga menempati posisi 2 dalam hal ekspor," lanjutnya.
Indonesia mempunyai luas laut yang besar dan berbagai sumber daya alam ada di dalamnya. Kalau pemerintah serius, Indonesia bisa jadi raja perikanan dunia mengalahkan China karena Indonesia sangat berpotensi jadi produsen perikanan nomor satu di dunia. "Pasalnya, China yang memiliki luas perairan lebih kecil dari Indonesia saja sekarang menjadi produsen terbesar di dunia. Sementara Indonesia hanya mampu berada di posisi ke tujuh dunia," kata Yugi.
Menurut UU No.5/1983 sumber daya alam laut dibagi atas dua kelompok, yakni sumber daya alam hayati dan non-hayati. Ikan adalah sumber daya alam hayati yang paling dominan di ZEE. Disamping banyak pula ragam kekayaan alam hayati lain yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor.
Sayangnya tingkat pemanfaatan Indonesia masih sangat terbatas. Bahkan bila melihat angka ekspor tergolong rendah dibanding dengan negara ASEAN lainnya memiliki sedikit wilayah perairan laut.
Terdapat beberapa aspek yang jadi kendala bagi Indonesia, yakni: 1. Rendahnya Nilai Ekspor
Rendahnya nilai ekspor hasil perikanan Indonesia lantaran produk yang dihasilkan dari sektor perikanan masih memiliki nilai tambah yang rendah sehingga sulit untuk bersaing dengan produk-produk asal negara lain.
2. Pengembangan IPTEK yang Lemah
Pengembangan iptek yang lemah juga menjadi faktor lemahnya Indonesia dalam kemaritiman. Dibanding China yang jumlah pulau dan luas lautnya lebih kecil dari Indonesia, kita masih tertinggal jauh. Masalahnya adalah kurangnya pendanaan pemerintah Indonesia untuk kepentingan riset kelautan, yakni hanya sebesar 0,08 dari anggaran.
3. Sumber Daya Manusia
Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya ikan, 70% nelayan hanya sampai sekolah dasar. Pada umumnya pendidikan nelayan di Indonesia, khususnya nelayan sepanjang pantai utara Jawa, hanya sampai tingkat sekolah dasar. Tingkat pengetahuan yang terbatas tersebut menjadikan sumber daya manusianya tidak dapat mengelola perikanan dengan baik.
4. 4. Kurangnya Perhatian Dari Kebijakan Pemerintah
Berbagai solusi yang pernah dilakukan untuk meningkatkan perikanan Indonesia antara lain :
1. Mendorong modernisasi 2. Pembenahan Pakan Ikan
Saat ini, pakan ikan menjadi beban bagi nelayan, sehingga harga jual ikan mahal. Kementerian pun menyiapkan pakan yang lebih murah, dari serangga yang ada di kelapa sawit. Dengan demikian, diharapkan harga ikan pun akan lebih murah dengan pakan ikan yang lebih terjangkau. Selain itu, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan berusaha untuk mengatasi hambatan tingginya bea ekspor sejumlah produk perikanan.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
1. Meningkatkan Kemampuan SDM Kelautan Perikanan
Pengembangan sumberdaya manusia pada sektor perikanan dan kelautan ditujukan tidak saja kepada pembudidaya ikan/nelayan atau masyarakat perikanan pada umumnya, tetapi juga termasuk pada pemerintah untuk pembinaan perikanan dan kelautan itu sendiri.
Pengembangan sumberdaya yang dilakukan, tidak hanya mencakup aspek teknis, seperti penciptaan Iptek, manajemen atau peningkatan keterampilan dan produktivitas, tetapi mencakup juga aspek yang lebih mendasar, yaitu peningkatan harkat, martabat dan kepercayaan terhadap diri sendiri, kemampuan berwira swasta serta tanggung jawab baik sebagai anggota keluarga, warga masyarakat ataupun pribadi mandiri.
Oleh karena itu pembinaan terhadap pembudiya ikan/nelayan tidak hanya ditujukan kepada fungsi mereka sebagai faktor produksi atau tenaga kerja, tetapi juga kepada fungsi mereka sebagai sumberdaya insani yang memerlukan keseimbangan kesejahtraan rohani dan jasmani.
Sedangkan terhadap aparat pembina diharapkan akan tetap mau dan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta wawasan sesuai perkembangan yang terjadi melalui berbagai kesempatan baik dalam negeri maupun di luar negeri.
5. 2. Memanfaatkan Sumberdaya Kelautan Perikanan Secara Optimal, Efisien dan
Potensi lahan kelautan dan perikanan cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan secara optimal tanpa mengganggu kelestariannya dengan tingkat efektifitas melalui usaha ekstensifikasi, identifikasi, diverifikasi dan rehabilitasi serta dengan menggunakan teknologi tepat guna dan memberikan prioritas utama terhadap komoditas ekonomis penting serta komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Disamping itu usaha pemgembangan kelautan perikanan juga memungkinkan untuk ekstensifikasi dengan mendorong kearah penagkapan jarak jauh serta pengembangan usaha budidaya laut pada lokasi potensial
Dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan tetap berorientasi pada pembangunan perikanan yang ramah lingkungan serta mengutamakan kelestarian sumberdaya hayati. Selain itu juga perlu diarahkan untuk pencapaian produktifitas yang optimal, pemanfaatan secara rasional, peningkatan pendapatan serta pembangunan struktur usaha yang seimbang antara usaha skala besar maupun usaha kecil.
3. Meningkatkan Mutu Hasil Perikanan
Pembangunan kelautan dan perikanan merupakan salah satu kegiatan yang ekonomis dan mempunyai nilai strategis dan sangat prospektif. Hal ini mengingat kecendrungan semakin meningkatnya permintaan dunia akan produk hasil perikanan
Sehubungan dengan meningkatnya permintaan tersebut maka selain pencapaian target produksi, upaya peningkatan pengawasan mutu hasil perikanan juga merupakan faktor utama dalam meningkatkan hasil produksi. Langkah-langkah yang ditempuh oleh Dinas adalah penanganan dan pengolahan pasca panen yang dilaksanakan oleh petani ikan sesuai anjuran teknis serta peningkatan teknologi dan pemrosesan produk. Peningkatan akses pasar yang tidak hanya lokal tetapi juga nasional bahkan internasional (distribusi ekspor) sesuai dengan jenis komoditas yang diusahakan dan diperlukan pasar.
4. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
lebih mengarah dalam upaya menjaga kelestarian sumberdaya kelautan perikanan, agar pelaksanaan sejalan dengan peraturan yang berlaku perlu adanya pengawasan dan pengendalian di lapangan.
Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian sebagai upaya penegakan peraturan di bidang kelautan dan perikanan, perlu didahului oleh pembinaan dan sosialisasi tentang hukum kepada pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan khususnya pembudidaya ikan dan nelayan serta masyarakat pada umumnya.
Untuk lebih mengoptimalkan pengawasan, akan dilakukan pembinaan sistem pengawasan mandiri oleh masyarakat melalui penggalangan SISWASMAS (Sistem Pengawasan Masyarakat) dan POKWASMAS (Kelompok Pengawas Masyarakat).
Kesimpulan
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang sangat kaya akan sumber daya alam. Melihat besarnya Kekayaan alam di Indonesia terutama di sektor kelautan apabila bisa diolah dengan baik akan meningkatkan produksi ekspor Indonesia terhadap negara-negara didunia. Namun, saat ini Indonesia masih kalah dengan China sehingga harus mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan perikanan Indonesia. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan Indonesia dari China. Oleh karena itu berbagai upaya diharapkan dapat mengatasi hal tersebut, antara lain :
1. Meningkatkan Kemampuan SDM Kelautan Perikanan
2. Memanfaatkan Sumberdaya Kelautan Perikanan Secara Optimal, Efisien dan Berkelanjutan (Suistainable)
3. Meningkatkan Mutu Hasil Perikanan
4. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Artikel “Laut Lebih Luas, kok Perikanan RI Bisa Kalah Dari China?” disitus finance.detik.com diakses pada tanggal 16 Juni 2016
Artikel “Prospek Perikanan Indonesia” disitus
prospekperikananindonesiaasmaa4.weebly.com diakses pada tanggal 16 Juni 2016 Artikel “Ironi, RI Jadi Produsen Ikan Terbesar Tapi Kalah Ekspor dari China” disitus
bisnis.liputan6.com diakses pada tanggal 16 Juni 2016
Artikel “Hambatan Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia” disitus www.beritasatu.com diakses pada tanggal 16 Juni 2016
Fauzi, A. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan Issue, Sintesis, dan Gagasan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Siombo, M. R. 2010 Hukum Perikanan Nasional dan Internasional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka