Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Draft Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD)
Provinsi Jawa Barat
TAHUN 2018
oleh :
KEPALA BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
A
29 Maret 2017
Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
SISTEMATIKA PAPARAN
Pendahuluan
Kebijakan Pembangunan Tahun 2018
Kabijakan Kewilayahan Jawa Barat
Kebijakan Pendanaan Pembangunan Tahun
2018
1
3
2
4
Pendahuluan
1
ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN 2025
Pel.Cirebon
RANCABUAYA
Tol Kanci-Pejagan
TPI Pelabuhan Ratu
7 KARAKTER :
1. SEHAT, CERDAS DAN CERMAT
2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI
3. MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI
4. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN
5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL
6. BERINTEGRITAS TINGGI
7. BERMARTABAT
SOSOK MASA DEPAN JAWA BARAT 2025
SOSOK PEMBANGUNAN FISIK JAWA BARAT TAHUN 2025
Pel.Cirebon Tol Kanci-Pejagan
5 NILAI-NILAI LUHUR :
1. JUJUR DAN KONSISTEN
2. TANGGUH DAN DISIPLIN
3. KEPELOPORAN DAN
KETELADANAN
4. RAMAH DAN BIJAKSANA
5. KEBERSAMAAN DAN
KESETARAAN
RANCANGAN : SOSOK SUMBER DAYA INSANI JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN PENCIRI UTAMA:
PP Rancabuaya
Raya
TPI Pelabuhan Ratu
Luas Jawa Barat :
3.709.528,44
ha
JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL :
•
JUMLAH PENDUDUK TERBANYAK 47,38 JUTA JIWA (2016, Proyeksi BPS)
•
PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN STRATEGIS NASIONAL
•
INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DAN HANKAM), DIANTARANYA BERKELAS DUNIA
•
BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA
•
MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) DAN 3 PKN-P
•
MEMILIKI KONDISI ALAM DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS
•
MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAM
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL :
•
BERKONTRIBUSI THD PDB NASIONAL 2015 : 13,22%
•
KONTRIBUSI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR 2015 : 27,28%
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI :
•
LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANG SUMATERA-JAWA-BALI
•
PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI
•
PENYEDIA LISTRIK
DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG 4.654 MW : PLTA 1.941 MW, PLT
GEOTERMAL 1.061 MW, LAINNYA 1.652 MW
•
LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA)
•
MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
•
MERUPAKAN TUJUAN WISATA
•
DEBIT AIR PERMUKAAN 81 MILYAR M3/TAHUN DAN AIR TANAH 150 JT M3/TAHUN
KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA :
•
PENYEDIA AIR BAKU UNTUK DKI
•
PENYEDIA BAHAN PANGAN UNTUK DKI
•
PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
2005
–
2025
DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA
TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI
Jawa Barat
TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2025
1.
PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the
expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
2.
Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing
TINGGI.
3.
PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan
.
4.
Energi Baru dan
TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR.
5.
Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF.
6.
Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
YANG BERIMBANG
Untuk Pembangunan Yang
Berkelanjutan.
7.
Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata
DUNIA.
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005
–
2025
DAN
VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018
MISI
MISI PERTAMA :
Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya
saing
MISI KEDUA :
Membangun Perekonomian yang Kokoh dan
Berkeadilan
MISI KETIGA :
Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik
MISI KEEMPAT :
Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan
Pembangunan Infrastruktur Strategis yang
Berkelanjutan
MISI KE LIMA :
Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya,
Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal
VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN
2013-2018
JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA
JANJI GUBERNUR JAWA BARAT
1.
PENDIDIKAN
GRATIS SD, SLTP
DAN
SLTA
DI SELURUH JAWA BARAT.
2.
BEASISWA
PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA
KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU
3.
REVITALISASI
POSYANDU
DAN
DANA OPERASIONAL KADER
POSYANDU
4.
MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA
BARU
DAN MENCETAK
100.000
WIRAUSAHAWAN BARU
JAWA BARAT
5.
ALOKASI
4 TRILIYUN
UNTUK
INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN
6.
REHABILITASI 100.000
RUMAH
RAKYAT MISKIN
7.
PEMBANGUNAN
PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI
KABUPATEN/ KOTA
8.
PEMBANGUNAN
GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAWA BARAT
Proyeksi
Perkembangan
Jumlah Penduduk
Kemantapan Jalan
: 98,5% (2016)
Rasio elektrifikasi
: 97,71%
(2016)
Pelayanan Air Minum
: 71,14%
(2016)
Irigasi Kondisi Baik
: 72,60%
(2016)
Kawasan Lindung
: 37,20% (2016)
Sumber: Badan Pusat Statistik dan *Kemendikbud
Tahun
Kabupaten/Kota
: 27
Luas
: 3.709.528,44
Ha
Kecamatan
: 626
Kelurahan
: 641
Desa
: 5.321
Penduduk
LPP
(2016)
: 1,43%
Indonesia (2016)
: 258.705.000 Jiwa
Jabar (2016)
: 47.379.389 Jiwa
Penduduk Miskin (2016)
:
8,77 %
PDRB (2016)
: Rp.
1.652,59 Trilyun (adhb);
PDRB per kapita (2016) : Rp.34,88 Juta (adhb)
Inflasi (2016)
: 2,75%
LPE (2016)
: 5,67%
IPM (2016)
: 70,19% (Metode Baru Forecast)
RLS (2016)
: 7,90th (Metode Baru Forecast)
AHH (2016)
: 72,68 th (Metode Baru Forecast)
Dalam setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat
dari 8,72% (Agustus 2015) menjadi 8,89% (Agustus 2016)
dan jumlah penganggur bertambah sebanyak 78,99 ribu orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat,
Agustus 2014
–
Agustus 2016
+ 0,17 poin (78,99 ribu)
+ 0,27 poin (19,68 ribu)
Agustus 2014:
1,77 juta orang
Agustus 2016:
1,87 juta orang
Agustus 2015:
1,79 juta orang
8.45
8.72
8.89
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
Pada Agustus 2016, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan
Universitas yaitu sebesar 4,63%, sementara TPT tertinggi pada jenjang
pendidikan SMK sebesar 16,51%
Dalam setahun terakhir, TPT yang mengalami peningkatan terjadi pada jenjang
SD ke Bawah (0,96 persen poin), dan Diploma I/II/III (0,67 persen poin).
TPT Menurut Pendidikan (persen),
Agustus 2015 - Agustus 2016
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
SD ke Bawah
4,91
5,87
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
10,87
10,52
Sekolah Menengah Atas (SMA)
12,21
11,4
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
16,8
16,51
Diploma I/II/III
7,59
8,26
Universitas
5,38
4,63
Total
8,72
8,89
Sumber : Sakernas 2016
16.51
Diploma I/II/III
SD ke bawah
Universitas
TPT Menurut Pendidikan,
Agustus 2016
4.98
4.77
4.65
4.65
4.48
4.42
4.3
4.38
4.33
4.24
4.44
4.49
4.22
11.96
11.27
10.65
10.57
10.09
9.89
9.52
9.61
9.44
9.18
9.53
9.57
8.95
2009
2010
11-Mar
11-Sep
12-Mar
12-Sep
13-Mar
13-Sep
14-Mar
14-Sep
15-Mar
15-Sep
16-Mar
Penduduk Miskin (Juta)
Persentase (Po)
Perkembangan Kemiskinan di Jawa Barat
Tahun
Jumlah Penduduk
Miskin
(Juta orang)
Persentase Penduduk
Miskin (%)
Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2)
Garis
Kemiskinan
(Rp/Kapita/Bln)
Mar 2013
4,30
9,52
1,321
0,303
252.496
Sept 2013
4,38
9,61
1,653
0,442
276.825
Mar 2014
4,33
9,44
1524
0,381
285.013
Sept 2014
4,24
9,18
1393
0,332
291.474
Mar 2015
4,44
9,53
1628
0,435
306.876
Sept 2015
4.49
9,57
1674
0.491
318.602
Mar 2016
4,22
8,95
1489
0.372
324.992
12
Tingkat Kemiskinan & Ketimpangan Kab/Kota
Berdasarkan sebaran per Kab/Kota, tingkat kemiskinan yang
relatif tinggi adalah di Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, dan Kab.
Majalengka. Namun demikian, jika membandingkan antara
tingkat kemiskinan dan ketimpangannya (gini ratio), kondisi yang
kurang baik adalah di Kota Cirebon, Kota Tasik, Kota Bandung,
serta Kab. Kuningan
2,3 - 6,0 6,0 -9,2 9,2 - 13,0 >13,0
Sebaran Tingkat Kemiskinan Per Kab/Kota di Jawa Barat
Sumber: BPS (2014), diolah
Perbandingan Tingkat Kemiskinan vs Gini Ratio
G
in
i
R
a
ti
o
(
%
)
Tingkat Kemiskinan (%)
Sumber: BPS (2014), diolah
Tingkat Kemiskinan Jawa Barat
Di tengah tantangan pada perekonomian, tingkat kemiskinan Jawa
Barat secara konsisten mengalami penurunan dari tahun 2007
hingga 2016 mencapai 8,95%. Tingkat kemiskinan Jawa Barat juga
lebih rendah dibanding level provinsi lain seperti Jawa Tengah dan
Jawa Timur serta kawasan Jawa dan Indonesia.
Gini Ratio Jabar (2016) = 0,41
Kebijakan Pembangunan
Tahun 2018
2
TAHAPAN PEMBANGUNAN
Tahapan Pembangunan Jangka Panjang
Penataan dan
persiapan
pranata
pendukung
melalui kualitas
sumber daya
manusia
Penyiapan
Kemandirian
Masyarakat
Jawa Barat
Memantapkan
Pembangunan
Secara
Menyeluruh
Mencapai
Kemandirian
Masyarakat
Jawa Barat
Mencapai
Keunggulan
Masyarakat
Jawa Barat
Disegala
Bidang
2005-2008
2008-2013
2013-2018
2018-2023
2023-2025
Tahapan Pembangunan Jangka Menengah
Tahap
Awal Mencapai
Kemandirian
2014
2015
2016
2017
2018
14
14
Tema Pembangunan
15
“
Percepatan Pembangunan Manusia Bagi
Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju
1)
Aksesibiltas,
kualitas,
daya
saing,
pengawasan
dan
perlindungan
ketenagakerjaan;
2)
Pengembangan Koperasi Usaha Mikro
Kecil Menengah (KUMKM);
3)
Prestasi pemuda dalam lingkup nasional
dan internasional;
4)
Pemilihan Kepala Daerah 2018;
5)
Akuntabilitas kinerja aparatur;
6)
Pengembangan destinasi wisata, pusat
seni
dan
budaya
serta
gelanggang
olahraga;
7)
Lingkungan hidup dan penataan ruang;
A.
Isu
strategis
pada
aspek
kesejahteraan
masyarakat, meliputi:
1)
Ketahanan pangan;
2)
Kemiskinan
dan
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial;
3)
Pengangguran; dan
4)
Ketahanan keluarga.
B. Isu strategis pada aspek pelayanan umum,
meliputi:
1)
Pemerataan, perluasan akses dan mutu
pendidikan;
2)
Peningkatan
kualitas,
akses
dan
sistim
pelayanan kesehatan;
3)
infrastruktur strategis, infrasturktur desa dan
perdesaan, ;
C. Isu strategis pada aspek daya saing
daerah, meliputi:
ISU STRATEGIS
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
17
SANDINGAN
RANCANGAN
PRIORITAS NASIONAL
DAN
PROGRAM PRIORITAS 2018
DENGAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
1.
Akses dan Kualitas Pendidikan serta keagamaan (P1)
2.
Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan (P2)
3.
Penyediaan Infrastruktur layanan dasar Permukiman dan
Infrastruktur Strategis di Perkotaan dan Perdesaan (P3)
(P8)
4.
Peningkatan Iklim Investasi, Daya Saing Usaha dan
Pariwisata (P4)
5.
Peningkatan Ketahanan Pangan, Energi dan sumberdaya
Air (P6)
6.
Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri (P7)
7.
Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan (P10)
8.
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan serta
Penanggulangan Bencana (P9) (P5)
9.
Penanggulangan Kemiskinan (P7)
10.
Peningkatan Penataan Ruang Daerah
(F)
(P9)
11.
Peningkatan Kualitas Kependudukan (P1) (P2) (P9) (P10)
Prioritas Pembangunan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
Rancangan Prioritas Nasional dan
Program Prioritas Tahun 2018
Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
P
1. Pendidilkan
P
2. Kesehatan
P
3. Perumahan dan Pemukiman
P
4. Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata
P
5. Ketahanan Energi
P
6. Ketahanan Pangan
P
7. Penanggulangan Kemiskinan
P
8. Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman
P
9. Pembangunan Wilayah
P
10. Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja.
c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat keahlian.
d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha. e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya
Lokal.
4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan
pariwisata
7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan
2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3. Penyediaan
infrastruktur
layanan dasar
permukiman dan infrastruktur strategis di
perkotaan dan perdesaan
1. Akses dan kualitas pendidikan serta
keagamaan
PRIORITAS PEMBANGUNAN
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
5.
Peningkatan ketahanan pangan,
energi dan
sumberdaya air
6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing
Industri
8. Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan
hidup dan penanggulangan bencana
9. Penanggulangan kemiskinan
10. Peningkatan penataan ruang daerah (F)
11. Peningkatan Kualitas kependudukan
18
a. Wajib belajar 12 tahun. b. Pendidikan Vokasional.
c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan Inklusif.
d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru. e. Penyelenggaraan Program Studi Di luar Kampus Utama
(PSDKU)/Multikampus.
f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan menengah. g. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga di Jawa Barat h. Peningkatan sarana dan prasarana pusat seni dan budaya di
Jawa Barat.
i. Meningkatnya akses dan kualitas keagamaan
a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
d. Peningkatan kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan.
e. Dukungan pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna
a. Meningkatnya jumlah cakupan
layanan air bersih dan sanitasi,
b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan
pengelolaan sampah perkotaan
regional.
c. Meningkatnya jumlah rumah layak
huni serta meningkatnya kualitas
lingkungan perumahan.
d. Meningkatnya kondisi dan capaian
infrastruktur jalan dan perhubungan.
a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai dan pemenuhan protein hewani.
b. Meningkatkan distribusi, informasi harga dan akses pangan.
c. Meningkatnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.
d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga penyuluh yang berorientasi agribisnis.
e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan nonkayu, kelautan dan perikanan.
f. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. g. Meningkatnya kondisi dan cakupan pelayanan infrastruktur
irigasi.
h. Meningkatnya ketersediaan dan pelayanan air baku. i. Meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
a.
Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran
dan fungsi intermediasi perbankan.
b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin
berkembang.
c.
Meningkatnya jumlah dan kualitas
wirausahawan.
d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin
berkembang.
a. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean governance). b. Peningkatan pelayanan public dan kualitas tata kelola
pemerintah berbasis TIK.
c. Peningkatan kesadaran hokum antar umat beragama d. Dukungan dan fasilitasi pilkada yang langsung, umum,
bebas dan rahasia (LUBER) dan Jujur Adil
a. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan
kritis serta konservasi air, hutan dan lahan.
b. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara,
dan tanah.
c. Meningkatnya upaya penanggulangan
bencana.
a.
Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan.
b.
Penciptaan lapang kerja dengan memperbesar
investasi padat karya
c.
Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil
d.
Perluasan Pelayanan Dasar
a.
Meningkatnya kualitas perencanaan ruang.
b.
Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang
sesuai dengan rencana tata ruang.
c.
Meningkatnya kualitas pengendalian
pemanfaatan.
a.
Meningkatnya ketahanan keluarga.
b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender
(PUG).
c.
Pengendalian Kuantitas dan Mobilit
SUMBER PODES 2014
Peta Kabupaten / Kota Jumlah Kecamatan Tidak Punya Puskesmas dengan Rawat Inap
Jumlah Kecamatan
Tidak Punya Puskesmas
dengan Rawat Inap
KAB/KOT
JUMLAH
KECAMATAN
SUKABUMI 26
BANDUNG 22
KOTA BANDUNG 22
CIANJUR 20
KUNINGAN 20
SUMEDANG 18
BOGOR 17
TASIKMALAYA 17 MAJALENGKA 17
GARUT 15
CIAMIS 15
INDRAMAYU 13
CIREBON 12
KARAWANG 10
PURWAKARTA 9 BANDUNG BARAT 9 KOTA DEPOK 9
BEKASI 6
KOTA BEKASI 6
SUBANG 5
KOTA CIREBON 5 KOTA SUKABUMI 4 KOTA TASIKMALAYA 4 KOTA CIMAHI 3 KOTA BANJAR 3 PANGANDARAN 2 KOTA BOGOR 0
TOTAL 309
SUMBER PODES 2014
Peta Jumlah Rutilahu di Kabupaten / Kota
Jumlah Rutilahu Kabupaten dan
Kota
KAB/KOT
JUMLAH DESA
KARAWANG 5929 SUKABUMI 5557
BEKASI 3170
INDRAMAYU 2658
BOGOR 2272
CIANJUR 1666 CIREBON 1512
CIAMIS 1466
SUBANG 1337
BANDUNG 976
GARUT 908
TASIKMALAYA 795 SUMEDANG 678 MAJALENGKA 540 PURWAKARTA 425 KUNINGAN 296 KOTA TASIKMALAYA 225 BANDUNG BARAT 213 PANGANDARAN 144 KOTA BOGOR 106 KOTA BANDUNG 87 KOTA BEKASI 59 KOTA SUKABUMI 50 KOTA CIREBON 40 KOTA DEPOK 39 KOTA BANJAR 17 KOTA CIMAHI 13 TOTAL 31178
SUMBER PODES 2014
Peta Kabupaten / Kota dengan Desa yang Tidak Memiliki Tempat Buang Sampah Sementara
Jumlah Desa tidak memiliki Tempat
Buang Sampah Sementara
KAB/KOT
JUMLAH DESA
GARUT 373
BOGOR 347
TASIKMALAYA 331
CIANJUR 324
KUNINGAN 319 MAJALENGKA 307 SUKABUMI 304
CIREBON 297
KARAWANG 263 INDRAMAYU 254 SUMEDANG 246
CIAMIS 242
SUBANG 220
BANDUNG 213
BEKASI 162
PURWAKARTA 158 BANDUNG BARAT 144 PANGANDARAN 87 KOTA BANDUNG 64 KOTA TASIKMALAYA 45 KOTA DEPOK 25 KOTA BEKASI 21 KOTA BANJAR 15 KOTA BOGOR 12 KOTA CIREBON 7 KOTA SUKABUMI 5 KOTA CIMAHI 1 TOTAL 4786
SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
PRIORITAS
PEMBANGUNAN :
2. Akses dan
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
2.5. Meningkatnya
kualitas, kuantitas
dan kesejahteraan
tenaga kesehatan
2.4.
Meningkatnya
kualitas,
kuantitas dan
kesejahteraan
linkungan dan
perilaku hidup
bersih dan
sehat (PHBS)
2.1.
Peningkatan
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
2.2. Mencegah
dan
penanggulanga
n penyakit
menular dan
tidak menular
2.1.1. Penguatan rumah sakit milik
Provinsi
2.1.2. Penguatan sistem rujukan
berbasis sistem regionalisasi
2.1.3. Perluasan pelayanan kesehatan
bagi penduduk di daerah
2.1.4. Regulasi untuk akses pelayanan
kesehatan lintas batas bagi masyarakat
luar daerah/Provinsi
---KEGIATAN PRIORITAS
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
(SASARAN 1
)
(SASARAN 2)
(SASARAN 3)
(SASARAN 4)
(SASARAN 5)
INDIKASI KEGIATAN
Catatan :
Untuk penentuan Kegiatan Prioritas menggunakan POHON KINERJA
Highlight
Sasaran Prioritas Pembangunan :
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
2
3
PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan
anak
KEGIATAN PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
---KEGIATAN PRIORITAS
---Indikasi Kegiatan
2.1.1 Penguatan rumah sakit milik Provinsi
Indikasi Kegiatan
2.1.2 Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi
Indikasi Kegiatan
2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah
Indikasi Kegiatan
2.14 Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat
luar daerah/Provinsi
CONTOH
17
23
Indikasi Lokasi
-
---Indikasi Lokasi
-Indikasi Lokasi
---Indikasi Lokasi
---PRIORITAS PEMBANGUNAN :
2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN PRIORITAS
2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Puskesmas PONED
3. dst
2. Pengadaan Alat Kesehatan
...
INDIKASI KEGIATAN
2.1.3 Perluasan pelayanan kesehatan bagi
penduduk di daerah
Highlight
Indikasi Kegiatan :
2.1.3 Perluasan Pelayanan Kesehatan
Peta sebaran Puskesmas yang Tidak mempunyai Puskesmas
Rawat Inap di Wilayah II Purwakarta sebanyak 36 Kecamatan.
3
25
TIGA METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT
SEBAGAI PENGHELA EKONOMI, KESEJAHTERAAN, MODERNISASI DAN KEBERLANJUTAN BAGI SELURUH MASYARAKAT JAWA BARAT
B
ODEBEK
KOTA BOGOR| KAB. BOGOR|
KOTA DEPOK|KOTA BEKASI|
KAB. BEKASI| KAB KARAWANG|
KAB. PURWAKARTA|
BANDUNG RAYA
KOTA BANDUNG| KOTA CIMAHI|
KAB. BANDUNG BARAT|
KAB. BANDUNG| KAB. SUMEDANG
CIREBON RAYA
KOTA CIREBON| KAB. CIREBON|
KAB. KUNINGAN| KAB. MAJALENGKA|
KAB. INDRAMAYU
METROPOLITAN
BODEBEK
METROPOLITAN
CIREBON
RAYA
METROPOLITAN
BANDUNG
RAYA
PUSAT PERTUMBUHAN
RANCABUAYA
PUSAT PERTUMBUHAN
PALABUHANRATU
PUSAT PERTUMBUHAN
PANGANDARAN
SUMBER: Analisis Tim WJPMDM Tahun 2011, 2012, 2013; Data SP Tahun 2010; GIS Bappeda Jabar 2020
Wilayah Pengembangan
PURWASUKA
Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
I.
WP BODEBEKPUNJUR
II.
WP PURWASUKA
III. WP KK CEKUNGAN BANDUNG
IV. WP CIAYUMAJAKUNING
V.
WP PRIATIM & PANGANDARAN
VI. WP SUKABUMI, dsk
Rencana Pengembangan Wilayah Jawa Barat
FOKUS PENGEMBANGAN KAB/KOTA DI WP PURWASUKA
PKW Cikampek-Cikopo
memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan melengkapi sarpras yang terintegrasi dengan
wilayah pengaruhnya (hinterland)
Kabupaten Purwakarta
industri non-polutif dan non-ekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, serta
industri kreatif
pariwisata dan agroindustri
pertambangan mineral logam dan non-logam
Kabupaten Subang
simpul pendukung pengembangan PKN Kaw. Perkotaan Bandung Raya
pertanian lahan basah berkelanjutan
ndustri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi dan cadangan air serta
tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah
bisnis kelautan
pertambangan mineral non-logam
Kabupaten Karawang
simpul pendukung pengembangan PKN Kaw. Perkotaan Bodebek
pertanian lahan basah berkelanjutan
bisnis kelautan
industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi dan cadangan air
agroindustri.
TEMA PENGEMBANGAN WP
PURWASUKA :
Mengendalikan Perkembangan
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR
•
Pembangunan Waduk Sadawarna, Cilame, Talagaherang,
Cipunagara, Kandung dan Bodas di Kabupaten Subang;
•
Revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk dan danau/situ;
Pengembangan infrastruktur pengendali banjir; dan Peningkatan
kondisi jaringan irigasi.
Infrastruktur permukiman
•
Pengembangan hunian vertikal terutama di kawasan industri
Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta;
•
Pengembangan kawasan siap bangun/lingkungan siap bangun;
•
Peningkatan pelayanan air bersih berupa pembangunan IPA/WTP
dan jaringan pipa distribusi;
•
Pengembangan pengolahan air limbah;
•
Peningkatan pengelolaan persampahan;
•
Pembangunan kawasan olahraga di PKW dan sarana olahraga di
PKL;
•
Pembangunan Rumah Sakit Tipe B di PKW dan Rumah Sakit Tipe C
di PKL;
•
Pembangunan pusat kebudayaan di PKW; dan
INFRASTRUKTUR JALAN
•
Pembangunan jalan lingkar Karawang di Kabupaten Karawang;
dan
•
Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.
INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN
•
Penyediaan Terminal Tipe A di Karawang;
•
Optimalisasi fungsi Pangkalan Udara Kalijati di Kabupaten
Subang;
•
Pembangunan
Shortcut
Jalur KA Antar Kota Cibungur
-Tanjungrasa di Kabupaten Karawang dan Kabupaten
Purwakarta;
•
Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas selatan
yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Purwakarta, dan
jalur KA lintas Cikampek-Padalarang, termasuk peningkatan
spoor emplasemen
;
•
Pembangunan rel ganda parsial antara Purwakarta-Ciganea;
•
Elektrifikasi rel ganda KA Antar Kota Cikarang-Cikampek;
•
Peningkatan keandalan sistem jaringan KA lintas utara
Jakarta-Cikampek;
•
Pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Surabaya; dan
•
Peningkatan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.
Infrastruktur energi
•
Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi
Sagalaherang dan Tangkubanparahu, terletak di Kabupaten
Subang;
•
Pengembangan jaringan pipanisasi gas (
gas pipeline
) dan gas
kota di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang;
•
Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi
air skala kecil, energi surya, energi angin dan bio-energi;
•
Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri;
•
Pengembangan secara terkoordinasi pemanfaatan gas alam
(SPPBE, PLTG, dan LPG
Plant
) di Kabupaten Karawang dan
Subang; dan
RENCANA INFRASTRUKTUR WILAYAH WP PURWASUKA
TEMATIK WILAYAH PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT
(RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
–
2018)
1. Peningkatan kebutuhan ruang kelas dan tenaga pengajar
dalam rangka mendukung program wajib belajar 9 tahun
2. Ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat di perbatasan
3. Penguatan
infrastruktur
jalan
dan
jembatan
lintas
perbatasan
4. Peningkatan pendapatan masyarakat daerah perbatasan melalui
pengembangan kewirausahaan dan komoditas unggulan
5.
Peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan
desa/kelurahan dalam pelayanan publik
6. Terjaminnya ketersediaan layanan listrik dan air bersih
29
PROVINSI JABAR
•
Pembangunan wilayah perbatasan provinsi
melalui konsep
Equal Treatment
,
tahap
pertama dengan fokus desa/kelurahan
perbatasan
dan
tahap kedua dengan
fokus kecamatan perbatasan
•
Kegiatan
kewenangan
desa/kelurahan
atau kab/kota melalui bantuan keuangan,
kegiatan
kewenangan
provinsi
melalui
CPCL
kegiatan
(
OPD
Provinsi
menyediakan
alokasi
khusus
untuk
pembangunan perbatasan
)
PROVINSI DKI JAKARTA
PROVINSI JAWA BARAT
KEL. MARUNDA
DS. SEGARA MAKMUR
PROVINSI DKI JAKARTA
PROVINSI JAWA BARAT
KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA
KECAMATAN TARUMAJAYA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT
30
4
31
1.
RPJMD 2013-2018, RPJMN 2015-2019, dan
Prioritas Pembangunan, Janji Gubernur
2013-2018, Sustainable Development Goals (SDGs),
Good Governance;
2.
Fungsi pendidikan 20% dari total belanja;
3.
Fungsi kesehatan 10% dari total belanja;
4.
Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa,
Hibah, Bansos dan Subsidi.
5.
Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau (DBHCHT), Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Pusat.
6.
Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak
7.
Pendukungan dan Penuntasan kegiatan
unggulan Provinsi
8.
Pendukungan Penyelenggaraan
Asian Games Ke XVIII
9.
Pemberian penghargaan bagi insan olahraga
10. Pembangunan dan pengembangan fasilitas
umum dan social.
1.
Memantapkan Kelembagaan;
2.
Intensifikasi dan ekstensifikasi;
3.
Koordinasi Pusat-Daerah;
4.
Meningkatkan Deviden BUMD;
5.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat;
6.
Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan
Balai Penghasil;
7.
Meningkatkan pengelolaan asset daerah.
A. Penerimaan Pembiayaan
SiLPA Tahunan
B.
Pengeluaran Pembiayaan
1.Penyertaan modal;
2.Kredit Cinta Rayat (KCR)
REKAPITULASI SEBARAN FUNGSI PENDANAAN PADA USULAN
KEGIATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
No.
Fungsi Pendanaan
Jumlah Kegiatan
Jumlah Anggaran
1.
Pendidikan
167
799.146.642.150
2.
Kesehatan
143
2.059.198.754.857
3.
Ekonomi
409
950.347.996.559
4
Infrastruktur
1.468
11.645.734.232.668
5
Lainnya
564
2.348.358.462.425
Jumlah
…
2.751
17.802.786.088.659
34
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah
Kegiatan
Jumlah Anggaran
1.
WKPP BOGOR
481
4.369.643.342.560
2.
WKPP
PURWAKARTA
279
2.268.687.846.996
3.
WKPP CIREBON
559
4.103.141.298.414
4
WKPP PRANGAN
BARAT
1432
7.061.313.600.689
Jumlah
…
2.751
17.802.786.088.65
9
REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI
WKPP II PURWAKARTA
TAHUN 2018
35
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah
Kegiatan
Jumlah Anggaran
1.
Kabupaten Bekasi
5
54.321.460.000
2.
Kabupaten Karawang
146
1.138.665.233.621
3.
Kabupaten Subang
99
747.266.833.375
4
Kabupaten Purwakarta
8
7.599.990.000
5
Kota Bekasi
21
320.834.330.000
Jumlah
…
279
2.268.687.846.996
WKPP II PURWAKARTA
TERIMA KASIH
MARI KITA KEMBANGKAN DAN GUNAKAN
SATU DATA
PEMBANGUNAN JAWA BARAT
Informasi lebih lanjut :
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Jalan Diponegoro No.22 Bandung
Telp. (022) 4204483
Bappeda Provinsi Jawa Barat
Jalan. Ir H.Juanda No. 287
Telp. (022) 251 6061, Fax, (022) 2510731
Website : http//www.jabarprov.go.id, www.bappeda.jabarprov.go.id
SMS
JABAR
MEMBANGUN
0811 200 5500
SMS
SATU DATA JABAR
08778 200 5500
Contoh: RLS*JAWA
BARAT*2011#
KM-0 Pro Poor JABAR
-ONLINE
RKPD
Jabar
-ONLINE
www.rkpdjabaronline.jabarprov.go.id
Sukses Perencanaan Sukses Implementasi
REKAPITULASI JUMLAH USULAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018
No
KABUPATEN/KOTA
TOTAL
KEGIATAN
ANGGARAN
1
Kabupaten Bogor
164
552.419.604.399
2
Kabupaten Sukabumi
62
350.521.766.300
3
Kabupaten Cianjur
138
1.440.224.886.059
4
Kabupaten Bandung
52
763.177.615.368
5
Kabupaten Garut
22
45.762.750.000
6
Kabupaten Tasikmalaya
284
1.807.757.871.750
7
Kabupaten Ciamis
399
978.747.039.723
8
Kabupaten Kuningan
162
580.556.886.000
9
Kabupaten Cirebon
24
256.717.269.000
10 Kabupaten Majalengka
234
1.559.188.368.000
11 Kabupaten Sumedang
177
653.862.921.909
12 Kabupaten Indramayu
105
1.122.124.882.500
13 Kabupaten Subang
99
747.266.833.375
14 Kabupaten Purwakarta
8
7.599.990.000
No
KABUPATEN/KOTA
TOTAL
KEGIATAN
ANGGARAN
15 Kabupaten Karawang
146
1.138.665.233.621
16 Kabupaten Bekasi
5
54.321.460.000
17
Kabupaten Bandung
Barat
57
481.466.866.489
18 Kabupaten Pangandaran
173
806.586.525.950
19 Kota Bogor
34
1.324.325.060.000
20 Kota Sukabumi
58
466.703.996.900
21 Kota Bandung
0
-22 Kota Cirebon
34
584.553.892.914
23 Kota Bekasi
21
320.834.330.000
24 Kota Depok
25
235.448.028.902
25 Kota Cimahi
1
2.000.000.000
26 Kota Tasikmalaya
197
1.209.132.910.500
27 Kota Banjar
70
312.819.099.000
JUMLAH
2751
17.802.786.088.659
MEKANISME PRA MUSRENBANG TAHUN 2017
Sidang Pleno
Sidang Kelompok
(off line)
Format Kegiatan Prioritas Hasil Telaahan
Sementara Bidang bappeda Provinsi (sudah diinputkan di
RKPDJabaronline)