• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG model "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG

Nurwahyuni Latifah (1507394)

Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan nurwahyunilatifah@student.upi.edu

Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends dalam Sawiji, 2015, hlm.12. Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Model ini menekankan pada penguasaan konsep dan/atau keterampilan dengan mengutamakan pendekatan deduktif. This model is a general term for the explicit teaching of a skill-set using lectures or demonstrations of the material to students.

Model pembelajaran instrusksi langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Model ini sebagimana namanya merupankan bimbingan dan pemberian respons balik secara langsung. Model ini menuntut siswa untuk meningkatkan prestasi akademiknya secara sistematis.

Sintak dari model pembelajaran ini memiliki lima tahapan. Tahap pertama yaitu orientasi, guru menyatakan materi pelajaran, meninjau pelajaran sebelumnya, menentukan tujuan pelajaran, dan menentukan prosedur pengajaran. Tahap kedua yaitu presentasi, guru menjelaskan konsep atau keterampilan baru, menyajikan representasi visual atas tugas yang diberikan, dan memastikan pemahaman siswa. Tahap ketiga yaitu praktik yang terstruktur, guru menuntun kelompok siswa dengan contoh praktik dengan beberapa langkah, siswa merespon pertanyaan, dan guru memberikan koreksi terhadap kesalahan dan memperkuat praktik yang benar. Tahap keempat yaitu praktik dio bawah bimbingan guru, siswa berpraktik secara semi-independen, guru menggilir siswa untuk melakukan praktik dan mengamati praktik serta memberikan tanggapan balik berupa pujian, bisikan, maupun petunjuk. Tahap kelima yaitu praktik mandiri yang dilakukan bebrap kali dalam periode waktu yang lama, dimana siswa melakukannya di rumah atau di kelas, dan guru menunda respons balik dan memberikannya di akhir rangkaian praktik.

Daftar Pustaka:

Huda, M. (2016). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: IsuIsu Metodis dan Pradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(2)

di SMK Negeri 2 Pengasih. Jurusan Pendidikan Teknik Mekatronika : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta, 5 (1), hlm. 9-17.

Sudrajat, A. (2011). Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). [Online]. Diakses dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, hasil dapatan Pimm (1995) pula menyatakan pelajar yang mempunyai tahap pemahaman tinggi (seperti pelajar Sains) dapat mengetahui perbezaan yang

pengaduan pelayanan publik yang sederhana, cepat, tuntas dan terkoordinasi, perlu menetapkan petugas pengelola pengaduan pelayanan publik Perangkat Daerah di Lingkungan

Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, klausula baku adalah “setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang

5 KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KRD2543 SHAHRULNIZAM BIN ABU SUKOR 3 6 PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN TEMPATAN, ANTARANBANGSA DAN GLOBAL KID2372 HAYATUL

Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka

Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan lahan tegalan dengan penterasan pada semua kemiringan lereng memberikan rata-rata pengaruh terendah terhadap

bernilai rendah dengan rentang nilai 3,05 – 5,45 Hz dan zona II yang bernilai tinggi dengan rentang nilai 10,4 – 13,25 Hz, berdasarkan analisis particle motion

Production and characterization of cellulase by Bacillus pumilus EB3.. International Journal of Engineering