• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LKTI 3 rd Editi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LKTI 3 rd Editi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LKTI 3rd Edition Chemical Expo 2016

JUDUL KARYA TULIS

Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia

Disusun Oleh:

Muhammad Agung M111 13 083 Angkatan 2013 Sri Suryaningsih Umar M111 13 032 Angkatan 2013

Kitabullah M111 13 021 Angkatan 2013

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah, yang telah berkenan memberikan kami kesempatan dan kenikmatan untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Adapun judul dari karya ilmiah kami yaitu ”Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia”.

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada ;

1. Makkarennu, S.Hut, M.Si, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dengan tulus dan ikhlas memberikan bimbingan serta senantiasa memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga karya ilmiah bisa terselesaikan dengan baik.

2. Orang tua kami yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Rekan-rekan Fakultas Kehutanan Unhas dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu dengan tulus dan ikhlas dalam penulisan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tiada ada kesempurnaan di dunia ini, kecuali kesempurnaan milik Allah SWT semata. Kami sebagai manusia biasa membuka diri untuk senantiasa diberikan kritik dan saran yang dapat membangun karya ilmiah ini menjadi lebih baik lagi.

Makassar, Februari 2016

(5)

DAFTAR ISI

2.4 Jarak Pagar Jatropha curcar ……….. 9

BAB III. METODE PENELTIAN 3.1 Jenis Penulisan ... 13

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 13

3.3 Teknik Analisis Data ... 14

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Potensi Jarak Pagar (Jatropha curcas L) ... 15

4.2 Konsep Kebun Energi ... 16

(6)

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 18 5.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA... 20

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Perkembangan Penerimaan Migas, Produksi (lifting) Migas dan Harga Patokan Minyak Mentah Indonesia (ICP) 2009 2014……… 7

(9)

Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia

¹) Muhammad Agung ²) Sri Suryaningsih Umar ³) Kitabullah 4) Universitas Hasanuddin

Abstrak:

Ketahanan energi Indonesia semakin merosot dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya, ketidakseimbangan laju ketersediaan energi dengan kebutuhan. Berdasarkan data yang dirilis Dewan Energi Dunia, Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 129 negara pada 2014. Peringkat itu melorot dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu lah pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) fosil. Dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Pada dasarnya menekankan kepentingan bio energi. Komoditas sumber bioenergi sebagian besar merupakan penghasil bahan pangan, seperti kelapa sawit, kelapa, jagung, ubi kayu, tebu, dan sagu. Menghadapi krisis energi Kurtubi (2005) mewacanakan pentingnya dibangun kebun energi. Kebun energi nantinya akan menjadi penyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran) yang berupa jarak pagar, singkong, tebu, kacang-kacangan, jagung, kelapa, kelapa sawit dan bunga matahari. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Sumber energi yang dihasilkan dari tanaman jarak pagar berupa biodiesel. Jarak pagar Jatropha curcas merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Saat ini Jarak pagar makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Minyak jarak (Jatropha oil) akhir-akhir ini mulai banyak diperkenalkan sebagai energi alternatif biodiesel. Biodiesel tersebut dihasilkan dari minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Dengan potensi jarak pagar yang dapat menghasilkan sumber energy berupa biodiesel, perlu adanya upaya-upaya agar tanaman jarak pagar tersebut dapat penyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran) yang lebih banyak sehingga dapat mengatasi masalah krisis energi di Indonesia. Salah satu upaya yang penting dilakukan ialah melalui program kebun energi dengan memberdayakan petani. Adapun gagasan yang diajukan dalam karya ilmiah ini adalah Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia. Jenis penulisan dari karya ilmiah ini adalah penulisan deskriptif dengan memberikan gambaran dan penjelasan mengenai Pemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia. Melalui gagasan yang diajukan penulis ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam meningkatkan ketahanan energi di Indonesia.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ketergantungan masyarakat terhadap minyak bumi sangatlah besar. Kebutuhan akan minyak bumi menempati proporsi terbesar sebagai sumber energi penduduk, yakni mencapai 54,4% disusul gas bumi 26,5%.Berdasarkan data paparan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, yang dikutip Detik Finance, pada 2015 konsumsi BBM di Indonesia sudah di atas 1,5 juta barel per hari, sementara produksinya di bawah 800.000 barel per hari. Menurutnya, selisih antara produksi dengan konsumsi minyak bumi makin melebar sejak Indonesia menjadi net importer (negara importir) minyak sejak 2004.

Konsumsi terhadap hasil olahan minyak bumi selalu mengalami peningkatan setiap tahun seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas penduduk.Di satu sisi, cadangan minyak fosil dunia yang saat ini menjadi sumber energi terbesar justru cenderung menurun.Pada 2015 harga minyak melemah menjadi 20%. Penurunan harga minyak tersebut terpengaruh oleh pasok yang terlalu banyak akibatnya di Indonesia pada Juni 2015 harga rata-rata minyak mentah mencapai US$ 59,40 per barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut sejalan dengan kondisi harga minyak mentah utama dipasar internasional berkat melimpahnya pasokan. Jika harga minyak terus mengalami penurunan hingga 10% maka akanberdampak pada pelemahan lebih lanjut perekonomian nasional(Saragih, 2015).

(11)

Kebijakan Energi Nasional (KEN) menggantikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006.

Kondisi ketahanan energi Indonesia yang semakin merosot sejak 2004 tersebut Kurtubi (2005) mewacanakan pentingnya dibangun kebun energi yang akan menyuplai bahan bakar nabati (sebagai campuran). Sumber energi berbasis nabati atau biofuel salah satunya dapat berasal dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas).Tanaman jarak pagar memiliki karakteristik yang dapat tumbuh disemua jenis tanah, termasuk tanah gambut.Perawatan tanaman ini pun tidak intensif.Keunggulan lain adalah seluruh hasil buahnya yang dapat dimanfaatkan sehingga tidak akan menyisakan sampah. Akan tetapi, program kebun energi yang dicanangkan pada 2006 tersebut dinilai gagal.Padahal, Indonesia sebagai negara yang luas, pengembangan jarak pagar memiliki potensi yang sangat besar di negara ini. Berdasarkan data Kementrian Kehutanan (2012) jumlah lahan kritis di Indonesia sekitar 33 juta hektar yang tersebar diseluruh Indonesia meliputi NTT, Kalimantan, Sumatera, dan Papuamerupakan peluang yang sangat baik untuk pengembangan ketahanan energi berbasis tanaman jarak pagar. Kandungan minyak yang tinggi pada jarak pagar tersebut akan mampu meningkatkan ketahanan energi dengan pengelolaan yang terintegrasi.

(12)

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian di atas mengenai pentingnya langkah penanganan ketahanan energi nasional saat ini yang berdasar pada penurunan harga minyak bumi yang disebabkan karena pasokan yangbanyak maka jika kondisi tersebut terus berlanjut akan memberi dampak besar terhadap perekonomian nasional, sehingga permasalahan utama yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa keunggulan dan potensi jarak pagar untuk pengembangan kebun energi ? 2. Bagaimana konsep pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar ?

3. Bagaimana langkah-langkah pemberdayaan petani melalui kebun energi ?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui keunggulan dan potensi jarak pagar untuk pengembangan kebun

energi.

2. Mengetahui konsep pengembangan kebun energi jarak pagar

3. Mengetahui langkah-langkah pemberdayaan petani melalui kebun energi.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis, yaitu dapat menambah pengetahuan tentang kebun energi dan potensi Jarak Pagar sebagai bioenergi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah, sebagai masukan dalam membuat kebijakan khususnya yang berkaitan dengan kebun energi.

(13)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketahanan Energi

Ketahanan energi adalah suatu kondisi dimana kebutuhan masyarakat luas akan energi dapat dipenuhi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip ketersediaan, keterjangkauan, dan akseptabilitas. Ketidakseimbangan dalam permitaan dan penawaran energi yang mendorong pesat laju pertambahan penduduk dan pesatnya industrialisasi dunia yang mengakibatkan terkurasnya cadangan energi dalam jumlah besar terutama energi fosil yang merupakan sumber energi utama di dunia. Setiap negara mempunyai kebijakan dan strategi yang berbeda-beda dalam menjaga ketahanan energi untuk memenuhi kebutuhan akan energi dalam

International Energy Agency (IEA)mendefinisikan ketahanan energi sebagai ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau.Lebih lanjut, ukuran yang dipakai untuk menilai suatu negara dikatakan memiliki ketahanan energi apabila memiliki pasokan energi untuk 90 hari kebutuhan impor serta minyak.Ketahanan energi dianggap penting karena energi merupakan komponen penting dalam produk barang dan jasa. Segala bentuk gangguan yang dapat menghambat ketersediaan energi dalam bentuk bahan bakar primer (BBM, gas, dan batubara) maupun kelistrikan dapat menurunkan produktivitas ekonomi suatu wilayah dan jika magnitude gangguan sampai pada tingkat nasional dapat membuat target pertumbuhan ekonomi meleset dari yang ditetapkan (Azmi, 2014).

(14)

energi, (2) kehandalan (rellability) pasokan energi yang diusahakan oleh badan usaha, dan (3) harga energi yang menjadi sinyal bagi badan usaha untuk masuk dalam penyediaan energi. Harga energi menjadi begitu penting karena akan digunakan oleh pihak produsen dalam menghitung estimasi imbal hasil atas investasi yang dikeluarkan dalam penyediaan energi.

Setiap saat harga minyak dunia dapat mengalami perubahan, baik kenaikanmaupun penurunan.Dewasa ini harga tersebut cenderung mengalami penurunan, baik penurunan yang cukup besar maupun kecil. Penetapan harga minyak bumi didasarkan pada dua kelompok/standar yang umum dan besar yaitu (Elisa, 2006):

a. Brent (Brent Crude) merupakan nilai standarisasi minyak yang sumbernya berasal dari laut utara(eropa) sedang nama Brent berasal dari lahan tambang di laut utara, yang dibuka pada tahun 1970. Harga minyak Brent menjadi dasar pembentukan harga sejak tahun 1971 untuk hampir 40% nilai minyak diseluruh dunia, dan terus digunakan sampai sekarang ini.

b. WTI (West Texas Intermediate ) adalah minyak bumi yang diproduksi di Texas (AS), dan dalam aplikasinya kebanyakan digunakan untuk bensin industri dan itulah sebabnya minyak ini banyak diminati, terutama di AS dan Cina.

Gambar 1.Grafik Perkembangan harga minyak dunia pada 2009-2014 Sumber: kementrian ESDM

(15)

terutama dengan asumsi lifting migas dan kurs rupiah tetap stabil. Sebaliknya semakin menurun harga minyak mentah di pasar internasional, maka kecenderungannya semakin kecil penerimaan negaranya (penerimaan migas = jumlah minyak mentah yang diekspor x harga) (Saragih,2015).

Selain harga minyak mentah, fluktuasi penerimaan migas dipengaruhi oleh produksi minyak mentah.Target liftingminyak mentah dalam APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2014 lalu, telah diturunkan menjadi 818.000 barel per hari (bph) dari rencana APBN Tahun 2014 yang sebesar 840.000 barel per hari dengan target harga ICP USD105 per barel. Sedangkan APBN Tahun Anggaran 2015, pemerintah menargetkan lifting minyak mentah sebesar 900.000 barel per hari dengan asumsi harga minyak mentah (ICP) sebesar USD105 per barel. Dengan asumsi itu, penerimaan Migas tidak termasuk PPh Migas dipatok Rp.313 triliun tahun 2015. Dalam RAPBN-P tahun 2015, Pemerintah merencanakan akanmenurunkan harga ICP menjadi USD70 per barel.

Memasuki Januari 2015, harga minyakmentah di pasar internasional mengalamipenurunan mendekati level USD60 perbarel. Sedangkan target ICP 2015 sebesarUSD105 per barel. Penurunan hargaminyak mentah tersebut akan menurunkanpenerimaan migas, khususnya penerimaandari minyak mentah. Ekonom UniversitasIndonesia, DR.Chatib Basri, mengatakanpenurunan harga minyak dunia menjadiUSD56 per barel memang disengajaprodusen minyak dunia agar ada predatoryprices. Predatory prices diupayakan olehnegara produsen minyak agar menghentikanlaju penggunaan energi alternatif. OPEC akan membiarkan volume minyak terusmeningkat (Saragih, 2015).

Harga minyak mentah jenis Brenttidak mampu bertahan pada level di atas USD 50 per barel dan terus merosot hinggake level harga USD 47,36 per barel. Leveltersebut merupakan level terendah sejakawal 2009. Harga minyak mentah AS juga menyentuh level terendahnya sejak enam tahun terakhir. Harganya turun sekitar 5 persen ke level USD45,9 per barel (lihatTabel 1) (Saragih, 2015).

(16)

gunamenambah stok minyak untuk kilang minyak di seluruh Indonesia. Penurunanharga minyak mentah saat ini, menurut anggota DEN, Andang Bachtiar, berbeda dengan tahun 2009 karena dalam dua bulan ke depan harga minyak akan kembali melonjak.

Beberapa penyebab turunnya harga minyak mentah adalah: (1) meningkatnya produksi minyak serpih (shale oil) AS; (2) meningkatnya produksi minyak mentah Rusia yang mencapai 10,6 juta barel per hari; (3) penolakan OPEC untuk memangkas produksi minyak mentah mereka dari tingkat produksi minyaknya yang mencapai 30 juta barel per hari saat ini.

Tabel 1. Perkembangan Penerimaan Migas, Produksi (lifting) Migas dan Harga PatokanMinyak Mentah Indonesia (ICP) 2009 – 2014

20

Gambar 2. Grafik Negara Penghasil Minyak Terkemuka

(17)

2.2. Pemberdayaan Petani

Menurut UU RI (2013), Pemberdayaan Petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan petani.

Menurut UU RI (2013), petani adalah seseorang yang bergerak dibidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.

Definisi petani (peasent) menurut Marzali dalam Sjaf (2003), berdasarkan pendekatan geografis petani adalah masyarakat yang hidup menetap dalam komunitas pedesaan yang mengolah tanah dengan bantuan keluarga sendiri. Petani yang notabene tidak berpendidikan tinggi, bersifat fatalis dan dogmatis, menyerah terhadap keadaan yang ada, tidak berusaha keras dalam memperjuangkan haknya.

2.3. Kebun Energi

Kebun energi (Biomassa Energy Estate) adalah sebuah hamparan lahan yang ditanami jenis-jenis tanaman tertentu, yang nantinya akan dipanen sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar bioenergi (Supriyadi, 2014).

Perkebunan Energi adalah suatu entitas bisnis milik negara yang melakukan usaha dalam bidang perkebunan dan hasilnya semata-mata untuk menyediakan energi untuk masyarakat (Kirmanto, 2013).

(18)

Kebun energi sebagai sumber bahan bakubioenergi memiliki banyak keunggulan, antara lain (bentra, 2015):

1. Kebun energi bisa dibuat sendiri sehingga kontrol bahan baku lebih mudah, seperti fluktuasi pasokan, perubahan harga pasar, tidak tergantung sumber-sumber lain.

2. Produk samping dari kebun energi berupa hijauan bisa dimanfaatkan untuk peternakan seperti sapi atau kambing.

3. Lokasi pabrik bisa sangat dekat atau bahkan berada ditengah-tengah kebun energi (raw material oriented), sehingga biaya/harga bahan baku murah. 4. Kebun energi juga menyerap CO2 dari atmosfer (Carbon negative), aplikasi

kebun energy merupakan Carbon neutral sehingga bisa masuk dalam perdagangan karbon.

5. Pola penyediaan bahan baku mix (campur) dengan sebagian kebun energi milik perusahaan (inti) dan sebagian yang lain milik masyarakat (plasma) bisa dilakukan. Pola ini akan mengikutsertakan peran masyarakat dan mengembangkannya.

6. Penghasilan tambahan dengan memanfaatkan sela tanaman kebun energi dengan tanaman lain (model agroforestry) sehingga budidaya bersifat polikultur yang lebih tahan penyakit.

7. Lahan tidur atau bahkan lahan marginal yang jumlahnya jutaan hektar bisa dimanfaatkan secara efektif.

8. Menyuburkan dan memperbaiki kondisi tanah termasuk pencegahan erosi. 9. Pengembangan atau perbesaran kapasitas pabrik sangat dimungkinkan selama

lahan masih tersedia. Dan saat ini masih ada jutaan hektar yang potensial untuk pembuatan kebun energi tersebut.

2.4. Jarak Pagar Jatropha curcas

(19)

Yunani Latros berarti dokter, sedangkan thrope berarti penyembuhan atau nutrisi, dengan kata lain Jatropha curcas berarti tanaman penyembuh atau tanaman obat. Tanaman jarak pagar berbentuk pohon kecil atau belukar besar, bercabang tidak teratur dengan tinggi bisa mencapai 5 meter. Dengan klasifikasi sebagai beirkut :

Divisio : Spermatophyta ketinggian 1000 m dpl, pada suhu 15-35ºC, dengan curah hujan 300-2.380 mm/tahun. Produksi optimal dicapai bila jarak pagar ditanam pada tanah yang subur dengan kandungan pasir antara 60-90%, curah hujan 300-1000 mm/tahun, suhu 20-26 ºC dan pH tanah 5,5-6,5 serta diberi pupuk dengan jenis dan dosis yang tepat dan tersedia air pada musim kemarau.

Menurut Susilo Bambang (2006), tanaman jarak pagar mempunyai keunggulan antara lain :

a. Dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dapat beradaptasi dengan segala cuaca, tidak memerlukan perawatan yang intensif, tidak dikonsumsi oleh ternak, dapat bertahan dalam waktu lama pada kondisi kering, sehingga cocok sebagai tanaman reboisasi.

b. Mudah tumbuh dan berkembang biak, pertumbuhannya cepat dan dapat dipanen pada usia 8 bulan

c. Jika mendapat pengairan yang cukup, tanaman jarak pagar berbuah sepanjang tahun dan produktif sampai usia 50 tahun

(20)

Menurut Santoso (2010) Biji Jarak pagar (Jatropha curcas L) sebagai bahan bakar alternative mengandung rendemen minyak nabati 35-45%.Minyak dari biji jarak pagar dihasilkan dari daging buah 75% dan kulit sebesar 25%.Minyak jarak pagar mengandung trigliserida sebesar 94% dengan berat molekul asam lemak tinggi.Sebagai bahan bakar alternatif, minyak jarak pagar dapat langsung digunakan sebagai bahan pengganti minyak tanah dan ketika diolah dapat digunakan untuk pengganti solar (biodisel).Selain dari minyak yang dihasilkan, fungsi sebagai bahan bakar alternatif dari jarak pagar juga berasal dari limbah padat hasil eksraksi minyak. Manfaat lain yang dimiliki jarak pagar adalah sebagai pengendali erosi dan konservasi lahan. Kemampuan jarak pagar dapat tumbuh dengan baik di lahan-lahan kering dan miskin unsur hara.Penanaman jarak pagar di lahan-lahan kering dan miring dapat mencegah teradinya erosi di samping dapat memberi masukan bahan organik di tanah/ lahan-lahan marginal.Selain di daerah kering dan miring, jarak pagar dapat pula digunakan untuk mereklamasi lahan-lahan bekas pertambangan timah.Hal ini karena jarak pagar mampu menyerap logam-logam berat di tanah sisa pertambangan.

Tanaman jarak menghasilkan biji jarak pagar yang terdiri dari 60% berat kernel (daging bush) dan 40% berat kulit. Inti biji (kernel) jarak pagar mengandung sekitar 40-45% minyak sehingga dapat diekstrak menjadi minyak jarak dengan cara mekanis ataupun ekstraksi menggunakan perarut seperti heksana. Minyak jarak pagar merupakan jenis minyak yang memiliki komposisi trigliserida yang mirip dengan minyak kacang tanah.Tidak seperti jarak (ricinus communis) kandungan asam lemak esensial dalam rninyak jarak pagar cukup tinggi sehingga minyak jarak pagar merupakan sebetulnya dapat dikonsumsi sebagai minyak makan asal saja racun yang berupa phorbol ester dan curcin dapat dihilangkan (Hambali, 2006).

(21)

dikonsumsi oleh manusia dan harga jualnya bisa lebih murah.Berikut Tabel Perbandingan jarak pagar dengan kelapa sawit (Prihandana, 2005):

Tabel 2. Perbandingan kelapa sawit dengan jarak pagar

(22)

BAB III METODE PENULISAN 3.1 Jenis Penulisan

Penulisan karya tulis ini merupakan penulisan deskriptif dengan memberikan gambaran dan penjelasan mengenaiPemberdayaan Petani Melalui Program Kebun Energi Jarak Pagar Jatropha curcas Solusi Peningkatan Ketahanan Energi Di Indonesia.

Tujuan dari penulisan deskriptif adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

(23)

Gambar 3. Bagan Kerangka Berfikir

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam suatu penelitian, karena dengan analisis data dapat memberikan arti dan makna yang berguna dalam suatu penelitian.Dalam penelitian data yang dikumpulkan dari hasil studi pustaka dan studi lapangan yang berasal dari observasi ditempat penelitian dan wawancara dengan respondensi dilapangan. Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

2. Pemeriksaan data yaitu data yang sudah terkumpul diperiksa, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

3. Pengorganisasian data yaitu pengelompokan data yang sudah dikumpulkan untuk bisa menjawab setiap pertanyaan yang ada hubungannya dengan peneliti.

4. Menginterprestasikan data untuk menarik makna yang terkandung didalam data. 5. Membahas dan merumuskan hasil interprestasi yang telah dipilah-pilah untuk

(24)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Potensi Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

Demam biofuel pernah terjadi pada tahun 2006 yang menyisakan trauma kepada masyarakat petani.Lahan pertanian disulap menjadi kebun energi jarak yang kemudian ribuan herktar lahan yang digunakan tersebut terbengkalai dan masyarakat petani beralih kepada tanaman yang lebih produktif dan menguntungkan.Padahal berdasarkan kondisi lahan dan potensi serta keunggulan tanaman jarak pagar sangat berpeluang dan memberikan hasil yang dapat menjanjikan di Indonesia. Saat ini dengan kondisi ketahanan energi yang semakin memprihatinkan, maka dirasakan sangat perlu untuk mengembangkan kembali kebun energi dengan berbasis jarak pagar.

Belajar dari kegagalan tersebut, maka alasan pemilihan jarak pagar sebagai tanaman pengembangan kebun energi di Indonesia karena karakteristik tanaman jarak pagar yang dapat tumbuh di semua jenis tanah, termasuk tanah gambut. Perawatan tanaman jarak yang nyaris tidak ada, selain pembersihan tanaman pengganggu yang dilakukan dua mingguan. Keunggulan lain dari tanaman jarak pagar ini adalah seluruh hasil buahnya dapat dimanfaatkan dan tidak menyisakan sampah sama sekali. Selain itu, berdasarkan data Kementrian Kehutanan pada 2012 Indonesia memiliki sekitar 33 hektar lahan tidak produktif yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia yang sangat cocok untuk pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar. Disisi lain, jarak pagar merupakan tanaman konservasi lahan sehingga tepat untuk lahan-lahan yang kering atau sering terjadi erosi.

(25)

ketersediaan energi. oleh karena itu, pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar ini sangat menjanjikan untuk dapat menutupi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.

4.2. Konsep Kebun Energi

Berdasarkan definisi kebun energi adalah sebuah hamparan lahan yang ditanami jenis-jenis tanaman tertentu, yang nantinya akan dipanen sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar bioenergi. Konsep kebun energi yang akan diterapkan dalam rangka pemberdayaan petani dan peningkatan ketahanan energi nasional adalah menerapkan sistem plasma inti. Pengembangan kebun energi ini memanfaatkan lahan-lahan kritis di Indonesia.kebun energi berbasis jarak pagar ini akan dikelola secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan petani-petani kecil. Artinya, petani tidak hanya menyuplai jarak dari hilir, akan tetapi akan dikelola secara mandiri. Petani akan memiliki rasa kepemilikan, tanggung jawab terhadap kebun energi ini.

Konsep kebun energi berbasis Jarak Pagar ini dapat pula diterapkan konsep tumpangsari sehingga disela kebun energi ini dapat ditanami jenis lain yang dapat memberikan manfaat lain kepada petani sambil menunggu masa panen buah jarak. Jenis tanaman yang dapat ditumpangsarikan yaitu dengan jenis kacang-kacangan atau lombok yang dpat dipanen pada umur 3 bulan. Hasil tersebut diserahkan untuk petani.

4.3. Strategi Pemberdayaan Petani

(26)

rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap kebun energi tersebut. Pengelolaan kebun energi ini harus secara terintegrasi dari hulu sampai hilir. Pengelola, penampung dan pemasok harus ditentukan agar tahap pengembangan kebun energi tersebut berjalan lancar.

Adapun langkah–langkah pemberdayaan petani plasma untuk program kebun energi dapat ditempuh dengan sebagai berikut:

1. Survey lahan yang cocok untuk tanaman sumber penghasil bahan bakar alternative seperti jarak pagar yang dapat pula memanfaatkan proyek lahan gambut/ lahan kritis.

2. Pengadaan bibit, penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat untuk mengolah tanaman jarak pagar menjadi bahan bakar alternative

3. Pemberian kredit lunak terhadap petani plasma

4. Membuka selebar-lebarnya peluang untuk menjadi petani plasma

5. Memberi insentif dan penghargaan khusus kepada petani yang berhasil sehingga hal ini dapat menjadi motivasi bagi petani lainnya

(27)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan, yaitu:

1. Keunggulan dari tanaman Jarak Pagar ini adalah seluruh hasil buahnya dapat dimanfaatkan dan tidak menyisakan sampah sama sekali, jarak pagar juga merupakan tanaman konservasi lahan sehingga tepat untuk lahan-lahan yang kering atau sering terjadi erosi. Tanaman Jarak Pagar memiliki potensi yang sangat bagus untuk pengembangan kebun energi karena dalam sehektranya mampu menghasilkan sekitar 4-5 ton buah jarak dengan rendemen sebesar 34-45% yang dapat menghasilkan minyak jarak sekitar 1,8 ton/ha yang dapat digunakan sebagai biodiesel. Sehingga pengembangan kebun energi berbasis jarak pagar ini sangat menjanjikan untuk dapat menutupi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.

2. Konsep kebun energi yang akan diterapkan dalam rangka pemberdayaan petani dan peningkatan ketahanan energi nasional adalah menerapkan sistem plasma inti. Pengembangan kebun energi ini memanfaatkan lahan-lahan kritis di Indonesia. Kebun energi berbasis jarak pagar ini akan dikelola secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan petani-petani kecil.

(28)

5.2 Saran

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiawan, H. 2014. Masalah Ketahanan Energi. Tersedia pada laman: http://budisansblog.blogspot.co.id/2014/02/masalah-ketahanan-energi.html. Diakses pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 20.04 WITA.

Bentra, 2015. Inovasi Biomassa. Tersedia pada laman:

http://inovasibiomasa.blogspot.co.id/2015/03/10-keuntungan-dengan-membuat-kebun.html. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pukul 19.15 WITA.

Budiarti, R. D. 2014. Ketahanan Energy. Tersedia pada laman: http://businessandtrade-group5-irbinus.blogspot.co.id/2014/03/ketahanan-energi.html. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016 pukul 20.57 WITA.

Hambali. E. 2006. Prospek Pengembangan Tanaman Jarak Pagar Untuk Biodiesel Dan Produk Turunan Lainnya.

Hilal, S. 2015. Membangun Ketahanan Energi Nasional. Tersedia pada laman: http:// www.neraca.co.id/article/62465/membangun-ketahanan-energi-nasional. Diakses pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 19.34 WITA.

Kirmanto, A. 2013. Kebun Energi : Masa Depan Energi Indonesia. Tersedia pada laman: http://wildanalfian.tumblr.com/post/65506610421/kebun-energi-masa-depan-energi-indonesia. Diakses pada tanggal 3 Februari 2016 pukul 15.07 WITA.

(30)

Prihandana, 2005. Proses Pengolahan Dan Pemanfaatan Minyak Jarak Menjadi Biodiesel Pada Berbagai Skala Industri.

Riza, Azmi dan Hidayat. 2015. Ketahanan Energi: Konsep, Kebijakan dan Tantangan

bagi Indonesia. Tersedia pada laman:

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Energy%20Security.pdf.

Diakses pada tanggal 7 Februari 2016 pukul 20.47 WITA.

Saragih. 2015. Ketahanan Energi. Tersedia pada laman:

http://idu.ac.id/index.php/ketahanan-energi/30-fakultas/...pertahanan/

dosenfp. Diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 20.15 WITA.

Saragih, B. 1998. Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian, Bogor: Yayasan Mulia persada Indonesia, Pt.Surveyor Indonesia dan PSP Lemlit. IPB.

Sudrajat, H. R. 2006. Memproduksi Biodiesel JarakPagar, Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sjaf, S. 2003. Batasan Definisi Petani (Peasent). Bahan bacaan Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan dalam bentuk pdf. 21 September 2011. IPB-SKPM

Supriyadi, A. 2014. Kaliandra Sumber Energy. Tersedia pada laman: http://energikaliandra.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 6 Februari 2016 pukul 18.58 WITA.

Susilo, B. 2006. Inovasidan Teknologi Biodiesel, Edisi I. Trubus Agrisarana. Jakarta.

(31)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 02 Agustus 1995

6 Alamat BTN Bakolu Blok B3/41 Sungguminasa, GOWA.

7 Email muhammadagung4367@gmail.com

8 Nomor Telepon/HP 08983547979

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah, Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)

5 Tempat dan Tanggal Lahir Selayar, 13 November 1995

6 Alamat Jl. Sahabat III No. 12 RT B RW 7 Tamalanrea

7 Email suryaningsih426@yahoo.com

(32)

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah, Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan

Judul Karya

Tahun

Biodata Penulis 3

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Kitabullah

2 Nim M111 13 021

3 Program Studi/Jurusan Ilmu Kehutanan

4 Fakultas Kehutanan

5 Tempat dan Tanggal Lahir Bantaeng, 13 November 1995

6 Alamat Rusunawa II Unhas Blok C Lantai 4 kamar 416

7 Email kitabullahsyam15@gmail.com

8 Nomor Telepon/HP 082343583784

B. Penghargaan Kepenulisan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah, Asosiasi, atauInstitusi Lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberian Penghargaan

Judul Karya

Gambar

Gambar 1.Grafik Perkembangan harga minyak dunia pada 2009-2014
Tabel 1. Perkembangan Penerimaan Migas, Produksi (lifting) Migas dan Harga
Tabel 2. Perbandingan kelapa sawit dengan jarak pagar

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan penelitian tindakan kelas pada bimbingan khususnya, dalam upaya meningkatkan kemampuan kemandirian pada anak dengan menggunakan teknik modeling, memiliki

Pembuatan ekstrak khususnya untuk bahan yang berasal dari tumbuhan tahapannya adalah sebagai berikut : (1) Pengelompokan bagian tumbuhan (daun, batang, bunga dll),

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada sub bagian berikut ini akan ditunjukkan hasil penerapan perumusan pada pesamaan (41) dalam dalam berbagai

Dalam penelitian ini, variabel dependen yakni relevansi nilai laporan keuangan pengukuran yang digunakan untuk mengukur relevansi nilai informasi laba

Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan srata satu (S1) pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber daya manusia dalam hal ini aparatur dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kantor Pelayanan Terpadu

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk perioda 5 (lima) tahunan yang merupakan

Realitas sosial yang direfleksikan oleh suatu karya sastra dapat mencakup aspek sosial (struktur sosial, status sosial, relasi sosial baik antar komunitas, antarjender,