• Tidak ada hasil yang ditemukan

Appendix Internal Audit Report. Internal Audit Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Appendix Internal Audit Report. Internal Audit Report"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KANTOR MANAJEMEN MUTU

DAN

KANTOR AUDIT INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga Bogor

2013

LAPORAN

ASSESMEN DAN AUDIT INTERNAL

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN - IPB

Assesor/Auditor :

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Institut Pertanian Bogor telah mengembangkan sistem penjaminan mutu dan melakukan pengendalian internal dengan melaksanakan audit mutu akademik. Terkait dengan peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta pengembangan sistem penjaminan mutu akademik di IPB, maka diperlukan assemen dan audit internal. Kegiatan assesmen dan audit internal merupakan salah satu bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap capaian maupun target-target yang telah ditetapkan. Pelaksanaannya dilakukan setiap tahun.

Hasil asesmen capaian standar mutu di Departemen Silvukultur IPB tahun 2013 menunjukkan bahwa dari seluruh standar mutu pendidikan program sarjana IPB (120 butir), terdapat 33 butir standar (28%) yang berada di atas standar IPB, 54 butir standar (44%) sesuai standar IPB, dan 33 butir standar (28%) di bawah standar IPB. Capaian standar yang paling lemah adalah pada standar 3 (mahasiswa dan lulusan) dan standar 6 (pembiayaan, sarana prasarana, dan sistem informasi). Adapun dari hasil audit diperoleh temuan sebanyak 33 butir dengan semuanya berkategori KTS

Peningkatan mutu akademik di Departemen SVK tidak bisa hanya ditentukan melalui upaya departemen sendiri, tetapi juga ditentukan dari komitmen pimpinan dari unit-unit atas yang ada di rektorat IPB terutama dari Dir SDM, Dit Pengembangan Sarana/Prasarana, Biro Umum, Dit.Integrasi Data dan Sistem Informasi (IDSI), dan Ditmawa untuk mendukung capaian mutu departemen.

Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Departemen Silvikultur atas temuan hasil audit antara lain:

 Departemen akan meningkatkan promosi melalui beragam media (website dan promosi ke SMA setempat oleh mahasisswa PL) dan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa, dan menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan Humas IPB dalam

mempromosikan Dep SVK.

 Departemen akan menggabungkan praktek lapang untuk mempercepat masa kelulusan dan sekaligus meningkatkan IPK mahasiswa melalui semester pendek antara genap dan ganjil (selama ini digunakan untuk PL).

 Departemen akan mereview matrik kompetensi vs mata kuliah (learning outcomes) yang sudah dibuat dengan melibatkan pengguna lulusan, dan memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan

 Departemen akan memotivasi mahasiswa untuk memperhatikan pengumuman tentang hibah penelitian mahasiswa, dan mendorong mahasiswa untuk mengajak mahasiswa dari fakultas lain menyusun proposal.

 Departemen akan mengusulkan penambahan dosen PNS melalui Dir.SDM.

(4)

untuk menggantikan 3 orang yang telah pensiun.

 Departemen akan mengusulkan ke Dit IDSI IPB untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan teknis e-learning untuk dosen dan tenaga kependidikan.

 Departemen akan mendorong GKM untuk melakukan validasi soal ujian sebelum UTS/UAS

 Departemen akan mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana dan Biro Umum untuk pengadaan ruangan, ruang lab dan peralatannya termasuk pengadaan rumah kaca hama penyakit hutan dan penambahan rumah kaca silvikultur serta mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pemeliharaan ruangan

 Departemen akan meningkatkan animo mahasiwa untuk meneliti dengan topik yang sesuai dengan penelitian dosen dan meningkatkan kerjasama penelitian dengan universitas di luar negeri

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga ”Laporan Assesmen dan Audit Internal Departemen Silvikultur , Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Tahun 2013” ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai laporan hasil assesmen dan audit oleh Tim berdasarkan Surat Tugas Rektor IPB Nomor 9335/IT3/KP/2013 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Tim Asesmen dan Audit Mutu Internal tahun 2013.

Berdasarkan hasil assesmen dan audit terdapat kondisi yang keseluruhannya sudah mendapat tanggapan dari pihak Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan - IPB. Harapan kami hasil assesmen dan audit tersebut dapat segera ditindaklanjuti sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kinerja.

Apresiasi kami sampaikan kepada Departemen yang telah berkooperatif dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih kami berikan bagi semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan.

Bogor, Desember 2013

Kantor Manajemen Mutu Kantor Audit Internal IPB

(6)

DAFTAR ISI

Ringkasan Eksekutif ... Kata Pengantar ... Daftar Isi ... Bab 1. Pendahuluan ... 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Tujuan ... 1.3. Lingkup ... 1.4. Dasar Hukum/Aturan yang Digunakan ... 1.5. Batasan ... 1.6. Metode ... 1.7. Tahapan ... 1.8. Kajian Ulang Hasil Audit Sebelumnya ... 1.9. Pengorganisasian Tim Audit ... Bab 2. Gambaran Umum Departemen Silvikultur ...

2.1. Latar Belakang Pendirian ... 2.2. Visi, Misi dan Tujuan Departemen ... 2.3. Pejabat Departemen ... 2.4. Organisasi Pelaksana ... 2.5. Alamat ... Bab 3. Hasil Asesmen dan Audit ... 3.1. Hasil Asesmen ... 3.2. Hasil Audit ... Bab 4. Kesimpulan ... Lampiran ...

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan tinggi saat ini semakin menjadi pacuan bagi setiap institusi pendidikan tinggi meningkatkan mutu akademik beserta pelayanannya. Pemerintah juga memperkuat hal ini dengan mengeluarkan berbagai undang-undang dan peraturan yaitu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2005 tentang perguruan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan tinggi, dan Higher Education Long Term Strategy 2003-2010 dan Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tahun 2003. Pemerintah juga memandatkan penguatan pengendalian mutu kepada IPB yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 154 tahun 2000 tentang penetapan IPB sebagai badan hukum milik negara.

Institut Pertanian Bogor merupakan perguruan tinggi negeri yang terus berusaha untuk meningkatkan kualitas baik dalam segi mutu akademik maupun pelayanan administrasi bagi civitas akademik itu sendiri. Hal ini juga terkait dengan salah satu misi IPB yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. Menyikapi kondisi ini, sudah seyogyanya Institut Pertanian Bogor mengembangkan sistem penjaminan mutu dan melakukan pengendalian internal dengan melaksanakan audit mutu akademik. Terkait dengan peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan serta pengembangan sistem penjaminan mutu akademik di IPB, maka diperlukan assemen dan audit internal. Kegiatan assesmen dan audit internal merupakan salah satu bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap capaian maupun target-target yang telah ditetapkan.

Kegiatan ini terkait dengan program Renstra lima tahunan terutama pada rencana kerja bidang pendidikan dan kemahasiswaan IPB pada program kerja peningkatan mutu input, proses dan output pendidikan dan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik. Adapun sasaran dari program kerja ini adalah meningkatnya mutu akademik dan adanya penjaminan mutu.

1.2. Tujuan Assesmen dan Audit Internal

1. Menilai pencapaian penjaminan mutu dan menentukan skala prioritas perbaikan berdasarkan risiko terbesar.

2. Meneliti pelaksanaan penjaminan mutu akademik internal tingkat Departemen terhadap kebijakan akademik, standar dan sasaran mutu, manual mutu internal tingkat Fakultas dan Institut.

(8)

manual mutu internal tingkat Fakultas dan Institut

1.3. Lingkup Pemeriksaan

a. Sasaran

Penjaminan mutu berdasarkan standar mutu dan POB bidang akademik di Departemen dan Fakultas IPB.

b. Periode yang Diperiksa

Pelaksanaan akademik semester genap dan ganjil periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2013.

1.4. Dasar Hukum/Aturan yang Digunakan

1. Undang-undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang

Penetapan Institut Pertanian Bogor Sebagai Badan Hukum Milik Negara, Pasal 45 dan 46 tentang Akuntabilitas dan Pengawasan oleh Auditor Internal IPB.

5. Surat Keputusan Rektor No. 210/K13/OT/2004 tentang Manual Mutu IPB.

6. Keputusan Rektor IPB Nomor 087/I3/PP/2008 tertanggal 18 Juli 2008 tentang Panduan Program Pendidikan Sarjana Institut Pertanian Bogor.

7. Peraturan Rektor IPB Nomor 006/13/OT/2008 tentang Sistem Penjaminan Mutu Institut Pertanian Bogor Periode 2008-2012.

8. Peraturan Rektor tentang POB.

1.5. Batasan

1. Semua pengelolaan akademik Departemen Silvikultur Tahun Akademik 2012/2013. 2. Assesmen dan Audit internal meliputi pelaksanaan dan capaian standar dan

prosedur-prosedur yang dirancang serta internal kontrol yang memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari pelaksanaan akademik yang berpengaruh terhadap pelayanan mutu akademik IPB.

1.6. Metode Pemeriksaan

Kegiatan diawali dengan pengisian borang evaluasi diri, kunjungan awal, penilaian pencapaian standar mutu dengan cara memeriksa dokumen, penentuan risiko mutu, melakukan audit terhadap risiko mutu, melakukan audiensi dengan pimpinan maupun bagian yang terkait dengan kegiatan akademik di Departemen/Fakultas. Kemudian dilakukan peninjauan lapang. Data dan informasi selanjutnya dianalisis hingga diperoleh hasilnya. Pembahasan dilakukan untuk verifikasi serta untuk mendapatkan tanggapan dan komitmen tindak lanjut dari auditi.

(9)

1.7. Tahapan

Pelaksanaan kegiatan audit dimulai dari persiapan administrasi yang dilakukan oleh Kantor Manajemen Mutu dan Kantor Audit Internal IPB. Tim Assesor dan auditor kemudian melakukan perencanaan, survey pendahuluan, desk evaluation, visitasi, penyusunan temuan dan rekomendasi hingga penyusunan laporan. Assesmen dan Audit Sistem dilaksanakan pada tanggal 19 Nopember 2013, dan kunjungan Lapangan dilaksanakan pada tanggal 21-29 Nopember 2013 di Kampus IPB Darmaga (jadwal terlampir). Tahap tindak lanjut hasil assesmen dan audit dan tahap evaluasi kegiatan dilakukan oleh Kantor Manajemen Mutu dan Kantor Audit Internal.

1.8. Kajian Ulang Hasil Assesmen dan Audit Sebelumnya

Berdasarkan laporan hasil asesmen dan audit internal IPB tahun 2012, Depertemen Silvikultur mempunyai kelemahan dan temuan, yaitu :

1. Tiga dosen belum mendapatkan sertifikat pengajar

2. Beberapa KRS tidak ditandatangani oleh pembimbing akademik (PA)

3. Tiga matakuliah (SVK 323, SVK 324, SVK 211) diajarkan oleh dosen bergelar pendidikan S1 (belum S2)

4. Beberapa matakuliah mengadakan perkuliahan lebih dari 14 kali pertemuan 5. Jumlah mikroskop kurang memadai untuk praktikum

6. Tidak ada matriks matakuliah vs kompetensi

7. Berita acara perkuliahan (BAP) beberapa matakuliah tidak diisi lengkap

8. Beberapa dokumen kontrak kuliah semester genap 2011/2012 tidak ditandatangani dosen

9. MK Pemantauan Kesehatan Hutan (SVK 435) dan MK Perlindungan Hutan (SVK 231) diajarkan oleh lebih dari 2 dosen

10. Belum ada rumah kaca untuk lab patologi dan entomologi hutan 11. Kekurangan tenaga laboran yang membantu praktikum dan penelitian.

1.9. Pengorganisasian Tim

Ketua Tim : Dr.Ir. Anna Fatchiya, M.Si

(10)

DEPARTEMEN

2.1. Latar Belakang Pendirian

Sejalan dengan perubahan yang terjadi di IPB, pada tahun 2004 Program Studi-Budidaya Hutan (PS-BDH) menjadi salah satu program studi yang dikembangkan dalam penataan departemen. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB No. 112/K13/OT/2005 pada tanggal 2 Agustus 2005, PS-BDH menjadi di bawah pengelolaan Departemen Silvikultur (DSVK) sebagai Departemen Silvikultur pertama di Indonesia di antara 36 Departemen yang ada di IPB. Adapun mandat dari DSVK sebagai pengampu Departemen Silvikultur adalah pengembangan ilmu dan teknologi silvikultur yang diperlukan unuk membina hutan alam serta membangun dan membina hutan tanaman secara berkelanjutan berbasis ekosistem. Sementara itu, pernyataan kompetensi dari DSVK adalah mampu menerapkan ilmu dan teknologi silvikultur untuk menjamin fungsi ekologis, kesehatan dan produktivitas ekosistem hutan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai hutan yang diinginkan secara berkelanjutan.

Secara operasional DSVK baru berjalan pada semester ganjil tahun 2005 dimana struktur organisasi (Ketua dan Sekretaris Departemen, serta staf penunjang) sudah terbentuk dan penerimaan mahasiswa telah dilaksanakan. Pada tahun-tahun awal beroperasinya DSVK, kegiatan masih didominasi oleh penataan manajemen internal sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi di IPB di seluruh bidang. Tetapi pada tahun 2008, operasional DSVK telah berjalan lancar, bahkan dalam usianya yang baru 3 tahun telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT.

Secara hukum DSVK baru terbentuk pada pertengahan tahun 2005, namun sesungguhnya sejak IPB berdiri pada tahun 1963 secara substansi DSVK telah ada yaitu sebagai Sub-Program Studi Pembinaan Hutan kemudian meningkat menjadi Program Studi Budidaya Hutan dibawah Jurusan Manajemen Hutan sampai tahun 2005. Oleh karena itu, fasilitas telah tersedia dan sumberdaya manusia, khususnya staf pengajar telah dikenal dan memiliki prestasi ditingkat Nasional maupun Internasional. Laboran yang bekerja di laboratorium-laboratorium di bawah DSVK juga telah memiliki pengalaman yang panjang dalam mengelola laboratorium untuk membantu pelaksanaan praktikum dan penelitian. Staf administrasi sebagian besar berasal dari Jurusan Manajemen Hutan yang telah memiliki pengalaman kegiatan administrasi pendidikan, kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum. Dengan demikian dalam waktu yang relatif singkat, DSVK telah dapat dijalankan dengan relatif lancar.

Tantangan terbesar DSVK adalah belum dikenalnya Departemen ini dimasyarakat. Istilah “Silvikultur” tidak dapat diterjemahkan dengan kalimat yang singkat. Silvikultur sering

(11)

disejajarkan dengan istilah budidaya hutan, namun sesungguhnya silvikultur memiliki arti yang jauh lebih luas dari budidaya hutan. Budidaya hutan sendiri selalu diasosiasikan dengan kegiatan bercocok tanam pohon hutan, sehingga lebih membuat DSVK kurang diminati. Namun seiring dengan waktu, setelah memiliki mahasiswa dan Himpunan Profesi yang berinteraksi dengan mahasiswa baru atau dengan adik-adik kelas di SMA-nya, juga promosi Departemen melalui berbagai kegiatan telah menambah peminat yang masuk ke DSVK.

2.2. Visi, Misi dan Tujuan

Visi Departemen Silvikultur adalah Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai program studi terkemuka di Asia dengan Kompetensi Utama Silvikultur , berkarakter Kewirausahaan dan Bersendikan Keharmonisan”.

Misi Departemen Silvikultur adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi akademik dan profesional yang berbasis penelitian (research based university) untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berakhlak luhur yang menguasasi dan mampu mengembangkan IPTEKS sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang untuk menjamin fungsi ekologis, kesehatan dan

produktivitas ekosistem hutan secara berkelanjutan.

2. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai penentu kecenderungan (trend setter) bagi masyarakat profesi kehutanan baik yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat maupun dalam pemerintahan.

3. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu mengantisipasi dan menjawab berbagai permasalahan pembangunan kehutanan berdasarkan pendekatan ilmiah dan profesional.

4. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan sistem manajemen berorientasi pada mutu dan profesionalisme, sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa.

Tujuan strategis dari Departemen Silvikultur adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS Silvikultur .

2. Memberikan inovasi IPTEKS Silvikultur ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.

3. Menjadikan Departemen Silvikultur sebagai program studi yang bersikap proaktif and antisipatif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global.

4. Menjadi program studi yang dapat memberikan kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia

(12)

2.4. Bagian

Departemen SVK memiliki beberapa bagian, yaitu: 1. Bagian Silvikultur

2. Bagian Ekologi Kehutanan 3. Bagian Perlindungan Hutan

(13)

BAB III

HASIL ASESMEN DAN AUDIT INTERNAL

3.1. Hasil Assesment Program Studi Silvikultur (Form Assesment)

Berdasarkan hasil asesmen lapang penilai untuk setiap mutu dan dasar penilaian disajikan pada tabel berikut.

No. No. Butir Penilaian Dasar penilaian 1 2 3 1 1.1.1. v

Visi, misi, tujuan dan sasaran departemen sejalan dengan Visi, misi, tujuan dan sasaran fakultas dan institusi tetapi sebagian pengelola belum memahami secara baik visi, misi, tujuan dan sasaran departemen

2 1.1.2. v

Rumusan visi, misi, dan tujuan departemen ditetapkan dalam rentang waktu tertentu, dievaluasi secara peri-odik, dan terdokumentasi dengan baik dan adanya monitoring dan evaluasi terhadap rumusan visi, misi, dan tujuan departemen

3 1.2.1. v

Departemen menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang selaras dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu IPB, tetapi belum tersosialisasikan secara menyeluruh

4 1.2.2. v

Departemen menetapkan sasaran mutu dalam rentang waktu tertentu dan diukur status pencapaian-nya setiap tahun tetapi belum secara mendalam dilakukan kajian terhadap hasil temuan secara internal

5 1.2.3. v

Departemen mendokumentasikan sasaran mutu dalam dokumen terkait tetapi belu tersosialisasikan secara merata ke seluruh civitas akademika

6 2.1.1. v

Departemen sudah memiliki struktur organisasi, perangkat pendukung kebijakan, peraturan dan kode etik yang

terintegrasi dengan institusi

7 2.1.2. v

Adanya tupoksi yang jelas dan didukung oleh SDM yang kompeten, tetapi belum ada penegakan aturan bagi yang melanggar aturan

8 2.1.3. v

Rencana strategis pengembangan program studi Silvikultur dilakukan setiap tahun untuk mendukung kelancaran kegiatan tridarma tetapi dalam dalam aspek manajemennya terkendala oleh kesibukan para dosen

9 2.1.4. v

Rencana operasional pengembangan program studi Silvikultur dilakukan setiap tahun untuk mendukung kelancaran kegiatan tridarma, tetapi perencanaan hanya terbatas pada rencana

(14)

pembiayaan tahunan karena terbatasnya ketersediaan dana

10 2.2.1. v

Departemen memiliki Gugus Kendali Mutu (GKM) tetapi belum optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pengendalian mutu akademik di program studi yang berada di bawah pengelolaannya.

11 2.2.2. v

Sudah ada mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap terlaksananya rencana kegiatan dan pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan tetapi belum semua pihak memiliki kesadaran arti pentingnya monev tersebut

12 2.3.1. v

Departemen telah melaksanakan penjaringan umpan balik melalui mekanisme Tracer Study sekali setahun dan lokakarya untuk perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran, tetapi evaluasi evaluasi umpan balik tersebut belum optimal

13 2.3.2. v EPBM telah dilaksanakan setiap semester tetapi belum semua mahasiswa mengisinya

14 2.4.1. v

Departemen memiliki program: promosi, lokakarya,

peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen, tetapi program belum dilaksanakan secara menyeluruh dan merata

15 3.1.1. v Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung di bawah 1:5.

16 3.1.2. v

Rasio jumlah mahasiswa baru program pendidikan sarjana reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program pendidikan reguler yang lulus seleksi kurang dari 95%.

17 3.1.3. v Persentase mahasiswa asing pada program pendidikan sarjana reguler di Departemen kurang dari 1%.

18 3.1.4. V Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana yang drop out pada angkatan di bawah 3%.

19 3.1.5. V Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana yang undur diri pada angkatan yang sama kurang dari 3%.

20 3.1.6. V

Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri): kurang dari 1%.

21 3.2.1. V Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan kurang dari 3.00.

22 3.2.2. V Rata-rata masa studi mahasiswa program pendidikan sarjana reguler lebih dari 8 semester.

23 3.2.3. V Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang lulus dengan tepat waktu kurang dari 50%.

24 3.2.4. V Masa tunggu kerja pertama dari lulusan program pendidikan sarjana ada yang kurang dan lebih dari 3 bulan (tidak tersedia

(15)

No. No. Butir

Penilaian

Dasar penilaian 1 2 3

data yang akurat, informasi diperoleh secara lisan) 25 3.2.5. V Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program pendidikan

sarjana dengan bidang studi kurang dari 80%

26 3.2.6. v

Lulusan memiliki integritas, profesionalisme, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerja-sama tim dan pengembangan diri yang baik, tetapi masih lemah dalam penguasaan bahasa Inggris

27 3.3.1. V Mahasiswa memiliki akses ke layanan bimbingan dan konseling di departemen/institut tetapi kurang memanfaatkannya

28 3.3.2. V

Mahasiswa memiliki akses pada pembimbingan untuk pengembangan minat dan bakat dan pembinaan kecakapan hidup tetapi kurang memanfaatkannya

29 3.3.3. v

Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diajukan oleh mahasiswa terhadap jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB) lebih dari 10%

30 3.3.4. v

Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB) kurang dari 50%

31 3.3.5 V

Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana reguler penerima beasiswa di program studi per tahun kurang dari 35%

32 3.3.6 V

Mahasiswa memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan, termasuk layanan asuransi kesehatan, tetapi fasilitas belum lengkap

33 3.4.1. V

Program studi melaksanakan tracer study terhadap lulusan setiap 4 tahun, tetapi kerjasama pengguna lulusan dalam pelaksanaan tracer study masih kurang

34 3.4.2. V

Kurikulum dan proses pembelajaran di program studi dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil tracer study tetapi

kerjasama pengguna lulusan dalam pelaksanaan tracer study masih kurang

35 3.5.1. v

Program studi memiliki himpunan alumni dengan program yang terkait dengan kegiatan akademik dan nonakademik (penyediaan sumbangan dana/fasilitas, keterlibatan dalam kegiatan akademik/nonakademik, dan penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik) tetapi belum semua alumni terlibat

36 4.1.1. V

Departemen memiliki program pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi tetapi masih ada dosen yang berpendidikan S1 dan S2

(16)

37 4.1.2. V

Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen sesuai dengan

peraturan/pedoman yang berlaku, tetapi belum merata di seluruh laboratorium

38 4.1.3. V

Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi

departemen lebih dari 90%

39 4.1.4. V

Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 40%

40 4.1.5. V

Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor, lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 50%

41 4.1.6. V Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional lebih dari 40%

42 4.1.7. v

Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang

keahliannya sesuai dengan bidang program studi tidak sama dengan: 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta)

43 4.1.8. v

Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri kurang dari 4% (terhadap jumlah dosen di departemen)

44 4.1.9. V

Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat

nasional/internasional lebih dari 30%

45 4.2.1. V

Tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar IPB dalam minimal 4 orang per tahun

46 4.3.1. V Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent): 11-13

47 4.3.2. V Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar lebih dari 95%

48 4.3.3. V

Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai pembicara/peserta) seminar

ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/ pagelaran/pameran/ peragaan (nasional/ internasional) minimal sekali dalam setahun

49 4.4.1. V

Departemen memiliki perencanaan dan program

pengembangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan

(17)

No. No. Butir

Penilaian

Dasar penilaian 1 2 3

sebagian besar staf kependidikan masih berpendidikan SMA

50 4.4.2. V

Jumlah tenaga pustakawan dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dan berpendidikan tinggi sangat banyak S2 6 orang, S1 9 orang, dan diploma 9 orang tetapi manajemen

penyusunan buku belum baik, misalnya data buku yang ada di komputer tidak sesuai dengan keberadaan buku di rak buku 51 4.4.3. V

Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6 lab yang seharusnya minimal 1 orang di setiap laboratorium. Departemen telah menghonor 3 orang tenaga teknis untuk mengisi kekurangan tersebut.

52 4.4.4. V

Departemen memiliki jumlah tenaga administrasi yang

kompeten/kualifikasi yang sesuai minimal 1 orang per program studi.

53 5.1.1. V

Kurikulum memuat jabaran kompetensi lulusan secara lengkap (kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain), serta berorientasi ke depan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi tetapi ada

keterbatasan substansi kurikulum

54 5.1.2. V

Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum (standar kompetensi versus mata kuliah) tetapi ada keterbatasan substansi kurikulum

55 5.1.3. V Seluruh mata kuliah (kuliah dan praktikum) dilengkapi dengan silabus mata kuliah yang selalu dimutahirkan.

56 5.1.4. V

Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 4 tahun sekali dengan melibatkan/mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta dimutahirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di bidangnya tetapi ada keterbatasan substansi kurikulum

57 5.2.1. V

Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhirnya dengan memasukkan komponen tugas: lebih dari 50%, tetapi yang diinginkan semua mata kuliah memenuhinya

58 5.2.2. V

Kegiatan kuliah dan praktikum dilengkapi dengan buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout/ modul/penuntun praktikum), tetapi masih ada kegiatan praktikum yang belum dilengkapi dengan penuntun praktikum

59 5.2.3. v

Program studi menerapkan mekanisme penyusunan dan peninjauan materi perkuliahan dengan melibatkan kelompok dosen dalam satu bidang ilmu setiap semester (mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan caracara evaluasinya) tetapi tidak semua

(18)

dosen dapat hadir dalam kegiatan peninjauan materi perkuliahankarena kesibukan masing-masing

60 5.2.4. V

Persentase mata kuliah (wajib/pilihan) program studi S1 yang menerapkan sistem SCL (Student Centered Learning) lebih 30% tetapi penerapan SCL sulit dilakukan untuk kelas besar

61 5.2.5. V Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem

e-learning (blended system) kurang dari 20%.

62 5.2.6. V Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh (14 kali pertemuan) dan sesuai dengan beban kreditnya.

63 5.2.7. V

Kegiatan praktikum mahasiswa menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh IPB atau yang dapat diakses oleh IPB tetapi jumlah peralatan lab kurang dan banyak yang kuno

64 5.2.8. V

Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester.

65 5.2.9. v Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme

penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian 66 5.2.10. V Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0

lebih dari 90%

67 5.2.11. V

Program studi memasukkan nilai tepat waktu untuk seluruh mata kuliah pada semester berjalan dalam jangka waktu maksimal 14 hari setelah pelaksanaan ujian.

68 5.3.1.

V Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing akademik dan monitoring proses pembimbingan. Penetapan dosen pembimbing akademik di program studi dilakukan pada awal semester 3 tetapi belum semua mahasiswa menyusun rencana studi paripurna

69 5.3.2. V Jumlah total bimbingan mahasiswa program pendidikan sarjana

per dosen pembimbing maksimal 20 orang

70 5.3.3. V Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per dosen pembimbing

akademik minimal 4 kali per semester 71 5.4.1.

V Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing tugas akhir dan pengendalian penyelesaian tugas akhir. Tersedia kartu kendali pembimbingan tetapi mahasiswa tidak membawa kartu tersebut saat konsultasi

72 5.4.2. V

Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya, masih ada satu orang dosen bergelar S1

73 5.4.3. V Jumlah mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir

(19)

No. No. Butir

Penilaian

Dasar penilaian 1 2 3

distribusi merata pada setiap dosen, akibatnya tidak semua mahasiswa mendapapatkan dosen yang diinginkan

74 5.4.4.

V Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama

penyelesaian tugas akhir minimal 8 kali, tetapi pencatatan data kurang baik karena mahasiswa lupa membawa kartu kendali saat konsultasi

75 5.4.5. V

Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7). Sebagai akibat dari banyaknya praktikum lapangan

76 5.5.1.

V Program studi memiliki program untuk peningkatan suasana akademik, seperti penyelenggaraan event ilmiah tetapi untuk ruang berkumpul mahasiswa kurang

77 5.5.2.

V Program studi telah menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah peningkatan suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal sekali dalam setahun, lebih bisa ditingkatkan jika tidak terkendala dana

78 6.1.1.

V Departemen memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur/ mekanisme yang berlaku di IPB dan

terdokumentasi secara baik dan tertelusur, tetapi sebagian besar sumber dana dari masyarakat sehingga sulit ditingkatkan 79 6.1.2.

V Rata-rata dana operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih dari 18 juta per mahasiswa per tahun, tetapi dana tersebut dirasakan tidak cukup

80 6.1.3. V Rata-rata dana penelitian dosen: Lebih dari Rp 3 juta per dosen tetap per tahun.

81 6.1.4. V

Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat : Lebih dari Rp 1.5 juta per dosen tetap per tahun.

82 6.1.5. V

Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan

pemerintah di lingkungan Departemen: Minimal satu kegiatan per dosen tetap per tahun dengan dana minimal Rp 1 juta per dosen tetap per tahun.

83 6.1.6. V Penggunaan dana PPM (pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat) dari total pemasukan dana lebih dari 10%

84 6.1.7. V

Dana (termasuk hibah) yang dikelola lebih dari Rp 70 juta per dosen tetap per tahun (mencakup gaji, tunjangan fungsional, biaya PPM, insentif kinerja dosen, kepakaran, tunjangan sertifikasi dosen, dan RKAT, bisnis dan kerjasama).

(20)

85 6.2.1. V

Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya mencukupi, laboratorium tidak memenuhi

persyaratan teknis

86 6.2.2. V Ruang kerja pimpinan: kurang dari 15 m2 per orang

87 6.2.3. V Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang

88 6.2.4. V Ruang kerja setiap dosen: kurang dari 4 m2 per dosen

89 6.2.5. V Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa

90 6.2.6. V Ruang ujian sidang sarjana: 16 m2 per mahasiswa

91 6.3.1. V Ruang perpustakaan: 1.6 m2 per orang

92 6.3.2. V Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu: ³ 400 (dalam tiga tahun terakhir), tetapi banyak koleksi buku tua

93 6.3.3. V Jumlah koleksi disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir: ³ 200 (dalam tiga tahun terakhir)

94 6.3.4. V Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir) 95 6.3.5. V Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai bidang: ≥ 2 judul

dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

96 6.3.6. V Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: >9 judul (dalam tiga tahun terakhir).

97 6.3.7. V Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan

di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)

98 6.4.1. V Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang

simulasi/lapang kurang dari 2 m2 per mahasiswa 99 6.4.2. V

Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.

100 6.5.1. V

Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu)

101 6.5.2. V

Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari.

102 6.6.1. V Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih

103 6.6.2. V Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali

(21)

No. No. Butir

Penilaian

Dasar penilaian 1 2 3

fasilitas komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu

105 6.6.4. V Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta

didukung dana yang memadai 106 6.6.5.

v Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet (kapasitas akses internet: 1 kpbs per mahasiswa) tetapi sering terkendala jaringan

107 6.6.6. V Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10 108 6.6.7. V Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa

109 6.6.8.

V Ketersediaan sarana elearning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak dan manual yang kurang memadai ataupun dimanfaatkan secara optimal

110 6.6.9.

v Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN) tetapi bandwith masih terbatas dibandingkan dengan jumlah penggunanya

111 6.6.10. V

Departemen memiliki situs berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan nonakademik bagi pemangku kepentingan, tetapi datanya jarang dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu) karena tidak ada tenaga administrasi yang melakukannya

112 7.1.1. V

Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri atau dibiayai dari dalam atau luar negeri (sebagai ketua atau anggota): lebih dari 1 judul penelitian per dosen per tahun 113 7.1.2. V

Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen kurang dari 25%

114 7.1.3. V

Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar negeri kurang dari 5%

115 7.2.1. V

Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding seminar, atau jurnal ilmiah

nasional/internasional (sebagai penulis utama atau anggota): lebih dari 1 tulisan per dosen per tahun

116 7.2.2.

V Jumlah paten yang diregistrasi: minimal 1 buah HaKI per tahun per departemen. Masih rendahnya minat dosen untuk

mendaftarkan HAKI

117 7.3.1. V

Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai bidang yang dilaksanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/ dalam negeri): lebih dari 1 kegiatan per dosen per tahun

(22)

118 7.3.2. V

Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab: lebih dari 1 kegiatan per tahun per program studi

119 7.4.1. V

Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di dalam negeri lebih dari 50% dari jumlah dosen tetap

120 7.4.2. V

Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di luar negeri lebih daril 10% dari jumlah dosen tetap.

Keterangan :

Skor 1 : Di bawah standar/kriteria yang ditetapkan Skor 2 : Sesuai dengan standar/kriteria yang ditetapkan Skor 3 : Di atas standar/kriteria yang ditetapkan

Mengetahui Ketua Departemen

(Prof.Dr.Ir.Nurheni Wijayanto,M.Sc)

Bogor, 13 Desember 2013 Ketua Tim Asesmen/Audit

(23)

3.2. Hasil Audit (Form Audit)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Ringkasan Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Standar

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB

Lokasi Komponen Audit Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga 1. Standar 1-7

2. Sasaran Mutu Program 3. Borang Asesmen Mutu

14 November-13 Desember 2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Klien Auditor KAI Arsip

No

Temuan Deskripsi Temuan

Kategori Temuan (OB / KTS)

1 Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tamping relatif rendah (kurang dari 1:5).

KTS 2 Masih ada mahasiswa yang lulus seleksi tidak melakukan registrasi KTS

3 Jumlah mahasiswa asing sedikit (kurang dari 1%) KTS

4 Tidak ada mahasiswa yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri)

KTS 5 Masih banyak mahasiswa yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari

3.00.

KTS

6 Masih banyak mahasiswa masa studinya lebih daril 8 semester. KTS

7 Persentase mahasiswa yang lulus dengan tepat waktu relatif rendah (kurang dari 50%).

KTS

8 Cukup banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan KTS

9 Jumlah proposal hibah kompetisi mahasiswa yang diajukan sudah cukup banyak, tetapi kualitasnya belum maksimal, sehingga persentase yang diterima sedikit (kurang dari 50%)

KTS

10 Jumlah dosen tetap relatif sedikit tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa.

KTS 11 Jumlah dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama

penelitian di luar negeri sedikit (kurang dari 4%)

KTS 12 Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6

lab yang seharusnya minimal 1 orang di setiap laboratorium. Departemen telah menghonor 2 orang untuk mengatasi masalah tersebut.

KTS

13 Penyelenggaraan kuliah dengan sistem e-learning (blended system) masih rendah (kurang dari 20%)

(24)

15 Masih ada dosen yang bergelar S1 yang menjadi pembimbing tugas akhir meskipun dinilai memiliki kompetensi tinggi di bidangnya.

KTS 16 Masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya kurang dari 12

bulan, sebagai akibat dari banyaknya praktikum lapangan

KTS

17 Laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis KTS

18 Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang KTS

19 Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa KTS

20 Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)

KTS

21 Luasan untuk laboratorium kurang dari 2 m2 per mahasiswa KTS

22 Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.

KTS 23 Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi

dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari

KTS

24 Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari.

KTS

25 Kurang tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih KTS 26 Sistem teknologi informasi tidak selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1

tahun sekali

KTS 27 Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap fasilitas

komputer total kurang dari 18 jam per hari karena jaringan sering terganggu KTS 28 Kurangnya pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana

yang memadai

KTS

29 Rasio jumlah komputer per mahasiswa kurang dari 1 : 10 KTS

30 Ruang komputer kurang dari 1 m2 per mahasiswa KTS

31 Pemutakhiran data tidak dilakukan secara rutin (minimal 1 kali per minggu) KTS 32 Hanya sedikit (kurang dari 25%) mahasiswa yang melakukan tugas akhir per

angkatan dalam penelitian dosen

KTS 33 Tidak ada mahasiswa yang melakukan tugas akhir dalam penelitian di luar

negeri

(25)

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(26)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 3.1 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan (1,2,3,4)

Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tamping relatif rendah (kurang dari 1:5).

Masih ada mahasiswa yang lulus seleksi tidak melakukan registrasi Jumlah mahasiswa asing sedikit (kurang dari 1%)

Tidak ada mahasiswa yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri)

Kriteria/Persyaratan Rasio keketatan calon mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung minimal 1:5.

Rasio jumlah mahasiswa baru program pendidikan sarjana reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program pendidikan reguler yang lulus seleksi minimal 95%.

Persentase mahasiswa asing pada program pendidikan sarjana reguler di Departemen minimal 1%.

Persentase jumlah mahasiswa program pendidikan sarjana yang mengikuti student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir luar negeri): minimal 1%.

Akar Penyebab Departemen kurang optimal melakukan promosi di dalam maupun luar

negeri melalui berbagai media dan jaringan kerjasama yang telah terbentuk baik dalam negeri maupun luar negeri

Akibat Jumlah mahasiswa yang mendaftar ke departemen ini relatif sedikit termasuk

yang dari luar negeri

Rekomendasi Meningkatkan promosi melalui beragam media dan memanfaatkan jaringan

yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa. Menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK.

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan meningkatkan promosi melalui beragam media terutama

website dan promosi ke SMA setempat oleh mahasiswa yang sedang PLdan memanfaatkan jaringan yang telah terbentuk untuk menjaring mahasiswa. Menjalin komunikasi yang intens dengan Direktorat Hukum, Promosi, dan

(27)

Humas IPB dalam mempromosikan Dep SVK.

Jadwal Penyelesaian 1 tahun Penanggung Jawab Ketua Departemen

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(28)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 3.2 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan (5,6,7,8)

Masih banyak mahasiswa yang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kurang dari 3.00.

Masih banyak mahasiswa masa studinya lebih daril 8 semester.

Persentase mahasiswa yang lulus dengan tepat waktu relatif rendah (kurang dari 50%).

Cukup banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan Kriteria/Persyaratan Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan minimal 3.00.

Rata-rata masa studi mahasiswa program pendidikan sarjana reguler kurang dari 8 semester.

Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana reguler yang lulus dengan tepat waktu lebih dari 50%.

Kesesuaian bidang kerja dari lulusan program pendidikan sarjana dengan bidang studi lebih dari 80%

Akar Penyebab  Praktek lapangan yang cukup banyak dan dilakukan di waktu antar

semester, sehingga mengurangi kesempatan mahasiswa untuk memperbaiki nilai dan mempercepat masa kuliah melalui kuliah semester pendek.  Lapangan kerja bidang kehutanan semakin menurun.

Akibat  IPK rendah kurang dari 3,00 dan masa studi lebih lama lebih dari 8

semester.

 Banyak lulusan yang bekerja di luar bidang kehutanan

Rekomendasi  Praktek lapangan perlu dikurangi, bisa dengan menggabungkannya

 Perlu dirumuskan kompetensi lulusan dan kurikulum berbasis KKNI yang tepat sehingga lulusan menjadi kompetitif dalam dunia kerja kehutanan tidak hanya di dalam negeri tetapi di tingkat ASEAN

 Memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan

(29)

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan menggabungkan praktek lapang, mereview matrik

kompetensi vs mata kuliah (learning outcomes) yang sudah dibuat dengan melibatkan pengguna lulusan, dan memanfaatkan jejaring kerjasama yang sudah ada dan memperluasnya untuk membuka kesempatan bekerja dan berusaha bagi lulusan

Jadwal Penyelesaian 1 tahun Penanggung Jawab Ketua Departemen

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(30)

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 3.3 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(9) Jumlah proposal hibah kompetisi mahasiswa yang diajukan sudah cukup banyak, tetapi kualitasnya belum maksimal, sehingga persentase yang diterima sedikit (kurang dari 50%)

Kriteria/Persyaratan

Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program pendidikan sarjana (tidak termasuk mahasiswa TPB minimal 50%

Akar Penyebab Persiapan penyusunan proposal kurang karena berbenturan dengan padatnya

perkuliahan dan kesibukan dosen, dan belum melibatkan mahasiswa dari fakultas lain

Akibat Jumlah proposal hibah mahasiswa yang diterima

Rekomendasi Memotivasi mahasiswa untuk memperhatikan pengumuman tentang hibah

penelitian mahasiswa.

Mendorong mahasiswa untuk mengajak mahasiswa dari fakultas lain menyusun proposal.

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(31)

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(32)

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 4.1 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(10,11) Jumlah dosen tetap relatif sedikit tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri sedikit (kurang dari 4%)

Kriteria/Persyaratan

Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi sama dengan: 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta)

Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri minimal 4% (terhadap jumlah dosen di departemen)

Akar Penyebab  Keterbatasan formasi dosen dari pemerintah di satu sisi kewajiban

universitas untuk meningkatkan jumlah calon mahasiswa yang diterima.  Tidak semua dosen berminat mengikuti sabbatical leave, post doc, atau

kerjasama penelitian di luar negeri atau keterbatasan dana untuk mengikutinya

Akibat Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa dan persentase dosen yang mengikuti

sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri rendah

Rekomendasi Terus menerus setiap tahun mengusulkan penambahan dosen PNS melalui

Dir.SDM.

Mendorong dosen untuk mengikuti sabbatical leave, post doc yang didanai dari Dikti dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan universitas luar negeri

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(33)

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(34)

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 4.4.3 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(12) Tidak semua laboratorium ada tenaga teknisinya, hanya ada 3 orang untuk 6

laboratorium

Kriteria/Persyaratan Departemen memiliki jumlah tenaga teknisi minimal 1 orang yang

kompeten/kualifikasi yang sesuai di setiap laboratorium.

Akar Penyebab Teknisi yang ada memasuki masa pensiun tanpa ada pengganti

Akibat Penyelenggaraan praktikum tidak berjalan maksimal

Rekomendasi Terus menerus setiap tahun minta formasi teknisi laboran ke Dit.SDM

sampai terpenuhi jumlahnya.

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

Jadwal Penyelesaian 1 tahun Penanggung Jawab Ketua Departemen

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(35)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

POB-IPB-S1-10

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 5.2 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(13,14) Penyelenggaraan kuliah dengan sistem e-learning (blended system) masih rendah (kurang dari 20%) Program studi belum sepenuhnya menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian, yaitu melakukan validasi soal ujian

Kriteria/Persyaratan Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem e-learning (blended system) minimal 20%.

Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan.

Akar Penyebab Belum tersosialisasinya sistem e-learning dan pentingnya validasi soal ujian

secara menyeluruh kepada para dosen dan pentingnya validasi soal ujian

Akibat Kesulitan mahasiswa mengakses bahan kuliah di luar pertemuan tatap muka,

dan ada kemungkinan ada soal ujian tidak sesuai kompetensi yang diharapkan ataupun di luar materi yang diajarkan.

Rekomendasi Mengusulkan ke Dit IDSI IPB untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan

teknis e-learning untuk dosen dan tenaga kependidikan.

Mendorong GKM untuk melakukan validasi soal ujian sebelum UTS/UAS

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(36)

Auditi Wijayanto Auditor

Direview oleh :

(37)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

POB-IPB-S1-15

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 5.4 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(15,16) Masih ada dosen yang berpendidikan S1 yang menjadi pembimbing tugas akhir meskipun dinilai memiliki kompetensi tinggi di bidangnya. Masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya kurang dari 12 bulan

Kriteria/Persyaratan Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan

minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya.

Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7).

Akar Penyebab Dosen ybs mau memasuki usia pensiun

Adanya tugas akhir selain skripsi, sehingga mahasiswa tidak bisa fokus pada penyelesaian tugas skripsi

Akibat Masa studi mahasiswa lama lebih dari 8 semester

Rekomendasi Merumuskan kembali struktur kurikulum, khususnya tentang tugas akhir

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(38)

Auditi Wijayanto Auditor

Direview oleh :

(39)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 6.2 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan (17,19,21)

Laboratorium tidak memenuhi persyaratan teknis Ruang administrasi kantor: kurang daril 4 m2 per orang Ruang kelas/aula: kurang dari 2 m2 per mahasiswa

Kriteria/Persyaratan Bangunan: memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya

mencukupi

Ruang administrasi kantor: minimal 4 m2 per orang

Ruang kelas/aula: minimal 2 m2 per mahasiswa

Akar Penyebab Keterbatasan dana atau kurangnya perhatian pengambil kebijakan di tingkat

IPB dalam merespon kekurangan sarana prasarana di departemen

Akibat Kenyamanan bekerja para dosen dan tenaga kependidikan di kantor

berkurang, demikian pula kenyamanan penggunaan laboratorium juga kurang

Rekomendasi Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana

dan Biro Umum untuk pengadaan ruangan sesuai standar.

Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pemeliharaan ruangan

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

Jadwal Penyelesaian 1 tahun Penanggung Jawab Ketua Departemen

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(40)

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 6.3.7 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(23) Departemen tidak memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar

perguruan tinggi (termasuk akses secara online)

Kriteria/Persyaratan Departemen memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan

tinggi (termasuk akses secara online)

Akar Penyebab Belum ada kerjasama/MOU antara IPB dengan universitas untuk saling

mengakses perpustakaan

Akibat Kesulitan civitas akademica (terutama dosen dan mahasiswa) dalam

mendapatkan literatur yang lebih banyak/lengkap

Rekomendasi Mengusulkan ke DIT.IDSI tentang hal tersebut

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

Jadwal Penyelesaian 1 tahun Penanggung Jawab Ketua Departemen

Bogor 16 Desember 2013 Pimpinan

Auditi

Nurheni Wijayanto

Tanda Tangan Ketua Auditor

Anna Fatchiya Tanda Tangan Direview oleh :

(41)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 6.4 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan

(24,25) Luasan untuk laboratorium kurang dari 2 m2 per mahasiswa

Laboratorium tidak dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.

Rumah kaca hama penyakit hutan belum ada, dan rumah kaca silvikultur sangat kurang seiring dengan penambahan jumlah mahasiswa

Kriteria/Persyaratan Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang simulasi/lapang minimal 2 m2 per mahasiswa

Laboratorium dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik.

Akar Penyebab Luasan laboratorium/rumah kaca dari dulu tidak bertambah, dan jumlah

peralatannya terbatas dan kuno

Akibat Praktikum berjalan tidak maksimal

Rekomendasi Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana

dan Biro Umum untuk pengadaan ruang lab dan peralatannya termasuk pengadaan rumah kaca hama penyakit hutan dan penambahan rumah kaca silvikulturs yang sesuai standar.

Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pembelian bahan habis

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(42)

Auditi Wijayanto Auditor

Direview oleh :

(43)

BORANG AUDIT AKADEMIK INTERNAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Deskripsi Temuan Audit

Revisi 0

Auditi Tipe Audit Manual dan Tanggal

Departemen Silvikultur Operasional Manual Mutu IPB, SK Rektor No.210/K13/OT/2004

Lokasi Ruang Lingkup Tanggal Audit

Kampus IPB Darmaga Kriteria 6.5.2 14 November-13 Desember

2013

Wakil Auditi Auditor Ketua Auditor Anggota

Ketua Departemen Anna Fatchiya Pudji Muljono

Distribusi Auditi Auditor KAI Arsip

Deskripsi Temuan (26,27)

Tidak setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari

Tidak setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari.

Kriteria/Persyaratan Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu)

Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap hari.

Akar Penyebab Keterbatasan dana atau kurangnya perhatian pengambil kebijakan di tingkat

IPB dalam merespon kekurangan sarana prasarana di departemen

Akibat Kuliah dan praktikum berjalan tidak maksimal

Rekomendasi Mengusulkan ke pimpinan IPB melalui Dit Pengembangan Sarana/Prasarana

dan Biro Umum untuk pengadaan sarana dan prasarana di kelas dan di ruang lab dan peralatannya sesuai standar.

Mengusulkan anggaran BOPTN pada mata anggaran pembelian bahan habis

Tanggapan Auditi Setuju

Rencana Perbaikan Departemen akan melaksanakan rekomendasi di atas

(44)

Auditi Wijayanto Auditor

Direview oleh :

Referensi

Dokumen terkait

- Selama setahun terakhir (Agustus 2014-Agustus 2015), sektor yang mengalami penurunan pekerja adalah sektor pertanian dan sektor industri dengan penurunan jumlah

Mahasiswa memenuhi semua komponen penilaian dan menyelesaikan tugas dengan sangat baik serta mampu memaparkan materi praktikum dan tugas individu sesuai dengan topik yang telah

11 Peradilan Tingkat Banding 9 Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Persentase Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara 100 Peningkatan Efektivitas

Bagi peneliti, dapat memberikan gambaran pemahaman tentang pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan pada Provinsi Jawa

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan volume ekspor dalam satuan US Dollar di Indonesia selama kurun waktu 4 tahun 1 bulan dari bulan Desember

Fenomena Titip Absen di Kalangan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya”. Berbicara tentang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,

Hasil penilaian artikel ilmiah yang telah terpublikasi dari jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah dalam menunjang pencapaian studi ini setidaknya menunjukkan hasil

menulis bahasa Inggris siswa yang mengikuti model pembelajaran kontekstual lebih baik dari keterampilan menulis bahasa Inggris siswa yang mengikuti model pembelajaran