• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABORSI PELANGGARAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABORSI PELANGGARAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABORSI

PELANGGARAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

Ditulis oleh :

Nama : Oktavianus Istiyanto NIM : 11.11.4714

Kelompok : C Prog. Studi : S1

Jurusan : Teknologi Informasi Dosen : Tahajudin Sudibyo, Drs

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2011

(2)

“Hak Asasi Manusia tercantum dalam sila Kemanusiaan

Yang Adil Dan Beradab. Setiap individu memiliki hak asasi yang sama dengan yang lainnya, oleh karena itu semua bayi yang belum dilahirkan ke dunia juga mempunyai hak yang sama.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia adalah hak – hak dasar yang dimiliki oleh semua manusia. Hak untuk hidup serta mempertahankan hidupdan kehidupan adalah salah satunya. Bahkan hak asasi manusia juga tercantum dalam UUD 1945. Sejak dalam kandungan bayi tersebut juga sudah memiliki hak asasi karena itu seorang ibu yang menggugurkan anak yang masih berada dalam kandungannya dapat dituntut atau dihukum. Tetapi sekarang ini semakin banyak proses aborsi yang dilakukan, entah dengan alasan yang bermacam – macam. Ironisnya pelaku aborsi adalah perempuan yang belum menikah dan masih berstatus pelajar atau mahasiswi yang tentu saja dapat ditebak dikarenakan pergaulan yang terlalu bebas.

Jadi untuk menekan jumlah aborsi diperlukan kerja sama dari orang tua, masyarakat dan generasi muda. Pembekalan pengetahuan reproduksi dan pembekalan agama turut ambil bagian dalam hal ini. Kontrol masyarakat juga turut membantu apabila ada warga di lingkungannya yang melakukan tindakan asusila.

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahannya adalah :

1. Apakah yang mendorong para remaja untuk melakukan pergaulan bebas ? 2. Apakah saat ini pembekalan agama kurang diperhatikan untuk membangun

karakter yang berbudi luhur ?

3. Apakah era globalisasi turut berpengaruh dalam pemikiran generasi muda ? 4. Bagaimana hukum di Indonesia mengenai aborsi ?

(4)

C. Pendekatan Yuridis

Dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28A tertulis “untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupan” dengan ini jelas bahwa janin yang masih dalam kandungan berhak untuk hidup. Menurut hukum – hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan.

Berikut ini pasal – pasal yang terdapat dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana ( KUHP ) antara lain :

1. PASAL 299

1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak empat pulu ribu rupiah

2) Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga

3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencaharian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian

2. PASAL 346

Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun

3. PASAL 347

1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun

2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

4. PASAL 348

1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan

(5)

2) Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikarenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun

5. PASAL 349

Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengn sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan

6. PASAL 535

Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Sewaktu berjalan-jalan di jalan Sagan dan berhenti di perempatan jalan, ada selebaran yang tertempel di tiang lampu lalu lintas yang cukup menarik perhatian. Disitu tertulis “Terlambat datang bulan ? Hubungi 081xxxxxxxx”. Pada awalnya saya hanya menganggap hanya iklan kesehatan biasa tetapi jika dicermati ternyata iklan tersebut dapat dijumpai di beberapa titik strategis di kota Yogyakarta. Lalu saya sempat bercerita/ ngobrol santai dengan teman-teman saya dan saya mengangkat topin tersebut. Salah satu teman saya menimpali bahwa iklan itu hanya kedok semata. Karena iklan itu menyediakan jasa untuk menggugurkan kandungan alias aborsi. Saya sempat kaget karena tidak menyangka bahwa itu iklan untuk aborsi. Dan bagaimana bisa seseorang begitu berani untuk mengiklankan jasa seperti itu yang bagaimana telah kita ketahui bahwa aborsi merupakan tindakan kriminal dan pelakunya dapat dihukum menurut pasal-pasal yang berlaku.

Indonesia merupakan negara hukum, maka ciri khas pertama adalah dalam negara hukum harus ada jaminan dan perlindungan terhadap hak-hak asai manusia yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum. Salah satu pernyataan yang dewasa ini secara internasional telah diterima baik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah Pernyataan Umum Hak-Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 Desember 1948. Sebenarnya perjuangan menegakkan hak-hak asasi manusia tidak dimulai pada tahun 1948 tetapi sudah berabad abad sebelumnya. Setelah ditandatanganinya Magna Charta di Inggris pada tahun 1215 oleh Raja John Lackland, maka peristiwa itu sebagai yang pertama dari sejarah perjuangan hak asasi manusia.

Meskipun belum sempurna, Magna Charta ini dapat dianggap secara konstitutif awal dari pada pernyataan kebebasan dan kemerdekaan rakyat. Selanjutnya pada tahun 1679 hak-hak kebebasan rakyat lebih dikuatkan dengan diterimanya “Habeas Corpus Act”. Lalu pada tahun 1689 di Inggris telah tercipta “Bill of Rights”.

(7)

Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.Hak Asasi Manusia juga tertera dalamUndang-Undang Dasar dan di dalam Pancasila khususnya sila pertama dan kedua. Hak Asasi Manusia meliputi hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, hak untuk berpendapat dan berorganisasi, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk mendapat pekerjaan, dll.

Menurut Cabot dan Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru. H. Bonner (1975) berpendapat bahwa HAM adalah interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.

Disebutkan diatas salah satu hak asasi manusia adalah hak untuk hidup atau mempertahankan kehidupan karena itulah sejak dalam kandungan, bayi sudah memiliki hak-hak asasi manusia. Karena itu jika seseorang menggugurkan kandunganya atau aborsi dia dapat dituntut secara hukum. Dalam Pancasila sendiri telah disebutkan dengan jelas dalam Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, kedua butir tersebut yang terdapat dalam butir-butir sila kedua dalam pancasila menjadi bukti bahwa tindakan aborsi telah melanggar pancasila. Menurut Ensiklopedia Indonesia memberikan pengertian aborsi sebagai berikut, pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram. Definisi lain menyatakan, aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan dr. Agus Abadi dari FK Unair aborsi adalah terhentinya kehidupan buah kehamilan pada usia kehamilan sebelum 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram

(8)

Dalam istilah kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi: 1. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan

atau sebab-sebab alami

2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:

a. Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan.

b. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat. c. Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah “keguguran” biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara “aborsi” digunakan untuk induced abortion.

Beberapa jenis aborsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Abortus spontanea

Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai berikut:

a. Abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks

b. Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus

c. Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus

(9)

2. Abortus provokatus

Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik :

a. Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang

dilakukan dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Abortus provokatus medisinalis dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

1). Dilatation dan Curettage

Jenis ini dilakukan dengan cara memasukkan semacam pacul kecil ke dalam rahim, kemudian janin yang hidup itu dipotong kecil-kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar. Umumnya akan terjadi banyak pendarahan, cara ini dilakukan terhadap kehamilan yang berusia 12-13 minggu.

2). Suction (Sedot)

Dilakukan dengan cara memperbesar leher rahim, lalu dimasukkan sebuah tabung ke dalam rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehinggi bayi dalam rahim tercabik-cabik menjadi kepingan-kepingan kecil, lalu disedot masuk ke dalam sebuah sebuah botol.

3). Peracunan dengan garam

Jenis ini dilakukan pada janin yang berusia lebih dari 16 minggu, ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantung anak dan larutan garam yang pekat dimasukkan ke dalam kandungan itu.

(10)

4). Histeromi atau bedah Caesar

Jenis ini dilakukan untuk janin yang berusia 3 bulan terakhir dengan cara operasi terhadap kandungan.

5). Prostaglandin

Jenis ini dilakukan dengan cara memakai bahan-bahan kimia yang dikembangkan Upjohn Pharmaccutical Co. Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu mengerut, sehingga bayi yang hidup itu mati dan terdorong keluar.

b. Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya

indikasi medik (ilegal)..

3. Abortus Habitualis

Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali atau

lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu, dan umumnya disebabkan karena kelainan anatomic uterus, atau kelainan factor imunologi.

4. Missed Abortion

Kematian janin dan nekrosis jaringan konsepsi tanpa ada pengeluaran selama lebih dari 4 minggu atau lebih (beberapa buku 8 minggu)

5. Abortus Septik

Tindakan pengakhiran kehamilan dikarenakan sepsis akibat tindakan abortus yang terinfeksi (misalnya dilakukan oleh dukun, atau awam). Bahaya terbesar adalah kematian ibu

Tindakan aborsi dapat mengakibatkan hal-hal negatif pada tubuh kita baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, diantaranya adalah :

 Tindakan kuret pada Aborsi bisa menimbulkan efek-efek pendarahan atau infeksi, dan apabila dikerjakan bukan oleh dokter ahlinya maka alat-alat kuret yang dipakai mungkin tembus sampai ke perut dan dapat mendatangkan

(11)

 Infeksi di rahim dapat menutup saluran tuba dan menyebabkan kemandulan.  Penyumbatan pembuluh darah yang terbuka oleh gelembung udara, karena

banyak pembuluh darah yang terbuka pada luka selaput lendir rahim dan gelembung udara bisa masuk ikut beredar bersama aliran darah dan apabila tiba pada pembuluh darah yang lebih kecil, yaitu pada jantung, paru-paru, otak atau ginjal, maka bisa mengakibatkan kematian.

 Perobekan dinding rahim oleh alat-alat yang dimasukkan ke dalamnya akan mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga perut yang makin lama makin banyak yang menyebabkan kematian.

 Penanganan Aborsi yang tidak steril bisa mengakibatkan keracunan yang membawa kepada kematian.

 Menstruasi menjadi tidak teratur

 Tubuh menjadi lemah dan sering keguguran

Dalam perkembangannya di Indonesia aborsi telah dilarang. Dan hukum tentang aborsi ini tercantum dalam pasal 299, 346, 347, 348, 349 dan pasal 535. Pada intinya pasal-pasal tersebut memberi sanksi terhadap pelaku aborsi, org yang membantu praktek aborsi ( dokter, bidan, dukun beranak ), dan orang-orang yang mendukung dalam proses aborsi.

Selain penegakan hukum, pencegahan remaja putri untuk melakukan praktek aborsi sangatlah penting. Mempertebal iman dan pengetahuan agama merupakan modal dasar untuk membentengi diri terhadap pergaulan bebas. Peran serta orang tua yang memantau perkembangan mental dan psikilogis anak-anaknya. Kontrol masyarakat juga ambil bagian dalam mengontrol warganya untuk selalu berada dalam batas norma-norma yang berlaku. Dan pemerintah juga harus mengambil tindakan atas masuknya kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk agar disaring terlebih dahulu sehingga dalam arus globalisasi saat ini generasi muda Indonesia tidak terjebak di dalamnya.

(12)

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Hak Asasi Manusia adalah hak yang paling hakiki dan tercantum dalam sila ke dua yaitu “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Maka hendaknya setiap warga negara mengamalkan pancasila dalam kehidupannya sehari-hari. Aborsi adalah tindakan yang melanggar sila kedua dalam pancasila dan dapat membahayakan jiwa ibu yang mengandungnya.

2. SARAN

Berdasarkan uraian diatas hak asasi manusia sangat dijunjung tinggi di Indonesia karena itu tindakan aborsi dapat dikenakn sanksi selain itu praktek aborsi sangat berbahaya.dan beresiko jadi hendaknya remaja putri selalu berhati-hati dalam bergaul. Memperdalam pengetahuan agama, perhatian dari orang tua dan kontrol masyarakat hendaknya dapat menurunkan angka aborsi di Indonesia.

(13)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Thaib, Dahlan. 1994. Pancasila Yuridis Ketatanegaraan. Yogyakarta : LPP AMP YKPN

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Chadha, P. Vijay.1995. Catatan kuliah ilmu forensic & toksikologi (Hand book of forensic medicine & toxicology Medical jurisprudence). Jakarta : Widya Medika Dewi, Made Heny Urmila. 1997. Aborsi Pro dan Kontra di Kalangan Petugas Kesehatan. Jogjakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM Pradono, Julianty et al. Pengguguran yang Tidak Aman di Indonesia, SDKI 1997. Jurnal Epidemiologi Indonesia. Volume 5 Edisi I-2001. hal. 14-19.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubunganpositif antara pengetahuan dengan penggunaan Terapi Tradisional Cina, serta

Target dan luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) berdirinya Pos DDTK Komprehensif; (2) tersusunnya buku dan kartu DDTK- Komprehensif; (3)

The context-aware discovery service obtains context information in two steps: it first obtains references to relevant context sources through one or more context agents

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulan bahwa para ulama telah membuat kralifikasi ilmu tasawuf dalam islam. Kedudukan ilmu tasawuf saat ini merupakan bagian

At the same time, Bank Indonesia shared that it may maintain the benchmark rate at 7.5%, this would trigger more selling activity as market will start to

Hasil akhir dari analisis multivariat menunjuk- kan bahwa komponen motivasi yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah

Untuk memudahkan penulis memperoleh data dalam penelitian ini, penulis memerlukan sumber data. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian adalah siswa kelas XII TPHP SMK Putra Wilis Kecamatan Sendang