• Tidak ada hasil yang ditemukan

sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut, seperti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut, seperti"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

71

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR ORAL HYGIENE INDEKS SIMPLIFIED (OHIS) PADA IBU HAMIL DI POLI OBSTETRI GINEKOLOGI RS TINGKAT III ROBERT WOLTER MONGISIDI

Ztelah Charisma Karinda*, A. Joy M. Rattu*, J. M. L. Umboh*

*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang menimbulkan perubahan pada tubuh wanita baik fisik maupun psikis. Pemeliharaan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil sangat diperlukan untuk memperoleh fungsi pengunyahan optimal, agar makanan dapat dicerna dengan baik sehingga zat nutrisi bisa diserap sempurna. TujuanpenelitianiniialahUntuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, tindakan dengan Skor Oral Hygiene Indeks Simplified (OHI-S) pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini ialah pasien rawat jalan ibu hamil di poli obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi sebanyak 85 responden dengan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul kemudian diolah melalui tahapan editing, coding dan tabulating dalam bentuk tabel kerja lalu di lakukan uji chi-square dan uji regresi logistik dengan bantuan komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil. Variabel sikap memiliki hubungan yang signifikan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil. Variabel tindakan memiliki hubungan yang signifikan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil. Hasil uji multivariat menggunakan uji regresi logistik menyatakan bahwa variabel pengetahuan merupakan variabel paling dominan yang berhubungan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan memiliki hubungan yang signifikan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil. Ibu hamil perlu mengikuti penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit.

Kata Kunci: Skor OHIS, Ibu Hamil ABSTRAK

Oral is an important part that needs to be clean, because from it many microbes can enter. Pregnancy is a physiological process which cause changes to body physically and psychologically. Need to maintain oral cleanness and health of pregnant women is mandatory to achieve optimal mastication, so that food can be digested well and nutrition can be absorbed perfectly. This study objective was to analyze relation of knowledge, attitude, and action with Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) of pregnant women in Obstetrics & Gynecology Clinic of Grade 3 Hospital Robert Wolter Mongisidi Manado. Study Method used was analytical survey with cross sectional approach. Study samples were outpatient pregnant women in Obs-Gyn Clinic of Grade 3 Hospital Robert Wolter Mongisidi consisted of 85 respondents by purposive sampling method. Data collected were processing through editing, coding, and tabulating in work table and tested by chi square and logistic regression test in computer. Study results showed that knowledge, attitude, and action had significant relation with OHI-S scores of pregnant women. Multivariate test results using logistic regression test showed that knowledge was the most dominant variable that related with OHI-S scores of pregnant women. This study concluded that knowledge, attitude, and action had significant relation to OHI-S scoresof pregnant women. Pregnant women need to follow counseling about oral health that hold by healthcare professional in Hospital.

Keyword: OHIS scores, Pregnant Women

PENDAHULUAN

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan

keber-sihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut, seperti

(2)

72 orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submak-silaris, dan lidah (Aziz, 2009). Beberapa masalah mulut bisa terjadi karena karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi menjadi hal yang sangat perlu. Kebersihan gigi dan mulut ikut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan metoda menyikat gigi dengan benar akan sulit dibersihkannya. Sehingga dapat menimbulkan Permasalahan pada gigi (Machfoedz, et al. 2006). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyatakan prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9% dan hanya 31,1% saja masyarakat yang menerima perawatan dari tenaga medis gigi (dokter gigi spesialis, dokter gigi, dan perawat gigi) (Kemenkes, 2013).

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Mital dkk. (2013) mengemukakan bahwa ibu hamil lebih rentan terkena karies gigi dan gingivitis dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Ibu hamil dengan status kebersihan mulut yang buruk, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang buruk serta tindakan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut yang buruk mempunyai resiko perkembangan penyakit gigi dan mulut tiga kali lebih besar. Kehamilan merupakan masa yang

rentan untuk mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut sehingga diperlukan pengetahuan dan tindakan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil (Novianto, 2010).

RS Tingkat III RobertWolter Mongisidi adalah Rumah Sakit yang terletak di Manado dan masuk dalam wilayah Kecamatan Wenang, Teling Atas. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi karena di Rumah ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut, selain itu di poli obsgyn ini belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut untuk ibu hamil.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini akan dilakukan di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado pada bulan Juli – September 2016. Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan ibu hamil di poli obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi. Data kunjungan pasien selama 1 tahun terakhir (Januari - Desember 2015) sebanyak 580 pasien. Metode pengambilan sampel menggunakan

(3)

73 teknik purposive sampling. Pengambilan Sampel meng-gunakan Rumus Slovin (Riduwan dan Akdon.2010) . Setelah pemrosesan data dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan software penganalisa data statistik. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan usia kehamilan. Karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi

Responden Menurut Umur, Pendidikan Terakhir, Pekerjaan dan Usia Kehamilan.

Umur (Tahun) n % 20-29 48 56,5 30-41 37 43,5

Pendidikan

n

%

SMA

54

63,5

D3

16

18,8

S1

15

17,6

Pekerjaan

n

%

IRT

59

69,4

PNS

14

16,5

Swasta

12

14,1

Usia Kehamilan

n

%

Trimester I

21

24,7

Trimester II

30

35,3

Trimester III

34

40,0

Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa dari 85 responden dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-29 tahun yaitu sebanyak 48 responden (56,5%) diikuti umur 30-41 tahun yaitu sebanyak 37 responden (43,5%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 54 responden (63,5%) sedangkan D3 sebanyak 16 responden (18,8%) dan S1 sebanyak 15 responden (17,6%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 59 responden (69,4%) sedangkan PNS sebanyak 14 responden (16,5%) dan swasta sebanyak 12 responden (14,1%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki usia kehamilan pada trimester ke-III yaitu sebanyak 34 responden (40,0%) sedangkan trimester II sebanyak 30 responden (35,3%) dan trimester I sebanyak 21 responden (24,7%).

(4)

74 Tabel 2. Hasil Analisis Univariat

Terhadap Pengetahuan, Sikap, Tindakan, OHIS Ibu Hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Monginsidi Manado Pengetahuan n % Baik 50 58,8 Kurang Baik 35 41,2 Sikap n % Baik 51 60,0 Kurang Baik 34 40,0 Tindakan n % Baik 50 58,8 Kurang Baik 35 41,2 OHIS n % Baik 56 65,9 Tidak Baik 29 34,1 Tabel 2 menunjukkan bahwa dari total 85 responden, responden yang memiliki pengetahuan tergolong baik sebanyak 50 responden (58,8%) sedangkan yang

tergolong kurang baik sebanyak 35 responden (41,2%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari total 85 responden, responden yang memiliki sikap tergolong baik sebanyak 51 responden (60,0%) sedangkan yang tergolong kurang bailk sebanyak 34 responden (40,0%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari total 85 responden, responden yang memiliki tindakan yang tergolong baik sebanyak 50 responden (58,8%) sedangkan yang tergolong kurang baik sebanyak 35 responden (41,2%).

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari total 85 responden, responden yang memiliki OHIS tergolong baik sebanyak 56 responden (65,9%) sedangkan yang tergolong kurang baik sebanyak 29 responden (34,1%).

Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan OHIS ibu hamil di poli Obsgyn RS tingkat III Robert Wolter Monginsidi Manado

Pengetahuan

OHIS

Nilai p

Tidak baik Baik Total

n % n % n % Kurang baik 17 20,00 18 21,2 35 41,2 0,019 Baik 12 14,1 38 44,7 50 58,8 Sikap OHIS Nilai p

Tidak Baik Baik Total

n % n % n % Kurang baik 16 18,8 18 21,2 34 40 0,040 Baik 13 45,3 38 44,7 51 60 Tindakan OHIS Nilai p

Tidak Baik Baik Total

n % n % n %

Kurang baik 17 20,00 18 21,2 35 41,2

0,019

(5)

75 Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara pengetahuan dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab Pengetahuan kurang baik sebanyak 35 responden (41,2%) dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil yang kurang baik sebanyak 17 responden (20,0%) dan yang baik sebanyak 18 responden (21,2%); sedangkan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil baik sebanyak 50 responden (58,8%) dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil yang kurang baik sebanyak 12 responden (14,1%) dan yang baik sebanyak 38 responden (44,7%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,019<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Monginsidi Manado.

Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara sikap dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab sikap kurang baik sebanyak 34 responden (40,0%) dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil yang kurang baik sebanyak 16 responden (18,8%) dan yang baik sebanyak 18 responden (21,2%); sedangkan responden yang menjawab sikap baik sebanyak 51 responden (60,0%) dengan Skor OHI-S

Pada Ibu Hamil yang kurang baik sebanyak 13 responden (15,3%) dan yang baik sebanyak 38 responden (44,7%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,040<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan antara sikap dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Monginsidi Manado.

Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara tindakan dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab tindakan kurang baik sebanyak 35 responden (41,2) dengan Skor OHI-S Pada Ibu Hamil yang tidak baik sebanyak 17 responden (20,00%) dan yang baik sebanyak 18 responden (21,2%), sedangkan tindakan pemeliharaan pada ibu hamil yang menjawab baik sebanyak 50 responden (58,8%) dengan skor OHI-S pada ibu Hamil yang tidak baik sebanyak 12 responden (14,1%) dan yang baik sebanyak 38 responden (44,7%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,019<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan dengan Skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Monginsidi Manado.

(6)

76 Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Logistic

SE Wald Sig. OR

Pengetahuan 0,488 3,702 0,054 3,017 Sikap 0,489 2,422 0,120 2,140 Constant 0,988 .137 .044 .137

Tabel 4 menunjukkan bahwa pengetahuan paling dominan terhadap OHI-S pada ibu hamil di poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado (OR 3,017) dibandingkan variabel sikap dan tindakan.

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado.

2. Terdapat hubungan antara sikap tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado.

3. Terdapat hubungan antara tindakan tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado.

4. Variabel Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan Skor OHIS

pada ibu hami di poli obsgyn RS Timgkat III Robert Wolter Mongisidi Manado.

SARAN

1. Pengetahuan tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado perlu ditingkatkan dengan mengikuti penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit.

2. Sikap tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado perlu ditingkatkan melalui pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

3. Tindakan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan skor OHI-S pada ibu hamil di Poli Obsgyn RS Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado harus selalu diupayakan untuk mencegah bahaya infeksi yang dapat ditularkan dari gigi ke organ lainnya.

(7)

77 DAFTAR PUSTAKA

Alwaeli, H. A., S. H. Al-Jundi. 2005. Periodontal Disease Awareness Among Pregnant Women And Its Relationship With Socio-Demographic Variables. International J of Dent Hygiene, 2005; 3(2).

Apriasari, M. L. dan D. H. Irnamanda. 2013. Prevalensi Gingivitis Dan Epulis Gravidarum Pada Wanita Hamil Trimester Ke Tiga Di RSUD Banjarbaru (Januari - Juni 2012). Dentino.1(3): 129-125.

Diana, D. 2009. Pengetahuan, Sikap Dan Prilaku Wanita Hamil Pengunjung Poliklinik Obstetry Dan Ginekologi (Obgyn) Rsu Dr.Pringadi Medan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Masa Kehamilan. Universitas Sumatera Utara. Medan Ekaputri, N. dan F. L. D. Sjahruddin 2005. Hubungan Perilaku Wanita Hamil Dalam Membersihkan Gigi Dan Mulut Dengan Kedalaman Poket Periodontal Selama Masa Kehamilan. M I Kedokteran Gigi. 62: 90-2.

Gultom, M. 2009. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Habashneh, G. J. M., S. Levy, G. K.

Jonhson, C. Sequier, D. V. Dawson,

and Q. Fang. 2005. Factors Related To Utilization Of Dental Services During Pregnancy. J Clin Periodontal. 32(7): 815-6.

Hamissi, J., P. B. Vaziri and A. Davaloo. 2010. Evaluating Oral Hygiene Knowledge and Attitude of Pregnant Women. Iranian J Publ Health. 39(1):28– 31.

Marchi, K. S., S.A. Fisher, J. A. Weintraub, Yu, Z, and P.A Braveman. 2010. Most Pregnant Women In California Do Not Receive Dental Care: Findings From A Population-Based Study. Public Health Rep 2010 Nov-Dec,125(6):831 – 42.

Mital, dkk. 2013. Effect Of General Health And Variables On Periodontal Status Of Pregnant Women. Journal Oral Health Dent 2013; 5 (1): p. 24-30.

Said, F., R. Ida, H. Sri, dan H, Rina. 2011. Hubungan Perilaku Memelihara Gigi Dengan Penyakit Pulpa Pada Pasien Di Poliklinik Gigi Puskesmas Sungkai Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. 2011; 4(1): 5-7.

Sayuti, M. 2010. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Perilaku, Dan Oral Hygiene Terhadap Karies Gigi Pada Anak Usia Remaja Umur

(8)

15-78 16 Tahun Di SMA Negeri 1 Galesong Utara. Jurnal Ilmiah Media Kesehatan Gigi. Makassar. Teye, B. 2013. Factors Associated With

Compliance Of Prenatal Iron Folate Supplementation Among Women In Mecha Distric, Western Amhara. The Pan A Africa Medical Journal.

Gambar

Tabel 1.  Distribusi Frekuensi
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  dari total 85 responden, responden yang  memiliki  sikap  tergolong  baik  sebanyak  51  responden  (60,0%)  sedangkan  yang  tergolong  kurang  bailk  sebanyak  34  responden (40,0%)

Referensi

Dokumen terkait

timur Indonesia, dan merupakan 60% jenis karang batu di dunia yang telah. dideskripsikan

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Apabila suatu kata dasar yang diawali fonem konsonan mendapat awalan pi-, maka awalan pi- tersebut melekat begitu saja pada kata dasar.. Apabila awalan pi-

Model Oyster Perpetual Datejust 41 generasi baru klasiknya sekarang tersedia dalam baja 904L, bersama dengan versi Rolesor putih (sebuah perpaduan dari baja 904L dan emas putih

Peneliti menyusun instrumen sesuai Standart Tingkat Pencapaian Pembelajaran Anak (STPPA) dan Indikator mengenal keaksaraan awal melalui bermain yaitu Mengenal huruf

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut : data sikap siswa setelah penerapan kurikulum yang bermuatan pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PKn

e. Penjual/Pembeli yang menerima transfer marjin berupa efek, pada saat menerima pengalihan efek tersebut wajib mendokumentasikan efek transfer marjin... 2) Jika peristiwa terjadi

Dengan penerapan suatu sistem kualitas tertentu seperti ISO 9000, QS-9000 yang merupakan contoh standar, atau yang lain dalam bisnis, tentunya akan membawa dampak