• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN

DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN

SECTION DI RSUD KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Oleh :

Soraya Nurul Hidayah

NIM D22.2011.01132

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2014

(2)

HALAMAN HAK CIPTA

©2014

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN SECTION DI RSUD

KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2014

Disusun oleh :

SORAYA NURUL HIDAYAH D22.2011.01132

Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah Tanggal : 15 Juli 2014

Pembimbing

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN SECTION DI RSUD

KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

TAHUN 2014

Disusun oleh :

SORAYA NURUL HIDAYAH NIM. D22.2011.01132

Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Semarang,15 Juli 2014

Tim Penguji

Ketua : Arif Kurniadi, M.Kom (...)

Anggota : Dyah Ernawati, S.Kep.Ns,M.Kes (...)

Jaka Prasetya, S.Kep (...)

Mengetahui, Dekan

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini secara khusus kupersembahkan kepada :

 Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga bisa terselesaikannya karya tulis ini.

 Bapak dan Ibu ku tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungannya kepadaku.

 Bapak dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes selaku dosen wali yang telah membimbing ku selama menempuh pendidikan di Universitas Dian Nuswantoro.

 Bapak Jaka Prasetya,S.Kep selaku dosen pembimbing KTI yang selalu membimbingku hingga karya tulis ilmiah ini selesai.

 Kakakku Mbak Linda dan nenekku yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepadaku, dan adikku Kalila yang selalu memberikan keceriaan kepadaku.

 Sahabatku Irmania Citrawati yang selalu membantuku dan selalu ada disaat suka maupun duka.

 Teman-temanku seperjuangan RMIK 2014 Citra, Jannah, Dewi, Angelique, Astuti, Essi, Dita, Desy, Novi Alis. “Jika Tua Nanti Kita Tlah Hidup Masing-Masing ingatlah hari ini”

 Seluruh Staf Rekam Medis di RSUD Kota Salatiga Pak Narto, Mbak Wulan, Mbak Nita, Mbak Nur, Mbak Danik, Mbak Ayuk, Mbak Lis, Mas Eko, Pak Budi terima kasih buat semuanya.

 Almamater tercinta, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Soraya Nurul Hidayah

Tempat & Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 16 Juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat :Karang Pawon RT.04/RW.04 Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 2 Candirejo tahun 1997 - 2003 2. SMP Negeri 2 Tuntang tahun 2003 - 2006 3. MAN Salatiga tahun 2006 - 2009

4. Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2011 - 2014

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Periode Triwulan Pertama Tahun 2014”

Penyusunan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Atas tersusunnya karya tulis ilmiah ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. dr. Agus Sunaryo, Sp.PD, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga

5. Jumiyati Zaen, SKM, selaku Kepala Bagian Bina Program Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga.

(8)

6. Moch Lukman, S.Kom, MM,selaku Ka Sub Bag SIMRS dan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga.

7. Jaka Prasetya, S.Kep, selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah.

8. Dyah Ernawati, S.Kep, Ns. M.Kes, selaku dosen reviewer proposal karya tulis ilmiah.

9. Seluruh Staf Rekam Medis RSUD Kota Salatiga yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Peneliti menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Semarang,2014

(9)

Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Semarang 2014

ABSTRAK SORAYA NURUL HIDAYAH

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN

DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP TINDAKAN CESAREAN SECTION DI RSUD KOTA SALATIGA PERIODE TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2014

Dokumen rekam medis sangat penting mengingat kegunaan rekam medis adalah administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan serta dokumentasi. Dokumen rekam medis dapat digunakan untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit. Untuk menjaga mutu pelayanan rumah sakit perlu dilakukan analisa kuantitatif dan kualitatif pada dokumen rekam medis. Berdasarkan survei awal di RSUD Kota Salatiga peneliti menemukan tingkat kebandelan dalam pengisian dokumen rekam medis khususnya pada tindakan cesarean section. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisa kuantitatif dan kualitatif ketidaklengkapan pada dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section di RSUD Kota Salatiga periode triwulan pertama tahun 2014.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data retrospektif melalui metode observasi. Populasi yang digunakan adalah seluruh dokumen rekam medis rawat inap tindakan sectio caesarea periode triwulan pertama tahun 2014 yang berada di filing. Teknik pengambilan data menggunakan checklist. Pengolahan data dengan cara editing, tabulating, klasifikasi, dan penyajian data.

Hasil penelitian dari 88 dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section di RSUD Kota Salatiga tahun 2014 pada review identifikasi 7 (7,95%) lengkap dan 81 (92,05%) tidak lengkap, review pelaporan 7 (7,95%) lengkap dan 81 (92,05%) tidak lengkap, review pencatatan 9 (10,23%) baik, 79 (89,77%) tidak baik, review autentifikasi 6 (6,82%) lengkap dan 82 (93,18%) tidak lengkap, review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa 61 (69,32%) konsisten dan 27 (30,68%) tidak konsisten, review kekonsistensian pencatatan diagnosa 88 (100%) konsisten, review hal-hal yang dilakukan selama perawatan dan pengobatan 59 (67,05%) konsisten dan 29 (32,95%) tidak konsisten, review adanya informed consent 58 (65,91%) lengkap dan 30 (34,09%) tidak lengkap, review cara/praktek pencatatan 62 (70,45%) baik dan 26 (29,55%) tidak baik, review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi 59 (67,05%) lengkap dan 29 (32,95%) tidak lengkap, dan diperoleh perhitungan DMR (Deliquent Medical Record) sebesar 97,73%.

Saran yang diberikan peneliti untuk meningkatkan mutu pelayanan rekam medis khususnya kelengkapan isi dokumen rekam medis adalah memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada dokter, perawat, dan tenaga medis mengenai isi prosedur tetap dan arti penting dokumen rekam medis.

Kata kunci : DRM rawat inap tindakan cesarean section, Analisa kuantitatif kualitatif

(10)

Diploma Course of Medical Record and Health Information Health Faculty of Dian Nuswantoro University Semarang 2014

ABSTRACT SORAYA NURUL HIDAYAH

THE ANALYSIS QUANTITATIVE AND QUALITATIVE OF INCOMPLETNESS INPATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS OF CAESAREAN SECTION IN RSUD SALATIGA IN THE FIRST QUARTER OF 2014

The document of medical record is very important because of its uses are administration, law, finances, research, education and documentation. The document of medical record can be used to access the quality of hospital service. Keeping the quality of hospital service becomes a reason to do quantitative and qualitative analysis to the document of medical record. Based on a beginning survey in RSUD Salatiga, the researcher found that there is obstinate of medical record document. Especially in the level of cesarean section. The purpose of this research is to know the analysis quantitative and qualitatif of incompletness inpatient medical record documents of caesarean section in RSUD Salatiga in the first quarter of 2014.

This research uses descriptive with cross sectional approach by using retrospective data trough an observation. The population of this research is all inpatient medical record document of cesarean section in the first quarter of 2014 that can be found in filing. Thecnique removal data use checklist. The data analysis is editing, tabulating, classification and data serves.

The result of this research from 88 inpatient medical record documents of cesarean section in RSUD Salatiga on first quarter 2014. The researcher found that in identification review, 7 (7,95%) of documents are complete and 81 (92,05) are incomplete, then in reporting review 7 (7,95%) of documents are complete and 81 (92,05) are incomplete, then in recording review 9 (10,23%) are good 79 (89,77%) are not good, authentication review 6 (6,82%) are complete and 82 (93,18%) are incomplete, then in diagnosis of completeness and consistency review 60 (69,32%) are consistent and 27 (30,68%) are inconsistent, in diagnosis of recording consistency review 88 (100%) are consistent, the review of all things to do during the cure and treatment review 59 (67,05%) are consistent and 29 (32,95%) are inconsistent, then the existence of informed consent review 58 (65,91%) are complete and 30 (34,09%) are incomplete, then in recording practice review 62 (70,45%) are good and 26 (29,55%) are not good, then in all things that may cause compensation claim review 59 (60,05%) are complete and 29 (32,95%) are incomplete, and the calculation of DMR (Deliquent Medical Record) is 97,73%.

The researcher suggest to improve the quality of medical record service especially the completeness of medical record document contents is to conduct a socialization and briefing to the doctor, nurses, medical worker about the content of permanent procedure and the significance of medical record document.

Keywords : Inpatient medical record document cesarean section, Quantitative and Qualitative analysis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Hak Cipta ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Halaman Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Grafik ... xvii

Daftar Lampiran ... xix

Daftar Singkatan ... xx BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 7 E. Keaslian Penelitian ... 7 F. Lingkup Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medis ... 10

B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis ... 11

(12)

D. Jenis Analisa dalam Quality Assurance ... 13

E. Kelengkapan Pengisian Rekam Medis ... 17

F. Tugas Pokok Petugas Asembling ... 18

G. Tugas Pokok Petugas Koding/Indeksing ... 18

H. Tugas Pokok Petugas Filing ... 19

I. Pengendalian Ketidaklengkapan Pengisian DRM ... 20

J. Jenis Dokumen Rekam Medis Rawat Inap ... 20

K. Cesarean Section ... 21

L. Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan ... 23

M. Kerangka Teori ... 25

N. Kerangka Konsep ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

B. Variabel dan Definisi Operasional ... 27

C. Populasi dan Sampel ... 33

D. Instrumen Penelitian ... 34

E. Sumber Data ... 34

F. Pengumpulan Data ... 34

G. Pengolahan Data ... 35

H. Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit ... 37

B. Hasil Penelitian ... 44

C. Pembahasan ... 80 BAB V PENUTUP

(13)

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA ... 95

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 7 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 28 Tabel 4.1 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Identifikasi Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 46 Tabel 4.2 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Pelaporan Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 52 Tabel 4.3 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Pencatatan Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 58 Tabel 4.4 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Autentifikasi Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 64 Tabel 4.5 Analisa Kualitatif Review Kelengkapan dan Kekonsistenan

Diagnosa Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun

2014 ... 68 Tabel 4.6 Analisa Kualitatif Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean

(15)

Tabel 4.7 Analisa Kualitatif Review Pencatatan Hal-Hal yang Dilakukan Saat Perawatan dan Pengobatan Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

Pertama Tahun 2014 ... 71 Tabel 4.8 Analisa Kualitatif Review Adanya Informed Consent Pada Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD

Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 73 Tabel 4.9 Analisa Kualitatif Review Cara/Praktek Pencatatan Pada Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD

Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 74 Tabel 4.10 Analisa Kualitatif Review Hal-Hal yang Berpotensi Menyebabkan

Tuntutan Ganti Rugi Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

Pertama Tahun 2014 ... 75 Tabel 4.11 Total Analisa Kuantitatif Pada Masing-Masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota

Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 76 Tabel 4.12 Hasil Analisa Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

Pertama Tahun 2014 ... 78 Tabel 4.13 Hasil Analisa Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

(16)

Tabel 4.14 Hasil Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga

(17)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Identifikasi Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 46 Grafik 4.2 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Pelaporan Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 51 Grafik 4.3 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Pencatatan Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 58 Grafik 4.4 Analisa Kuantitatif Ketidaklengkapan Review Autentifikasi Pada

Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di

RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 63 Grafik 4.5 Analisa Kualitatif Review Kelengkapan dan Kekonsistenan

Diagnosa Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun

2014 ... 68 Grafik 4.6 Analisa Kualitatif Review Kekonsistenan Pencatatan Diagnosa

Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean

Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 69 Grafik 4.7 Analisa Kualitatif Review Pencatatan Hal-Hal yang Dilakukan Saat

(18)

Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

Pertama Tahun 2014 ... 71 Grafik 4.8 Analisa Kualitatif Review Adanya Informed Consent Pada Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD

Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 72 Grafik 4.9 Analisa Kualitatif Review Cara/Praktek Pencatatan Pada Formulir

Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD

Kota Salatiga Triwulan Pertama Tahun 2014 ... 74 Grafik 4.10 Analisa Kualitatif Review Hal-Hal yang Berpotensi Menyebabkan

Tuntutan Ganti Rugi Pada Formulir Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

Pertama Tahun 2014 ... 75 Grafik 4.12 Kebandelan Dokumen Rekam Medis Rekam Medis Rawat Inap

Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Triwulan

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 3. Checklist

4. Formulir Rekam Medis 5. Prosedur Tetap Rumah Sakit

(20)

DAFTAR SINGKATAN

CM : Catatan Medis

DRM : Dokumen Rekam Medis DMR : Deliquent Medical Record IMR : Incomplete Medical Record Protap : Prosedur Tetap

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun 2008 tentang dokumen rekam medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.[1] Dokumen rekam medis memiliki peranan yang sangat penting, salah satunya adalah agar pelayanan yang diberikan kepada pasien berkesinambungan. Dokumen rekam medis harus dikelola dengan baik dan pengisian dokumen rekam medis harus diisi secara lengkap, karena mengingat kegunaan rekam medis adalah berhubungan dengan administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan serta dokumentasi.[2]

Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pelayanan kepada pasien adalah terlaksananya penyelenggaraan rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku. Akan tetapi ada beberapa pihak yang masih belum melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh rumah sakit mengenai pengisian dokumen rekam medis, sehingga dalam pengisian dokumen rekam medis masih banyak yang tidak lengkap. Dalam hal ini maka diperlukan analisa terhadap ketidaklengkapan dokumen rekam medis baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan analisa ketidaklengkapan tersebut nantinya diharapkan dapat menunjukkan seberapa besar dokumen

(22)

rekam medis yang tidak lengkap, sehingga dapat digunakan untuk menentukan mutu pelayanan rumah sakit.[2]

Untuk menilai seberapa besar angka ketidaklengkapan data yang ada pada tempat penelitian di RSUD Kota Salatiga.Pada bulan Maret 2014 peneliti melakukan survei awal dengan mengambil 10 dokumen rekam medis rawat inap sebagai sampel pada tindakan cesarean section untuk dinilai ketidaklengkapannya dan dihitung DMR nya. Dari hasil tersebut diperoleh ketidaklengkapan pada dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section ini cukup tinggi terutama karena tidak terdapatnya laporan operasi.

Cesarean section adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan

dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparotomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi.[3] Dalam hal ini dibutuhkan laporan operasi sebagai bukti tertulis pelaksanaan tindakan operasi terhadap pasien apabila suatu saat terjadi tuntutan hukum dari pasien atau keluarganya. Apabila formulir tersebut tidak ada atau tidak terisi lengkap maka akan mengakibatkan informasi yang tidak akurat dan tidak legal untuk bukti hukum dipengadilan sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas mutu pelayanan di rumah sakit.

Berdasarkan survei awal dari 10 dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section yang diteliti dengan menilai secara analisa kuantitatif didapatkan hasil 100% tidak lengkap. Hasil penelitian dari review identifikasi didapatkan 90% tidak lengkap, ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir CM 7A (pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan) yaitu sebesar 70% karena nomor rekam medis yang tidak terisi. Pada review pelaporan didapatkan 90% tidak lengkap, ketidaklengkapan tertinggi terdapat padalaporan operasi yaitu sebesar 70%, ketidaklengkapan ini karena tidak

(23)

terdapatnya laporan operasi. Pada review pencatatan didapatkan 70% tidak baik, ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir CM 3 (perjalanan penyakit, perintah dokter dan pengobatan) dan 6B (lembar penempelan resep) sebesar 30% tidak baik karena penulisan yang sulit untuk dibaca. Pada review autentifikasi sebesar 90% tidak lengkap, ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir persetujuan operasi umum (oleh keluarga) yaitu sebesar 70%, ketidaklengkapan ini karena nama dokter yang tidak terisi.

Berdasarkan survei awal dari 10 dokumen rekam medis rawat inap pada tindakan secarean section yang diteliti secara analisa kualitatif didapatkan hasil 70% tidak lengkap. Hasil penelitian dari review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa dan review kekonsistenan pencatatan diagnosa sebesar 100% dokumen rekam medis konsisten. Presentase review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan sebesar 70% tidak konsisten karena tidak terdapatnya laporan operasi untuk mencatat tindakan operasi yang dilakukan kepada pasien. Pada review adanya informed consent sebesar 70% dokumen rekam medis tidak lengkap, karena tidak terdapat nama dokter yang memberikan penjelasan. Pada review cara/praktek pencatatan sebesar 30% tidak baik karena penulisan yang sulit dibaca. Pada review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi sebesar 70% tidak lengkap karena tidak terdapat laporan operasi. Sehingga diperoleh hasil Deliquent Medical Record sebesar 100%.

Dari review diatas didapatkan bahwa tingkat ketidaklengkapan banyak didapatkan pada review identifikasi, review pelaporan, review autentifikasi, review pencatatan, review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan, review adanya informed consent dan review

(24)

hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi. Kelengkapan identitas pasien sangat perlu karena apabila salah satu formulir terpisah dari dokumen rekam medisnya maka mudahuntuk menentukan milik siapa formulir tersebut dan mengurangi potensi terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kelengkapan pelaporan juga diperlukan karena kelengkapan tersebut merupakan bukti tertulis dari setiap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis kepada setiap pasiennya.[2] Pencatatan yang baik juga diperlukan karena pencatatan merupakan aspek penting dalam dokumentasi, perbaikan kesalahan yang tidak benar dapat menimbulkan pertanyaan mengenai keotentikan. Autentifikasi yang lengkap diperlukan sebagai bukti otentik dokter atau perawat terhadap tindakan yang telah dilakukan kepada pasien. Pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan yang konsisten diperlukan karena rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama dirawat dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang dilakukan terhadap pasien.[8] Pencatatan informed consent yang lengkap sangat penting karena formulir tersebut berisi persetujuan tindakan medis dari pasien setelah mendapatkan penjelasan oleh dokter, sehingga bisa digunakan untuk bukti hukum apabila sewaktu-waktu terjadi tuntutan hukum. Selain itu hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi juga harus lengkap karena rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan atau berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga.[8]

(25)

Dari hal tersebut dapat dilihat betapa pentingnya kelengkapan pengisian dokumen rekam medis, karena ketidaklengkapan dalam pengisian dokumen rekam medis akan berdampak pada informasi dari dokumen rekam medis menjadi tidak berkesinambungan dan ketidaklengkapan juga mengakibatkan ketidakvalidan data apabila dokumen rekam medis dijadikan sebagai bukti hukum dipengadilan. Sehingga hal ini akan menyebabkan turunnya mutu pelayanan. Oleh sebab itu, penulis tertarik mengambil judul karya tulis ilmiah “Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Tindakan Cesarean Section di RSUD Kota Salatiga Periode Triwulan Pertama Tahun 2014”.

B. PERUMUSAN PERMASALAHAN

“Bagaimana analisa kuantitatif dan kualitatif ketidaklengkapan pada dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section di RSUD Kota Salatiga periode triwulan pertama tahun 2014?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui analisa kuantitatif dan kualitatif ketidaklengkapan pada dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section di RSUD Kota Salatiga periode triwulan pertama tahun 2014.

(26)

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section.

b. Mengidentifikasi kelengkapan review identifikasi pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

c. Mengidentifikasi kelengkapan review pelaporan pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

d. Mengidentifikasi kelengkapan review autentifikasi pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

e. Mengidentifikasi kelengkapan review pencatatan pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

f. Mengidentifikasi review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

g. Mengidentifikasi review kekonsistenan pencatatan diagnosa pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

h. Mengidentifikasi review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

i. Mengidentifikasi review adanya informed consent pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section.

j. Mengidentifikasi review cara atau praktek pencatatan pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section

k. Mengidentifikasi review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi pada dokumen rekam medis tindakan cesarean section. l. Menghitung Deliquent Medical Record (DMR)

(27)

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Institusi

Sebagai bahan referensi bagi pengembangan rekam medis di perpustakaan dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

2. Bagi Rumah Sakit

Memberikan masukan dan pertimbangan tentang ketidaklengkapan pengisian data guna meningkatkan mutu pelayanan.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang rekam medis, khususnya tentang analisa kuantitatif dan kualitatif

E. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel.1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil 1. Tri

Sujarwo

Analisa kuantitatif pada dokumen rekam medis pasien Laparotomy di unit rawat inap bangsal dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Periode Tahun 2010.

Deskriptif dengan pendekatan retrospektif

Kelengkapan identifikasi pada pengisian nama lengkap 73 (100%) tidak lengkap 19 (26%), kelengkapan pada pengisian nomor rekam medis pasien lengkap 73 (100%) tidak lengkap 12 (29%), dan kelengkapan pada pengisian umur pasien lengkap 73 (100%) tidak lengkap 70 (96%). Kelengkapan pelaporan penting lengkap 73 (100%) tidak lengkap 16 (23%), kelengkapan nama dokter lengkap 73 (100%) tidak lengkap 45 (62%), kelengkapan tanda tangan dokter lengkap 73 (100%),kelengkapan pendokumentasian yang benar pada

(28)

penggunaan singkatan 73 (100%) tidak benar pada penulisan jelas terbaca 14 (19%)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada adalah :

1. Penelitian ini menggunakan obyek penelitian dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section. Sedangkan penelitian yang sudah ada menggunakan obyek penelitian dokumen rekam medis rawat inap pasien Laparotomy bangsal dalam.

2. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif, sedangkan penelitian yang sudah ada hanya menggunakan analisa kuantitatif

3. Penelitian ini menggunakan periode waktu triwulan pertama tahun 2014, sedangkan penelitian yang sudah ada menggunakan periode tahun 2010.

F. LINGKUP PENELITIAN

1. Lingkup Keilmuan

Lingkup keilmuan yang diambil adalah lingkup rekam medis. 2. Lingkup Materi

Lingkup materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Assurance.

3. Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilakukan dibagian filling rawat inap RSUD Kota Salatiga. 4. Lingkup Metode

(29)

5. Lingkup Obyek

Lingkup obyek yang digunakan adalah dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section.

6. Lingkup Waktu

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian rekam medis

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008 disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.[1]

Menurut Huffman E.K. 1999, rekam medis adalah rekaman atau catatan yang berisikan tentang apa, siapa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan hasilnya.[4]

Kamus Umum Bahasa Indonesia, rekam medis diartikan sebagai hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai hasil pengobatan pasien, sedangkan rekam kesehatan yaitu hasil perekaman yang berupa keterangan mengenai kesehatan pasien.[5]

(31)

B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

1. Tujuan Rekam Medis

Tujuan dari pengelolaan sistem rekam medis adalah menunjang tercapainya administrasi yang tertib dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar administrasi rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.[6]

2. Kegunaan Rekam Medis

a. Aspek Administrasi

Rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isi dari dokumen rekam medis menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan pelayanan yang baik.

b. Aspek Hukum

Dokumen rekam medis dikatakan memiliki nilai hukum karena isi dari dokumen rekam medis menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan kebenaran serta sebagai penyedia bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

c. Aspek Keuangan

Rekam medis mempunyai nilai keuangan yaitu sebagai pedoman untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan yang ada di rumah

(32)

sakit. Tanpa adanya bukti pencatatan tindakan pelayanan tersebut, maka pembayaran terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan kepada pasien yang bersangkutan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

d. Aspek Penelitian

Dokumen rekam medis memiliki nilai penelitian karena isi dari dokumen rekam medis mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.

e. Aspek Pendidikan

Dokumen rekam medis memiliki aspek pendidikan, karena isi dari dokumen rekam medis dapat digunakan sebagai informasi untuk bidang studi yang berhubungan dengan rekam medis.

f. Aspek Dokumentasi

Dokumen rekam medis memiliki nilai dokumentasi, karena dokumen rekam medis merupakan perekaman tindakan pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis yang disimpan dalam bentuk tulisan.[6]

C. Quality Assurance

1. Pengertian Quality Assurance

Quality assurance adalah semua peralatan dan kegiatan yang

dimaksudkan untuk menjaga keselamatan, pemeliharaan, dan meningkatkan mutu pelayanan.

(33)

2. TujuanQuality Assurance

Tujuan quality assurance adalah makin meningkatnya mutu pelayanan, agar berkesinambungan, sistematis, obyektif, dan terpadu menetapkan masalah dan penyebab masalah. Mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia.[7]

D. Jenis Analisa dalam Quality Assurance

1. Analisa Kuantitatif

Analisis Kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan yang berkaitan dengan pencatatan rekam medis.

Analisa kuantitatif dapat dilakukan dengan dua analisis yaitu :

a. Concurent analysis adalah analisis kelengkapan dokumen rekam medis yang dilakukan pada saat pasien dalam perawatan, perlengkapan, biasanya dilakukan di bangsal

b. Retrospectif analysis adalah analisa kelengkapan dokumen rekam medis yang dilakukan pada saat pasien sudah pulang atau dokumen sudah kembali kebagian assembling.

Tujuan analisa kuantitatif adalah untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada pada item yang tidak lengkap agar dipakai untuk pelayanan pasien pada saat pasien dirawat dan untuk melindungi dari kasus hukum, memenuhi peraturan dan agar analisa data dan statistik akurat untuk efektifitas kegunaan isi rekam medis kemudian hari.

(34)

Komponen Analisis Kuantitatif a. Review identifikasi

Memeriksa setiap halaman atau lembar catatan medis untuk identifikasi pasien minimal harus memuat nama pasien dan no. rekam medis apabila ada halaman yang hilang harus review ulang milik siapa lembar rekam medis tersebut dan ini mempunyai keuntungan bila dilakukan saat pasien masih dirawat akan lebih mudah ditemukan.

b. Review Pelaporan

Ada beberapa laporan tertentu yang ada di dokumen rekam medis di institusi pelayanan kesehatan (laporan catatan perkembangan, pemeriksaan fisik, dan lain sebagainya) sedangkan laporan lain disesuaikan dengan perjalanan penyakit pasien selama dirawat di rumah sakit. Pemeriksaan lembar-lembar laporan yang seharusnya ada sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.

c. Review Autentifikasi

Memastikan bahwa penulisan autentifikasi dapat berupa tanda tangan, stempel pribadi, inisial, akses komputer berupa kunci atau kode (termasuk gelar profesional seperti dokter dan perawat)

d. Review untuk Pencatatan

Memeriksa pencatatan yang tidak lengkap dan tidak dapat dibaca.Hal ini dapat dilengkapi dan diperjelas.Memeriksa baris per baris dan apabila ada barisan yang kosong digaris agar tidak diisi, singkatan tidak diperbolehkan, bila salah pencatatan maka bagian yang salah digaris dan catatan tersebut masih terbaca, kemudian

(35)

diberi keterangan disampingnya bahwa catatan tersebut salah dan diparaf.(8)

2. Analisa Kualitatif

Analisa Kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis yang berkaitan tentang kekonsistensian dan isinya merupakan bukti bahwa rekam medis tersebut akurat dan lengkap. Pada analisa kualitatif perlu pengetahuan tentang proses penyakit, peraturan, dan standarisasi yang ditetapkan oleh staf medis dan institusi yang bersangkutan. Tujuannya untuk membuat catatan medis lengkap sebagai rujukan dalam asuhan pasien, melindungi kepentingan hukum memenuhi syarat–syarat peraturan, untuk data dan analisis statistik yang akurat.(8)

Komponen Analisis Kualitatif :

a. Review Kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa

Pada review ini akan memeriksa kekonsistensian diagnosa diantaranya : 1) Diagnosa saat masuk / alasan saat masuk rawat

2) Diagnosa tambahan 3) Preoperative diagnosis 4) Postoperative diagnosis 5) Phatological diagnosis 6) Clinical diagnosis 7) Diagnosis akhir/utama 8) Diagnosa kedua

b. Review kekonsistenan pencatatan diagnosa

Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana diagnosa dari

(36)

awal sampai akhir harus konsisten, 3 hal yang harus konsisten yaitu catatan perkembangan, intruksi dokter, dan catatan obat.

c. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan

Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama dirawat, dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan pada pasien

d. Review adanya informed consent yang seharusnya ada

Pada komponen ini menganalisa surat persetujuan dari pasien apakah sudah diisi dengan benar dan lengkap sesuai dengan prosedur dan peraturan yang dibuat secara konsisten

e. Review cara/praktek pencatatan

Pada komponen ini akan dilakukan review cara pencatatan, seperti : 1) Waktu pencatatan harus ada, tidak ada waktu kosong antara 2

penulisan, khususnya pada saar emergency. Tidak ada pencatatan pada suatu periode tidak hanya catatannya saja yang tidak ada tetapi juga meningkatkan resiko kegagalan dalam pengobatan, dan malpraktek penelitian dilakukan dengan hati-hati dan lengkap

2) Mudah dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang digunakan harus tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan lengkap

3) Menggunakan singkatan yang umum, perlu dibuatkan pedoman untuk singkatan yang digunakan sehingga semua tahu tentang arti singkatan tersebut

4) Tidak menulis komentar/hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pengobatan pasien /kritikan/hinaan

(37)

5) Bila ada kesalahan lebih baik dibiarkan dan kemudian dikoreksi, jangan di tipp ex .

f. Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi

Rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan/berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga..

E. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis

Dokumen rekam medis pasien rawat inap

1. Riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan diisi secara lengkap dengan jangka waktu 1 x 24 jam setelah pasien dirawat dan sebelum tindakan operasi

2. Laporan operasi dibuat setelah tindakan paling lambat pada hari yang sama.

3. Resume medis dan perawatan harus segera dilengkapi selambat-lambatnya 14 hari setelah pasien pulang.

4. Kesalahan penulisan dapat diperbaiki saat itu juga dengan mencoret yang salah dan yang benar ditulis diatasnya, dibubuhi paraf. Sedangkan penghapusan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.

5. Semua pencatatan ditandatangani dengan membubuhkan tanda tangan, nama jelas, jam dan tanggal.[9]

(38)

F. Tugas Pokok Petugas Asembling

Asembling adalah salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Merakit kembali formulir-formulir dalam dokumen rekam medis dari rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap menjadi urutan atau runtut sesuai dengan kronologis penyakit pasien yang bersangkutan.

2. Meneliti kelengkapan data yang tercatat di dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya.

3. Mengendalikan dokumen rekam medis yang kembali ke unit pencatat data karena isinya tidak lengkap.

4. Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis.

5. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam medis.[10]

G. Tugas Pokok Petugas Koding / Indeksing

1. Mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit dari diagnosis yang ditulis dokter, kode operasi dari tindakan medis yang ditulis dokter atau petugas kesehatan lainnya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang ditetapkan dokter.

2. Mencatat hasil pelayanan ke dalam formulir indeks penyakit, indeks operasi, atau tindakan medis , indeks sebab kematian dan indeks dokter sesuai dengan ketentuan mencatat indeks.

(39)

4. Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, indeks operasi, dan indeks sebab kematian.(10)

H. Tugas Pokok Petugas Filing

1. Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM.

2. Mengambil kembali DRM untuk berbagai keperluan.

3. Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada sarana pelayanan kesehatan.

4. Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM aktif. 5. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis. 6. Menyimpan DRM yang dilestarikan (diabadikan)

7. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis. Peran dan fungsi filling dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagai penyimpan DRM, penyedia DRM untuk berbagai keperluan, pelindung arsip–arsip DRM terhadap kerahasiaan isi data rekam medis serta pelindung arsip–arsip DRM terhadap bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi.(10)

(40)

I.

Pengendalian Ketidaklengkapan Pengisian Dokumen Rekam

Medis

1. IMR (Incomplete Medical Record)

Adalah jumlah rekam medis yang belum lengkap dan batas waktu melengkapi selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak dokumen rekam medis diserahkan ke unit pencatatan.

𝐼𝑀𝑅 =

jumlah DRM tidak lengkap

jumlah DRM seluruhnya yang diterima ×100%

2. DMR (Deliquent Medical Record)

Adalah jumlah dokumen rekam medis yang masih belum lengkap setelah melewati masa perlengkapan dari batas waktunya yaitu 14 x 24 jam setelah waktu penyerahan dokumen rekam medis tidak lengkap.[11]

𝐷𝑀𝑅 =

jumlah DRM tidak lengkap ≥14hari jumlah DRM lengkap yang diterima pada periode tertentu

×100%

J. Jenis Dokumen rekam medis Rawat Inap

Formulir dokumen rekam medis rawat inap yaitu

1. Ringkasan riwayat masuk dan keluar 2. Surat persetujuan dirawat

3. Formulir perjalanan penyakit/instruksi/tindakan/terapi 4. Daftar pengobatan/ form catatan pemberian obat 5. Grafik S,N,T

6. Permintaan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan penunjang.

(41)

7. Resume keluar

8. Formulir spesialisasi sesuai jenis spesialisasinya. 9. Keseimbangan cairan.

10. Laporan anesthesi 11. Laporan operasi 12. Laporan persalinan

13. Laporan identifikasi bayi baru lahir 14. Lembar konsultasi

15. Informed consent 16. Salinan resep 17. Sebab kematian 18. Surat pulang paksa

19. Formulir asuhan keperawatan.[11]

K. Cesarean Section

Bedah sesar (bahasa Inggris : caesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika), disebut juga dengan seksio sesarea

(disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparotomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak, anastesi serta bidan.

(42)

Dokter spesialis kebidanan akan menyarankan bedah sesar ketika proses kelahiran melalui vagina kemungkinan akan menyebabkan risiko kepada sang ibu atau si bayi. Hal-hal lainnya yang dapat menjadi pertimbangan disarankannyabedah sesar antara lain:

1. Proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia)

2. Detak jantung janin melambat (fetal distress) 3. Adanya kelelahan persalinan

4. Komplikasi pre-eklampsia 5. Sang ibu menderita herpes 6. Putusnya tali pusar

7. Risiko luka parah pada rahim

8. Persalinan kembar (masih dalam kontroversi) 9. Sang bayi dalam posisi sungsang atau menyamping 10. Kegagalan persalinan dengan induksi

11. Kegagalan persalinan dengan alat bantu (forceps atau vakum) 12. Bayi besar (makrosomia - berat badan lahir lebih dari 4,2 kg)

13. Masalah plasenta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir), placental abruption atau placenta accreta)

14. Kontraksi pada pinggul

15. Sebelumnya pernah menjalani bedah caesar (masih dalam kontroversi) 16. Sebelumnya pernah mengalami masalah pada penyembuhan perineum

(oleh proses persalinan sebelumnya atau penyakit Crohn)

17. Angka d-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi antifosfolipid

(43)

18. CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat)

19. Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus) 20. Ibu menderita hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).[3]

L. Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan

1. Sumber Daya Manusia

Dalam pengisian dokumen rekam medis dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang bertanggung jawab. Sumber daya manusia tersebut adalah petugas di unit rawat inap. Ketrampilan, pendidikan, dan kedisiplinan petugas sangat berpengaruh terhadap kelengkapan data rekam medis yang terkumpul. Dalam hal membuat dan memelihara rekam medis. Merupakan suatu kewajiban tenaga kesehatan yang telah memberikan pelayanan kepada pasien dalam upaya kesehatan yang berkaitan dengan kedisiplinan, pengetahuan serta keterampilan tenaga kesehatan

2. Desain formulir

Formulir merupakan dokumen rekam medis yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi hasil pelayanan, maka pada pengisian setiap item yang terdapat didalam formulir harus diperhatikan sesuai aturan dasar desain formulir hal ini mencakup :

a. Studi tujuan dan pemakaian formulir serta rancangannya dengan memikirkan pengguna.

(44)

b. Desain formulir dirancang sesederhana mungkin guna meminimalkan data atau informasi yang tidak diperlukan.

c. Kalau perlu masukkan pedoman untuk menjamin agar pengumpulan dan integrasi serta konsisten data tercapai.

d. Aturan-aturan dan item-item data secara logis berhubungan dengan dokumen rekam medis sebagai sumbernya atau urutan perolehannya, maka sajikan dengan cara yang dapat menangkap perhatian pembaca.[12]

(45)

M. Kerangka Teori

Dokumen Rekam Medis

Asembling Lengkap Tidak lengkap 1. SDM 2. Desain Formulir 3. Protap Koding Indeksing Filing Unit Rawat Inap

DMR Analisa Kuantitatif 1. ReviewIdentifikasi 2. Review Pelaporan 3. Review Autentifikasi 4. Review Pencatatan Analisa Kualitatif

1.

Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa

2.

Reviewkekonsistenan

pencatatan diagnosa

3.

Review pencatatan hal-hal

yang dilakukan saat

perawatan dan pengobatan

4.

Review adanya informed

consent

5.

Review cara/praktek pencatatan

6.

Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi

(46)

N. Kerangka Konsep

Lengkap Tidak Lengkap 14 x 24 jam Dokumen rekam medis pada tindakan cesarean section Analisa Kuantitatif 1. ReviewIdentifikasi 2. Review Pelaporan 3. Review Autentifikasi 4. Review Pencatatan Analisa Kualitatif

1. Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa

2. Reviewkekonsistenan pencatatan diagnosa

3. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan

4. Review adanya informed consent 5. Review cara/praktek pencatatan 6. Review hal-hal yang berpotensi

menyebabkan tuntutan ganti rugi

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan suatu variabel tanpa membuat perbandingan atau hubungan. Pengambilan data secara observasi yaitu penulis mengamati secara langsung gambaran tentang keadaan masalah yang akan diteliti dengan menggunakan metode pendekatan secara cross sectional dengan menggunakan data retrospektif yaitu dengan melihat data

periode yang lalu yang dilakukan pada saat itu juga.[13]

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Dokumen rekam medis rawat inap pada tindakan section caesarea b. Review identifikasi

c. Review pelaporan d. Review autentifikasi e. Review pencatatan

f. Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa g. Reviewkekonsistenan pencatatan diagnosa

h. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan

(48)

i. Review adanya informed consent j. Review cara/praktek pencatatan

k. Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi l. Tingkat kebandelan DRM Rawat Inap

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Penelitian Definisi

1. Dokumen rekam medis pada tindakan cesarean section

Formulir pada dokumen rekam medis kebidanan cesarean section :

a. Persetujuan rawat menginap/rawat bersama b. Persetujuan tindakan terapetik (oleh keluarga) c. Penyataan telah menerima informasi pelayanan

kesehatan (oleh pasien/keluarga)

d. Persetujuan operasi umum (oleh keluarga) e. Laporan anestesi

f. Laporan operasi

g. Form CM.1a (Lembaran masuk dan keluar) h. Form CM.2 (Riwayat penyakit)

i. Form CM.3 (Perjalanan penyakit, perintah dokter & pengobatan)

j. Form CM.4(Catatan perawat tentang pemberian obat)

k. Grafik

l. RM.6A (Hasil pemeriksaan laboratorium dan x-ray/foto)

m. Form CM.6B (Lembaran penempelan resep) n. CM 7 (Pemeriksaan obstetrik)

o. CM.7A(Pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan)

p. CM.7C (Catatan perkembangan) q. Neonatologi (Laporan persalinan) r. Bagian kebidanan (Laporan Persalinan) s. RM 11 (Penyidikan)

t. Form CM 15 (Resume)

2. Review identifikasi Review identifikasi adalah analisa kelengkapan identitas pribadi dan sosial dalam formulir-formulir rekam medis.

a. Lengkap

Dikatakan lengkap apabila :

1) Pada persetujuan rawat menginap/rawat bersama terisi nama.

(49)

(oleh keluarga) dan CM 3B (persetujuan tindakan terapetik (oleh keluarga)) terisi nama, nomor rekam medis, umur, nama bangsal.

3) Pernyataan telah menerima informasi pelayanan kesehatan (oleh pasien/keluarga) terisi nama, umur, nomor rekam medis, ruang, dan kelas.

4) Pada laporan operasi dan laporan anesthesi terisi nama, nomor rekam medis, umur, nama bangsal.

5) Pada form CM.1a (lembaran masuk dan keluar)terisi nama, nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, alamat, nama bangsal 6) Pada form CM.2 (riwayat penyakit), form

CM.3 (perjalanan penyakit, perintah dokter & pengobatan),dan form CM.4 (catatan perawat tentang pemberian obat)terisi nama, nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, alamat 7) Pada RM.6A(hasil pemeriksaan laboratorium

dan x-ray/foto) dan CM 7.C(catatan perkembangan) terisi nama, nomor rekam medis, umur dan nama bangsal

8) Pada form CM.6B (lembaran penempelan resep) terisi nama, nomor rekam medis, umur, alamat dan bangsal.

9) Pada CM.7A(pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan) terisi nama, nomor rekam medis, umur, alamat

10) Pada formulir penyidikan terisi nama dan nomor rekam medis

11) Pada form CM.15 (resume)terisi nama, nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, nama bangsal.

b. Tidak lengkap

Dikatakan tidak lengkap jika salah satu item yang disebutkan diatas tidak diisi.

3. Review pelaporan Ketersediaan laporan-laporan dari formulir-formulir tertentu sehubungan dengan hasil diagnosa, terapi tindakan yang dilakukan kepada pasien.

a. Lengkap

Dikatakan lengkap jika ada formulir

1) Form CM.1a (Lembaran masuk dan keluar) berisi diagnosa masuk, diagnosa utama, nama operasi atau tindakan, keadaan keluar, cara keluar, tanggal masuk, dan tanggal keluar.

2) Form CM.2 (Riwayat penyakit) berisi anamnesa dan pemeriksaan fisik.

(50)

dokter & pengobatan) berisi perjalanan penyakit dan perintah pengobatan yang diberikan.

4) Form CM.4 (Catatan perawat tentang pemberian obat)berisi nama obat dan dosis dan waktu pemberian.

5) Grafik berisi nadi, suhu, dan tekanan darah 6) RM 6 A (Hasil pemeriksaan laboratorium dan

x-ray/foto) berisi hasil pemeriksaan penunjang yang diberikan.

7) Form CM.6B (Lembar penempelan resep) berisi resep-resep obat yang diberikan. 8) CM.7 (Pemeriksaan obstetrik) berisi status

praesens, status obstetrik dan kesimpulan sementara

9) CM 7A (Pengkajian asuhan kebidanan dan kandungan) berisi keluhan utama, riwayat kehamilan persalinan dan nifas, dan pemeriksaan fisik.

10) CM.7C (Catatan perkembangan) berisi tanggal dan catatan perkembangan.

11) Neonatologi (laporan persalinan) berisi keadaan ibu pasca persalinan, keadaan anak, dan ikhtisar persalinan.

12) Bagian kebidanan CM.10 (Laporan Persalinan) berisi tanggal dan jam masuk kamar bersalin, nadi tensi suhu, His, detak jantung janin, dan keadaan umum.

13) RM 11 (Penyidikan) berisi cap telapak kaki bayi sebelah kiri dan kanan, keadaan waktu lahir, jenis kelamin, cap ibu jari tangan ibu sebelah kiri dan kanan.

14) Form CM.15 (Resume) berisi diagnosa masuk, diagnosa akhir, diagnosa operasi, ringkasan riwayat, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, dan kesimpulan. 15) Persetujuan rawat menginap/rawat bersama

terisi identitas wali/pasien yang menyetujui. 16) Persetujuan tindakan terapetik (oleh

keluarga) berisi identitas pemberi persetujuandan nama tindakan medis terapetik.

17) Pernyataan telah menerima informasi pelayanan kesehatan (oleh pasien/keluarga) terisi identitas keluarga/pasien.

18) Persetujuan operasi umum (oleh keluarga) berisi identitas pemberi persetujuan, nama operasi.

19) Laporan anesthesi berisi teknik anesthesi dan jenis obat

(51)

20) Laporan operasi berisi diagnosa pre operasi, diagnosa post operasi dan nama operasi b. Tidak lengkap

Dikatakan tidak lengkap jika salah satu formulir tidak ada atau item yang disebutkan diatas tidak diisi.

4. Review autentifikasi Analisa kelengkapan yang ditunjukkan dengan ada tidaknya autentifikasi pemberi pelayanan.

a. Lengkap

Dikatakan lengkap apabila :

1) Persetujuan rawat menginap/rawat bersama terisi tanda tangan dan nama pasien/wali. 2) Persetujuan tindakan terapetik (oleh

keluarga) berisi tanda tangan dan nama pasien/ keluarga dan saksi.

3) Pernyataan telah menerima informasi pelayanan kesehatan (oleh pasien/keluarga) terisi tanggal, tanda tangan dan nama pasien/keluarga dan DPJP.

4) Persetujuan operasi umum (oleh keluarga) berisi tanda tangan dan nama pasien/ keluarga, dokter dan saksi.

5) Laporan anesthesi berisi tanda tangan dan nama dokter anesthesi.

6) Laporan operasi berisi tanda tangan dan nama dokter.

7) Form CM 1a(lembaran masuk dan keluar), form CM.3 (perjalanan penyakit, perintah dokter dan pengobatan), form CM.7C (catatan perkembangan) berisi tanda tangan dokter dan nama dokter.

8) Form.6A(hasil pemeriksaan laboratorium dan x-ray/foto) berisi tanda tangan petugas dan nama petugas.

9) Neonatologi (laporan persalinan) berisi tanda tangan dan nama dokter atau bidan.

10) Formulir penyidikan berisi tanggal, tanda tangan dan nama bidan.

11) Form CM.15 (Resume) berisi tanggal, tanda tangan dan nama dokter

b. Tidak lengkap

Dikatakan tidak lengkap jika salah satu item yang disebutkan diatas tidak diisi.

5. Review pencatatan Analisa kelengkapan yang mencakup cara pencatatan semua item pada semua formulir rekam medis rawat inap meliputi :

a. Baik

1) Tulisan dapat dibaca dan dimengerti.

2) Penggunaan istilah dan singkatan yang benar.

(52)

3) Cara pembetulan kesalahan dengan cara dicoret sekali kemudian ditulis pembetulannya dan diberi paraf serta tanggal.

b. Tidak baik

Dikatakan tidak baik jika tidak sesuai dengan item diatas 6. Review kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa a. Konsisten

Pada review ini akan memeriksa kekonsistensian diagnosa diantaranya :

1) Diagnosa saat masuk/alasan saat masuk 2) Preoperative diagnosis

3) Postoperative diagnosis 4) Diagnosis akhir/utama

Dikatakan konsisten apabila item diatas lengkap dan terisi secara konsisten.

b. Tidak konsisten

Dikatakan tidak konsisten apabila tidak terisi lengkap dan tidak terisi secara konsisten.

7. Review

kekonsistenan pencatatan diagnosa

Konsistensi merupakan suatu penyesuaian atau kecocokan antara satu bagian dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian.

a. Konsisten

Dikatakan konsisten apabila diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten dan 3 hal yang harus konsisten yaitu catatan perkembangan, instruksi dokter, dan catatan obat.

b. Tidak konsisten

Dikatakan tidak konsisten apabila tidak sesuai dengan item yang disebutkan diatas..

8. Review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatandan pengobatan a. Konsisten

Dikatakan konsisten apabila seluruh hasil pemeriksaan dan tindakan yang telah dilakukan kepada pasien selama dirawat tercatat pada setiap formulir rekam medis secara lengkap dan konsisten

b. Tidak konsisten

Dikatakan tidak konsisten apabila tidak sesuai dengan item diatas.

9. Reviewadanya informed consent

a. Lengkap

Dikatakan lengkap apabila pada persetujuan operasi umum (oleh keluarga) dan persetujuan terapetik (oleh keluarga) terisi identitas pasien/keluarga, dan tanda tangan pasien/keluarga,saksi(keluarga/perawat/bidan), dan dokter yang melakukan tindakan.

b. Tidak Lengkap

Dikatakan tidak lengkap apabila pada persetujuan operasi umum (oleh keluarga) dan persetujuan

(53)

terapetik (oleh keluarga) tidak terisi dengan lengkap. 10. Review cara/praktek pencatatan a. Baik

Dikatakan baik apabila terdapat : 1) Waktu pencatatan harus ada,

2) Mudah dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang digunakan harus tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan lengkap 3) Menggunakan singkatan yang umum b. Tidak baik

Dikatakan tidak baik apabila tidak sesuai dengan item diatas.

11. Review hal-hal yang berpotensi

menyebabkan tuntutan ganti rugi

Rekam medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan/berpotensi tuntutan kepada institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien maupun oleh pihak ketiga.

a. Lengkap

Dikatakan lengkap apabila terdapat :

1) Persetujuan tindakan medis/informed consent 2) Laporan anesthesi

3) Laporan operasi

4) Identifikasi bayi baru lahir (penyidikan) b. Tidak lengkap

Dikatakan tidak lengkap apabila tidak sesuai dengan item diatas.

12. Tingkat kebandelan DRM rawat inap (DMR)

Presentase DMR dengan menggunakan rumus: : 𝐷𝑀𝑅 =jumlah DRM tidak lengkap ≥14hari jumlah DRM lengkap yang diterima

pada periode tertentu

×100%

C. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah dokumen rekam medis rawat inap dengan tindakan cesarean section periode triwulan pertama tahun 2014 sebanyak 88 dokumen rekam medis, dan sampel yang digunakan diambil dari seluruh total populasi dengan jumlah 88 dokumen rekam medis.

(54)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist, yaitu untuk memasukkan hasil observasi kelengkapan data rekam medis pada dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section yang berada di ruang filling rawat inap.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Pengumpulan data dengan cara meneliti ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap tindakan cesarean section.

2. Data Sekunder

Dengan menggunakan Protap mengenai ketentuan dalam pengisian dokumen rekam medis dan pengembalian dokumen rekam medis.

F. Pengumpulan Data

1. Langkah-langkah pengumpulan data

a. Melihat indeks pasien dengan tindakan cesarean section. b. Mencatat nomor rekam medis pasien tersebut.

c. Mengambil dokumen rekam medis pasien di filling

d. Melihat kelengkapan tiap formulir pada rekam medis pasien tersebut. e. Mencatat dalam checklist.

(55)

2. Cara Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara pengamatan (observasi), pengamatan terhadap data rekam medis khususnya mengenai kelengkapan data rekam medis.

3. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah checklist untuk memasukkan hasil observasi kelengkapan dokumen rekam medis dengan keterangan lengkap (√) dan tidak lengkap (-).

G. Pengolahan Data

1. Editing

Setelah data dikumpulkan kemudian data tersebut dikoreksi sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tabulating

Dari hasil pengumpulan, data dikelompokkan dan data dimasukkan kedalam tabel.

3. Klasifikasi

Setelah memulai proses tabulating maka data dikelompokkan menjadi dua yaitu data yang lengkap dan data yang tidak lengkap beserta jumlahnya.

4. Penyajian data

Setelah data dimasukkan kedalam tabel penyajian kemudian dilakukan interprestasi data.

(56)

H. Analisis Data

Data dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif untuk menganalisis hasil penelitian berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka.

(57)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Rumah Sakit

Pada awal berdirinya RSUD Kota Salatiga masih menumpang di Rumah Sakit DKT Salatiga dan berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 134 / MENKES / SK / IV / 1978, status RSUD Kota Salatiga pada waktu itu adalah RSU kelas D. Pada tahun 1981 gedung RSUD Kota Salatiga yang terletak di Jl. Osamaliki No.19 Salatiga mulai dibangun dan mulai ditempati pada tanggal 1 Mei 1983. Secara kronologis sejarah dan peningkatan kelas RSUD Kota Salatiga adalah sebagai berikut :

a. Tahun 1978

RSU Kelas D yang masih menumpang di Gedung RS DKT Salatiga. Berdasarkan SK Menkes RI Nomor : 134/MENKES/SK/IV/ 78

b. Tahun 1981

Gedung RSUD mulai dibangun di Jl. Osamaliki No.19 Salatiga c. Tahun 1983

Tanggal 1 Mei 1983 RSUD Kota Salatiga mulai menempati gedung baru

d. Tahun 1988

Menjadi RSU Kelas C berdasarkan SK Menkes RI Nomor : 105/MENKES/SK/78

(58)

e. Tahun 1992

RSU Kota Salatiga diusulkan menjadi RSU Swadana Daerah f. Tahun 1993

RSU Kota Salatiga melaksanakan uji coba sebagai RSU Unit Swadana Daerah. Berdasarkan SK Walikotamadya Tk. II Salatiga Nomor : 445/042 Tahun 1993

g. Tahun 1995

RSU Kota Salatiga resmi menjadi RSU Unit Swadana Daerah. Berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor : 45/2142/PUOD dan Peraturan Daerah Kodya Dati II Salatiga Nomor 9 Tahun 1993.

h. Tahun 1997

Akreditasi penuh 5 pelayanan, YM 02.03.3.5.6221 Tgl. 17 Desember 1997 s/d 17 Desember 2000

i. Tahun 2001

RSUD Kota Salatiga menjadi Badan Pengelola RSUD (BPRSUD) Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Salatiga j. Tahun 2008

1) Peraturan Daerah Kota Salatiga No.11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Salatiga Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan peraturan Daerah Kota Salatiga No.9 tahun 2011

(59)

2) Tata kelola RSUD Kota Salatiga dengan pola pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah, Peraturan Walikota Salatiga Nomor 38 tahun 2008 (tanggal 10 Oktober 2008)

3) Badan Pengelolaan RSUD (BPRSUD) Kota Salatiga sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Keputusan Walikota Salatiga No. 060/358/2008 (tanggal 24 Desember 2008)

4) Akreditasi penuh tingkat lengkap 16 pelayanan YM.01.10./III/4290/08 tanggal 26 November 2008 sampai dengan 26 November 2011.

k. Tahun 2009

Peningkatan kelas RSUD menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan Nomor: 823/MENKES/SK/IX/2009 tanggal 11 September 2009

l. Tahun 2010

Perda yang mengatur kelembagaan RSU Kota Salatiga dirubah dengan Perda Nomor 2 Tahun 2010

m. Tahun 2011

RSUD Kota Salatiga berhasil menjadi RSU Kelas B Pendidikan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.05/2960/II tanggal 3 Desember 2011

n. Tahun 2012

Lulus Akreditasi Rumah Sakit Tingkat Lengkap 16 Pelayanan : Kars. Sert/370/1/2012. Berdasarkan Sertifikat Komisi Akreditasi Rumah Sakit 26 Januari 2012 sampai dengan 26 Januari 2015.[15]

Gambar

Tabel 3.1  Definisi Operasional  No  Variabel Penelitian  Definisi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Administrasi Negara, Jurusan Ilmu

termasuk stakeholder dalam menentukan nilai-nilai moral budi pekerti yang akan diajarkan dan metode yang akan digunakan serta mendistribusikan nilai-nilai tersebut dalam sernua

Hak istimewa tersebut tidak berlaku bagi etnis Rohingya dimana etnis ini merupakan etnis mayoritas di negara bagian Rakhine (dulu Arakan) namun hak tersebut

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Siring Jalan Sei Taiw an , dimana perusahaan saudara termasuk telah

Kesaksian ahli berbentuk tulisan atau surat ini biasanya dituangkan dalam bentuk berita acara pemeriksaan, ketentuan ini telah dinyatakan dalam Pasal 187 KUHAP

20 Melalui diagram hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki kerangka berpikir untuk mengetahui pengaruh antara intensitas menonton siaran

– Target swasembada beras 10 juta ton di tahun 2014 tidak akan tercapai apabila tidak ada upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan menghambat laju konversi lahan sawah