• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP CA Paru Revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP CA Paru Revisi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PAKET PENYULUHAN PAKET PENYULUHAN

CA PARU CA PARU

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2018 2018

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN CA PARU

RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:

STIKES BANYUWANGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

AKPER DHARMA HUSADA KEDIRI

Mengetahui, Pembimbing Akademik (...) Pembimbing Lahan, (...) Kepala Ruangan (...)

(3)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : CA Paru

Sub Pokok Bahasan : CA Paru

Sasaran : Keluarga Pasien dan Pasien

Tempat : Ruang 27 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Hari/Tanggal : Kamis 22 Februari 2018

Waktu Penyuluhan : 30 menit

1. Latar Belakang

Kanker paru-paru (bronchogenic carcinoma) merupakan penyebab tertinggi kematian di dunia. Kanker paru-paru biasanya tidak dapat diobati, pengobatan mungkin hanya dengan jalan pembedahan, dimana sekitar 13% dari pasien dengan  pembedahan mampu bertahan selama lima tahun. Metastasis penyakit biasanya

timbul, dan hanya 16% pasien yang penyakitnya dapat dilokalisasi saat diagnosis (Boring, 2014). Dikarenakan terjadinya metastasis, maka penatalaksanaan medis kanker paru-paru sering kali ditujukan untuk mengatsi gejala (paliatif). Diperkirakan 85% dari kanker paru-paru terjadi akibat merokok. Oleh karena itu, pencegahan yang  paling baik adalah “jangan memulai merokok”.

Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di USA tahun 2015 dilaporkan 173.000/tahun, di Inggris 40.000/tahun, sedangkan di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker terbanyak. Di negara berkembang lain dilaporkan insidensinya naik dengan cepat, antara lain karena konsumsi rokok berlebihan seperti di Cina yang mengkonsumsi 30% rokok dunia. Sebagian besar kanker paru mengenai  pria (65%).

Prognosis keseluruhan bagi pasien karsinoma bronkogenik adalah buruk (kelangsungan hidup 5 tahun 14%; American cancer Society, 2015) dan hanya sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meskipun telah diperkenalkan berbagai agen-agen kemoterapi yang baru. Dengan demikian, penekanan harus diberikan pada  pencegahan. Tenaga-tenaga kesehatan harus menganjurkan masyarakat untuk tidak

merokok atau hidup dalam lingkungan yang tercemar polusi industri. (Sylvia A. Pri ce, 2016 : 849)

(4)

2. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan dapat memahami tentang penyakit Ca Paru.

3. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian atau definisi penyakit Ca Paru 2. Faktor-faktor penyebab penyakit Ca Paru 3. Tanda dan gejala penyakit Ca Paru

4. Pencegahan dari penyakit Ca Paru 5. Penanganan Ca Paru

4. Alat dan media a. Leaflet

 b. Proyektor/ LCD c. Laptop

5. Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan ini adalah : a. Ceramah

 b. Tanya jawab c. Diskusi

6. Rancangan pelaksanaan a. Struktur organisasi

Penanggung Jawab : Qolbi N, S.Kep, Ns. 1) Penyaji : Wildan Nur R

2) Moderator : M Septian Cahya 3) Observer : Dinda Pradita 4) Fasilitator :

 Della Cahya A  Kenny Maharani  Anunggal Lulus W  Lutfi Nur Aida

(5)

 Lutfi Afifah  Siti Kasanah

 Pramita Nanda Setya  Maulidatun Nisa’a  M. Arsyad Amrullah   Ni Komang Rosita Dewi  Purni Ratna Putri K  Lu’luil Maknun  Defit A Prasetyo b. Waktu Pukul 10.00 –  10.30 (30 menit) 7. Uraian Tugas a. Moderator a. Uraian tugas :

1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta. 2) Mengatur proses dan waktu penyuluhan.

3) Menutup acara penyuluhan.

b. Penyaji

a. Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses  penyampaian materi penyuluhan.

2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan  bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.

3) Memotivasi peserta untuk bertanya.

c. Observer

a. Uraian tugas :

1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan diri ke tempat yang memungkinkan dapat mengawasi  jalannya proses penyuluhan.

(6)

2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

3) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses  penyuluhan.

4) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.

d. Fasilitator Uraian tugas :

1) Menjalin kerjasama dengan moderator dalam menyajikan materi penyuluhan 2) Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya

3) Menjadi contoh dalam kegiatan

8. Setting Tempat 9. Materi (Terlampir) moderator  penyaji fasilitator observer observer observer observer

(7)

10. Kegiatan Penyuluhan a. Proses Pelaksanaan

NO TAHAP WAKTU

KEGIATAN

PERAWAT Respon Pasien / Keluarga

1. Pendahuluan 5 menit 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menyampaikan kontrak

waktu dan aturan 4. Menyampaikan pokok  bahasan 5. Menyampaikan tujuan 6. Menyamakan persepsi tentang Ca Paru 1. Menjawab salam 2. Menyimak 3. Menyimak 4. Menyimak 5. Menjawab dengan  benar

2. Isi 15 menit 1. Penyampaian materi tentang : a. Pengertian penyakit Ca Paru  b. Faktor-faktor  penyebab penyebab Ca Paru

c. Tanda dan gejala dari penyakit Ca Paru d. Pencegahan Ca Paru e. Penanganan Ca Paru 2. Diskusi 1. Peserta mendengarkan secara seksama 2. Peserta memperhatikan

3. Penutup 10menit 1. Evaluasi 2. Kesimpulan 3. Memberikan salam  penutup 1. Aktif bertanya 2. Menjawab  pertanyaan 3. Memperhatikan

(8)

4. Membagi leaflet 4. Menjawab salam

11. Antisipasi Masalah

1. Bila dari hasil pengamatan observer peserta kurang perhatian, bicara sendiri/tidak aktif suasana tenang dan mengembalikan perhatian peserta pada proses  penyuluhan serta memotivasi peserta untuk aktif bertanya.

2. Untuk mencegah peserta meninggalkan acara penyuluhan sebelum selesai  penjelasan/demonstrasi materi penyuluhan, sejak awal pembawa acara perlu

mengingatkan pada peserta.

3. Bila terdapat anak-anak yang dapat mengganggu kelancaran proses penyuluhan, fasilitator dapat mengajaknya bermain di luar ruangan penyuluhan.

12. Evaluasi

1. Evaluasi Terstruktur

 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

 penyuluhan

 Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP  Audien hadir di tempat penyuluhan ruang 27 RSSA

 Jumlah peserta yang datang minimal 20 orang

 Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan  Kesiapan audien meliputi kesiapan menerima penyuluhan

2. Proses

 Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan  Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan

3. Hasil

 Peserta penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan kembali apa yang

telah disampaikan oleh penyuluh

 Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh

 Terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan peserta sebelum dan sesudah

(9)

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian

 Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru (Sylvia A. Price, 2016).

 Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel  –  sel yang mengalami proliferasi

dalamparu (Underwood, Patologi, 2015).

 Kanker paru adalah penyakit yang disebabkan oleh karsinogen dan zat promotor

tumor yang masuk ke dalam tubuh melalui kebisaan merokok. (Irman Somantri, 2016)

Jadi dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, kanker paru adalah penyakit yang disebabkan oleh karsinogen, zat promotor tumor, dan abnormalitas proliferasi sel dalam paru, sehingga menyebabkan keganasan pada jaringan paru.

2. Penyebab

Meskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada  beberapa faktor yang agaknya bertanggung jawab dalam peningkatan insiden kanker  paru.Mayoritas penyakit kanker paru-paru disebabkan oleh karsinogen dan zat promotor tumor yang masuk ke dalam tubuh melalui kebiasaan merokok. Beberapa zat karsinogen tersebut antara lain :

1. Rokok Tembakau

Merupakan kandungan ‘tar’, suatu persenyawaan hidrokarbon aromatic polisiklik ( risiko meningkat 60-70 kali lipat untuk seseorang yang merokok dua pak sehari selama 20 tahun dibandingkan individu bukan perokok). Tak diragukan lagi merokok merupakan faktor utama.Suatu hubungan statistik yang defenitif telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma  bronkogenik).Perokok seperti ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam waktu sekitar 10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam tar dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.

2. Polusi Udara

Banyak sekali polusi udara yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, diantaranya sulfur, emisi kendaraan bermotor, dan polutan yang berasal dari pabrik.

(10)

3. Asap Pabrik / Industri/ Tambang

4. Debu Radioaktif/ Ledakan Nuklir (rado)

Beberapa zat kimia antara lain asbes, arsen, krom, nikel, besi, uranium. 5. Diet Vitamin A

Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara diet rendah vitamin A dengan timbulnya kanker paru-paru. Kemungkinan hal ini terjadi karena vitamin A  berhubungan dengan regulasi dari deferensiasi sel.(Irman Soemantri,2017: 102)

6. Genetik.

Pada sel kanker paru-paru didapatkan sejumlah lesi genetic termasuk aktivasi onkogen dominan dan resesif (inaktifasi supresor tumor).

3. Tanda dan Gejala penyakit Ca Paru

Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukan gejala-gejala klinis. Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien sudah dalam stadium lanjut. Gejala-gejala dapat bersifat :

1) Lokal (tumor tumbuh setempat) :

- Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronik - Hemoptisis

- Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas. - Kadang terdapat kavitas seperti abses paru

2) Invasi Lokal: -  Nyeri dada

- Dispneu karena efusi Pleura

- Invansi ke pericardiumterjadi tamponade atau aritmia - Sindrom vena cava superior

- Sindrom horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)

- Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent

- Sindrom Pancoast, karena invansi pada fleksus brankialis dan saraf simpatis servikalis

3) Gejala Penyakit Metastasis:

- Pada otak, tulang, hati, adrenal

(11)

4) Sindrom Paraneoplastik

Terdapat pada 10 % kanker paru, dengan gejala:

- Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam. - Hematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi. - Hipertrofi osteo artropati

-  Neurulogik : demensia, ataksia, tremor, neuropati perifer. -  Neuromiopati

- Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia) - Dermatologik : eritemamultiform, hyperkeratosis

5) Asimtomatik dengan Kelainan Radiologis

- Sering terdapat pada perokok dengan PPOK/COPD yang terdeteksisecara radiologis

- Kelainan berupa nodul soliter

4. Pencegahan

a) Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok

 b) Menghindari kontak langsung dengan polusi udara (polutan dari pabrik, asap kendaraan bermotor)

c) Menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan (pekerja yang terpajan asbes, asap pabrik/ industri)

d) Mengonsumsi vitamin A yang cukup bagi tubuh.

5. Penanganan

Pengobatan kanker paru-paru bisa mencakup tindakan operasi, radioterapi eksternal, kemoterapi, dan langkah-langkah pengobatan paliatif lainnya, seperti laser, terapi radiasi internal, dan penggunaan obat-obatan. Perawatan modalitas tunggal atau kombinasi bisa digunakan, tergantung pada status kesehatan pasien secara umum.

a) Bedah

Metode pengobatan ini menawarkan peluang kesembuhan terbaik bagi pasien yang menderita kanker paru stadium awal, yang belum menyebar keluar dari paru- paru. Tingkat kuratif dari tindakan operasi mencapai lebih dari 60% di antara pasien  penderita penyakit stadium awal. Volume reseksi tergantung pada status tumor yang ganas. Tindakan operasi mungkin melibatkan proses pengangkatan tumor bersama dengan beberapa jaringan di sekitarnya, sementara tindakan lainnya mungkin

(12)

melibatkan proses pengangkatan seluruh lobus atau bahkan satu bagian dari paru- paru.

b) Radioterapi eksternal

Tindakan ini bisa diberikan sebagai terapi kuratif kanker paru-paru stadium awal  bagi pasien yang tidak bisa menjalani tindakan operasi karena sudah berusia lanjut atau memiliki penyakit lainnya. Radioterapi berguna untuk menghancurkan sel-sel kanker pada pasien jika terdapat penyebaran tumor secara lokal, sel kanker yang tidak  bisa diangkat melalui tindakan pembedahan pasca operasi, atau gejala yang

disebabkan oleh penyebaran kanker (seperti sakit tulang dan metastasis otak). c) Kemoterapi

Untuk pasien dengan kanker paru-paru metastatik, obat kemoterapi (obat anti kanker) akan digunakan untuk membantu menghentikan pembelahan dan  perkembangan sel-sel kanker. Obat antikanker tunggal atau kombinasi akan disuntikkan ke tubuh pasien dengan metode infus intravena. Pasien perlu beristirahat selama 3-4 minggu sebelum menerima infus lebih lanjut; biasanya 4-6 infus akan diberikan selama keseluruhan tindakan pengobatan ini.

d) Terapi yang Ditargetkan

Pengobatan ini ditujukan ke molekul tertentu yang terlibat dalam jenis tumor tertentu. Tindakan pengobatan ini memberikan efek samping yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan kemoterapi tradisional, yang mengurangi dampak negatif pada sel induk hematopoietik atau sistem kekebalan tubuh. Tindakan ini sangat cocok bagi  pasien penderita kanker paru-paru metastatik jenis tertentu.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

 Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga, 2014. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Kementerian Kesehatan RI. 2017.  Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Paru. Kementerian Kesehatan RI.

Price, Sylvia A. 2013. Patofisiologi Volume 2. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzzane C dan Brenda G. Bare. 2015. Keperawatan  Medikal BedahBrunner dan Suddarth Volume 1. Jakarta :EGC.

Soemantri, Irman. 2014.  Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem  Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika

Referensi

Dokumen terkait

Menurut anda apakah merokok dapat menyebabkan kanker paru.. Siapa yang dapat menderita penyakit

Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru)

Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak

Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru –paru yang

Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ad adi dalam leher rahim (stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang telah menyebar ke luar leher rahim.. Pembedahan

Tetapi kasus yang terjadi pada kanker paru-paru stadium 4 (empat) yang menjadi penyebab mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia, jelas tidak bisa

Penyakit Paru-paru Ambarawa pada tanggal 12 Mei 2007, diperoleh data bahwa pada tahun 2006 di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Ambarawa terdapat 426 anak yang

➢ Pengobatan alami untuk meredakan gejala kanker paru Selain mengonsumsi bahan alami untuk membantu dalam mengobati kanker paru-paru yang dilakukan secara medis, Anda juga bisa