• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAMBATAN GELOMBANG AIR MELALUI DASAR TAK RATA DENGAN METODE PERTUBATION BERBASIS BAHASA PYTHON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERAMBATAN GELOMBANG AIR MELALUI DASAR TAK RATA DENGAN METODE PERTUBATION BERBASIS BAHASA PYTHON"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

ANALISIS PERAMBATAN GELOMBANG

AIR MELALUI DASAR TAK RATA

DENGAN METODE PERTUBATION

BERBASIS BAHASA PYTHON

David Kurniawan Anggadi

Jalan Thalib IV no 9, Jakarta +628999839863

davidanggadi@gmail.com

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji pengaruh dasar laut sinusoidal terhadap perambatan gelombang permukaan. Perambatan gelombang tersebut ditinjau dari amplitudo kecepatan potensial air di permukaan. Pada dasarnya, ketika suatu gelombang melewati dasar tak rata, maka gelombang ini akan mengalami transmisi dan refleksi. Metode pertubasi, Fourier transform, dan analisis residu digunakan untuk memperoleh koefisien refleksi yang dapat merepresentasikan besarnya amplitudo yang direfleksikan. Solusi analitik menunjukkan bahwa koefisien refleksi terbesar akan dicapai ketika terjadi Resonansi Bragg, yaitu ketika bilangan gelombang dasar sinusoidal sebesar dua kali lipat bilangan gelombang yang datang. Solusi numerik juga menunjukkan kesesuaian dengan hasil analitik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Simulasi numerik juga dilakukan untuk melihat factor-faktor yang dapat

mempengaruhi perubahan koefisien refleksi.

(2)

2

ABSTRACT

This thesis examines the influence of sinusoidal seabed to surface wave propagation. The wave propagation speed is observed by the amplitude of the potential surface speed. Basically, when a wave passes uneven base, then this wave will experience transmission and reflection. Perturbation method, Fourier transform, and residual analysis is used to obtain the reflection coefficient that can represent the magnitude of the reflected amplitude. The analytic solution shows that the maximum reflection coefficient is achieved when Bragg Resonance occurs, when the basic sinusoidal wave numbers by two – fold the coming wave numbers. Numerical solutions also show compliance with the analytical results, both qualitatively and quantitatively. Numerical simulations are also performed to see the factors that can influence changes in the reflection coefficient.

(3)

3

PENDAHULUAN

Gelombang air laut adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus

permukaan air laut yang membentuk kurva atau grafik sinusodial. Terjadinya gelombang air laut dapat

disebabkan oleh adanya angin, gempa di dasar laut, pergerakan kapal, dan gaya tarik menarik antara

bumi, bulan, dan matahari. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke dalam perairan,

menyebabkan alun atau bukit – bukit yang kita sebut sebagai gelombang air laut.

Gelombang air laut memberikan manfaat antara lain untuk menjaga kestabilan suhu dan

iklim dunia. Melalui permukaan ombak, gelombang air laut juga memungkinan terjadinya pertukaran

gas antara air laut dan udara sehingga memungkinkan mahkluk hidup dalam air untuk bernafas.

Gelombang air laut juga dapat membatu pembentukan pantai.

Namun perlu diperhatikan bahwa selain memberikan manfaat, gelombang permukaan air laut

juga dapat memberikan dampak negatif. Gelombang tsunami adalah salah satu contoh gelombang

permukaan air laut yang dapat meluluhlantahkan daerah di sekitar pantai. Demikian juga halnya

dengan gelombang pasang. Kedua gelombang tersebut dapat merusak pantai karena amplitudo

gelombang yang mencapai pantai sangat besar.

Oleh karena itu, rerdasarkan sifatnya, gelombang dikelompokan menjadi gelombang pembangun atau

gelombang pembentuk pantai, dan gelombang perusak pantai. Gelombang air laut dikatakan sebagai

pembangun atau pembentuk pantai jika mempunyai ketinggian (amplitudo) kecil dan kecepatan

rambatnya rendah. Sedangkan gelombang perusak pantai mempunyai ketinggian (amplitudo) dan

kecepatan yang tinggi.

Pada dasarnya, suatu gelombang yang melewati dasar dengan kedalaman berbeda akan

terpecah menjadi dua bagian yaitu gelombang transmisi dan gelombang refleksi. Banyak para ahli

yang memanfaatkan fakta alam tersebut untuk berupaya mengurangi dampak kerusakan pantai dan

sekitarnya, yaitu dengan cara membuat pemecah gelombang. Pemecah gelombang ini bertujuan untuk

mereduksi amplitudo gelombang datang sehingga amplitudo gelombang yang menabrak pantai

menjadi sekecil mungkin.

Terumbu karang buatan telah berhasil ditanamkan di Surfers Paradise, Australia’s Gold

(4)

4

gelombang juga dapat berupa sejumlah balok yang kuat dan kokoh dengan ukuran tertentu serta jarak

antar balok disesuaikan dengan kebutuhan. Ukuran balok yang optimum dapat mereduksi amplitudo

gelombang datang secara maksimal (Pudjaprasetya & Chendra, Submerged Parallel Bars as a Wave

Reflector, 2009). Kajian numerik mengenai balok terendam pun sudah diteliti (Pudjaprasetya &

Khatizah, Longshore Submerged Wave Breaker for a Reflecting Beach, 2012).

Resonansi Bragg memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya amplitudo

gelombang datang yang direduksi. Resonansi Bragg terjadi ketika suatu gelombang merambat melalui

dasar sinusoidal yang impermeable dan memiliki bilangan gelombang sebesar dua kali bilangan

gelombang yang datang (Mei, 2004). Pengaruh resonansi Bragg dan arus pada perambatan gelombang

di atas dasar berpori juga telah dikaji (C.L. Ting, M.C. Lin, C.L. Kuo, 2000). L. H. Wiryanto pada

tahun 2010 juga telah mengkaji perambatan gelombang unsteady melalui dasar yang permeable.

Fenomena Resonansi Bragg tidak mampu mereduksi amplitudo gelombang datang ketika

pantai yang berada setelah dasar sinusoidal berupa hard-wall. Hal ini justru akan memperbesar

amplitudo yang menuju pantai sehingga dapat merusak pantai. Keadaan ini bisa dihindari ketika

pantai memiliki kemampuan untuk menyerap sebagian gelombang (Noviantri & Pudjaprasetya, 2010).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh

dasar laut tak rata trehadap perambatan gelombang permukaan. Bukan hanya mengulas mengenai

dasar laut yang berbentuk sinusoidal, tetapi juga mengulas mengenai bentuk dasar lainnya secara lebih

umum.

Pemodelan matematika untuk perambatan gelombang melalui dasar tak rata diperoleh

melalui persamaan Laplace beserta syarat awal dan batasnya. Masalah nilai awal dan batas ini

kemudian didekati melalui metode pertubasi dan transformasi Fourier. Kemudian diselesaikan dengan

teorema residu. Pada akhirnya, pemodelan matematika ini memberikan suatu koefisien transmisi dan

refleksi. Koefisien ini memberikan gambaran seberapa besar dasar tak rata tersebut mampu mereduksi

amplitudo gelombang.

Simulasi dari pemodelan matematika ini disajikan secara numerik dengan menggunakan Phyton. Hasil

numerik tersebut menunjukkan kesesuaian dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu resonansi

(5)

5

METODE PENELITIAN

Gambar 1 Metodologi Penelitian

Secara garis besar, Gambar 3.1 memberikan gambaran mengenai metodologi penelitian yang

dilakukan penulis. Penelitian dibagi ke dalam tiga proses utama yaitu:

1. Bagian yang berwarna hijau menunjukkan proses untuk menurunkan model matematika yang

merepresentasikan perambatan gelombang yang melalui dasar tak rata.

2. Bagian yang berwarna merah muda menunjukkan proses pembuatan software yang akan

digunakan untuk tahap simulasi. Pada bagian ini juga dilakukan analisa terhadap hasil

simulasi yang diperoleh.

(6)

HASIL DAN BAHASAN

Pengaruh dasar tak rata ini akan ditinjau melalui simpangan kecepatan potensial partikel air

di permukaan. Pertama-tama, akan dicari solusi analitik dari persamaan laplace beserta syarat batas

lainnya dengan menggunakan metode pertubation. Solusi analitik yang diperoleh melalui metode

tersebut merupakan solusi orde (ε) yang masih berupa masalah nilai batas. Kemudian masalah nilai

batas ini diselesaikan melalui transformasi fourier dan teorema residu. Pada akhirnya, akan diperoleh

suatu model yang merepresentasikan koefisien transmisi dan refleksi. Melalu koefisien inilah kita

dapat melihat apakah dasar tak rata mampu mereduksi amplitudo gelombang datang secara efektif

atau tidak.

Nilai koefisien transmisi dan koefisian refleksi yang diperoleh sebagai berikut ini :

1

2

3

(4.32)

4

(4.33)

Pada kasus dasar sinusoidal maka dapat dinyatakan sebagai berikut ini:

dimana merupakan amplitudo dasar sinusoidal, dan merupakan banyaknya gundukan (bilangan

gelombang) dasar sinusoidal.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dasar tak rata pada dasar laut yang berupa dasar sinusoidal memiliki pengaruh terhadap perambatan

gelombang air laut yang menuju ke arah pantai. Gelombang air laut yang melewati dasar tak rata akan

terbagi menjadi gelombang yang direfleksikan dan gelombang yang ditransmisikan. Besarnya

gelombang transmisi dan refleksi ditinjau melalui amplitudo kecepatan potensial partikel air. Besarnya

amplitudo refleksi ini dapat dilihat melalui koefisien refleksi. Metode pertubasi dan Fourier Transform

telah berhasil diterapkan untuk memperoleh model koefisien refleksi.

Solusi analitik dan numerik juga menunjukkan kesesuaian dengan hasil analitik, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif. Solusi pemodelan menunjukkan bahwa koefisien refleksi terbesar akan dicapai

ketika terjadi Resonansi Bragg, yaitu ketika bilangan gelombang dasar sinusoidal sebesar dua kali

lipat bilangan gelombang yang datang.

Simulasi numerik juga dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan

koefisien refleksi. Berdasarkan simulasi tersebut diperoleh bahwa semakin besar jumlah gundukan,

amplitudo, dan panjang dasar sinusoidal maka refleksi yang dihasilkan akan semakin besar. Semakin

besar gelombang refleksi, maka gelombang yang ditransmisikan menuju pantai semakin kecil. Dengan

demikian, semakin kecil pula dampak negatif yang dirasakan pantai akibat terjangan gelombang air

laut pasang.

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan peneliti bisa memaparkan faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi nilai koefisien refleksi gelombang air laut.

2. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan peneliti bisa menggunakan dasar tak rata dengan bentuk

yang berbeda dari dasar sinusoidal.

3. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan aplikasi bisa menyimpan gambar yang telah ditampilkan

pada program.

4. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan aplikasi bisa menyimpan data penelitian ke dalam basis

(8)

REFERENSI

C.L. Ting, M.C. Lin, C.L. Ku. (2000). Bragg Scattering of Surface Waves Over Permeable

Rippled Beds with Current. Physics of Fluid Volume 12, Number 6. American Institute of Physics.

Holmes, M.H. (1995). Introduction to Perturbation Methods. Springer-Verlag. New York.

Jackson CP Eng. L.A.(2003). An Artificial Reef to Protect Surfers Paradise Beach

Developing & Implementing the Science.

Brown, James W, Ruel V. Churchill. (2008). Complex Variable and Applications. MGHE.

New York.

Kiusalaas, Jaan. (2010). Numerical Methods In Engineering with Python. Cambridge

University Press, UK.

Djojodihardjo, H. (2000). Metode Numerik. Jakarta: Gramedia.

Martha, S. C., Bora, S. N., & Chakrabarti, A. (2009). Interaction of Surface Water Waves

With Small Bottom Undulation On a Sea Bed. J. Appl. Math. & Informatics , 27, 1017-1031.

Mei, C. C. (2004). Multiple Scattering By An Extended Region of Inhomogeneities.

Noviantri, V., & Pudjaprasetya, S. (2010). The Relevance of Wavy Beds as Shoreline

Protection. 17-21.

Pressman, R. S. (2011). Software Engineering: a practitioner's approach. McGraww-Hill

Higher Education.

Pudjaprasetya, S. R., & Chendra, H. (2009). Submerged Parallel Bars as a Wave Reflector.

Bulletin of the Malaysian Mathematical Sciences Society. Second Series , 32, 55-62.

Pudjaprasetya, S. R., & Khatizah, E. (2012). Longshore Submerged Wave Breaker for a

Reflecting Beach. East Asian Journal on Applied Mathematics , 2, 47-58.

Shneiderman, B., & Plaisant, C. (2010). Designing the User Interface: Strategies for

Effective Human-Computer Interaction. New York: Addison-Wesley.

Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). Systems Analysis & Design Methods (7th ed.). New

York: McGraw-Hill.

(9)

RIWAYAT PENULIS

David Kurniawan Anggadi lahir di kota Jakarta pada 9 April 1990. Penulis menamatkan pendidikan

S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Teknik Informatika dan Matematika pada tahun

Gambar

Gambar 1 Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Studi Lancet (2008) menemukan bahwa intervensi spesifik hanya mendukung 20% upaya pencegahan/penurunan stunting, sementara intervensi sensitif berkontribusi hingga

Penelitian mengenai “Rancang Bangun Perangkat Praktikum Perpindahan Panas Konveksi Paksa pada Berkas Pin Fin Berpenampang Circular dengan Susunan Aligned” bertujuan untuk

Pemimpin pasar cenderung memperoleh keunggulan dalam hal consumer awareness dan pangsa pasar dalam kasus tersebut (Stamm, 2008). Setelah peneliti menjabarkan tentang

Dalam konseling rasional emotif, konselor tidak terlalu banyak menelusuri kehidupan masa lampau klien dan harus pandai menciptakan hubungan yang baik dengan klien agar

Dengan adanya komputer bicara tunanetra dapat melakukan pembuatan tugas atau dokumen lain secara mandiri menggunakan program microsoft word seperti yang disampaikan

Pada sesi kelima, peserta diajak untuk mengidentifikasi perilaku kontrol diri yang dilakukan oleh narapidana yang tidak menggunakan narkoba di lapas dan juga

Rini

Media dengan nilai C/N 50% (100% ampas tebu dan 0% lumpur sawah) tertinggipada awal pertumbuhan mengalami penurunan jumlah populasi, diduga karena pada awal