• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah sistem limfatik.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah sistem limfatik.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN DAN MANUSIA

“ SISTEM LIMFATIK “

D

I

S

U

S

U

N

OLEH: KELOMPOK 5: ALMISWANA

MUHFRIANA MAULANI SAID

ASMI AMALIA AKBAR

SRI WAHYUNI

FIFIANI

ANDI FAUZIAH NURANNISA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran sang khalik ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang telah mencitakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah “Sistem Kardiovaskuler” yang terlaksana dengan baik. Salawat dan salam tercurah kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, yang telah diutus ke permukaan bumi ini untuk menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat izin ALLAH Subhanahu Wa ta’ala melalui kerja keras dan motivasi dari pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini. Olehnya itu, secara mendalam kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehinnga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridha-Nya, Aamiin.

Makassar, 22 Mei 2017

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia memiliki dua sistem peredaran darah yaitu system kardiovaskular dan sistem limfatik (Kelenjar getah bening). Kelenjar getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Seringkali timbul benjolan-benjolan di daerah tempat kelenjar getah bening berada. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan kanker. Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Cairan limfatik sendiri adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh lewat pembuluh limfatik.

Ditubuh manusia terjadi peperangan setiap waktu karena musuh-musuh yang datang menyerang adalah bibit penyakit. Ada orang yang mudah sakit, ada pula orang yang jarang sakit, ini ada kaitannya dengan sistem pertahanan tubuh seseorang tersebut. Jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh manusia adalah jaringan darah dan jaringan limfa. Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Semua jaringan tubuh terendam didalam cairan jaringan yang terdiri atas konstituen darah dan materi sisa yang difus dari sel. Sebagian cairan kembali ke kapiler limfe diujung vena dan sisanya berdifusi melalui dinding kapiler dan membentuk limfa. Sistem limfatik terdiri atas limfe, pembuluh limfe, nodus limfe, organ limfe ( seperti limpa dan kalenjar timus), serta jaringan limfoid difus (misal tonsil dan sumsum tulang belakang ). Adapun fungsi sistem limfatik adalah drainase jaringan, absorpsi di usus halus dan imunitas.

Tubuh kita setiap saat terkena bakteri, jamur, atau virus. Akan tetapi, hanya sedikit yang dapat masuk kedalam tubuh kita dan menimbulkan penyakit karena tubuh kita memiliki sistem pertahanan tubuh. Sistem imunitas (pertahanan tubuh)

(4)

adalah sistem yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem imunitas manusia terdiri atas organ limfatik primer (sumsum tulang merah, kalenjar timus) dan organ limfatik sekunder (limpa, nodus limfa, tonsil). Didalam tubuh, sistem tersebut dapat mengenali dan membedakan antara materi asing yang berasal dari luar tubuh (ular, debu, virus dan mikroba) dengan materi dari dalam tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan atas respons nonspesifik dan respons spesifik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem limfa? 2. Apa saja fungsi dari sistem limfa? 3. Bagaimana proses aliran limfa?

4. Sebutkan pembuluh atau saluran limfa? 5. Bagaimana organ limfatik?

6. Apa saja fungsi dari tonsil?

7. Sebutkan kasus-kasus yang berkaitan dengan sistem limfa?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian sistem limfa 2. Mengetahui fungsi dari sistem limfa 3. Mengetahui proses aliran limfa

4. Mengetahui pembuluh atau saluran limfa 5. Mengetahui organ limfatik

6. Mengetahui fungsi dari tonsil

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Limfa

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe.

Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah.

Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu.

B. Fungsi Sistem Limfa

Adapun fungsi dari sistem limfa, yaitu: 1. Mengangkut limfosit.

2. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah. 3. Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah .

4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan

penyebaran.

5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme

(6)

C. Proses Aliran Limfa

Proses jalan limfe dimulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya, keluar dari kapiler darah. Setelah keluar dari kapiler darah, kemudian masuk ke dalam jaringan-jaringan disekelilingnya. Kemudian cairan interstisiil ini akan memberikan zat-zat makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan-jalan darah, pertama limfe itu masuk kedalam kapiler. Antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu dan akhirnya menjadi besar, yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus dexter. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakan systerna cycli.

Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter, pangkalnya menereima limfe dari sebagian besar dinding dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe sebelah kanan, yang terletak di dekat dada. Dari perkumpulan tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter.

Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodus-nodus limfatikus. Karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang, sebelum dialirkan ke dalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikian dapat terjadi, bila terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke ginjal, di ginjal tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan dikeluarakan. Di dalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga cairan limfe tidak bisa kembali.

(7)

D. Pembuluh Limfa

Ada 2 saluran utama yaitu duktus torasikus dan duktus limfe kanan 1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)

Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)

Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.

Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.

(8)

1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha, lutut, dan leher.

2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.

3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.

4. Tonsil.

5. Adenoid di dinding tekak

Fungsi Pembuluh Limfe (getah bening)

Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut :

1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.

2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.

3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit

penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.

E. Organ limfatik

1. Organ Limfatik Primer

a. Sumsum Tulang Merah : merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan penyakit. b. Kelenjar Timus : memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan

limfosit yang dihasilkan dari sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan hormon tipopoietin.

2. Organ Limfatik Sekunder

a. Nodus Limfe : berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.

(9)

b. Limpa : Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain: membunuh kuman penyakit; membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi; menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. c. Nodulus Limfatikus : merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang tersebar

di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernafasan.

F. Tonsil

Tonsil atau amandel terdiri atas jaringan limfe terletak di antara dua tiang fause (lengkung langit-langit) dan banyak terdapat persediaan limfosit. Tonsil atau amandel adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring.

Fungsinya membantu pertahanan tubuh bagi anak-anak di bawah usia 6 tahun melawan penyakit. Mulai anak usia 6 tahun ke atas fungsi amandel akan digantikan oleh pertahanan tubuh yang lain.Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan. Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang didesain untuk melindungi kita dengan menjebak bakteri atau virus yang berusaha masuk ke tubuh kita melalui mulut.Dengan bertambahnya usia seharusnya amandel tersebut akan mengecil dengan sendirinya, kecuali apabila sering terjadi infeksi/peradangan seperti batuk pilek dan adanya faktor alergi pada badan, amandel akan bertambah besar.

Patologi Amandel meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklah membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman-kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati.

(10)

1. Tonsilla Lingualis, pada Radix Linguae;

• Epitel : berlapis pipih melapisi kripta (cekungan)

• Keliling mukus (weber) bermuara pada dasar kripta

• Lumen kripta bersih à jarang beradang

2. Tonsilla Palatina, diantara arcus glossopalatinus dan arcus pharingopalatinus; • Epitel: berlapis pipih

• Kripta dalam, bercabang – cabang

• Lumen kripta kotor à sering beradang

3. Tonsilla Pharingica, pada dinding belakang nasopharynx

• Epitel: berderet silindris bersilia dengan sel-sel goblet

• Tak ada kripta

G. Kasus-kasus

1. Limfangitis

Limfangitis akut mempengaruhi anggota penting dari sistem kekebalan tubuh-sistem limfatik. Limbah bahan-bahan dari hampir setiap organ dalam tubuh mengalir ke pembuluh limfatik dan akan disaring dalam organ kecil yang disebut kelenjar getah bening. Benda asing, seperti bakteri atau virus, diproses dalam kelenjar getah bening untuk menghasilkan respon imun untuk melawan infeksi. Limfangitis akut, bakteri memasuki tubuh lewat luka, goresan, gigitan serangga, luka bedah, atau kulit lainnya cedera. Setelah bakteri masuk ke sistem limfatik, mereka berkembang biak dengan cepat dan mengikuti pembuluh limfatik seperti jalan raya. Pembuluh limfatik yang terinfeksi menjadi meradang, menyebabkan garis-garis merah yang tampak di bawah permukaan kulit. Pertumbuhan bakteri terjadi begitu cepat sehingga sistem kekebalan tubuh tidak

merespon cukup cepat untuk menghentikan infeksi.

Jika tidak diobati, bakteri dapat menyebabkan kerusakan jaringan di daerah infeksi. Sebuah penuh nanah, menyakitkan benjolan disebut abses juga bisa terbentuk di daerah yang terinfeksi. Selulitis, sebuah infeksi umum lapisan

kulit yang lebih rendah, dapat juga terjadi.

Limfangitis akut paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Bakteri berbahaya ini juga menyebabkan radang tenggorokan, infeksi jantung, saraf tulang belakang, dan paru-paru, dan pada 1990-an telah disebut sebagai "bakteri pemakan daging." Staphylococci bakteri juga dapat menyebabkan

(11)

limfangitis.

Gejala : Gejala karakteristik limfangitis akut adalah lebar, garis-garis

merah memanjang dari tempat infeksi ke ketiak atau pangkal paha. Daerah yang terkena merah, bengkak, dan nyeri. Blistering kulit yang terkena bencana dapat terjadi. Infeksi bakteri menyebabkan demam 100-104° F (38°-40° C). Di samping itu muncul rasa, sakit umum, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, dan hilangnya

nafsu makan dapat dirasakan.

Perawatan : Karena sifat serius infeksi ini, pengobatan akan dimulai

segera, bahkan sebelum hasil kultur bakteri yang tersedia. Satu-satunya pengobatan untuk limfangitis akut adalah memberikan dosis sangat besar antibiotik, biasanya penisilin, melalui pembuluh darah. Tumbuh bakteri streptokokus biasanya dihilangkan dengan cepat dan mudah dengan penisilin. Antibiotik klindamisin dapat dimasukkan dalam pengobatan untuk membunuh streptokokus yang tidak tumbuh dan berada dalam keadaan istirahat. Atau, sebuah "spektrum luas" dapat digunakan antibiotik yang akan membunuh banyak jenis bakteri.

2. Obstruksi limfatik

Penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh yang mengalirkan cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut lymphedema, yang berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak penyebab obstruksi limfatik, termasuk: infeksi kulit seperti selulitis (lebih umum pada pasien obesitas), infeksi parasit seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi. 3. Leukimia

Leukeumia dianggap sebagai keadaan arsinogenik (seperti karsinoma) ditandai dengan produksi leukosit yang terlampau banyak. Hal ini diklasifikasikan sesuai dengan jenis leukosit yang terkena, sebagai leukeumia limfatik atau leukeumia mieloid. Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur dan paling banyak pada masa kanak-kanak. Keadaan ini dapat akut atau khronik sesuai dengan kecepatan bertambahnya. Prognosanya tidak memberi harapan pada leukeumia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu,tetapi pasien dengan leukeumia kronik dapat hidup beberapa tahun.

4. Filariasis limfatik (FL)

Merupakan salah satu penyakit yang paling melemahkan dan merusak penampilan seseorang. Infeksinya disebabkan oleh tiga cacing helmintik –

(12)

Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dan ditularkan oleh nyamuk yang termasuk dalam 4 kelompok vector – Culex, Anopheles, Aedine dan Mansonia. Cacing – cacing tersebut menghuni saluran limfatik (getah bening) dan menyebabkan terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase selanjutnya menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan elephantiasis.

5. Tonsilitis (peradangan pada amandel)

Peradangan pada amandel disebut sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, namun diambilnya amandel dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah infeksi pada amandel yang terkadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam.

Gejala Keluhan :

a. Sulit atau sakit saat menelan

b. Sakit kepala

c. Demam dan kedinginan

d. Pembesaran, pembengkakan kelenjar disekitar rahang dan leher.

e. Kehilangan atau berubahnya suara

f. Sakit pada kerongkongan dan mudah berubah menjadi parah.

g. Membengkaknya amandel.

h. Amandel berubah menjadi merah.

i. Titik putih pada amandel

6. Bovine Leukosis

Suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya sel-sel leukosit dalam darah terutama sel leukosit berinti 1 (leukosit). Hal ini terjadi karena adanya rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-sel jaringan tersebut mengalami hipertropi (pembengkakan). Penyebab bovine leukosis enzootik (BLE) adalah jenis virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna). Partikel-partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah yang menyebabkan leukimia.

(13)

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Sistem Limfe berkaitan erat dengan sistem peredaran. Pembuluh limfe ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan-bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Cairan Limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfe kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfe yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangkang kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

Kelenjar limfe berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfe terdapat di sepanjang pembuluh limfe, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfe yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.

B. Saran

Untuk menghindari penyakit yang berkaitan dengan sistem limfa, hendaknya tubuh kita harus selalu mempunyai banyak cairan. Kelenjar limfe sangat berperan penting dalam menghasilkan sel darah putih (anti body), sehingga dapat menjaga tubuh kita dari infeksi dan sebaiknya penuhi tubuh dengan nutrisi yang dapat menyeimbangkan sel darah putih.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius

Snell. 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : EGC Pearce. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia

Peters TR, Edwards KM. 2000. Cervical Lymphadenopathy and Adenitis. Pediatrics in Review.(21);12.

Referensi

Dokumen terkait

mengalami pematangan di timus dan secara aktif melawan bakteri dan virus yang ada dalam sel tubuh yang terinfeksi.. Kekebalan yang mampu mengenali dan mengingat

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga

Jawab : Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh,

Jawab : Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau

Dalam gangguan ini, tubuh membuat antibodi (protein yang dihasilkan oleh tubuh untuk melindungi terhadap virus atau bakteri) yang disebut thyroid-stimulating tubuh untuk

Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi

HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS,

Dokumen ini membahas tentang terminologi sistem imun dan fungsinya dalam menjaga kesejahteraan