• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2010-2014

Violita Angelina Chrystie

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No. 5-11 Semarang

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba yang maksimal. Namun bukan berarti dengan laba yang besar perusahaan dikatakan aman karena perusahaan juga memiliki beban yang harus dibiayai. Maka diperlukan rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk membiayai perusahaan tersebut, salah satunya dengan ROI. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap Return On Investment ( ROI ). Populasi penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2014. Dengan metode purposive sampling jumlah sampel yang digunakan sebanyak 19 perusahaan. Alat analisis yang digunakan yaitu Regresi Linear Berganda, uji F, dan uji-t. Hasil uji F menunjukkan hasil perputaran kas dan perputaran piutang secara simultanberpengaruh signifikan terhadap ROI. Hasil uji-t menunjukkan perputaran kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROI dan perputaran piutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROI.

Kata kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Profitabilitas, Return On Investment (ROI)

ABSTRACT

Each company must have the same goal that is generate maximum profit. But that does not mean the profit of the companies said to be safe because the company also has the burden to be financed. Then the required ratio to measure the profitability of the company, namely the company's ability to generate profits to fund the company, one of is with ROI. Penelitianini aims to measure the effect of cash turnover and accounts receivable turnover of the ROI. This study population is LQ45 companies listed on the Stock Exchange the period 2010 - 2014. With purposive sampling metoe number of samples used by 16 companies. The analysis tool used is multiple linear regression, F test and t-test.F test result shows the result of cash turnover and accounts receivable turnover simultaneously significant effect on ROI. T-test results showed cash turnover is partially significant effect on the ROI and receivables turnover partially no significant effect on ROI.

(2)

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pasti memiliki salah satu tujuan yang sama yaitu memperoleh laba yang maksimal agar dapat dikatakan memiliki profitabilitas yang baik. Dengan memiliki laba yang maksimal, maka perusahaan dapat membiayai kegiatan operasionalnya sehingga perusahaan mampu untuk menjamin keberlangsungan perusahaan. Dengan laba tersebut, perusahaan juga dapat membayar deviden kepada para pemegang sahamnya. Kemampuan tingkat pengembalian investasi inilah yang banyak diperhitungkan oleh para pemegang saham. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan akan tingkat pengembalian investasinya, maka dapat diukur dengan menggunakan rasio return on investment. Pengukuran dengan ROI ini menggunakan perputaran kas dan perputaran piutang.

Perputaran kas dapat menunjukkan seberapa besar kemampuan efektivitas perusahaan dalam mengelola dana kasnya untuk dapat digunakan dalam menghasilkan laba atau pendapatan (Kuswadi,2008). Perusahaan dapat mengelola kelebihan dana kas yang dimiliki agar tidak terlalu lama mengendap di dalam rekening perusahaan untuk dipergunakan investasi lain yang dapat menambah laba yang lebih besar lagi bagi perusahaan. Semakin perusahaan dapat mengelola kasnya dengan baik, maka aka memungkinkan bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal.

Perputaran piutang juga merupakan aspek penting untuk mengukur return on investmet suatu perusahaan. Peprutaran piutang merupakan usaha utnuk mengukur berapa lama periode yang dibutuhkan untuk melakukan penagihan piutang (Kasmir,2011).Semakin cepat perputaran piutang perusahaan, maka akan semakin baik. Artinya jika perusahaan tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Apabila piutang tersebut semakin cepat diterima dalam bentuk kas, maka perusahaan dapat memperoleh labanya.

Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan tingkat profitabilitas yang harus diukur. Profitabilitas menunjukkan efisiensi perusahaan dari pengelolaan kewajiban dan modal yang digunakan. Laba yang besar belum tentu bahwa perusahaan tersebut dikatakan likuid. Karena dapat terjadi perusahaan memiliki laba yang besar namun juga memiliki kewajiban yang sama besarnya. Sebaliknya laba yang kecil juga bukan berarti dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang kurang baik.

Jika suatu perusahaan mampu mengelola aset dan modalnyadengan baik dan efektif, maka laba yang diperoleh akan semakin besar (Sartono, 2008). Dengan membandingkan besarnya perolehan laba dalam satu periode dengan jumlah aset perusahaan, maka dapat diketahui besarnya profitabilitas perusahaan tersebut, yang dinyatakan dalam persentase. Penelitian ini menggunakan rasio Return On Investment (ROI) untuk mengukur besarnya profitabilitas pada perusahaan LQ45.

Return On Investment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan yang diukur dari modal pemilik perusahaan (Harahap, 2004). Semakin besar rasio ini, maka semakin baik karena hal tersebut menunjukkan semakin cepat tingkat pengembalian sebuah investasi.

Perusahaan LQ 45 yaituperusahaan yang termasuk di dalam indeks LQ45 yang merupakan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari perusahaan – perusahaan lainnya yang terdaftar di BEI. Umumnya terdiri atas perusahaan kelas atas yang memiliki nilai saham yang baik dan mampu menghasilkan laba yang konsisten di setiap periodenya. Seperti tujuan perusahaan pada umumnya, perusahaan LQ45 juga memiliki tujuan menghasilkan laba yang maksimal dan memadai untuk membiayai operasional

(3)

perusahaan. Untuk itu, penulis ingin menguji seberapa efisien dan efektif Perusahaan LQ45 dalam menghasilkan laba dan seberapa mampu laba perusahaan tersebut membiayai kegiatan perusahaan dalam pengembalian investasinya.

Hasil penelitian terdahulu oleh Santoso (2013) mengemukakan hasil yaitu perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Pegadaian (Persero). Sedangkan perputaran modal kerja pada PT. Pegadaian (Persero) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan dan perputaran piutang pada PT. Pegadaian (Persero) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Hasil penelitian oleh Pratama dan Asri (2013) mengemukakan hasil bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan jumlah nasabah kredit secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas BPR di Kota Denpasar. Perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BPR di Kota Denpasar dan perputaran piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BPR di Kota Denpasar.

Hasil penelitian oleh Putri dan Lucy (2013) menyatakan hasil yaitu perputaran kas secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI) pada PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi Singaraja periode 2008 – 2012. Perputaran kas sebagai variabel tunggal juga berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROI) pada PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi Singaraja periode 2008 – 2012.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten tersebut, maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap return on investment.

Keragka Konseptual

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu perputaran kas, perputaran piutang, dan return on investment. Kerangka konseptual digambarkan sebagai berikut.

H2

H3

H1

Gambar 1. Kerangka Konseptual Perputaran Piutang

(X2)

Return On Investment (ROI) (Y)

Perputaran Kas (X1)

(4)

METODE PENELITIAN Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu Perputaran Kas dan Perputaran Piutang. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan yaitu Return On Investment (ROI).

Definisi Operasional

1. Rasio perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas oleh perusahaan, yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan (Kasmir, 2011). Rumus untuk menghitung rasio perputaran kas adalah sebagai berikut :

2. Perputaran Piutang adalah menunjukkan rata-rata seberapa sering piutang berubah, yaitu berubah saat diterima dan ditagih dalam satu periode (Wild, Subramayam, dan Halsey, 2005). Rumus perputaran piutang yaitu :

3. Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas (Robinson dan Pearce, 2008). ROI ini dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan total aset. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, lokasi dari sampel yang diambil adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan LQ45 non-bank yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Sampel yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan LQ45 non-bank. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling. Kriteria yang digunakan antara lain : (1) Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2010– 2014, (2) Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan selama 5 tahun berturut – turut mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, (3) Perusahaan non-bank.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menggunakan studi dokumentasiyaitu yang dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data laporan keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI selama 5 tahun berturut – turut mulai tahun 2010 sampai tahun 2014. Selain pengumpulan data, penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian berupa buku-buku, literatur, standar akuntansi keuangan, dan referensi-referensi lainnya.

(5)

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20.0. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek Penelitian

Obyek yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 Bursa Efek Indonesia ( BEI ) selama 5 tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Total populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 76 perusahaan.

Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui ukuran pemusatan data (mean), ukuran penyebaran data (standar deviasi, minimum, maksimum), dan distribusi data.

Hasil uji statistik deskriptif variabel penelitian terhadap data tahun 2010 – 2014 dapat dilihat sebagai berikut.

Berdasarkan hasil analsis statistik pada Tabel 1 di atas, dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Nilai rata – rata Perputaran Kas selama periode pengamatan tahun 2010 – 2014 adalah sebesar 12,15. Nilai standar deviasi sebesar 19,418 , dengan nilai terendah sebesar 1,03 dan nilai tertinggi sebesar 125,31. Nilai standar deviasi menunjukkan nilai yang lebih besar dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penyimpangan pada data perputaran kas tersebut atau dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak stabil.

2. Nilai rata – rata perputaran piutang sebesar 43,61. Nilai standar deviasi sebesar 123,16 , dengan nilai terendah sebesar 0,53 dan nilai tertinggi sebesar 878,31. Nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata –rata nya (mean), hal ini berarti bahwa perputaran piutang tersebut tidak stabil atau terdapat penyimpangan.

3. Nilai rata – rata return on investment sebesar 12,54. Nilai standar deviasi sebesar 9,68, dengan nilai terendah sebesar 1,37 dan nilai tertinggi sebesr 42,67. Nilai rata – rata (mean) lebih besar dari nilai standar deviasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa return on investment dalam penelitian ini dinyatakan stabilatau tidak terdapat penyimpangan.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

(6)

Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual dalam model regresi ini memiliki distribusi normal.Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.Berdasarkan output pengujian statistik pada Tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa distribusi data dinyatakan normal. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilaisignifikansi Unstandardized Residual yang menunjukkan nilai sebesar 0,289. Angka ini lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Dengan demikian maka data kedua variabel dinyatakan normal dan dapat digunakan untuk memprediksi Return On Investment dalam pengujian berikutnya.Hasil uji Kolmogorov Smirnovdapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Pada tabel 3 diperoleh nilai Tolerance yang berada di atas 0,1 yaitu sebesar 0,989 dan nilai VIF kurang dari 10 yaitu sebesar 1,011. Dengan melihat nilai Tolerance dan VIF tersebut, maka dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi penelitian ini.

Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada autokorelasi dalam model regresi ini. Hasil uji autokorelasi dapat dlihat pada tabel 4 berikut.

(7)

Hasil pada tabel 4 diperoleh nilai DW sebesar 1,100. Hasil nilai DW dibandingkan dengan tabel Durbin Watson. Jumlah variabel independen ( k = 2) dan jumlah sampel penelitian N = 95. Letak daerah Durbin Watson dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nilai 1,100 berada pada daerah bebas autokorelasi. Dengan demikian dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi ini.

Uji Heterokedastistas

Dalam penelitian ini juga menggunakan uji glejser dengan tingkat signifikansi di atas 0,05 dengan menggunakan transformasi ABSRES. Hasil dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

Pada tabel 5 tersebut terlihat bahwa Perputaran Kas memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,198 dan Perputaran Piutang dengan tingkat signifikansi sebesar 0,655. Kedua variabel independen ini memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa model regresi padal penelitian yang dilakukan ini terbebas dari heteroskedastisitas.

(8)

Uji Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda yang dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kedua variabel independen yaitu Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap Return On Investmentsebagai variabel dependennya.

Berdasarkan hasil pengujian regresi tersebut, maka persamaan regresi yang dapat dibuat untuk mengetahui pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap Return On Investment adalah seperti di bawah ini.

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀

Y = 8,608 + 0,320X1 + 0,001X2

Berdasarkan persamaan regresi yang telah dibuat, maka diketahui hasilnya sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 8,608 artinya jika semua variabel independen yaitu Perputaran Kas dan Perputaran Piutang dalam keadaan konstan, maka nilai Return On Investment adalah sebesar 8,608.

2. Koefisien Perputaran Kas sebesar 0,320 artinya bahwa pada saat variabel Perputaran Kas mengalami kenaikan 1 satuan, maka Return On Investment akan mengalami kenaikan sebesar 0,320.

3. Koefisien Perputaran Piutang sebesar 0,001 artinya bahwa setiap variabel Perputaran Piutang mengalami kenaikan 1 satuan, maka Return On Investment akan mengalami kenaikan sebesar 0,001.

Uji Simultan ( Uji F )

Uji F menunjukkan apakah variabel Perputaran Kas dan Perputaran Piutang secara bersama – sama berpengaruh terhadap Return On Investment.Dengan melihat angka probabilitas signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Pada tabel 7 berikut ini dapat dilihat hasil dari pengujian simultan.

(9)

Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,000α. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H1

diterima, yang dapat berarti bahwa variabel Perputaran Kas dan Perputaran Piutang secara simultan atau secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment. Uji Parsial ( Uji- t )

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel Perputaran Kas dan Perputaran Piutang secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Investment.Pengujian hipotesis secara parsial dengan tingkat signifikansi < 0,05. Hasil dari Uji – t ini dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

1. Pengujian Hipotesis ( H2 )

Hipotesis kedua yang diujikan yaitu Perputaran Kas berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment.Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 8 di atas, menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa H2 diterima

dan Ho ditolak. Dengan demikian maka dinyatakan bahwa Perputaran Kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment.

2. Pengujian Hipotesis ( H3)

Hipotesis ketiga yang diujikan yaitu Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment.Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 8 , menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,870. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima dan H3 ditolak. Dengan demikian maka dinyatakan bahwa variabel Perputaran

Piutang tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Investment.

Uji Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi berada di antara nol sampai satu. Nilai R square yang mendekati satu berarti variabel independen semakin dapat memberikan informasi yang digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil dari pengujian koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

(10)

Pada tabel tersebut diperoleh nilai adjusted R Square adalah sebesar 0,01. Hal ini berarti bahwa dalam penelitian ini, variabel independen mampu menjelaskan variabel dependennya sebesar 40,1%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 59,9% dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap ROI

Untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengelola kas untuk memperoleh laba, dapat diketahui dengan menggunakan rasio perputaran kas (Kuswadi, 2008). Sedangkan perputaran piutang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran kas dan perputaran piutang merupakan satu alat ukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang maksimal atau profitabilitas perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio return on investment.

Perusahaan yang mampu mengelola kas dan piutangnya dengan baik maka akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin perusahaan dapat mengelola kelebihan kasnya dengan baik untuk investasi, maka akan memungkinkan perusahaan tersebut memperoleh laba yang lebih besar lagi. Sehingga dana kasnya tidak hanya berhenti mengendap pada rekening perusahaan, tapi dapat dipergunakan dengan efektif untuk investasi yang berpotensi menghasilkan laba yang lebih besar lagi bagi perusahaan.

Berdasarkan hasil uji-F atau uji simultan, diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis H1 dapat diterima.

Dengan diterimanya H1, maka dinyatakan bahwa Perputaran Kas dan Perputaran Piutang

secara bersama – sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI). Hal tersebut juga menunjukkan bahwa besar kecilnya nilai perputaran kas dan perputaran piutang memiliki kontribusi terhadap return on investment pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2014.

Hasil uji simultan yang signifikan tersebut sejalan dengan teori signaling yang telah dikemukakan di atas, dimana perputaran kas dan perputaran piutang dapat memberi sinyal untuk return on investment. Perputaran kas dan perputaran piutang secara bersama – sama dapat memberi informasi akan return on investment. Setiap kenaikan dan penurunan pada perputaran kas dan perputaran piutang dapat mempengaruhi besarnya return on investment pada perusahaan. Ketika perusahaan mampu mengelola kas dan piutangnya dengan baik, maka hal ini berdampak pada tingkat pengembalian investasi perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola kas dengan baik, dapat menggunakan kasnya untuk diinvestasikan agar dapat menghasilkan laba yang lebih maksimal lagi untuk perusahaan. Sementara ketika perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan baik, memiliki periode pengumpulan piutang yang tidak terlalu lama, maka berarti bahwa perusahaan tidak membutuhkan waktu

(11)

yang lama untuk mengubah piutangnya menjadi kas, sebagaimana diketahui bahwa kas merupakan aset yang paling likuid dalam suatu perusahaan. Hasil tersebut didukung oleh hasil penelitian oleh Susanto, et al (2014). Dalam penelitian tersebut mengemukakan hasil bahwa Perputaran Kas dan Perputaran Piutang secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2013.

Pengaruh Perputaran Kas Terhadap ROI

Perputaran kas merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar perusahaan dapat mengelola kas sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba yang signifikan. Jika perusahaan dapat mengelola kasnya dengan baik, maka perusahaan tersebut berpotensi menghasilkan laba yang maksimal. Ketika perusahaan memiliki laba yang maksimal, maka perusahaan akan mampu membiayai operasional perusahaan dan memiliki tingkat pengembalian investasi yang baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap return on investment. Hasil tersebut didukung dengan hasil uji – t yang diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilaisebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka disimpulkan bahwa variabel perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap return on investment. Perputaran kas yang berpengaruh signifikan terhadap ROI berarti bahwa besar kecilnya nilai perpuataran kas perusahaan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai profitabailitas perusahaan yang dikukur dengan rasio return on investment. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan memiliki tingkat perputaran kas yang baik. Artinya bahwa perusahaan telah mampu mengelola kas dengan baik, efisien dan efektif. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu oleh Putri dan Lucy (2013). Pada hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BPR di Kota Denpasar.

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap ROI

Perputaran piutang merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengubah piutangnya menjadi kas (Van Horne dan Wachowich, 2012). Semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya, maka perusahaan semakin berpotensi dalam menghasilkan laba yang maksimal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment yang dilihat dari hasil uji – t yang diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,870. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu mengelola piutangnya dengan baik. Perusahaan memiliki banyak piutang yang tidak tertagih atau perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk menagih piutangnya sehingga periode berputarnya piutang menjadi lama. Periode berputarnya piutang yang terlalu lama dapat mengakibatkan sulitnya perusahaan mengubah piutang menjadi kas. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu oleh Pratama dan Asri (2013) yang menyatakan hasil bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BPR di Kota Denpasar periode 2010 - 2012.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(12)

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu :

1. Perputaran Kas dan Perputaran Piutang secara bersama – sama (simultan) berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI) pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2014.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Perputaran Kas terhadap Return On Investment (ROI) pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2014. 3. Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On

Investment pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2014.

4. Variabel independen Perputaran Kas dan Perputaran Piutang mampu menjelaskan variabel dependen Return On Investment sebesar 40,1% dilihat dari nilai koefisien determinasi dilihat pada adjusted R2 sebesar 0,401.

Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagi investor yang telah menanamkan modalnya, agar dapat selalu memantau dan mengevaluasi tingkat perputaran kas dan perputaran piutang perusahaan terkait untuk dapat melihat seberapa baik profitabilitas perusahaan tersebut yang dihitung dengan rasio return on investment perusahaan.Untuk calon investor yang sedang menimbang untuk menanamkan modalnya pada perusahaan terkait, agar memperhatikan bagaimana track record profitabilitas perusahaan tersebut, apakah pada periode sebelumnya perusahaan selalu memiliki tren yang baik atau tidak.

2. Bagi perusahaan terdaftarkiranya manajemen perusahaan lebih mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kas dan piutangnya agar dapat dikelola dengan efisien dan efektif sehingga dapat memiliki tingkat profitabillitas yang baik dan dapat menghasilkan laba yang maksimal.Selain itu, sebaiknya perusahaan meningkatkan kinerja karyawannya agar dapat bekerja dengan maksimal, efisien, dan efektif sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah dibuat.

3. Bagi peneliti selanjutnyadapat menambahkan jumlah sampel penelitian dan memperpanjang rentang tahun pada periode penelitian agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik dan juga agar dapat menambahkan variabel independen lain yang berkaitan, contohnya seperti variabel perputaran kas, agar dapat mengetahui variabel apa saja yang dapat mempengaruh return on investment.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Safiri. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kuswadi. 2008. Memahami Rasio – Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta : Gramedia. Pratama, I Wayan Septian Aditya dan Asri Dwija Putri. 2013. Pengaruh Tingkat Perputaran

Kas, Perputaran Piutang, dan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas BPR di Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi Vol. 5 No. 2. Universitas Udayana.

Putri, L. Rizkiyanti dan Lucy Sri Musmini. 2013. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada PT Tirta Mumbul Jaya Abadi Singaraja Periode 2008-2012. Jurnal Akuntansi Profesi Vol. 3 No. 2 : 142 – 152.

(13)

Robinson dan Pearce. 2008. Manajemen Strategis – Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, Clairene E.E. 2013. Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian (Persero). Jurnal Akuntansi Vol. 1 No. 4 Desember 2013. Universitas Sam Ratulangi.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Susanto, Iriani, et al. 2014. Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Akuntansi Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Vol. 2 No. 4 Desember 2014. Universitas Sam Ratulangi.

Van Horne, James C & John M Wachowich. 2012. Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan Edisi Tiga Belas. Jakarta : Salemba Empat.

Wild, Subramanyam and Halsey. 2005. Financial Statement Analysis. Edisi ke 8, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual Perputaran Piutang

Referensi

Dokumen terkait

SNI 2839:2008. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan

Tujuan komunikasi dari Perancangan Mandala Sebagai Media Belajar Dalam Meningkatkan Kreatifitas Pada Siswa/i SMK Prima Unggul Jurusan Multimedia adalah

Sesuai dengan Metode STORET yang digunakan dalam penelitian ini, maka status kualitas air Sungai Riam Kanan Desa Awang Bangkal Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar

3HQHUWLEDQ LQGXVWUL WDQSD LMLQ WHODK GLODNXNDQ GL .DEXSDWHQ 7DQJHUDQJ VHVXDL GHQJDQ 3HUGD 1RPRU 7DKXQ WHQWDQJ 3HQJDWXUDQ 3HPELQDDQ

Satuan mobil penumpang sendiri merupakan faktor yang akan digunakan untuk memodelkan jumlah kendaraan yang ada di dalam ruang jalan, dengan kata lain nilai dari

Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli emas pada sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Pinrang dalam hal ini terdapat dua pendapat mengenai jual beli

Hasil: Hasil analisis data pada 54 subjek penelitian menunjukkan hubungan negatif antara pengetahuan tentang kode etik kedokteran dengan kejadian kekerasan di wahana

Oleh karena itu melihat komposisi kimia yang terkandung dalam jagung yang memiliki lemak relatif rendah (4%) dan memiliki protein sekitar 10% serta melihat potensi