• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

ADITA DWI MURAHNI B 300 150 028

ILMU STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA

Abstrak

Indonesia adalah salah satu Negara berkembang. Yang menjadi salah satu masalah di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah tingkat penganguran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia mulai dari tahun 1991-2017. Metode penelitian ini menggunakan PAM (partial adjustment model). Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia,.jumlah data yang diambil dalam penelitian ini adalah sebayak 27 tahun. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tingkat pengangguran terbuka, PMDN , UMK , angkatan kerja, PDB. Alat analisis yang digunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan PMDN dan angkatan kerja berpengaruh signifikan sedangkan UMK dan PDB tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.

Kata kunci : tingkat pengangguran, UMP, PMDN, PDB, angkatan kerja Abstract

Indonesia is a developing country. One of the problems in developing countries including Indonesia is the level of unemployment. This study aims to analyze the factors that influence the unemployment rate in Indonesia starting from 1991-2017. This research method uses a PAM (partial adjustment model). The data used in this study used secondary data obtained from the Indonesian Central Bureau of Statistics (BPS). The amount of data taken in this study was 27 years. The variables used in this study are open unemployment, domestic investment, MSE, labor force, GDP. The analytical tool used is multiple linear regression. The results showed that domestic investment and the workforce had a significant effect while MSEs and GDP did not significantly influence the unemployment rate in Indonesia.

Keywords: unemployment rate, UMP, PMDN, GDP, workforce. 1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu Negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu

(6)

2

negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik (Amir,2007).

Pembangunan ekonomi adalah sebuah proses multidimensi yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan pemberantasan kemiskinan mutlak (Todaro,1988). Sedangkan pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah (Arsyad,2010).

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun-ketahun mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertumbuhan lapangan pekerjaan dengan bertambahnya tenaga kerja. Hal itu akan menimbulkan kelebihan penawaran tenaga kerja daripada permintaannya, sehingga memunculkan fenomena pengangguran. Di satu sisi, pengangguran menunjukkan adanya selisih antara permintaan (demand of labour) dan angkatan kerja dalam suatu perekonomian. Sedangkan pertambahan penduduk yang semakin pesat dan semakin besar jumlahnya menyebabkan masalah pengangguran menjadi bertambah buruk (Budiarto,1985).

2. METODE

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Adapun data yang digunakan adalah data mengenai tingkat pengangguran, angkatan kerja, upah minimum, Produk Domestik Bruto (PDB) , Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di 34 Provinsi tahun 1991-2017.

(7)

3 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil

Dalam penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Angkatan Kerja (AK), Upah Minimum (UMP), Produk Domestik Bruto (PDB) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menggunakan alat analisis regresi berganda dengan pendekatan Model Penyesuaian Parsial (PAM), yang formulasi model estimatornya adalah :

=

α

0 +

α

1Log +

α

2Log +

α

3Log +

α

4Log t +

λTPTt-1+ vt

Di mana :

TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka AK = Angkatan Kerja

UMK = Upah Minimum

PDB = Produk Domestik Bruto

PMDN = Penanaman Modal Dalam Negeri log = operator logaritma berbasis e

λ = (1 – δ); 0 < λ < 1; δ = koefisien penyesuaian (adjustment) α0 = δβ0 ; konstanta jangka pendek

α1 = δβ1 ; koefisien regresi jangka pendek AK

α2 = δβ2 ; koefisien regresi jangka pendek UMP

α3 = δβ3 ; koefisien regresi jangka pendek PDB

α4 = δβ4 ; koefisien regresi jangka pendek PMDN

β0 = konstanta jangka panjang

β1 = koefisien regresi jangka panjang AK

β2 = koefisien regresi jangka panjang UMP

β3 = koefisien regresi jangka panjang PDB

β4 = koefisien regresi jangka panjang PMDN

v = unsur kesalahan (error term) t = triwulan ke t

Hasil estimasi model ekonometrik dibawah beserta uji pelengkapnya terangkum dalam 1

Dari Tabel 1 terlihat nilai koefisien regresi lambda (λ) sebesar 0.755058 yang berarti koefisien adjustment (δ) –nya akan memenuhi syarat terletak di antara 0 < λ < 1, yaitu sebesar 0 < 0.755058< 1. Nilai p atau probabilitas (signifikansi) empirik statistik t koefisien lambda terlihat sebesar 0.0000 yang berarti koefisien lambda signifikan pada 0.10 (0.0000 < 0.10). Kedua kondisi ini menunjukkan bahwa model terestimasi adalah benar merupakan model PAM,

(8)

4

yang dapat mempresentasikan keberadaan hubungan teoritik jangka panjang antara variabel dependen dengan variabel independen.

Tabel 1 Hasil Estimasi Model Ekonometri

= -310.8679+ -0.905270logPMDNt + 18.58348logAKt + -0.154922logUMPt +

(0.0565)*** (0.0574)*** (0.8826) -1.294014 logPDBt + 0.755058TPTt-1

(0,3289) (0.0000)*

R2 = 0.933873; DW-Stat. = 1.830196; F-Stat = 59.31385; Prob. F-Stat. = 0.000000

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

logPMDN = 0.201168 ; logAK= 85.42862; logUMP = 1.074681; logPDB= 1.676197

(2) Normalitas (Uji Jarque Bera)

JB = 0.417463; Prob. (JB) = 0.811613 (3) Otokorelasi (Uji Breusch Godfrey)

2(3) = 0.8028; Prob. (2

) = 0.7025 (4) Heteroskedastisitas (Uji White)

2(11) = 0.6208; Prob. (2

) = 0.4719 (5) Linieritas (Uji Ramsey Reset)

F(2.7) = 0.8785; Prob. (F) = 0.8318

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah. Keterangan: *Signifikan pada  = 0,01; **

Signifikan pada  = 0,05; ***Signifikan pada  = 0,10. Angka dalam kurung adalah probabilitas empirik (p value) t-statistik.

Untuk mengetahui model jangka panjang PAM, maka perlu dilakukan penghitungan koefisien regresi. Perhitungan koefisien regresi jangka panjang PAM dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Perhitungan Koefisien Regresi Jangka Panjang

Variabel Perhitungan Hasil

δ = 1-λ 1-0.755058 0.2449 βo = -310.8679 / 0.2449 -1.2691

(9)

5 β2 = 18.58348 / 0.2449 75,8819 Β3 = -0154922/ 0.2449 -0,6325 β4 = -1.294014/ 0.2449 -5.2838

Dari Tabel 2 diperoleh estimasi model ekonometrik jangka panjang PAM sebagai berikut = -1.2691+ -3,6964logPMDNt + 75.8819logAKt +

-0.6325logUMPt + -5.2838logPDBt + vt.

3.1.1 Uji Asumsi Klasik

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series, sehingga seperti yang disajikan dalam Tabel 1, uji asumsi klasiknya akan meliputi uji multikolinearitas, uji normalitas residual, uji otokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji spesifikasi atau linieritas model.

3.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas yang dipakai adalah uji VIF. Uji VIF multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF untuk variabel independen ada yang bernilai > 10.

Tabel 3 Hasil Uji VIF

Variabel VIF Kriteria Kesimpulan

LogPMDN 15.89649 > 10 Menyebabkan multikolinearitas Log AK 122.1564 > 10 Menyebabkan multikolinearitas Log UMP 66.72401 > 10 Menyebabkan multikolinearitas Log PDB 180.5091 >10 Menyebabkan multikolinearitas

Terlihat nilai VIF untuk variabel untuk variabel log(PMDN), log(AK), log(UMP), dan log(PDB) lebih besar dari 10. Jadi, terdapat multikolinieritas pada variabel tersebut.

3.2Pembahasan

Berdasarkan hasil estimasi Partial Adjustmen Model (PAM) menunjukan bahwa :variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan angkatan kerja (AK) mimiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.

(10)

6

Penanaman modal dalam negeri merupakan bagian dari investasi. Penggunaan kekayaan yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung guna menjalankan suatu usaha. Pada variabel Penanaman Modal Dalam Negeri menunjukan bahwa statistik berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka, yang berarti ketika PMDN naik satu miliar rupiah maka tingkat pengangguran terbuka di Indonsia akan mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai hipotesis, karena dalam hipotesis menyatakan bahwa penanaman modal dalam negeri berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran di Indonesia investasinya belum maksimal, apalagi di Indonesia sebagaian besar berada pada sektor pertanian yang perusahaanya hanya membutuhkan pekerjaan musiman saja atau saat musim panen tiba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2015).

Banyak angkatan kerja yang sudah memiliki modal pengetahuan dan ketrampilan untuk diserap oleh lapangan pekerjaan. Namun yang masih menjadi masalah di Indonesia adalah banyak lulusan sekolah tetapi lapangan pekerjaan cenderung tetap bahkan berkurang sehingga menimbulkan persaingan yang ketat pada proses mencari kerja di mana dapat menjadi salah satu peyebab pengangguran (Kaufman dkk dalam Pujoalwanto,2014). Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan hubungan antara angkatan kerja dengan tingkat pengangguran menunjukan bahwa angkatan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia yang berarti bahwa terjadi peningkatan angkatan kerja akan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diajukan oleh Waytinski (Kusnendi, 2015).

Dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia khusunya penanaman modal dalam negeri diharapkan pemerintah perlu memberi arahan agar PMDN dapat difokuskan kepada sektor-sektor yang padat karya. Sehingga akan menciptakan kesempatan kerja dan pengangguran akan menurun.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data terhadap penelitian yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia yang telah dilakukan

(11)

7

menggunakan analisis regresi berganda yaitu PAM (partial adjustment model) menunjukan bahwa :

Uji validitas pengaruh (uji t) menunjukan variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN), angkatan kerja (AK) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia dan variabel upah minimum provinsi (UMP), Produk domestic bruto (PDB) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.

4.2 Saran

Pemerintah harus membuat sebuah kebijakan dan mengambil peranan cukup besar untuk dapat mendorong pencpaian pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dengan memberikan kapasitas produksi masyarakat agar mengurangi pengangguran di Indonesia dan mampu membuka lapangan pekerjaaan guna menyerap angkatan kerja yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan independen yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Alghofari, Farid. 2010. Analisis Tingkat Pengangguran di Indonesia Tahun 1980-2007. Semarang. Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik, 2017. Indonesia.

Bahri, Zainul, Yulmardi, Wardiansyah. 2016. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat pengangguran. Sumatera.

Fatimah, Masbar, Raja, Syahnur Sofyan. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Aceh. ISSN 2302-0172.

Kurniawan, Aboy, Musa, Haris, Adnan. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda: Universitas Mulawarman.

Merzial. 2008. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah Minimum Kabupaten dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten Semarang.

Norden, Simon Van, Galbraith, W, John. 2018. Asymmentry In Unemployment Rate Forecast Error.

(12)

8

Schubert, Stefan F. 2018. Groth and Unemployment.

Uman, Khairul. 2018. Analisis Pengaruh Investasi Terhadap Jumlah Pengangguran Di Kota BandarLampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam Periode 2006-2015.

Utomo, P. Yuni. 2012. Eksplorasi Data dan Analysis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yasgan, Ege Soybilgen, Baris, 2018. Evaluating Nocasts Of Bridge Equations Ithadvance Combination Schemes For The Turkish Enemployment Rate

Yudhiarso, Tri Setyo , Suswandi Edi, Qosjim Achmad. 2015. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun 2004-2013. Universitas Jember.

Gambar

Tabel 1 Hasil Estimasi Model Ekonometri

Referensi

Dokumen terkait

To summarise: proponents of fair values in accounting argue for their greater relevance to users of fi nancial information, but the deeper point is that they also rede fi ne

Melalui penerapan Model TIL (The Information Literacy) Tipe The Big6 dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menciptakan indonesia sebagai negara yang minat dan

Salah satu teknik pengumpulan data dalam perancangan ini adalah teknik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek

Secara ekonomi, usaha ternak kambing layak diusahakan di daerah penelitian dengan nilai R/C sebesar 1.43, yaitu lebih besar dari 1 (R/C &gt;1).Nilai BEP volume adalah

Telah dikemukakan dalam riset bahwa moral kerja dapat mempertinggi produktivitas dalam kondisi tertentu, akan tetapi dalam kondisi yang lain ternyata tidak begitu

Terlepas dari beberapa temuan tersebut, Kesimpulan dari hasil konsultasi dengan ahli media dan ahli bahasa, uji ahli Bimbingan dan Konseling, serta uji validasi guru BK terhadap

1 menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik Pretest dan post-test pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk menguji keefektifan strategi K-W-L-A dan mengetahui perbedaan prestasi siswa dalam membaca pemahaman teks eksposisi antara