TINJAUAN
PUSTAKA
Modifikasi
Gaya
Hidupdan
lntervensiFarrnkologis
Dni
mtuk
Pmcegalran Diabetes Mellitus Tlpe 2Sirdrorna Metabolik dan Epidemiologi
ARTIKEL
PENELITIAN
Aktifitas
Fisik
dan
Kesehatan
lVlentaltefiadap
Kejadian
Penyakit JantungKorqrer
pada Pasien
RawatJalan
di
RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo dan RSUD Labuang Baji MakassarDenaturasi
dan
Daya Cerna Protein pada Prcses Pengolahan
Lawa
Bale
(Makanan
TradisionalSularesi
Sdatan)Penyelenggaman
Makarnn dan Tingkat
Keprasan
Atlet
di
PPI-P
Dispora MakassarHubungan Pola Pemberian ASI dan MP-ASI dengan Gizi Buruk
padaAnak
G 24 Bulan di KelurahanPannanpu
MakassarStudi
lnfeksi
Kecacingan danAnemia
pada SiswaSekdah
Dasardi
DaerahEndenik
Malaria, Kabupaten MamrjuHubungan Berat Badan Lahir
dar
Pelayanan KIA terhadap Status Gizi AnakBalita di Kelurahan
Tamanaung
MakassarPemanfaatan Minyak
Sawit Merah dalam
Pentuatan
Biskuit Kaya
BetaKarden
Pengaruh Subtitusi
Tepung Kedelai
terhadap Penerimaan
dan
T.UUAN
PUSTAKA
lffiikasi
Gaya Hidup
dan
lntervensi
+tegahan
Diabetes Mellitus
Tipe
2
nhnmayani
e\-horna
Metabolik dan Epidemiologi
urraeOar
Jafar
trII(EL
PENELITIAN
Fisik dan
Kesehatan Mental
terhadap
Koroner pada pasien
Rawat
Jalan
di
dan
RSUD
Labuang Baji Makassar
tyah, Citra
kesu masarf,,Amii
u diin
DAFTAR
ISI
Volume
1,
Nomor
2,
Februa
ri
2012
Tingkat
Kepuasan
Dinas
Pendidikan
Farmakologis
Dini
untuk
65
Kejadian
penyakit
RSUP
Dr.
Wahidin
7179
84
91 I Iffii#,?;ffi
,:;:l3ff;T:?
rr"ile;.oses
penso,ah
an
Lawa
Mrudtmrmad
Asruttah, Ayu
uirdiianti
Mathar,
iitrrk""urasari,
Nurhaedar
dM,h"
St
Fatimah
lfuhnggaraan
Makanan
dan
hdikan
dan
Latihan
p"irj*
ffiaga
Makassar
Atlet
di
Pusat
Pemuda
dan
llhmmna uurdra
nty, Nur Radhiyah, Djunaedi M.Dachran, Mushawwir
Taiyeb
h,gan
pora pemberian
ASr
dan
Mp
ASr
dengan
Gizi
Buruk
pada
H
&24
Bulan
di
Kelurahan Fannampu Makassar
,ilfsry
Susanfy, Mesri Kartika,
ieni
Hadju,
Sri,ahAtharini
5
Infeksi
Kecacingan dan Anemia pada
siswa
sekorah Dasar
di
hrah
Endem
ik,.f
1f
1Ia,
XaUupaten
Mamuju
mestn4rati
Nurpudji
A.
Tastim,
fiisat
Attamimi
b.ngan
Berat Badan Lahir
dan
perayanan
KrA
terhadap
status
Gizi
H
Balita
di Kelurafrrn
iur"raung
Makassar
m*'jrDlyi
Muqni,
Veni
Hadju,
iiiir"aur
Jafar
ffi[:ffi
Minvak
sawit
Merah daram
pembuatan
Biskuit
Kaya
i[rffir
Najamuddin, saifuddin sirajuddin, Burhanuddin Bahar
hgaruh
subtitusi.
T_epung
Kedelai terhadap
penerimaan
dan
Indungan
Gizi Sakko-Sai*i
97
104
109
117
$?tuurmrmarnda
h
J ayadi,
Burnanuii
i
n
Bahar, Saifuddin Sirajuddin
Artikel
Penelitian
Air$rPff'As,FrsrK,DAffiffsElfl4,r,-7tryjH*EN
rAlJ
P
ENY
AKIT /ANrLrN
G
KO R OMER
i
AO
A
PAbIffiH,[
Wii
7AT
AiI
DI
RSUP DR,
WAHIDTAT SUDIR
OHUSODO
DAN
RSUD
LABUANG
BAII
MAKASSAR
,i
PHYSICAL
ACTIWry
AND MENTAL HEALTH TOWARD
CORONARY HEART
DISEASE
ON
OIITPAIEMIS
INRSUP
DR,
WAHIDTN
SUDIR
OHUSODO
AND
LABUAN
G
BAII
HO
SPIT AL
MAKASSAR
Aminuddin
*E-mail : imanmbojo@yahoo.com
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
Abstract
Coronary Heart Disease in one of the diseases which its prevalences are increasing over year. This is related
to
human lifestyle whichis
shifting over. The dataof visiting
in
heartpoly
of Dr
Wahidin Sudirohusodo Hospitalin
2006 were 10,886 patients and increase lryto
1I,478 patientsin
2007. This study was aimed to-
know the description of physical activity and correlation between mental health and coronary-heart
disease in
Dr.
Wahidin Sudirohusodo and LabuangBaji
Hospital Makassar.This
study was a Descriptive-Analiticalwith
Cross Sectional study. There were 130 samples involvedin
this
studyby
Accident Sampling. Data processing used SPSS and Microsoft Excel prograrns. Data analysis were an Univariate and a Iiivarlate byusing Chi Square, then continued by examining the correlation significance using Cramers
V
test. Accordingto
diagnosisof
doctor showed thatof i30
respondents that interviewed oniy 56 respondents had coronary heart disease. The resultof
study showed thatall of
the
Heart Coronary Diseaseiatients
havephysicil
rctivity
intensity were light activity (43,4%) and Mental health disorder Qt:
3.032,q
:
0.0g2) did not havecorrelation with coronary heart disease incidence. Recommended to the government and the private sectore in
order to socialize intensively about the importance of exercise, to help prevent degenerativi
dir"ur"
such asooronary heart disease.
For fuither
research,to
be more specificin
measuring the variablesof
physicalactivity and mental health.
Keywords : physical activity, coronary heart disease
Pendahuluan
Timbulnya penyakit
kardiovaskuler merupakan puncak dat', gaya hidup yang merugikan kesehatan.Salah satu penyakit
kardiovaskuleryang
terusme,nerus
menempati
urutan
pertama
adalah Pe,nyakit Jantung Koroner (PJK).1Hasil
Survei Konsumsi Rumah Tangga (SKRT)(dalam
Karim,
200T2
departemen Republik Indonesia menunjul&an bahwa proporsi penyakitkardiovaskuler meningkat
dari
tahun
ke
tahun sebagai akibat kematian; 5,9o/o tahunlg7s,
9,7%otahun 1986, dan pada tahun 1995 menjadi lgyo,
tahun 1995
menunjukkan
bahwa
penyakitkardiovaskuler
telah
mendudukiurutan
pertamapada
masyarakat sebagai penyebab
kematian terbanyak saatini.
Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya (tahun 1992 l6,6yo;1995 19,0o/o; ZOO126,0%).Khusus
di
Sulawesi
Selatan3juga
mengalami peningkatan yaitu 2,760/o pada tahun 1997, yangdirawat
di
rumah sakit
mencapai O,76yo, danmeningkat menjadi 77,35oh pada tahun 1998 dan
20,380
pada tahun1999.
Di
RSUPDr.
Wahidin Sudirohusodo tercatatjumlah
kunjungan pasienpada
poli
jantungjuga
meningkat (10.886 orang tahun 2006 dan 11.478 orangtahun 2007).Tingginya prevalensi penyakit jantung (khususnya
penyakit
jantung koroner)
diakibatkan
oiehsejumlah
faktor
yang
berhubungan dengan polahidup
dan perilaku
masyarakatyang
cenderung mengaiami pergeseran misalnya merokok, minumalkohol,
makan
makananberlemalq stres
dankurangnya
aktivitas
fisik.
Faktor-faktor tersebutdapat berisiko terhadap penyakit j antung koroner.a
Penelitian
ini
berlujuanuntuk melihat
gambaranalctifitas
flsik
dan
hubungan kesehatan mentaidengan kejadian penyakitjantung koroner di RSLIP
Dr.
Wahidin
Sudirohusodo danRSUD
LabuangBaji Makassar.
Bahan
dan Metode
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan
di
RSUP
Dr-
tr''ahidin Sudirohusodo Makassar bagian"Cardiac
Center" danpoii
jantuttg RSUD LabuangBaji
Makassar', pada bulan Maret-April 2009.Desain dan Varisbel Penehtian
Jenis penelitian
adalah deskriptif-analitik denganpendekatan
cross
sectional
-untuk
melihat gambaran aktifitasfisik
dan mengetahui hubungangangguan kesehatan mental denean kejadiatr PJK.
Populasi dan Sampel PeneJition
Populasi'
penelitian adalah
selnra pasien yang berkunjungdi
bagian "CardiacCentd
RSL? Dr.Wahidin
Sudirohusodsdan
bagm
poli
jantungRSUD
LabuangBaji
Makassa-
Sryei
delamMedia Gizi Masyaralat
ln'ilrmm*r
qmill*SJi@,' I:doru ari 2012 : 79 *83peneflmmdHffi,
mran-at-ialanbaru yangUe+W h
ffilpm
gn*i jantung pada
saatpmnsnu
Uomnry,
didiagnosis
menderitajrry
sffi &tffir,
serta
bersedia
untukdiuemoond; fr@fltr
rye{
sebanyak 1 30 orang,)q
,triiffi e*m
meng-sunakan metodeamldd'rqilhmr
Pafib
ry unfu
trS'!il"sgei
melalui
wawancaratryry Cqp
ilF$rmrril
dengan menggunakanhresim-
MEffirilFr
rdelah hasil pemeriksaantahcnmmrrm
dm
ptcerftsam
lainnya,
yangdbE!6&tr
ffi
re
rekam medik pasien.Afidsb
D@ lq
''rWil!tuEill&'rrtdiolah
menggunakantrCIgn@
S$h
Andisis
univariat
diiakukan r-.rradry ndryru[ffi
,[-rg"r
menggunakan tabeldiqrAmri
fufr
sehingga
menghasilkanriisr*mmr Crm
pqilsgmsg
dari
Setiap variabelpeacmrm"
Amrffimfot'iraiat
dilakukan
untukmeqgr:rq;
mgm
raiabel
dependen daninCegro,
ddm
M
mbuiasi silang (cros s tab)d€r,gp
c"wuInd?n
reram
SPSS denganuji
srdfu!&@we-:
Hdfffi
Hasl pmlm
rwnrdrrL-lran,
berdasarkankehryoe
m-
pude*ra
PJK
sebagian besaradal& 1mg
M.
5[u59 tahun dan umur >70 ^hrm *ffif,nru_ $alfregk-"r yangtidak
menderitaPItr
rdrg&m
Lq'"rrur
<40
tahun (78,6%).Lahi-.{lefr
lEt*ih
erryah
]ag
menderita
PJK(+8-6rr,u-
tt@
ifui peEiES banyak diderita olehp€tni
nfiffilrrmL {-Jnme"
gi erpendidikan, sebagianTabel 1. Analisis
Birarirt licjrdirn
Penyakit Jantrryhrlqn
l-iabd
veng DitelitiPenyakitJu4h
Variabel Ya
It
1130
o/nn-i6
o//ot=r&
Inten sitas
Aktiftts
Fisit
fungan Sedan-q Gangguon Kesehaca Mental Ada Gang-euan 56 0 36 1S 43,4 0,0 49,4 34,0 100,0 100,0 100,0 100.0
-3
56ffiI
uiffixxtr 5MLffi fifilfisr Tidak -{daAktifitas
Fisikrlm
lissehatan
Mental
terhadapprK
(Hermansyah)Tabel2. Analisis Hubungan Gangguan
Kesehetnhtet
dengan Kejadian penyakit Jantung Koroner Keadaan Kesehatan Mental Diagnosa Dokter PJK n= 56
Tidrk?f
n=74 *
Total n=l30o//o o/ Hasil
uji
Sig./o
Ada gangguax 38 49,4
fl5
77 100,0
X2 = 3,032Tidak rloaK adaada
sanqsuan
lg
0,082w rvoL34"0 35 6qp 53
100,0
phi:0"153tcsa
respondenyang
menderita
pJK
berlatmryf$*
diploma
(62,Syo), sedangkan yang'-
LPIK
adalah luiusanSI{p (71,4%).
_8*anyak
46,9yo
responden
pJK
terbiasa terolahraga secara rutin. Fenderita sebanyak
IOO%-lakukan
olahraga tenis meja, tenis lapangaL
rt*rruobilq
58,6yo berolahraga dengan frekuensi 6_7trlilminggu,
8O,Oyo berolahraga J"rgun durasi >60mitlhari,
53,8yomemiliki keadian
frekuensit$-g
dan
napassaat
olahraga sedang/cukrryfis€rtai
keringat,
serta
S7,l%
tidak
sukatcrrolahraga.
f)iketahui,
bahwa_umur
respondenyang
palingbmyak menderita pJK adalah-50_59 tahun dan
)76
ltun
(46,7%). Umur merupakan salah satu faktorrlsiko
terjadinyapJK
karena semakin bertambah umur maka semakin besar peluang unfukterkena PJK.
HaI
ini
didukung oleh teori bahwa usia membawapaubahan yang tidak bisa dihindari terrrasuk pada
ristem kardivaskuler, seperti meningkatnya risiko
PIK-
Perubahan-perubahanseperti
penyempitanateri
oleh plalq dinding j antung meneial, -beratnyabertambah,
dan ruang
bilik
lurrt*g
mengecil.
Psrftahan
tersehrrt al<an
Oiperpaiah
Aelganbukurangnya aktifitas. Seseorani
a*eun
umur 60tahun tiga
kali
lebih besar untuliterkJnapJK
darimmeka yang berumur 45 tahun.T
Dengan
bertambahnyaumur, tubuh
kita
akanhang
efisien untuk mengambil oksigen ke dalamsistem dan
untuk
mengangkutnyakI
se1. Tetapi$nan
fisik
yan^gt:.ratur dapar
mengurangidampak tersebut. penelitian merr-uolukkan bahwa mereka
yang
melakukanlatihan
.."*u
teratur
berkurang
5%
kapasitasnyasetiap
10
tahun,
qd-ngkan
mereka yangtidak
al:cif b%. Jadi, bila
Prang 9r*g
gerak
(sedentary),ia
akanrenrrangan dua
kali
lipat Iebih besar dibandinskandengan mereka yang 1atihan secara
t".ut
J--^^-^'-^'
ry"{t
penelitian
juga
mendapatkan
bahwa.P:}t*
48,60/o penderitapJK
lebih banyak padaIxki-laki. Ha1
ini
didukung
oleh
ieori
yang menyatalqan bahwarisiko
taki_laki untuk terlenapayakit
jantung koroner melampauirisiko
padapcrcrn:puan
setelah
usia
remaja
dan
i"*s
rrsringkat
sampai usia sekitar60 tahun.s
Easil penelitian
ini
menunjukkan bahwa sebanyak#,y1,
respondenpJK
terbiasa berolahraga secararmrtr'n sedangkan pada yang tidak pJK kebanyakan
i'1L
berolahraga(60,6%). Kegiatan
fisik
dandahraga secara rutin bermanfaat i'agi setiap orang, hurena dapat meningkatkan
teUugiarr,
mencegahfCeritla
PJK
yang memiliki aktifitas
,ingandanyak
43,4yo, sedangkanyang
tidak
pJ&
dagian
besar beraktifitas sedang,-yulto 100,@/o(febel
1).
Hasil
penelitianjugi-
menunjukkar,,uak
ada
hubungan
yang
bermakna
antaraGmgguan kesehatan mental dengan kejadian pJtrC
}s_il
"jl
chi-square diperolehnilrr"p
:
0,0g2$abel
2).
Dengandemikian, maka
tidak
adahbungan
arfiara
adanyagangguan
kesehatamental dengan kejadian penyakit
to.or"..
tlembahasan
fottbaran
Intensitas
Aktffias
Fisik
penderitoPJK
hteirsitas aktifitas
fisik
responden penderita pJK smuanya adalah ringan.Aktifitas
frsik dianjurkmterhadap setiap orang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesegaran
tubuh. Aktifitas
fisik
berguna
untuk
melancarkan peredaranjarah
dan membakar kalori dalam tubuh. penelitian oleh TetySu,
menemukal
bahwa
usia
6A_70
tahrmmenopunyai
aktifitas yang
tergolong tingg
sedangkan
umur >70
tahun
cenJerungrendah-Salah
satu
fal(or
yang
sangat berperan dalam mempertahankan kondisifisik
adalah olrhrugaut
,
melaksanakan
kegiatan
fisik
secara
teratur
disamping
mengkonsumsi
makanan
yangseimbang.
kelebihan berat badan, fun-esi
jartung
Pan-paru dan otot serta memperlambat proses penuaan-"Daiam penelitian
ini
yatrg
mengalami
PJK sebanyak 100% melaicukan olahraga tenis mej4tenis
lapangan
dan
aerobik }{enunrt
DedeKusmanaT,
aktifitas
frsik
teruuma
aerobikmeningkatkan
aliran
darah
)'mg
bersifat gelombang yang mendorong peningkatm produksiNitrit
Oksida 0.{O) serta mepngsang pembentukandan pelepasan Endothelial
Deril'e
Relcing Factor(EDRF), yang merelaksasi sekali-rus meiebarkan
pembuluh
darah.Aliran
darah
koroner
dalam keadaan istirahat berkisar 200ml
per menit (4% dari total curah jantung).Latihan
fisik
atau olahraga 1"ang dilakukan dengantil<arat, durasi, dan frekuensi I'ang tepar dianggap
dapat
memperbaikiprof,l
lemak dtrab-
yaitumenurunkan
kadar
total
koles'teml
LDL-
dantrigliserida. Bahkan
olahraga
dimge4
dapatmemperbaiki
HDL, yaitu
suatujenis
kolesterol yang kadarnYa sulit dinaikkan-'Dalam penelitian
ini
I'ang
mengalmi
PJKsebanyak
58,60
melakukan
olahra$
denganfrekuensi
6-7
kalilminggu-Hasil penelftim
1'angmenganjurkan
olahraga
dilalorkrn
sehrrang-kurangnya 3kali
seming-eu dengmjrak
I
atau 2hari
dan paling banyak5 kali
seminsu-
Karenabila
dilakukan terialu sering; rnisain]-as*iap
hari, otot tidak mempunyai kesempatm rmnrk i.stirahat,sedangkan
bila
terlalu jarang hasrtnla
tidakefektif.lo
Dalam penelitian
ini'
sebmlzk
80-(Fr
B'enderitaPJK
berolahraga dengan dumsi>
60
meaittari,
sedangkan yang bukan penderita PJtri kebml-akan
dengan durasi i5-30 menitbari
(59-i3rt-Hasil penelitian
ini
sejalan dengrc rr*sr-l penelitian lain, yang mengatakan bahu-a treritsn mrn s[3fu2o3yang benar selama 20-30 m€mit ekzn
menailtan
kemampuan sebesar 35oro
bila
'{ilaiukarr
3
kaliseminggu dalam jan-eka u-alru s€tengah hutrm-
Bila
dilaksanakan selama
6
bula bersrl${m&
akandiperoleh hasil yang oPtimal-'r;
Sebanyak 53.8% penderita PJK memilixi keadaan
frekuensi
jantung
dan
trrya<
ssd
olahragasedang/cukup disertai
keringar
sn-:*ngien vang bukan penderita PJKkebmSzta
sffigar --spat dan napas memburu ssrabamyalik@a
t66-Tol-\Ie<iia Gizi
MasyarakatiniEmeffi, $mfi.IJ\c
-.Fetrruari
2012
79-83Penurmm.
eryEfiMs
Fu-paru
diperkirakanmemur@.
@,
fl=-*'
mI tahun dan kemampuanun6h
ildqEnirifrffi
udtra
perdetik
menurunmlp&r'm
pOm,e&6add
ri*n 25
mi/tahun
padag,-mi.ru, |[cnomnrynn kagasitas bernafas maksimal melrnruo hfon
&im
4ffr
mrira
usia 20-80 tahun.Yq
ucu--mn*
&iah
meningkatnya volume resirfoetyug ryetrobkm
udara akan semakinsdihfo dry@
fihembuskan
oleh
karenateriryqu'*, tuisihs dari jalan
nafas.Perffiactffi
ini
dengan sendirinya akanm€qrqrd hzi*rn bila
kadar
oksigen melfi[r'm*Pasi€n
{forym
PJK
1ag
tidak
suka berolahragasebesr
5-*1ni-
tsaq?k
orang
yang
sebeiumterkera
Fcry:n:*ifi
tertentu
biasa
melakukanolakagz-
]um
srelah
terkena penyakit (terlebihpea*'fr Oepcran-
maka
kebiasaan tersebut akanberffih€sa
ilcrodisi kesehatan.CsnqSElr.kdrc
!{ental
Terhadap KeiadianPJf,
Ti{ink
ednifugne
aoura
gangguan kesehatanm€ffii
d-g"
Eadim
PIK
(p
:
0,082).Hal ini
didEi@g
offEhriemi.dai
Anthonovsky(
dalam\-cmmrafr@c.
lffx-r-
!-ang menyatakan bahq-asues
rtTrr
urcusifu x€u'al- 1'aitu tidak memberikan araridnms
msfir
srngatkecil
atau kemampuanad4rss,
iffifru
srnEat
baik
sehingga stresord4a
ift.asflrffi'rr
Peneiitian yang dilakukan diFrm@fum
6@ juga di negara-negara barat tidakterkis.
ocucoftmm
stres
sebagaifaktor
risikoPJK-Sesry ]q
m€ngalami gangguan kesehataMd
fle
@d
mengatasinya
dengmmaialCIfu.
nrifrtes
fisik
seperti olahraga secarf,niliL
S€feie
*=lgan penelitiandi
BritishJournd
oi
-Fum
-hd*Cslre-veng
menyimpulkan bahsametallrirc
'irriftas
frsik
seiama20
menit
permir#ql
;!e&s$*rrnnrk
meningkatkankesehatr
-ffid
irm
;lmryrerkecil kemungkinan stress.rlKedryrhn
den
Saran
Sempa Be$ietr ics-ar -ia1an
PJK
di
kedua rumffisaiir
eerareufrms -fi<il- ringan (43.4%), dantid.L
tersacffi
i@@38
mtara
gangguan kesehatmmamr
tru?r'
qenlaiit
1'ang diderita (p :0.0E1u.Aktifitas
Fisik
dan KesehatanMental
terhadapPfK
(Hermansyah)I
I
I
I
I
r
I h kI
l-Disarankan kepada pemerintah dan
pihak
swastaryar
menggalakkansosialisasi secara
intensifftntang
pentingnya berolahraga,untuk
mencegahtimbulnya penyakit
degeneratif, seperti penyakitjantung koroner. Untuk
peneliti
selanjutuya, agarlebih
spesifik dalam mengukur variabel aktifitasfisik
dan kesehatan mental.I)aftar
Pustaka
l. hfan Arief. Risiko Baru
Penyakit Kardiovaskuier. Ethical Digest 2005; 3: 20.2.
Karim, F.
Panduan Kesehatan Olahraga BagiPetugas Kesehatan. Jakarta: Pusat promosi Departemen Kesehatan RI; 2007.
3.
RSUP
Wahidin
Sudirohusodo.Profil
RSUP Wahidin Sudirohusodo. Makassar: 2008.4-
Anonim.
Stress danRisiko
Penyakit JantungKoroner. 2009.
Tersedia
di:http ://www.isfinational. or. id/artikeV 59 I 697
-stres -dan-re siko -p enyakit-j antung-koroner. Diakses pada 24 Januari, 2009.
5-
Stang. Biostatistik Inferensial.
Makassar;BiostatistikA(KB : 2005.
6.
Tety, S.
GambaranAktifitas
Fisik
dan GayaHidup
Usia Lanjut
di
Wilayah
Kerja Puskesmas Kassi-Kassi kecamatan Rappocini kota Makassar (Skripsi). Makassar; Universitas Hasanuddin: 2005.T-
Kusmana, D. Olahraga untuk Orang Sehat danPenderita
Penyakit Jantung.
Jakarta:Universitas Indonesia; 2007.
t-
Soeharto,I.
Penyakit Jantung
Koroner
danSerangan Jantung. Jakarta; Gramedia: 2004.
9.
}Jartat1
S.
Gambaran
Pola
Makan
danAktifitas
Fisik denga:r Kadar ProfilLipid
padaKaryawan PT.
Adhi
KaryaDivisi
KonstruksiVI
Makassar(Skripsi).
Makassar: Universitas Hasanuddin;2007 .I0.
Furdanto,A.
Aktif
BergerakKurangi
Risiko Penyakit Jantung Koroner. 2008. Tersediadi
:http://apurdanto.wordpress.com/20 08 I 07 I I I I ak
tif-b erg erak-kurangi -risiko -penyakit-j antung -koroner/. Diakses pada 2 Januari, 2009.
ll.
Notosoedirdjo,
M, &
Latipun.
KesehatanMental
Konsepdan
Penerapanrrya. Malang;UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah: 2007.
12.
Nurhayati.
Mental-Emosional, Kemandirian,Poia Makan, dan Status
Gizi
UsiaLanjut
diWilayah
Kerja
Puskesmas
Kassi-Kassi kecamatan Rappocini kota Makassar (Skripsi). Makassar; Universitas Hasanuddin; 2005.Artikel
DENATURASI
DAN DAYA
CERNA
PROTEIIIP*T}APROSES
PENGO
LAWA
BALE
(MAKAN AI{
TRADISIONAL
SIILAWE SI
SELAT
AN)
DENATURAIONAND
PROTEIN DIGESTIBILTIY
IN
THE
PROCESSING
LAWABALE (TRADITIONAT
EOAD OE
SOIJT'TTSULAWESI)
Muhammad Asrullah* 1, Ayu Hardiyanti
Mattuy',^'Ara*csumasa,/
{
Nurhaedar Jofor' , St Fatimah'
xE-mail : arubnuhammad25@yahoo.com
'Progra-
Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin,'RSUP Dr.dr.
wahidin
Sudirohusodo, MakassarAbstrac:t
The processing
of
food that containswith
enrich proteinnutition
zuch as acidificating and warming-processing is unconkolled can decrease the nuffitional value such as the processing of Lawa Bale. Ther
ihis study were to find which is the processing
of
Lawa Bale can reduce the denaturation of proteinil
p.o""rr.,
and to analysis the digestibility of protein in the processingof
Lawa Bale. The type of thiswas
an
experimentalwith
post testonly
control
design.This
study used three formulations informulations had done with trwice of repeating processes (duplo). This study was done with three st:
as making of Lawa Bale, analyzing and digestibility of protein contents in the processing of Lawa analysis was done using descriptive anaiysis. The result of this study showed that34,80o/o,28,790 ,
of the denaturation of protein from formula
A,
B, and C of the processing of Lawa Bale. The digesprotein showed in the processing of Lawa Bale with using the formula A had decreased by 2,7Yo,tbe B had increased
by
17,4o/o and the formula C had increasedby
16,90/o. The conciude of this study shoformula
C
was the best wayto
decreasesin
the denaturationof
protein and was the highest effortdigestibility of protein. This study is recommendated to public to using the formula C
in
the proc€sLawa Bale and to further studies are needed to determine how increasing the nutritional value in Lawa Keywords
:
lawa bale, protein, denaturation, digestibilityPendahuluan
Ikan
merupakanbahan
pangan
yang
bersifatperishable
atau
mudah
mengalami
kerusakan.Sebagai sumber
protein,
ikan
cukup
diminati, karena seiain murah dan enalgjuga
dapat diolahmenjadi
berbagai
produk,
baik
dengan
caratradisional maupun
modem.
Beberapa makanantradisional Sulawesi Selatan dengan bahan baku
ikan
diolah
menggunakanteknik
pengasamanseperti
Lawa Bale
tet'r yang hanya dimatangkandengan
air
cuka atau
air jeruk
tanpa
proses pemasakan.lSecara
umum,
pengolahan
bahan
panganberprotein dapat dilakukan secara fisilq kimia, atau
biologis.
Secarafisik
biasanya dilakukan denganpe,nghaneuran
atau
pemanasan. Secaradengan penggunzlan pelarut organilq
Nilai gizi
protein suatu bahan pargan bukan saja oleh kadar protein yang di tetapijuga
oleh ketersediaau atau dapatprotein tersebut digunakan oleh tubuh.
alkali,
asam atau belerang dioksida, danbiologis
dengan
hidrolisa
enzimatisfermentasi.
Pengolahan
bahan
pangil
kandunganzat
gizi
protein yang tidak de,nganbaik
dap$
menyebabkan pennnrnan ntlai grzi.2parameter
nilai
gizi
protein adalah dayayang
didefrnisikan
sebagai efektivitas protein oleh tubuh.3Denaturasi dan Daya Cerna
protein
padaLawa Bale(Muh.Asruliah, Ayu)
[a
au ya rol ranV4
nya itlttt tr)aftsi
Fattor-faktor yang
dapat
mempengaruhi dayary
protein, misalnya
natiye
dari
kacang_ &acangan mentah lebih sulit dicema daripada yarigryrh
mengalami denaturasi oleh panas. Demikianp!
lerdAatnya fakror anti gizi seperti antitrypsin,m'kimotripsin/hemaglutinin,
dapat merendahkan deya cerna suatu protein. Disampingitu
terjadiEaksi
antaraprotein atau
asamamino
denganhomponen
lain
(gula pereduksi, polifenol, temat<,dm
produksi
oksidasi)dan
bahankimia
aditif
qeuli,
belerang oksida atau hidrogen peroksida)drpat
Tengakibatkanmenurunnya daya
cerna potein.af,tnelitian
Sumiatia
menunjukkan
bahwa gmgolahan dan penambahan bumbu berpengaruhqrua
terhadap peilrrunan kadar protein ikan yang&adam
dengan larutan cuka dan garam. Hasilgmelitian yang
dilakukan Nurjanah menyatakanffiwa
terjadi
penurunankadar
protein
setelah pcrcbusan pada udang ronggeng yakni dari gT,Ogyomdadi
86,330 yangdiikuti
oleh penurunan kadarhohidrat
dan lemak.tDari
penjelasandi
atasdqpat diketahui bahwa protein dapat terdenaturasi
fu
daya cerna protein akan
menurun
olehgmambahan larutaa asam
dan
pemanasan suhu!6ry9i
terhadap bahan makanan terutama bahannupqan
yang memiliki kadar protein
tinggimisdnya pada ikan. Oleh karena itu, penelitian
ini
fujukan
untuk memperoleh informasi mengenailra
pengolahan
yang
dapat
meminimalisir,&aaarasi protein pada setiap proses dan olahan
N,w
Bale
berdasarkanp"r..r,
denaturasi yang ,rilljadi.bhen
dan Metode
E*,osi
Penelitiunhrsces pembuatan
Lawa Bale
dilaksanakan diMratorium
kuliner
program
studi
Ilmu
Gizi,ffilus
Kesehatan Masyarakat, sedangkan untukHa
serta
daya
cema protein,
dianalisis
diMoratorium
Kimia
Makanan Ternak
Fakultasfurnakan
Universitas Hasanuddin.kod;a
dan Variabel penelitianrfiais penelitian yang digunakan adalah penelitian NpEriment laboratory dengan desain post test only
ryra
design. Penelitian ini menggunakan metode@erimen
dengan analisa
laboratorium,rqgunsftsrr
ttga
perlakuan
masing-masingformulasi, dan masing-masing perlakuan dua kali
pengulangan (Duplo). penelitian dilakukan dalam
dua
tahap,
yaitu
pembuatan
Lawa
Bale berdasarkanhasil
observasiformula
di
beberaparumah makan dan analisis kadar protein ikan
Tiri
pada
olahanLawa Bale.
Dalaunpenelitian
ini,L,awa
Bale
sebagai variabel dependen, sedangkandenaturasi dan daya cerna protein sebagai variabel
independen.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian
ini
adalah Lawa Bate dirumah
makan se-kota Makassar. Sampel dalampenelitian
ini
adalah tiga formula Lawa Bale, yangdiambil
berdasarkanformula
dari
rumah makanyang
bersedia memberikan resep dengan bahanyang ditarik
menggunakan
teknik
randomsampling. Formula yang dimaksud adalah fonnula
A
dengan bahanbaku ikan
teri
segar denganperlakuan
perendamancuka
20oh,
pemberian perasanjeruk
nipis
dan
penambahan kelapasangrai. Formula
B
dengan bahan bakuikan
tiri
yang diblansir pada suhu 700C, kemudian diberi
qerasa,n jeruk nipis dan diberi kelapa sangria, serta
fo_rmula
C
dengan bahan baku ikan teri segar yangdiblansir pada suhu 700C, dan diberi air usim
ja*a
kemudian
diberi
tambahankeiapa
sangrai danjantung pisang. Pengumpulan Data
Data
hasil
penelitian diperoleh
dengan an6lisisprotgin menggunakan metode milao_Kjedahl dan
analisis daya cerna protein menggunakan metode
Pepsin Digest Residue Index (pDR).
Analisis Data
Data hasil penelitian diolah menggunakan program
aplikasi Microsoft
Excel
dan
dianalisismeng gunakan an6li sis deskriptif.
Hasil Penelitian
Bahan Pelengkap
Hasil
penelitian menunjukkan bahwadari
kedua9e*
pelengkapdi
atas, kelapa sangrai memilikikandungan
protein
lebih
besar,
yaitu
g,27gram/100 gram sedangkan jantung pisang hanya 1,35 gram protein/l0O gram. Sem"niuru dari segi
daya cerna, jantung pisang
memiliki
daya cernaMedia Gizi
Masyarakat Indonesia, Vo1.1,No.2,Februari
2012:84-%)Tabel 1. Kadar Protein Laws Bale Formula A, B, dan C Setiap Proses Pengolahan
Formula glmpel
Ulangan
7o ProteinProtein
(gram)
rata-rata
Gram
Bahan
Ikan Teri (A1)
IAl+
perendaman Cuka (A2)A'2
*
Perasan jeruk nipis (A3)A.3 + Kelapa Sangrai (A4)
Ikan Teri
(Bl)
Bl
+ Blansir (B2)82
*
Perasan jeruk nipis (B3)83 + kelapa sangrai (B4)
Ikan teri segar (C1)
Cl
+ blansir (C2)C2+
ai
asamjawa (C3)C3+kelapa sangrai+jantung pisang
(c4)
protein lebih besar yaitu 97.7oh, sedangkan kelapa
sangrai hanya 33.8%.
Kadar Protein
Hasil
uji
iaboratorium menunjukkan bahwa kadarprotein ikan
teri
segar(A1)
yang digunakan padaformula
A
sebesar14.99
gramdan
mengalamipenunrnan
kadar
protein
setelah
perendamandengan
cuka
(A2)
sebesar3,82
gram menjadiIl,I7
gram. Kadar protein
ikan
mengalami penurunan kembali seteiah penambahan jeruk nipis(A3)
menjadi 10.09 gram. Pada saat penambahankelapa
sangrai(A4), terjadi
peningkatan kadar protein menjadi 10,68 gram (Tabel 1).Kadar protein ikan teri segar
(81)
yang digunakanpada formula B sebesar 13.99 gram dan mengalami
penunman
kadar
protein
setelah proses@2) sebesar 1,8 gram menjadi 12,19 gram.
protein
ikan
mengalami
penurunansetelah penambahan
jeruk nipis
(83)10.66 gram. Pada saat penambahan kelapa
(84),
terjadi
peningkatan kadar protein11,28 gram (Tabel
I).
Kadar protein ikan teri segar (C1) yang
pada formula C sebesar 10,33 gram dan
pexlunrnan
kadar
protein
setelah proses(C2) sebesar 0,45 gram menjadi 9,88 gram.
protein
ikan
mengaiami
kenaikan pe4ambahan 25amjawa
sebesar 0,05 gram me.njadi 9,93 gram. Pada saat penambahansangrai
dan jantung pisang
(C4),
tidakpeningkatan kadar protein (Tabel 1).
A .1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
I
2 1 2 1 2 1 z 1 2 1 2 1 2 17.38 17.9 t2.94 13.34 11.64tz.tl
r0.2 1 1.15 r7.7 17.27 t5.52 14.96 13.18 13.47 I 1.68 10.88 16.01 15.78 1s.35 15.05 15.61 14.9s 10.09 9.77 85 85 85 85 85 85 100 100 .80 80 80 80 80 80 100 100 65 65 65 65 65 65 100 100t4.77
u.gg
t5.22 11.00 fi.n
t1,.349'89
-
10.09 t0.2910'20
10.68 1 1.1514.16
B.gg t3.8272.42
n.D
tt.9710'54
10.66 10.7811.68
fi.28
10.88
.10'41
i0.33 t0.269'98
9.88 9.7810.15
g.g3 9.7210.09
g.g3 9.77 B C 85-Denaturasi dan Daya Cerna
protein
padaLawa Bale(Muh.Asrur1ah,
Ayr)
Tabel 2. Analisis Denaturasi protein pada pengolahan Laws Bale Formala A, B, dan
c
Formula Proses Protein (gram)
% Denaturasi Sebelum Sesudah C Perendaman Cuka Penambahan JerukNipis Blansir
Penambahan Jeruk Nipis
Blansir
Penambahan Asam Jawa
14.99 11.17 13.99 12.19 10.33 9.88 11.17 10.09 12.19 10.66 9.88 9.93 25.48 9.67 12.87 12.55 4.36 -0.51
Tabel3. Analisis Kadar protein Formula A, B, dan
c
per 100 gram sebelum pengolahanFormula Bahan protein
(gram)
Rata-Rata
Ulangan 7o
Protein
Gram BahanA B Ikan Teri Kelapa sangria Ikan Teri Kelapa sangria Ikan Teri Kelapa Sangrai Jantung pisang Total 17.38 17.90 9.03 9.s
l
Total 17.70 17.27 9.03 9.51 Total 16.01 15.78 9.03 9.51 1.45 1.24 1 2 1 2 85 85 15 15 80 80 20 20 65 65 15 15 20 20 14.77 15.22 1.35 1.43 14.16 13.82 1.81 1.90 t0.41 10.26 1.35 1.43 0.29 4.25 t4.99 r.39 16.38 13.99 1.85 15.84 11.01 0.98 0.27 12.26 1 2 I 2 C I 2 I 2 1 2ila
A
terdiri
dari2
tahap pengolahan yang menyebabkan denaturasi protein. Dua tahapadalah perendaman dengan
cuka
danair jeruk nipis.
uji
kadar
protein
membuktikan
tery'adiasi protein masing-masing sebesar 25,4go6,
A
berdasarkan bahanbaku
sebelum pengolahan sebesar 16,38 gram(Tabel
3).
Setelah diketahui kadar protein sebelum pengolahan, maka diperolehj""rl+
denaturasi protein yang terjadi cukup tinggiyakni
sebesar
34,80oh.
Denaturasi
tersebut menyebabkan berkurangnyakadar
protein
yang cukup tinggi sebesar 5,7 gram(Tabel4).
Formula
B juga terdiri
dai
2
tahap pengolahanyang dapat menyebabkan denaturasi protein, yaitu
Protein
9,670A (Tabel 2).Kadar protein pada formula
Tabel
4.
Analisis PersenTotal
Denaturasi Hasil Olahan Lawa Bale Formula A, B, Dan Cper
100
gram
Sebelumdan
SesudahPengolahan
Media
Gizi
Masyarakat Indonesia, Vol. L,No.2, F ebraari 2012:Daya Cerna Protein
Hasil
uji
laboratoriumcerna
protein
forrnulasebesar
2,7%;
dari menunjukkan bahwaA
mengalami38.4% menjadi
3Sedangkan
pada peningkatan sebesar 49.7%. Begitu juga peningkatan sebesar 67.3%(Tabel5).
Pembahasan
formula
B, 17.4%; darr 32.3% pada formulaC,
men16.9%;
dan
50.4%Proses pengolahan dari ketiga fonnula Lawa menunjuktcan terjadinya denaturasi protein menyebabkan berkurangnya kadar dan
daya
cerla
protein.
Penurunan
kadarperubahan
daya
cema
proteintergantung perlakuan
yang
diterima. denaturasi protein, perendaman cuka padapengolahan
formula
A
menyebabkan sebesar 25,48o/o.Hal
ini
menyebabkan kadar protein sebesar 3,82 gram. Penurunanprotein ini. disebabkan oleh terjadinya asam amino, perubahan bentuk
L
menjadi tersebut dapat menyebabkan menurunnya niprotein akibat
terjadinya
penurunan aasam emiho esensial. Penambahan jeruk nipis
pross
pengolahan
formula
A
mendenatnrasi sebesar 9,670A
dan pada
f
sebesar
12,55yo.
Perbedaanini
terjadi perbedaanvolume dan lama
pendiaman pemberiancuka
Pada proses pengolahanA
jenrk
nipis yang digunakan sebanyak 1lama pendiaman selama 1 menit. Sedangkan
formula
B,
jeruk
nipis
yang digunakan 4,5ml,
dan didiamkan selama2
menit.volume
dan
lama
pendiaman
menperbedam kadar
protein.
Hal
ini
sesualteori
yeg
dikemukakan
Ophart,
C.E
(Nurjamh,
2008)5bahwa
semakin iamabereabi
dengan ?sen, kemungkinan besarpeptida
tqhi&olisis
sehingga
strukJurproteinrusak
Penmbahm
asamjawa
pada
formula
Cde,naturasi
proteinmeningk*an
kadarprotein
sebesar 0,51y. Formula 16.38 15.84 12.26 10.68 tt.28 9.93 34.80 28.79 19.00proses blansir dan pemberian air jeruk nipis. Hasil
uji
kadar protein membuktikanterjadi
denaturasiprotein
sebesar l2,87oAdan
L2,55o/o(Tabel
2). Kadar protein pada formulaini
berdasarkan bahanbaku
sebelum pengolahan sebesart5,84
gram(Tabel3).
Jadi, denaturasi protein yang terjadi cukup tinggi
yakni
sebesar
28.79%. Denaturasi
tersebut menyebabkan berkurangnya kadar protein sebesar4,56 gram
(Tabel4)
Hasii
uji
kadar protein formulaC
menunjukkanbahwa
proses
blansir
menyebabkan terjadinyadenaturasi
protein
sebesar4,36yo,
sementarapenambahan
atr
asam
jawa
meski
tidakmenyebabkan denaturasi, tetapi menambah kadar
protein
sebesar0,5lyo (Tabel
2). Hasil
analisiskadar protein
berdasarkan bahanbaku
sebelumpengolahan sebesar
12,26
gram (Tabel
3).Denaturasi tersebut menyebabkan berkurangnya kadar protein sebesar
2,33
gram(Tabel 4).
Jadi,denaturasi yang terjadi pada formula
ini
sebesar19.00oA,
yang berarti
lebih
rendah
dibanding formulaA
dan B.Hasil
analisis
denaturasi
ketiga
formula menunjukkan bahwa formulaA
adalah yang palingtinggi
kadar
denaturasinya,yakni
sebanyak34,80yo dengan penurunan kadar
protein
sebesar5,7
gram, kemudianformula
B
sebesar 28,79oAdengan penurunan kadar protein sebesar 4,2 gram, dan yang teraldrir adalah formula C, yaitu sebesar
9Yo dengan penunrnan kadar protein sebesar 2,33
gram (Gambar 1).
meningkat
k€mmgkinm
sebesar
disebabkan
0,05
$am.oleh Protein (gram)
Sebelum
Sesudah o//o DenaturasiA
B C HaIpe
nmm
air
asamjawa
dengan ikan teriSelain
fiL
peningkatan
kadar
protein88
-l
Denaturasi dan Daya Cema
protein
padaLarua Bare
(Muh.Asrurah,
Ayr)
ra
n
6.ri
I
ri tithoes
btansir nada formula
A
menyebabkan
ro.tmasi
sebesarL2,87yo;;u
;";;an
kadargn*+
sebesar 3,92 gram, sedangkan padaformula
n
sebesar 4,36oh atau penuruoantaaar
proteinry
0,45 gram.
perbedaanp*u*"*
kadar
mhin ini
kemungkinan Oir"UuUtuo
olehpMaan
berat
bahanyang
Oigunakan. Bahan
gda
formutaA
lebih
g*io Jhid;;
terdapat
ryk
rmas.
*_ikan
yang tidak kontaktaiisung
paaaProses denaturasi oleh panas"Oir"UuUt
un
$tr
p*g.osakan
ikatan
hidrog;;;
interaksiffifrolobik
nonpolar
protein.
penurunankadar
q *
pada proses pengolahan LawaBale
sejalan
,
orn
penelitian
Lingga7,yang
menunjukkan*f9*.
pemrrunan-
kud;
irotein
dagingFq*
dengan pemanasan menggunakaa mediaea(pengukusan).
fuendaman
cuka
pada formulaA
menyebabkan
ffi*
urryman
.daya.cerna protein
sebesar 2,7oA.ini
disebabkaaoleh
rasemisasi asam.t*,
perubahan bentukL
me"ja;i
ientuk
D. "ffiUa kejadianini,
asamamino
bentukL
akan
k*+
menjadi br."ryk
D
v""g
iia"t
dapat offiGlrrakanoleh
tubuh.
ffai
tLseUut
dapatmtrpyrbabkan menurunnya rtrlai giziprotein akibat
uqfrrdinya penurunan
avaibilitis
u.*
amino
dmdal.
Sesuai dengan pendapatnu"frrrru*utli,
Iilrg
menyatakan bahwa larutarrasam asetat vanoryrakan
asam lemah denganpKa
io:t
;;i;;:
Mia
perendaman rn"rnrr,gkiokan pengrusakanrasemisasi asam amino tersebut dapat terjadi pada
pH
asam.pH
Cuka yangberkir*
urrt*u
2,3_2,4
dapat
menurunkan stabilitas sebagai
akibatte4'adinya
interaksi
etektrostatit
d;
meningkatkan muatan
positif
dari proiein seningg;menyebabkan protein memiliki struktur unfo lfe d. Pada formula
B
danC,
perlakuanblansir
(suhu70"C).
menyebabkanpeningkatan daya
cerna
plgtil
masing-masing sebesalfi,4oA
dan l6,9yo.Hal
ini
terjadi karena proses blansir menyebabkanprotein
mengalami
denaturasi.Sejalan
denganry"$p1t
DeMane, yang menyatakan bahwa suhu55-75"C
menyebabkan sebagianU".*
protein terdenaturasi. Denaturasi
proiein
mengakibatkan terbukanya susunan
tiga
dimensimoietul
proteinmenjadi struktur yang acak.
Susunan molekulprotein
yang
terbuka
ini
alJreu
dapat
memperrnudah enzim pepsin menguraitan
r"rid,
feniialanin,tirosin
dantriptop;;i;;gg
a
dapat menyebabkan peningk atan dayacerna protein.Kesimpulan dan
Saran
Berdasarkan persen. denaturasi protein pada
proses
pengolahan Lawa
Bale,
makaiirirrrpjt
*
bahwa pengolahan yang terbaik adalah teknik fengolahanformula C. Oleh karena itu, peneliti
_inyuruot*
kepada masyarakat
agar
men golahLawa
Bale deng-11 menggunakan
teknik
Ini
aan
Aiadatan
penelitian lanjutan mengenai inovasi
fengotahan yang dapat memperkaya kandungan zai gizi Lawa Bale.
Q:nn
pelarutan protein. pirubahan^bentukdan
Tabel 5. Analisis Daya cerna protein pada
pengo rahan Lawa Bure Formala
A, B, dan
c
1nrun
asam
iawa
:ukup tinggi
dibandingErfrngan
protein.jeruk
*pi,
V.t"i
sekitar2,g
Umper
100 gram.6'Formula Proses yoDayacemu
F-t.i"--Perendaman Cuka Penambahan Jeruk Nipis Blansir Penambahan Jeruk Nipis Blansir Penambahan Asam Jawa
Ikan dan kelapa
sangrai
Ikan dan kelapa angrai Ikan, kelapa sangrai dan jantung pisang 38.4 50.4 35.7 49.7 67.3 89
Media Gizi
Masyarakat Indonesia, VoI. 1, No. 2, F ebruan 2012:r
Bahan Mentah lawa Bale**s Olahan Lawa Bale
Formula
B
Formula C PerlakuanFormula A
Gambar 1. Grafik Perbandingan Besar Persen Total Denaturasi
Daftar
Pustaka
Mahendradatta,
Meta.
Makanan Tradisional Sulawesi Berbasis Ikan. Makassar: MasagenaPress; 2009.
Palupi,
dkk.
Pengaruh Pengolahan TerhadapNilai Gizi
Pangan.Bogor:
Departemen Ilmudan Teknologi Pangan Fateta IPB; 2007.
Ertanto,
dkk.
Penentuan Daya Cema ProteinKacang
Komak
Secara
In-Vitro
sebagaiDiversifikasi Pangan Sumber Protein Nabati
(Skripsi).
Bogor:
Institut
Pertanian Bogor;2008.
Sumiati, Titin. Pengaruh Pengolahan Terhadap
Mutu
Cerna Protein
Ikan Mujair
(TilapiaMossambica)
(Skripsi).
Bogor:
Institut Pertanian Bogor; 2008.Nurjanah. Perubahan
Komposisi
Kimia
danVitamin Daging Udang
Ronggeng(Harpioq'uilla Raphidea)
Akibat
Perebusan.Buletin
TeknologiHasil
Perikanan. 2008;XI
(2):76-88.PERSAGi.
Tabel
Komposisi
PanganIndonesia.
Jakarta:
PT Elex
MediaKomputindo;2009.
Lingga, Lenni Asnita BR. Karakteristik Protein dan Asam Amino Daging Rajrrngan (Portunus
Pelagicus)
Akibat
Pengukusan
(Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 201 1.Rachmawati,
Heni.
Strategi
PengembanganFonrrula Protein Rekombinan ( Skripsi). Bogor:
FF ITB;2000.
DeMan,
J.
M.
Kimia
Pangan.Edisi
Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 1997.pada Ketiga Formula Olahan Lawa Bale
1. 2. J. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 90