• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH. Edisi Pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH. Edisi Pertama"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

i

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN

KARYA TULIS ILMIAH

Edisi Pertama

PROGRAM DIII ANALIS KESEHATAN

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MANGGALA

YOGYAKARTA

2011

(2)

ii

TIM PENYUSUN

BUKU PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI ANALIS KESEHATAN MANGGALA

Edisi Pertama

Penanggungjawab : Barinta Widaryanti, M.Biotech. Ketua : Drs. Ismu Djatmiko, Apt. Sekretaris : Nur Khikmah, M.Sc. Anggota : Nunung Sulistyani, M.Si.

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat diselesaikan. Panduan ini merupakan edisi pertama. Buku Panduan ini memuat tentang tata cara penyusunan Karya Tulis Ilmiah, yang meliputi antara lain : pengertian, tujuan, ruang lingkup, persyaratan, syarat pembimbing, pelaksanaan ujian, penilaian KTI, dan tehnik penyusunan KTI. Sebagai buku panduan diharapkan buku ini dapat menginformasikan dan menjelaskan terutama bagi mahasiswa dalam menyusun KTI untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan.

Segala saran perbaikan demi kesempurnaan buku panduan ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk dosen dan mahasiswa dalam menyelesaikan KTI-nya.

Yogyakarta, Januari 2011 Direktur

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

TIM PENYUSUN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Pendahuluan ... 1

B. Tujuan ... 1

C. Ruang Lingkup ... 1

BAB II KETENTUAN UMUM ... 2

A. Persyaratan KTI ... 2

B. Penetapan Pembimbing ... 2

C. Tugas dan Fungsi Pembimbing ... 2

D. Hak dan Kewajiban Pembimbing ... 2

E. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ... 3

F. Pelaksanaan Ujian ... 4

G. Penilaian Ujian ... 4

H. Pengumpulan KTI ... 5

BAB III LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH SECARA UMUM ... 6

A. Bahan dan Ukuran ... 6

B. Pengetikan ... 6

C. Aspek Bahasa dalam Karya Tulis Ilmiah ... 9

D. Penulisan Daftar Pustaka dalam Karya Tulis Ilmiah ... 14

BAB IV TEHNIK PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH ... 18

A. Penyusunan Proposal ... 18

B. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian / KTI ... 23

C. Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian dan Laporan Penelitian 26

1. Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian ... 26

(5)

v

DAFTAR PUSTAKA ... 29 LAMPIRAN ... 30

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Ruang lingkup dan cakupan bidang analis kesehatan ... 1 Tabel 2. Nilai mutu dan angka mutu KTI ... 5

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Contoh halaman judul proposal KTI ... 30

Lampiran 2. Contoh halaman persetujuan proposal ... 31

Lampiran 3. Contoh halaman judul atau sampul depan KTI ... 32

Lampiran 4. Contoh halaman pengesahan KTI ... 33

Lampiran 5. Contoh halaman pernyataan ... 34

Lampiran 6. Contoh kata pengantar ... 35

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan laporan tertulis hasil penelitian mahasiswa sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan. KTI disusun berdasarkan hasil melalui pendekatan proses ilmiah, yaitu sistematis, objektif, logis, dan empiris. Sistematis adalah melalui langkah-langkah yang disusun secara berurutan dan berkesinambungan, berawal dari penetapan masalah sampai kesimpulan. Objektif adalah berdasarkan fakta-fakta yang sebenarnya; logis adalah masuk akal; dan empiris adalah berdasarkan pembuktian fakta.

Sebelum melaksankan penelitian, mahasiswa wajib membuat proposal penelitian yang harus diseminarkan. Setelah proposal penelitian disetujui, mahasiswa harus menjalankan penelitian dan hasilnya disusun menjadi karya tulis ilmiah. Dalam rangka memberikan panduan penyusunan karya tulis ilmiah di Akademi analis Kesehatan Manggala, maka disusun buku panduan karya tulis ilmiah.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan buku panduan penulisan KTI ini adalah :

1. Sebagai pedoman bagi dosen dalam proses pembimbingan penulisan KTI 2. Sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam penulisan KTI

3. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perkuliahan untuk mata kuliah metode penelitian

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau topik karya tulis ilmiah merupakan suatu permasalahan yang menyangkut bidang analis kesehatan (Tabel 1)

Tabel 1. Ruang lingkup dan cakupan bidang analis kesehatan Ruang Lingkup

atau Bidang

Cakupan

Analis Kesehatan Mikrobiologi (parasitologi, bakteriologi, mikologi, virologi ); biokimia dan kimia klinik,

serologi/imunologi; hematologi; toksikologi; analisa air, makanan dan minuman;

histoteknologi; transfusi darah; teknik

instrumentasi; bioteknologi dan teknologi tepat guna; manajemen laboratorium

(9)

2 BAB II KETENTUAN UMUM A. Prosedur 1. Persyaratan a. Persyaratan akademik

Mahasiswa telah menempuh 116 SKS dan mendapatkan minimal nilai C untuk semua mata kuliah

b. Persyaratan administrasi

Membayar biaya penyelenggaraan KTI sesuai ketentuan 2. Penelusuran minat

Setiap mahasiswa melaksanakan KTI sesuai dengan minat dalam ruang lingkup bidang penelitian.

B. Penetapan Pembimbing

a. Setiap mahasiswa mendapatkan dua pembimbing yaitu pembimbing utama dan pembimbing pendamping

b. Pembimbing ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Direktur c. Pembimbing seharusnya sesuai dengan kompetensi bidang ilmu

d. Pembimbing utama membimbing mahasiswa dengan jumlah maksimal 10 mahasiswa

e. Pembimbing utama adalah dosen tetap AAK Manggala atau dosen tamu yang kualifikasinya tertentu.

f. Pembimbing dua membimbing mahasiswa dengan jumlah yang disesuaikan dengan kondisi

C. Tugas dan Fungsi Pembimbing

Pembimbing utama bertanggung jawab atas substansi materi, metode penelitian, teknis pembuktian, dan pembahasan, sedangkan pembimbing pendamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan penelitian dan teknik penulisan.

Fungsi pembimbing karya tulis ilmiah (KTI) adalah sebagai penyelia (supervisor), fasilitator, konselor, dan memberikan arahan / masukan (advisor) dalam proses penyusunan KTI mulai dari pengajuan topik masalah sampai penyusunan laporan.

D. Hak dan Kewajiban Pembimbing KTI

1. Hak Pembimbing KTI

(10)

3 b. Mendiskusikan topik/judul penelitian dengan mahasiswa apabila

menerima sebagai pembimbing

c. Memanfaatkan data mahasiswa bimbingannya guna penyusunan penelitian dosen dan atau dipublikasikan atas sepengetahuan mahasiswa penyusun KTI

d. Menerima honor sesuai ketentuan e. Mendapatkan angka kredit

2. Kewajiban Pembimbing KTI

a. Menyediakan waktu dan tempat yang cukup untuk konsultasi dengan mahasiswa

b. Memberikan pertimbangan atau saran-saran dan menandatangani formulir konsultasi proposal penelitian KTI dan atau KTI sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali konsultasi

c. Memantau perkembangan proses pelaksanaan penelitian hingga penyusunan naskah lengkap

d. Mencegah pelanggaran etika dalam penelitian dan penulisan KTI e. Memberikan persetujuan tentang waktu pelaksanaan sidang proposal

penelitian dan seminar KTI

f. Menandatangani proposal penelitian KTI dan atau KTI apabila telah sesuai ketentuan pada buku pedoman ini

E. Hak dan Kewajiban Mahasiaswa 1. Hak Mahasiswa

a. Mendapatkan waktu dan tempat yang cukup untuk konsultasi dengan dosen pembimbing

b. Mendapatkan pertimbangan dan saran-saran, serta mendapatkan tanda tangan pembimbing pada konsultasi proposal penelitian KTI dan atau KTI

c. Menerima atau menolak saran-saran dari pembimbing berdasarkan argumentasi ilmiah

d. Mendapatkan pemantauan perkembangan proses pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan lengkap

e. Memperoleh bimbingan KTI sekurang-kurangnya 3 kali dan menandatangani formulir konsultasi proposal penelitian KTI dan KTI

2. Kewajiban Mahasiswa

a. Mencegah pelanggaran etika dalam penulisan KTI

b. Mengikuti saran dan pertimbanagn pembimbing berdasarkan argumentasi ilmiah

(11)

4

c. Menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian, menulis laporan lengkap, dan mengikuti ujian sesuai ketentuan

d. Menyerahkan hasil penelitian kepada pembimbing dan instansi terkait lokasi penelitian

F. Pelaksanaan Ujian

1. Ujian Proposal Penelitian KTI

Ujian proposal penelitian KTI dapat dilaksanakan apabila telah terpenuhi persyaratan ujian proposal penelitian yang telah ditetapkan. Ujian proposal penelitian KTI berupa seminar yang dapat diikuti oleh mahasiswa lain. Ujian proposal penelitian bertujuan sebagai pertimbangan yang lebih cermat akan kemampuan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan metode ilmiah serta mendapatkan masukan pelaksanaan pembuktiannya.

2. Ujian KTI

Ujian KTI dapat dilaksanakan apabila telah terpenuhi persyaratan.

Pelaksanaan berupa siding KTI dengan melibatkan 3 penguji yaitu 2 pembimbing yang telah menguji pada saat ujian proposal penelitian

KTI ditambah dengan satu penguji lain. Ujian KTI tidak boleh diikuti mahasiswa lain.

G. Penilaian Ujian

Penilaian dalam ujian proposal penelitian atau ujian KTI meliputi poin-poin yang telah ditetapkan dalam formulir ujian proposal penelitian atau ujian KTI. Penilaiannya menggunakan rentang nilai absolut atau angka mutu dan huruf sebagaimana diatur dalam pedoman Akademi Analis Kesehatan Manggala.

1. Hasil ujian proposal penelitian KTI

a. Hasil ujian proposal penelitian KTI dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Dapat dilanjutkan penelitian tanpa perbaikan

2) Dapat dilanjutkan penelitian dengan perubahan berdasarkan masukan penguji

3) Tidak dapat dilanjutkan untuk penelitian dan wajib melakukan ujian ulang proposal penelitian.

b. Hasil ujian KTI dapat dikategorikan sebagai berikut : 1) Lulus tanpa perbaikan

2) Lulus dengan perbaikan

3) Tidak lulus dan mengulang ujian tanpa melakukan perbaikan kembali

(12)

5 2. Huruf mutu dan angka mutu

Penilaian KTI berpedoman nilai mutu dan angka mutu seperti pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2. Nilai mutu dan angka mutu KTI

No Nilai Absolut Angka Mutu Nilai Lambang

1 86 – 100 83 – 85 79 – 82 4,00 3,75 – 3,99 3,51 – 3,74 A 2 75 – 78 71 – 74 68 – 70 3,25 – 3,50 3,00 – 3,24 2,75 – 2,99 B 3 64 – 67 60 – 63 56 - 59 2,50 – 2,74 2,25 – 2,49 2,00 – 2,24 C 4 52 – 55 48 – 51 44 – 47 41 – 43 1,75 – 1,99 1,50 – 1,74 1,25 – 1,49 1,00 – 1,24 D 5 31 – 40 21 – 30 11 – 20 0 - 10 0,75 – 0,99 0,50 – 0,74 0,25 – 0,49 0,00 – 0,24 E H. Pengumpulan KTI

Setelah dinyatakan lulus, mahasiswa harus mengumpulkan naskah KTI dalam bentuk hard copy dan soft copy (CD) dalam format PDF, yang diserahkan ke bagian perpustakaan.

(13)

6

BAB III

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH SECARA UMUM

A. Bahan dan Ukuran

Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, dan batasan antar naskah antar bab.

1. Naskah diketik di atas kertas HVS 80 gram/m2 dengan ukuran kuarto (21 x 28 cm) dan tidak bolak balik

2. Naskah dijilid dengan kertas bufalo atau yang sejenisnya

a. Proposal penelitian dijilid tidak hard cover

b. Laporan karya tulis ilmiah dijilid hard cover

3. Warna sampul adalah biru tua

4. Warna tulisan pada sampul kuning emas

5. Batasan naskah antar bab diberi sisipan kertas tipis dengan cetakan logo AAK Manggala

B. Pengetikan

1. Alat Pengetikan

Naskah diketik dengan komputer

2. Jenis Huruf

a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman dengan font 12 untuk seluruh naskah.

1) Judul proposal penelitian/KTI : 14 bold

2) Judul bab : 12 bold

3) Subjudul : 12 bold

b. Penggunaan huruf miring/Italic digunakan pada tulisan/bahasa asing yang belum diadaptasi dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, nama latin tumbuhan atau hewan, judul buku atau singkatan resmi majalah, dan alamat referensi yang diambil dari internet pada daftar pustaka.

3. Bilangan dan Satuan

a. Bilangan diketik dengan angka (misalnya 100 gram), kecuali pada awal kalimat ditulis Seratus gram (huruf kapital pada awal paragraf)

b. Bilangan desimal ditandai dengan “koma” bukan titik, misalnya 60,5

gram

c. Satuan dinyatakan dengan singkatan umum tanpa diakhiri dengan tanda titik, misalnya 70 g, 80 kg, 15 km, 20 m

d. Bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai awal kalimat harus dieja, misalnya Lima gram daging sapi, Kalsium dalam darah

(14)

7

4. Jarak Baris

Jarak antar baris dibuat 2 spasi, kecuali untuk abstrak, kutipan langsung, judul dan isi tabel, gambar, daftar pustaka diketik 1 spasi

5. Pengisian Ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan dan jangan sampai ada ruang yang terbuang, kecuali kalau akan memulai alinea baru, persamaan daftar, gambar, subjudul atau hal-hal yang khusus.

6. Batas Tepi

Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas adalah tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3 cm

7. Alinea Baru

Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri

8. Judul/Subjudul/ Anak subjudul

a. Judul atau bab ditulis dengan huruf kapital semua dan diatur simetris di tengah (center), dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan tanda titik

b. Subjudul atau subbab ditulis dari tepi kiri, hanya huruf pertama dari tiap kata dalam kalimat yang ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung, sandang, depan, dan sejenisnya (misalnya : di, ke, dari, untuk, yang, dan).

c. Anak subjudul atau anak subbab ditulis mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama pada kata pertama yang ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru

9. Rincian ke bawah atau ke samping

Penulisan naskah yang ada rinciannya (ke bawah atau ke samping), misalnya pada akhir kalimat yang diikuti tanda titik dua (:), harus menggunakan nomor urut angka dan ditulis dalanm tanda kurung atau (...), dan setiap perpindahan nomor diakhiri dengan tanda titik koma atau (;), sebelum nomor terakhir, dan setelah nomor terakhir diakhiri dengan tanda titik. Apabila referensi yang digunakan hanya berasal dari satu buku, maka sumber referensi ditulis setelah kalimat sebelumnya. Misalnya :

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajad kesehatan adalah ( Blum, 1978) : (1) lingkungan; (2) perilaku; (3) pelayanan kesehatan; dan (4) keturunan.

(15)

8

10. Penomoran

a. Halaman

Penomoran bagian awal naskah (mulai dari halaman judul, ucapan terima kasih, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (contoh : i, ii, ... dst) dan ditempatkan di tengah bawah naskah. Penomoran pada bagian utama naskah mulai dari pendahuluan sampai dengan lampiran menggunakan angka Arab (contoh : 1, 2, ... dst). Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali pada awal bab ditempatkan di tengah bawah naskah.

b. Tabel, gambar, dan lampiran

Penomoran tabel, gambar, dan lampiran menggunakan angka Arab diikuti dengan tanda titik.

11. Penulisan tabel, gambar, dan lampiran

a. Tabel

Penulisan tabel meliputi : judul memakai huruf kapital di awal kata (Title case), ditempatkan secara simetris di atas tabel, diketik satu spasi dan letak baris berikutnya di bawah judul tabel. Tabel tidak boleh dipenggal dalam dua halaman, kecuali terpaksa harus menuliskan kata lanjutan ... di halaman berikutnya.

b. Gambar

Penulisan gambar meliputi : judul memakai huruf kapital di awal kata (Title case) diketik satu spasi dan letak baris berikutnya di bawah judul gambar. Gambar tidak boleh dipenggal dalam dua halaman, kecuali terpaksa harus menuliskan kata lanjutan ... di halaman berikutnya.

c. Lampiran

Penulisan lampiran meliputi : judul memakai huruf kapital di awal kata (Title case), diketik satu spasi dan letak baris berikutnya di bawah judul lampiran. Lampiran tidak boleh dipenggal dalam dua halaman, kecuali terpaksa harus menuliskan kata lanjutan ... di halaman berikutnya.

12. Daftar pada bagian awal naskah/laporan

Penulisan daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran pada bagian awal naskah/laporan meliputi hal-hal berikut : judul menggunakan huruf kapital ditempatkan simetris pada batas tepi atas halaman.

13. Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam penulisan naskah berpedoman pada Bahasa Indonesia baku

(16)

9 C. Aspek Bahasa dalam Karya Tulis Ilmiah

1. Ciri-ciri bahasa ilmiah

a. Bersifat formal. Oleh karena itu tingkat bahasa yang digunakan juga tingkat bahasa formal bukan harian (Johanes, 1979). Gagasan yang disampaikan didasarkan atas fakta dan tidak berpihak pada siapapun.

b. Ragam bahasa baku. Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia baku.

c. Bukan suatu dialek. Oleh karena itu, dalam KTI dihindari ungkapan-ungkapan yang berbau dialek.

d. Bahasa dalam KTI lebih komunikasi dengan pikiran daripada perasaan, bersifat tenang, sederhana, tidak emosional, tidak ekstrim, tidak berlebihan.

e. Komunikasi gagasan daalm KTI harus dinyatakan secara lengkap, jelas, ringkas, meyakinkan, dan tepat.

f. Hindari bahasa yang usang, kolot, dan basi, kata-kata yang mubazir, kalimat yang mendua arti/bermakan ganda.

g. KTI lazim menggunakan diagram, gambar, tabel dan analisis ilmu pasti.

h. Tanda baca, lambang ilmiah, singkatan, rujukan, jenis huruf dalam KTI sangat diperhatikan.

2. Pemakaian tanda baca

a. Tanda titik (.) dipakai pada :

1) Akhir kalimat

2) Singkatan nama orang

3) Singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan jabatan

4) Kata atau ungkapan yang sudah sangat umum

5) Di belakang angka atau huruf

6) Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu

b. Tanda titik (.) tidak dipakai :

1) Untuk memisahkan ribuan, jutaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.

2) Dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.

3) Singkatan lambang kimia, ukuran takaran, timbangan dan mata uang.

4) Akhir judul yang merupakan kepala ilustrasi tabel

c. Tanda koma (,) dipakai pada :

(17)

10

2) Memisahkan kalimat setara, memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, mengapit keterangan tambahan.

3) Di belakang kata atau ungkapan, penghubung antar kalimat yang terdapat pada posisi awal

4) Di belakang kata seruan.

5) Memisahkan petikan langsung dari bagian lain.

6) Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.

7) Di antara tempat penerbitan, nama penerbitan dan tahun penerbitan.

8) Di antara nama orang dan gelar akademik.

9) Di muka angka persepuluhan

d. Tanda titik koma (;) dipakai pada :

1) Memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara

2) Memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk

e. Tanda titik dua (:) dipakai pada :

1) Akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian ungkapan.

2) Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

3) Di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan

f. Tanda hubung (-) dipakai pada :

1) Untuk menyambung suku kata yang terpisah karena pergantian garis

2) Menyambung awalan dengan bagian kata di belakang

3) Menyambung unsur-unsur kata ulang

4) Untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan

5) Menyambung huruf yang dieja

6) Merangkaikan se- dengan kata yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan akhiran an, singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata

g. Tanda pisah (-) dipakai pada :

1) Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan.

2) Menegaskan adanya oposisi.

3) Di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan.

h. Tanda elipsis (....) dipakai pada :

1) Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.

2) Menunjukkan bahwa dalam suatu ketikan ada bagian yang dihilangkan.

i. Tanda petik (“) dipakai pada : 1) Mengapit petikan langsung

(18)

11

2) Mengapit judul apabila dalam suatu kalimat

3) Mengapit suatu istilah

4) Kutipan memakai spasi jika lebih dari 3 baris

5) Sebaliknya jika kurang dari 3 baris tidak perlu memakai spasi

6) Diawali tanda petik (“) dan diakhiri lagi dengan tanda petik (“). j. Tanda tanya, tanda seru, tanda kurung dan tanda kurung siku

pemakainnya ada dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

3. Pemakaian ejaan

Pedoman pemakaian ejaan, pemakaiannya dalam pedoman umum pembentukan istilah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional).

4. Pemakaian huruf dan penulisan huruf

a. Huruf kapital digunakan sebagai :

1) Huruf pertama awal kalimat

2) Huruf pertama kutipan langsung

3) Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.

4) Huruf pertama nama Tuhan, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarah.

5) Huruf pertama nama khas geografi

6) Huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

7) Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata partikel (di, ke, dari, pada, untuk, dan, yang) yang tidak terletak pada posisi awal.

8) Dipakai dalam singkatan, nama, dan gelar.

b. Pemakaian huruf miring :

1) Menuliskan judul buku, majalah dan surat kabar yang dikutip

2) Menegaskan/mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata.

3) Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

5. Singkatan dan akronim

a. Singkatan : bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas\satu huruf atau lebih.

1) Singkatan nama orang, nama gelar, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

Contoh :

(19)

12

SE. Sarjana Ekonomi

Bpk. Bapak

Kol. Kolonel

2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital.

Contoh :

DPR Dewan Perwakilan Rakyat

KTP Kartu Tanda Penduduk

3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikutu satu tanda titik.

Contoh :

dll. dan lain-lain tetapi a.n atas nama

hlm halaman u.b untuk beliau

b. Akronim

1) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Contoh :

TNI Tentara Nasional Indonesia

SIM Surat Ijin Mengemudi

2) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contoh :

Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat

3) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Contoh :

Pemilu Pemilihan Umum

Tilang Bukti pelanggaran

4) Singkatan gabungan dua kata Contoh :

Bagai ini menjadi begini

Bagai itu menjadi begitu

Sejak dari menjadi sedari

6. Di, ke, dari, daripada

a. Apabila kata “di” berfungsi sebagai awalan yang menyatakan kata

kerja pasif, maka penulisannya dirangkai dengan yang mengikutinya. Apabila berfungsi sebagai kata depan, penulisannya dipisah dari kata yang mengikutinya.

(20)

13 Contoh :

Dipukul di atas

Dikenai di mana

Dikesampingkan di samping

b. Kata “ke” sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang

mengikuti, tetapi sebagai kata depan penulisannya dipisah. Contoh :

Kedua gadis itu ke Semarang

Ketiga kali ke bawah

c. Kata “dari” dalam bahasa Indonesia pada umumnya menunjukkan

arah atau perjalanan, dan bukan kepunyaan, dalam bahasa Inggris

from bukan of.

Contoh :

dari Sabang sampai Merauke dari pagi hingga petang

d. Kata “daripada” dalam bahasa Indonesia menyatakan perbandingan

bukan kepunyaan. Contoh :

Louis lebih besar daripada Rahman ... (benar) Persatuan dan kesatuan daripada bangsa ... (salah) Akibat daripada kesenjangan kemiskinan ... (salah)

Rerata nilai anatomi kelas A lebih baik daripada kelas B ... (benar)

7. Partikel Lah, Kah, Tah, Pun

a. Partikel “lah”, “kah”, “tah” ditulis dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh :

Bacalah soal ini dengan cermat! Apakah gunanya bersusah hati?

b. Partikel “pun” ada dua macam :

1) berupa klitik unsur yang melekat pada unsur yang lain,

contoh : andaipun, adapun, meskipun, manapun, bagaimanapun, sekalipun, manapun, biarpun, sungguhpun, kendatipun.

2) “pun” sebagai kata penuh yang bersinonimdengan kata juga. - Selain keluarga, sahabat dan kenalanpun diundangnya.

(= sahabat dan kenalan juga)

- Jangankan engkau, akupun tidak sanggup menyelesaikan persoalan itu (= aku juga)

8. Angka Nol di depan Koma Desimal

a. Dalam tabel bahasa Inggris angka nol di depan koma desimal kerap kali (tidak selalu) ditiadakan atau koma di tulis dengan tanda titik.

(21)

14 Dalam bahasa Indonesia angka nol di depan desimal tidak perlu ditiadakan.

Contoh :

Inggris : 0.411 Indonesia : 0,414

0.726 0,726

b. Tanda titik yang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menandai nilai ribuan dan jutaan, dalam bahasa Inggris ditulis dengan koma. Contoh :

Inggris : 4,000,000 Indonesia : 4.000.000

3,789,000 3.789.000

D. Penulisan Daftar Pustaka dalam Karya Tulis Ilmiah

Daftar pustaka yang ditulis adalah semua pustaka yang diacu dalam proposal penelitian penelitian dan KTI, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Sumber pustaka yang digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel, KTI, skripsi, tesis, disertasi dan dokumen.

2. Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama akhir penulis pertama.

3. Baris pertama dari setiap sumber pustaka diketik dari batas tepi kiri, sedangkan letak baris ke-2 dari setiap sumber pustaka ditulis pada ketikan ke-6 dari batas tepi kiri.

4. Contoh susunan daftar pustaka sebagai berikut :

a. Buku

Buku dengan satu orang pengarang

Gunawan, A.W., 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Cetakan ke-2. Penebar Swadaya, Jakarta.

Buku dengan dua orang pengarang

Fessenden, R.J. & Fessenden, J.S., 1999, Organic Chemistry. John Wiley & Sons, New York. 17-56.

Buku dengan lebih dari 2 orang pengarang

Purcell, W.P., Bass, G.E., & Clayton, J.M., 1967. Strategy of Drug Design : A Guide to Biological Activity. John Wiley & Sons, New York.

Catatan : di dalam naskah, pengarang ditulis (Purcell et al., 1967).

Buku dengan Editor

Nasoetion, A.H., 2002. Berkelana di Antara Tahu dan Tidak Tahu. Dalam : Saefuddin, A., (Ed) Pola Induksi Seorang Eksperimentalis. IPB Press, Bogor. 61-67.

(22)

15

Buku terjemahan

Pelczar, M.JJr., & Chan, E.C.S., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi, diterjemahkan oleh Hadioetomo, R.S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S., & Angka, S.L.. UI Press, Jakarta.

Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang

[FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, 1996. Katalog Program Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. FMIPA, Bogor.

b. Jurnal

Pengarang satu orang

Johnson, M.W., 1987. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera : Agromyzidae) Infesting Commercial Watermelon Plantings in Hawaii. J Econ Entomol . 80 : 56-61.

Pengarang dua orang

Koske, R.E., & Halvorson, W.L., 1989. Scutellospora arenicola

and Glomus trimurales : Two New Species in The Endogonaceae. Mycologia. 81 : 927-933.

Pengarang 3-5 orang

Runtunuwu, S.D., Hartana, A., Suharsono, Sinaga, M.S., 2000. Penanda Molekul Sifat Ketahanan Kelapa terhadap Phytophthora Penyebab Gugur Buah. Hayati . 7 (2) : 101-105.

Pengarang Lebih dari 5 orang

Wilkinson, M.J. et al., 2000. A Direct Regional Scale Estimate of Transgene Movement from Genetically Modified Oilseed Rape to Its Wild Progenitors. Mol Ecol . 9 : 983-991.

Pengarang merupakan organisasi

[SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology, Committee on Enzymes., 1976. Recommended Method for The Determination of γ-Glutamyltransferase in Blood. Scand J Clin Lab Invest . 36 : 119-125.

c. Artikel

Artikel tanpa pengarang

Anonim, 1976. Epidemiology for Primary Health Care. Int J Epidemiol . 5 : 224-225.

Jenis artikel dalam jurnal

Jenis artikel dalam jurnal dapat berupa editorial, komunikasi singkat, catatan penelitian, ulas balik, atau ulasan.

(23)

16 Smith , K.L., 1991. New Dangers in Our Field [editorial]. Am J

Nucl Eng. 13 : 15-16

Sosromarsono, S., 1997. Tungau Merah Jeruk, Panonychus citri

(McGregor) : Pendatang Baru di Indonesia [komunikasi singkat]. Bul HPT. 9 : 38-39.

Artikel dengan halaman terputus

Crews, D., & Gartska, W.R., 1981. The Ecological Physiology of The Garter Snake. Sci Am. 245 : 158-164, 166-168.

Artikel cetak ulang

Young, D.S., 1987. Implementation os SI Units for Clinical Laboratory Data : Style Spesification and Convertion Tables.

Ann Intern Med . 106 : 114-129. Cetak ulang dalam J Nutr

1990 ; 120 : 20-35.

Hasil penelitian yang dipublikasikan, tetapi belum terbit

Achmadi, S.S., 2002. Produksi Pigmen oleh Spirulina plantesis

yang Ditumbuhkan pada Media Lateks Pekat. Hayati, in press. Achmadi, S.S., 2002. Produksi Pigmen oleh Spirulina plantesis

yang Ditumbuhkan pada Media Lateks Pekat. Hayati, siap terbit.

Artikel dalam Prosiding

Widaryanti, B., E. Meiyanto, & S. Moeljopawiro., 2009. Antiproliverative and Apoptotic Effect of Red Fruit Extract (Pandanus conoideus Lamk) and Its Active Fraction on T47D Cells. Di dalam: Seminar Nasional Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXXVI; Yogyakarta, 13-14 Mei 2009. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 113-122.

d. Abstrak

Widaryanti, B., E. Meiyanto, & S. Moeljopawiro., 2009. Efek Antiproliferasi dan Apoptosis Sari Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk) dan Fraksi Aktifnya terhadap Sel T47D. [abstrak]. Di dalam: Seminar Nasional Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXXVI; Yogyakarta, 13-14 Mei 2009. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 29. Abstr no 6.

e. KTI, Skripsi, Tesis, Disertasi

Musfirotun, Y., 2010. Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Lansia Perokok dan Lansia Tidak Perokok di Desa Tambakrejo Tempel, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Analis Kesehatan Manggala, Yogyakarta.

(24)

17 Puspitasari, A.D., 2010. Perbandingan Metode Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi Bee Propolis dari Lebah Madu (Apis mellifera) Berdasarkan Kadar Flavonoid Total Dihitung Sebagai Rutin,

Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sulistyani, N., 2009. Koinokulasi Galur Pseudomonas sp. dan

Bacillus sp. dengan Brandyrhizobium japonicum dalam Pemacuan Pertumbuhan dan Pengendalian Cendawan Patogen Akar Tanaman Kedelai, Tesis, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Murdiyanto, E., 2003. Remitans Migran Sirkular dan Gejala Perubahan Struktur Sosial di Pedesaan Jawa : Kasus di Dusun Trukan Yogyakarta, Disertasi, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

f. Surat Kabar

Budiarso, I.T., 24 Des 1995. Suami Mandul atau Menurun Keperkasaannya : Akibat Pencemaran Mikotoksin dan Pestisida? Kompas : 11 (kolom 6-8)

g. Dokumen

[Pusdiknakes] Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.00.06.2.4.3199 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Jenjang Pendidikan Tinggi Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta.

h. Situs Website

Adsavakulchai, S., Baimai, V., Prachyabrued, W., Gore ,P.J., & Lertlum, S., 1998. Morphometric Study Using Wing Image Analysis for Identification of Bactrocera dorsalis Complex (Diptera: tephritidae). WWW J Biol. 3 (5). Diaskes 19 Maret

1999, dari

(25)

18

BAB IV

TEKNIK PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Teknik penyusunan proposal penelitian dan laporan KTI bagi program D III bidang kesehatan di lingkungan Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta, disusun dengan berpedoman pada kaidah-kaidah penulisan suatu proposal penelitian dan laporan KTI secara umum, dengan menyesuaikan lingkup kekhasan laporan penelitian untuk menyelesaikan pendidikan bidang keahlian analis kesehatan di AAK Manggala Yogyakarta.

A. Penyusunan Proposal Penelitian

Proposal penelitian penelitian untuk KTI terdiri atas: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian.

1. Halaman Judul

Halaman Judul memuat: judul penelitian, maksud penelitian, lambang AAK Manggala, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi yang dituju dan waktu pengajuan

a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, informatif, menarik tidak lebih dari 20 kata, tetapi jelas dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang beraneka ragam.

b. Maksud proposal penelitian penelitian adalah untuk menyusun KTI pada program D III analis kesehatan AAK Manggala Yogyakarta

c. Lambang AAK Manggala dengan diameter pasang sekitar 5,5 cm.

d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat, nomor induk mahasiswa dicantumkan di bawahnya

e. Instansi yang dituju adalah Diploma III Analis Kesehatan AAK Manggala Yogyakarta yang sedang diikuti

f. Waktu pengajuan ditulis dengan memasang tahun di bawah Diploma III Analis Kesehatan AAK Manggala

2. Halaman Persetujuan

Halaman ini berisi persetujuan pembimbing KTI dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan

a. Kata Pengantar

Dalam kata pengantar, harus diatur point-pointnya, yaitu :

1) Kata pengantar;

2) Puji syukur;

3) Judul pengantar untuk apa;

4) Ucapan terima kasih

(26)

19

6) Kota, tanggal, dan penyusun

b. Bab I Pendahuluan

Bagian ini memuat: Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang lingkup, Manfaat penelitian, Keaslian penelitian

1) Latar belakang

Latar belakang masalah berisi: hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Apa saja hal/masalah/pengetahuan baru yang perlu untuk diteliti setelah mengetahui hasil penelitian sebelumnya. Refesensi/literatur pustaka yang terkait dengan masalah yang diajukan atau alas an mengapa perlu dilakukan penelitian dengan topik tersebut.

2) Rumusan masalah

Rumusan masalah berisi pernyataan introgratif yang singkat, padat dan jelas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat aktif tentang satu atau dua variabel atau konsep. Fokus rumusan masalah adalah uraian variabel, penelaahan hubungan antara variabel dan penetapan perbedaan antara 2 kelompok tentang variabel tertentu. Format rumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimanakah variabel X diuraikan dalam populasi

khusus?

b) Apakah persepsi tentang variabel X pada populasi khusus? c) Apakah variabel X mempunyai hubungan dengan variabel

Y dan Z pada populasi khusus?

d) Bagaimanakah perbedaan antara variabel X dan Y pada populasi khusus?

e) Apakah ada perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 tentang variabel X?

3) Tujuan penelitian

Tujuan terkait dengan masalah yang akan diteliti/dipecahkan. Tujuan dapat dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus merupakan rincian tujuan umum menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik.

Format yang dapat digunakan dalam merumuskan tujuan umum adalah:

a) Mengidentifikasi karakteristik variabel X pada populasi khusus (identifikasi)

b) Menguraikan keberadaan variabel X pada populasi khusus (uraian)

c) Menganalisis hubungan antara variabel X dan variabel Y pada populasi khusus (hubungan)

(27)

20 d) Menentukan perbedaan antara kelompok 1 dengan kelompok 2 tentang variabel X pada populasi khusus (perbedaan)

4) Ruang lingkup

Ruang lingkup adalah bidang profesi analis kesehatan dengan cakupan jenis-jenis pekerjaan yang dewasa ini menjadi kegiatan suatu profesi atau yang diantisipasi akan berkembang menjadi kegiatan profesi (Tabel 1).

5) Manfaat penelitian

Manfaat penelitian disebutkan secara spesifik dengan hasil-hasil yang akan diperoleh dari penelitian dan cara pemanfaatan hasil penelitian

6) Keaslian penelitian

Mengemukakan hasil-hasil penelitian yang sejenis dengan menekankan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan

c. Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi: tinjauan teori, landasan teori atau kerangka teori, kerangka konsep, hipotesis/pertanyaan penelitian

1) Tinjauan teori adalah uraian sistematis tentang teori-teori, acuan/standar atau hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan. Dalam uraian ini, sebaiknya terlebih dahulu dikemukakan hal-hal yang terkait dengan konsep yang nantinya akan menjadi variabel terikat, diikuti dengan uraian konsep yang nantinya akan menjadi variabel bebas. Selain itu, perlu dikemukakan fakta-fakta yang sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya, serta berbagai cara pengukuran masing-masing variabel, yang salah satunya nanti digunakan dalam metode penelitian (Bab III). Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan

2) Landasan teori merupakan intisari dari tinjauan teori, disusun sendiri oleh peneliti dengan alinea-alinea, sekitar setengah hingga duapertiga halaman. Dalam uraian ini telah tersirat adanya hubungan sebab akibat antara satu konsep dengan konsep lainnya. Dengan kata lain, landasan teori merupakan teori baru yang akan digunakan sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

3) Kerangka Konsep / Kerangka Teori merupakan bagan yang sistematis, dibangun dari landasan teori, yang menggambarkan

(28)

21 hubungan sebab akibat atau pengaruh antara satu konsep dengan konsep lainnya, bersumber dari suatu Sumber Pustaka

4) Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari kerangka konsep atau tinjauan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan masih harus dibutikan kebenarannya

d. Bab III Metode Penelitian

Metode penelitian berisi: Jenis Penelitian, tempat dan waktu penelitian, Variabel Penelitian dan Definisi Operasional, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan dan Analisis Data.

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian mencakup desain penelitian yang akan dipakai, bagaimana taraf analisnya dan prosedur pelaksanaan penelitian/jalannya penelitian.

a) Desain penelitian berisi jenis penelitian yang akan dilaksanakan yaitu berdasarkan ruang lingkup dibedakan menjadi penelitian klinis, lapangan dan laboratorium.

Berdasarkan ada atau tidaknya analisis hubungan antar variabel dibedakan menjadi penelitian deskriptif dan analitik.

b) Taraf analisis berupa deskriptif dan inferensial. Deskriptif berupa ungkapan masalah yang sedang dikaji setiap aspek apa adanya kemudian dilakukan tindakan perbaikan. Inferensial berisi menghubungkan atau mencari hubungan antar fakta, dikaji jenis hubungan tersebut kemudian digeneralisasikan.

c) Jalannya penelitian merupakan suatu bagan/skema yang menggambarkan bagaimana jalannya penelitian yang dilengkapi dengan keterangan yang cukup rinci tentang cara pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.

2) Tempat dan Waktu penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian meliputi:

a) Penelitian di laboratorium, penelitian dilakukan di tempat khusus untuk mengadakan kegiatan / studi ilmiah dan kerja ilmiah.

b) Penelitian lapangan: penelitian dilakukan pada situasi kehidupan yang sebenarnya.

(29)

22

c) Penelitian kepustakaan: penelitian yang memanfaatkan data informasi yang diperoleh dari bahan-bahan bacaan yang terdapat di perpustakaan.

Waktu penelitian merupakan waktu yang digunakan untuk pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium

3) Variable Penelitian dan Definisi Operasional

a) Variable Penelitian

Uraikan variable yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan dengan jelas, termasuk jenis dan kisaran skala pengukurannya (skala nominal, ordinal, interval dan rasio).

b) Definisi Operasional

Definisi operasional variable kemukakan definisi / batasan / pengertian dari variable-variabel yang digunakan dalam penelitian, serta skala pengukuran dan parameter yang digunakan.

4) Populasi dan Sampel

a) Populasi

Sebutan kumpulan/jumlah keseluruhan dari unit analisis dari mana sample diperoleh/dipilih. Harap dibedakan antara populasi, sampling dan populasi sasarannya.

b) Sampel

Kemukakan kerangka sampel, besar dan cara pengambilan sampel dengan alasan mengapa sampel sebesar itu dan mengapa pengambilan sampel dilakukan seperti itu.

5) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari wawancara/penyebaran kuesioner dan pemeriksaan laboratorium. Data sekunder diambil dari catatan medik pasien atau hasil pemeriksaan laboratorium. Bila pengumpulan data memerlukan wawancara, maka format kuesioner harus dilampirkan di akhir laporan. Bila pengumpulan data yang memerlukan analisis laboratorium perlu dijelaskan cara pengambilan dan penanganan mulai pengambilan, penyimpanan, pengangkutan specimen (misal urin, darah, tinja, cairan tubuh, dll.) dan metode analisis yang sudah baku yang akan digunakan. Bila metode analisis perlu dimodifikasi, jelaskan caranya dan mengapa. Selain itu, perlu dijelaskan cara kerja dari pemeriksaan laboratorium tersebut.

(30)

23

6) Pengolahan dan Analisis Data

Kemukakan cara manual, komputer dimulai data editing formulasi, data entry, cleaning, analisis univariat, bivariat, ataupun multivariate. Kalau perlu diberikan contoh “Dummy Tables”.

e. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ditujukan:

1) Tahap-tahap penelitian

2) Rincian kegiatan pada setiap tahap

3) Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap

Jadwal penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. Jadwal penelitian bisa dicantumkan di lampiran.

f. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal penelitian penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannya ke kanan yaitu:

1) Buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

2) Majalah: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan resminya, jilid dan nomor halaman yang diacu.

g. Lampiran

Dalam lampiran (kalau ada) terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner dan sifatnya hanya melengkapi proposal penelitian penelitian.

B. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian/KTI

Bagian-bagian laporan hasil penelitian:

1. Bagian Awal

Bagian awal mencakup Halaman Sampul Depan, Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar , Daftar Lampiran, Arti dan Singkatan, Intisari.

a. Halaman Sampul Depan

1) Judul KTI, dibuat singkat seperti uraian dalam proposal penelitian.

(31)

24

2) Maksud KTI, untuk memenuhi sebagian persyarat memperoleh gelar Ahli Madya D-III Kesehatan jurusan sesuai dengan bidang pendidikan yang ditempuh.

3) Lambang AAKM Yogyakarta, dengan diameter 5,5cm.

4) Nama mahasiswa, ditulis lengkap tidak boleh memakai singkatan, nomor mahasiswa dicantumkan dibawah nama.

5) Instansi yang dituju ialah Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta.

6) Tahun penyelesaian KTI ialah tahun ujian KTI terakhir dan ditempatkan di bawah tulisan Yogyakarta.

b. Halaman Judul

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi diketik di atas kertas putih.

c. Halaman Pengesahan

Memuat tanda tangan pembimbing dan para penguji, tanggal ujian.

d. Halaman Pernyataan

Memuat pernyataan tentang KTI hasil karya sendiri dan sumber informasi yang diperoleh dicantumkan dalam daftar pustaka

e. Kata Pengantar

Mengandung uraian singkat tentang maksud KTI, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih.

f. Daftar Isi

Memberi gambaran secara menyeluruh tentang isi KTI sebagai petunjuk pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab anak sub judul. Dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, anak sub judul dan nomor halaman.

g. Daftar Tabel

Memuat urutan judul tabel serta nomor halaman.

h. Daftar Gambar

Berisi urutan judul gambar dan nomor halaman.

i. Daftar Lampiran

Berisi urutan lampiran dan nomor halaman.

j. Daftar Arti Lambang dan Singkatan

Bila digunakan banyak lambang dan singkatan, dibuat daftar dengan arti dan satuannya.

k. Intisari

Ditulis dalam bahasa Indonesia dan merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan penelitian, cara dan hasil penelitian. Tujuan penelitian disarikan pada latar belakang, jalannya penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan. Intisari tidak kurang dari 3 alinea dan

(32)

25 panjang tidak lebih dari 1 halaman. Kata kunci ditulis di bagian bawah dari intisari.

2. Bagian Isi

Mengandung bab-bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran.

a. Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, keaslian penelitian dan manfaat penelitian.

Dalam bab ini, latar belakang masalah hamper sama dengan yang terdapat pada proposal penelitian, ada kemungkinan diperluas, sebab didalamnya terdapat rumusan masalah, luasnya penelitian dan manfaat penelitian. Tujuan penelitian umum dan khusus sama pada proposal penelitian.

b. Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mungkin telah diperluas dengan keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

c. Bab III Metode Penelitian

Berisi jenis peelitian, langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Desain penelitian, variable yang dipelajari dan perlakuan kisaran nilainya diuraikan dengan jelas. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian, cara mengambil dan berapa besar sampel, cara pengumpulan sampel, cara pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara rinci. Tes statistik yang sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian.

Kelemahan dan keterbatasan cara yang digunakan, sumber dan besar kesalahan dalam pelaksanaan dan rekomendasi untuk meminimalkan terjadinya kesalahan.

d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian ini memberikan uraian semua temuan dan data, disajikan rapi, sistematis, sederhana sehingga mudah pembahasan antar interpretasi dan pengambilan kesimpulan. Penyajian dalam bentuk tabel, gambar, foto, grafik, sesuai dengan keperluan dengan judul sesuai isi. Pada alinea pertama dikemukakan bahwa hasil penelitian dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.

Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan secara statistik (tampilan hubungan antara berbagai variable), penjelasan teoritik (antara masalah dan kenyataannya). Penjelasan data (data secara kuantitatif maupun kualitatif), dalam hal perbedaan atau persamaan sebaliknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan

(33)

26 hasil penelitian terdahulu yang sejenis, lalu dibahas dengan hasil penelitian yang sama dengan penelitian sekarang.

Kutipan harus menyebut nama peneliti diantara tanda kurung. Pembahasan sistematik dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit.

e. Bab V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Kesimpulan juga dapat berupa ungkapan yang dapat dilihat dari tujuan dan implikasi yang mungkin timbul berdasarkan hasil penelitian. Dapat juga dikemukakan bahwa kegiatan penelitian tidak selesai dilaksanakan dan penemuan yang menonjol. Ingat kesimpulan yang keliru dapat menyesatkan peneliti yang lain.

Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penelitian, diajukan pada peneliti lain dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan.

3. Bagian Akhir

Terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.

Daftar Pustaka sama seperti pada proposal penelitian atau boleh lebih. Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan yang berfungsi melengkapi uraian yang telah disajikan dalam isi, namun bukan merupakan data mentah atau yang tidak terlalu penting.

C. Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian dan Laporan Penelitian / KTI

Menurut urut-urutan tentang penulisan proposal penelitian, laporan penelitian seperti tersebut dibawah ini:

1. Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian a. Bagian Awal meliputi:

Halaman Judul Halaman Persetujuan Halaman Kata Pengantar Daftar Isi

Daftar Tabel (kalau ada) Daftar Gambar (kalau ada) Daftar Lampiran (kalau ada)

(34)

27

b. Bagian Isi meliputi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Ruang Lingkup E. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

B. Kerangka Teori / Kerangka Konsep C. Pertanyaan Penelitian

D. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian C. Variable Penelitian

D. Definisi Operasional Variabel E. Populasi dan Sampel

F. Teknik Pengumpulan Data G. Pengolahan dan Analisis Data

c. Bagian Akhir meliputi :

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Jadwal Penelitian Instrumen / kuesioner

2. Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian/KTI a. Bagian Awal meliputi :

Halaman Sampul Depan Halaman Judul

Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi

Daftar Tabel (kalau ada) Daftar Gambar (kalau ada) Daftar Lampiran (kalau ada)

Daftar Arti dan Singkatan (Kalau ada) Intisari

(35)

28

b. Bagian Isi meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Ruang Lingkup E. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

B. Kerangka Teori/ Kerangka Konsep C. Pertanyaan Penelitian

D. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian / Desain Penelitian B.Tempat dan Waktu Penelitian C.Variable Penelitian

D.Definisi Operasional Variabel E. Populasi dan Sampel

F. Teknik Pengumpulan Data G.Pengolahan dan Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

c. Bagian Akhir meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Instrumen/kuesioner Jadwal penelitian Dokumen, dll

(36)

29

DAFTAR PUSTAKA

[APA] American Psychological Association, 2001. Publication Manual of the American Psychological Association. Diakses 10 November 2010 dari www.wisc.edu/writing.

[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1972. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Balai Pustaka, Jakarta.

Gunawan, A.W., Suminar, S.A., & Laksmi, A., 2007. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Edisi ke-2. IPB Press, Bogor.

Musfirotun, Y., 2010. Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Lansia Perokok dan Lansia Tidak Perokok di Desa Tambakrejo Tempel, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Analis Kesehatan Manggala, Yogyakarta.

[Panitia Skripsi Fakultas Farmasi UGM], 2006. Buku Petunjuk Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Fakultas Farmasi, Yogyakarta.

[Poltekes Depkes RI] Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Panduan Karya Tulis Ilmiah D-III dan Skripsi D IV Kesehatan. Poltekes Depkes RI, Yogyakarta.

Priantoro, A.T. et al, 2009. Penggunaan Obat Tradisional pada Terapi Berbasis Ilmiah : Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) dan Poko (Mentha sp.). Di dalam : Prosiding Ilmiah Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXXVI. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Puspitasari, A.D., 2010. Perbandingan Metode Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi Bee Propolis dari Lebah Madu (Apis mellifera) Berdasarkan Kadar Flavonoid Total Dihitung Sebagai Rutin, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sulistyani, N., 2009. Koinokulasi Galur Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. dengan Brandyrhizobium japonicum dalam Pemacuan Pertumbuhan dan Pengendalian Cendawan Patogen Akar Tanaman Kedelai, Tesis, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

(37)

30 Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Proposal KTI

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN

PADA LANSIA PEROKOK DAN LANSIA TIDAK PEROKOK DI DESA TAMBAKREJO TEMPEL

3 spasi

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

3 spasi

Diajukan oleh : Yuliana Musfirotun

07375 3 spasi

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MANGGALA YOGYAKARTA

(38)

31 Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan Proposal Penelitian KTI

Proposal Karya Tulis Ilmiah

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN

PADA LANSIA PEROKOK DAN LANSIA TIDAK PEROKOK DI DESA TAMBAKREJO TEMPEL

Diajukan oleh : Yuliana Musfirotun

07375

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Suryanto, S.Si Tanggal ...

Pembimbing II

(39)

32 Lampiran 3. Contoh Halaman Judul atau Sampul Depan KTI

KARYA TULIS ILMIAH

3 spasi

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN

PADA LANSIA PEROKOK DAN LANSIA TIDAK PEROKOK DI DESA TAMBAKREJO TEMPEL

3 spasi

Untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan

Disusun Oleh : Yuliana Musfirotun

07375 3 spasi

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MANGGALA YOGYAKARTA

(40)

33 Lampiran 4. Contoh halaman Pengesahan KTI

KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN

PADA LANSIA PEROKOK DAN LANSIA TIDAK PEROKOK DI DESA TAMBAKREJO TEMPEL

Disusun oleh : Yuliana Musfirotun

07375

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal : ...

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Penguji I Penguji II

Dr. Harundriyo, MPH Suryanto, S.Si

Penguji III

Barinta Widaryanti, M. Biotech.

Mengetahui :

Direktur Akademi Analis Kesehatan Manggala

(41)

34 Lampiran 5. Contoh Halaman Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, September 2010

Yuliana Musfirotun

(42)

35 Lampiran 6. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyusunan Karya Tulus Ilmiah yang berjudul “Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Lansia Perokok dan Lansia Tidak Perokok Di Desa Tambakrejo Tempel” dapat diselesaikan.

Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan di Akademi Analis Kesehatan Manggala. Karya tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ;

1. Direktur AAK Manggala 2. Pembimbing KTI

3. Pimpinan Institusi tempat penelitian 4. Sejawat (laboratorium, teman kuliah)

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Karya Tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, September 2010

(43)

36 Lampiran 7. Contoh Penulisan Intisari

Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Lansia Perokok dan Lansia Tidak Perokok di Desa Tambakrejo Tempel

Oleh : Yuliana Musfirotun

07375

INTISARI

Merokok adalah kegiatan menghisap asap rokok secara langsung. Merokok merupakan salah satu penyebab kekurangan oksigen di dalam darah. Kadar hemoglobin berhubungan dengan jumlah oksigen yang diangkut dan diedarkan oleh darah. Oksigen yang diangkut oleh darah akan semakin banyak jika hemoglobin dalam keadaan normal. Jika kadar hemoglobin seseorang rendah maka akan terjadi anemia. Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar hemoglobin pada laki-laki lansia perokok dan laki-laki lansia tidak perokok di Desa tambakrejo Tempel.

Metode penelitian dengan pendekatan crossectional yaitu mencuplik sebuah sampel dari populasi dalam satu waktu, dan memeriksa status paparan dan status penyakit pada titik waktu yang sama dari masing-masing individu dalam sampel tersebut. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan hemoglobin adalah metode Sahli. Objek penelitian adalah laki-laki lansia perokok dan laki-laki lansia tidak perokok di Desa Tambakrejo. Data yang diperoleh diolah dengan statistk

Independent Sampel T test.

Hasil data statistik uji T-test diperoleh nilai t hitung 3,399; nilai sig 0,026 kurang dari 0,05 yang berarti ada perbedaan kadar hemoglobin lansia perokok dan lansia tidak perokok di desa Tambakrejo Tempel.

Gambar

Tabel 2. Nilai mutu dan angka mutu KTI

Referensi

Dokumen terkait

verba makan berubah menjadi nomina makanan (afiksasi), verba tumbuh berubah menjadi nomina tumbuh- tumbuhan (reduplikasi), dan verba makan menjadi nomina meja

[r]

Hanya kebersihan yang kurang karena sebelum masuk ke dalam pasar di depan terdapat tumpukan sampah yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan pembeli karena menimbulkan

Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari

Mayer [5] menggambarkan multimedia sebagai presentasi dari materi dengan menggunakan dua media, kata (baik narasi maupun tertulis) dan gambar (foto, grafik, diagram,

kibat dari gerakan-gerakan yang berasal dari dalam bumi (endogen) maka struktur-struktur yang ada pada *one panasbumi sangat berpengaruh terhadap keadaan reservoirnya.

Selain  itu,  survey  pemerintah  Jepang  mengindikasikan  terdapatnya  potensi  pelemahan  kembali  pada  perekonomian  Jepang  pada  beberapa  kwartal  mendatang. 

Dari apa yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan dakwah kiai Akhsan mempunyai pengaruh yang rendah atau lemah terhadap aplikasi berpakaian muslimah masyarakat