Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Visualisasi Informasi
dan Relasi Fungsi
Lingkup Subpokok Bahasan Lingkup Subpokok Bahasan Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik
Relasi dan Fungsi antar Dua Peubah
DAFTAR ISI
1. Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik:
• • • •
Jenis peubah pada data
Grafik peubah kategori dan grafik peubah kuantitatif Interpretasi grafik
Membentuk grafik dengan Excel
2. Relasi dan Fungsi:
• •
Peubah bebas dan terikat Relasi dan fungsi
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berhadapan dengan data.
Misalnya di media cetak terdapat data hasil
pemilihan daerah suatu propinsi atau data hasil ekspor komoditi pertanian Indonesia pada tahun tertentu.
Dengan menggunakan data tersebut dapat diperoleh
berbagai informasi yang diperlukan.
Sebagai contoh, dengan menggunakan data hasil pemilihan daerah dapat diperoleh informasi jumlah pemilih masing-masing calon kepala daerah.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Data mentah dalam bentuk deretan angka atau tabel sulit untuk diperkirakan dan dipelajari polanya.
Untuk memudahkan kita dalam memahami
informasi apa saja yang dapat diperoleh dari data, seringkali data divisualisasikan dalam bentuk grafik atau tabel.
Visualisasi data dalam bentuk grafik dan bagan
(chart) memudahkan kita ‘merasakan’,
memperkirakan dan mempelajari pola, dan
mengetahui kecenderungan yang sebelumnya tidak terlihat jelas pada data.
Latar Belakang
Informasi-informasi yang diperoleh dari data menggambarkan karakteristik suatu objek atau seseorang.
Setiap objek atau seseorang dapat mempunyai karakteristik yang berbeda dengan objek atau
seseorang lainnya. Karakterisitik ini dikenal sebagai
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Sebelum mempelajari grafik dan bagan, akan dibahas mengenai peubah.
Agar kita dapat membentuk grafik atau bagan yang tepat, kita harus mengetahui jenis peubah pada
data.
Peubah adalah sebuah karakteristik dari sebuah objek atau seseorang yang dapat berbeda dari satu objek/seseorang
Peringkat Nama Klub Gaji Per Bulan (€)
1 Cristiano Ronaldo Real Madrid FC 1.083.000 2 Zlatan Ibrahimovic FC Barcelona 1.000.000 3 Lionel Messi FC Barcelona 875.000 4 Samuel Eto'o Internazionale 875.000 5 Ricardo Kaka Real Madrid FC 833.000 6 Emmanuel Adebayor Manchester City 708.000 7 Karim Benzema Real Madrid FC 708.000 8 Carlos Teves Manchester City 666.000 9 John Terry Chelsea FC 625.000 10 Frank Lampard Chelsea FC 625.000
Latar Belakang
Untuk mengenali peubah pada data, berikut ini adalah data pemain sepak bola terkaya tahun 2010:
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Setiap pemain sepak bola memiliki 3 karakteristik dari peringkat, klub, dan gaji per bulan.
Setiap baris dari tabel mewakili masing-masing pemain bola;
Setiap kolom mewakili peubah yang berbeda;
Peubah peringkat dan peubah gaji per bulan merupakan peubah-peubah kuantitatif;
Peringkat Nama Klub Gaji Per Bulan (€)
1 Cristiano Ronaldo Real Madrid FC 1.083.000 2 Zlatan Ibrahimovic FC Barcelona 1.000.000 3 Lionel Messi FC Barcelona 875.000 4 Samuel Eto'o Internazionale 875.000 5 Ricardo Kaka Real Madrid FC 833.000 6 Emmanuel Adebayor Manchester City 708.000 7 Karim Benzema Real Madrid FC 708.000 8 Carlos Teves Manchester City 666.000 9 John Terry Chelsea FC 625.000 10 Frank Lampard Chelsea FC 625.000
Latar Belakang
Peubah Kategori Peubah Kuantitatif Peubah KuantitatifDipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Latar Belakang
Materi yang akan dibahas pada lingkup subpokok
bahasan visualisasi informasi dengan gambar dan grafik terdiri dari:
Grafik
Interpretasi Grafik
GRAFIK Grafik Grafik Peubah Kuantitatif
Peubah kuantitatif: peubah dengan karakteristik
ukuran angka dan urutan, biasanya terdapat satuan
yang pasti. Seperti penghasilan (juta/ tahun).
Grafik Peubah Kategori
Peubah kategori: peubah dengan karakteristik menggunakan ukuran skala angka atau urutan yang dapat dikategorikan. Misalnya
penghasilan ‘rendah’, ‘sedang’,dan ‘tinggi’.
Sumber: Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
GRAFIK PEUBAH KATEGORI
Jenis grafik yang biasa digunakan untuk
memvisualisasikan data yang memiliki peubah kategori adalah:
Grafik Garis Grafik Batang
Bagan Lingkaran
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK PEUBAH KATEGORI
Bagan lingkaran dan grafik batang dapat juga digunakan untuk
merepresentasikan peubah
kuantitatif dimana angka-angka peubah kuantitatif dapat dibedakan hanya dalam beberapa kategori.
BAGAN LINGKARAN
Bagan lingkaran adalah bagan yang
merepresentasikan informasi sebagai bagian- bagian dalam lingkaran yang disebut sektor.
• Setiap sektor menunjukkan satu kategori, dan besar sektor sesuai dengan persentase kategori. Dengan kata lain bagan lingkaran digunakan untuk menjelaskan proporsi tiap kategori.
Bagan lingkaran tidak sesuai untuk semua data, hanya data yang dapat dikelompokkan menjadi sejumlah kategori.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia BAGAN LINGKARAN Total persentase kategori harus 100% Sektor
Setiap sektor mewakili satu kategori
Data harus dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori.
Kelompok Pelanggan Mwatt Persen listrik Sosial 3,082,428 2% Rumah Tangga 50,184,18`7 39% Bisnis 22,926,282 18% Industri 47,968,859 37% Publik 4,857,099 4% BAGAN LINGKARAN
Berikut adalah data listrik yang didistribusikan kepada pelanggan menurut kelompok pelanggan tahun 2008:
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
BAGAN LINGKARAN
Tabel data listrik di atas memiliki peubah kategori, yaitu kelompok pelanggan, sehingga data dapat dikategorikan menurut kelompok pelanggan.
Peubah Mwat dan peubah persen listrik merupakan peubah-peubah kuantitatif yang nilainya dapat
dibedakan pada beberapa kategori sehingga bagan lingkaran dapat digunakan untuk mengorganisasikan data.
Tiap sektor pada bagan lingkaran mewakili persentase dari total pelanggan. Misalnya sektor 2% mewakili
kelompok pelanggan sosial dengan distribusi listrik sebesar 3,082,428 Mwat.
GRAFIK BATANG
Grafik batang menggambarkan
setiap kategori dengan sebuah
batang vertikal atau horisontal.
• Panjang batang adalah persentase dari total nilai kategori, proporsi dari nilai kategori, atau nilai kategori;
• Jika data dapat direpresentasikan dengan bagan lingkaran, maka data dapat juga direpresentasikan dengan grafik batang.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK BATANG
Batang
Setiap batang mewakili satu kategori
Tinggi batang adalah
persentase dari total nilai kategori, proporsi dari nilai kategori, atau
Kelompok Pelanggan Mwatt Persentase listrik Sosial 3,082,428 2% Rumah Tangga 50,184,18`7 39% Bisnis 22,926,282 18% Industri 47,968,859 37% Publik 4,857,099 4% P er se n tase L istr ik GRAFIK BATANG
Data listrik yang didistribusikan kepada pelanggan menurut kelompok pelanggan tahun 2008 juga dapat dinyatakan dalam grafik batang.
Sumber: Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id
0% 50% 40% 30% 20% 10%
Data Kelompok Pelanggan Listrik Tahun 2008
Bulan Jumlah Karet (Kg) Januari 177.240.990 Febuari 197.100.497 Maret 186.582.234 April 197.047.862 190000000 185000000 180000000 175000000 170000000 165000000 200000000 195000000
Januari Febuari Maret April
GRAFIK BATANG
Berikut contoh menarik dari data ekspor karet periode Januari-April 2006: Ekspor Karet Periode Januari-April 2006 Jumlah Karet (Kg) 12.3% 9,8% 14,3% 10,4% Bulan Sumber: http://database.deptan.go.id/eksim/hasileksporSubsek.asp
GRAFIK BATANG
Batang Februari memiliki label 197.100.497 dan
9,8%. Batang Maret memiliki label 186.582.234 dan 14,3%. Persentase menyatakan persentase jumlah karet yang diekspor dibanding jumlah ekspor
komoditas pada tahun 2006.
Walaupun jumlah ekspor karet pada bulan Maret menurun dibanding dengan jumlah ekspor karet bulan Februari, namun persentase jumlah ekspor karet bulan Maret lebih tinggi dari bulan Februari jika dihitung dari jumlah ekspor komoditas pada tahun 2006.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Ketika nilai pengamatan
berubah, misalnya terhadap
perubahan waktu, maka grafik
yang tepat untuk
memvisualisasikan data adalah
grafik garis
.
• Grafik garis baik juga untuk
membandingkan perubahan beberapa kelompok data secara langsung.
GRAFIK GARIS
Grafik garis
digunakan untuk menyajikan data
yang berbentuk tren, sehingga dapat
diperoleh gambaran mengenai
perkembangan suatu objek tertentu.
Tahun Mangga Jeruk 1995 0.89 0.14 1996 0.78 0.09 1997 1.09 0.70 1998 1999 0.60 0.83 0.49 0.45 2000 2001 0.88 0.92 0.64 0.69 2002 1.40 0.97 2003 2004 1.53 1.44 1.53 2.07 2005 1.41 2.21 2006 1.62 2.57 2007 1.82 2.63 2008 2.01 2.31 2009 2.24 2.13
Sumber: Badan Pusat Statistik, http://www.bps.go.id
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Berikut adalah data produksi buah-buahan di Indonesia (juta ton): 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 Mangga Jeruk
GRAFIK GARIS
Data di atas terdiri dari data kelompok mangga dan data kelompok jeruk.
Tahun merupakan peubah kategori. Produksi
mangga dan jeruk adalah peubah-peubah kuantitatif dalam juta ton.
Kecenderungan produksi dari 2 kelompok buah dapat dilihat dengan jelas dengan menggunakan grafik garis.
ba ny a k pro pin si
GRAFIK PEUBAH KUANTITATIF
Jenis grafik yang biasa digunakan untuk
memvisualisasikan data yang memiliki peubah kuantitatif adalah:
Grafik tangkai & daun Poligon Histogram 15 10 5 0 3 9 15 21
titik tengah angkatan kerja (juta)
HISTOGRAM
Histogram menunjukkan bagaimana
data terdistribusi dan disebut
sebagai grafik distribusi frekuensi.
• Data biasanya dibagi atas kelas-kelas dan data dimasukkan ke dalam tiap kelas. Satu data hanya berada di satu kelas;
• Histogram adalah grafik yang menggunakan batang untuk menggambarkan peubah
kuantitatif, dan tidak ada jarak antara setiap batang.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia HISTOGRAM Histogram merupakan grafik distribusi frekuensi Histogram digunakan untuk data yang dapat dibedakan menjadi kelas-kelas
Panjang kelas
No Provinsi Angkatan Kerja (juta) 1 Aceh 1,93 2 Sumut 6,4 3 Sumbar 2,27 4 Riau 2,35 5 Jambi 1,35 6 Sumsel 3,62 7 Bengkulu 0,88 8 Lampung 3,75 9 Babel 0,55 10 Kepri 0,7 11 DKI Jakarta 4,75 12 Jabar 19,21 13 Jateng 17,13 14 DIY 2,07 15 Jatim 20,62 16 Banten 4,44 J um la h P ro pin si 0-6 6-12 12-18 18 - 24
Angkatan Kerja (juta)
HISTOGRAM
Data Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Februari 2010:
Angkatan Kerja di Pulau
Jawa dan Sumatra Feb 2010
14 12 10 8 6 4 2 0
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
HISTOGRAM
Pada histogram dapat dilihat penyebaran data. Histogram di atas menunjukkan ada 12 propinsi dengan jumlah angkatan kerja hingga 6 juta, ada 1 propinsi dengan angkatan kerja diatas 6 hingga 12 juta, dan seterusnya.
Dengan lebar kelas yang sama maka luas tiap batang
ditentukan oleh tinggi batang, dengan metode ini semua data dapat diwakili dalam histogram.
POLIGON
Poligon menghubungkan titik tengah ujung batang histogram. Titik tengah ujung batang menyatakan frekuensi kelas. Dua segmen garis lain kerap kali ditambah dengan menghubungkan titik tengah ujung batang pertama dan
terakhir dengan titik tengah kelas yang paling ujung dimana frekuensinya
bernilai nol.
• Poligon dapat dibentuk dengan terlebih dahulu membentuk tabel kategori dari tabel data.
Angkatan Kerja (juta) Nilai Tengah Kelas Banyak Propinsi 0-6 3 12 6-12 9 1 12-18 15 1 18-24 21 2
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
POLIGON
Berikut adalah tabel kategori dari data angkatan kerja di Jawa dan Sumatra Feb 2010:
B a ny a k P ro pin si 3 9 15 21
Titik Tengah Angkatan Kerja (juta)
POLIGON
Poligon data Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan Sumatra Feb 2010:
Angkatan Kerja di Pulau Jawa dan
Sumatra Feb 2010 14 12 10 8 6 4 2 0
B a ny a k P ro pin si 12 10 8 6 4 2 0 POLIGON 14 3 9 15 21
Titik tengah ujung batang menyatakan frekuensi kelas
Titik tengah kelas
Titik Tengah Angkatan Kerja (juta)
Poligon merupakan grafik distribusi
frekuensi
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Dalam grafik tangkai dan daun,
setiap data pengamatan
dipresentasikan oleh tangkai
dan daun. Data tangkai dan
daun disusun dari kecil ke besar
dalam satu kolom.
• Grafik ini tidak hanya menjelaskan
distribusi data tapi juga menampilkan semua nilai data.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Grafik tangkai dan daun merupakan grafik distribusi dan semua data
GRAFIK TANGKAI DAN DAUN
Berikut adalah langkah-langkah membentuk grafik tangkai dan daun:
Bagi data menjadi dua bagian, batang berisi seluruh digit kecuali digit terkanan dan daun berisi digit terkanan.
Tulis batang dari kecil ke besar secara teratur pada kolom vertikal. Gambar garis vertikal di kanan kolom batang.
Tulis masing-masing daun pada baris di kanan masing-masing batangnya, secara meningkat dari kiri ke kanan. Konsisten pada jarak dan ukuran dari angka yang
7.6, 8.1, 9.2, 6.8, 5.9, 6.2, 6.1, 5 .8, 7.3, 8.1, 8.8, 7.4, 7.7, 8.2
Sumber: http://www.purplemath.com/modules/stemleaf2.htm
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK TANGKAI DAN D
AUN
Berikut ini adalah data waktu lama menyelesaikan tugas
tertentu pada suatu pelajaran psikologi, dengan menggunakan perangkat lunak SPSS diperoleh grafik tangkai dan daun:
Grafik tangkai dan daun
5. 6. 7. 8. 9. 89 128 3467 1128 2
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK LINGKARAN
Bumi terbentuk terutama dari batuan. Batuan ini terdiri dari unsur-unsur kimia. Dari 112 unsur kimia yang ada hanya delapan unsur kimia yang
membentuk 98% dari massa bumi.
Ke delapan unsur kimia penyusun massa bumi
33.3 29.8 13.9 0.2 1.5 1.8 1.9 2.0
INTERPRETASI GRAFIK LINGKARAN
Prosentase Unsur Kimia pada Bumi
Besi Oksigen Silikon Magnesium Nikel Lainnya Kalsium Aluminium Sodium 15.6
Grafik lingkaran ini menunjukkan bahwa 33.3% atau 1/3 dari massa bumi terdiri dari Besi, 29.8% Oksigen
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG
Air laut mengandung sekitar 35 g dissolved
salts untuk setiap 1000 g larutan.
Sodium Choride (NaCl) dan 4 garam lainnya
membentuk lebih dari 99% garam di laut.
Detail komposisi dapat dilihat dari grafik
4.98 3.92 1.1 0.66 B erat /10 00 g
INTERPRETASI GRAFIK BATANG VERTIKAL
23.48 25 20 15 10 5 0
NaCl MgCl Na2SO4 CaCl2 NaF
Garam di air laut
Grafik batang vertikal ini menunjukkan 23,48 g dari 1000 g garam di laut adalah NaCl, atau dengan
estimasi ke puluhan terdekat, 20 g dari 1000 g garam di laut adalah NaCl.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK BATANG HORISONTAL
Richter Scale (RS) adalah besaran kekuatan
goncangan gempa bumi.
Bertambahnya 1 nilai RS berarti kemampuan
gempa menggoyang daratan bertambah 10
kali.
Berikut adalah contoh teknik estimasi pada
informasi dalam bentuk grafik batang
horisontal:
0 2 4 6 8 10
INTERPRETASI GRAFIK BATANG HORISONTAL
Perbandingan Richter Scale Aceh 2004
Himalayas 1950
bom atom Hiroshima
Alaska 1964
San Francisco 1906
rata-rata tornado
Skala Richter Scale
Grafik batang horisontal ini menunjukkan bahwa
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
INTERPRETASI GRAFIK GARIS
Temperatur di dalam bumi bertambah sekitar 300
Celcius untuk setiap kilometer kedalaman dari permukaan.
Pertambahan temperatur sesuai dengan kedalaman permukaan dikenal sebagai Gradien Geothermal.
Berdasarkan grafik garis berikut ini, berapa kira-
T em peratu r(C elc iu s)
INTERPRETASI GRAFIK GARIS
Temperatur di dalam Bumi
1000 800 600 400 200 0 0 10 20 30 40 50 Kedalaman(km)
Dari grafik garis ini dapat diperkirakan temperatur di 40 km kedalaman bumi adalah 800° Celcius.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
MEMBENTUK GRAFIK
DENGAN EXCEL
MEMBENTUK GRAFIK DENGAN EXCEL
Berikut ini adalah langkah-langkah umum untuk membuat grafik dengan Excel:
Membuka microsoft office excel Masukkan data pada tabel di worksheet
Block data Klik fitur
‘insert’
Klik fitur ‘chart’
Umur (Tahun) Perkiraan Jumlah Diagnosa Infeksi HIV 2008 ≥ 13 182 13-14 31 15-19 1870 20-24 5427 25-29 5646 30-34 5096 35-39 5418 40-44 5788 45-49 5023 50-54 3254 55-59 1883 60-64 935 65≤ 716
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
sumber: http://cdc.gov/hiv/topics/surveillance/basic.htm#hivaidsage
Berikut ini diberikan jumlah perkiraan diagnosa infeksi HIV pada
GRAFIK LINGKARAN Langkah 1: Buka Microsoft Office Excel Langkah 2: Masukkan data yang akan diolah dalam table di excel
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 3:
Block data yang
akan dibuat menjadi grafik
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 4:
insert > chart > pie
Informasi mengenai ikon chart dan
subchart akan
muncul jika kursor diarahkan pada ikon.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK LINGKARAN
Langkah 5:
GRAFIK LINGKARAN
Grafik yang diinginkan akan muncul.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
MEMINDAHKAN GRAFIK
Arahkan kursor ke grafik
klik ‘Ctrl’+’C’
Buka file tujuan (misal: Ms.Word)
Klik ‘Ctrl’+’V’
Wilayah Jumlah Penduduk (orang) Jakarta Pusat 920.967 Jakarta Utara 1.422.368 Jakarta Barat 1.634.874 Jakarta Selatan 1.894.090 Jakarta Timur 2.630.836 Kepulauan seribu 21.974 GRAFIK BATANG
Jumlah Penduduk DKI Jakarta Juli 2010 Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Kepulauan seribu
Berikut ini data jumlah penduduk Provinsi DKI
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia GRAFIK BATANG Langkah 1, 2, 3 serupa dengan langkah 1,2,3 pada grafik lingkaran Langkah 4 : insert > chart > column > 3-D
GRAFIK BATANG
Grafik yang diinginkan akan muncul.
Propinsi 2000 2005 DKI Jakarta 8361 8699,6 Jawa Barat 35724 39066,7 Bali 3150 3378,5 La ju Pe rt u m b u h a n Pe n d u d u k M en u ru t Pr o p in si 2 0 0 -2 0 0 5 GRAFIK GARIS
Berikut data laju pertumbuhan penduduk propinsi DKI
Jakarta, Jawa Barat, dan Bali tahun 2000-2025:
2000 2005 DKI Jakarta Jawa Barat Bali 8361 35724 3150 8699.6 39066.7 3378.5 Sumber: http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_content &task=view&id=919&Itemid=934
GRAFIK GARIS Langkah 1, 2, 3 serupa dengan langkah 1,2,3 pada grafik lingkaran Langkah 4: insert > chart > Line > 2-D
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Akan muncul sebuah grafik
Langkah 5:
Klik kanan pada grafik, lalu pilih select data untuk mengatur data yang akan
Langkah 6:
Klik edit untuk mengatur kelompok data yang
GRAFIK GARIS
Apabila grafik yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka harus dilakukan pengaturan sebagai berikut:
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
Langkah 7:
Isi kolom series name, dengan cara klik kolom kelompok
Langkah 8:
Isi kolom series value, dengan cara
block kolom nilai kelompok, lalu klik
OK
Langkah 9:
Klik edit untuk mengatur sumbu x
Langkah 10:
Masukkan nilai dari sumbu x, lalu klik ‘OK’
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
GRAFIK GARIS
Grafik yang diinginkan akan muncul.
RELASI DAN FUNGSI ANTAR DUA PEUBAH
Telah dibahas lingkup subpokok bahasan visualisasi
Informasi dengan gambar dan grafik.
Berikut akan dibahas lingkup subpokok bahasan
relasi dan fungsi antar 2 peubah, yang terdiri dari: 1.
2.
Peubah Bebas dan Terikat Relasi dan Fungsi
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Misalkan upah seorang pekerja adalah Rp 6000 per jam. Berapa upah pekerja dalam 8 jam?
Contoh diatas menjelaskan adanya hubungan/relasi
antara besar upah dengan jumlah jam untuk menentukan berapa upah yang diterima.
Besar upah dan jumlah jam merupakan peubah kuantitatif.
Peubah bebas Peubah terikat
mempengaruhi
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Karena besar upah tergantung dari jumlah jam, maka peubah upah disebut sebagai peubah tak
bebas/terikat.
Sedangkan jumlah jam akan menentukan besar
upah, sehingga peubah jumlah jam disebut sebagai peubah bebas.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
PEUBAH BEBAS DAN TERIKAT
Pada contoh interpretasi grafik garis sebelumnya telah dijelaskan bahwa temperatur di dalam bumi bertambah sekitar 300 C untuk setiap km kedalaman
bumi.
Temperatur bumi dalam Celcius dan kedalaman
permukaan bumi dalam km merupakan peubah- peubah kuantitatif.
Kedalaman permukaan bumi adalah peubah bebas, temperatur bumi peubah terikat.
RELASI DAN FUNGSI
Relasi antara kedalaman permukaan bumi (x) dengan temperatur bumi (T) dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Untuk kedalaman x = 1 km, temperatur bumi adalah T = 30 = 30.1
• Untuk kedalaman x = 2 km, temperatur bumi adalah T = 60 = 30.2
• dan seterusnya.
Relasi tersebut dapat dinyatakan dalam tabel dan grafik batang berikut:
x T 1 30 2 60 3 90 4 120 5 150
RELASI DAN FUNGSI
Tabel yang menyatakan
relasi x dengan T 200
1 2 3 4 5
Grafik batang yang menyatakan relasi x dengan T Temperatur 150 100 50 0
100 80 60 40 20 0 0 1 2 3 4 5 6 Temperatur Bumi (T)
Kedalaman Permukaan Bumi (x)
RELASI DAN FUNGSI
Relasi x dengan T dapat juga dinyatakan dengan scatterplot berikut:
Scatterplot Relasi x dengan T
160 140 120
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Berdasarkan contoh mengenai upah pekerja dan temperatur bumi, ke duanya memiliki kesamaan dalam hal:
Terdapat dua peubah, yaitu peubah bebas dan terikat;
Terdapat relasi antara ke duanya.
Pada contoh temperatur, relasi dapat dinyatakan dalam bentuk tabel dan grafik.
RELASI DAN FUNGSI
Jadi untuk dapat merepresentasikan informasi dalam tabel dibutuhkan penentuan peubah bebas, peubah terikat dan relasi antar peubah.
Peubah Bebas dan Peubah Terikat
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah relasi dapat digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut:
Himpunan Peubah Bebas
Himpunan Peubah Terikat
RELASI DAN FUNGSI
Relasi antara temperatur dengan kedalaman bumi dalam bentuk tabel dan grafik batang di atas
merupakan representasi dari sebuah relasi fungsional atau fungsi.
Relasi fungsional atau fungsi juga dapat dinyatakan
menggunakan simbol-simbol. Dengan T adalah temperatur dan x kedalaman bumi, maka
temperatur kedalaman bumi x dapat dinyatakan sebagai fungsi T = 30 x.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah fungsi adalah sebuah relasi dimana setiap nilai peubah bebas dipasangkan dengan tepat satu nilai
RELASI DAN FUNGSI
Sebuah fungsi dapat dinyatakan dalam sebuah
rumus berbentuk y = f(x), y peubah terikat adalah fungsi dari peubah bebas x.
Pada contoh temperatur bumi sebelumnya,
diperoleh rumus T=f(x)=30 x, pada contoh upah pegawai, diperoleh rumus U=f(w)=6000 w.
X 30x
T=f(x)
w
U=f(w)
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Pada rumus T=f(x)=30 x, peubah terikat T adalah sama dengan sebuah konstanta dikali dengan peubah bebas. Kondisi ini menunjukkan peubah
terikat berbanding langsung dengan peubah bebas.
Kata berbanding berarti rasio antara pasangan
peubah terikat dan peubah bebas adalah konstan, yaitu 30.
Rumus f(x)=30 x adalah adalah sebuah fungsi yang berbanding lurus.
RELASI DAN FUNGSI
Relasi berikut bukan fungsi karena terdapat peubah bebas yang tidak dipasangkan dengan tepat satu nilai peubah terikat.
Pegawai Masa Kerja (tahun) Lama Lembur (jam) Honor Lembur (ribu rupiah) A ≤ 1 4 40 B >1 4 60
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
RELASI DAN FUNGSI
Contoh relasi bukan fungsi: Peraturan honor lembur perusahaan A.
Pegawai dengan masa kerja tidak lebih dari 1 tahun mendapat honor lembur Rp 10.000/jam.
Pegawai dengan masa kerja lebih dari 1 tahun mendapat honor lembur Rp 15.000/jam.
RELASI DAN FUNGSI
Peubah lama lembur dan honor lembur merupakan peubah kuantitatif. Terdapat relasi antar dua peubah dimana peubah lama lembur sebagai peubah bebas dan peubah honor lembur sebagai peubah terikat.
Namun relasi tersebut bukanlah relasi fungsional
atau fungsi, karena lama lembur yang sama (4 jam) memiliki relasi dengan honor lembur yang berbeda.
RELASI DAN FUNGSI
Relasi tersebut dapat digambarkan sebagai:
44
40
40
60
Relasi di atas jelas bukan sebuah fungsi.
RELASI DAN FUNGSI
Mengapa kita perlu mempelajari apakah suatu relasi merupakan sebuah fungsi?
Dengan fungsi kita dapat menentukan sebuah relasi yang spesifik antara dua peubah, dan pengetahuan mengenai fungsi dapat membantu kita dalam
menginterpretasikan suatu informasi.
Pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi akan
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia KESIMPULAN Apa yang sudah kita pelajari? Grafik Interpretasi Grafik Membentuk Grafik dengan Excel Visualisasi Informasi dengan Gambar dan Grafik
Relasi dan Fungsi antar dua peubah Jenis Peubah pada
SARAN
Gunakan data yang tepat dan akurat.
Tentukan jenis peubah pada data, hal ini akan
membantu kita dalam menentukan grafik atau bagan yang tepat.
Gunakan grafik atau bagan yang sesuai agar dapat membantu kita memperoleh gambaran/karakteristik suatu masalah.
Dipergunakan hanya di lingkungan akademik Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Angel, A.R., Abbot, C.D., Runde, D.C., A Survey of
Mathematics with Applications, Pearson Addison Wesley,
8Ed, 2009.
Blitzer, R., Thinking Mathematically, New Jersey, Pearson Prentice Hall, 4Ed, 2008.
Pirnot, T., Mathematics All Around, Boston, Addison Wesley, 3Ed, 2006.
Sevilla A., Sommers K., Quantitave Reasoning Tools For
Today’s Informed Citizen, Key College Publishing, 2007.
Widi, R.K., Asas Metodologi Penelitian, Jogyakarta, Graha Ilmu, 2010.