• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN sebagai sumber hukum bagi LPD. Berdasarkan UU Lembaga Keungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN sebagai sumber hukum bagi LPD. Berdasarkan UU Lembaga Keungan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Pekreditan Desa adalah lembaga keuangan yang didirikan oleh desa adat dan berfungsi sebagai wadah kekayaan desa yang melaksanakan fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan di Bali. Landasan hukum pembentukan LPD adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 1988 yang sudah diperbaharui selama dua kali yaitu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002 dan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 tahun 2007 sebagai sumber hukum bagi LPD. Berdasarkan UU Lembaga Keungan Mikro 2013 Bab XII, pasal 39, ayat (3), LPD secara eksplisit mendapat kedudukan yang jelas sebagai lembaga keuangan berdasarkan hukum adat.

LPD Desa Adat Kerobokan merupakan salah satu LPD yang ada di Kabupaten Badung, yang menjalankan usahanya di Banjar Peliatan Kerobokan. LPD Desa Adat Kerobokan mengalami kemajuan dan peningkatan yang pesat dengan adanya kerjasama yang baik diantara, Pengurus Desa, Kelihan Banjar, Pengurus LPD dan Krama Desa Adat Kerobokan. LPD Desa Adat Kerobokan dalam meningkatkan mutu pelayanan dituntut untuk memiliki karyawan yang berkomitmen tinggi terhadap organisasi. Komitmen diartikan sebagai tingkat kepercayaan dan penerimaan karyawan terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi. Menurut Shore dan Wayne (dalam Angelia, 2013) mengatakan komitmen organisasi memiliki hubungan dengan tingkat kehadiran, karyawan yang memiliki komitmen

(2)

2

organisasi yang tinggi akan lebih termotivasi untuk hadir karena mereka memiliki keinginan untuk membantu dan ikut dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Berikut tingkat kehadiran karyawan LPD Desa Adat Kerobokan dapat ditunjukkan pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Tingkat Kehadiran Karyawan Pada LPD Desa Adat Kerobokan-Badung Bulan Januari – Juni 2015

No. Bulan Jumlah Pegawai (orang) Jumlah hari Kerja Per Bulan (hari) Jumlah Hari Kerja Seharus nya (hari) Jumlah Absensi Per Bulan (hari) Jumlah Hari Kerja Sesungguh nya (hari) Persen tase Absensi (%) X1 X2 (X1.X2) = X3 X4 (X3-X4) = X5 (X4:X3) x 100% = X6 1. Januari 45 24 1080 51 1029 4,7 2. Februari 44 23 1012 58 954 5,7 3. Maret 52 26 1352 62 1290 4,6 4. April 52 25 1300 63 1237 4,8 5. Mei 52 22 1144 57 1087 5,0 6. Juni 52 24 1248 68 1180 5,4 Total 297 144 7136 359 6777 30 Rata-Rata 24 1189 60 1130 5

Sumber : Kasie. Personalia LPD Desa Adat Kerobokan

Perhitungan tingkat absensi karyawan LPD Desa Adat Kerobokan menunjukkan bahwa, tingkat absensi karyawan diatas 4 persen. Hubungan tingkat absensi dan komitmen organisasi dapat diartikan semakin banyak tingkat absensi karyawan dapat menjadi indikasi rendahnya komitmen karyawan terhadap organisasi karena rendahnya keinginan karyawan untuk ikut terlibat dalam proses kegiatan dan pencapaian tujuan organisasi. Dalam data tingkat kehadiran tersebut ada beberapa karyawan yang absen secara berturut-urut, ini tentu akan menimbulkan rasa ketidakadilan bagi para karyawan yang lain. Rasa ketidak

(3)

3

adilan yang dirasakan oleh para karyawan ini berdampak bagi hubungan kerja sama antar para karyawan sehingga beberapa karyawan tidak mencurahkan kemampuannya secara optimal untuk perusahaan contohnya karyawan lebih memilih mengobrol pada saat jam kerja. Karyawan yang kurang diberdayakan sehingga karyawan kurang percaya diri pada kemampuan yang dimiliki. Tingkat absensi karyawan yang tidak dapat diatasi atau bertambah tinggi setiap bulannya akan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan yang menyebabkan kinerja dari perusahaan akan menurun.

Tingkat absensi yang tinggi, karyawan yang mengobrol pada saat jam kerja, dapat diatasi dengan cara membangun komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap perusahaan tentu dapat meningkatkan kinerja LPD sehingga LPD terus dapat berkembang. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan pentingnya organisasi memiliki karyawan yang berkomitmen tinggi. Azeem (2010) menyatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam mengejar kualitas tidak hanya tergantung pada bagaimana organisasi mengembangkan kompetensi karyawannya, namun juga pada bagaimana organisasi meningkatkan komitmen karyawannya, baik komitmen pada pekerjaan maupun pada arahan atasan. Yavuz (2010) berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan salah satu pokok kegiatan serta salah satu tujuan utama dalam upaya organisasi untuk mempertahankan eksistensinya. Safitri (2014) menyatakan suatu organisasi, apapun bentuknya sangat memerlukan adanya komitmen yang tinggi dari seluruh anggotanya sehingga tujuan-tujuan organisasi dan individu dapat tercapai.

(4)

4

Organisasi dapat meningkatkan komitmen karyawannya dengan cara memastikan bahwa semua karyawan telah diberlakukan secara adil (keadilan organisasi). Bakhshi et al. (2009) menyatakan keadilan organisasi memainkan peran yang penting dalam pengembangan komitmen organisasi. Karyawan yang merasa diberlakukan dengan adil dalam organisasi lebih berkomitmen dengan pekerjaan mereka dan karyawan yang merasa tidak diberlakukan adil akan cenderung untuk meninggalkan organisasi. Karim dan Rehman (2012) menyatakan organisasi harus memastikan bahwa karyawan diberikan keadilan agar memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Karyawan yang merasa mendapat perlakuan yang adil dari organisasi, seperti kebijakan, prosedur dan pelaksanaan yang adil akan meningkatkan komitmen pada organisasi.

Faktor lain yang mempengaruhi komitmen adalah budaya organisasi dan pemberdayaan karyawan. Lauture et al. (2012) mengatakan bahwa persepsi positif dari budaya organisasi akan meningkatkan komitmen karyawan. Manajer puncak harus mampu mengantisipasi prioritas karyawan dan menerapkan budaya organisasi yang berfokus pada faktor-faktor seperti keterampilan pengembangan dan pelatihan dan pengembangan staf. Faktor-faktor ini berkontribusi kuat untuk membentuk karyawan yang efektif. Hsiao et al. (2012) menemukan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh positif pada komitmen organisasi. Nilai yang melekat pada budaya organisasi memberikan rasa identitas, harapan, dan aturan yang membantu organisasi mencapai tujuannya.

Fadzilah (2006) mengatakan bahwa usaha pemberdayaan karyawan harus mendapat dukungan penuh dari manajemen puncak. Perusahaan perlu

(5)

5

memberikan bekal tambahan untuk meningkatkan kemampuan karyawan, salah satunya melalui program pelatihan dan memberikan sarana prasarana yang baik agar karyawan dapat melaksanakan tugas dengan kemampuan terbaik yang dimiliki. Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa pemberdayaan karyawan dapat meningkatkan komitmen organisasi. Decicco et al. (2006) mengatakan bahwa memberikan kesempatan pemberdayaan struktural pekerjaan bagi para karyawan akan menimbulkan sikap positif yang mendorong mereka menunjukkan komitmen terhadap organisasi.

Hasil pemaparan diatas menunjukkan bahwa keadilan organisasi, budaya organisasi dan pemberdayaan karyawan mempengaruhi komitmen organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh keadilan organisasi, budaya organisasi dan pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi di LPD Desa Adat Kerobokan. Variabel keadilan organisasi, budaya organisasi, dan pemberdayaan karyawan mampu mempengaruhi komitmen organisasi karyawan di LPD Desa Adat Kerobokan. Pada saat semua karyawan merasa diberlakukan secara adil, budaya yang dimiliki oleh perusahaan adalah budaya yang produktif, serta kondusif, dan organisasi mampu memberdayakan karyawannya sehingga karyawan memiliki kontrol terhadap tugas mereka tentu akan meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi. LPD Desa Adat Kerobokan dipilih karena alasan pertama terdapat indikasi rendahnya komitmen karyawan terhadap organisasi yang dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan yang cenderung meningkat dari bulan ke bulan yang menyebabkan ketidak adilan bagi beberapa

(6)

6

karyawan, indikasi rendahnya budaya organisasi dan pemberdayaan, serta karena akses data yang mudah untuk didapat.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang dapat disimpulkan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan - Badung ?

2) Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan - Badung ?

3) Bagaimana pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan - Badung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1)Untuk menguji pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan – Badung.

2)Untuk menguji pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan – Badung.

3)Untuk menguji pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi pada LPD Desa Adat Kerobokan – Badung.

(7)

7 1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan kegunaan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Kegunaan Teoritis

(1) Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan memperluas wawasan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai aspek komitmen organisasi, keadilan organisasi, budaya organisasi serta pemberdayaan karyawan sehingga dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi di organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan.

2) Kegunaan Praktis

(1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengurus LPD dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan keadilan organisasi, budaya organisasi serta pemberdayaan karyawan pada LPD Desa Adat Kerobokan – Badung untuk dapat meningkatkan komitmen organisasi.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan tentang isi dan susunan dari skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana kerangka penulisan dapat diuraikan sebagai berikut.

(8)

8 BAB I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang dibahas serta rumusan hipotesis dari penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengukuran data, pengujian instrumen serta teknik analisis data.

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau deskripsi hasil penelitian pada LPD Desa Adat Kerobokan-Badung serta pembahasan tentang permasalahan-permasalahan yang telah dianalisis.

BAB V Simpulan dan Saran

Pada bab ini diuraikan mengenai simpulan dari keseluruhan hasil penelitian serta saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

Gambar

Tabel 1.1  Data Tingkat Kehadiran Karyawan Pada LPD Desa Adat  Kerobokan-Badung Bulan Januari – Juni 2015

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ciri perekonomian Kota Medan, maka selama tahun 2004 - 2006, lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui

Kepuasan kerja adalah persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan mereka memberikan apa yang penting, (Luthans, 2006). Hal tersebut sesuai dengan..

Bahkan demikian jauh, Robbins (2010) mengatakan bahwa kepuasan kerja ada hubungannya dengan dampak positif terhadap konsumen karena karyawan garda depan (frontline) yang

Perusahaan dirasa perlu menjaga kualitas kehidupan kerja dan kepuasan para karyawan untuk menurunkan minat karyawan tersebut untuk berpindah ke pekerjaan atau perusahaan

Siagan (2014) menyatakan bahwa disiplin merupakan perbuatan manajemen untuk memenuhi tuntutan dengan mendorong para karyawan organisasi dengan berbagai

Jadi pengertian penerapan otonomi desa dalam menguatkan akuntabilitas pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat yaitu suatu perbuatan mempraktekkan otonomi desa

Pemberian motivasi sangatlah penting dalam setiap perusahaan, karena karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan dapat mendorong karyawan tersebut