• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesulitan siswa SMP Kanisius Pakem kelas VIII dalam menyelesaikan tes uraian fisika pada materi bunyi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kesulitan siswa SMP Kanisius Pakem kelas VIII dalam menyelesaikan tes uraian fisika pada materi bunyi"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KESULITAN SISWA SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. DISUSUN OLEH :. YOHANES 091424014. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KESULITAN SISWA SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. DISUSUN OLEH :. YOHANES 091424014. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. “Berusahalah untuk tidak hanya menjadi manusia yang sukses, tetapi berusahalah untuk menjadi manusia yang memiliki nilai” (Albert Einstein) “Ketika kamu berpikir jalan untuk pergi, ingat lah dari mana kamu berasal” (Yohanes/john). Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Ayahku Mateus Maladi Ibuku Katharina Rusmini Aku bangga menjadi anak kalian iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Yohanes, 2016. Kesulitan Siswa SMP Kanisius Pakem Kelas VIII dalam Menyelesaikan Tes Uraian Fisika pada Materi Bunyi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakrta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan tes uraian fisika yang berkaitan dengan bunyi pada siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta kelas VIII pada tahun ajaran 2015/2016. Terdapat 29 siswa yang mengikuti tes dan 5 siswa yang dipilih sebagai subyek wawancara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes uraian kepada 29 siswa dan melakukan wawancara pada 5 siswa sesuai dengan ragam kesulitan yang di alami siswa tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat 5 jenis kesulitan yang dialami siswa. (2) Pertama, kesulitan menyangkut informasi dan masalah yaitu 33.10%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang memahami materi. (3) Kedua, kesulitan menentukan persamaan yaitu 77.83%, salah satu faktor penyebabnya adalah pemahaman konsep. (4) Ketiga, kesulitan memasukan data yaitu 35.90%, salah satu faktor penyebabnya adalah kurang teliti. (5) Keempat, kesulitan perhitungan yaitu 57.76%, salah satu faktor penyebabnya adalah malas belajar. (6) Kelima, kesulitan menyangkut kesimpulan yaitu 82.76%, salah satu faktor penyebabnya adalah daya ingat.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Yohanes, 2016. The Difficulty Faced by VIII Grade Students of SMP Kanisius Pakem in Solving Essay Tests of Physics in the Material of Sound Undergraduate Thesis Physics Education Study Program, Department of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta This research aims at figuring out the difficulties faced by the VIII grade students of SMP Kanisius Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016 in solving essay tests of Physics related with sound. The subjects of this research are the VIII grade students of SMP Kanisius Pakem Yogyakarta academic year 2015/2016. 29 students joined the test and 5 of them were selected as the subjects of interview. This research belongs to descriptive qualitative research. The data gathering of this research was conducted by distributing essay tests to 29 students and conducting interviews with 5 students about the varieties of difficulty experienced by the students. The research findings shows that (1) there are 5 types of difficulty faced by the students. (2) First, the difficulty on information and problems, with the percentage of 33.10%, one causal factor of which is the lack of understanding on the material. (3) Second, the difficulty to determine equations, with the percentage of 77.83%, one causal factor of which is the understanding on concept. (4) Third, the difficulty to input data, with the percentage of 35.90%, one causal factor of which is the lack of accuracy. (5) Third, the difficulty on calculation, with the percentage of 57.76%, one causal factor of which is the reluctance to study. (6) Fourth, the difficulty to draw conclusion, with the percentage of 82.76%, one causal factor of which is memory capability.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGATAR Puji Tuhan atas rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari selama proses penyusunan skripsi banyak hambatan dan kesulitan yang ada. Akan tetapi, semua masalah itu dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. 2.. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Kaprodi Pendidikan Fisika.. 3.. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing serta memberikan nasehat.. 4.. Dosen penguji yang telah memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.. 5.. SMP Kanisius Pakem Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di kelas VIII.. 6.. Ibu. Fransiska Charuniawati, S.Pd yang telah mengijinkan penulis untuk. meneliti siswa didiknya. 7.. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terima kasih atas informasi dan pelayanan yang diberikan.. 8.. Bapak dan Ibuku, serta kak Yustina mardiani, bang Aloisius Alexander, dek Tiotimus yang selalu setia mendukung dan mendoakan.. 9.. Alexander Andi Kurnianto, S.Pd. yang telah membantu melaksanakan penelitian dan memberikan ide dalam menyelesaikan skripsi ini.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. Berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis baik berupa bantuan nyata , dukungan, serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.. Penulis. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iii. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... iv. ABSTRAK ..................................................................................................... v. ABSTRACT ................................................................................................... vi. KATA PENGANTAR ................................................................................... vii. DAFTAR ISI .................................................................................................. ix. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah .................................................................................... 3 C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3 D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3 E. Hipotesis ...................................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4. BAB II DASAR TEORI A. Evaluasi Hasil Belajar ............................................................................................ 6 1. Pengertian Evaluasi ...................................................................................... 6 2. Pengertian Hasil Belajar ............................................................................... 6 3. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar ................................................................ 9. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Pengertian Kesulitan .............................................................................................. 9 C. Pengertian Tes: Tes Uraian Terbatas ..................................................................... 11 D. Materi ..................................................................................................................... 11. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ................................................................................. 19 B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 20 C. Subjek Penelitian ......................................................................................... 20 D. Desain Penelitian ......................................................................................... 20 E. Instrument Penelitian ................................................................................... 21 F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 27 1. Analisis skor tes siswa .................................................................................... 27 2. Analisis hasil wawancara siswa ...................................................................... 32. BAB IV ANALISIS DATA A. Penyajian Data ............................................................................................. 33 1. Data Hasil Tes Siswa ....................................................................................... 33 2. Data Hasil Wawancara ..................................................................................... 35. B. Analisis Data ............................................................................................... 37. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................. 50 B. Saran ............................................................................................................ 51. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 52. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN SUARAT IZIN PENELITIAN .................................................................... 53. LEMBAR VALIDITAS SOAL ................................................................... 54. HASIL PEKERJAAN SISWA .................................................................... 66. DOKUMENTASI ....................................................................................... 124. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi .................................................................... 13. Tabel 2. Standar Kompetensi ..................................................................... 23. Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Uraian ............................................................. 23. Tabel 4. Lembar Validitas Soal Tes Uraian .............................................. 24. Tabel 5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................... 27. Tabel 6. Teknik Penskoran Soal Nomor 1 ................................................. 29. Tabel 7. Teknik Penskoran Soal Nomor 2 ................................................. 29. Tabel 8. Teknik Penskoran Soal Nomor 3 ................................................. 30. Tabel 9. Teknik Penskoran Soal Nomor 4 ................................................. 30. Tabel 10. Teknik Penskoran Soal Nomor 5 ............................................... 31. Tabel 11. Hasil Tes Siswa Nomor 1-14 ..................................................... 33. Tabel 12. Hasil Tes Siswa Nomor 15-29 ................................................... 34. Tabel 13. Analisis Tiap Siswa .................................................................... 37. Tabel 14. Kesulitan Informasi dan Masalah .............................................. 44. Tabel 15. Kesulitan Persamaan ................................................................. 45. Tabel 16. Kesulitan Memasukan Data ...................................................... 46. Tabel 17. Kesulitan Perhitungan ............................................................... 47. Tabel 18. Kesulitan Kesimpulan ............................................................... 48. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar di dalam dunia pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari harapan bahwa pengetahuan yang diberikan kepada peserta didik dapat diterima dan dipahami dengan baik. Begitu juga dalam bidang fisika, diharapkan peserta didik mempunyai pemahaman konsep yang baik terhadap materi yang disampaikan oleh guru, agar tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai. Menurut Zainal Arifin (2009; hal 11) dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur, setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Begitu juga ketika peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran, tentu mereka ingin mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai. Untuk itu, guru harus melakukan penilaian hasil belajar. Peneliti juga menganggap penilaian hasil belajar sangat penting untuk mengetahui apakah standar kompetensi dari materi pembelajaran tercapai atau tidak. Zainal Arifin (2009; hal 117) juga mengemukakan bahwa banyak alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah satunya adalah tes. Dalam penelitian ini akan menitikberatkan pada jenis tes uraian. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. yang bersifat terbatas. Pemilihan jenis tes ini, tentunya. memiliki alasan. tersediri dari peneliti. Anthony J. Nitko (1996) dalam Zainal Arifin (2009 : 126) menjelaskan bentuk uraian terbatas dapat digunakan untuk menilai hasil belajar yang kompleks, yaitu berupa kemampuan : menjelaskan hubungan sebab-akibat,. melukiskan. pengaplikasian. prinsip-prinsip,. mengajukan. argumentasi yang relevan, merumuskan hipotesi dengan tepat, menyajikan data, melukis grafik, merumuskan kesimpulan secara tepat, menjelaskan metode dan prosedur, dan hal-hal sejenis yang menuntut kemampuan peserta didik untuk melengkapi jawabannya. Dalam bidang fisika, untuk mengetahui pemahaman kosep siswa tentang materi ajar, tes jenis uraian terbatas sesuai untuk proses evaluasi hasil belajar siswa karena siswa dituntut dapat memahami soal secara benar, menentukan persamaan yang digunakan, menggunakan persamaan tersebut dengan benar, dan menyimpulkan jawaban sesuai dengan tujuan dari soal tersebut. Dalam proses penyelesaian tes uraian, siswa dituntut untuk bisa menyelesaikan soal tahap demi tahap. Hal ini memudahkan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan mendeteksi kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes tersebut.. Dengan demikian, penelitian ini diberi judul “KESULITAN SISWA SMP KANISIUS PAKEM KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN TES URAIAN FISIKA PADA MATERI BUNYI”..

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Pakem. 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan tes uraian pada materi bunyi. 3. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah bunyi.. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan pembatasan masalah, peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian? 2. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam menyelesaikan tes uraian? 3. Apa yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian?. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kesulitan teralami oleh siswa dalam menyelesaikan tes uraian..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 2. Mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes uraian. 3. Mengetahui yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian.. E. Hipotesis: 1. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tes uraian. 2. Tiap siswa mengalami kesulitan yang beragam dalam menyelesaikan tes uraian. 3. Kesulitan yang dialami tergantung pada pemahaman konsep siswa terhadap materi ajar.. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya: 1. Bagi Guru: -. Guru dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep dari materi yang diajarkan. -. Guru dapat mengetahui kesulitan yang dialami masing-masing siswa.. -. Guru dapat menentukan cara yang tepat untuk membantu siswa mengatasi kesulitannya.. 2. Bagi Siswa: -. Siswa mengetahui sejauh mana hasil yang mereka peroleh setelah mengalami proses belajar..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. -. Siswa dapat mengetahui kekurangan mereka dalam menyelesaikan tes uraian.. 3. Bagi peneliti: -. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, selain untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan, sebagai calon guru, penelitian ini memberikan gambaran bahwa setiap siswa memiliki kesulitan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan tes uraian..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II DASAR TEORI. A. Evaluasi Hasil Belajar 1. Pengertian Evaluasi Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses perencanaan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5, dalam M. Ngalim Purwanto : 3). Sesuai dengan pengertian tersebut, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang disengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Dalam penelitian ini evaluasi diartikan sebagai proses penilaian yang dilakukan oleh guru; di mana guru sebagai pemberi informasi (materi ajar) yang tentunya ingin mengetahui apakah informasi tersebut diterima dengan baik oleh peserta didik, dan hal ini berarti bahwa proses belajarmengajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran telah dicapai oleh peserta didik. 2. Pengertian Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1956) dalam Zainal Arifin (2009 : 21), hasil belajar dapat dikelompokan dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menitikberatkan pada. 6.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. aspek kognitif, di mana aspek ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: a. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mencocokan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali, memilih, menyatakan. b. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkanya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni menerjemahkan, menafsirkan dan mengekstrapolasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di antaranya mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan, menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri, meramalkan, menuliskan kembali, meningkatkan. c. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di antaranya mengubah,.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. menghitung,. mendemostrasikan,. mengungkapkan. menunjukan,. memecahkan, menggunakan. d. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen-komponen. pembentuknya.. Kemampuan. analisis. dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di antaranya mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan, merinci. e. Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik. untuk. menghasilkan. sesuatu. yang. baru. dengan. cara. menggabungkan dua faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau mekanisme. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di. antaranya. menghimpun,. menggolongkan, menciptakan,. menggabungkan, merencanakan,. memodifikasi, merekonstruksi,. menyusun, membangkitkan, mengorganisasi, merevisi, menyimpulkan, menceritakan. f. Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau patokan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. untuk mengevaluasi sesuatu. Kata kerja operasional yang dapat digunakan di antaranya menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik,. membeda-bedakan,. mempertimbangkan. kebenaran,. menyokong, menafsirkan, menduga. Berdasarkan paparan di atas, peneliti mendefinisikan hasil belajar sebagai nilai yang dapat diukur dengan sebuah tes, yang dilakukan oleh guru terhadap siswa setelah mereka mengalami proses belajar-mengajar. Hasil dari tes tersebut berupa skor yang diharapkan dapat menggambarkan pemahaman konsep siswa tentang materi yang telah diajarkan. 3. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar Peneliti mendefinisikan evaluasi hasil belajar siswa sebagai proses penilaian terhadap skor yang diperoleh siswa pada tes, guna mengetahui. maksud. dari. skor. tersebut,. dalam. tujuan. untuk. mengidentifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tes.. B. Pengertian Kesulitan Dalam penelitian ini, peneliti menitikberatkan kesulitan peserta didik dalam penyelesaian soal tes uraian fisika. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti (2009:72), jenis-jenis kesulitan yang ditemukan meliputi : 1. Kesulitan memaknai soal. Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam menggambar sketsa permasalahan, menggambar grafik dan membaca grafik. 2. Kesulitan mengidentifikasi besaran dan satuan..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Kesulitan yang dimaksud yaitu kesulitan dalam memahami dan menerapkan besaran-besaran fisika yang sesuai dengan data / informasi yang terdapat pada rumusan soal. 3. Kesulitan menggunakan definisi / konsep dan persamaan (rumus). Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam memahami konsep, menerapkan konsep untuk menyelesaikan masalah, menerapkan konsep untuk merumuskan persamaan, serta salah dalam mengutip rumus. 4. Kesulitan dalam melakukan perhitungan. Kesulitan yang dimaksud adalah kesulitan melakukan secara matematik. Menurut Widiyanti (2009:73) faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal adalah : 1. Siswa kurang menguasai dan memahami materi pembelajaran. 2. Siswa tidak dapat memahami soal dan membaca grafik. 3. Siswa. kurang. teliti. dan. kurang cermat. dalam. mengutip. soal,. memperhatikan lambang atau simbol dan satuan, mengutip persamaan, melakukan perhitungan, dan melakukan pengerjaan. 4. Siswa tidak tahu langkah yang harus digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah fisika. Berdasarkan paparan di atas, memang jelas terdapat beberapa kesulitan yang mungkin dialami oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal fisika, khususnya tes uraian. Peneliti berharap dapat menemukan kesulitankesulitan yang telah disebutkan di atas, atau bahkan dapat menemukan ragam.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. kesulitan yang baru dan penyebab yang belum ditemukan oleh peneliti sebelumnya.. C. Pengertian Tes : Tes Uraian Terbatas Menurut Zainal Arifin (2009 : 118), tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti menggnakan jenis tes uraian terbatas, maksudnya perta didik harus mengemukakan hal-hal tersebut sebagai batsbatasnya.Walaupun kalimat jawaban peserta didik itu beraneka ragam.Dalam bidang fisika, tes uraian terbatas ini menuntut siswa untuk dapat memahami soal secara benar, menentukan persamaan yang digunakan, menggunakan persamaan tersebut dengan benar, dan menyimpulkan jawaban sesuai dengan tujuan dari soal tersebut.. D. Materi 1. Pengertian bunyi Pada saat memetik gitar, memukul gendang, dan berbicara, akan terasa getaran. Akan tetapi, jika benda-benda itu tidak bergetar, bunyi pun tidak ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi adalah getaran..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah, melalui udara sekitarnya. Kita dapat mendengar suara lonceng pada jarak tertentu karena lonceng menggetarkan udara di sekitarnya. Getaran membentuk pola rapatan dan renggangan pada udara. Pola rapatan dan renggangan ini menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke segala arah. Ketika getaran udara sampai di gendang telinga, informasi akan disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kita dapat mendengar bunyi. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Bunyi termasuk gelombang longitudinal. a. Bunyi merambat melalui zat perantara Bunyi hanya dapat merambat jika ada udara. Selain dapat merambat melalui udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat padat dan zat cair. Denngan kata lain, gelombang bunyi merambat melalui zat perantara atau medium b. Cepat rambat bunyi Dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi. Getaran lebih kuat jika jarak lebih dekat pada sumber getaran. Dari contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v). Secara matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut:.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. dengan: v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s) s = jarak yang ditempuh (m) t = waktu tempuh (s) Oleh karena bunyi merupakan bentuk gelombang, dapat dituliskan:. dengan: T = periode bunyi (s) λ = panjang gelombang bunyi (m) Dengan dua persamaan di atas kita dapat menghitung cepat rambat bunyi pada suatu tempat atau menentukan jarak jika cepat rambat bunyi diketahui. Tabel 1.. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. Cepat Rambat Bunyi pada Beberapa Material dengan Suhu 20 oC dan Tekanan 1 atm. Material Udara Udara (10oC) Helium Hidrogen Air Air laut Besi dan Baja Gelas Aluminium Kayu Kertas. Kecepatan (m/s) 343 331 1.005 1.300 1.440 1.560 5.000 4.500 5.100 4.000.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Zat padat merambatkan bunyi lebih cepat daripada zat cair dan zat cair lebih cepat merambatkan bunyi daripada gas. c. Frekuensi gelombang bunyi Sayap nyamuk dapat bergetar kurang lebih 1.000 kali setiap sekon sehingga menghasilkan suara yang unik. Jadi, setiap sekon terjadi 1.000 gelombang bunyi merambat di udara. Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon disebut frekuensi. Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, berarti semakin banyak pola rapatan dan renggangan, sehingga bunyi akan terdengar semakin tinggi nadanya. Bedasarkan hasil penelitian para ahli, pendengaran telinga manusia normal berada pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerah ini disebut daerah audiosonik, frekuensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan daerah di atas frekuensi 20.000 Hz disebut daerah ultrasonik. 2. Nada Banyaknya gelombang tiap satu sekon ada yang tetap/tertentu, ada yang tidak tetap/tertentu. Bunyi alat musik adalah salah satu contoh dari bunyi yang frekuensinya tetap/tertentu. Bunyi kendaraan di jalan, frekuensinya tidak tetap/tertentu sehingga tidak enak untuk didengar. Gelombang bunyi yang frekuensinya tetap/tertentu disebut nada, sedangkan gelombang bunyi yang frekuensinya tidak tetap/tertentu disebut desah..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Pada nada dikenal nada tinggi dan nada rendah. Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi nadanya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah frekuensi maka semakin rendah pula nadanya. Dengan kata lain, tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi. a. Frekuensi nada pada senar Jika kita sedang memetik gitar, jari kita tidak pernah diam untuk mendapatkan suatu nada yang diharapkan. Kita sudah mengetahui setiap kunci nada memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Jadi, perpindahan jari tangan adalah untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan. Misalnya, salah satu senar dipetik tanpa ditekan mendapatkan nada A yang berfrekuensi 440 Hz, jika senar ditekan pada jarak 8 cm dari ujung papan pegangan, berarti kita sudah mengurangi panjang tali dan bagian masa tali yang bergetar. Akibatnya, frekuensi akan naik. b. Keras lemah bunyi bergantung pada amplitudo Ketika seseorang memukul garputala dengan lemah, simpangan maksimum getarannya hanya kecil sehingga bunyinya lemah. Jika dipukul dengan kuat, simpangan maksimum getarannya juga besar dan bunyi pun terdengar lebih keras. Simpangan maksimum disebut amplitudo. Jadi, keras lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. c. Desah Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi yang tidak tetap/tertentu. Gelombang bunyi yang frekuensinya tidak tetap/tertentu.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. disebut desah. Contoh lain dari desah adalah bunyi angin, bunyi kendaraan bermotor, dan suara mesin. 3. Resonansi kolom udara Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya. Misalkan dengung pertama terjadi pada kolom udara sepanjang 20 cm. Hal itu berarti pada panjang kolom udara itu terjadi resonansi udara. Resonansi udara ini terjadi jika panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil sumber bunyi atau garpu tala (λ), yaitu. ,. panjang gelombang. , dan seterusnya. Jika resonansi. pertama terjadi pada kolom udara sepanjang 20 cm, maka panjang gelombangnya dapat ditentukan sebagai berikut. = 20 cm λ = 20 cm x 4 = 80 cm = 0,8 m Karena panjang gelombang λ = 0,8 m dan frekuensi sumber bunyi f = 400 Hz, maka besar cepat rambat bunyi di udara di tempat adalah v = λf = 0,8 x 400 Hz = 320 m/s Jadi, dengan percobaan resonansi udara kamu dapat menentukan cepat rambat bunyi di udara. Resonansi pada contoh di atas adalah resonansi pertama (L1). Resonansi pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dapat terjadi dengan syarat sebagai berikut. Syarat agar terjadi resonansi pertama : panjang kolom udara = Syarat agar terjadi resonansi kedua : panjang kolom udara = Syarat agar terjadi resonansi ketiga: panjang kolom udara =. , dan seterusnya.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 4. Pemantulan gelombang bunyi a. Pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari Pemantulan gelombang bunyi digunakan manusia untuk mengukur panjang gua dan kedalaman lautan atau danau. Dengan cara mengirimkan bunyi datang dan mengukur waktu perjalanan bunyi datang dan bunyi pantul, panjang suatu gua atau kedalaman suatu tempat di bawah permukaan air dapat ditentukan. Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pemantul adalah. .. Oleh karena itu, jarak yang ditempuh oleh bunyi yang dipantulkan dapat ditulis debagai berikut.. [ ]. dengan: s = jarak yang akan ditentukan (m) v = cepat rambat bunyi (m/s) t = waktu yang digunakan untuk menempuh dua kali perjalan (s) b. Gaung atau Kerdam Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya terdengar sebagian bersamaan dengan bunyi asli. c. Gema.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar beberapa saat setelah bunyi asli..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memandang realitas social sebagai suatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis dan penuh makna, yang digunakan untuk penelitian pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti sebagai instrumen kunci, analisis data, bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian yang lebih menekankan makna dari pada generalisasi (dalam Sugiono, 2010 : 9). Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif yang dimaksudkan untuk melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Jenis penelitian ini sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan yang dialami siswa SMP Kelas VIII dalam mengerjakan soal uraian fisika. Penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian kuantitatif sebagai pembantu untuk menganalisis data hasil tes siswa yang bersifat kuantitatif. Hasil tes siswa akan diberi nilai sesuai dengan kriteria penilaian tiap soal. Kemudian dihitung total nilai yang diperoleh tiap siswa yang akan diwawancara.. 19.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April tahun ajaran 2015/2016 di SMP Kanisius Pakem. C. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP Kanisius Pakem kelas VIII pada tahun ajaran 2015/2016. Peneliti mengambil satu kelas fisika yang telah mempelajari materi pelajaran fisika pada pokok bahasan bunyi. Peneliti memberi soal pemahaman mengenai materi pokok bahasan bunyi yang pernah dipelajari oleh siswa sebelumnya, dan siswa diminta untuk mengerjakan soal tersebut.. D. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa, faktor penyebab, dan sejauh mana kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika. Untuk mengetahui ketiga hal tersebut peneliti melakukan analisis terhadap jawaban tes siswa dalam menyelesaikan soal dan melakukan wawancara dengan siswa..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Berikut ini adalah desain penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti (diagram 1) :. Menyusun Instrumen. Melakukan Tes. Analisis Jawaban Tes. Data Kesulitan. Melakukan Wawancara. Pembahasan dan Kesimpulan Diagram Desain Penelitian Dari diagram 1 di atas, hal pertama yang dilakukan adalah menyusun instrument penelitian. Instrument ini berupa test sebanyak 5 butir soal uraian. Kemudian tes ini di ujikan ke siswa.. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa seperangkat soal esai fisika dari yang sederhana sampai yang kompleks yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator kemampuan kognitif.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. siswa terhadap konsep, hukum, teori, dan penerapannya pada pelajaran fisika, panduan identifikasi kesulitan siswa dalam mengerjakan soal uraian fisika, serta wawancara terhadap kesulitan siswa dalam mengerjakan soal tersebut. 1.. Soal esai (uraian) Soal esai (uraian) adalah soal di mana siswa harus mengungkapkan. sendiri, menyusun sendiri, dan menulis sendiri jawabannya. Dengan melihat jawaban siswa akan diperoleh gambaran pemahaman siswa secara menyeluruh. Menurut Djemari Mardapi (2008:73) ada beberapa kelemahan soal uraian, antara lain : (1) penskoran sering dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, (2) memerlukan waktu yang lama untuk memeriksa lembar jawaban, (3) cakupan materi yang diujikan sangat terbatas, dan (4) adanya efek bluffing. Untuk menghindari kelemahan tersebut cara yang dapat ditempuh adalah : (1) jawaban tiap soal tidak panjang, (2) tidak melihat nama peserta ujian, (3) memeriksa tiap butir soal secara keseluruhan, dan (4) menyiapkan pedoman penskoran. Soal esai disusun melalui langkah-langkah sebagai berikut (dalam Djemari Mardapi, 2008:73-74): a. Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi pada indikator. Adapun standar kompetensi dan indikator pencapaiannya adalah sebagai berikut :.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Tabel 2. Standar kompetensi Standar kompetensi 6.2 Mendeskripsikan. Materi pelajaran Bunyi. konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari.. Indikator pencapaian  Membedakan infrasonic, ultrasonik, dan audiosonik.  Menunjukan gejala resonansi dalam keehidupan sehari-hari.  Merencanakan percobaan untuk mengukur laju bunyi.  Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.. Tabel 3. Kisi-kisi soal tes uraian No. Masalah Tujuan 1 Membedakan infrasonik, Siswa dapat membedakan bunyi ultrasonik, dan infrasonik, ultrasonik, dan audiosonik. audiosonik.. Bentuk pertanyaan Tes uraian terbatas. Butir Soal Bunyi dengan panjang gelombang 4 meter memiliki kecepatan rambat sebesar 340 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia normal? 2. Menunjukan gejala resonansi dalam keehidupan sehari-hari.. Siswa dapat menunjukan gejala resonansi dalam keehidupan sehari-hari. Tes uraian terbatas. Butir Soal Jika kolom udara beresonansi dengan garpu tala, maka resonansi pertama terjadi pada kolom udara dalam tabung setinggi 0,5 m. cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 340 m/s. berapa frekuensi garpu tala? 3. Mengukur laju bunyi.. Siswa dapat mengukur laju bunyi di berbagai medium. Tes uraian terbatas. Butir Soal Saat sedang memancing, Budi mendengar bunyi letusan gunung merapi 4 sekon setelah letusan itu terjadi. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapa kilometer jarak Budi dari sumber letusan? 4. Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam. Siswa dapat memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam. Tes uraian terbatas.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. kehidupan sehari-hari. Butir Soal. kehidupan sehari-hari.. . Sebuah sumber bunyi dirambatkan dari sebuah kapal diatas permukaan laut. Bunyi tersebut dipantulkan kembali dari dasar laut. Jika bunyi pantul tersebut diterima kembali 3 sekon setelah bunyi asli dirambatkan, berapa kilometer jarak kapal dari dasar laut, jika cepat rambat bunyi didalam air 1.800 m/s?. . Seseorang yang berdiri di antara dua batu karang berteriak dengan kuat. Ia mendengar dua bunyi pantul, pertama setelah 1 sekon dan berikutnya setelah 1,5 sekon. Cepat ranbat bunyi di udara 340 m/s. Berapa jarak kedua batu karang tersebut?. b. Validitas soal tes uraian Menurut Zainal Arifin (2009:132), untuk melakukan validitas soal uraian dapat dilakukan secara rasional, yaitu dilakukan sebelum soal uraian itu digunakan/diujicobakan seperti menggunakan lembar validasi di bawah ini. Tabel 4.. Lembar Validasi Soal Tes Uraian. Soal Nomor : No. 1 2 3 4. 5. ASPEK YANG DITELAAH A. Materi Soal sesuai dengan indikator. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas. Isi materi sesuai dengan tujuan tes. Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan kelas. B. Konstruksi Rumusan kalimat soal atau pertanyaan. Ya. Tidak.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 6 7 8. 9 10 11. 12 13. menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Ada pedoman penskoran. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca. C. Bahasa Rumusan kalimat soal komunikatif. Butiran soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. Tidak menggunakan bahasa lokal/daerah. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik. Catatan :. 2. Wawancara Menurut Zainal Arifin (2009:159), wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dan jenis wawancara inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Tujuan wawancara adalah sebagai berikut:.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan seuatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. 2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah. 3. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menganggap tujuan pada poin 1 sangat cocok dengan tujuan wawancara demi mendapatkan informasi tentang faktorfaktor apa saja yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tes. Pertanyaan wawancara dapat menggunakan bentuk sebagai berikut: 1. Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. 2. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. 3. Bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur dan ada pula yang bebas. Wawancara pada penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari hasil tes siswa, maksudnya untuk menindaklanjuti data kesulitan yang diperoleh setelah melakukan analisis terhadap hasil tes siswa. Dari hasil analisis tersebut diperoleh satu siswa untuk tiap jenis kesulitan yang akan diwawancarai untuk mengetahui informasi tentang penyebab siswa tersebut mengalami kesulitan..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Tabel 5. Kisi-kisi pedoman wawancara No.. Masalah. Tujuan. Pertanyaan. 1. Informasi dan tujuan soal. 2. Menentukan persamaan yang digunakan Memasukan data ke dalam persamaan. Mengetahui penyebab kesulitan siswa untuk mengumpulkan informasi dan tujuan soal Mengetahui penyebab kesulitan siswa untuk menentukan persamaan yang digunakan Mengetahui penyebab kesulitan siswa untuk memasukan data ke dalam persamaan Mengetahui penyebab kesulitan siswa untuk melakukan perhitungan.  Apakah benar kamu mengalami kesulitan pada bagian ini?  Apa penyebabnya?  Apakah benar kamu mengalami kesulitan pada bagian ini?  Apa penyebabnya?  Apakah benar kamu mengalami kesulitan pada bagian ini?  Apa penyebabnya?  Apakah benar kamu mengalami kesulitan pada bagian ini?  Apa penyebabnya?  Apakah benar kamu mengalami kesulitan pada bagian ini?  Apa penyebabnya?. 3. 4. Perhitungan. 5. Kesimpulan. Mengetahui penyebab kesulitan siswa untuk menentukan jawaban yang memenuhi tujuan dari soal. Bentuk pertanyaan Berstruktur. Berstruktur. Berstruktur. Berstruktur. Berstruktur. Kisi-kisi pedoman wawancara di atas dibuat berdasarkan instrumen berupa soal tes yang telah disusun peneliti dengan melampirkan jenis-jenis kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam menyelesaikan soal tersebut.. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis hasil tes siswa Untuk mengetahui sejauh mana siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dilakukan dengan menghitung skor yang diperoleh siswa dilihat dari kelengkapan dan kesesuaian siswa dalam menyelesaikan soal dengan strategi penyelesaian soal..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Penskoran diberikan dengan cara menganalisis jawaban siswa dari kelengkapan dan kesesuaian dalam menyelesaikan soal dengan strategi penyelesaian soal. Adapun indikator yang digunakan untuk menilai hasil test siswa adalah sebagai berikut. . Identifikasi masalah.. . Mendeskripsikan soal.. . Langkah-langkah penyelesaian.. . Perhitungan matematika.. Dalam penelitian ini penskoran dimaksudkan untuk melihat kesulitan yang dialami siswa pada tahap-tahap penyelesaian di tiap soal. Berbeda dengan teknik penilaian pada umumnya, di mana skor mewakili jumlah benar yang diperoleh siswa untuk tahap-tahap penyelesaian pada masing-masing soal, dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor sebagai jumlah kesulitan, yang diperoleh dari kesalahan siswa pada tahap-tahap penyelesaian untuk setiap soal. Dengan demikian, semakin tinggi skor yang diperoleh siswa maka semakin besar pula kesulitan yang dialami. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 soal dengan tahap-tahap penyelesaian yang memungkinkan siswa mengalami kesulitan yang beragam saat mengerjakannya. Butir soal.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 1) Bunyi dengan panjang gelombang 4 meter memiliki kecepatan rambat sebesar 340 m/s. Dapatkah bunyi tersebut didengar oleh telinga manusia normal? Tabel 6.. Teknik penskoran soal nomor 1. Kunci Jawaban Diketahui : λ=4 m v=340 m/s ditanya : f…..? Mencari frekuensi terlebih dahulu: f=ν/λ f = 340 / 4 f = 85 Hz Bunyi dengan frekuensi antara 20 hingga 20000 Hz tergolong audiosonik, bisa didengar oleh manusia. Skor maksimal. Jenis Kesulitan Informasi dan masalah. Skor 1. Persamaan Memasukan data Perhitungan Kesimpulan. 1 1 1 1. 5. 2) Jika kolom udara beresonansi dengan garpu tala, maka resonansi pertama terjadi pada kolom udara dalam tabung setinggi 0,5 m. Cepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 340 m/s. Berapa frekuensi garpu tala? Tabel 7.. Teknik penskoran soal nomor 2. Kunci Jawaban Diketahui Ditanya. : λL1 = 0,5 m v = 340 m/s : f?. Jawab L1 = λ λ = 4 x L1 λ = 4 x 0,5 m λ=2m v =λxf f=. Jenis Kesulitan Informasi dan masalah. Skor 1. Persamaan. 1. Perhitungan. 1. Persamaan. 1.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. f= f = 170 Hz. Memasukan data. 1. Perhitungan. 1 6. Skor maksimal. 3) Saat sedang memancing, Budi mendengar bunyi letusan gunung merapi 4 sekon setelah letusan itu terjadi. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapakah jarak Budi dari sumber letusan? Tabel 8.. Teknik penskoran soal nomor 3. Diketahui. Kunci Jawaban :t=4s v = 340 m/s : s .. ? :. Ditanya Jawab v= s=vxt s = 340 m/s x 4 s s = 1360 m Skor maksimal. Jenis Kesulitan Informasi dan masalah. Skor 1. Persamaan. 1. Memasukan data Perhitungan. 1 1 4. 4) Sebuah sumber bunyi dirambatkan dari sebuah kapal di atas permukaan laut. Bunyi tersebut dipantulkan kembali dari dasar laut. Jika bunyi pantul tersebut diterima kembali 3 sekon setelah bunyi asli dirambatkan, berapa kilometer jarak kapal dari dasar laut, jika cepat rambat bunyi didalam air 1.800 m/s? Tabel 9.. Teknik penskoran soal nomor 4. Kunci Jawaban Penyelesaian : Diketahui :t=3s v = 1.800 m/s Ditanya : s .. ? Jawab :. Jenis Kesulitan Informasi dan masalah. Persamaan. Skor 1. 1.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. v= s=vx s = 1800 m/s x s = 2700 m s= Skor maksimal. Memasukan data. 1. Perhitungan Kesimpulan. 1 1 5. 5) Seseorang yang berdiri di antara dua batu karang berteriak dengan kuat. Ia mendengar dua bunyi pantul, pertama setelah 1 sekon dan berikutnya setelah 1,5 sekon. Cepat ranbat bunyi di udara 340 m/s. Berapa jarak kedua batu karang tersebut? Tabel 10.. Teknik penskoran soal nomor 5. Kunci Jawaban Misal jarak P dengan batu karang A lebih jauh dari pada batu karang B (PA>PB) Jarak PA = sA dan PB = sB Waktu PA (bolak-balik) = tA dan PB (bolakbalik) = tb Diketahui : v = 340 m/s tA = 1 s tb = 1,5 s Ditanya : jarak A-B (sAB) ?  Jarak PA. Jenis Kesulitan Informasi dan masalah. Skor 1. Persamaan. 1. Memasukan data. 1. Perhitungan Persamaan. 1 1. Memasukan data. 1. Perhitungan. 1. v= sA = v x. . sA = 340 m/s x sA = 170 m Jarak PB v= sB = v x sB = 340 m/s x sB = 255 m.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. . Jarak A-B = (170+255) m. Kesimpulan. 1. Perhitungan. 1. Skor maksimal. 9. Berdasarkan teknik penskoran di atas, skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa adalah 29 poin. Dengan berpedoman pada tabel di atas, peneliti juga dapat mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa saat meyelesaikan soal, dengan menyesuaikan data pada kolom jenis kesulitan dan kemampuan siswa dalam mengerjakan langkah-langkah yang tiap tahapnya memiliki skor masing-masing. Hasil tes siswa akan diberi skor sesuai dengan teknik penskoran. Kemudian dihitung total skor setiap jenis kesulitan. Untuk mencari prosentase tiap jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal, digunakan rumus berikut :. 2. Analisis hasil wawancara siswa Analisis dilakukan dengan cara membuat transkip data hasil wawancara,. memberikan. mengelompokkan. macam. label/coding kesalahan. pada yang. transkip. untuk. dilakukan. siswa,. mengkategorikan kesulitan yang diarahkan pada kesalahan yang dilakukan siswa, dan menghitung banyaknya siswa yang melakukan kesalahan.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. tersebut, sehingga dapat dilihat jenis kesulitan apa saja yang paling banyak dialami siswa..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV ANALISIS DATA Setelah melakukan penelitian bulan pada Mei 2016 di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta, dengan subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII, maka peneliti melakukan analisis data sebagai berikut: A. Penyajian data Data penelitian disajikan dalam dua tahap, yaitu data hasil tes siswa yang telah terlebih dahulu dikoreksi oleh peneliti (validitas soal dan kunci jawaban terlampir), dan transkrip hasil wawancara terhadap siswa yang terlebih dahulu dipilih oleh peneliti berdasarkan macam kesulitan yang diperoleh setelah peneliti mengoreksi tes soal uraian. 1.. Data hasil tes siswa Hasil tes untuk keseluruhan siswa seperti tabel di bawah ini.. Tabel 11.. Hasil tes siswa nomor 1-14 Nomor siswa. Soal 1. 2. 3. 4. Kesulitan A B C D E A B D B C D A B C D A B C D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. √. √. √ √. √ √ √ √ √ √. √ √ √ √ √. √. √ √ √ √. √. √ √ √. √. √. √. √. √. √. √ √ √ √ √. √ √ √ √. √ √ √. √ √. √. √ √. √ √ √ √ √ √ √. √. √. √. √ √. 33. √. √. √. √. √. √. √. 13. 14. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √. √ √. √ √ √ √ √. √ √. √ √. Jumlah skor ragam kesulitan. 2 3 1 4 10 5 7 9 7 4 7 2 13 2 4 2 12 1 1.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. E A B C D B C D E D Jumlah skor siswa 5. Tabel 12.. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15. √ √ √ √ √ √ 13. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. √ √. √. 6. √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15. √. √. √. √. √. √ √ 8. √ √ 12. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. √. √. √ √ √ √ √ √ √ √ 14. √ √ √ √ √ √ 9. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21. 10 8 14 9 11 14 9 11 13 13. Hasil tes siswa nomor 15-29 Nomor siswa. Soal 1. Kesulitan. A B C D E 2 A B D B C D 3 A B C D 4 A B C D E 5 A B C D B C D E D Jumlah skor siswa. 15. 16. √ √. √ √. 17. 18. 19. √ √ √ √ √ √ √ √. 21. 22. √. √ √ √ √ √ √ √. 20. √ √ √ √ √. √ √ √ √ √ √. √. √ √ √ √ √ √. √ √ √ √ √ √. √. √ √ √ √ √. √. √ √ √ √ √. √. √. √. √. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22. √. √. √. √. √. √ √. √ √. √ √. √ √. 15. 12. √. √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. √. √. √. √ √. √. √ √ √ 16. 24. √ √. √ √ √ √ √. √ √ √ √ √. √ √. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16. 23. √ √ 11. √. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17. √ √ √ √ √ √ 15. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28. 25. √ √ √ √. √ √ √. 26 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √. 27. 28. √ √ √ √ √ √. √. √. √ √. √ √. √. √. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26. √. √. √. √. √ √. √ √. √ √ √ 9. √ √ √ 15. Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi yang menunjukkan jumlah skor kesalahan yang diperoleh masing-masing siswa yang ditunjukkan oleh baris paling bawah pada tabel. Jumlah skor tiap ragam kesulitan ditunjukkan kolom paling kanan pada tabel.. 29 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28. Jumlah skor ragam kesulitan 6 7 3 6 12 8 14 14 13 8 6 5 13 3 6 2 12 3 2 12 8 15 8 14 15 8 15 15 11.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 2.. Wawancara siswa Wawancara siswa bertujuan untuk mengetahui penyebab dari kesulitan yang dialami siswa, oleh karena itu dipilihlah 5 orang siswa untuk mewakili setiap kesulitan dan 2 orang siswa, yang setelah dilakukan analisis ternyata tidak dapat menyelesaikan soal sama sekali, dengan demikian peneliti mewawancarai 7 orang siswa. Di bawah ini disajikan transkrip wawancara untuk kelima siswa sesuai jenis kesulitan yang dialaminya. a. Informasi dan masalah Peneliti. : Dari hasil tes yang anda kerjakan saya melihat ada kesalahan dalam memberi lambang, contohnya pada nomor 1 anda saalah memberikan lambang pada panjang gelombang. Kendalanya apa?. Siswa. : Saya lupa dengan materinya pak.. b. Persamaan Peneliti. : Dari hasil tes yang anda kerjakan saya melihat ada kesalahan dalam menggunakan persamaan. Kendalanya apa?. Siswa. : Saya tidak tau rumus yang harus digunakan pak.. Peneliti. : Apakah ada kendala lain?. Siswa. : Tidak ada pak.. c. Memasukan data Peneliti. : Dari hasil tes yang anda kerjakan saya melihat ada.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. kesalahan dalam memasukan data, Kendalanya apa? Siswa. : Saya kurang teliti pak.. d. Perhitungan Peneliti. : Dari hasil tes yang anda kerjakan saya melihat banyak kesalahan dalam perhitungan. Kendalanya apa?. Siswa. : Saya malas mengerjakan pak.. Peneliti. : Apakah ada kendala lain?. Siswa. : Ada pak. Saya kesulitan dalam berhitung.. e. Kesimpulan Peneliti. : Dari hasil tes yang anda kerjakan saya melihat pada soal nomor 1 anda menjawab suara dengan frekuensi 85 Hz dapat didengar, apa alasannya?. Siswa. : Karena suara dengan frekuensi 20-20000 Hz dapat didengar manusia pak.. Peneliti. : Soal nomor 4, apakah anda kesulitan dalam mengkonversi satuan?. Siswa. : Iya pak, saya kesulitan dalam mengkonversi satuan.. Peneliti. : Apakah pernah diajarkan?. Siswa. : Pernah pak, tapi saya sudah lupa mengkonversi satuan..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. B. Analisis data 1. Analisis tiap siswa Tabel 13. Analisis tiap siswa. Nomor siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. Skor kesulitan 15 13 17 16 6 15 8 12 16 16 14 9 29 21 22 15 12 16 16 16 11 17 15 28 18 26 9 15 28. Keterangan: A = informasi dan masalah B = persamaan C = memasukan data. Ragam kesulitan A, B, C, D, E B, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E B, D A, B, C, D, E B, D, E A, B, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E B, C, D, E B, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E A, B, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E A, B, D, E A, B, D, E A, B, C, D, E A, B, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E A, B, C, D, E B, D, E A, B, D, E A, B, C, D, E. D = perhitungan E = kesimpulan.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. 2. Analisis ragam kesulitan a. Informasi dan masalah Kesulitan menyangkut informasi dan masalah diukur sebanyak 5 kali dengan jumlah siswa 29 orang. Skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa untuk kesulitan informasi dan masalah adalah: 5 x 29 = 145 Tabel 14.. Kesulitan informasi dan masalah. Nomor Siswa. Skor. Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. 1 0 1 2 0 1 0 1 1 2 0 0 5 5 3 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 4 0 1 4. Jumlah skor. 48.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Berdasarkan data pada tabel di atas maka diperoleh presentase dengan perhitungan sebagai berikut:. b. Persamaan Kesulitan menyangkut persamaan diukur sebanyak 7 kali dengan jumlah siswa 29 orang. Skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa untuk kesulitan persamaan adalah: 7 x 29 = 203 Tabel 15.. Kesulitan persamaan. Nomor Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25. Skor 5 4 6 4 3 5 4 5 6 6 4 4 7 7 7 6 5 5 6 6 6 6 6 7 5.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. Jumlah skor. 7 4 6 7 159. Berdasarkan data pada tabel di atas maka diperoleh presentase dengan perhitungan sebagai berikut:. c. Memasukkan data Kesulitan memasukkan data diukur sebanyak 6 kali dengan jumlah siswa 29 orang. Skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa untuk kesulitan memasukkan data adalah: 6 x 29 = 174 Tabel 16.. Kesulitan memasukan data. Nomor Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19. Skor 2 0 3 2 0 3 0 0 2 2 2 0 6 2 3 1 0 3 3.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. Jumlah skor. 0 0 3 0 6 2 5 0 0 6 58. Berdasarkan data pada tabel di atas maka diperoleh presentase dengan perhitungan sebagai berikut:. d. Perhitungan Kesulitan perhitungan diukur sebanyak 8 kali dengan jumlah siswa 29 orang. Skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa untuk kesulitan perhitungan adalah: 8 x 29 = 332 Tabel 17.. Kesulitan perhitungan. Nomor Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13. Skor 4 6 4 5 3 5 1 3 4 5 5 3 8.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. Jumlah skor. 4 6 3 3 5 5 6 2 4 4 8 5 7 3 5 8 134. Berdasarkan data pada tabel di atas maka diperoleh presentase dengan perhitungan sebagai berikut:. e. Kesimpulan Kesulitan menyangkut kesimpulan diukur sebanyak 3 kali dengan jumlah siswa 29 orang. Skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa untuk kesulitan perhitungan adalah: 3 x 29 = 87. Tabel 18.. Kesulitan kesimpulan. Nomor Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5. Skor 2 3 3 3 0.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29. Jumlah skor. 1 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 72. Berdasarkan data pada tabel di atas maka diperoleh presentase dengan perhitungan sebagai berikut:.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data terhadap hasil tes tertulis dengan bentuk uraian dan wawancara pada pokok bahasan bunyi dapat disimpulkan bahwa: 1.. Pada penelitian ini ditemukan beberapa kesulitan yang dialami siswa saat menyelesaikan tes uraian yaitu, kesulitan informasi dan masalah, kesulitan persamaan, kesulitan memasukan data, kesulitan perhitungan, dan kesulitan kesimpulan.. 2.. Sebanyak 33.10% siswa mengalami kesulitan pada tahap informasi dan masalah, 77.83% siswa mengalami kesulitan tahap menentukan persamaan, 35.90% siswa mengalami kesulitan pada tahap memasukan data, 57.76% siswa mengalami kesulitan pada tahap memasukan data, dan 82.76% siswa mengalami kesulitan pada tahap kesimpulan.. 3.. Dari hasil wawancara dapat diketahui penyebab siswa mengalami kesulitan pada penyelesaiaan soal. a. Kesulitan pada tahap informasi dan masalah penyebabnya adalah kurang memahami materi. b. Kesulitan pada tahap menentukan persamaan penyebabnya adalah pemahaman konsep c. Kesulitan pada tahap memasukan data penyebabnya adalah kurang teliti.. 50.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51. d. Kesulitan pada tahap perhitungan penyebabnya adalah malas belajar. e. Kesulitan pada tahap kesimpulan penyebabnya adalah daya ingat.. B. Saran Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Pada penelitian ini jumlah siswa yang diwawancara terlalu sedikit sehingga hasil wawancara belum mewakili keseluruh kelas.. 2.. Pada penelitian ini persentase kesulitan yang dialami siswa sangat besar. Ini dapat menjadi bahan penelitian yang dapat diteliti apakah ada faktor dari luar siswa yang mempengaruhi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip-Teknik-Prosedur). Bandung: Rosda.. Karim, Saeful dkk. 2008. Belajar IPA (Membuka Cakrawala Alam Sekitar) Fisika untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan.. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia.. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.. Purwanto, M. Ngalim. 2009. Evaluasi Pengajaran (prinsip-prinsip dan teknik). Bandung: Rosda.. Widiyanti, Niken. 2009. Identifikasi Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal-Soal Fisika Pokok Bahasan Gerak Lurus pada Siswa Kelas XA dan Kelas XB SMA Santa Maria Yogyakarta. Skripsi S1. Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.. 52.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53. Surat Izin Penelitian.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54. Lembar Validitas Soal 1. Dari Dosen.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60. 2.. Dari guru.

(71) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61.

(72) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62.

(73) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63.

(74) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64.

(75) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65.

(76) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66. Hasil Pekerjaan Siswa.

(77) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67.

(78) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68.

(79) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69.

(80) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70.

(81) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71.

(82) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72.

(83) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73.

(84) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74.

(85) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75.

(86) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76.

(87) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77.

(88) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78.

(89) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79.

(90) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80.

(91) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81.

(92) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82.

(93) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83.

(94) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84.

(95) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85.

(96) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86.

(97) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87.

(98) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88.

(99) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89.

(100) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90.

(101) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91.

(102) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92.

(103) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93.

(104) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94.

(105) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95.

(106) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96.

(107) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97.

(108) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98.

(109) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99.

(110) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100.

(111) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101.

(112) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102.

(113) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103.

(114) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104.

(115) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105.

(116) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106.

(117) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107.

(118) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108.

(119) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109.

(120) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110.

(121) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111.

(122) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112.

(123) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113.

(124) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114.

(125) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115.

(126) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116.

(127) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117.

(128) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118.

(129) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119.

(130) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120.

(131) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121.

(132) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122.

(133) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123.

(134) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124. DOKUMENTASI 1. Tes uraian. 2. Wawancara.

(135)

Gambar

Tabel 1.  Cepat  Rambat  Bunyi  pada  Beberapa  Material  dengan  Suhu  20 o C  dan Tekanan 1 atm
Diagram  Desain Penelitian
Tabel 2.  Standar kompetensi
Tabel 4.  Lembar Validasi Soal Tes Uraian
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Rayhan, Tina Sari. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera

Based on this study, we conclude that DLGM can be used in the network environment providing high quality DLG and cartographic data for

Program Konseling Kelompok Peer Support untuk Mengembangkan Konsep Diri Remaja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana perilaku pencarian informasi oleh mahasiswa dalam

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume I-4, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012, Melbourne, Australia...

Dengan besarnya tingkat signifikansi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan

membaca; (5) Dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa; (6) membantu guru dalam menyiapkan sumber-sumber belajar. Perpustakaan kelas umumnya mempunyai fungsi yang hampir

Perpustakaan yang berhasil tidak lepas dari kinerja yang dihasilkan atau yang diberikan oleh pustakawan. Salah satu bentuk kinerja yang dilakukan pustakawan adalah bentuk