• Tidak ada hasil yang ditemukan

Breast Care Antenatal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Breast Care Antenatal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BREAST CARE ANTENATAL BREAST CARE ANTENATAL

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memil

Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memil iki bagian-bagian keciliki bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu  bagian-bagian dari

 bagian-bagian dari payudara dan payudara dan fungsinya masing-masing.Laktasi fungsinya masing-masing.Laktasi terjadi terjadi dibawah pengaruhdibawah pengaruh  berbagai

 berbagai kelanjar kelanjar endokrin, endokrin, terutama terutama hormon-hormon hormon-hormon hipofisis hipofisis prolaktin prolaktin dan dan oksitosin.oksitosin. Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu; (1) Pembentukan produksi air susu (2) Pengeluaran air susu (Bobak, 2009).

yaitu; (1) Pembentukan produksi air susu (2) Pengeluaran air susu (Bobak, 2009). Buah dada merupakan sumber air susu ibu (

Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber nutrisi utaASI) yang akan menjadi sumber nutrisi utamama  bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan  bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari  bawah bukan menekan dari

 bawah bukan menekan dari depan.Pada usia kehamilan 2 depan.Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan,bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu

kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dankering dan mudah pecah, maka puting susu (nipple) dan

mudah pecah, maka puting susu (nipple) dan areola (bagian lingkaran hitam yang mengelilingiareola (bagian lingkaran hitam yang mengelilingi  puting)

 puting) payudara payudara dirawat dirawat baik-baik baik-baik dengan dengan dibersihkan dibersihkan menggunakan baby menggunakan baby oil/biocream/airoil/biocream/air sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar (dilakukan minimal satu bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada narik puting ke arah luar (dilakukan minimal satu bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi) (Bobak, 2009).

indikasi) (Bobak, 2009).

1.1 Rumusan Masalah 1.1 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara pada ibu

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara pada ibu hamil?hamil? 1.2.2 Apa tujuan dan prinsip perawatan payudara?

1.2.2 Apa tujuan dan prinsip perawatan payudara? 1.2.3 Apa manfaat dari perawatan payudara? 1.2.3 Apa manfaat dari perawatan payudara?

(2)

1.2.4 Apa indikasi dari perawatan payudara?

1.2.5 Apa kontraindikasi dari perawatan payudara? 1.2.6 Kapan waktu perawatan payudara dilakukan? 1.2.7 SOP perawatan payudara

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan makalah ini adalah memperoleh deskripsi tentang: 1.3.1 Perawatan payudara pada ibu hamil

1.3.2 Tujuan dan prinsip perawatan payudara 1.3.3 Manfaat dari perawatan payudara

1.3.4 Indikasi dari perawatan payudara

1.3.5 Kontraindikasi dari perawatan payudara 1.3.6 Waktu perawatan payudara dilakukan 1.3.7 SOP perawatan payudara

BAB 2

KONSEP TEORI

2.1 Anatomi Payudara

Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan dan pada laki-laki  biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mammae mencapai perkembangan  puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi (Syaifuddin,

2006).

1. Struktur Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada. Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat  pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara bergantung pada

variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah glandular aktual. a. Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus

laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus lakteferus (ampula). Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium cooper (ber kas jaringan ikat fibrosa).

 b. Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori.

(3)

c. Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk aerola.

2. Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara

a. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari  payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava superior.

 b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar.

2.2 Fisiologi Payudara

Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan  pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause. Sejak  pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus. Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting payudara (Syaifuddin, 2006).

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil usia 7-9 bulan. Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa kehamilan dan menyusui untuk memperlancar pengeluaran ASI. Selama kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk fungsi uniknya dalam menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Karena payudara mungkin meningkat beratnya, BH yang dapat menyangga  payudara dengan baik digunakan untuk perlindungan sejak kehamilan 6-8 minggu terjadi  perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara, terasa lebih padat, kencang, sakit dan

(4)

tampak jelas gambaran pembuluh darah dipermukaan kulit bertambah serta melebar. Kelenjar-kelenjar motgomer daerah areola tampak lebih nyata dan menonjol (Sar yono, 2009).

Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Perawatan payudara saat hamil bisa dilakukan dengan cara sederhana, dan dilakukan di rumah (Dyah, 2009)

3.2 Tujuan dan Prinsip Perawatan Payudara Tujuan perawatan payudara:

1. Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehinggaputing tidak mudah lecet dan bayi mudah menyusi

3. Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar 4. Mempersiapkan produksi ASI

Prinsip:

Dalam perawatan payudara harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini: 1. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur

2. Menjaga kebersihan sehari-hari

3.  Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil

4. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara 5. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

3.3 Manfaat Perawatan Payudara

Manfaat perawatan payudara saat hamil diantaranya adalah:

1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI 2. Mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi dan kelainan payudara 3. Memperkuat puting susu agar bayi mudah untuk menyusu

4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara sehingga produksi ASI lebih  banyak dan lancar

5. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan pengobatan secepatnya

6. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya (Saryono, Dyah, 2008)

(5)

1. klien yang ukurn putting susunya kecil atau mendelep 2. ASI lama keluar pada ibu nifas

3. klien yang payudaranya kotor

3.5 Kontraindikasi Perawatan Payudara 1. pembengkakan pada payudara 2. payudara yang meradang

3.6 Waktu dilakukannya perawatan payudara

Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika awal kehamilan sudah melakukan perangsangan putting akan menimbulkan kontraksi rahim.

3.7 SOP perawatan payudara

 Standart operasional prosdur pada payudara normal

a. Persiapan alat

1. Handuk besar 2 buah 2. Waslap 2 buah

3. 2 wadah untuk air hangat dan air dingin 4. Minyak kelapa/baby oil

 b. Tahap pre-interaksi

1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien 2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan

3. Cuci tangan c. Tahap orientasi

1. Berikan salam, panggil nama klien

2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/hormone d. Tahap kerja

1. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan

2. Anjurkan klien untuk duduk santai bersandar, dan kaki ditompang kursi kecil 3. Anjurkan klien untuk membuka bra, dan letakkan handuk dibawah perut i bu

4. Bahasi kassa/kapas dengan minyak kelapa, gunakan sebagai pembersih kotoran disekitar areola dan putting susu

(6)

5. Tuangkan sedikit minyak kelapa dikedua belah telapak tangan klien

6. Lakukan gerakan melingkar dari dalam keluar payudara dengan menggunakan telapak tangan sebanyak 15-20 kali (sekitar 5-10 menit) untuk masing-masing payudara

7. Laukan gerakan menekan payudara secara perlahan dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan dari atas menuju arah putting susu untuk masing-masing payudara

8. Pengetokan dengan kuku-kuku jari ke tangan kanan dengan cepat dan teratur

9. Diteruskan dengan penyiraman, mula

 – 

mula disiram dengan air hangat, penyiraman dengan kain atau kom kecilai atas kom air hangat itu, jadi air dapat ditampung kembali.

10. Penyiraman dilakukan dengan cepat sampai kurang lebih 10 kali, kemudian dengan cepat diganti dengan penyiraman air dingin kurang lebih 10 kali, dengan cepat disiram lagi dengan air hangat, begitu seterusnya bergantian hangat dan dingin dengan cepat, sampai air hangat turun suhunya. Penyiraman terakhir adalah dengan air hangat.

11. Keringkan payudara dengan menggunakan handuk dan rapikan kembali pakaian ibu e. Tahap terminasi

1. Evaluasi perasaan klien 2. Simpulkan hasil kegiatan

3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Bereskan alat-alat

5. Cuci tangan f. Dokumentasi

1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan

 Standart operasional prosedur perawatan payudara dengan masalah

a. Putting susu datar atau terbenam

1. Memegang putting dengan ibu jari telunjuk dan dimana sebelumnya tangan telah dicuci, kemudian gerakan ibu jari dan telunjuk berlawanan arah, sehingga seperti gerakan mencubit 2. Melakukan gerakan Hoffman yaitu dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari

didaerah aerola, kemudian dilakukan pengurutan kearah yang berlawanan

3. Menggunakan pompa putting susu atau spuit 10 cc yang sudah dimodifikasi setiap hari BAB 4

PENUTUP

(7)

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil usia 7-9 bulan yang tujuan utamanya adalah untuk memperlancar pengeluaran ASI.

Tujuan perawatan payudara pada masa hamil yaitu: (1) Untuk memelihara kebersihan  payudara, (2) melenturkan dan menguatkan puting susu, (3) mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat menyembul keluar sehingga siap untuk disusukan pada bayinya dan (4) mempersiapkan produksi ASI.

Dalam perawatan payudara perlu diperhatikan beberapa prinsip yaitu:

(1) Dikerjakan dengan sistematis dan teratur, (2) menjaga kebersihan sehari-hari,

(3) nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil, (4) memakai bra yang bersih dan menopang  payudara, dan (5) dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan.

Perawatan payudara selama hamil mempunyai banyak manfaat, antara lain:

(1) menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu, (2) mencegah berbagai  penyakit, (3) melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu, (4) merangsang kelenjar

 – 

  kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar, (5) dapat mendeteksi kelainan - kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya, dan

(6) mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Adapun tiga langkah dalam perawatan payudara saat hamil meliputi: pemijatan, senam teratur, dan pemakaian bra yang pas.

2.4 Saran

Kepada pembaca dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perawatan  payudara pada ibu hamil beserta tujuan, prinsip, manfaat, dan langkah-langkahnya. Selain itu  penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna perbaikan makalah

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2009). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Dyah, R. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika. Saryono. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mulia Medika.

Syaifuddin. (2006). Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC

Referensi

Dokumen terkait

Ini telah menjadi respon tradisional ketika dihadapkan dengan seseorang yang memiliki masalah emosional atau perilaku yang berat untuk melihat untuk

Hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: profil pemecahan masalah siswa yang memiliki tingkat efikasi diri tinggi pada tahap memahami masalah adalah

Jaringan komputer yang paling kecil dan sederhana bisa terdiri dari dua komputer yang saling berhubungan langsung (peer to peer) atau sebuah berhubungan dengan

Pengelompokan yang terjadi karena memiliki kesamaan diantaranya pada siklus hidup vegetatif evergreen, tipe daun berbentuk simple, intensitas warna daun hijau gelap dark,

97 Tabel 5.41 Hasil Analisis Skoring Tingkat Bahaya Banjir DAS Gajah Wong ... 98 Tabel 5.42 Skoring Tingkat Kerentanan Banjir di DAS Gajah

BMT HARUM didirikan pada Mei 2005 dengan akta pendirian koperasi usaha syari’ah dan disahkan oleh Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah dengan

BERBASIS PROSES/ PERTANGGUNG JAWABAN ADM Mengacu pada SBM à SWAKELOLA Tipe 1 Terdiri dari berbagai komponen (Honor, SPJ, Bahan dll) Pertanggung jawaban Tim Peneliti pada

Kedelapan komponen tersebut adalah : (1) Penyusunan tujuan umum dan pokok bahasan, (2) Penemuan dan penentuan karakteristik siswa yang diperlukan untuk