• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KPBU"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Pembiayaan Pembangunan Infratsruktur Melalui

Pembiayaan Pembangunan Infratsruktur Melalui

Mekanisme

Mekanisme

Kerjasama Pemerintah

Kerjasama Pemerintah ((Daerah

Daerah)) dan Badan Usaha (KPBU)

dan Badan Usaha (KPBU)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM P

PROGRAM PASCASARJASCASARJANA -ANA -MAGISTER TEKNIKMAGISTER TEKNIK

PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH

Oleh:

Oleh:

Kel

(2)
(3)

1

1

Pengantar Pengantar UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM P

PROGRAM PASCASARJASCASARJANA -ANA -MAGISTER TEKNIKMAGISTER TEKNIK

PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH

2

2

Prespektif

Prespektif Kerjasama Kerjasama Pemerintah/PemerinPemerintah/Pemerintahtah Daerah Daerah dengandenganBadan Badan Usaha (Usaha (KPBU) KPBU) dalam dalam PUUPUU

3

3

Muatan

Muatan KerjKerjasama asama PemePemerintahrintah/Pem/Pemerinterintahah DaerDaerah ah dengadengannBadan Badan Usaha Usaha (KPBU(KPBUdandan KPDBU)KPDBU)

5

5 Detail

Detail KajianKajianPrastudPrastudi Ki Kelayelayakan akan KerjasaKerjasama Pma PemerintahemerintahDaerahDaerahdengandenganBadan Badan Usaha Usaha (KPDBU)(KPDBU)

6

6

Stu

Studidi KasKasususKeKerjarjasamsamaa SPSPAM KotAM Kota Dumaia Dumai

4

4

Prose

(4)

1

1

Pengantar

Pengantar

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM P

PROGRAM PASCASARJASCASARJANA -ANA -MAGISTER TEKNIKMAGISTER TEKNIK

PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH

(5)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK

PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH

• Pentingnya pembangunan dan pertumbuhan wilayah yang

tersebar dan saling terkait untuk mendorong  pertumbuhan ekonomi daerah/nasional 

• Pembangunan wilayah sangat membutuhkan

ketersediaan infrastruktur yang menghubungkan antar wilayah/daerah agar berbagai aktifitas kegiatan

 perekonomian dapat berjalan dan tumbuh berkembang 

• Pemerintah mempunyai keterbatasan dalam pembiayaan

 penyediaan infrastruktur dan pelayanan publik 

• Adanya potensi pembiayaan dari pihak swasta untuk

turut serta dalam pembangunan infrastruktur 

• Pentingnya pengaturan dan kepastian hukum sebagai

dasar perlindungan dan keterlibatkan swasta dalam  penyediaan infrastruktur

• Era otonomi daerah telah mendorong desentralisasi

kewenangan yang berdampak pada hubungan

 penyelenggaran penyediaan infrstruktur pusat dan daerah 

(6)

Sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang 

Pemerintahan Daerah, bahwa 

 penyelenggaraan pemerintahan daerah 

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya 

kesejahteraan masyarakat melalui 

 peningkatan: 

1. Pelayanan publik; 

2. Pemberdayaan masyarakat; 

3. Peran serta masyarakat; 

4. Daya saing daerah 

(7)

1. Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang 

Pemerintahan Daerah, Daerah melaksanakan 

 pembangunan untuk  peningkatan dan pemerataan : 

a. pendapatan masyarakat; 

b. kesempatan kerja; 

c. lapangan berusaha; 

d. akses dan kualitas pelayanan publik; dan 

e. daya saing Daerah.

2. Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari

 pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah

diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari

 pembangunan nasional.

(8)

Pembagian Urusan Pemerintah

Pemerintah Daerah

Anatomi

Urusan Pemerintahan

(UU Nomor 23 tahun 2014)

URUSAN PEMERINTAHAN Urusan Absolut Urusan Konkuren o Politik LN; o Pertahanan; o Kemanan; o Yustisi;

o Moneter & Fikal

Nasional o Agama; Pilihan Wajib Non Yandas Yandas Urusan PUM

(9)

Kebutuhan Pendanaan Infrastruktur

1. Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi Negara berpendapatan menengah (middle income country) pada tahun 2025.

(10)

2

Prespektif Kerjasama Pemerintah/Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha

(KPBU) dalam PUU

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK

(11)

1

• Undang-undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 363

ayat (1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat 

mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.

ayat (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Daerah dengan:

a. Daerah lain;

b. pihak ketiga; dan/atau

c. lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(12)

1

• Undang-undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 366

ayat (1) Kerja sama Daerah dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 ayat (2) huruf b meliputi:

Lanjutan....

penyediaan pelayanan publik 

pengelolaan aset untuk meningkatkan

nilai tambah yang memberikan pendapatan bagi

Daerah

investasi

kerja sama lainnya yang tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(13)

2

• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

• Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan

Infrastruktur;

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK. 08/2015 Tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan Dalam Rangka Kerja Sama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;

(14)
(15)
(16)

3

Muatan Kerjasama Pemerintah /Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPBU

dan KPDBU)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK

(17)

• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Tentang

Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut sebagai KPBU adalah

kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah

ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak.

Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara,

Badan

Usaha Milik Daerah, badan usaha swasta yang berbentuk  Perseroan Terbatas, badan hukum asing, atau koperasi PENGERTIAN

(18)

Perka LKPP no 19 tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur

(19)

JENIS INFRASTRUKTUR KPBU

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015

Pasal 5 ayat (2)

Penanggung Jawab Proyek Kerjasama

(PJPK)

Dalam pelaksanaan KPBU, Menteri/Kepala Lembaga/ Kepala Daerah bertindak selaku

PJPK. Pasal 6

(20)
(21)
(22)
(23)

Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-4

Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-4

(24)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015,

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015,

Pasal 21 ayat (2) Pasal 21 ayat (2) Identifikasi dan Penetapan KPBU Identifikasi dan Penetapan KPBU

Identifikasi Penyedia

Identifikasi Penyediaan Infrastruktur an Infrastruktur dilakukan dengandilakukan dengan mempertimbangkan paling kurang:

mempertimbangkan paling kurang:

kesesuaian

kesesuaian dengan dengan RPJMN/RPJMDRPJMN/RPJMD dan rdan rencana encana strategis strategis sektorsektor infrastrukturinfrastruktur ke

kesessesuaiuaianan dengdenganan ReRencancanana TTata ata RuRuangang dandanWilWilaayayahh keterkaitan antar sektor infrastruktur dan

keterkaitan antar sektor infrastruktur dan antar wilayahantar wilayah analisa biaya manfaat dan sosial

analisa biaya manfaat dan sosial analisa nilai manfaat uang (

(25)

4

4

Pros

Pros

es K

es K

erjas

erjas

ama P

ama P

emeri

emeri

ntah

ntah

Daer

Daer

ah

ah

dengan

dengan

Badan

Badan

Usaha

Usaha

(KPDBU

(KPDBU

)

)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM P

PROGRAM PASCASARJASCASARJANA -ANA -MAGISTER TEKNIKMAGISTER TEKNIK

PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH

(26)

SIKLUS KPDBU (PRAKARSA PEMDA DAN BADAN USAHA)

PRAKARSA PEMDA (SOLITED)

Badan

Usaha

Mengajukan Pra Studi Kelayakan Kepada PJPK Persetujuan Oleh PJPK Kepada Badan Usaha Badan Usaha Mengajukan FS berserta kelengkapan dokumen lainnya

Evaluasi

oleh PJPK

PJPK Mentetapkan Badan Usaha sebagai

pemrakarsa dan bentuk kompensasi

Pengadaan

Badan

Usaha

PRAKARSA BADAN USAHA (UNSOLITED)

Siklus Proposal KPDBU Prakarsa Pemda Siklus Proposal KPBDU Prakarsa Badan Usaha

•Identifikasi dan Seleksi

•Pemrioritaskan

PERENCANAAN

•Outline Business Case

•Readness Assessment

PENYIAPAN PROYEK

•Finalisasi Pra-Studi Kelayakan

•Pengadaan Badan Usaha

TRANSAKSI

•Rencana Pelaksanaan Manajemen Kontrak

•Pelaksanaan & Pengendalian Kontrak Manajemen

MANAJEMEN KONTRAK

(27)

ORGANISASI DALAM TAHAPAN PELAKSANAAN KPDBU

TIM KPDBU

SIMPUL KPDBU

PANITIA PENGADAAN

PJPK

BADAN PENYIAPANKPDBU

KEPALA DAERAH/Direksi BUMD

Pembentukan Koordinasi

(28)

TAHAP PERENCANAAN KPDBU

PRAKARSA PEMDA

Penyusunan Rencana Anggaran KPDBU KPDBU Diusulkan Kepada Menteri PPN dan tembusan MDN Identifikasi Penetapan KPDBU Penganggaran Dana Tahap Perencanaan KPDBU Keputusan Lanjut/Tidak Skema KPDBU DAFTAR RENCANA KPBDU SUMBER APBN APBD PINJAMAN/ HIBAH LAINNYA SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Studi Pendahuluan &

 Menjadi pertimbangan rencana kerja pemerintah daerah

 Diperbaharui secara berkala untuk diumumkan serta disebar luaskan

 PJPK menginformasikan status KPDBU minimal 1 kali dalam setahun kepada Menteri PPN dan tembusan MDN

 Menteri PPN dan MDN akan mengevaluasi Rencana KPDBU jika tidak ada perkembangan dalam jangka waktu dua tahun

Konsultasi Publik

Untuk memperoleh pertimbangan mengenai manfaat

& dampak KPDBU terhadap Masayarakat

Indikasi perlu tidaknya Dukungandan/atau Jaminan Pemerintah Kesesuaian dengan

(29)

DOKUMEN YANG DIHASILKAN DALAM TAHAP PERENCANAAN

DOKUMEN TAHAP PERENCANAAN KERANGKA ACUAN PENGADAAN BADAN PENYIAPAN KPDBU

 Latar belakang & Deskripsi KPBDU

 Tujuan Pekerjaan

 Lingkup Jasa Konsultasi

 Jumlah Personil dan Kualifikasinya

 Dokumen yang Harus Dipersiapakan    Jadwal Pelaksanaan  Perkiraan besarnya anggaran DOKUMEN STUDI PENDAHULUAN BERITA ACARA KONSULTASI PUBLIK  Daftar peserta Konsultasi Publik  Notulensi pembahasan rencana KPDBU

 Kesimpulan dan rencana tindak lanjut

(30)

Studi Pendahuluan

Analis Kebutuhan

1. Dasar pemikiran teknis dan ekonomi

2. Kepastian permintaan yang berkelanjutan baik secara kuantitas maupun kualitas 3. Mendapat dukungan dari pemangku kepentingan salah satunya melalui Konsultasi

Publik

1. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Kesesuaian dengan RPJMN/RPJMD dan/atau renstra Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemda, Rencana bisnis BUMN/BUMD

3. Kesesuaian lokasi KPBDU dengan rencana Tata Ruang wilayah; dan 4. Keterkaitan antar sektorinfrastruktur dan antar wilayah

1. Sektor swasta memilih keunggulan dalam pelaksanaan KPBDU termasuk dalam pengelolaaan risiko;

2. Terjaminnya efektivitas, akuntabilitas dan pemerataan pelayanan publik dalam  jangka panjang

3. Alih pengetahuan dan teknologi;dan

4. Terjaminnya persaingan sehat, transparansi, dn efisiensi dalam proses pengadaan. Kriteria Kepatuhan Nilai Manfaat Uang Potensi Pendapatan & Skema Pembiayaan Rekomendasi & Rencana Tindak Lanjut

1. Kemampuanpengguna untuk membayar

2. Kemampuan Fiskal Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dalam melaksanakan KPBU

3. Potensi pendapatan Lainnya; dan 4. Perkiraan bentuk dukungan pemerintah

1. Rekomendasi Bentuk KPBDU

2. Rekomendasi Kriteria Utama dalam Pemilihan Badan Usaha;dan 3. Rencana Jadwal Kegiatan Penyiapan & Transaksi KPBDU

(31)

TAHAP PENYIAPAN KPDBU

PENYIAPAN KPBDU KAJIAN AWAL KONSULTASI PUBLIK PENJAJAKAN MINAT PASAR KEGIATAN PENDUKUNG

(32)

TAHAP TRANSAKSI

TRANSAKSI KPBDU

PENJAJAKAN MINAT PASAR (MAR KE T SOUNDING)

PENETAPAN LOKASI

PRA-KUALIFIKASI

PROSES LELANG DAN PENETAPAN PEMENANG PENANDATANGANAN PERJANJIAN    PEMENUHAN PEMBIAYAAN (FINANCIAL CLOSE )

(33)

PENGEMBALIAN INVESTASI BADAN USAHA PELAKSANA ATAS

PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR OLEH PJPK MELALUI AVAILIBILITY PAYMENT 

Konvesional (APBD) AP Penganggaran dan

Kontraktual

Dipecah dalam beberapa Kegiatan (Design, Konstruksi, Operasi,

Pemeliharaan)

Hanya Satu (KPBDU/Kontrak AP)

Jangka Waktu Konstruksi (1-3 Tahun) Pemeliharaan (Tiap Tahun)

10 – 30 Tahun

Beban Risiko   Publik Swasta

Sumber Pendaanan

untuk Konstruksi Publik Swasta

Pembayaran (Tahunan)

(34)

SUMBER PENGANGGARAN AVAILIBILITY PAYMENT (AP)

1. Pendapatan Daerah 2. Belanja Daerah

a. Belanja Tidak Langsung 1) Belanja Pegawai 2) Belanja Bunga 3) Belanja Subsidi 4) Belanja Hibah

5) Belanja Bantuan Sosial 6) Belanja Bagi Hasil

7) Bantuan Keuangan 8) Belanja Tak Terduga b. Belanja Langsung:

1) Belanja Pegawai

2) BELANJA BARANG DAN JASA 3) BELANJA MODAL

STRUKTUR APBD

Penganggaran

untuk

 Availability

Payment

(

 AP 

)

melalui belanja,

sesuai karakterisitik

(35)

PENYUSUNAN ANGGARAN AVAILIBILITY PAYMENT (AP)

diusulkan

Pemerintah Prov Pemerintah Kab/Kota

APBD Provinsi APBD Kab/Kota

Akun belanja

Kelompok Belanja Langsung, diuraikan pada jenis, objek belanja barang dan Jasa berkenaan

(36)

 Availability Payment APBD Periode konstruksi (3 tahun)

Inflasi

AP berdasarkan kinerja layanan

Periode operasi (30 tahun)

OPEX : • Biaya pemeliharaan • Administrasi pegawai CAPEX : • Debt service • Barang Modal • Beban penggantian • Tingkat pengembalian AP = + - PENALTY : • Bila kinerja layanan tidak sesuaitarget Badan Usaha (Swasta) PJPK Ka.SKPD Belanja APBD alokasi AP Pengguna  jasa Lender Capex Opex

pendapatan tarif & non tarif (x)

Cicilan AP

Debt Service

Target output kinerja Layanan

- Jumlah penumpang yang diangkut per tahun;

- Ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta api cepat; - Pembangunan terminal bus sesuai rute yang dilayani;

- Kenyamanan penumpang atas fasilitas stasiun kereta api cepat; - Ratio ruang kelas dengan jumlah siswa: 1:30;

Tidak ada pembayaran selama periode konstruksi

Skhema AP

Perjanjian kerjasama

(37)

5

Detail Kajian Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan

Usaha (KPDBU)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK

(38)

Tujuan Prastudi Kelayakan

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Prastudi Kelayakan sangat penting untuk meyakinkan para pemegang kepentingan untuk mengambil keputusan yang tepat bagi:

• Kementerian Keuangan, sebagai bahan untuk menilai apakah suatu proyek perlu mendapatkan Dukungan Pemerintah. • Institusi keuangan seperti PT PII, PT SMI dan PT IIF, sebagai

bahan untuk mengevaluasi apakah proyek tersebut layak untuk mendapatkan penjaminan atau kredit.

• Investor swasta, sebagai bahan untuk mengajukan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan PJPK.

(39)

Analisis Kebutuhan Analisis Teknis

Analisis Ekonomi

 Analisa biaya manfaat dan sosial Analisis Keuangan

Kajian Lingkungan dan Sosial

Kajian Regulasi dan Kelembagaan Analisis Risiko

Kajian Struktur KPBU Dukungan Pemerintah

Rencana Pelaksanaan Prastudi Kelayakan

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

(40)

Analisis Kebutuhan

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Keterjangkauan Harga/ Affordability : Apakah harga dari jasa layanan yang ada saat ini jauh di atas tingkat yang bisa dikeluarkan oleh

pengguna? Apakah ada dampak distribusi? Harus dikurangi sampai tingkat berapakah harga jasa layanan tersebut agar permasalahan dapat teratasi (singkatnya, seperti apakah elastisitas harga-nya)? Ketersediaan/ Availability : Apakah jasa layanan yang ada saat ini

terbebankan dari sisi volume? Apakah dibangunnya jasa layanan yang baru akan menimbulkan kenaikan supply atau pengalihan supply dari satu sumber ke sumber lainnya? Apakah yang menjadi hambatan untuk menggunakan opsi-opsi yang ada? Apakah ada hambatan sosial?

Kualitas/Quality : Apakah kualitas dari jasa layanan yang ada saat ini telah mampu memenuhi harapan pengguna? Apakah yang menjadi penyebab rendahnya kualitas jasa layanan? Apakah pengguna akan bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi?

(41)

Analisis Kebutuhan (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Analisis permintaan (demand analysis) adalah unsur yang sangat penting dalam uji kelayakan ekonomi dan keuangan. Tujuan analisis permintaan ini adalah mengidentifikasi kebutuhan suatu investasi di bidang infrastruktur serta menetapkan cakupan/scope (penetapan scope dan ukuran hasil) dari proyek. Permintaan untuk proyek yang diusulkan mencakup permintaan saat ini dan permintaan masa yang akan datang.

Permintaan kini didasarkan kepada data statistik yang tersedia di perusahaan penyedia jasa layanan, pada regulator, kementerian, biro pusat statistik atau pemerintah pusat. Permintaan masa depan

didasarkan pada model perkiraan permintaan dengan

mempertimbangkan perkiraan ekonomi makro dan sosial ekonomi, alternatif sumber persediaan, kelenturan permintaan dalam

kaitannya dengan faktor-faktor yang relevan serta beberapa hal lainnya.

(42)

Analisis Teknis (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Lokasi Proyek:

1. Uraian tentang lokasi proyek,

2. Data geografi, hidrologi, kondisi eksisting dan drainase, 3. Pertimbangan dalam pemilihan lokasi proyek

4. Komponen pendukung yang tersedia di sekitar lokasi proyek; dan

5. Luas lahan yang diperlukan serta status kepemilikan lahan proyek saat ini. Desain Teknis Awal (Basic Enginering Design):

1. Layout Awal: berisi uraian tentang disain teknis atau layout dari proyek (yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik dari masing-masing sektor),

2. Mencakup survei teknis untuk melihat kondisi lapangan

3. Mempertimbangkan opsi-opsi desain alternatif, termasuk ketidakpastian dalam proyeksi permintaan serta berbagai ketidak pastian lain yang terkait dengan keadaan di sekitar lokasi proyek.

Teknologi

metode konstruksi, logika penggunaannya serta analisis risiko terhadap hambatan yang mungkin akan dihadapi. Prastudi Kelayakan juga harus memuat justifikasi bahwa teknologi tersebut aman dan telah terbukti efisien.

(43)

Analisis Teknis (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Teknologi

metode konstruksi, logika penggunaannya serta analisis risiko

terhadap hambatan yang mungkin akan dihadapi. Prastudi Kelayakan  juga harus memuat justifikasi bahwa teknologi tersebut aman dan

telah terbukti efisien. Kinerja Standar

Standar hasil output serta fasilitas yang akan menjadi dasar bagi penetapan persyaratan teknis minimum untuk dicantumkan dalam

Request for Proposal pada fase transaksi.

Biaya Proyek

Biaya modal dan biaya operasional proyek Rencana Pelaksanaan Proyek

Jadwal waktu dan keterkaitan

Proyek secara teknis layak, karena: - Teknologi yang diusulkan untuk pembangunan sudah layak, - Teknologi sudah terbuktikan, sudah

digunakan pada proyek-proyek lain yang serupa, - Volume dan kualitas dari sumber-sumber sudah mencukupi untuk operasional proyek, Desain yang digunakan adalah opsi yang sudah optimal serta efektif dari segi biaya, Jadwal pelaksanaan proyek layak, -Lahan proyek yang diperlukan untuk pembangunan dan operasional proyek dapat diperoleh.

(44)

Analisis Ekonomi

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Indonesia Infrastructure

Biaya:

Biaya Langsung : biaya modal dimuka serta biaya-biaya operasional dan pemeliharaan proyek. Semua proyekproyek infrastruktur akan menimbulkan biaya-biaya langsung.

Biaya Tidak Langsung : biasanya berupa biaya-biaya yang terkait dengan dampak negatif dari proyek dan sering kali tidak dikaitkan

dengan nilai monetary value atau“market price” . Oleh karena itu maka harus dikembangkan suatu metode untuk memasukkan unsur ini

sebagai nilai. Satu contoh biaya tersebut adalah biaya untuk

memindahkan aset serta kerusakan pada tata lahan di mana proyek berada dan beroperasi.

Manfaat:

Manfaat Langsung dirasakan oleh para pengguna dari fasilitas proyek. Untuk suatu proyek pembangunan jalur kereta api misalnya, manfaat langsungnya adalah mempersingkat waktu perjalanan serta biaya pengoperasian kendaraan, meningkatkan keandalan dan kenyamanan dalam perjalanan.

Manfaat Tak Langsung adalah manfaat sampingan yang bersifat positif yang ditimbulkan proyek, dan bisa juga dianggap sebagai “biaya -biaya yang bisa dihindarkan” akibat adanya proyek.

(45)

Analisis Ekonomi (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah

dan Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Asesmen kelayakan ekonomi mencakup nilai kini netto atau Net Present Value

(NPV) dan Economic Internal Rate Of Return (EIRR) dari biaya dan manfaat ekonomi dari proyek.

• NPV mencerminkan nilai kini dari biaya dan manfaat yang terjadi selama siklus hidup proyek;

• EIRR mencerminkan tingkat hasil laba berdasarkan mana nilai kini dari biaya dan manfaat ekonomi dari proyek adalah sama.

EIRR harus dibandingkan dengan tingkat hasil laba secara sosial. Proyek-proyek yang diketahui memiliki EIRR yang positif dan lebih tinggi dari tingkat hasil

yang diharapkan secara sosial akan dianggap sebagai investasi ekonomi. Sebaliknya, bila suatu proyek dengan hasil ekonomi negatif berarti

menggunakan terlalu banyak sumberdaya sosial untuk mendapatkan manfaat yang terlalu kecil bagi publik.

(46)

Analisis Keuangan

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

• Kelayakan proyek secara keuangan, dengan memberikan gambaran  jelas terhadap kinerja keuangan dari sudut pandang penerimaan d

pengeluaran keuangan proyek, termasuk risiko yang akan dihadapi siklus proyek ( project viability ).

• Kajian kebutuhan terhadap dukungan pemerintah (pusat maupun pemerintah daerah), apabila di kajian awal dinyatakan bahwa proy tidak layak dengan hanya mengandalkan pendanaan dari Badan Us potensi pemasukan dari pengguna (user charge) fasilitas infrastruk akan dibangun. Termasuk juga yang dikaji adalah kerangka waktu y dibutuhkan terhadap dukungan Pemerintah yang diperlukan agar p menjadi layak.

• sumber pendanaan proyek termasuk persyaratan yang harus dipen oleh Badan Usaha terhadap pengembalian pendanaan, bila penda tersebut didapat dari sektor perbankan atau swasta lainnya

(47)

Analisis Keuangan (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

yiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

• Biaya yang dibutuhkan selama siklus proyek (life-cycle costs) besert kerangka waktunya; mencakup perkiraan biaya modal serta biaya o dan pemeliharaan (O&M costs)

 Biaya Modal mencakup biaya yang berhubungan dengan pen sarana infrastruktur dan jasa layanan baru, namun tidak terba kepada biaya desain, perolehan tanah dan pengembangan, ba baku, konstruksi serta mesin dan peralatan (termasuk infrastr IT). Harus dipertimbangkan juga biaya-biaya tenaga kerja proy manajemen dan pelatihan, termasuk jasa keuangan, hukum, pengadaan, teknis dan manajemen proyek, juga mencakup be bunga utang selama masa konstruksi.

 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (O&M)

Mencakup biaya-biaya operasi dan pemeliharaan aset-aset sel masa proyek, sesuai output yang diinginkan. Biaya O&M juga mencakup biaya-biaya bahan baku (raw material), perlengkap peralatan, karyawan & manajemen dan asuransi, termasuk bia langsung operasional lainnya. Biaya O&M tahunan harus dises dengan estimasi tingkat inflasi tahun berjalan.

(48)

Analisis Keuangan (lanjutan....)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

• Opsi penerimaan dan perkiraan aliran penerimaan; mencakup ata (penerimaan dari pengguna) dan sumber penerimaan sekunder da proyek lainnya. Prastudi kelayakan harus menyertakan laporan surv

tentang “kesediaan dan kemampuan membayar pengguna” ( willin to-pay & ability-to-pay ), sebagai justifikasi atas asumsi tarif yang digunakan.

• Struktur modal (rasio utang terhadap modal sendiri atau ekuitas), d  jenis ekuitas;

• Utang dan jadwal pembayarannya (termasuk di dalamnya jenis uta tingkat suku bunga, masa tenggang serta jadwal pembayaran utang • Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC = weighted average cost c • Spesifikasi Proyek (ketepatan waktu investasi, durasi proyek, dll); • Tarif pajak;

• Dasar penyusutan yang diizinkan

(49)

Kajian Lingkungan dan Sosial

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

yiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Regulasi

• Undang-Undang Indonesia No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan ;

• Peraturan Pemerintah No. 27/2012 tentang Izin Lingkungan;

• Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 5/2012 tentang jenis-jen usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Da Lingkungan (AMDAL).

Analisis Dampak Lingkungan

Rencana pengelolaan lingkungan yang harus dibiayai oleh peserta tend termasuk hal-hal yang harus dilaksanakan dalam rangka melindungi lingkungan.

Analisis Dampak Sosial

identifikasi isu-isu sosial pokok yang relevan dan strategi mitigasi damp sosial negatif yang berpotensi muncul dari proyek, baik pada tahapan p konstruksi, konstruksi, dan operasi.

Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali

PJPK wajib membuat rencana pengadaan tanah dan pemukiman kemb untuk mengetahui kelayakan biaya yang diperlukan untuk memperoleh

(50)

Kajian Regulasi dan Kelembagaan

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

yiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Regulasi

• Pendirian badan hukum proyek: meninjau bentuk dari badan hukum y didirikan untuk melaksanakan proyek KPBU;

• Investasi: meninjau apakah ada pembatasan bagi investasi dalam sekt proyek;

• Skema KPBU;

• Lingkungan dan pegadaan tanah; • Pendanaan proyek;

• Dukungan kelayakan dan jaminan dari Pemerintah. Kelembagaan

1. Unsur yang akan terlibat di dalam pelaksanaan proyek:

- Lembaga Pemerintah Penandatangan Kontrak (GCA): yang akan menan kontrak kerjasama dengan swasta - Otoritas manajemen sektor, yang bertanggungjawab untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan dan teknis pada sektor di mana proyek bernaung. - Kementerian Keuangan aparatnya, termasuk PT PII, yang akan menyediakan penjaminan proye - Lembaga-lembaga lain yang bertanggungjawab untuk menerbitkan pe

lisensi.

(51)

Kajian Regulasi dan Kelembagaan (lanjutan...)

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Kelembagaan (lanjutan...)

2. Menetapkan tanggung jawab dari masing-masing lembaga serta meng kapasitas masing-masing lembaga dalam memenuhi tanggung jawabny proyek;

3. Mengusulkan suatu perjanjian lain yang tidak diwajibkan hukum untuk memperkuat kerangka kerja kelembagaan untuk proyek

(52)

Analisis Resiko

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

enyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Identifikasi Risiko Evaluasi Risiko

Tahap evaluasi risiko ditujukan untuk mendapatkan daftar risiko prioritas (

 priority ) sebagai risiko utama (key risks) Proyek. Risiko prioritas tersebut di berdasarkan parameter tingkat risiko/risk level yang dikuantifikasi atau dib komponen dampak risiko dan tingkat keterjadian/probabilitas risiko (serin sebagai penilaian risiko atau risk assessment ).

•  Analisis Sensitifitas Analisis ini menilai sensitifitas Proyek dengan asu

tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk mengkuantifikasi suatu risiko. asumsi yang digunakan dalam suatu model finansial dirubah dengan s tertentu untuk melihat dampak suatu risiko terhadap hasil proyeksi k dan ekonomi proyek.

•  Analisis Skenario Analisis ini mendefinisikan bagaimana asumsi mode

dengan skenario ini, dan menghitung hasil proyek dengan skenario ini berguna untuk menunjukkan keseluruhan dampak dari suatu risiko, a gabungan dari beberapa risiko yang terjadi sekaligus.

• Simulasi Monte Carlo Simulasi ini menghitung probabilitas suatu hasil

melakukan simulasi acak terhadap ribuan skenario. Analisis ini dilakuk cara, mendefinisikan probabilitas pertama untuk terjadinya setiap risi mendefiniskan dampak terjadinya risikonya tersebut pada asumsi mo

(53)

Kajian Struktur KPBU

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

(54)

Dukungan Pemerintah

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

Perizinan

Pemerintah harus berkomitmen memberikan semua lisensi dan perizinan diperlukan kepada pihak investor swasta untuk melaksanakan proyek, sesu hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Pembebasan Tanah

Pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan lahan yang diperluka proyek atas biaya pemerintah sendiri sesuai dengan jadwal pelaksanaan pr Kontribusi Keuangan

seperti VGF (viability gap funding) atau dukungan kelayakan untuk mendu sebagian –maksimum 50% – dari biaya konstruksi.

Kontribusi Fiskal

Dalam bentuk tunai atau non tunai selama operasional proyek (subsidi tari Bentuk Lain-Lain

(55)

Rencana Pelaksanaan

Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dan

Badan Usaha (KPBU)

Sumber:

Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS

a. Mengidentifikasi semua tahapan proyek sampai dengan Financial Clos

b. Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat Proyek.

c. Mengidentifikasi kesepakatan antara pihak yang terlibat untuk melaku dan tanggung jawab masingmasing.

d. Mempertimbangkan kebutuhan waktu pengadaan Badan Usaha dan p desain dalam rencana pelaksanaan.

e. Kewajaran metode pelaksanaan dan kebutuhan waktu dalam rencana pelaksanaan.

(56)

6

Studi Kasus Kerjasama SPAM Kota Dumai

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK

(57)

• Kondisi yang memperihatinkan ditandai dengan cakupan pelayanan air bersih PDAM di Kota Dumai sampai tahun 2010 persentase relatif tidak berubah yaitu sekitar 3,0%. Persentase cakupan pelayanan air bersih ini jauh dibawah angka rata-rata nasional (2010) yaitu 21,0% untuk Indonesia 2009 (BPS, 2010 dan Sandhyavitri, 2010) dan sedikit di bawah rata-rata Propinsi Riau (4,0%) (Riau dalam Angka, 2010)

• Hingga tahun 2011 pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp 180 miliar untuk pembangunan PDAM Kota Dumai namun pembangunan tersebut terhenti karena beberapa hal. Dana yang telah dikucurkan tersebut digunakan untuk pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi, namun pembangunan jaringan tersebut belum terselesaikan seluruhnya. Sehingga masih dibutuhkan dana untuk melanjutkan

pembangunan PDAM tersebut hingga selesai dan menurut INDISI masih diperlukan lagi sekitar Rp 122 miliar untuk penyelesaian kegiatan ini (FS Kajian Ulang dan Appraisal Pembangunan Infrastruktur Air Minum Kota Dumai, 2012)

(58)

REKAPITULASI RAB PEMBANGUNAN LANJUTAN SPAM

KOTA DUMAI

(59)

MODEL KERJA SAMA BIDANG SPAM

Untuk tiap paket kegiatan dengan porsi swasta, masih bisa budget sharing dengan Pemerintah

(60)

SKEMA INVESTASI SPAM

PEMERINTAH SWASTA (Budget Sharig dengan pemerintah) • Pembebasan laha • Renovasi pembangunan intake • Jaringan transmisi • Jaringan distribusi • Sambungan rumah

IPA 2x80 l/det pada 2 lokasi

• Budget sharingdengan skema kegiatan seperti pada tabel di atas • Jangka payback period 10 tahun

(61)

HITUNGAN SINGKAT INVESTASI DAN KAJIAN TARIF AIR

BERSIH BERDASARKAN METODE CONTINGENT

VALUATION

Sumber: FS Kajian Ulang dan Appraisal Pembangunan Infrastruktur Air Minum Kota Dumai.

(62)

HITUNGAN SINGKAT INVESTASI DAN KAJIAN TARIF AIR

BERSIH BERDASARKAN METODE CONTINGENT

VALUATION

Sumber: FS Kajian Ulang dan Appraisal Pembangunan Tarif Air /m3 Tiap Skema berdasarkan Budget Sharing

Sumber: Kajian Tarif Air Bersih Berdasarkan Metode Contingent Valuation Kota Dumai, 2013

Referensi

Dokumen terkait

Tambahan Lembaran  Negara Republik Indonesia Nomor  5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah  Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Semua orang yang mendengarkan didikan dan hikmat dari TUHAN itu tidak akan jatuh dalam godaan perempuan jalang, tidak terikat pada harta benda.. Mereka tidak malas

31 Maka radja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menjalahkan mereka itu; karena radja perempuan itu

JURUSAN FISIKA FMIPA UM Hari/ Tanggal Jam ke Mata Kuliah Off Kelas/.. Angkatan

Setiap program CD yang dilakukan PT Indo Tambangraya Megah memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keberlanjutan dan kemandirian,

Penelitian ini memiliki keterbatasan karena penelitian ini hanya mengukur persepsi penumpang dengan pertanyaan ya/tidak dengan skala nominal, untuk peneliti selanjutnya

Berdasarkan penelitian, hasil laju korosi logam terhadap larutan surfaktan berbasis MES dengan media pembawa air injeksi lapangan minyak Tanjung dengan kenaikan

Pemrograman simulasi ini dirancang untuk menghasilkan suatu tampilan yang mengilustrasikan dinamika daya linier, daya logaritma, periode, perubahan posisi batang