• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KOMITMEN PADA TUGAS (TASK COMMITMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA KOTA SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KOMITMEN PADA TUGAS (TASK COMMITMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA KOTA SURABAYA."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KOMITMEN PADA TUGAS (

TASK

COMMITMENT

) TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA

WANITA KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh : LINDRA YANTI NIM D942100057

UNIVERS ITAS ISLAM NEGERI S UNAN AMPEL S URABAYA FAKULTAS TARB IYAH DAN KEGURUAN

JURUS AN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)
(3)
(4)
(5)

KONTRIBUSI KOMITMEN PADA TUGAS (

TASK

COMMITMENT

) TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA SISWA DI SMP DHARMA WANITA

KOTA SURABAYA

Oleh: Lindr ayanti

ABSTRAK

Prestasi belaja r siswa dipengaruhi o leh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berka itan dengan penyebab atau dorongan yang muncul dari dalam diri siswa terutama kema mpuan yang dimilikinya, termasuk fa ktor motivasi psikologi d imana terdapat ko mit men terhadap tugas (task comitment) sebagai salah satu faktor yang me mpengaruhi prestasi belajar siswa dala m hal in i adalah prestasi belajar mate matika siswa Seh ingga dalam penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate matika.

Penelit ian ini me rupakan penelitian ex post facto karena penelitian in i berhubungan dengan variabel yang telah te rjad i dan tidak perlu me mbe rikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Penelit ian jenis ini berusaha mengungkap apakah ada hubungan antara fakta yang terjadi ketika diteliti dengan faktor-fa ktor penyebab atau peristiwa-peristiwa pada masa lalu. Populasi penelitian uji coba adalah siswa kelas VIII E SM P Dharma Wanita Kota Surabaya, Sedangkan populasi penelitian eksperimen adalah siswa kelas VIII D SMP Dharma Wanita Kota Surabaya. Pengambilan sampe l dila kukan dengan Simple Random Sampling. Data penelitian uji coba dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas sedangkan data penelitian e ksperimen dianalisis menggunakan Analisis Reg resi. Data ko mit men pada tugas (task commitment) diperoleh dari angket yang terdiri 39 pernyatan. Data prestasi belajar dipero leh dari nila i rapor mate mat ika siswa semester satu.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa besar kontribusi ko mit men pada tugas (task commitment) adalah 67%.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEM BIM BING SKRIPSI... iii

PENGESA HAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEM BA HAN ... vi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAM BAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Bela kang ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelit ian ... 6

D. Manfaat Penelit ian ... 6

E. Batasan Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional... 7

G. Sistemat ika Pe mbahasan... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A.

Ko mit men terhadap Tugas (Task Commitment) ... 10

B.

Matematika Se kolah dan Pe mbe la jaran Matematika di Se kolah ... 21

C.

Prestasi Bela jar Matemat ika dan Faktor -Faktor yang Me mpengaruhinya... 22

D.

Kontribusi Ko mit men terhadap Tugas (Task Commitment) terhadap Prestasi Be laja r Mate matika Siswa ... 28

BAB III METODE PENELITIA N ... 33

A. Jenis Penelit ian ... 33

(7)

C. Obje k Pene lit ian ... 34

D. Variabel Penelitian ... 35

E. Hipotesis Penelitian ... 36

F. Data dan Su mber Data ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Analisis Data dan Uji Coba Instrumen... 39

I. Teknik Analisis Data Eksperimen... 44

BAB IV HASIL DA N PEM BAHASA N ... 51

A. Hasil Penelitian Uji Coba Instru men ... 51

B. Hasil Penelitian Eksperimen ... 61

C. Pe mbahasan ... 77

BAB V PENUTUP ... 80

A. Keimpu lan ... 80

B. Saran... 80

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Perte muan dan Kegiatan Pene lit i di

Sekolah ... 34

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Angket ... 39

Tabel 3.3. Tabel Penolong Perh itungab Zi ... 45

Tabel 3.4 Tabel Penolong untuk Menentukan Fhitung... 47

Tabel 3.5 Tabel Penolong untuk Menentukan Jumlah Keke liruan Eksperimen ... 48

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment) Sebe lu m Uji Coba ... 52

Tabel 4.2 Hasil rhitung Butir Pe rnyataan Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment) ... 53

Tabel 4.3 rtabel dan ttabel Pada Uji Va liditas Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment) ... 55

Tabel 4.4 Perbandingan rhitung dan rtabel Pada Uji Validitas Kuesioner (Angket) Komit men pada Tugas (Task Commitment) ... 56

Tabel 4.5 Kisi-Kisi Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment) Sete lah Uji Coba... 58

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Pernyataan Uji Coba Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment)... 59

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Perhitungan Jumlah Sko r yang Dipero leh Tiap Responden Uji Coba Kuesioner (Angket) Ko mit men pada Tugas (Task Commitment) . ... 60

(9)

Tabel 4.9 Tabel Distribusi Skor Ko mit men pada Tugas

(Task Commitment) ... 63 Tabel 4.10 Nila i Rapor Mate matika Siswa Kelas VIII

Se mester I ... 64 Tabel 4.11 Tabel Distribusi Skor Prestasi Bela jar

Matematika Siswa ... 66 Tabel 4.12 Tabel Penolong Perhitungab Zi Komit men pada

Tugas (Task Commitment) ... 68 Tabel 4.13 Tabel Bantuan X2hitung Komit men pada Tugas

(Task Commitment) ... 69 Tabel 4.14 Tabel Penolong Perhitungab Zi Prestasi Belajar

Matematika Siswa ... 70 Tabel 4.15 Tabel Bantuan X2hitung Zi Prestasi Bela jar

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Skema Hubungan Antara Komitmen

pada Tugas (

Task Commitment

), Kecerdasan

(intelegensia), dan Prestasi Belajar

29

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

Belajar

31

4.1

Histogram

Skor Komitmen pada Tugas (

Task

Commitment

)

64

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRA N A (Instrumen Penelit ian)

1. Tabel operasional variabel kuesioner (angket) ko mit men pada tugas (task commitment)

2. Tabel format penelaahan instrumen non -tes task commitment 3. Le mbar Kuesioner (Angket) Ko mit men Pada Tugas (Task

Commitment) (Uji Coba)

4. Le mbar kuesioner (angket) ko mit men pada tugas (task commitment) (e ksperimen)

LAMPIRA N B (Hasil Validasi dan Do ku mentasi)

1. Hasil u ji coba angket task commitment untuk uji validitas 2. Hasil va lidasi ah li kuesioner (angket) task commitment 3. Doku mentasi Uji Coba

4. Doku mentasi Eksperimen LAMPIRA N C (Surat- Surat) 1. Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Surat izin penelit ian

3. Surat keterangan telah me laku kan penelitian 4. Surat tugas dosen pembimb ing

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD’45 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut dapat ditempuh me lalu i pendidikan. Be rbicara masalah pendidikan ma ka tidak terlepas dari suatu lembaga yang menjadi inti dari pendidikan itu sendiri, yaitu le mbaga sekolah. Se kolah merupakan tempat dimana individu bisa mendapatkan pendidikan dan dapat menge mbangkan potensi akade mik serta non akademik yang dimiliki sehingga potens i tersebut dapat teraktualisasikan dengan baik.1

Jika segala potensi baik itu akade mik ataupun non akademik siswa sudah terealisasi dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa keberhasilan seorang anak dalam pendidikan sudah tercapai. Keberhasilan seorang anak dala m pendidikan ini sering ditunjukkan dengan nilai-nilai sebagai hasil be laja r yang sering disebut juga prestasi belajar. Sa lah satu hal yang menentukan prestasi belaja r siswa adalah faktor kognit if ya kni, tingkat kecerdasan siswa atau intelegensi.

Aspek inteligensi atau kecerdasan, me miliki peran pada ke ma mpuan siswa untuk menyerap informasi atau pengetahuan baru dan menjadikannya sebagai dasar mengelola masalah serta upaya penyelesaiannya. Selain d itentukan oleh faktor kognitif, prestasi belajar juga ditentukan oleh fa ktor bukan kognitif yang tidak kalah penting bahkan me mpengaruhi perke mbangan seseorang. Banyak anak-anak dengan taraf kecerdasan yang tinggi, yang sebenarnya berpotensi untuk berprestasi bagus, namun justru me miliki prestasi rendah. Ada banyak kendala yang menyebabkan anak dengan kecerdasan tinggi, na mun me miliki prestasi yang rendah. Beberapa kendala yang berpengaruh cukup besar terhadap prestasi belajar siswa di kalangan pelajar adalah masih terlihat rendahnya disiplin,

1Alvie Syarifah, “Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap T ugas (Task Commitm ent) pada Siswa Akselerasi tingkat SMA”, diakses dari

(13)

2

kurangnya minat baca, serta kurang tingginya semangat belajar.2 Beberapa guru dan ahli psikologi, telah mencoba mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di dala m kelas, salah satunya adalah motivasi pribadi, ko mit men pada tugas yang rendah, inisiatif dan keterlibatan yang rendah, yang dapat dinyatakan dalam bentuk kurangnya berpartisipasi dalam peke rjaan -pe kerjaan di ke las, dan enggan mengungkapkan pikiran maupun pertanyaan kepada guru dan teman sekelas. Berka itan dengan pendidikan dan uraian di atas, dala m bahasan ilmu psikologi terdapat istilah ko mit men pada tugas (task commitment). Ko mit ment pada tugas atau task commitment sendiri adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerja kan tugas, meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan, secara khusus adalah tugas akademik.3

Siswa yang me miliki ko mit men pada tugas (task commit ment) tinggi menunjukkan perila ku yang positif terhadap semua tugas -tugasnya sebagai pelajar. Siswa tida k merasa terbebani dengan tugas yang diberikan, berusaha dengan keras, ulet dan kontinu untuk menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya. Sela in itu, siswa yang me miliki ko mit men pada tugas (task commitment) tinggi tidak mudah puas dengan pekerjaan yang apa adanya, harapannya tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat waktu serta hasil yang maksima l. 4 Berkurangnya ko mit men anak terhadap tugas akan berakibat berku rang pula kese mpatan bagi guru untuk menge mbangkan potensi anak. Ka rena ko mit men pada tugas (task commitment) merupakan motivasi internal yang dapat men jadi daya dorong amat kuat untuk me munculkan potensi yang dimiliki.5

Dewasa ini, mula i berke mbang gejala yang menghawatirkan yakni adanya krisis motivasi termasuk di dala mnya krisis ko mit men pada tugas (task commitment), teruta ma pada siswa sekolah menengah. Ge jalanya antara la in adalah berku rangnya perhatian siswa untuk belajar, kela la ian siswa dalam mengerja kan tugas -tugas, menunda persiapan tes, menunda pengerjaan tugas rumah,

2 Ibid

3

Munandar,SCU, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hlm.25

4

Urhahne, D. Teachers judgments of elem entary students ability, creativity and task commitm ent. (Development, 3 (2) 2011) , hlm 229-237.

5

(14)

3

serta berkembangnya pandangan “asal lulus” dan “asal naik kelas”.6 Keluhan ma las belajar dan cuek terhadap tugas sering kali masih terjadi pada siswa yang masih sekolah. Pada umumnya tugas yang diberikan guru tidak dibuat atau baru dikerja kan di sekolah pada hari itu. Ha l in ilah yang menjadi penyebab banyak siswa yang bersikap masa bodoh pada pelajaran yang diberikan atau ada beberapa siswa yang mengerjakan tugas dengan asal-asalan dan tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya.

Fenomena yang seperti ini, banyak ditemukan pada para pelajar kita. Kita sering mene mu i anak yang sangat cuek terhadap tugas -tugasnya sebagai seorang siswa. Dikatakan pula bahwa si anak seringkali mencari a lasan untuk menunda belajar dan mengerjakan tugas atau pekerjaan ru mahnya. Sela in itu, kita dulu sebagai pelajar pasti pernah mengala mi dan mene mui seorang siswa yang terlihat terburu-buru sedang mengerja kan pekerjaan ru mah sebelu m berangkat sekolah, ataupun bahkan saat di sekolah sebelum pelajaran dimu la i. Saat mendapat tugas kelompok pun, sela ma mengerjakan lebih sering bercanda dengan teman sekelompoknya, dan ketika diingatkan, siswa hanya menjawab seolah -olah menganggap remeh tugasnya. Siswa tersebut seolah tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Permasalah tersebut tentu tidak sesuai dengan harapan bangsa Indonesia terhadap pendidikan yang terdapat pada Pasal 1 Undang -Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 200 3 tentang Sistem Pendid ikan Nasional7, dimana siswa harus aktif menge mbangkan potensi dirinya dala m proses belajar. Krisis ko mit men pada tugas atau task commitment juga menunjukkan adanya kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dengan harapan masyarakat, bahwa seorang pelajar sudah ma mpu men jalan kan kewa jiban dan perannya secara semestinya dalam masyarakat.

Dengan adanya krisis komit men pada tugas atau task commitment yang terjad i pada sebagian siswa sekolah menengah dapat me mpengaruhi perke mbangan system pendidikan di Indonesia yang menjad i sarana meningkat kan kua litas Su mber Daya Manusia Indonesia. Seperti yang dike muka kan oleh Renzulli,

6 Hawadi, R. A.Psikologi Perkembangan Anak.(Jakarta: Grasindo,2001) hlm 124 7

(15)

4

bahwa suatu masalah me merlukan ko mit men internal individu dan kelo mpok pela kunya. Sa ma dengan suatu sistem pendidikan, juga me merlukan ko mit men internal para pe lakunya, termasuk siswa sebagai pihak yang ada di dalamnya.8 Namun, pada kenyataan yang ditemu kan adalah kebanyakan para pelajar sekolah menengah justru mengabaikan tugas -tugasnya, padahal tugas -tugas tersebut adalah sarana evaluasi. Dimana le wat evaluasi, dapat dilihat seberapa efektif proses belajar yang berlangs ung dan sejauh mana perke mbangan pengalaman bela jar siswa, dan prestasi belajar siswa. Dari hal tersebut, dapat dievaluasi juga sistem pendidikan yang sudah diterapkan. Hal ini men jadi salah satu alasan mengapa pembahasan tentang komit men pada tugas atau task commitment men jadi cu kup penting.

Matematika adalah salah satu mata pe laja ran yang dianggap penting. Matematika merupakan mata pe laja ran yang diujikan pada setiap Ujian Nasional, baik itu di tinggkat pendidikan dasar ataupun pendidikan menengah. Oleh karena itu, prestasi belajar mate matika siswa di sekolah juga termasuk hal penting. Na mun, banyak siswa yang menyatakan bahwa belajar mate matika dirasa cukup sulit. Ha l ini d ika renakan dala m pela jaran mate mat ika me mbutuhkan penalaran agar dapat me mecahkan masalah dan me miliki sikap ulet dala m pe mecahan masalah.beberapa ahali berpendapat bahawa salah satu faktor yang me mpengaruhi prestasi belajar matae matika siswa adalah faktor psikologis, yaitu: intelegensi, perhatian, ke matangan, kesiapan, kelelahan, suasana hati, motivasi, bakat, minat dan kebiasaan belajar.9 Da la m fa ktor psikologis tersebut jelas tertulis bahwa motivasi me rupakan salah satu faktor yang me mpengaruhi prestasi belaja r mate mat ika siswa. Se la in itu, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa motivasi juga dibutuhkan dala m upaya meningkatkan prestasi dala m ha l ini khususnya prestasi mate matika. Untuk meningkatkan prestasi mate matika motivasi dibutuhkan, ka rena dengan adanya motivasi menyebabkan

8Ari Firmanto “Kecerdasan, kreatiftas, task commitment dan jenis kelamin sebagai

prediktor prestasi hasil belajar siswa” dunduh dari

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jspp/article/view/1342/1436 diakses pada 14 Juli 2014 pukul 09.37

(16)

5

siswa menjad i sering berlat ih dala m menyelesaikan soal-soal mate mat ika guna mengasah penalaran mere ka dala m menyelesaikan masalah ataupun soal-soal mate matika yang dirasa sulit. Jika siswa sering berlatih, ma ka ke mapuan mere ka dala m mate mat ika , dan prestasi belajar mate matika siswa se makin men ingkat.10

Merujuk pada pengertian komit men pada tugas (task commitment), d ikatakan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan, secara khusus adalah tugas akademik11 Sehingga untuk meningkatkan prestasi belajar matemat ika siswa, juga dibutuhkan komit men pada tugas (task commitment). Jika dita rik kesimpulan berdasar pengertian komit men pada tugas (task commitment) yang menyatakan bahwa komit men pada tugas (task commitment) juga termasuk motivasi. Se lain itu juga telah dije laskan sebelumnya, bahwa mot ivasi juga merupakan salah satu faktor psiko logi yang me mpengaruhi prestasi belajar siswa atau dala m hal in i khususnya prestasi belajar mate matika siswa. Dari hal tersebut dapat pula dia mbil kesimpu lan bahwa ko mit men terhadap tugas (task commitment) juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mate mat ika siswa.

Meskipun demikian, masih sedikit hal yang menyebutkan secara lebih mendala m tentang bagaimana pengaruh ko mit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belaja r mate matika siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti a kan me laku kan penelitian dengan judul “KONTRIBUSI KOMITM EN PADA TUGAS (TASK

COMMITMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJA R

MATEMATIKA SISWA”. B. Pertanyaan Pe nelitian

Berdasarkan latar bela kang masalah tersebut, maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:

10

Alvie Syarifah, “Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen terhadap T ugas (Task Commitm ent) pada Siswa Akselerasi tingkat SMA”, diakses dari

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/artikel%201-13-1.pdf diakses pada 11 Juli 2014 pukul 11.30

11

(17)

6

Seberapa besarkah kontribusi komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate matika siswa Ke las VIII SMP Dharma Wanita Kota Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelit ian ini dima ksud untuk me mperoleh data dan informasi tentang besar kontribusi komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate matika siswa Ke las VIII SMP Dharma Wanita Kota Surabaya.

D. Manfaat Pe nelitian

Penelit ian in i diha rapkan dapat me mbe rikan manfaat untuk: 1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini, dapat mengetahui komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate matika siswa.

2. Manfaat Prakt is a. Bagi Guru

Dengan penelitian in i diharapkan dapat me mberikan sumbangan bagi guru untuk mengamb il t indakan guna me la kukan upaya-upaya untuk meningkatkan ko mit men pada tugas (task commitment) siswa sehingga dapat men ingkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar mate matika.

b. Bagi Se kolah

Dengan penelitian ini, diharapkan bahwa sekolah juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan ko mit men pada tugas (task commitment) guna men ingkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar mate matika. Sehingga dapat meningkatkan kualitas sekolah dalam proses pembelaja ran dan akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa di seko lah tersebut. c. Bagi Siswa

(18)

7

E. Batasan Pe nelitian

Dala m penelitian ini penulis me mberi batasan pada masalah yang akan diteliti. Ha l yang diteliti pada penelitian ini adalah mengetahui besar kontribusi komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate mat ika siswa di sekolah, me la lui kuesioner (angket) ko mit men pada tugas (task commitment) yang dijawab siswa berdasar ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment).

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari ke mungkinan terjadinya penafsiran yang berlainan dan menimbulkan ketidakje lasan dalam menga mbil kesimpulan dan penila ian dala m penelit ian in i, maka perlu diberikan definisi tentang istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut: 1. Ko mit men pada tugas (task commitment) adalah motivasi

internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan, secara khusus adalah tugas akademik12

2. Prestasi belajar mate matika adalah nila i atau skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembela jaran mate mat ika dala m wa ktu yang tertentu.13

3. Pe mbela jaran mate matika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar mate matika tu mbuh dan berke mbang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belaja r secara efektif dan efisien.14

12

Munandar,SCU, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hlm.25

13Ari Firmanto “Kecerdasan, kreatiftas, task commitment dan jenis kelamin sebagai

prediktor prestasi hasil belajar siswa” dunduh dari

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jspp/article/view/1342/1436 diakses pada 14 Juli 2014 pukul 09.37

14

(19)

8

4. Kontribusi adalah sumbangan dari suatu hal yang dapat berpengaruh/pendorong terhadap timbulnya sesuatu yang lain.15 G. Sistematika Pe mbahasan

Adapun sistematika pada pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab telah dibagi menjadi beberapa subbab yang dapat disajikan sebagai berikut, ya itu: 1. BAB I PENDA HULUAN

Adalah pendahuluan yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan landasan berfikir berdasarkan fenomena dan ka jian pendahuluan sebagai acuan dala m pelaksanaan penelitian. Ko mponen pendahuluan menunjukkan bahwa proporsi atau laporan hasil penelit ian telah menyangkut beberapa aspek penting seperti: latar bela kang, ru musan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pe mbahasan. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Adalah bagian kedua yang berisi dasar teoritis dalam penelitian. Ka jian pustaka dima ksudkan sebagai landasan dala m me mbuat kerangka berfikir terhadap fokus penelitian. Berisi tentang kajian tentang definisi ko mit men pada tugas (task commitment), aspek-aspek ko mit men pada tugas (task commitment), ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment), faktor-faktor yang me mpengaruhi ko mit men pada tugas (task commitment), mate matika sekolah dan pembelajaran mate mat ika di sekolah, prestasi belajar mate matika dan fa ktor-faktor yang me mpengaruhinya, serta pengaruh komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate matika di sekolah.

3. BAB III M ETODE PENELITIAN

Adalah ketiga berisi tentang jenis penelitian, wa ktu dan tempat penelitian, objek penelit ian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis analisis data uji coba, teknik analisis data eksperimen dan hipotesis statistik.

15

(20)

9

4. BAB IV HASIL DA N PEM BA HASAN

Adalah bagian yang berisikan data kuesioner atau angket yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari skor kuesioner (angket) ko mit men pada tugas (task commitment) siswa baik penelit ian uji coba maupun eksperimen. Kedua, analisis data tentang kontribusi ko mit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate mat ika siswa di sekolah . Serta pe mbahasan tentang hasil penelit ian sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. 5. BAB V KESIM PULA N DAN SARAN

(21)

10

BAB II KAJ IAN TEORI A. Komitme n terhadap Tugas(Task Commitment)

1. Definisi Komitme n pada Tugas (Task Commitment)

Beberapa ahli telah men jelaskan tentang pengertian ko mit men pada tugas (task commitment) antara lain, menurut Munandar ko mit men pada tugas (task commitment) adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan, secara khusus adalah tugas akademik.1 Sedangkan Menurut Renzulli, ko mit men pada tugas (task commitment) me rupakan suatu bentuk halus dari motivasi. Jika motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang me rupakan fa ktor pe micu pada organisme , tanggung jawab energi tersebut ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik.2

Seja lan dengan pendapat di atas, Sutisna juga menyebutkan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah suatu energi da la m diri yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerja kan tugasnya meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan dalam menyelesaikan tugas yang men jadi tanggung jawabnya karena individu tersebut telah mengikatkan d iri terhadap tugas tersebut atas kehendak sendiri.3 Lebih lan jut, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah ciri pribadi yang ditunjukkan untuk mera ih prestasi yang istime wa. Motivasi tersebut memberikan energi yang dibutuhkan untuk

1

Munandar,SCU, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hlm.25

2

Renzulli, J. S. (1978). The three-ring concept of giftedness: A developm ental model for promoting creative productivity diunduh dari: www.gifted.uconn.edu/.../The_Three-Ring_Conception_of_Giftedness.pdf pada 21 Juli 2014

3Supriyantini, Sutisna. Perbedaan kecemasan dalam m enghadapi ujian antara siswa program reguler dengan siwa program akselerasi. Karya Ilmiah tidak diterbitkan, (Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara 2010)

(22)

11

mencapai tujuan, juga menyele ksi, dan menentukan arah.4 Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat La zear yang me mbe rikan definisi bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) merupakan ciri pribadi yang tekun dan ulet pada tugasnya, dengan menyusun tujuannya, me miliki keterlibatan yang dekat dan dalam pada tugas dan masalahnya, sangat antusias pada setiap aktivitasnya, hanya me mbutuhkan sedikit motivasi eksternal saat menyelesaikan tugasnya, me milih untuk berkonsentrasi pada tanggung jawabnya, dan memiliki energi yang tinggi.5 Ke mudian Terman, menyatakan bahwa komit men pada tugas (task commitment) me rupakan ciri-ciri ketekunan yang terus-menerus dalam mencapai tujuan akhir, integrasi kearah tujuan, percaya diri dan bebas dari perasaan rendah diri.6 Sela in itu, Ga lton T.C. menyatakan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah kondisi yang diperlukan untuk mencapai sebuah prestasi.7Be rdasar beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah motivasi yang berasal dari dala m diri seseorang untuk bertanggung jawab terhadap tugas diiringi dengan ketekunan dan keuletan untuk menc apai tujuan yang diinginkan.

2. Ciri-Ciri Komitmen pada Tugas (Task Commitment) Setelah me mbahas tentang definisi ko mit men pada tugas (task commitment), selanjutnya akan dibahas tentang ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment). Seperti pada definisi ko mit men pada tugas (task commitment), juga terdapat beberapa ahli yang menyebutkan tentang ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment) antara lain, menurut Julius Candra, ciri-ciri ko mit men pada tugas (task commitment) didasarkan pada segi-segi mental orang yang kreatif yaitu : a. Hasrat yang digunakan untuk mengubah hal-hal

disekelilingnya men jadi lebih baik.

4

Monks. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1992)hlm 245

5 Ibid

6 Reni Akbar-Hawadi. Identifikasi Keberbakatan Intelektual melalui Metode Non -tes. (Jakarta: Grasindo.2002) hlm.140

7

(23)

12

b. Kepekaan, yaitu bersifat terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu.

c. Minat yang digunakan untuk menggali leb ih da la m dan yang tampak dipermu kaan.

d. Rasa ingin tahu, yaitu semangat yang mengarahkan untuk pemaha man yang mendala m pula .

e. Mendalam dala m berfikir, ditunjukkan dengan sikap yang mengarahkan untuk pe maha man yang mendala m pula. f. Konsentrasi, yaitu ma mpu menekuni sesuatu

permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya. g. Siap mencoba dan mela ksanakan, yaitu bersedia

mencurahkan tenaga dan waktu untuk mencari dan menge mbangkan.

h. Kesabaran dalam me mecahkan permasalahan d alam detailnya.

i. Optimisme dala m me madukan antusiasme dan rasa percaya diri.

j. Mampu bekerja sama, yaitu sanggup berikhtiar secara produktif bersa ma o rang lain.8

Sedangkan menurut Fakhruddin bahwa ciri -ciri siswa yang memiliki ko mit men pada tugas (task commitment) yang tinggi, adalah:

a. Tangguh dan ulet (tidak mudah menyerah), mandiri dan bertanggung jawab,

b. Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko sedang,

c. Suka belajar dan me mpunyai orientasi pada tugas yang tinggi,

d. Memiliki konsentrasi yang baik,

e. Mempunyai hasrat untuk men ingkatkan diri dan hasrat untuk bekerja sebaik-ba iknya,

f. Mempunyai hasrat untuk berhasil dala m bidang akademis.9

Seja lan dengan pendapat yang disampaikan o leh Fakhruddin, Ke lo mpok Ke rja Pendid ikan Anak Berbakat

8

Julius Chandra. Kreativitas; Bagaimana Menanam , Membangun danMengembangkannya. (Yogyakarta:Kasinius. 1994) hlm.49 9

(24)

13

(KKPA B) dala m hasil rapatnya me mutuskan bahwa ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment) adalah:

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet (tidak le kas putus asa bila menghadapi kesulitan) c. Mampu berprestasi sendiri tanpa dorongan orang lain d. Ingin mendala mi bahan atau bidang pengetahuan yang

diberikan di dala m kelas

e. Sela lu berusaha untuk berprestasi sebaik mungkin f. Menunjukkan minat terhadap bermaca m-maca m masalah

orang dewasa (misalnya terhadap pe mbangunan, agama, politik, ekono mi, korupsi dan keadilan)

g. Senang dan rajin bela jar dengan penuh semangat

h. Cepat bosan dengan tugas -tugas rutin (dalam pela jaran maupun pekerjaan)

i. Dapat me mpertahankan pendapat

j. Menunda pemuasan kebutuhan sesaat untuk mencapai tujuan di kemud ian hari (misalnya: siswa me mbatasi waktu berma in untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi).10

Menambahkan pendapat dua tokoh di atas, dalam dala m task commitment observation checklist ditulis bahwa cirri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment) adalah sebagai berikut, ya itu:

a. Interaksi a ktif dengan lingkungan b. Tekun

c. Mandiri

d. Memiliki tujuan yang berorientasi e. Memiliki produktiv itas

f. Memiliki semangat dala m berbagai kegiatan.11

Sedangkan dalam Honors Mathematic Description and Observation, dituluskan cirri-ciri ko mit men pada tugas (task commitment) adalah sebagai berikut:

a. Tanggap dalam menafsirkan baik isyarat verbal dan nonverbal

b. Sikap ingin tahu; mencari informasi untuk kepentingan diri sendiri

10

Ibid hlm.92 11

(25)

14

c. Menggunakan dan menerapkan berbagai strategi d. Se mangat dala mbelaja r

e. Mampu berpikir secara abstrak dan konsep

f. Mampu tetap men jaga konsentrasi dalam wa ktu yang la ma g. Beran i menanggung resiko.12

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-c iri task commitment adalah:

a. Tangguh

b. Ulet (tidah mudah menyerah) c. Mandiri

d. Mempunyai hasrat untuk berhasil dala m b idang akademis e. Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko

sedang

3. Aspek - As pek Komitmen pada Tugas (Task Commitment) Perila ku untuk komit men pada tugas (task commitment) me mpunyai aspek-aspek pembentuk perilaku, sehingga perila ku tersebut dapat diukur. Menurut Monks,dkk aspek-aspek dari ko mit men terhadap tugas (task commitment) anatara lain :

a. Menyeleksi

Aspek menyele ksi ini berka itan dengan bagaimana ke ma mpuan individu untuk menyeleksi masalah yang akan diprioritaskan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya yang utama, juga perila ku yang akan dip ilihnya sesuai dengan prioritasnya dalam tanggung jawabnya sebagai siswa.

b. Menentukan arah

Dala m aspek menentukan arah, s egala hal berkaitan sikap individu untuk menetapkan tujuan sebagai arah yang ingin dicapai dala m tugasnya, sehingga perila kunya terarah dan pencapaian tugasnya maksima l. Anak biasanya me miliki standar keunggulan berprestasi lebih baik daripada sebelumnyadan lebih baik daripada prestasi yang telah dicapai oleh orang lain.

12
(26)

15

c. Meregulasi

Pada aspek me regulasi ditunjukkan ka itannya dengan ke ma mpuan anak dala m me musatkan perhatian pada saat belajar, dan pada tugasnya di sekolah. Dari hal tersebut diharapkan anak ma mpu menjaga arah yang sudah dipegang.13

Pendapat lain disamapikan oleh Trefingger. Menurutnya, aspek-aspek komit men terhadap tugas (task commitment) mencakup beberapa hal, antara la in:

a. Merancang tujuan

Adalah ke ma mpuan individu untuk me mbuat tujuan dan standar dalam proses belajar yang dila luinya.

b. Keterlibatan yang dekat dalam mengatur tugas dan tanggung jawabnya

Adalah kema mpuan individu untuk terluhat lebih dalam pada tugas yang dikerja kan sehingga perilakunya tetap terjaga dan terarah pada tujuan belajar yang telah ditetapkan.

c. Menentukan pilihan

Adalah kapasitas individu dalam menentukan pilihan perila ku sesuai dengan prioritas dala m usaha mencapai tujuan belajar. Pilihan perilaku tersebut berkaitan dengan sikap yang dipilih anak terhadap pekerjaan ru mah dan tugas sekolah. 14

Sedangkan Renzu lli menyatakan ada beberapa aspek yang terdapat pada ko mit men terhadap tugas (task commitment) antara lain :

a. Mengidentifikasi masalah

Menyangkut tentang bagaiamana ind ividu akan mengidentifikasi masalah dengan alasan khusus berkaitan dengan tanggung jawab yang diterimanya.

13 Monks. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1992)hlm 245

(27)

16

b. Menentukan pilihan

Menyangkut tentang penetapan masalah yang menjadi prioritas bagi individu tersebut untuk mela ksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

c. Menentukan standar

Menyangkut tentang penetapan standar atas pencapaian tugas sebagai tujuan sikap dan perila kunya, biasanya standar yang digunakan adalah standar yang cukup baik.15 Berdasar uraian tersebut, dapat disimpulkan bahawa aspek-aspek yang terdapat pada komit men terhadap tugas (task commitment) adalah:

a. Menentukan arah (penetapan tujuan) b. Menentukan pilihan

c. Mergulasi

4. Faktor -faktor yang Me mpe ngaruhi Komi tmen pada Tug as

(Task Commitment)

Bahasan terakhir yang akan dibahas dalam subbab task commitment adalah mengenai fa ktor-faktor yang me mpengaruhi task commitment. Sama seperti sebelumnya, ada beberapa ahli yang telah berpendapat tentang faktor- faktor yang me mpengaruhi task commitment antara lain, menurut Hawadi, salah satu faktor yang me mpengaruhi ko mit men seseorang terhadap tugas (task commitment) adalah persepsi peran (role perception), khususnya persepsi terhadap peran siswa. Persepsi peran (role perception) adalah pemahaman tentang perila ku yang diperlukan atas peran, tanggung jawab, dan tugas seorang individu. 16

Sedangkan menurut Menurut Suharno, ada beberapa faktor yang me mpengaruhi task commitment dikait kan dengan faktor yang mendorong seseorang untuk belajar dengan sungguh-sungguh, karena dengan adanya faktor yang mendorong seseorang untuk belajar sungguh -sungguh maka hal in i juga berarti bahwa dengan kesungguhannya dalam belajar secara otomatis dia juga akan bersungguh -sungguh

15

Hawadi, R. A.Psikologi Perkembangan Anak.(Jakarta: Grasindo,2001)hlm.134 16

(28)

17

dala m setiap tugas yang diberikan padanya. Berikut adalah faktor yang mendorong belajar berdasar pendapat Suharno, yaitu:

a. Kebutuhan yang berhubungan dengan adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelid iki dunia yang leb ih luas, serta me mpertahankan keberhasilan dengan usaha baru. b. Kebutuhan akan rasa aman, antara lain kebebasan dari

rasa cemas dan perasaan-perasaan lain yang menekan c. Kebutuhan akan rasa sayang, misalnya diterima oleh

orang tua, guru atau teman satu kelo mpok .

d. Penghargaan akan diri seperti d ihargai ka ryanya, pekerjaannya, pengala man yang berharga, kepercayaan pada kema mpuan seseorang

e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri, misalnya: kreativ itas, untuk ekspresi diri, usaha untuk me muaskan hati orang tentang keingintauannya17

Sela in kedua pendapat di atas, Dimyati juga menyebutkan beberapa faktor yang me mpengaruhi task commitment yaitu: a. Cita-cita atau aspirasi siswa. Cita-c ita akan me mperkuat

motivasi bela jar, ba ik intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab dengan tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

b. Ke ma mpuan siswa. Ke ma mpuan a kan me mperkuat tanggung jawab anak untuk me laksanakan tugas -tugas yang diberikan da ri sekolah. Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan perkembangan atau kema mpuan untuk mencapainya.

c. Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani me mpengaruhi ke ma mpuan siswa dala m mengerja kan tugas.

d. Kondisi lingkungan. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan ala m, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan ke masyarakatan.

e. Unsur-unsur dinamis dala m bela jar dan pe mbela jaran. Unsur-unsur diman is dalam bela jar dan pembe laja ran yang berkaitan dengan siswa antara lain, perasaan, kema mpuan, perhatian, ke mauan, ingatan dan pikiran yang

17
(29)

18

mengala mi perubahan berkat pengalaman h idup siswa. Dengan demikian maka unsur-unsur yang bersifat labil tersebut sangat mudah untuk dipengaruhi.

f. Upaya guru dalam me mbe la jarkan siswa. Gu ru adalah pendidik profesional yang selalu bergaul dengan siswa. Intensitas dalam pergaulan dan bimbingan guru tersebut me mpengaruhi pertumbuhan dan perke mbangan jiwa siswa. Sehingga, sebagai seorang yang profesional, guru harus ma mpu me mbe laja rkan siswa secara bijaksana. g. Faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan

lingkungan dimana siswa bergaul dan mela kukan berbagai aktivitas sosial, seperti berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan orang tua dan keluarga.18

Sedikit mena mbahkan pendapat Hawadi, Dec i berpendapat bahwa faktor-fa ktor yang mempengaruhi ko mit men terhadap tugas (task commitment), antara lain :

a. Persepsi Diri

Berka itan dengan kema mpuan siswa untuk me maha mi keleb ihan dan kekurangan dirinya, termasuk ke ma mpuan siswa me lihat sejauh mana ke ma mpuan yang dimilikinya dan pengalaman bela jar yang dimilikinya. Siswa me mpe rsepsikan dirinya secara positif berpengaruh posit if pada perilaku bela jarnya khususnya untuk lebih le kat pada tugasnya.

b. Persepsi terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai siswa Pe maha man siswa tentang tugasnya sebagai siswa, juga hak dan kewajibannya sebagai siswa, me mpengaruhi pola pikir dan perilaku bela jar yang dipilih oleh siswa tersebut, khususnya kelekatannya pada tugasnya. Sema kin positif persepsi siswa tentang tanggung jawab terhadap tugasnya, semakin baik pula ko mit men terhadap tugas (task commitment) pada diri siswa.

c. Perasaan saat belajar

18
(30)

19

Peristiwa dan kejadian yang diala mi anak tentu akan me mpengaruhi suasana hati anak tersebut. Suasana hati juga dapat me mpengaruhi perila ku seseorang tidak terkecuali Susana hati seorang siswa saat belajar. Ketika suasana hati sedang baik, tentu siswa tadi akan lebih konsentrasi pada tugas -tuganya.19

Pendapat lain juga menjabarkan tentang faktor-faktor yang me mpengaruhi ko mit men terhadap tugas (task commitment), yaitu:

a. Kebutuhan dan harapan

Ko mit men terhadap tugas (task commitment) dipengaruhi oleh kebutuhan dan harapan siswa terhadap pencapaian tugas tersebut. Kebutuhan merupakan pendorong dan motivasi untuk berperila ku, sedangkan harapan sebagai arah dari perila ku. Se ma kin tinggi kebutuhan dan harapan siswa terhadap tugasnya, semakin lekat pula siswa dengan tugasnya. Hal ini dilaku kan sebagai upaya untuk mendapatkan kepuasan.

b. Intelegensi (kecerdasan)

Intelegensia (kecerdasan) yang tinggi juga cenderung me mpengaruhi seseorang untuk bertanggung jawab dan men jaga ko mit mennya terhadap tugas yang harus dikerja kan.

c. Persepsi terhadap peran sebagai siswa

Persepsi tehadap peran seorang siswa me mpengaruhi tingkah la ku yang dipilihnya, ketika siswa me miliki persepsi yang baik dan mengerti tugas yang harus die mbannya sebagai konsekuensi perannya, maka siswa tadi juga akan me miliki ko mit men pada tugas (task commitment) yang tinggi.20

Menambahakan pendapat beberapa pendapat tokoh lain yang termuat dalam Hawad i tentang beberapa faktor yang me mpengaruhi ko mit men terhadap tugas (task commitmen), sebagai berikut:

a. Faktor individual

19
(31)

20

Menurut Harter, ada beberapa faktor individual yang me mpengaruhi ko mit men siswa terhadap tugas (task commitmen), yaitu:

1) Persepsi terhadap diri

Persepsi terhadap diri yaitu bagaimana re ma ja bersekolah ma mpu me mandang dan memaha mi ke ma mpuan dirinya.

2) Persepsi terhadap peran dan tugasnya sebagai siswa Se makin positif persepsi siswa tentang tanggung jawab terhadap tugasnya, semakin baik pula ko mit men terhadap tugas (task commitment) pada diri siswa. 3) Sikap orang tua

Sia kp orang tua yang me mfokuskan pada hasil akhir tugas, akan menghasilkan siswa yang leb ih me miliki motivasi eksternal, sebaliknyaorang tua yang menghargai juga proses belajar dan berpendapat bahwa prestasi merupakan hasil dari proses belajar, ma ka a kan me mbuat siswa me miliki ko mit men yang lebih baik pada setiap tugasnya. Hal in i dia kibat kan karena pasti siswa tersebut juga akan berusaha berbuat yang terbaik pula dala m setiap proses yang dikerja kan. b. Faktor situasional

Menurut Ames dan Acter, yang termasuk faktor yang me mpengaruhi ko mit men siswa terhadap tugas (task commitmen) adalah besar kecilnya ke las. Ke las yang besar menyebabkan persaingan yang tinggi, sehingga mendorong anak lebih dala m belajar maupun prestasinya di kelas. Faktor guru juga me mpengaruhi bagaimana ko mit men siswa pada tugas (task commitmen), seorang guru yang ma mpu men jadikan dirinya sebagai motivator pada siswanya, akan menumbuhkan motivasi bagi siswanya untuk lekat terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai siswa.21

Berdasar beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang me mpengaruhi task commitment adalah: a. Kebutuhan siswa untuk menjad i lebih baik

b. Cita-cita atau aspirasi siswa

21
(32)

21

c. Ke ma mpuan siswa untuk bertanggung jawab

d. Kondisi siswa baik itu kondisi jas mani atau kondisi rohani siswa

e. Kondisi lingkungan siswa

f. Unsur-unsur dinamis dala m belaja r dan pe mbela jaran g. Upaya guru dala m me mbe laja rkan siswa

B. Mate matika Sekolah dan Pe mbelajar an Mate matika di Sekolah 1. Definisi Mate matika Sekolah

Sebelu m me mbahas tentang matematika sekolah, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang definisi mate mat ika . Istilah mate mat ika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenien yang artinya mempe laja ri. Kata mate matika diduga erat hubungannya dengan kata Sangsekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang me mpela jari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dala mnya.22

Untuk pengertian matemat ika sekolah, beberapa ahli telah berpendapat tentang matematika sekolah antara lain, Erman Suherman, menge muka kan bahwa mate matika sekolah me rupakan bagian matemat ika yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah (forma l), ya itu SD, SLTP, dan SLTA.23Sedangkan menurut R. Soedjadi, mate matika sekolah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian dari mate matika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perke mbangan IPTEK.24Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mate matika sekolah adalah mate mat ika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan ke ma mpuan berpikir bagi para siswa yang berorientasi pada pendidikan dan IPTEK.

22

Sri Subarinah, Pembelajaran m atematika sekolah dasar, (Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, 2006) hlm 1

23

Erman Suherman dan Udin S. Winataputra, Strategi Matematika Kontemporer, (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 1993) hlm 134

24

(33)

22

2. Pembelajar an Mate matika di Sekolah

Beberapa ahli telah men jelaskan pengertian dari pembela jaran antara la in, menurut Syaiful Bahri Dja marah pembela jaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh guru guna me mbela jarkan siswa.25Sedangkan menurut Sugihartono, pembela jaran adalah suatu upaya yang dila kukan oleh guru untuk menya mpaikan ilmu pengetahuan, mengorganisir, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat mela kukan keg iatan belajar secara efe ktif dan efisien serta dengan hasil ya ng optima l.26

Selanjutnya, Undang-Undang Sisdiknas 2003 juga menyatakan bahwa pe mbela jaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber be laja r pada suatu lingkungan belajar. Peserta didik yang dimaksud adalah siswa dan pendidik ada lah guru.27Dari penje lasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembela jaran mate matika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belaja r mate matika tumbuh dan berke mbang secara optima l dan siswa dapat mela kukan kegiatan belaja r secara efe ktif dan efisien.

C. Prestasi Belajar Mate matika dan Faktor -Faktor yang Me mpeng aruhi nya

1. Prestasi Belajar Mate matika

Sebelu m me maha mi tentang pengertian prestasi belaja r, terlebih dahulu akan d ijelaskan tentang pengertian belaja r. Beberapa ahli telah men jelaskan tentang peng ertian belajar antara lain, menurut Muhibbin Syah, belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

25

Syaiful Bahri Djamrah, Strategi belajar m engajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002) hlm.43 26 Sugihartono,Dkk, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta:UNY Press, 2007) hlm.81 27

(34)

23

yang melibatkan proses kognitif.28Sedangkan menurut Sla meto, belajar ia lah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk me mpe roleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dala m interaksi dengan lingkungannya.29

Menurut Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Avtivities”, belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri indiv idu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.30 Seja lan dengan pendapat tersebut, Dr. Arief S. Sadiman, menyatakan bahwa belaja r adalah suatu proses ko mple k yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti.31 Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dala m be rbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemaha man, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada diri indiv idu yang belajar.32 Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa bela jar me rupakan kegiatan yang dilaku kan secara sadar dan rutin pada diri seseorang sehingga akan mengala mi perubahan secara individu baik pengetahuan, keteramp ilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dala m berintera ksi dengan lingkungannya.

Lebih lan jut, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang beberapa hal poko dala m bela jar, antara lain :

a. Be laja r me rupakan suatu perubahan dalam tingkah laku. b. Be laja r merupakan suatu perubahan yang terjadi me la lui

latihan atau pengalaman.

c. Be laja r me rupakan perubahan yang relatif mantap.

28

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2000) Catatan ke Lima (revisi) hlm.136

29 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003) hlm.2

30 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung:Alfabeta, 2010) hlm.35

31 Arief. S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Manfaatnya, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 2003), 1-2.

(35)

24

d. Tingkah laku yang dialami ka rena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pe mecahan suatu masalah, ketera mp ilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.33 Setelah me maha mi tentang pengertian belajar, selanjutnya akan dije laskan tentang pengertian prestasi belajar. Beberapa ahli mengemu kakan tentang pengertian prestasi belajar antara lain, menurut Anni prestasi belaja r me rupakan perubahan perila ku yang diperoleh pembelaja r setelah mengalami akt ivitas belajar.34 Sedangkan menurut Purwanto me mberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dala m raport.35 Pendapat lain dating dari Suhartana yang mengatakan bahwa Prestasi belajar mencakup ke ma mpuan kognitif (intele ktual), afe ktif (sikap) dan ke ma mpuan psikomotorik (bert indak). Ha rus diakui bahwa dalam proses belajar mengajar, teruta ma yang berkenaan dengan perubahan konsep sistem persa manan linear dua variabel, sedikit sekali ke ma mpuan yang berkenaan dengan sikap, yang lebih banyak adalah aspek kognitif dan psikomotorik. Da la m aspek kognitif ada enam unsur yang saling be rka itan satu dengan yang lainnya, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan menurut Dja ma ra, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan -kesan yang mengakibatkan perubahan dala m d iri indiv idu sebagai hasil dari akt ifitas dala m bela jar.36

Sela in itu Winke l mengatakan bahwa Prestasi bela jar adalah suatu bukti keberhasilan bela jar atau ke ma mpuan seseorang siswa dalam mela kukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.37Be rdasarkan beberapa

33

Marsinem, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2006-2007 Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Melalui Implementasi Model Cooperative Learning Tipe STAD, Skripsi, (Semarang : UN semarang, 2007).

34

Anni, Chatarina T ri,. Psikologi Belajar. (Semarang : UPT UNNES Press, 2005) hlm.4 35 Purwanto,Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Karya,1986) hlm.28

36 Suhartana, Persepsi komotensi guru, motivasi berprestasi dan prestasi belajar sejarah regulasi diri sebagai mediator pada siswa kelas XI SMA Pengasih, makalah.

37

(36)

25

batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai keberhasilan belaja r yang dapat diukur dan dinyatakan bobotnya setelah mengala mi a ktiv itas belajar. Sela in itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar mate matika adalah keberhasilan bela jar siswa dala m mata pe laja ran mate matika yang dapat diukur dan dinyatakan bobotnya setelah mengala mi aktifitas belaja r mate mat ika.

2. Faktor -Faktor yang Me mpeng aruhi Prestasi Belajar Beberapa ahli mengemu kakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang me mpengaruhi prestasi belajar antara la in, Su madi Suryabrata yang mengklasifikasikan fa ktor-fa ktor yang me mpengaruhi prestasi belaja r, sebagai berikut:

a. Faktor-faktor yang berasal dari dala m diri

1) Faktor non-sosial dala m be laja r, yang meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk bela jar (alat tulis, alat peraga)

2) Faktor sosial dala m bela jar b. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri

1) Faktor fisiologi da la m bela jar yang menyangkut keadaan jas mani pada u mu mnya dan keadaan fungsi jasmani tertentu.

2) Faktor psiko logi dala m bela jar, yakn i segala hal dari dala m diri yang mendorong aktivitas belajar seseorang karena akt ivitas dipacu dari dala m d iri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi, perasaan, dan ingatan.38

Sela in itu, Sla meto juga menge muka kan pendapatnya tentang faktor-faktor yang me mpengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a. Faktor internal,ya itu:

1) Faktor jasman iah mencakup: a) Faktor kesehatan

b) Cacat tubuh

2) Fa ktor psikologis mencakup :

38
(37)

26

a) Intelegensi b) Perhatian c) Minat d) Bakat e) Motivasi f) Ke matangan g) Kesiapan 3) Faktor kele lahan b. Faktor e ksternal,yaitu:

1) Faktor keluarga mencakup: a) Cara orang tua mendid ik b) Re lasi antar anggota keluarga c) Suasana rumah

2) Lingkungan sekolah mencakup: a) Gu ru

b) Faktor a lat c) Kondisi gedung

3) Faktor media massa dan lingkungan sosial (masyarakat) mencakup:

a) Faktor massa media,me liputi: bioskop, tv, surat kabar, maja lah, buku -buku ko mik yang ada di sekeliling kita. Hal-hal itu yang akan mengha mbat belajar apabila terlalu banyak wa ktu yang dipergunakan, hingga lupa tugas belajar.

b) Lingkungan sosial, me liputi :

(1) Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Ma ka kewa jiban orang tua adalah mengawasi dan me mberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat me mbe rikan da mpak negatif bagi anak tersebut.

(38)

27

(3)Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belaja r anak. Peran orang tua disini adalah me mberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan dilua r bela jar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.39 Menambahkan pendapat para ahli di atas, Mulyani menyatakan bahwa ke ma mpuan siswa dala m me mpela jari suatu pelajaran tercermin dari prestasi belajarnya. Adapun faktor-faktor yang me mpengaruhi p restasi belaja r adalah sebagai berikut:

a. Faktor-faktor yang bersumber dari dala m diri manusia, yang dapat di klasifikasikan menjad i dua, yaitu sebagai berikut:

1) Faktor biologis, yaitu: usia, ke matangan, faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor psiko logis, yaitu: intelegensi, perhatian, ke matangan, kes iapan, kele lahan, suasana hati, motivasi, bakat, minat dan kebiasaan belaja r.

b. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia, yang dapat diklasifikasikan menjad i dua juga, yaitu sebagai berikut:

c. Faktor manusia, faktor in i dibagi menjad i 3 fa ktor, ya itu: 1) Faktor keluarga mencakup: ca ra orang tua

mendid ik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi ke luarga, pengertian orang tua dan latar bela kang kebudayaan.

2) Faktor sekolah me liputi: metode mengajar, kuriku lu m, re lasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pela jaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belaja r dan tugas rumah. 3) Faktor masyarakat me liputi: kegiatan dala m

masyarakat, media massa, teman berma in dan bentuk kehidupan bermasyarakat.

39
(39)

28

d. Faktor non manusia, yaitu: udara, suara dan bau -bauan.40 Dari beberapa pendapat tersebut, dapatlah dikatakan bahwa prestasi belajar mate matika siswa merupakan hasil yang dicapai oleh siswa sebagai gambaran penguasaan pengetahuan atau ketera mpilan siswa da la m bela jar mate mat ika yang dinyatakan dalam bentuk nilai-n ilai setelah dila kukan tes oleh guru pada siswa. Dengan kata lain prestasi belajar mate matika adalah p restasi yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar mate mat ika yang dinyatakan dalam hasil tes.

Jadi, berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fa ktor-fa ktor yang me mpengaruhi prestasi belajar digolongkan men jadi dua yaitu:

a. Faktor internal

Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi dari dala m diri lainnya.

b. Faktor e ksternal

Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembela jaran, kondisi sosial, ekonomi, dan lain sebagaianya.

D. Kontri busi Komi tmen terhadap Tug as (Task Commitment) terhadap Prestasi Belajar Mate matika Siswa

Penelit ian tentang kontribusi komit men pada tugas (task commitment) sendiri dia wali oleh adanya skema hubungan antara ko mit men pada tugas (task commitment), kecerdasan (inteligensia), dan prestasi belajar. Ske ma tersebut dapat disajikan dala m bentuk berikut:

(40)

29

[image:40.420.88.372.56.384.2]

Gambar 2.1

Skema Hubungan antar a Komitme n pada Tugas (Task

Commitment), Kecer dasan (Inteligensia), dan Prestasi Belajar

Dari ske ma di atas, Renzulli menje laskan bahwa selain aspek kecerdasan (intelegensia) ko mit men pada tugas (task commitment) juga salah satu faktor internal da la m individu yang berperan dala m pencapaian prestasi belajar siswa. Menurut Renzulli, ko mit men terhadap tugas (task commitment) me rupakan suatu bentuk halus dari mot ivasi. Jika motivasi biasanya didefin isikan s ebagai suatu proses energi umum yang me rupakan faktor pe micu pada organisme, tanggung jawab energi tersebut ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik, sehingga dapat dikatakan bahwa ko mit men terhadap tugas (task commitment) me mber pengaruh seseorang dalam hal in i siswa untuk berprestasi dengan baik.

Setelah adanya pendapat dari Renzu lli tersebut, banyak para ahli psiko logi yang mencoba mengemu kakan tentang pengaruh ko mit men terhadap tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar siswa. Be rikut adalah pendapat para tokoh yang berkaitan dengan pengaruh komit men terhadap tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar siswa antara la in, menurut Ha wadi ko mit men terhadap tugas (task commitment) atau pengikatan diri terhadap tugas atau tanggung jawab terhadap tugas adalah suatu bentuk halus dari motivasi. Dia juga menyatakan bahwa motivasi biasanya didefnisikan sebagai suatu proses energi umu m yang me rupakan faktor pemicu pada organisme, tanggung jawab energi tersebut ditampipada tugas yang spesifik. Motivasi tersebut

Kom itmen pada Tugas (Task Commitment)

Prestasi Belajar

Kecerdasan

(41)

30

men jadi faktor penting pada siswa untuk me mbangun perilaku positif dala m mencapai prestasi belajar yang tinggi.41 Seja lan dengan pendapat Hawadi, Urhahne juga menyatakan bahwa siswa yang memiliki ko mit men terhadap tugas (task commitment) tinggi menunjukkan perila ku yang positif terhadap semua tugas -tugasnya sebagai pelajar. Siswa tidak me rasa terbebani dengan tugas yang diberikan, berusaha dengan keras, ulet dan kontinu untuk menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya. Sela in itu, siswa yang me miliki ko mit men terhadap tugas (task commitment) tinggi tidak mudah puas dengan pekerjaan yang apa adanya, harapannya tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat waktu serta hasil yang maksimal.42 Dari pendapat Hawadi dan Urhahne tersebut, dapat disimpulkan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) me rupakan motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk berperila ku positif untuk me mperoleh prestasi dan hasil yang ma ksima l, dala m ha l ini yaitu prestasi belajar mate matika siswa.

Danie l Gole man berpendapat bahwa setinggi-tingginnya IQ menyu mbang kira-kira 20% bagi faktor-fa ktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80% diisi oleh ke kuatan -kekuatan la in.43 Pendapat tersebut juga didukung oleh Edison yang

mengatakan, “Genius is 1% inspiration, but 99% perspiration

yang bermakna bahwa karya-karya unggul hanya 1% merupakan hasil inspirasi, tetapi 99% adalah hasil dari “berkeringat”, dari usaha terus menerus. Kata “Perspirasi”. Dalam kamus Oxford (1995:864) diartikan sebagai “sweat; the process of giving out sweat” yang berarti berkeringat atau proses mengeluarkan keringat. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya kerja keras, keuletan, ketekunan untuk mencapai “genius”. Sedangkan kerja keras, keuletan, dan ketekunan merupakan ciri-c iri ko mit men pada tugas (task commitment) seperti yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya.44 Ke mbali pada pernyataan Edison diatas, bahwa

41 Reni Akbar-Hawadi. Identifikasi Keberbakatan Intelektual m elalui Metode Non -tes. (Jakarta: Grasindo.2002) hlm.140

42 Urhahne, D. Teachers judgm ents of elem entary students ability, creativity and task commitm ent. (Development, 3 (2) 2011) , hlm 229-237.

43 Agus Efendi.Revolusi Kecerdasan Abad 21.(Bandung: Alfabeta.2005) hlm 57 44

Ari Firmanto “Kecerdasan, kreatiftas, task commitment dan jenis kelamin sebagai

prediktor prestasi hasil belajar siswa” dunduh dari

(42)

31

Genius is 1% inspiration, but 99% perspiration”, maka dapat disimpulkan perspirasi dengan berbagai unsur-unsur ko mit men pada tugas (task commitment) menga mbil peran yang lebih berarti dala m menentukan keberhasilan seseorang, dalam penelit ian ini adalah prestasi belajar mate mat ika siswa, dari pada inspirasi atau diartikan sebagai inteligensi. Dengan kata lain, ko mit men pada tugas (task commitment) me miliki pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belaja r mate mat ika siswa.

Memperkuat beberapa pendapat para tokoh di atas, Suharsimi Arikunto, secara sistematis menggambarkan faktor -fa ktor yang me mpengaruhi prestasi belaja r sebagai berikut:

Gambar 2.2

Faktor -Faktor yang Me mpeng aruhi Prestasi Belajar Untuk meningkatkan prestasi mate mat ika motivasi dibutuhkan, karena dengan adanya motivasi menyebabkan siswa menjadi sering berlatih dala m menyelesaikan soal-soal mate matika guna mengasah penalaran me reka dala m menyelesaikan masalah ataupun soal-soal mate mat ika yang dirasa sulit. Jika siswa sering berlatih, ma ka ke mapuan mere ka dala m mate matika, dan prestasi belajar

Prestasi belajar

Faktor internal Biologis: usia, kematangan, kesehatan.P sikolog

is:

minat, motivasi dan suasana

hati

Faktor eksternal: Manusia:

dikeluarga, disekolah,

dimasyarakat.

[image:42.420.94.347.199.414.2]
(43)

32

mate mat ika siswa semakin men inggkat.45 Merujuk pada pengertian ko mit men pada tugas (task commitment), dikatakan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerja kan tugas, meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan, secara khusus adalah tugas akademik46 Dari ha l tersebut dapat pula dia mb il kesimpulan bahwa ko mit men pada tugas (task commitment) juga berpengaruh terhadap prestasi belaja r mate mat ika siswa.

Berdasar uraian di atas, dapat dikatakan bahwa komit men pada tugas (task commitment) dapat dikatakan me miliki kontribusi terhadap presatasi belajar dala m hal in i adalah prestasi belajar mate mat ika siswa ka rena dengan beberapa sikap yang ada dalam ko mit men pada tugas (task commitment) yakni, tekun , ulet, percaya diri dan bertanggung jawab, ma ka d ia akan tetap berusaha me la kukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah mengikatkan diri terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri meskipun mengala mi maca m-maca m rintangan dan hambatan.

45 Alvie Syarifah, “Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tu

a dengan Komitmen terhadap T ugas (Task Commitm ent) pada Siswa Akselerasi tingkat SMA”, diakses dari

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/artikel%201-13-1.pdf diakses pada 11 Juli 2014 pukul 11.30

46

(44)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh peneliti dala m suatu kegiatan penelitian guna mencapai suatu tujuan penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah ex-post facto dengan pendekatan kuantitatif. Ha l in i didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang dika ji, yaitu mengenai pengaruh komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate mat ika siswa di sekolah. Secara statistik penelitian ini d itujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh komit men pada tugas (task commitment) terhadap prestasi belajar mate mat ika siswa di sekolah. Penelitian ex-post facto sendiri merupakan penelitian yang berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu me mberikan perla kuan terhadap variabel yang ditelit i. Penelit ian in i mencoba

Gambar

Tabel 4.9  Tabel Distribusi Skor Komitmen pada Tugas
Gambar
Tabel operasional variabel kuesioner (angket) komitmen pada
Skema Hubungan antara Komitmen pada Tugas (Gambar 2.1 Task
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan metode studi pustaka terhadap berbagai buku- buku dan menguraikannya dalam sub bahasan ulama perempuan; gambaran

· Eritrosit : sel darah merah (SDM- red blood cell) · Leukosit : sel darah putih (SDM- white blood cell) · Trombosit : Butir pembeku darah   platelet SEL DARAH MERAH

Pemerintah Daerah perlu menjaga dan melestarikan lokasi setempat sebagai warisan sejarah dan budaya sebagai salah satu warisan turun-temurun yang telah menjadi bagian

Pada saat proses login, sistem akan mengecek apakah login dan password ada dalam basis data, jika tidak ada maka login akan ditolak, jika ada maka sistem akan membuat

Dalam melakukan rekomendasi perbaikan postur, penulis melakukan perancangan prototype alat perajang rambak yang disesuaikan dengan data anthropometri dan didasarkan

Dari rumusan strategi program yang sudah disepakati masyarakat khususnya kelompok bunga teratai dan juga telah pendamping paparkan pada design , dapat disimpulkan bahwa

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi sudut kampuh terhadap cacat las pada hasil pengelasan dengan melalui uji visual, mengetahui pengaruh

Dengan hasil itu diharapkan anggota kelompok PKK lain dapat terangsang untuk mengikuti pelatihan dan penyuluhan serupa dalam rangka mengevaluasi kinerja usahanya ditinjau dari