• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISIMISIDP2KBP3ALOMBOKBARAT12262028092017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VISIMISIDP2KBP3ALOMBOKBARAT12262028092017"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

VISI DAN MISI DP2KBP3A LOMBOK BARAT 2014 - 2019

TERWUJUDNYA KELUARGA KECIL BAHAGIA “EJAHTERA, KE“ETARAAN

GENDER DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN

ANAK

4.1. Misi

Misi merupakan tujuan utama kearah mana perencanaan/program Intansi Pemerintah

ingin dicapai. Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan Visi SKPD. Untuk mencapai visi tersebut Badan

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat telah

menetapkan Misi sebagai berikut :

1. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui pengaturan kelahiran dan

meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi;

1. Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga serta memperkuat

kelembagaan dan jejaring program KB;

2. Meningkatkan pengarusutamaan gender, advokasi dan perlindungan anak melalui

peningkatan kesetaraan dan keadilan gender, peningkatan penghapusan kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

4.2. Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015-2019 ditempuh dengan

memperkuat pembangunan pada 4 (empat) bidang yaitu : (1) Bidang Tata

Pemerintahan/Pelayanan Publik; (2) Bidang Sosial-Budaya; (3) Bidang Fisik dan

Prasarana; serta (4) Bidang Ekonomi.

Guna memperkuat pembangunan di bidang Sosial-Budaya, maka untuk mewujudkan

Misi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok

Barat menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pelayanan KB;

2. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang KRR dan peningkatan pendewasaan

usia perkawinan;

(2)

4. Meningkatkan profesionalisme pengelolaan kelembagaan dan Jejaring Program

KB;

5. Meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan Gender;

6. Meningkatkan pemenuhan hak anak.

Dari Tujuan tersebut maka dapat ditentukan Sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya pelayanan PUS menjadi peserta KB;

2. Terwujudnya Tatakelola Program KB yang optimal;

3. Terwujudnya peningkatan pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja terhadap

program KRR;

4. Terwujudnya peningkatan pendewasaan usia perkawinan;

5. Terwujudnya pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) masyarakat tentang

ketahanan dan pemberdayaan keluarga yang optimal;

6. Terwujudnya kemampuan dan ketrampilan tenaga pendamping yang memadai;

7. Terwujudnya pengelolaan kelembagaan dan jejaring program KB melalui lintas

sektor (Pemerintah, Swasta, PT, LSOM dan Masyarakat) yang optimal;

8. Terwujudny pengelolaan Kelembagaan dan Jejaring Program KB melalui Petugas

Lini Lapangan dan IMP yang memadai;

9. Terwujudnya pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap kesetaraan dan

keadilan gender yang memadai;

10. Terwujudnya kebijakan pembangunan yang responsif gender;

11. Terwujudnya fasilitasi kebijakan pemenuhan hak anak di berbagai bidang;

12. Terwujudnya pemahaman tentang perlindungan anak yang memadai.

4.3. Strategi

1. Fasilitasi, sosialisasi, distribusi, aksesibilitas dan koordinasi layanan KB;

2. Edukasi dan optimalisasi tata kelola program KB;

3. Sosialisasi dan edukasi program KRR;

4. Sosialisasi dan edukasi pendewasaan usia perkawinan;

(3)

6. Edukasi dan fasilitasi tenaga pendamping;

7. Edukasi dan optimalisasi pengelolaan kelembagaan dan jejaring KB lintas sektor;

8. Edukasi dan optimalisasi pengelolaan kelembagaan petugas lini lapangan dan

IMP;

9. Sosialisasi dan edukasi kesetaraan dan keadilan gender;

10. Sosialisasi, fasilitasi dan edukasi kebijakan perbangunan yang perspektif gender;

11. Fasilitasi, sosialisasi dan koordinasi kebijakan pemenuhan hak anak;

12. Fasilitasi, sosialisasi dan edukasi perlindungan anak

4.4. Kebijakan

1. Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat;

2. Meningkatkan peran dan fungsi pengelola Program KB;

3. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja terhadap program

KRR;

4. Meningkatkan pendewasaan usia perkawinan;

5. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) masyarakat tentang

ketahanan dan pemberdayaan keluarga;

6. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga pendamping;

7. Meningkatkan pengelolaan kelembagaan dan jejaring program KB melalui lintas

sektor (Pemerintah, Swasta, PT, LSOM dan Masyarakat);

8. Meningkatkan pengelolaan kelembagaan dan jejaring program KB melalui Petugas

Lini Lapangan dan IMP(PPKBD, Sub. PPKBD);

9. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap kesetaraan dan

keadilan gender;

10. Meningkatkan kebijakan pembangunan yang perspektif gender;

11. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap kesetaraan dan

keadilan gender;

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan sebanyak 30 siswa yang lulus atau 87% dari jumlah keseluruhan siswa menunjukkan terjadinya Kemajuan siswa dalam mengikuti pembelajaran tendangan samping

terpenuhi sesuai pedoman dan kebutuhan sektor diakibatkan oleh kualitas dokumen strategis bidang CK Kab/Kota yang belum memenuhi petunjuk teknis penyusunan dokumen, perubahan

Kemampuan berkomunikasi dan interaksi dengan pimpinan, pihak luar dan juga rekan bisnis merupakan peranan yang sangat penting bagi seorang sekretaris, dia juga harus

kandungan sulfur dalam batubara, atau lebih dikenal dengan sulfur piritik (Mackowsky, 1943 dalam Taylor dkk., 1998), namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa

Greigite sebagai mineral ferromagnetik sulfida besi, awalnya jarang terdapat di alam, namun secara umum terjadi dalam sedimen yang terbentuk dibawah proses anoxic seperti

Jika kamu perbuat sesuatu pekerjaan yang berat dengan tiada dipaksai orang, hanyalah dengan ikhlas dan hati yang senang dan suka, tiadalah terasa oleh kamu keberatannya itu.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep siswa, aktivitas belajar siswa ranah afektif dan psikomotorik, keterampilan mengajar guru dengan

(2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi