BAB I
PENDAHULUAN
1.1. U m u m
Penyempurnaan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan dengan melakukan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) untuk mendapatkan
diagram timbang komoditas maupun bobot kota yang baru. Penyempurnaan IHK juga
dilakukan dengan menambah cakupan kota, pasar, dan komoditas. Selain itu,
penyempurnaan juga dilakukan pada penghitungan rata-rata harga dengan menggunakan formula rata-rata hitung (arithmetic mean) dan rata-rata ukur
(geometric mean). Diharapkan dengan adanya penyempurnaan tersebut maka bias yang selama ini timbul dalam penghitungan IHK dapat diminimalkan.
Dalam rangka penyempurnaan keakuratan dan keterwakilan
(representativeness) data dipandang perlu untuk memperbaiki kerangka sampel Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter,
dan Uang Sekolah tahun 2013 (STRPBS13). STRPBS13 merupakan pemutakhiran dari
STRPBS tahun 2009, dengan cakupan kotanya lebih banyak yaitu diselenggarakan di 82 kota di Indonesia.
Tujuan utama dari STRPBS13 adalah untuk memperoleh kerangka sampel
Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter, dan Uang Sekolah, menggantikan kerangka sampel yang lama hasil STRPBS 2009
yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Kerangka
sampel hasil STRPBS13 ini akan digunakan untuk pengambilan sampel responden tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang
sekolah. Data perkembangan tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah
tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah tersebut merupakan salah satu komponen dalam penghitungan IHK, baik untuk IHK di 82 kota IHK maupun IHK nasional
Kerangka sampel STRPBS13 ini akan digunakan dalam jangka waktu yang
cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Dengan demikian, semua file dan dokumen terkait STRPBS13 harus disimpan sebaik-baiknya.
1.2. Tujuan
Selain bertujuan untuk mengganti kerangka sampel hasil STRPBS 2009,
pelaksanaan STRPBS13 ini juga dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi
lain seperti, komposisi status kepemilikan rumah, informasi tentang kondisi bangunan dan fasilitas tempat tinggal, komposisi rumah tangga yang memiliki
pembantu atau baby sitter, dan mendapatkan informasi jumlah sekolah.
Data tersebut secara periodik perlu dikumpulkan karena adanya perkembangan kota yang pesat, kebijaksanaan pemerintah di bidang perumahan,
kemajuan perekonomian masyarakat dan sebagainya, yang kesemuanya dapat
mengakibatkan adanya perubahan pola dalam perumahan masyarakat. Selain itu, jenis pekerjaan dan struktur upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter juga
mengalami perkembangan.
Dengan pesatnya pertambahan jumlah sekolah/perguruan tinggi dan berubahnya struktur komponen pembayarannya, maka data uang sekolah/kuliah, di
segala tingkatan yang digunakan dalam penghitungan IHK juga mengalami
perubahan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk melakukan penyesuaian dalam pencacahan maupun pengolahan tarif uang
sekolah/kuliah dan pemilihan responden.
1.3. Cakupan Materi
Data yang dikumpulkan dalam STRPBS13 mencakup :
a. Rumah tangga menurut kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal. b. Rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga
c. Rumah tangga yang mempunyai baby sitter.
1.4. Ruang Lingkup
STRPBS13 dilaksanakan di 82 kota IHK dengan jumlah sampel sebanyak 4.940 rumah tangga untuk tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal termasuk
apartemen/rusun, 2.110 rumah tangga untuk upah pembantu rumah tangga dan
BAB II
METODOLOGI
2.1. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan sebagai dasar pengambilan sampel blok
sensus STRPBS13 (sewa, kontrak, pembantu rumah tangga dan baby sitter) adalah daftar blok sensus yang berada pada wilayah domain kegiatan Survei Biaya Hidup
2012 (SBH 2012) yang dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode
2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 hasil pengolahan SP2010 C1 serta dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD.
Sedangkan kerangka sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan cara mengidentifikasi yang diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi di
masing-masing kota yang berasal dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(www.kemendiknas.go.id dan www.dikti.go.id).
2.2. Rancangan Sampling
Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel rumah tangga sewa/kontrak dan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby
sitter adalah metode sampling dua tahap. Tahap pertama, memilih sejumlah blok
sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga kontrak/sewa hasil hasil pengolahan SP2010 C1. Tahap kedua, dari blok sensus terpilih diambil sejumlah
rumah tangga STRPBS13 secara sistematik.
2.2.1 Pemilihan Sampel Blok Sensus
Sebelum pemilihan blok sensus STRPBS13 dilakukan di daerah, BPS telah
menyusun rencana sampel blok sensus terpilih di 82 kota IHK dengan menggunakan data hasil pengolahan SP2010 C1 yang telah dilengkapi dengan jumlah ruta sewa
blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 serta
domain SBH 2012 untuk masing-masing kota. Dari data tersebut, diteliti blok sensus
- blok sensus di daerah urban yang mempunyai jumlah rumahtangga sewa/kontrak yang terbesar dengan distribusi klasifikasi tempat tinggal yang beragam dan
rumahtangga yang mempunyai pembantu rumahtangga atau baby sitter. Mengingat
pesatnya perkembangan di 82 kota IHK, maka daftar sampel blok sensus yang disusun dari domain wilayah SBH 2012 tersebut perlu diteliti ulang oleh BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/kota (yang termasuk dalam 82 kota IHK), disesuaikan
dengan keadaan lapang.
Penggantian blok sensus terpilih dapat dilakukan apabila terdapat blok
sensus lain yang ternyata lebih potensial dibandingkan dengan blok sensus yang
tercantum dalam daftar sampel.
2.2.2 Pemilihan Sampel Rumah tangga
Di setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran rumah tangga dengan menggunakan daftar STRPBS13-P. Dari daftar tersebut rumah tangga dengan
tempat tinggal berstatus sewa direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RS, rumah
tangga dengan tempat tinggalnya berstatus kontrak direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RK, rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga
direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RP, sedangkan rumah tangga yang
memiliki baby sitter direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RB. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB merupakan
kerangka sampel untuk memilih sampel rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus sewa, kontrak dan rumah tangga dengan memiliki pembantu atau baby
sitter. Pemilihan rumah tangga sampel dilakukan secara sistematik.
Tahapan pemilihan sampel rumah tangga sewa dan kontrak adalah sebagai berikut:
1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota secara terpisah. Untuk tarif sewa rumah menggunakan daftar STRPBS13-RS,
2. Dari daftar rekapitulasi rumah tangga tersebut, diambil sejumlah sampel rumah
tangga sewa dan kontrak dengan menggunakan daftar LK-SK. Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
- Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak dilakukan secara terpisah.
- Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan - R1.
- Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR)
- R2 = R1 + I
- R3 = R1 + 2I
- . - .
- Rn = R1 + (n – 1) I
- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih
STRPBS13.
3. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar
STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK.
4. Penggantian sampel
Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian
dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih.
Tahapan pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter adalah sebagai berikut:
1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah
tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB.
Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
- Untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dilakukan secara terpisah. - Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
R1.
- Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR)
- R2 = R1 + I
- R3 = R1 + 2I
- .
- Rn = R1 + (n – 1) I
- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih
STRPBS.
3. Rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB
4. Penggantian sampel
Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama
SKEMA PEMBENTUKAN KERANGKA SAMPEL STRPBS 2013
UNTUK TARIF SEWA/KONTRAK, UPAH PEMBANTU, DAN BABY SITTER
2.2.3 Pemilihan Sampel Sekolah/Perguruan Tinggi
Pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan secara purposive agar sampel sekolah/perguruan tinggi dari semua jenjang yang dapat mewakili
sekolah/perguruan tinggi di kota yang bersangkutan, baik negeri maupun swasta.
Untuk sampel sekolah/perguruan tinggi diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi yang dikumpulkan di masing-masing kota.
Tahapan pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1. Menyusun direktori sekolah/perguruan tinggi
3. Penggantian sampel
Penggantian sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan mengambil sekolah/perguruan tinggi yang memiliki kriteria yang sama.
a. Untuk SD yang setingkat, misalkan : SD Negeri, SD Inpres, SD Bersubsidi, SD
Swasta, SD Bantuan, Madrasah Ibtidaiyah, dan sebagainya.
b. Untuk SLTP yang setingkat, misalkan: SMP Negeri/Swasta, Madrasah
Tsanawiyah dan sebagainya.
c. Untuk SLTA yang setingkat, misalkan SMA Negeri/Swasta, Madrasah Aliyah, SMK dan sebagainya.
d. Untuk Akademi/Perguruan Tinggi dan yang setingkat, misalkan :
Universitas Negeri/Swasta, Akademi Negeri/Swasta , Sekolah Tinggi dan sebagainya.
Kriteria pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah :
Sekolah/perguruan tinggi yang mempunyai bangunan milik sendiri agar
dapat dijamin kelangsungan pencacahan tarif uang sekolah/kuliah untuk
jangka waktu yang cukup panjang.
Memiliki jumlah siswa yang banyak.
Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program
pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan tertentu (SD dan SMP), maka pilih sekolah yang masih dikenakan biaya sekolah, seperti Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan
Sekolah Standar Nasional (SSN).
Adapun data yang dikumpulkan :
a. Jumlah kelas atau jurusan/fakultas
b. Jumlah murid dari masing kelas dan jumlah mahasiswa dari
masing-masing semester.
c. Jumlah guru/dosen tetap dan tidak tetap.
2.2.4 Jenis Daftar
Daftar yang digunakan dalam kegiatan ini, adalah :
a. STRPBS13-P : Daftar untuk melakukan pemutakhiran rumah tangga di setiap blok sensus terpilih (Pre printed). b. STRPBS13-RS : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat
tinggalnya berstatus sewa dan merupakan daftar kerangka sampel sewa rumah (printed).
c. STRPBS13-RK : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus kontrak dan merupakan daftar kerangka sampel kontrak rumah (printed). d. STRPBS13-RP : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki
pembantu rumah tangga dan merupakan daftar kerangka sampel pembantu rumah tangga (printed).
e. STRPBS13-RB : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dan merupakan daftar kerangka sampel baby sitter (printed).
f. LK-SK : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga menurut kategori dan status pemilikan tempat tinggal sewa/kontrak (printed).
g. LK-PB : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter (printed).
h. STRPBS13-DS : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal sewa (printed).
i. STRPBS13-DK : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal kontrak (printed).
j. STRPBS13-DP : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki pembantu rumah tangga (printed).
k. STRPBS13-DB : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki baby sitter (printed).
m. HK- 5 : Daftar untuk mencatat data upah pembantu pada rumah tangga terpilih.
n. HK-6A, HK-6B dan HK-6C
: Daftar untuk mencatat data tarif uang SD, SLTP, SLTA, dan akademi/perguruan tinggi.
2.2.5 Jadual Waktu Kegiatan:
Januari – Mg II April 2013 : Persiapan
23 – 26 April 2013 : Pelatihan Kasi Statatistik HK/HPB dan Kasi Distribusi di 82 kota IHK
Juni 2013 : Pelatihan Petugas Daerah
Juli 2013 : Pelaksanaan Pemutahiran dan Pendataan
September 2013 : Pengiriman laporan hasil STRRPBS13-P dari
BAB III
ORGANISASI LAPANG
Petugas lapang terdiri dari petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa yang merupakan pegawai BPS. Kegiatan STRPBS13 meliputi kegiatan penyusunan
kerangka sampel dan pengambilan sampel rumah tangga, yang dilakukan oleh
pengawas/pemeriksa. Sedangkan kegiatan pencacahan baik untuk Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah tangga, Baby Sitter dan Uang Sekolah
dilakukan oleh petugas pencacah. Alokasi jumlah pencacah dan
pengawas/pemeriksa menurut kota, tertera pada lampiran 1.
3.1 Pengawas/Pemeriksa
Kegiatan yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa :
a. Mengikuti pelatihan petugas.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hasil pencacahan yang
dikerjakan oleh petugas pencacah.
c. Melakukan proses pengambilan sampel untuk sewa/kontrak rumah, pembantu rumah tangga, upah baby sitter. Diambil dari hasil pemutakhiran (STRPBS13-P).
Yang dibedakan menurut sampel status sewa dan status kontrak secara
proporsional sesuai dengan kategori yang telah ditentukan (sebanyak 20 kategori) dilakukan dengan sistem.
d. Menyusun kerangka sampel sekolah untuk penyusunan direktori Sekolah/Akademi/Perguruan Tinggi.
3.2 Pencacah
Kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas pencacah : a. Mengikuti pelatihan petugas.
b. Melakukan pencacahan pemutahiran dan pendataan.
d. Melaksanakan pencacahan Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah
Tangga, Baby Sitter, dan Uang Sekolah sesuai jadual yang ditentukan, serta memeriksa kelengkapan hasilnya sebelum diserahkan kepada
pengawas/pemeriksa.
3.3. Alur Dokumen
Bagan ini untuk melihat alur dokumen STRPBS13 dari Pemutakhiran dan pendataan (STRPBS13-P) sampai dengan pengiriman HK-4, HK-5, HK-6A, HK-6B, dan HK-6C (lihat lampiran 2).
3.3.1 Pengiriman dokumen dari BPS Pusat ke BPS Daerah.
Dokumen file yang dikirim dari BPS Pusat ke BPS Daerah meliputi:
- Daftar yang digunakan untuk kegiatan STRPBS13 yaitu: STRPBS13-P
(pre- printed), STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP, STRPBS13- RB, LK-SK, LK-PB, STRPBS13-DS, STRPBS13-DK, STRPBS13-DP dan
STRPBS13-DB pengolahan dalam program
- Daftar untuk kegiatan rutin pencacahan rumahtangga dan sekolah/akademi/perguruan tinggi yaitu:
Daftar HK-4, HK-5 dan HK-6A, HK-6B, dan HK-6C
3.3.2 Pengiriman dokumen dari BPS Daerah ke BPS Pusat. Dokumen hasil STRPBS13 yang dikirim ke BPS Pusat adalah a. Softcopy hasil pengolahan penarikan sampel STRPBS13-P.
b. Daftar HK-4, HK-5, dan HK-6.
Pengiriman hasil pencacahan tersebut, dialamatkan kepada :
Direktorat Statistik Harga
BAB IV
CARA PENGISIAN DAFTAR DALAM STRPBS13
4.1. Cara Pengisian Daftar STRPBS13-P
Daftar STRPBS13-P merupakan daftar untuk melakukan pemutakhiran seluruh
rumahtangga SP2010-C1 yang ada di setiap blok sensus terpilih. Selanjutnya daftar ini digunakan untuk menyusun kerangka sampel survei tarif sewa/kontrak rumah,
pembantu rumahtangga dan baby sitter.
Mekanisme Pemutakhiran bangunan dan rumahtangga
Tahapan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga adalah sebagai berikut:
1. Berbekal peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang telah berisi muatan
bangunan fisik dalam blok sensus tersebut, pencacah mendatangi bangunan fisik dan rumah tangga dalam BS tersebut satu persatu untuk
menanyakan keberadaan rumah tangga di BS tersebut.
2. Dimulai dari nomor bangunan fisik terkecil yang terdapat dalam Daftar STRPBS13-P.
3. Pada saat mengunjungi bangunan dan rumah tangga, pencacah langsung
melakukan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dengan mengisi Daftar STRPBS13-P.
4. Pemutakhiran juga dilakukan pada peta, artinya jika ada perubahan di lapangan pada BS tersebut, maka sesuaikan peta SP2010-WB dengan
kondisi sebenarnya.
5. Apabila ditemui bangunan fisik baru yang tidak tercantum dalam peta,
maka tambahkan bangunan fisik tersebut pada peta SP2010-WB. Pemberian nomor urut BF mengikuti nomor bangunan fisik terdekat dan
memiliki nomor urut terkecil sebelum bangunan fisik tersebut dengan ditambahkan abjad mulai dari A, B, C dan seterusnya. Jika bangunan fisik
Cara pengisian Daftar STRPBS13.P
Daftar ini terdiri dari 4 blok yaitu: - Blok I : Pengenalan Tempat
Cukup jelas (Pre printed).
- Blok II : Keterangan Petugas Cukup jelas (Pre printed).
- Blok III : Catatan
Cukup jelas (Pre printed). - Blok IV : Keterangan Rumah tangga
Pre printed sampai kolom (6)
Blok IV ini terdiri dari 23 kolom yaitu:
Kolom (1) : Satuan Lingkungan Setempat (SLS) Pre Printed
Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah,
seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada
juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong
Kolom (2) : Nomor urut bangunan fisik Pre Printed
Bangunan fisik adalah tempat perlindungan yang mempunyai dinding, lantai dan atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak
digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik.
Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk sendiri dan dalam satu kesatuan penggunaan. Jika di dalam satu bangunan fisik terdapat
dua atau lebih bangunan sensus, maka tuliskan dua atau lebih
nomor urut bangunan sensus tersebut pada baris terpisah.
Kolom (4) : Nomor Urut Rumah Tangga Pre Printed
Kolom (5) : Nama Kepala Rumah tangga Pre Printed
Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggungjawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap/ditunjuk
sebagai kepala rumah tangga.
Kolom (6) : Alamat Pre Printed
Kolom (7) : Keberadaan Rumah
Tangga Kode Keterangan/kondisi
1. Ditemukan Rumah Tangga masih ada di BS tersebut
6. Ditemukan baru
Rumah Tangga tersebut tidak ada di daftar STRPBS13-P tetapi ditemukan di BS sampel
STOP Jika kolom ini berkode 4 dan 5
Keterangan untuk keberadaan rumahtangga adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan adalah kondisi dimana nama kepala rumah tangga dan alamat saat pemutakhiran rumah tangga sama dengan nama kepala rumah tangga saat pencacahan SP2010-C1.
Catatan: termasuk bila nama kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan
perbedaan nama panggilan dengan yang dicatat, atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis; dianggap ”ditemukan”.
2. Ganti Kepala Rumahtangga (KRT) adalah kondisi dimana alamat saat
pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat rumah tangga pada saat pencacahan SP2010-C1 tetapi terjadi pergantian kepala rumahtangga.
Catatan: pergantian kepala rumahtangga diakibatkan perbedaan nama karena
kepala rumahtangga lama meninggal atau pindah atau sebab lain misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan
pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas SP2010.
3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran
rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga pada pencacahan SP2010-C1
sedangkan nama kepala rumahtangga tetap sama.
Catatan: TIDAK TERMASUK perbedaan alamat rumahtangga karena terjadi kesalahan penulisan alamat, misalnya: BF dan BS pada stiker sama dan alamat
sebenarnya adalah No. 15, tetapi dalam Daftar STRPBS13-P tertulis No. 5.
4. Pindah keluar blok sensus adalah kondisi dimana kepala rumah tangga yang tercatat pada Daftar STRPBS13-P saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan
dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar didapatkan informasi bahwa rumahtangga tersebut telah pindah ke tempat lain diluar blok
dari BS tersebut, ataupun rumah tangga tunggal yang telah meninggal dunia pada
saat pemutakhiran.
5. Tidak ditemukanadalah kondisi dimana kepala rumah tangga saat pemutakhiran
tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan
tetangga sekitar memang tidak ada yang mengenalnya.
6. Ditemukan baru adalah kondisi dimana terdapat rumah tangga yang
ditemukan pada saat pemutakhiran rumah tangga tetapi tidak terdapat pada daftar STRPBS13-P, pada umumnya adalah pada saat pencacahan SP2010 rumah tangga tersebut dicacah oleh petugas SP2010 di blok sensus lain tetapi pada
saat pemutakhiran rumah tangga tersebut telah pindah ke blok sensus tersebut.
Termasuk dalam kondisi ini adalah rumah tangga yang terlewat cacah pada saat pencacahan SP2010 dan juga rumah tangga baru yang ditemukan di blok sensus
tersebut yang merupakan pecahan rumah tangga yang tercatat dalam SP2010.
Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran diatas, perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
Gambar 1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi SP2010 dan Kondisi STRPBS13
Keterangan gambar:
Kondisi SP2010 Kondisi STRPBS13
Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus Nomor 4. Rumah tangga baru
Nomor 5. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus Nomor 6. Rumah tangga tidak ditemukan
Apabila ada rumah tangga baru maka Kolom (7) terisi kode 6 dan untuk rumah tangga baru diisikan pada baris setelah rumah tangga terakhir dan isikan isian Kolom (1) s.d. Kolom (23).
Catatan:
Apabila pada rumah tangga lama berganti rumah tangga baru maka tidak
perlu mencoret rumah tangga lama tersebut tetapi cukup mengisi kode 4 (untuk yang pindah keluar blok sensus) pada Kolom (7), kemudian
rumah tangga baru ditulis di baris setelah rumah tangga terakhir dan
mengisi kode 6 pada Kolom (7).
STOP : jika kolom (7) berkode 4 dan, 5 (kolom (8) s.d (23) tidak terisi)
Kolom (8) : Jumlah anggota rumah tangga
Isikan pada kolom ini jumlah anggota rumah tangga.
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat pencacahan maupun sementara tidak ada. ART
yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih dan ART yang
bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai
ART. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih
dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai ART.
Catatan:
a. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang menginap dan makan di rumah majikannya dianggap sebagai ART
tersebut tidak menginap di rumah majikannya, ia bukan ART
majikannya.
b. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, dicatat di salah satu tempat tinggal.
Kolom (9) : Apakah ada pembantu rumah tangga atau baby sitter Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika rumah tangga memiliki pembantu dan atau baby sitter
Kode 2, jika rumah tangga tidak memiliki pembantu dan baby
sitter.
Pembantu Rumah tangga adalah orang yang bekerja di suatu rumah tangga baik menginap/tidak menginap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang (tidak termasuk sopir
dan tukang kebun).
Baby Sitter adalah orang yang bekerja mengurus anak di suatu rumah tangga. Biasanya memiliki sertifikat khusus dan bekerja
dengan memakai seragam suster/juru rawat.
Kolom (10), (11), & (12): Jumlah pembantu/baby sitter Kolom ini terisi jika kolom (9) berkode 1.
Isikan jumlah pembantu yang menginap pada kolom (10), jumlah pembantu yang
tidak menginap di kolom (11) dan jumlah baby sitter di kolom (12).
Kolom (13) : Jenis tempat Tinggal Isikan pada kolom ini:
Kode 1 : Rumah Biasa
Kode 2 : Rumah Toko/Kantor
STOP Jika kolom ini berkode 2
Rumah toko (ruko) adalah bangunan yang digunakan untuk
tempat usaha (kegiatan ekonomi) dan tempat tinggal. Tempat usaha dan tempat tinggal tersebut berada dalam bangunan yang sama
Rumah kantor (rukan) adalah bangunan yang digunakan untuk kantor
dan tempat tinggal. Kantor dan tempat tinggal tersebut berada dalam
bangunan yang sama.(sumber: Konsep Potensi Desa)
Kolom (14) : Status tempat tinggal Isikan pada kolom ini:
Kode 1 : Jika status tempat tinggal adalah sewa
Kode 2 : Jika status tempat tinggal adalah kontrak
Kode 3 : Jika status tempat tinggal adalah milik sendiri
Kode 4 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang
lain
Kode 5 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara
Kode 6 : Jika status tempat tinggal adalah dinas
Kode 7 : Jika status tempat tinggal adalah lainnya
STOP jika kolom ini berkode selain 1 dan 2, untuk kolom (15) s.d
(23) tidak terisi.
Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Pembayaran sewanya secara
Kontrak, jika tempat tinggal tersebut dihuni oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dengan
pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayarannya
biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak
harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami, tetapi bila kedua
belah pihak setuju dapat diperpanjang dengan mengadakan perjanjian kontrak baru.
Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dari rumah tangga tersebut. Rumah yang dibeli
secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status
sewa beli dianggap rumah milik sendiri.
Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan
ditempati/didiami oleh ruta responden tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.
Bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orangtua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu
pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut, dimana orangtua/sanak/saudaranya tidak tinggal di rumah
tersebut atau bukan anggota ruta.
Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi pemerintah atau perusahaan tempat bekerja kepala ruta/anggota ruta, baik membayar/tanpa membayar sewa.
Jika kepala rumah tangga/anggota rumah tangga tidak bekerja lagi pada instansi/perusahaan tersebut, maka rumah dinas tersebut
tangga/anggota rumah tangga membayar sewa, atau rumah bebas
sewa jika tidak membayar sewa.
Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal
bersama, rumah adat.
Kolom (15) s.d. (18): Kondisi bangunan
Apabila tempat tinggal yang ditempati menggunakan lebih dari satu jenis
atap/dinding/lantai, maka yang dicatat adalah jenis atap/dinding/lantai yang paling luas digunakan. Bila luasnya sama, maka dipilih yang lebih tinggi nilainya. Untuk
bangunan bertingkat yang dicatat adalah atap yang paling atas (luar), sedangkan
dinding dan lantai adalah yang terdapat pada bangunan sensus tempat tinggal rumah tangga tersebut.
Kolom (15) : Atap
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika atap adalah beton, genteng berglazur
Kode 2, jika atap adalah genteng biasa, asbes, seng, sirap
Kode 3, jika atap adalah lainnya
Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan, sehingga orang yang berada atau tinggal di bawahnya terlindung dari terik
matahari, hujan dan sebagainya. Kolom (16) : Dinding
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika dinding adalah tembok Kode 2, jika dinding adalah kayu/papan
Kode 3, jika dinding adalah lainnya
Dinding adalah batas/penyekat terhadap rumah tangga lain dan atau bangunan pihak lain atau sisi luar batas dari suatu bangunan. Penyekat yang ada dalam ruangan bangunan tidak termasuk dalam
Kolom (17) : Lantai
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika lantai adalah marmer, keramik
Kode 2, jika lantai adalah ubin/tegel, ubin kayu
Kode 3, jika lantai adalah semen, papan Kode 4, jika lantai adalah lainnya
Kolom (18) : Luas Lantai
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika luas lantai adalah lebih dari 250 m2
Kode 2, jika luas lantai adalah antara 101 – 250 m2
Kode 3, jika luas lantai adalah antara 51 – 100 m2
Kode , jika luas lantai ≤ m2
Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh rumah tangga (ART), dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh ART.
Dengan demikian maka bagian-bagian bangunan tempat tinggal
yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti kandang, lumbung padi, gudang, tidak tercakup dalam perhitungan luas
lantai tempat tinggal.
Untuk bangunan bertingkat, maka lantai dari semua tingkat yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari harus
dijumlahkan. Kamar/ruangan yang dimiliki bersama, luasnya dihitung seluas ruangan yang digunakan rumah tangga tersebut
sesuai kenyataan.
Contoh:
Rumah tangga A dan B tinggal dalam satu bangunan sensus. Bila diketahui luas lantai yang dikuasai oleh rumah tangga A sendiri
adalah 15 m2 , sedangkan rumah tangga B adalah 32 m2. Luas lantai
yang dikuasai bersama (ruang tamu dan ruang makan/dapur)
tangga adalah:
Rumah tangga A: 15 m2 + 70 m2 = 85 m2
Rumah tangga B: 32 m2 + 70 m2 = 102 m2
Kolom (19) s.d. (22): Fasilitas tempat tinggal
Kolom (19) : Sumber Air
Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika air adalah ledeng (PAM)
Kode 2, jika air adalah pompa listrik
Kode 3, jika air adalah pompa tangan, sumur
Kode 4, jika air adalah lainnya
Ledeng/PAM adalah sumber air yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum (PAM)/Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)/Badan
Pengelola Air Minum (BPAM)/Saluran Air Minum (SAM).
Pompa listrik adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa listrik.
Pompa tangan adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa tangan
Sumur adalah sumber air yang dibuat dengan menggali sampai mendapat air dalam tanah dan cara pengambilan airnya
menggunakan timba atau sejenisnya.
Apabila tempat tinggal menggunakan sumber air lebih dari satu,
maka yang dicatat adalah sumber air dengan kode terkecil.
Kolom (20) : Daya listrik terpasang Isikan pada kolom ini:
Kode 1, jika daya listrik yang terpasang adalah > 2200 Kwh Kode 2, jika daya listrik yang terpasang 2200 Kwh
Kode 3, jika daya listrik yang terpasang 1300 Kwh
Kolom (21) : Telepon
Isikan kode 1, jika ada fasilitas telepon.
Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas telepon. Kolom (22) : AC
Isikan kode 1, jika ada fasilitas AC.
Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas AC.
Kolom (23) : Banyaknya kamar
Kamar adalah sebuah ruangan dalam suatu tempat tinggal yang dikelilingi oleh dinding/penyekat yang tetap/rapat dari lantai
hingga langit-langit, atau sekurang-kurangnya setinggi 2 meter. Dinding yang dimaksud tidak berlubang-lubang, sehingga orang
tidak dapat melihat ke dalam ruangan tersebut tanpa melalui pintu khusus.
Apabila pengaturan tersebut tanpa menggunakan pintu khusus,
bisa saja, asal penyekatnya tetap (tidak bergerak-gerak) dan sedikit dipertimbangkan fungsinya. Pintu, jendela, lubang ventilasi dan
sejenisnya tidak dianggap sebagai dinding berlubang.
Yang termasuk kamar antara lain: kamar tidur, kamar makan, kamar belajar, kamar pembantu, ruang duduk-duduk keluarga,
kamar kerja, garasi dan lain-lain kamar yang dipergunakan sebagai
tempat tinggal sejauh memenuhi persyaratan diatas.
Tidak termasuk kamar antara lain: kamar mandi, WC, serambi/beranda/teras, lorong, tempat duduk untuk umum
(lobby).
Untuk kolom (24),(25),(26), dan (27) diolah melalui sistem komputer Kolom (24), (25) & (26) : Klasifikasi Tempat Tinggal
Pengisian kolom ini mengacu pada tabel klasifikasi dari bangunan dan fasilitasnya serta kombinasi dari keduanya.
Kolom (24) : Bangunan
pada tabel klasifikasi bagian kondisi bangunan.
Kolom (25) : Fasilitas
Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (19) s.d. (22)
pada tabel klasifikasi bagian fasilitas tempat tinggal.
Kolom (26) : Kategori
Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (26) dengan
kolom (27) pada tabel klasifikasi.
Kolom (27) : Gabungan status dan kategori
Gabungan status tempat tinggal dan kategori Kolom(14) dan (28).
4.2. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, LK-SK dan STRPBS13-DS atau STRPBS13-DK (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer).
Daftar-daftar tersebut merupakan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga berstatus tempat tinggal sewa/kontrak menurut kategori dan daftar untuk
merekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby
sitter di masing-masing kota. Semua proses rekapitulasi daftar tersebut diperoleh melalui sistem komputer.
Daftar STRPBS13-RS merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang
berstatus sewa, sedangkan STRPBS13-RK merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang berstatus kontrak. Rekapitulasi rumah tangga menurut kategori
untuk setiap kota dilakukan secara terpisah . Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK adalah sebagai berikut:
1. Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan
serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam
satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah
mengurutkan kecamatan dalam satu kota.
2. Untuk setiap kelompok kategori, dilakukan rekapitulasi secara terpisah.
Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas masing-masing daftar.
Pada daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK, isikan status sewa/kontrak serta kategorinya di kanan atas.
Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4
- Kolom (3) : Blok Sensus
Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I
rincian 8
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (2) yang berstatus Sewa dan kontrak
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus
Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (3) yang berstatus Sewa dan kontrak
- Kolom (6) : Nomor Urut
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga
Provinsi : Status
Kota :
Kec Desa/kel urahan
Blok
Sensus NBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Kategori
[7] [8]
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5).
untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1
untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak
atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK
- Kolom (8) : Alamat
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).
Tata cara pengisian daftar LK-SK
Daftar LK-SK merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari masing-masing kategori akan diperoleh jumlah populasi
rumah tangga berstatus sewa dan kontrak (nomor urut terakhir pada kolom (6)).
Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kategori pada kolom (2) untuk rumah tangga berstatus sewa dan pada kolom (3)
untuk rumah tangga berstatus kontrak. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah
sampel rumah tangga sewa dan kontrak dihitung secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga sewa dan kontrak.
dengan:
= jumlah sampel rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota
= jumlah sampel rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota
Alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak berdasarkan kategori dilakukan
tangga sewa maupun kontrak menurut kategori. Secara umum alokasi sampel
tersebut dilakukan sebagai berikut:
= jumlah sampel rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga sewa untuk kabupaten/kota
= alokasi sampel rumah tangga kontrak untuk kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam
kabupaten/kota
Daftar LK-SK
Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar
LK-SK terdiri dari 9 kolom.
- Kolom (1) : Kategori
- Kolom (2) : Populasi Sewa
Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar
STRPBS13-RS kolom (2) untuk setiap kategori.
RK kolom (2) untuk setiap kategori.
- Kolom (4) : Sampel Sewa
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status
sewa dengan cara proporsional.
- Kolom (5) : Sampel Kontrak
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status
kontrak dengan cara proporsional.
- Kolom (6) & (8) : Interval Sewa/Kontrak
Isikan besarnya interval pada kolom (6) untuk status sewa
dan kolom (8) untuk status kontrak.
- Kolom (7) & (9) : Angka Random Sewa/Kontrak
Tentukan angka random pada kolom (7) untuk sewa dan
kolom (9) untuk kontrak.
Pengambilan sampel dikerjakan pada daftar LK-SK kolom (6) dan (7) untuk rumah
tangga sewa dan kolom (8) dan (9) untuk rumah tangga kontrak. Adapun tata cara
pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak
dilakukan secara terpisah.
2. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1.
3. Hitung interval:
4. R1 (dari TAR)
R2 = R1 + I
R3 = R1 + 2I
Rn = R1 + (n – 1) I
5. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (7) untuk rumah tangga sewa dan pada
kolom (9) untuk rumah tangga kontrak.
6. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK
dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa
untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.
7. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar
STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK
Daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK terdiri dari 10 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (1)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (6))
- Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (2) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (3) : Blok Sensus
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (4)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (5)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (6) : Nomor Urut Provinsi :
Kota :
Kec Desa/Kel urahan
Blok
Sensus NBF NBS No. Urut Kategori
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan,
STRPBS13-RK kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nomor Urut Sampel
Isikan nomor urut sampel dari nomor 001 sampai dengan bayaknya jumlah sampel yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS
dan, STRPBS13-RK (untuk identitas sampel kuesioner HK-4)
- Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (7) yang
disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (9) : Alamat
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (8) yang
disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (10) : Kategori
Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 sudut kanan
atas dan diurutkan.
4.3 Daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB, LK-PB dan STRPBS13-DP atau STRPBS13-DB (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer)
Daftar STRPBS13-RP merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang mempunyai pembantu, sedangkan STRPBS13-RB merupakan daftar rekapitulasi
rumahtangga yang mempunyai baby sitter. Rekapitulasi rumah tangga untuk setiap kota dilakukan secara terpisah untuk rumah tangga yang memiliki pembantu dan
yang memiliki baby sitter. Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar
STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB dilakukan dengan cara yang sama sebagai
berikut:
Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta
kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan
desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah
Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3 - Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4
- Kolom (3) : Blok Sensus
Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I
rincian 8
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (2) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus
Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P
blok IV kolom (3) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter
- Kolom (6) : Nomor Urut
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu
kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5).
untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat Provinsi :
Kota :
Kec Desa/kel urahan
Blok
Sensus NBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak
atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK
- Kolom (8) : Alamat
Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).
Tata cara pengisian daftar LK-PB
Daftar LK-PB merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB akan diperoleh
populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter (nomor urut
terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kelompok pada kolom (2). Sedangkan untuk mendapatkan
jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter dihitung
secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga tersebut.
dengan:
= jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota
= jumlah sampel rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk
kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota
= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam
kabupaten/kota
Daftar LK-PB
Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar LK-PB terdiri dari 5 kolom.
- Kolom (1) : Status - Kolom (2) : Populasi
Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-RP kolom (2) untuk pembantu rumah tangga dan nomor
urut terakhir daftar STRPBS13-RB kolom (2) untuk baby
sitter.
- Kolom (3) : Sampel
Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk pembantu
rumah tangga dan baby sitter dengan cara proporsional. - Kolom (4) : Interval
Isikan besarnya interval untuk pembantu rumah tangga dan
baby sitter. - Kolom (5) : Angka Random
Tentukan angka random untuk pembantu rumah tangga dan
baby sitter.
Provinsi :
Kota :
Populasi (N)
Sampel
(n) Interval R1, R2, ……. Rns
[2] [3] [4] [5]
Pembantu Rumahtangga
Baby Sitter
Jumlah Status
Pengambilan sampel pada daftar LK-PB kolom (4) dan (5). Adapun tata cara
pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan
R1.
2. Hitung interval: dan
3. R1 (dari TAR)
R2 = R1 + I
R3 = R1 + 2I
Rn = R1 + (n – 1) I
4. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (5)
5. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut
dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa
untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.
Rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter terpilih direkapitulasi dalam
daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB
Daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB terdiri dari 9 kolom, yaitu:
- Kolom (1) : Kecamatan
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (1) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel
(STRPBS13-RP dan, ST(STRPBS13-RPBS13-RB kolom (6)) - Kolom (2) : Desa/Kelurahan
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (2)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. Provinsi :
Kota :
Kec Desa/Kel urahan
Blok
Sensus NBF NBS No. Urut
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
- Kolom (3) : Blok Sensus
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (4) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (5) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
- Kolom (6) : Nomor Urut
Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari
satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota
- Kolom (7) : Nomor Urut Sampel
Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor
berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu
kabupaten/kota
- Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (7)
yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel. - Kolom (9) : Alamat
Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (8) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.
4.4. Contoh Pengisian Tarif Sewa, Kontrak, Pembantu dan, Baby Sitter. Dari pendaftaran rumah tangga dengan daftar STRPBS13-P di 10 Blok Sensus terpilih di kota Sibolga (1271) diperoleh rumah tangga sewa sebanyak 106
dan rumah tangga kontrak sebanyak 91 (termasuk apartemen jika kota terpilih sampel). Sedangkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga
dilampirkan untuk Blok Sensus di kecamatan Sibolga Utara (010) kelurahan Angin
Nauli (002). Sedangkan untuk daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB diberikan contoh pengisian untuk satu kota.
Selanjutnya pengawas yang ditunjuk akan melakukan pengambilan sampel
rumah tangga melalui sistem komputer. Adapun tahapan pengambilan sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok
sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok sensus terbesar.
b. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok
sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok sensus terbesar.
c. Pindahkan isian daftar STRPBS13-P ke dalam daftar STRPBS13-RS untuk
rumah tangga dengan status tempat tinggal sewa dan ke dalam daftar
STRPBS13-RK untuk rumah tangga dengan status tempat tinggal kontrak yang
masing-masing dirinci menurut kategorinya.
d. Pindahkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga ke dalam daftar STRPBS13-RP dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter ke dalam
daftar STRPBS13-RB. (Lihat contoh pengisian STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK).
e. Setelah pengisian STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB selesai, lanjutkan dengan pengisian LK-SK dan LK-PB.
Pengisian LK-SK.
a. Kolom (2) dan (3) dikutip dari kolom (6) pada baris dan halaman terakhir
daftar STRPBS13-RS atau STRPBS-RK untuk masing-masing status dan
kategori. Dalam contoh ini populasi sewa dengan kategori 04 sebanyak 20 rumah tangga dan kontrak dengan kategori 09 adalah 14 rumah tangga.
Isikan angka tersebut masing-masing ke dalam kolom (2) dan (3), LK-SK. Lakukan cara yang sama terhadap kategori lainnya untuk masing-masing
status, (lihat lampiran 6 pengisian LK-SK).
sewa dan rumah tangga dengan status kontrak dengan cara proporsional,
yaitu : diketahui sampel untuk kota Sibolga 40 rumah tangga.
- Jumlah sampel untuk status sewa,
106
= x 40 = 21,52 dibulatkan menjadi 22 197
- Jumlah sampel untuk status kontrak,
91
= x 40 = 18,48 dibulatkan menjadi 18 197
Dimana populasi sewa dan kontrak sebanyak 197
Dan sampel yang ditargetkan (n) = 40.
Isikan angka 22 dan 18 tersebut masing-masing pada baris jumlah
kolom (4) dan (5) daftar LK-SK.
c. Hitunglah masing-masing besarnya sampel rumah tangga dengan status sewa
dan rumah tangga dengan status kontrak perkategori dengan cara
proporsional.
Dengan cara yang sama lakukan juga untuk kategori lainnya.
d. Isikan besarnya interval (I sh) pada kolom (6) untuk sewa dan kolom (8) untuk status kontrak, yaitu :
- Interval untuk status sewa, kategori 04, adalah :
Ns,04 20 Is,04 = = = 5
n
s,04 4- Interval untuk status kontrak, kategori 04, adalah :
e. Tentukan angka random pertama (R1) dari tabel angka random, dimana R1 lebih kecil atau sama dengan Ish. R1 untuk status sewa, klasifikasi 04 adalah 3, yaitu dari tabel angka random halaman 1, baris (2), kolom (5) didapat angka 3 yang lebih kecil dari 5
f. Hitung dan isikan pada kolom (7) untuk sewa dan kolom (9) untuk kontrak,
besarnya R2, R3, ….. Rnsh untuk masing-masing status. Contoh untuk status sewa pada klasifikasi 04 adalah :
R1 = 3
R2 = 3 + 5 = 8 R3 = 3 + [2 x 5] = 13 R4 = 3 + [3 x 5] = 18
g. Lingkarilah nomor urut kepala rumah tangga pada kolom (6) daftar
STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK untuk masing-masing status pemilikan rumah dan klasifikasinya yang nomornya sama dengan R , R , ….., Rnsh. Dalam contoh STRPBS13-RS (status sewa) dengan klasifikasi 04 adalah nomor
urut kepala rumah tangga 3, 8, 13, dan 18.
h. Salinlah rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK ke
dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK. Rumah tangga-rumah tangga yang terpilih tersebut, nantinya akan dicacah secara periodik setiap bulan
untuk mendapatkan data tarif sewa/kontrak rumah tangga dengan
menggunakan daftar HK-4.
Pengisian LK-PB
a. Kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah
tangga dikutip dari daftar STRPBS13-RP kolom (6) baris terakhir halaman
terakhir. Sedangkan kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter dikutip dari daftar STRPBS13-RB kolom (6) baris terakhir halaman
b. Kolom (3) baris jumlah dikutip dari lampiran 1 untuk masing-masing kota
yang bersangkutan.
c. Dari lampiran 1 kolom (7) diketahui banyaknya sampel rumah tangga yang
mempunyai pembantu/baby sitter untuk kota Sibolga sebanyak 20 rumah
tangga. Sedangkan besarnya populasi untuk rumah tangga yang mempunyai pembantu/baby sitter berstatus kode 1 adalah 40 (N1<n). Dengan demikian pengisian kolom (3) rincian jumlah adalah 20. Kemudian alokasikan jumlah
sampel sebanyak 20 rumah tangga tersebut ke dalam rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga dan rincian rumah tangga yang
mempunyai baby sitter dengan cara sebagai berikut :
- Misal jumlah populasi rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga 23 rumah tangga dan jumlah populasi rumah tangga yang
mempunyai baby sitter 17 rumah tangga, maka jumlah populasi adalah 23 +
17 = 40 rumah tangga.
- Maka jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah
tangga adalah :
23
x 20 = 11,50 dibulatkan menjadi 12
40
- Dan jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai baby sitter adalah :
17
x 20 = 8,40 dibulatkan menjadi 8
40
d. Hitunglah interval untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, upah baby sitter dengan cara sebagai berikut :
- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga : 23
- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter :
17 = = 2,13
8
e. Tentukan angka random pertama(R1) dari tabel angka random (TAR), dimana
R1 lebih kecil atau sama dengan interval.
- Dari TAR diperoleh R1 untuk rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, misal = 3 (TAR halaman 1, baris 1, kolom 2).
Selanjutnya hitung R1 = 3
R2 = 3 + 1,92 = 4,92 dibulatkan 5 R3 = 3 + [2 x 1,92] = 6,84 dibulatkan 7 :
R12 = 3 + [(12-1) x 1,92 = 24,12 dibulatkan 24
- Sedangkan R1 untuk rumah tangga yang mempunyai baby sitter, misal = 4
(TAR halaman 1, baris 1 kolom 3).
Selanjutnya hitung R1 = 4
R2 = 4 + 2,13 = 6,13 dibulatkan 6 R3 = 4 + [2 x 2,13] = 8,26 dibulatkan 8 :
R8 = 4 + [(8-1) x 2,13] = 18,91 dibulatkan 19
Angka-angka random di atas di isikan pada kolom (5) untuk masing-masing rincian.
f. Lingkarilah kolom (6) daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB yang nomornya sama dengan R1, R2, ….., Rn.
g. Tahap terakhir adalah memberi nomor urut sampel (NUS) tiga digit pada
h. Isikan rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB ke
dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB.
Rumah tangga - rumahtannga yang mempunyai NUS tersebut, nantinya akan
dicacah secara periodik setiap bulan dengan menggunakan daftar HK-5.
4.5. Cara Pengisian Daftar HK - 4
Daftar HK-4 ini digunakan untuk pencacahan tarif sewa/kontrak rumah
terhadap rumah tangga terpilih yang berstatus sewa/kontrak. Pencacahan dilakukan tanggal 1-10 setiap bulan.
Dari daftar HK-4 ini diperoleh data yang penting dalam penghitungan IHK
pada kelompok perumahan, yaitu data tentang besarnya tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal.
Daftar HK-4 terdiri atas 7 Blok, yaitu :
Blok I : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III : Keterangan Tarif Blok IV : Catatan
Blok V : Kondisi dan Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal
Blok VI : Keterangan Umum
Blok VII : Keterangan Rumah tangga Yang Diganti
Bulan Pencacahan dan Nomor Responden
Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas
dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas, di halaman
pertama setiap daftar HK-4.
Contoh : Pencacahan pada bulan Oktober 2013, isinya adalah :
1 0 1 3
1 digit pada kotak kelima menunjukkan status tempat tinggal (sewa atau kontrak).
2 digit pada kotak keenam dan ketujuh menunjukkan kategori bangunan tempat tinggal.
3 digit terakhir menunjukkan nomor urut sampel (NUS) yang diperoleh dari daftar
STRPBS13-DS dan daftar STRPS- DK kolom (7). Contoh : Nomor Responden
1 2 7 1 2 0 4 0 0 2
Nomor Urut Sampel : 002
Kategori Bangunan : 04
Status Tempat Tinggal: 2 (Kontrak)
Kota Sibolga: 1271
Catatan :
Apabila terjadi pergantian nama responden disebabkan oleh penggantian penghuni, sepanjang kategori bangunan tidak berubah, nomor responden tidak perlu diganti. Namun demikian, penggantian penghuni tersebut agar dicatat pada blok catatan dan tuliskan nama responden yang diganti pada blok VII.
Dengan demikian, survei tarif sewa/kontrak rumah ini menggunakan
pendekatan rumah/bangunan tempat tinggal, bukan pendekatan pada rumah tangga yang menempati rumah/bangunan tempat tinggal tersebut. Akan tetapi,
apabila terjadi perubahan status tempat tinggal (misalnya dari sewa menjadi kontrak atau milik sendiri, dan sebagainya), atau terjadi perubahan kategori sebagai
akibat renovasi (misalnya dari kategori 16 menjadi 10), maka responden harus
diganti dengan responden cadangan yang mempunyai status dan kategori yang sama. Sedangkan Nomor Urut Sampel (NUS) responden pengganti menggunakan
Blok I : Pengenalan tempat - Rincian 1 s.d
6
: Cukup Jelas
- Rincian 7 : Tuliskan nama kepala rumah tangga terpilih. Apabila terjadi pergantian nama responden disebabkan penggantian penghuni pada rumah/bangunan tempat tinggal terpilih
tersebut, tuliskan pada rincian 7 ini nama kepala rumah
tangga yang baru (walaupun NUS pada nomor responden tidak berubah), dan catatlah penggantian penghuni ini pada
blok catatan.
- Rincian 8 : Tuliskan alamat rumah/bangunan tempat tinggal terpilih dengan jelas.
- Rincian 9 : Tuliskan nomor telepon dari rumah/bangunan tempat tinggal terpilih dan atau nomor HP dari pemilik rumah/bangunan tersebut dengan jelas (jika ada).
Blok II : Keterangan Petugas Cukup Jelas
Blok III : Keterangan Tarif 1. Tarif Sewa
Rincian 1.a : Tanyakan kepada rumah tangga terpilih, berapa besarnya tarif sewa yang dibayarkan untuk bulan ini. Isikan
jawabannya dalam kotak (dalam rupiah bulat) yang
tersedia. Cara pengisiannya dengan sistim jalur kanan (right justified), yaitu angka satuan pada kotak paling
kanan, angka puluhan pada kotak kedua dari kanan, dan
seterusnya.
4 5 0 0 0 0
Catatan :
Dalam mengisi besarnya tarif sewa, tidak memperhatikan sistem
pembayarannya (sudah dibayar atau belum).
Rincian 1.b : Tanyakan juga kepada responden, besarnya tarif sewa rumah ini per bulan pada bulan yang lalu. Isikan jawabannya pada kotak isian dengan cara yang sama seperti pada rincian 1.a.
2. Tarif Kontrak
Rincian 2.a : Tanyakan pada responden sejak kapan kontrak rumah (ditempati) yang sedang berjalan sekarang berlaku. Yang
dimaksud dengan kontrak yang berjalan sekarang berlaku
adalah kontrak yang berlaku berdasar pada perjanjian kontrak rumah terakhir (bulan dan tahun).
Contoh : Pak Saut Sitompul mengontrakkan rumah kepada Rosida Sinaga sejak tanggal 1 Oktober 2011 selama 2 tahun sebesar Rp 10.000.000,-. Sehabis
masa kontrak pertama pada 30 September 2013, Rosida Sinaga memperpanjang lagi untuk masa
kontrak kedua mulai 1 Oktober 2013 s.d. 30
September 2014 sebesar Rp 6.000.000,- (untuk 1
tahun).
Pencacah datang untuk wawancara pada bulan
Oktober 2013, maka rincian 2.a diisi sebagai
berikut
Rincian 2.b
: Dari contoh di atas, rincian 2.b diisi :
0 1 Tahun 0 0 Bulan
Pengisian tersebut berdasarkan pada jawaban dalam rincian 2.a di atas.
Rincian 2.c : Dari contoh pada rincian 2.a di atas, isikan besarnya tarif kontrak rumah atas dasar perjanjian kontrak yang terakhir
yaitu sebesar Rp 6.000.000,- sebagai berikut :
Rp 6 0 0 0 0 0 0
Cara pengisian tetap dengan sistim jalur kanan
Rincian 2.d
: Rincian ini adalah isian rata-rata tarif kontrak per bulan dari
isian pada rincian 2.c. Sesuai dengan contoh di atas, maka rata-rata tarif kontrak rumah per bulan adalah 1/12 x Rp
6.000.000,- =
Rp 500.000,-.
Isikan angka Rp 500.000,- tersebut pada kotak di rincian 2.d,
yaitu
Rp 5 0 0 0 0 0
Rincian 2.e : Sebagai data pembanding, tanyakan berapa besar rata-rata tarif kontrak rumah ini per tahunnya untuk periode
sebelumnya. Dalam contoh di atas adalah 1/2 x Rp 10.000.000,- =
Rp 5.000.000,- yaitu rata-rata tarif kontrak per tahun rumah