• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Produksi documenter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Produksi documenter"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMENTER

DESAIN PRODUKSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas HER Mata Kuliah Dokumenter

Nama Nim

1. Syarifah 42120815

2. Dwi Noviana 42120196

JURUSAN PENYIARAN

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA JATIWARINGIN

2013

(2)

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... viii

A. Latar Belakang Program... 1

B. Maksud dan Tujuan... 2

1. Akademis... 3

2. Praktisi... 3

3. Umum... 3

C. Referensi Audio dan Visual... 3

1. Referensi Pustaka... 4

2. Referensi Audio Visual ……….………...…... 4

D. Deskripsi Program... 6

E. Lembar Kerja Produksi... 8

1. Lembar Kerja Produser... 9

2. Lembar Kerja Sutradara... 10

3. Lembar Kerja Penulis Naskah... 11

4. Lembar Kerja Penyiar... 12

5. Lembar Kerja Editor... 14

BAB III PENUTUP... 15

(3)

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Outline Desain Produksi Dokumenter. Outline desain produksi ini disusun guna memenuhi nilai HER matakuliah Produksi Dokumenter.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Keluarga penulis yang selalu memberi dukungan dan kasih sayang.

2. Teman-teman penulis yang telah membantu penulis.

Akhir kata penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini,penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan Outline Desain Produksi ini.

Jakarta, 11 Februari 2015

Penulis

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Program

Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Komunikasi merupakan alat utama yang digunakan dalam rangka melakukan interaksi yang berkesinambungan untuk berbagai tujuan menurut kepentingannya. menurut Suprapto (2011:3) “Komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi, secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan)”.

Teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan sangat pesat. Apabila menginginkan berbagai informasi secara cepat tentang peristiwa yang terjadi di belahan dunia, tidak lagi mengandalkan surat kabar atau majalah yang harus menunggu beredar. Tetapi bisa langsung mengakses via internet, begitu juga dengan audio visual atau media elektronik tak ketinggalan pula. Menurut Cagara (2006:119) mengatakan “Komunikasi massa memerlukan media untuk meyebarluaskan pesan agar diterima serentak oleh khalayak. Media diartikan sebagai alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Penggunaan media tersebut juga dapat mempermudah proses penyampaian pesan massa tersebut”.

Media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Menurut Djamarah (1995:136) “Media merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Jadi media merupakan alat perantara yang diciptakan untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemakai dapat lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan”.

Media massa (mass media) singkatan dari media komunikasi massa dan merupakan channel of mass yaitu saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Soyomukti (2010:198) mengatakan “Istilah media massa merajuk pada alat atau cara terorganisasi untuk berkomunikasi secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang (khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.

(5)

Media massa bukan sekedar alat semata-mata melainkan juga institusionalisasi dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kesepakatan-kesepakatan lain. Peran media dalam membentuk opini publik dan mengarahkan opini massa sesuai kepentingannya berkaitan dengan beberapa pendekatan. Diyakini bahwa agenda media dapat mengatur agenda publik, dan agenda publik pada gilirannya dapat mengatur agenda pemerintah. Artinya masalah apapun yang diekspose terus menerus oleh banyak media pada waktu yang sama, dengan cepat dapat mempengaruhi topik pembicaraan di masyarakat. Media yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, media massa cetak (printed media), dan media massa elektronik (electronic media).

Adapun komunikasi massa yang lebih mudah dan cepat dalam menyampaikan pesan adalah melalui audio visual yaitu televisi. Media informasi televisi merupakan media yang sangat efektif karena kandungan informasi yang ada dalam televisi jauh lebih besar dari pada media lainnya seperti media cetak dan radio, menurut Subekti (2008:62) “Pengaruhnya lumayan besar dan tanpa pandang bulu, mulai dari desa-desa, sampai kota-kota besar, masyarakat yang berada dibawah pengaruhnya mulai dari kalangan buta huruf sampai kaum cerdik-pandai”. Kata televisi berasal dari bahsa yunani yaitu tele (jauh), dan dari bahasa latin visio (penglihatan), sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Dalam dunia pertelevisian ada beberapa jenis program acara televisi. Station televisi setiap hari nya menayangkan program-program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Adapun jenis-jenis program televisi adalah Program Informasi yang dibagi menjadi dua jenis yaitu : Berita keras (hard news) dan Berita Lunak (soft news), kemudian Program Hiburan yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Musik, Drama permainan, dan pertujukkan. Dan yang ketiga adalah Program Pendidikan yang diterdiri dari Talk show. Bagi penoton, program televisi merupakan hiburan semata namun, sebagai hiburan program televisi tetap dapat diciptakan dengan nilai tambah yang tinggi sehingga menjadi hiburan yang bermanfaat bagi penonton, tidak sekedar sebagai promosi dan iklan gaya hidup yang mengembangkan sikap hidup penontonnya, namun dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang menonton. Tidak hanya itu pihak station televisi juga membuat tahapan perencanaan sampai siap tayang, yang harus dilakukan dengan kerjasama tim yang solid, Menurut

(6)

Fachruddin (2011:2) menyimpulkan bahwa “Produksi televisi bukan pekerjaan individual tetapi pekerjaan tim, apabila sebuah program televisi dapat dimengerti maknanya, menghibur, dan pemirsa puas menyaksikannya, apresiasi kesuksesan yang harus diberikan kepada tim produksi yang bekerja, bukan kepada seseorang diantaranya saja”.

Dalam televisi terdapat berbagai macam program, salah satunya hiburan, hiburan dibagi menjadi tiga yaitu ; musik, drama permainan dan pertunjukan. Dalam pertunjukan salah satunya kita mengenal film. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital. Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang diproduksi dengan corak yang berbeda-beda. Secara garis besar, film dapat diklasifikasikan berdasarkan cerita, orientasi pembuatan, dan berdasarkan genre. Berdasarkan cerita, film dapat dibedakan antara film Fiksi dan Non-Fiksi. Fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata. Kemudian film Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat dan lain sebagainya untuk mendukung daya tarik film Non-Fiksi tersebut. Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya : Action, Komedi, Drama, Petualangan, Epik, Musikal, Perang, Science Fiction, Pop, Horror, Gangster, Thriller, Fantasi, Disaster / Bencana. Film pendek memiliki perbedaan dengan film panjang dalam segi durasi. Dikatakan film pendek karena memang durasinya pendek yakni 15menit atau hanya 30menit. Bukan hanya itu, proses pengambilan gambar juga pendek, tidak seperti film-film layar lebar yang diproduksi kalangan profesional (Wahana Komputer, 2008). Mekanisme dalam tahap produksi baik dalam pembuatan film pendek atau panjang adalah serupa.

(7)

Dalam sebuah film terdapat genre drama. Drama merupakan karya audio visual yang menggunakan televisi sebagai media penayangannya. Drama adalah bentuk cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di depan penonton/audience. Drama dirancang untuk penonton, drama bergantung pada komunikasi. Jika drama tidak komunikatif, maksud pengarang, pembangunan respon emosional tidak akan sampai (Dietrich, 1953:4). Sebuah film drama adalah ragam film yang sebagian besar bergantung pada pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema emosional. Tema drama seperti alkoholisme, kecanduan obat, perselingkuhan, dilemma, moral, prasangka rasial, intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan, pembagian kelas, kekerasan terhadap perempuan dan korupsi yang menempatkan karakter dalam konflik dengan diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan bahkan fenomena alam. Drama adalah yang paling luas dari genre film dan termasuk sub-genre seperti drama romantic, film olahraga, drama periode, drama ruang pengadilan dan kejahatan. Di pusat drama biasanya satu karakter atau lebih yang bertentangan pada saat yang genting dalam hidup mereka. Mereka sering berputar disekitar keluarga : film yang menggali sehari – hai untuk mengajukan pertanyaan besar dan menyentuh emosi terdalam dari orang-orang normal. Drama sering namun tidak selalu memiliki resolusi tragis, seperti kematian anggota keluarga atau perceraian. Beberapa penampilan layar terhebat datang dari drama, karena adanya kesempatan yang luas bagi actor untuk meregangkan diri ke dalam peran dimana genre lain tidak mampu.

Saat ini di Indonesia bisa dikatakan masih sedikit televisi yang menyajikan program hiburan berupa drama yang bertemakan tentang keluarga dan tayangan yang saat ini disajikan hanyalah tayangan yang lebih mengutamakan komersil dibandingkan dengan nilai-nilai moral yang bisa diambil sebagai pelajaran bagi penonton. Melihat keadaan tersebut maka penulis membuat ide untuk membuat suatu karya program televisi drama yang mengangkat tema tentang keluarga yang nantinya diharapkan akan banyak pesan-pesan kehidupan dan nilai-nilai moral yang akan diambil sebagai pembelajaran untuk para penontonnya.

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, apabila tidak mengetahui apa yang terjadi diluar sana maka proses komunikasi pun terhambat, komunikasi diperlukan antara komunikator ke komonikan maka diperlukan adanya komunikasi massa seperti media cetak, media televisi, media online dan masih banyak lagi. Televisi menjadi

(8)

salah satu media paling penting untuk berkomunikasi secara audio visual maka dari itu perkembangan televisi makin meningkat dan banyak melakukan perubahan terutama makin banyaknya acara televisi yang menyajikan tayangan-tayangan cerdas dan mendidik untuk kemajuan bangsa.

B. Maksud dan Tujuan ProgramTujuan Umum

Memberikan atmosfer segar bagi penonton televise dengan menyajikan sebuah program drama televisi yang mengangkat tema tentang tema keluarga.

(9)

Tujuan Akademis

Program drama televise ini dibuat sebagai salah satu kewajuban tugas mata kuliah Produksi Televisi (Drama) semester 5, agar dapat memahami tentang bagaimana proses produksi drama televisi seperti persiapan pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Tujuan Praktisi

Mempraktekkan kemampuan akademik yang didapat dalam perkuliahan, seperti pembuatan desain produksi, penulisan naskah non berita dan semua teori maupun praktek tentang produksi televisi (drama).

C. Referensi Pustaka dan Audio Visual 1. Referensi Pustaka

 Novel Si Jamin dan Si Johan, Novel ini menceritakan tentang bagaimana

eratnya hubungan kedua kakak-beradik yang ditinggal oleh ibunya semasa kecil. Dan beratnya perjuangan kakak-beradik ini dalam menjalani kehidupan selepas

(10)

ibunya meninggal dunia, sang ayah yang menikah lagi dengan ibu tiri yang benar-benar membuat mereka hidup sengsara.

2. Referensi Audio

 Konci. Konci adalah salah satu program radio di Ardan FM dengan format mini drama yang tayang setiap hari jumat, pukul 22.00 WIB

3. Referensi Audio Visual

 Keluarga Cemara. Keluarga Cemara adalah sebuah drama televisi yang ditayangkan oleh RCTI pada tanggal 6 oktober 1996 hingga tamat pada tanggal 28 februari 2005.

D. Deskripsi Program

 Kategori Program : Hiburan

 Media : Audio dan Visual

 Format Program : Dokumenter

 Durasi Program : 15 menit ( 900 detik )  Target Audience : - Umur :Remaja ( 13 – 17)

Dewasa ( 18 – 35 ) Orang tua ( 36 – keatas) - Jenis Kelamin : General

- Status Ekonomi Sosial : B ( Menengah keatas) C ( Menengah kebawah)  Karakteristik Produksi : Record Single Camera

(11)

BAB II PEMBAHASAN A. Lembar Kerja Produser

Definisi Produser Film

Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Produser dalam Empat Tahap Pra Produksi:

a. Mengembangkan konsep gagasan b. Membuat rencana biaya produksi

c. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah

d. Menyetujui berbagai saran dari penulis naskah, peñata lampu dan peñata dekorasi e. Memimpin dan mengkordinasikan seluruh rencana produksi

(12)

Persiapan dan Latihan:

1. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan

2. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran

Produksi :

a. Sebagai pimpinan pelaksana produksi Pasca Produksi :

a. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan

(13)

No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan 1 Sabtu, 6 Desember 2015 07.00 – 08.00 Memeriksa Perlengkapan 2 08.00 – 09.30 Perjalanan ke lokasi 3 09.30 – 11.00 Break Produksi,Make up Talent

4 11.00 – 12.00 Setting Peralatan , makan

siang

5 12.00 – 15.00 Pengambilan Gambar (break

15 menit untuk sholat Dzuhur) 6 15.00 – 16.00 Break 7 16.00 – 18.00 Pengambilan Gambar 8 18.00 – 19.00 Break 9 19.00 – 23.00 Pengambilan Gambar 10 23.00 – 24.00 Produksi Selesai

11 24.00 – 05.00 Break Produksi (Tidur)

12 Minggu, 7 Desember 2015 (Acara Bebas) 06.00 – 07.00 Sarapan,mandi,dan Olahraga 13 07.00 – 08.00 Membersihkan Lokasi , beres-beres 14 08.00 – 09.00 Preview 15 09.00 – 10.00 Evaluasi Produksi ,

Penghitungan sisa Budget

16 10.00 – ... Berpamitan pada warga

(14)

WORKING SCHEDULE

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah Rachmawati

Project Title : Director : Dwi Noviana

Durasi : 15 Menit Time Broadcast :

No Tahap Aktifitas

Target per Minggu

Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pra Produksi Penemuan Ide ♣ 2 Pengembangan Gagasan ♣ 3 Penulisan Naskah ♣ 4 Casting Pemeran ♣ 5 Survei Lokasi ♣ 6 Produksi Shooting ♣

7 Dailly Production report ♣

8 Evaluasi Produksi ♣ 9 P as ca P od uk si Editting 10 Logging ♣

(15)
(16)

EQUIPMENT LIST (CHEK LIST HARIAN)

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah R

Project Title : Director : Dwi Noviana

Hari dan Tanggal : Sabtu, 6 Desember 2015

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony MC 1500 1 Sewa

2 Memory Card 1

3 Tripot Sewa

4 Charger Sony 1 Sewa

5 Batere kamera Battery Recorder Sony Alkaline 2 6 Sewa Milik sendiri

6 Monitor 1 Milik Sendiri

7 Headphone Sony 2 Milik Sendiri

8 Boom Mic Synhezer 1 Sewa

9 Lighting Redheat

LED 11 Sewa

10 Kabel Roll Sewa

11 Kabel Audio Sewa

(17)

BREAKDOWN BUDGET

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah R

Project Title : Director : Dwi Noviana

Durasi : 15 menit Unit Manager : Syarifah R

No Item Unit Rate Amount Notes

Pra Produksi Pemasukan Rp 1.500.000,00 Produksi (Teknik) 1 Sewa Kamera 1 Rp 300.000,00 2 Sewa Lighting 4 RedHeat @ 2 Rp 70.000,00 3 Sewa Audio 1 Rp 200.000,00 4 Sewa Clip On 2 Rp 100.000,00 5 Kabel 6 Total Rp 670.000,00 Produksi (Artistik) 6 Properti 7 Make Up 8 Wardrobe 9 Setting Dekor 10 Graffis 11 (Dll...) TotalRp Produksi (Unit) 12 Konsumsi Rp 350.000,00 13 Foto Copy Rp 100.000,00 14 P3K (Dll...) Rp 380.000,00 Total : Rp 830.000 ,00 15 TOTAL RP 1.500.000 Pasca Produksi 16 Processing 17 Editing 18 Mastering 19 Copy Master (Dll...)

(18)

DAILY PRODUCTION REPORT

Production Company : SOLO Production Produser : Syarifah R

Project Title : Director : Dwi Noviana

Tanggal : 6 Desember 2015 Lokasi :

Keterangan Terjadwal Pelaksaan

Crew Call 19.00 20.00

1st Make Up Call 18.30 19.30

1st Costume Call 19.00 20.00

Makan Malam 20.00 20.00

Wrap 21.00 02.00

Porsi Catering Dipesan Realisasi

Makan Siang Biaya sendiri 20 bungkus

Cemilan Dipesan 20 bungkus

Makan Malam Dipesan 25 bungkus

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dalam pembuatan film dibutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya pra produksi,produksi,dan pasca produksi. pra produksi diantaranya adalah penemuan ide,pengembangan gagasan,penulisan naskah,meng-Casting pemeran,lalu survei lokasi. Setelah

(19)

produser menemukan ide lalu berdisikusi dengan sutradara dan penulis naskah maka setelah menemukan ide melakukan pengembangan gagasan yang akan didiskusikan oleh sutradara dan penulis naskah maka setelah melakukan pengembangan gagasan penulis naskah mulai menulis naskah dan mulai menterjemahkan cerita yang dikemukakan oleh sutradara setelah penulisan naskah masuk ke Casting Peran yang sesuai dengan cerita yang ditulis oleh penulis naskah. Setelah mendapatkan peran maka semua crew langsung survey lokasi yang sesuai dengan naskah yang dibuat oleh penulis naskah. Setelah melalui pra produksi maka langsung menuju produksi dimana yag bertanggung jawab dalam pembuatan film ini adalah sutradara namun peran seorang produser disini hanyalah mengawasi dan mengarahkan sutradara dan yang lainnya agar tidak kacau pada saat produksi. setelah melakukan produksi maka dilakukan proses pasca produksi yaitu proses yang dilakukan setelah produksi diantaranya adalah pengeditan film yang dibuat selama produksi. disini seorang editorlah yang bertugas dalam pengeditan namun tetap sang produser dan sutradara mengawasi supaya sang editor tidak kebingungan dalam melakukan edit gambar dan video. Setelah proses pengeditan selesai maka film tersebut haruslah dilihat oleh semua kerabat kerja yang terlibat yaitu producer,director,Script Writer,cameramen,lightingman, set Art,Audioman,Make up,Wardrobe,dan Editor. Baru setelah semua kerabat kerja selesai melihat maka film sudah dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Demikianlah proses dalam pembuatan film dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.

B. Saran

1. Dalam pembuatan sebuah film diperlukan perncanaan yang matang

2. Sebaiknya dibuat time schedule yang memuat daftar – daftar deadline pengumpulan masing – masing job desk.

3. Dibutuhkan time management karena ini merupakan sebuah hal yang penting dalam pembuatan film.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian sangat dibutuhkan cara atau media yang harus diinformasikan kepada para siswa tentang teknik pembuatan presentasi yang interaktif dan lebih menarik salah satunya

Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabuapten Lima Puluh Kota, sehingga dapat digunakan

Dari persamaan tersebut diketahui pula bahwa terdapat pengaruh yang positif antar fungsi peer group terhadap pengambilan keputusan pembelian (pecarian informasi) produk kosmetik

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

Ia bisa melayani masyarakat dengan semaksimal mungkin, karena ikhlas maka ia akan menikmati dan bahagia dalam tupoksinya sebagai pelindung dan pelayan masyarakat,” jelas

Dalam beberapa hal, tersebab ia mengerjakan sejumlah proyek pembangunan patung monumental, dan elemen estetik yang berkait dengan arsitektur, ia melibatkan murid-murid-nya

Perencanaan pada hakekatnya harus didasarkan pada masalah, kebutuhan dasar dan potensi wilayah agar pembangunan yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran

• #da juga orang batak sakit karena tarhirim +is $ seorang bapak menjanjikan akan memberi mainan buat anaknya, tetapi janji tersebut tidak ditepati. arena janji tersebut