• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

9

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

2.1.1 Konsep Dasar Program

Menurut Harumy, T. Henny Febriana & Sulistianingsinh, (2016:4), menyatakan bahwa “Program adalah formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman. Sehingga siap untuk dijalankan pada mesin komputer”.

Menurut Kadir (2015:1) mendefenisikan bahwa, ”program adalah kumpulan instruksi yang ditujukan untuk komputer supaya peralatan tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki oleh pemakai program (user)”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, program adalah kumpulan instruksi yang dirangkai menjadi satu dan digunakan komputer supaya dapat melakukan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh computer.

2.1.2 OOP (Object Oriented Program)

Menurut Rosa Ariani Sukamto & M.Shalahuddin, (2015:99), mendefinisikan bahwa, ”Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak

(2)

sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya”.

Berdasarkan pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa Object

Oriented Programing (OOP) merupakan suatu strategi atau cara baru untuk

membuat program atau merancang sistem dengan memperhatikan objek . Pada saat ini, metode berorientasi objek banyak dipilih karena metodologi lama banyak menimbulkan masalah seperti adanya kesulitan pada saat mentransformasi hasil dari satu tahap pengembangan ke tahap berikutnya, misalnya pada metode pendekatan terstruktur, jenis aplikasi yang dikembangkan saat ini berbeda dengan masa lalu. Aplikasi yang dikembangkan pada saat ini sangat beragam (aplikasi bisnis, real-time, utilty, dan sebagaianya) dengan

platform yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan tuntutan kebutuhan

metodologi pengembangan yang dapat mengakomodasi ke semua jenis aplikasi tersebut.

Berdasarkan pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa Object Oriented Programing (OOP) merupakan suatu strategi atau cara baru untuk membuat program atau merancang sistem dengan memperhatikan objek .

2.1.3 Website

Menurut Sidik dalam Arizona, (2017:105) mengatakan bahwa,” Situs Web (Website) awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hiperlink yang memudahkan surfer ( sebutan bagi pemakai komputer yang melakukan penyelusuran informasi di Internet) untuk mendapatkan informasi

(3)

dengan cukup mengklik suatu link berupa teks atau gambar maka informasi dari teks atau gambar akan ditampilkan secara lebih terperinci (detail)”.

Berdasarkan uraian diatas maka bisa disimpulkan bahwa website adalah kumpulan halaman-halaman yang dapat menampilkan teks, gambar, animasi, suara, video yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

2.1.4 Bahasa Program (Script program)

Menurut Ramadhana & Sujatmiko (2018), “Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan sebagai bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat membuat suatu program komputer”.

Penulis menyimpulkan bahwa Bahasa pemograman suatu perangkat lunak yang menggunakan bahasa-bahasa pemograman yang digunakan untuk merancang atau membuat program sesuai keinginan dan kegunaan.

Untuk mengembangkan proses pembuatan website penulis menggunakan beberapa bahasa pemrograman diantaranya adalah :

A. HTML (HyperText Markup Language)

Menurut Adnyana, (2019) “HTML adalah singkatan dari Hyper Text

Markup Language yaitu bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk

membuat sebuah halaman web, yang kemudian dapat diakses untuk menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet (Browser)”. HTML

(4)

dapat juga digunakan sebagai link antara file-file dalam situs atau dalam komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan antar situs dalam dunia internet.

Supaya dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi Pemformatan hiperteks sederhana ditulis dalam berkas format ASCII sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML.

HTML merupakan sebuah bahasa yang bermula bahasa yang sebelumnya banyak dipakai di dunia percetakan dan penerbitan yang disebut Standard

Generalized Markup Language (SGML).

Secara umum, fungsi HTML adalah untuk mengelola serangkaian data dan informasi sehingga suatu dokumen dapat diakses dan ditampilkan di Internet melalui layanan web.

Fungsi HTML yang lebih spesifik yaitu : a. Membuat halaman web.

b. Menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. c. Membuat link menuju halaman web lain dengan kode tertentu (hypertext).

Dari pemaparan diatas penulis menyimpulkan bahwa HTML adalah Bahasa Mark Up yang digunakan untuk menulis halaman web dengan metode untuk mengimplementasikan konsep hiperteks dalam suatu naskah atau dokumen.

B. PHP (Hypertext Preprocessing)

Bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki file dengan extensi file.php dan tidak dapat diakses tanpa adanya web server adalah PHP. Menurut Priyanto Hidayatullah, (2017:223) mengemukakan bahwa “PHP Hypertext

(5)

Preprocessor adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development”. PHP memiliki sifat server side scripting sehingga untuk

menjalankan PHP harus menggunakan web server.

Berdasarkan dari pendapat diatas, penulis menyimpulkan PHP adalah bahasa pemograman yang sifat server side scripting yang dieksekusi di server web untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis.

C. Java Script

Javascript umum digunakan dalam pengembangan aplikasi yang berbasis web untuk memberikan tampilan dan efek-efek yang menarik kepada user dalam

sebuah website.

Menurut Marisa, (2017:42) “Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML”.

Dari pemaparan diatas bisa disimpulkan Javascript adalah kumpulan skrip yang berjalan pada suatu dokumen HTML dalam sebuah website untuk memberikan tampilan efek-efek yang menarik kepada user.

D. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Rerung, (2018:133) “CSS adalah kumpulan kode yang digunakan untuk mendesain halaman website agar lebih menarik dilihat”.

Dari penjelasan diatas CSS adalah salah satu kode pemrograman yang digunakan untuk menghias dan mengatur tampilan halaman web supaya lebih menarik sesuai dengan keinginan pengguna.

(6)

E. Pengertian Framework

Menurut Priyanto Hidayatullah, (2017:282) , “Framework dapat diartikan sekumpulan perintah atau program dasar dimana perintah dasar tersebut dapat digunakan lagi untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi baru atau aplikasi kompleks tanpa harus membuat program dari awal”

Beberapa keuntungan yang didapat dalam penggunaan framework adalah: a. Menghemat waktu pengembangan

b. Penggunaan ulang program atau kode c. Bantuan komunitas

d. Kumpulan program terbaik

Berikut ini daftar dari beberapa framework web yang dapat digunakan.

Framework web untuk PHP:

a. CodeIgniter b. YII c. Zend Framework d. Laravel e. Symfony f. dll.

Sebagian besar dari framework yang tertera di atas mengimplementasikan pola desain atau aristektur Model-View-Controller (MVC), yang memisahkan

(7)

bagian kode untuk penanganan proses bisnis dengan bagian kode untuk keperluan presentasi atau tampilan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Framework adalah suatu kumpulan script yang dapat membantu pengembangan aplikasi tanpa harus menulis kode pemrograman dari awal.

F. Framework Bootstrap

Menurut Jubilee Enterprise, (2016:1) “Bootstrap adalah framework

front-end yang intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat

dan mudah”. Bootstrap menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.

Bootstrap juga merupakan Framework front-end yang lengkap untuk

pengembangan website yang lebih cepat dan mudah. Framework ini mencakup template desain berbasis HTML dan CSS untuk komponen antarmuka pengguna biasa seperti tipografi, form, button, tabel, navigasi, dropdown, alert, modal, tab,

accordion, carousel dan banyak ekstensi JavaScript lainnya

Berikut ini kelebihan-kelebihan Bootstrap yaitu: a. Menghemat waktu

b. Fitur yang responsive c. Desain yang konsisten d. Mudah digunakan

e. Didukung oleh semua browser popular f. Gratis

(8)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bootstrap merupakan salah satu framework untuk pengembangan sebuah aplikasi website yang menarik dan responsive.

G. Pengertian CodeIgniter 3.0

Menurut Ardhana, (2018:1) CodeIgniter dapat disebut sebagai framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan memggunakan PHP, dengan kerangka kerja sehingga menjadi sistematis. Dalam hal ini programmer tidak lagi membuat sebuah website dari awal (from scratch). Karena CodeIgniter telah menyediakan library yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang lebih sederhana untuk mengkses library-nya.

Saat ini CodeIgniter dikembangkan oleh komunitas dan disebarluaskan ke seluruh dunia dengan lisensi bebas. CodeIgniter tergolong framework dengan ukuran kecil dan cukup mudah di pahami dan dikuasai

Kelebihan dalam membuat website dengan memggunakan framework

CodeIgniter diantaranya : 1. Open Source

CodeIgniter merupakan framework yang gratis untuk digunakan dan dapat

dikembangkan secara legal. CodeIgniter berlisensi Apache/BSD-style Open

Source sehingga dapat dikembangkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. 2. Multiplatform

(9)

CodeIgniter sangat ringan ketika dijalankan pada berbaga platform pada bagian

sistem utama Codelgniter hanya memerlukan kapasitas yang sedikit untuk server dalam membentuk class library.

3. Efisiensi Waktu

Dengan adanya struktur dan library yang telah disediakan oleh framework maka tidak lagi memikirkan hal-hal tersebut. Hal ini dapat membuat programmer fokus pada proses pengembagan sistem yang akan dibangun. 4. Menggunakan metode MVC

Metode MVC adalah metode dengan cara Model, View Controller Dengan model framework ini maka dapat mempermudah dalam membedakan antara tampilan dan program.

5. User Friendly

CodeIgniter sangat mudah digunakan oleh berbagai kalangan user atau

programmer, hal ini dikarenakan bentuk dan tampilan yang sudah dirancang secara terstruktur.

6. URL yang user friendly

Ketika URL dipanggil maka akan langsung membentuk sebuah alamat http://namasitus.com/blog/contoh/alamat-blog hal in dikarenakan CodeIgniter telah dirancang dengan rapi.

7. Framework yang lengkap

CodeIgniter telah dikemas secara lengkap karena didalamnya terdapat

kumpulan class yang ada didalam library yang telah tersedia sehingga sangat menunjang dalam pembustan website, database, validasi form data, pembuatan

(10)

8. User guide

Didalam CodeIgniter telah pendokumentasian yang cukup baik dan lengkap dapat membantu para programmer dalam memperlajari lebih jauh tentang

CodeIgniter. 9. Reuse of code

Dengan menggunakan framework maka program yang dibuat akan memiliki struktur yang baku, sehingga dapat digunakan kembali pada proyek-proyek lainnya.

10. Komunitas

Saat ini komunitas CodeIgniter sudah mulai berkembang sehingga dapat dijadikan acuan dalam mencari ilmu dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi, selain itu dapat untuk meningkatkan pengetahuan akan kemampuan permrograman dengan menggunakan framework Codelgniter.

11. Kumpulan best practice

Sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji. Jadi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas program atau sistem yang dibangun.

12. Berjalan di PHP versi 5 dan 7

Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 7, meskipun begitu masih banyak orang yang tetap menggunakan PHP versi 5, oleh sebab itu Codelgniter dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 5 dan dapat dijalankan pada PHP versi 7.

Kesimpulan dari pengertian diatas adalah CodeIgniter adalah Framework berbasis PHP yang di dalamnya terdapat fitur lengkap aplikasi web yang

(11)

sudah dikemas menjadi satu dan membantu para pengembang aplikasi website tanpa harus menulis kode dari awal.

H. SublimeTextEditor

Menurut Faridl, (2015), “Sublime Text Editor adalah text editor yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan programmer, membantu programmer dalam mengerjarakan tugasnya. Sublime digunakan untuk banyak Bahasa pemrograman dan bahasa markup”.

Sublime Text 3 adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat

berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi Open Source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan didapatkan secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu menyajikan

fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemrogramman yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan,

Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile dan XML.

(12)

secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan

add-ons yang bisa didownload sesuai kebutuhan user.

Dari pernyataan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Sublime Text merupakan aplikasi Teks editor yang digunakan para programmer untuk menulis kode untuk membuat tampilan website

I. Rancangan Basis data

Menurut Priyanto Hidayatullah, (2017:142), “Basis data dapat didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”. Prinsip utamanya adalah pengaturan data. Tujuan utamanya kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.

Menurut Aryanto (2016:17) mengemukakan bahwa “Basis data secara umum dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai macam data”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan mengatur dan menampilkan data.

2.1.5 Pengertian Quality Control

Kualitas menurut Heizer, (2015:222) adalah keseluruhan fitur dan juga karakteristik sebuah barang atau jasa yang menggunakan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang tertulis maupun tersirat. Sedangkan pangawasan

(13)

kualitas atau Quality Control menurut Hidayatullah Elmas, (2017: 15-22) “Pengendalian kualitas adalah merupakan suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk (dan jasa) perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan.”

Pengendalian kualitas memiliki beberapa faktor yang dipengaruhi yang dilakukan oleh perusahaan, meliputi :

1. Kemampuan proses. Batas-batas yang ingin dicapaiharuslah disesuaikan dengan kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan proses yang ada.

2. Spesifikasi yang berlaku, hasil produksi yang ingindicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dapat dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat berlaku sebelum pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai.

3. Tingkat ketidaksesuaian yang dapat diterima. Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat pengendalian yang diberlakukan tergantung pada banyaknya produk yang berada dibawah standar.

4. Biaya kualitas, sangat mempengaruhi tingkat pengendalian dalam menghasilkan produk dimana biaya mempunyai hubungan yang positif dengan terciptanya produk yang berkualitas. Tujuan pengendalian kualitas adalah terdapatnya peningkatan kepuasan konsumen, proses produksi dapat

(14)

dilaksanakan dengan biaya serendah-rendahnya serta selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Quality Control adalah Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan.

2.1.6 Pengertian Kabel

Menurut Kho, (2017), “Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator”. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver (perak) dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer (plastik dan rubber/karet) yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan.

Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire (kawat) terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor. Dalam pemilihan kabel listrik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor penting yaitu warna kabel listrik, label informasi dan aplikasinya. Informasi yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi-informasi penting tentang kabel listrik yang bersangkutan sehingga kita dapat menyesuaikan kabel listrik tersebut dengan

(15)

penggunaan kita. Informasi-informasi penting yang tercetak di kabel listrik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Ukuran Kabel (Cable Size), yaitu ukuran pada setiap individu wire yang terikat bersama pada kabel yang bersangkutan. Berdasarkan ukuran

American Wire Gauge (AWG), Ukuran yang tercetak tersebut diantaranya

seperti 8, 10, 12, 14, 16 dan lain-lainnya yang masing-masing angka tersebut mewakilkan diameter wire pada kabelnya. Makin besar angka tersebut makin kecil ukuran wire kabelnya. Sedangkan di Indonesia, kita biasanya menggunakan satuan mm2 seperti 1.5mm², 2.5mm², 4mm², 6 mm² dan seterusnya.

b) Tegangan nominal, yaitu tegangan operasional wire kabel yang bersangkutan seperti 450/750V yang artinya tegangan nominalnya adalah sekitar 450V hingga 750V.

c) Kode Bahan dan Jumlah Wire dalam Kabel, beberapa kode kabel yang sering kita jumpai diantaranya seperti NYA, NYAF, NGA, NYM, NYMHY, NYY, NYYHY dan lain-lainnya. Dari kode tersebut kita dapat mengetahui Bahan Konduktor dan Bahan Isolator yang digunakan serta jumlah wire konduktornya tunggal atau serabut (lebih dari satu).

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pengertian kabel adalah benda yang digunakan untuk mendistribusikan arus listrik baik itu arus bolak-balik (AC) maupun arus searah (DC), yang terdiri dari tembaga lembaran atau batangan solid yang dibungkus oleh plastik.

(16)

2.1.7 Pengertian Tusuk Kontak

Menurut Wibowo et al., (2015), “Tusuk kontak dan kotak kontak adalah perangkat yang memungkinkan peralatan yang dioperasikan secara elektrik dihubungkan pada sumber listrik di sebuah instalasi listrik dalam bangunan”.

Menurut Suherman et al., (2015), Ada dua jenis tusuk kontak yang bisa digunakan untuk rumah tinggal, tusuk kontak kecil dan tusuk kontak besar.Tusuk kontak kecil, yang bentuknya pipih,biasa digunakan pada peralatan listrik berdaya rendah.Tusuk kontak besar, yang berbentuk bulat, untuk peralatan listrik berdaya besar. Tusuk kontak besar dilengkapi pembumian berupa lempeng logam di dekat tusuk kontaknya. Demikian juga dengan tusuk kontak jenis tiga tusuk,salah satu tusuknya terhubung dengan kabel pembumian.

Penggunaan tusuk kontak sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang digunakan, penggunaan tusuk kontak di ruang tamu jenisnya akan berbeda dengan tusuk kontak yang ada di taman maupun kamar mandi. Hal ini dapar di bedakan dengan jenis IP (Indeks Proteksi).

Tusuk kontak terbuat dari bahan isolator, PVC, atau plastik yang membungkus tusukannya yang berbahan tembaga. Masalah yang biasa terjadi, tusuk kontak mudah panas dan meleleh. Hal ini menunjukan kualitas tusuk kontak yang rendah. Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, kotak kontak, tusuk kontak yang bertanda SNI yang menjamin bahwa produk kelistrikan tersebut kualitasnya telah memenuhi standar nasional.

Tusuk kontak yang berkualitas baik, bukan berarti harus memilih tusuk kontak yang berharga mahal. Secara logika, produk yang berkualitas baik cenderung sedikit lebih tinggi harga jualnya dibandingkan dengan produk

(17)

berkualitas rendah. Hal ini disebabkan karena adanya riset dan development produk yang lebih baik, quality control yang memadai dan konsisten, menyebabkan biaya produksi yang lebih tinggi.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Tusuk Kontak adalah tempat untuk perangkat listrik mendapatkan pasokan listrik untuk menghidupkan fungsinya

2.2 Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto, (2018:1) Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau menuelesaikan suatu sasaran yang tertentu”

2.2.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut Mulyadi, (2016:1), Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

(18)

a) Pengertian sistem (system) yang dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

b) Pengertian sistem (system) yang dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah bagian yang saling berkaitan saling terhubung dalam suatu operasi untuk mencapai sasaran maksud dan tujuannya.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas system (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat merupakan suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. Misalnya suatu

(19)

perusahaan dapat disebut dengan suatu sisten dan industry yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagi suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, makan perusahaan adalah supra system dan industi adalah supra dari supra system.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem mennjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Laingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalua tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

(20)

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsisten yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegerasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapae merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya untuk sistem komputer. Panas yang dihasilkan adalah keluaran yang

(21)

tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukanan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan yang lain dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasikan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasi bila mengenai sasaran atau tujuannya

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem itu saling berhubungan dan berkaitan dalam suatu komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran, pengolahan sistem, sasaran sistem.

2.3 Model Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall)

Model pengembangan perangkat lunak atau biasa dikenal dengan software

(22)

lifecycle yang digunakan untuk mengembangkan atau mengubah suatu sistem

perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang dipergunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Model yang cocok digunakan untuk spesifikasi sistem yang jarang berubah adalah model air terjun (waterfall).

Menurut Rosa Ariani Sukamto & M.Shalahuddin, (2015:28) metode

waterfall adalah “metode air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat

lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan pendukung (support)”. Model waterfall ini terdiri dari beberapa tahapan dalam sistematika pelaksanaan modelnya. Tahapan waterfall yang dimaksud, yaitu:

1. Desain

Desain berfungsi sebagai dasar perancangan yang mengubah data-data yang didapat dari analisis menjadi sebuah rancangan yang terdiri dari desain struktur data, struktur navigasi, dan rancangan antar muka.

2. Pembuatan kode program

Tahapan ini merupakan lanjutan dari tahapan desain, yaitu mentranslasi desain menjadi sebuah program. Tahap ini menghasilkan suatu program yang sesuai dengan desain.

3. Pengujian

Program yang telah dibuat wajib diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa program layak digunakan dari segi logic maupun fungsional. Pengujian ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

(23)

4. Penduk Program ke pen terdetek (hardw menjag yang ba Sumber : R Ke pemelihar analisis sp 2.4. Peral 2.4.1 UML Me merupakan sistem den kung (suppo m yang tela ngguna. Per ksi saat pen

ware baru). ga stabilitas aru. Rossa dan S esimpulan raan dapat pesifikasi un latan Pendu L (Unified enurut Ros n bahasa v ngan mengg

ort) atau pem

ah diuji dap rubahan da ngujian pro Tahap p s program y Shalahuddin Gambar II dari mod mengulan ntuk peruba ukung Modeling L sa Ariani S visual untuk gunakan dia meliharaan pat mengala apat terjadi ogram harus pendukung yang telah n (2015:28) I.1 Ilustrasi del waterfa ngi proses ahan perangk Language) Sukamto & k pemodela agram dan te (maintenan ami perubah karena ter s beradapta atau peme dibuat tanp i Model Wa fall bahwa s pengemb kat lunak ba & M.Shalah an dan kom eks-teks pen nce) han ketika s rjadi kesala asi dengan eliharaan b pa harus me aterfall tahap p bangan mu aru. huddin, (20 munikasi m ndukung”. sudah dikiri ahan yang lingkungan bertujuan u embuat pro pendukung ulai dari 015:133) “ mengenai se mkan tidak n baru untuk ogram atau tahap UML ebuah

(24)

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macan diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sumber gambar : Rosa Ariani Sukamto & M.Shalahuddin, (2015:133) Gambar II.2 Diagram UML

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

a) Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

b) Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem

(25)

c) Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggmbarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun inteaksi antar subsistem pada suatu sistem

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain:

1. Use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau system lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use Case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

2. Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.

3. Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam

use case. Setiap objek yang terlibat dalam diagram use case digambarkan

dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah. 4. Class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kelas

dibangun berdasarkan diagram use case dan diagram sekuensial yang telah dibuat sebelumnya. Kelas memiliki tiga area pokok yaitu : Nama (stereotype),

(26)

Atribut dan Metode. Atribut dan Metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1) Private, tidak dapat dipanggil dari luar kelas yang bersangkutan.

2) Protected, hanya dapat dipanggil oleh kelas yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

3) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Dari pernyataan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan pembuatan perangkat lunak atau software.

2.4.2 Struktur Navigasi

Dalam penggunaan sebuah program website diperlukan struktur navigasi sebagai bentuk penggambaran dari halaman-halaman apa saja yang tersedia didalam website. Layaknya petunjuk arah, navigasi memudahkan pengguna untuk “berselancar” didalam sebuah website.

Objek yang digunakan dalam navigasi dapat berupa tombol atau teks yang disisipkan hyperlink untuk mengakses suatu halaman tertentu.

Menurut Andriansyah, (2016:61), “Struktur navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antar area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen

website”.

Menurut Binanto dalam Andriansyah (2016:62), mengemukakan bahwa ada empat macam bentuk navigasi, yaitu:

(27)

1. Struktur Navigasi Linier Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam

frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.

Sumber : Binanto dalam Andriansyah (2016:62)

Gambar II.3. Struktur Navigasi Liner

2. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier) Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-linear ini walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

(28)

Sumber : Binanto dalam Andriansyah (2016:62)

Gambar II.4. Struktur Navigasi Non-Liner

3. Struktur Navigasi Hirarki Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.

j Sumber : Binanto dalam Andriansyah (2016:62)

Gambar II.5. Struktur Navigasi Hiraki

4. Struktur Navigasi Campuran (Composite) Struktur navigasi jenis ini pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

(29)

Sumber : Binanto dalam Andriansyah (2016:62)

Gambar II.6. Struktur Navigasi Campuran

Kesimpulan penulis tentang struktur navigasi adalah struktur atau alur atau denah dari suatu program dan dibuat sebelum merancang suatu aplikasi.

2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rosa Ariani Sukamto & M.Shalahuddin, (2015:48) ERD memliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi

Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah

dari notasi Chen. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen :

a. Entitas / Entity

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan untuk tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh

(30)

aplikasi komputer, penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

b. Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

c. Atribut Kunci Primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

d. Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Dari pengertian diatas, bisa penulis simpulkan bahwa ERD merupakan suatu susunan data yang disimpan dalam sistem pada suatu bentuk organisasi untuk mencapai hasil / target yang sesuai dengan alurnnya.

2.4.4 LRS (Logical Record Structure)

LRS salah satu metode basis data yang digunakan menghasilkan skema konseptual untuk jenis atau model data semantik sistem. Berikut beberapa penjelasan lebih tentang LRS penulis menggunakan teori sebagai berikut.

Menurut Andriansyah, (2016:53) “LRS merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Penggambaran LRS hampir mirip dengan penggambaran normalisasi file, hanya

(31)

saja tidak digambarkan symbol asterix (*) sebagai simbol primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu)”.

Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa Logical Record

Structure (LRS) hampir sama dengan ERD hanya saja tidak digambarkan symbol

asterix (*) sebagai simbol primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu).

2.4.5 Blackbox Testing

Blackbox testing adalah tahap yang digunakan untuk menguji kelancaran

program yang telah dibuat. Pengujian ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan alur program yang telah dibuat.

Menurut Rosa Ariani Sukamto & M.Shalahuddin, (2015:275) “Blackbox

testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa

menguji desain dan kode program”.

Blackbox Testing mempunyai empat jenis pengujian yaitu:

1. Pengujian Interface (antar muka) aplikasi.

Pengujian Interface (antar muka) aplikasi sistem informasi bertujuan untuk mengetahui fungsionalitas dari setiap elemen interface yang ada di setiap halaman pada aplikasi sistem informasi. Elemen ini berupa tombol (button) yang menjalankan aksi sesuai yang diharapkan oleh pengguna dan pengembang.

(32)

2. Pengujian fungsi dasar sistem.

Pengujian fungsi dasar sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari setiap fungsi dasar sistem yang ada di dalam aplikasi sistem informasi. Fungsi-fungsi ini dalam penerapannya membentuk satu atau sejumlah modul. Modul ini dapat digunakan baik di sisi pengembang maupun sebagai pengguna (misal : instalasi modul melalui akun administrator).

3. Pengujian form handle sistem.

Pengujian form handle sistem bertujuan untuk mengetahui seperti apa dan sejauh mana respon oleh sistem informasi terhadap inputan yang diberikan oleh pengguna. Inputan yang diberikan oleh pengguna ke dalam sistem informasi dapat berupa inputan bernilai (misalkan: data) maupun inputan kosong.

4. Pengujian keamanan sistem.

Pengujian keamanan sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keamanan yang dimiliki oleh sistem informasi untuk dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna. Keamanan dicek dari sisi sistem (misalkan: SQL injection), kebijakan (misalkan: ada tidaknya penanganan minimal jumlah karakter untuk password, otentikasi via

e-mail), serta pengguna (misalkan: ada tidaknya perbedaan hak akses untuk

(33)

Maka dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing (Penguji Kotak Hitam) merupakan penguji perangkat lunakuntuk menguji unit tanpa menguji desain dan pengkodean bahwa suatu program telah sesuai dengan proses yang diinginkan.

Gambar

Gambar II.3. Struktur Navigasi Liner
Gambar II.5. Struktur Navigasi Hiraki
Gambar II.6. Struktur Navigasi Campuran

Referensi

Dokumen terkait

Seperti terlihat pada menu utama diatas terdapat lima button yang dapat digunakan untuk menampilkan halaman-halaman yang lain pada multimedia pembelajaran grafik

Maka dari itu pulsa yang dihasilkan mempunyai tinggi yang sama sehingga detektor Geiger muller tidak bisa digunakan untuk mengitung energi dari zarah radiasi

Pengubahan bentuk: Langkah ini dilakukan terhadap beberapa nilai atribut yang perlu diubah seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya dan juga penyesuaian bentuk

Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk membentuk suatu kegiatan dalam melakukan suatu kegiatan atau

Dalam kehidupan masyarakat Nurussalam Kecamatan Aceh Timur, pantangan sudah dikenal dan berkembang sejak masuknya pengaruh Hindu ke Aceh dan Nusantara, karena

Setelah melakukan evaluasi terhadap alat ukur dengan melakukan perbandingan antara nilai output pada perakitan antenna secara manual dan nilai output pada game

Karena itu perusahaan memerlukan sebuah mekanisme untuk mengelola pengetahuan atau Knowledge Management, sehingga pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat

Penulis menyarankan agar manajemen dapat memberikan lingkup penugasan yang lebih luas bagi Divisi Audit Internal terutama pada pengawasan bagi efektivitas IC perusahaan..