• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2. TEORI BELAJAR KOGNITIF.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3.2. TEORI BELAJAR KOGNITIF.ppt"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI BELAJAR

TEORI BELAJAR

KOGNITIF

KOGNITIF

PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

(2)
(3)

BUKAN LAGI BAGAIMANA

BUKAN LAGI BAGAIMANA

DOSEN MENGAJAR DENGAN

DOSEN MENGAJAR DENGAN

BAIK

BAIK

(TEACHER CENTER)

(TEACHER CENTER)

Bagaimana

Bagaimana mahasiswamahasiswa bisabisa

belajar 

belajar dengandengan baikbaik dandan

berkelanjutan

berkelanjutan METHOD OFMETHOD OF

STUDENT CENTERED LEARNING)

STUDENT CENTERED LEARNING)

TRANSFER OF TRANSFER OF KNOWLEDGE KNOWLEDGE INQUIRY AND INQUIRY AND DISCOVERY DISCOVERY

Pergeseran

Pergeseran

 paradigma

 paradigma

 pembelajaran

 pembelajaran

TAPI TAPI

(4)

Pengertian Pengertian PESERTA PESERTA DIDIK DIDIK PENDIDIK PENDIDIK SUMBER SUMBER BELAJAR BELAJAR INTERAKSI INTERAKSI  pembelajaran  pembelajaran

(5)

The International Bureau of Education UNESCO

(The International Commission on Education for the 21 st Century)

Learning

EMPAT PILAR PENDIDIKAN

to know (think) Learning to do (learn)

Learning to be

Learning to live together

(6)

Perubahan paradigma dalam pembelajaran Siapa yang menjadikan dirinya kurus ? Apa tugas guru dalam proses belajar ini? Belajar adalah mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi

(7)

6

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

 Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)

 Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur

kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru

 beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki  Tokoh terkenal adalah: Jean Piaget & Vygotsky

(8)

SKEMA PEMROSESAN INFORMASI

Register pengindraan Pemrosesan awal 1. Perhatian 2. Perlu waktu Memori jangka panjang Memori jangka pendek  Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau Mencecap Lupa/hilang pengulangan recall Lupa/hilang pengulangan

(9)
(10)

Prinsip Belajar KONSTRUKTIVISME

 AKTIF

MEMBANGUN Pengetahuan SENDIRI

(11)

PROSES MENGKONTRUKSI

MENURUT JEAN PIAGET :

1

SKEMATA

2

ASIMILASI

3

AKOMODASI

4

• EKUILIBRIUM

(12)

KOGNITIVISME :

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET 1. Proses Belajar : terjadi menurut

tahap-tahap perkembangan sesuai umur  2. Tahap-Tahap :

 asimilasi

 penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang sudah ada

 akomodasi

 penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan  baru

 equilibrasi

 penyeimbangan mental setelah terjadi proses asimilasi /akomodasi

(13)

× A S I M I L A S I DISEQUI LIBRIUM  KOMO D SI  NJING KUCING SKEM T SKEM T RU

(14)

CONTOH MASALAH

Seorang Ibu menunjukkan gambar Anjing dan mencerita-kan tentang Anjing tersebut kepada anaknya. Sang Ibu menunjukkan bahwa seperti di gambar inilah yang bernama Anjing, memiliki ciri punya kaki empat, berekor dan bertelinga. Pada saat itu, si anak membentuk

 pengetahuan yang dinamakan skemata awal bahwa anjing adalah

seperti dalam gambar. Suatu hari si anak melihat hewan yang hampir sama dengan gambar anjing. Namun selain memiliki ciri seperti apa yang ada dalam skemata awal , ia melihat bahwa hewan tersebut juga suka menjilat-jilat dan mengonggong.

Pada saat itulah, timbul dalam pemikiran si Jaka apa yang

dinamakan “disequilibrium” alias kebingungan : sebenarnya Anjing

itu seperti apa yang ada dalam gambar atau seperti realita yang dia lihat saat itu. Sang ibu kemudian menjelaskan bahwa anjing memang suka menjilat-jilat dan menggonggong. Yang terjadi kemudian adalah proses ASIMILASI., yaitu:

(15)

Si anak membangun pengetahuan tentang anjing dengan mengaitkan antara skemata awal (setelah ditunjukkan gambar dan cerita dari sang Ibu) dengan Anjing dalam realita sebenarnya.

Kemudian ia mempertegas konsep anjing dengan menanyakan

kembali ke Ibunya untuk klarifikasi bahwa Anjing itu tidak hanya  berkaki empat, bertelinga dua dan berekor, tapi juga mengonggong,

suka menjilat, jinak, dan seterusnya. Ketika ia mendapat penegasan dari sang Ibu bahwa itulah anjing, maka terbentuklah sekamata baru (pengetahuan baru) pada diri si anak tentang Anjing.

Keesokan harinya, si Jaka melihat binatanglain yaitu kucing yang memiliki ciri mirip dengan Anjing, berkaki empat, bertelinga dua dan berekor. Pada saat itu, secara internal dalam benaknya

membangun pengetahuan baru dan bertanya apakah ini Anjing?

Disinilah dia mengalami proses konstruksi pengetahuan lebih jauh, yang oleh Piaget dinamakan sebagai proses akomodasi.

(16)

Dalam konteks, ini si anak sudah punya skemata

awal bahwa anjing itu berkaki empat, bertelinga dua,  berekor, mengonggong, suka menjilat. Tapi setelah melihat binatang lain, yaitu kucing, ia bingung (terjadi proses

disequilibrium) dimana ternyata binatang yang ditemuinya tersebut, memiliki kaki empat, bertelinga dua, berekor, menjilat, jinak, tapi

tidak mengonggong (malah bersuara, “Meoooong”), bahkan suka lari manjat pohon. Kemudian si anak bertanya pada ibunya, “Bu ini

Anjing apa?”.

Ketika mendapat umpan balik bahwa itu adalah binatang lain yang mirip anjing bernama kucing, maka terbangunlah pengetahuan  baru pada diri si Jaka bahwa ada binatang lain yang memiliki ciri

hampir sama tapi berbeda dengan anjing, yaitu kucing. Maka

terjadilah proses AKOMODASi: membentuk skemata awal baru

(Kucing) dalam pikiran si Anak.Begitulah proses belajar berlangung sepanjang ia berinterakasi dengan lingkungannya.

(17)

PROSES KOGNITIF PIAGET

 Skema  kerangka kognitif  / kerangka referensi

  Asimilasi proses sso memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yg sudah ada

 Akomodasi menyesuaikan diri dengan infomasi yg baru   Organisasi  mengelompokkan perilaku / konsep kedalam

kelompok2 yg terpisah ke dalm sistem kognitif  yang lebih tertib, lancar; dengan menggunakan kategori2 

meningkatkan LTM

  Ekulibirasi  bergerak  dari satu tahap ke tahap yg lain  rawan konflik  dalam usahanya memahami dunia

(disekulibium). Jika berhasil akan mendapatkan keseimbangan pemikiran

(18)

Teori belajar Vygotsky sejalan dengan teori belajar Piaget yang meyakini bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat individu menghadapi tantangan dan pengalaman baru, serta untuk memecahkan masalah yang muncul

Satu ide kunci dari teori Vygotsky tentang aspek sosial belajar mengenai Zona Perkembangan Proksimal (Zona of Proximal Development ).

Menurut teori ini siswa mempunyai dua tingkat perkembangan yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial

(19)

TEORI

• Vygotsky memberikan pandangan tentang

 pentingnya faktor sosial, bahasa dan orang lain dalam perkembangan anak.

• Perkembangan bahasa pertama anak di dalam

hidupnya dipercaya sebagai pendorong terjadinya  pergeseran dalam perkembangan kognitifnya.

(20)

• Yang mendasari teori Vygtsky adalah pengamatan  bahwa perkembangan dan pembelajaran terjadi di

dalam konteks sosial, yakni di dunia yang penuh dengan orang yang berinteraksi dengan anak sejak anak itu lahir.

• Dengan pertolongan orang dewasa, anak dapat melakukan dan memahami lebih banyak hal

(21)

KONSEP SOSIOKULTURAL

Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses

 perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan  penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan

temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan.

(22)

PERKEMBANGAN BAHASA

• Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa

dalam perkembangan kognitif. Namun, bagi

Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi

sosial dengan orang lain.

• Dalam tahap praoperasional, ketika anak

 belajar menggunakan bahasa untuk

menyelesaikan masalah, mereka berbicara

lantang sembari menyelesaikan masalah.

(23)

Vygotsky mengajukan teori yang dikenal

dengan istilah Zone of Proximal Development

(ZPD) yang merupakan dimensi sosio-kultural

yang penting sebagai dimensi psikologis. ZPD

merupakan celah antara actual development 

dan potensial development.

(24)

POTENTI L LEVEL

 CTU L LEVEL

INSTRUCTION

(25)

POTENTI L LEVEL

 CTU L LEVEL

(26)

KONSEP SCAFFOLDING

• Suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.

• Dalam istilah teoritis, berarti anak-anak bekerja dalam zona  perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding  bagi anak selama melalui ZPD.

• Selain guru, orang dewasa lain dan teman sebaya dapat memberikan bantuan scaffolding.

(27)

APLIKASI TEORI VYGOTSKY DALAM PENDIDIKAN

Karya Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:

1. intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut

dengan apa yang mereka telah ketahui

2. interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual

3. peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang  pembantu dan mediator pembelajaran siswa

(28)

Vygotsky menjabarkan implikasi utama

teori pembelajarannya yaitu:

1. Menghendaki setting kelas kooperatif 

2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran

menekankan scaffolding 

(29)

Prinsip Belajar 

•  belajar aktif

akan menghindarkan siswa

dari kebosanan

•  belajar lewat interaksi sosial,manusia

•  belajar lewat pengalaman sendiri,pada

 pembelajaran ini proses mencari ilmu

dilakukan secara tidak sengaja, jadi siswa

merasa tidak terpaksa untuk belajar

(30)

Implikasi dalam Belajar 

• Bahasa dan cara berfikir siswa berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan

menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir siswa.

• Siswa-siswa akan belajar lebih baik apabila dapat

menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu siswa agar dapat berinteraksi dengan lingkungan

sebaik- baiknya.

• Bahan yang harus dipelajari siswa hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

• Berikan peluang agar siswa belajar sesuai tahap.

• Di dalam kelas, siswa-siswa hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

(31)

Inti Teori Belajar Kognitif 

•  belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan  berbagai hal dari lingkungan.

(32)

Prinsip Pembelajaran

1. Belajar aktif 

Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena

 pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan

anak belajar sendiri, misalnya: melakukan percobaan sendiri; memanipulasi simbol-simbol; mengajukan  pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri;

membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.

(33)

Prinsip Pembelajaran

2. Belajar lewat interaksi sosial

Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang

memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek  belajar. Menurut Piaget belajar bersama baik dengan

teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Karena

tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang dengan sifat egosentrisnya. Dan dengan kebersamaan khasanah kognitif anak akan semakin beragam.

(34)

Prinsip Pembelajaran

3. Belajar lewat pengalaman sendiri (TURUN KE LAPANGAN)

Dengan menggunakan pengalaman nyata maka  perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik

daripada hanya menggunakan bahasa simbol abstrak atau konsep. Karena dengan pengalaman langsung, siswa akan berhadapan langsung dengan persoalan

nyata dan dia akan merumuskan suatu masalah secara kontekstual dan akan tertantang menyelesaikan

masalahnya dengan berbagai alternatif pemecahan masalah yang realistik.

(35)

Jadi ?

a. Pembelajaran yang aktif, maksudnya adalah siswa sebagai subyek belajar menjadi factor yang paling utama. Siswa dituntut untuk belajar dengan mandiri secara aktif.

 b. Prinsip pembelajaran dengan interaksi sosial untuk 

menambah khasanah perkembangan kognitif siswa dan menghindari kognitif yang bersifat egosentris.

c. Belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari agar siswa mempunyai pengalaman dalam mengeksplorasi kognitifnya lebih dalam. Tidak melulu menggunakan  bahasa verbal dalam berkomunikasi.

(36)

d. Adanya guru yang memberikan arahan agar siswa tidak melakukan  banyak kesalahan dalam menggunakan kesempatannya untuk

memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang positif.

e. Dalam memberikan materi kepada siswa diperlukan penstrukturan  baik dalam materi yang disampaikan maupun metode yang

digunakan. Karena pengaturan juga sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan pemahaman pada siswa.

f. Materi yang diberikan akan sangat bermakna jika saling berkaitan karena dengan begitu seseorang akan lebih terlatih untuk

mengeksplorasi kemampuan kognitifnya.

h. Pembelajaran dilakukan dari pengenalan umum ke khusus dan sebaliknya dari khusus ke umum atau dari konkrit ke abstrak (Piaget).

(37)

Ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan kognitif adalah :

• Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan  pengetahuan yang dimiliki siswa.

• Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar. • Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang

realistic dan relevan.

• Mengintegrasikan pembelajaran. • Memanfaatkan berbagai media.

(38)

Contoh Aplikasi

• Menentukan tujuan instruksional • Memilih materi pelajaran

• Menentukan topik yang mungkin dipelajari secara aktif oleh siswa

• Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari siswa.

• Mempersiapkan pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas siswa untuk berdiskusi atau bertanya • Mengevaluasi proses dan hasil belajar 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar inovatif yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar (Piaget, Vygotsky, Kolhberg dan Konstruktivisme),

Tokoh dalam teori belajar kognitivisme dari Gestalt yang memandang bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi, teori belajar

Salah satu aspek dari teori Piaget adalah bahwa perkembangan kognitif seorang individu berkembang sejalan dengan bertambahnya usia, tetapi sejumlah

Artikel ini membahas penerapan teori kognitif perspektif Bruner, Ausubel dan Piaget dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut aliran teori belajar kognitif, belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh individu.. Sehingga

observasinya, Piaget juga menyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan. Masing-masing tahap berhubungan dengan usia dan tersusun dari jalan

Bagian ketiga ini merupakan inti dari pembahasan dalam penelitian ini, sebab pada bagian ini peneliti mencoba menganalisis tentang teori perkembangan kognitif Jean Piaget yang

sebagai reaksi atas perubahan yang terjadi pada diri remaja. Perkembangan kognitif. Berdasarkan teori Piaget mengenai perkembangan