• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAporan Mikrobiologi MPN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAporan Mikrobiologi MPN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN

aa.. UUjji Pi Prraadduuggaa Inkubasi 24 jam Inkubasi 24 jam

Sampel

Sampel 110 0 mmll 110 0 mmll 10 10 mmll 1 1 mmll 1 1 mmll 1 1 mmll 00..1 1 mmll 00..1 1 mmll 0..1 01 mmll MMPPNN KKiissaarraann A

Aiirraaqquuaa -- -- -- -- -- -- -- -- --A Aiirrmmaassaakk -- -- -- -- -- -- -- -- --Air zam2 Air zam2 Air sumur  Air sumur  A

Aiirrttaannaahh -- -- -- -- -- -- -- -- --Air pam Air pam A Aiirrkkeerraann -- -- -- -- -- -- -- -- --Air kosan Air kosan Sampel

Sampel 1 1 Sampel Sampel 22

S

Saammppeell 33 SSaammppeell 44

S

Saammppeell 55 SSaammppeell 66

S

(2)

Inkubasi 48 Jam Sampel 10 ml 10 ml 10 ml 1 ml 1 ml 1 ml 0.1 ml 0.1 ml 0.1 ml MPN Kisaran Air aqua - - - -Airmasak - - - -Air zam2 Air sumur  Air tanah Air pam Air keran Air kosan 3 4 5 6 7 8 b. Uji Penguat

Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

Tidak terbentuk warna hijau metalik 

Tidak terbentuk warna hijau metalik 

Tidak terbentuk warna hijau metalik 

Kelompok VI Kelompok VII Kelompok VIII

Terbentuk warna hijau metalik  yang sangat jelas

Terbentuk warna hijau metalik  namun tidak begitu jelas

Tidak terbentuk warna hijau metalik 

(3)

Kelompok VI Kelompok VII

Gram negatif, bentuk basil pendek dan dinding sel berwarna pink 

( Positif E-coli )

Gram positif, bentuk basil pendek, dinding sel berwarna ungu ( negatif E-coli / bukan E-coli )

PEMBAHASAN

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran   pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik 

lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya   pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran

dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi  bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah,   Esherichia coli dan Entereobacter 

aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

Terdapatnya bakteri coliform dalam air dapat menjadi indikasi kemungkinan besar  adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan;

a) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan;  jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi,

 b  ) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya t inggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar,

c) Bila dalam air tersebut ditemukan  E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi  penggunaan domestik,

(4)

d) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan  E. coli dalam air tersebut.

Penting untuk kita mengetahui adanya bakteri coliform atau tidak, yaitu bila terjadi  perubahan warna jadi kuning/orange dan terdapat gas pada tabung durham maka pada sampel tersebut terdapat bakteri golongan coliform. Bila belum mengalami perubahan warna maka air  dieramkan lagi 48 jam, jika dalam 48 jam tidak ada perubahan warna maka air tersebut tidak  mengandung bakteri coliform. Untuk mengetahui jumlah sel bakteri golongan coliform yang terdapat dalam sampel air, dilakukan metoda Jumlah Perkiraan Terdekat atau Most Probable Number, untuk  menentukan apakah air yang digunakan masih sesuai peruntukannya sebagai air minum atau tidak.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan terhadap 8 sampel yang di uji (air merek  aqua, air masak, air zam-zam, air sumur, air tanah, air pam, air keran, air kosan), terdapat tiga tahap pengujian yang dilakukan yaitu :

a. Uji Praduga

Media pada tabung adalah   Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double Stegth) yang memiliki komposisi Beef extract  (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10 gr) dan Bromthymol Blue (0,2 %) per  liternya. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml dimasukkan pada media LBSS ( Lactose Broth Single Stegth) yang berkomposisi sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr.

1. Tanda positif pada tabel hasil pengamatan menunjukkan adanya bakteri coliform dalam sample air yang diuji. Indikator yang digunakan dalam melakukan pengamatan ini adalah dengan melihat perubahan warna yaitu menjadi kuning, ada gelembung dalam tabung durham dan gas pada tabung reaksi, hal ini terjadi karena mikroba (bakteri Coliform) yang tumbuh mampu memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas. Gelembung gas menunjukan adanya metabolisme pada bakteri tersebut. Berdasarkan tabel hasil pengamatan hanya sampel 3,4 6, dan 8 yang positif pada waktu inkubasi 24 jam sedangkan sampel 5 ( air tanah ) dan 7 (air keran) terbentuk gas pada inkubasi 48 jam sehingga di sebut meragukan.

2. Tanda negatif (-) pada tabel menunjukkan tidak terdapatnya gelembung dalam tabung durham dan gas pada tabung reaksi, hal ini menunjukkan tidak terdapat aktivitas mikroba (bakteri Coliform) dalam tabung kultur. Hasil negatif terdapat pada sampel 1 dan 2. 3. Nilai MPN ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi. Untuk inkubasi 24 jam

(5)

4. Hasil sample air pada tabung yang positif ( sampel 3, 4, 6 dan 8 ) dan yang meragukan ( sampel 5 dan 7) kemudian dilakukan uji lanjut, yaitu uji penguat.

b. Uji Penguat

Pada uji ini digunakan medium EMB yang komposisinya terdiri dari Pepton 10 gram, 5 gram lactose, 2 gram  K 2HPO 4 , 13.5 gram agar, 0.4 gram eosin Y, 0.065 Methylene blue. EMB

(Eosin-Methylen Blue) merupakan media selektif untuk isolasi dan diferensial bakteri enterik, karena kandungan eosin akan menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif, sedangkan Methylen Blue sebagai indikator fermentasi laktosa dan sukrosa yang ditunjukkan oleh adanya  perubahan warna Hasil dari isolasi pada media EMB tampak adanya koloni berbentuk bulat,

sirkuler dan halus berwarna hijau metalic sheen yaitu pada sampel 6 ( Air pam) dan sampel 7 (air  keran) . Fermentasi laktosa dan sukrosa membentuk koloni berwarna gelap. Presipitat gelap ini mungkin MB-eosionate yang dipresipitasi sebagai akibat pH rendah yang berada di sekitar  koloni yang memfermentasi laktosa atau sukrosa. Sedangkan pada 4 petri lainnya tidak terjadi warna hijau metalik hal ini menunjukan pada ke empat sampel air tersebut tidak ditemukannya  E.coli. Untuk lebih meyakinkan adanya keberadaan  E.coli pada sampel tersebut maka perlulah

dilakuka uji selanjutnya yaitu uji Penyempurna.

c. Uji Penyempurna

Uji ini dilakukan untuk memperkuat dugaan bahwa pada sampel air 6 dan 7 terdapat  bakteri E.coli. Pada uji ini dilakukan dua pengujian yaitu dengan menggunakan LB dan tabung durham sedangkan yang kedua dengan menanam bakteri tersebut pada NA agar miring sehingga setelah inkubasi selama 24 jam dapat diamati di bawah mikroskop dengan terlebih dahulu melakukan pewarnaan gram. LB digunakan untuk menguji kembali terbentuknya gas pada tabung durham sebagai hasil fermentasi lactose oleh E.coli dan berdasarkan hasil percobaan pada kedua tabung reaksi terbentuk gelembung gas. Namun pada pengamatan mikroskop, sampel nomor 6 ( air pam ) teridentifikasi adanya bakteri gram negatif yang ditandai dengan warna pink    pada dinding selnya, dan bentuknya berupa basil pendek. Berdasarkan identifikasi tersebut  berarti pada sampel 6 terdapat E.coli. Lain halnya dengan sampel 7 (air keran), hasil pengamatan

di bawah mikroskop mengidentifikasikan bakteri yang ada adalah bakteri gram positif yang ditandai dengan warna ungu pada dinding sel yang terwarnai dengan bentuknya berupa basil  pendek. Berdasarkan identifikasi tersebut berarti pada sampel 7 tidak terdapat E.coli.

(6)

KESIMPULAN .

 Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35oC

 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengidentifikasian bakteri E.coli adalah sebagai  berikut :

a.Media cair Lactosa Broth yang digunakan untuk media penanaman bakteri karena memiliki molekul gula yang lebih sederhana sehingga mudah difermentasi oleh  bakteri.

b. Tabung durham pada tabung reaksi yang digunakan untuk   mengidentifikasi adanya metabolism bakteri coliform dimana udara pada tabung durham yang merupakan hasil dari fermentasi dari laktosa.

c.Media EMBA yang digunakan untuk dapat digunakan untuk penanaman bakteri.

 Pengidentifikasian bakteri   E. coli tersebut dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari pembiakan bakteri pada lactose broth, penanaman pada EMBA, yang kemudian dilanjutkan dengan pengecatan gram. Sampel akan dikatakan mengandung  bakteri E. coli apabila menunjukkan warna hijau metalik.

 Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.

DAFTAR PUSTAKA

Sujaya, I Nengah.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi.Denpasar:Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Surabaya: Djambatan Pelczar, Michael. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press

Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Malang: Universitas Negeri Malang.

(7)

Imron, Tamyis Ali.(2008). Pengukuran Coliform Fecal Dengan MPN (PDF).

Dewanti,Ratih dan Hariyadi.(t.t).http//wordpress.com. Bakteri Indikator Sanitasi dan  Keamanan Air Minum.

Jawaban Pertanyaan.

1. Salmonella thyposa memiliki kemampuan untuk menghasilkan H2S, tumbuh pada sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, dan tidak membentuk indol motil, selain itu Salmonella tidak dapat memfermentasi laktosa sehingga tidak dapat membentuk gas pada tabung durham itulah sebabnya metode MPN tidak dapat langsung diterpakan pada Salmonella thyposa. (teknik penghitungan MPN berdasarkan keberadaan tabung durham pada tabung durham ).

2. Hasil meragukan adalah hasil dimana gas pada tabung durham terbentuk setelah inkubasi selama 48 jam sedangkan pada inkubasi 24 jam belum terbentuk gas. Diikut sertakannya hasil ini pada uji penguat karena masih ada kemungkinan bahwa gas yang terbentuk  merupakan hasil fermentasi lactose oleh E.coli maka untuk memperkuat dugaan harus diikut sertakan pada uji selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

‘Oh, get on with it,’ McCavity said, looking warily from the Doctor to Sally and back again.. ‘Jimm,’ the Doctor was saying, still holding his hand, ‘you know what to do

Dengan ini kami sampaikan, bahwa dalam rangka penyelesaian Tugas Mata Kuliah ..., kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengijinkan mahasiswa tersebut dibawah ini :.

faktur penjualan dan surat jalan dengan mencocokkan dari buku penjualan secara detail untuk bulan Desember 2007 (lihat skedul TOC1) Pemeriksaan dilakukan dengan

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Indonesia pada triwulan I tahun 2016 perlahan tumbuh sebesar 0,76 persen dari triwulan IV tahun 2015, sementara

lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan yang menggunakan metode ceramah [5] dan penelitian lain juga meyebutkan bahwa metode

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham perusahaan yang mencakup Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk