• Tidak ada hasil yang ditemukan

fraktur cranium.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "fraktur cranium.doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

II.. DDeeffiinniissii

Fraktur cranium yaitu rusaknya kontinuitas tulang tengkorak yang disebabkan Fraktur cranium yaitu rusaknya kontinuitas tulang tengkorak yang disebabkan oleh trauma. Ini

oleh trauma. Ini dapat terjadi dengan atau dapat terjadi dengan atau tanpa adanya kerusakan otak. Adanyatanpa adanya kerusakan otak. Adanya fraktur tulang tengkorak (cranium) biasanya dapat menimbulkan dampak tekanan fraktur tulang tengkorak (cranium) biasanya dapat menimbulkan dampak tekanan yang kuat. (Brunner & Suddarth !""#)

yang kuat. (Brunner & Suddarth !""#) Fra

Fraktuktur r cracraniunium m yaiyaitu tu patpatahnyahnya a tultulang ang tentengkogkorak rak dan dan biabiasansanya ya terterjadjadi i akiakibatbat  benturan

 benturan langsung. Sualangsung. Suatu tu fraktur menunjukkan fraktur menunjukkan adanya adanya sejumlah besar sejumlah besar gaya gaya yangyang terjadi pada kepala dan kemungkinan besar menyebabkan kerusakan pada bagian terjadi pada kepala dan kemungkinan besar menyebabkan kerusakan pada bagian dal

dalam am dardari i isisi i cracraniunium. m. FraFraktuktur r tultulang ang tentengkorgkorak ak dapadapat t terterjadjadi i tantanpa pa disdisertertaiai kerusakan neurologis (Sjamsuhidayat & $ong #%%).

kerusakan neurologis (Sjamsuhidayat & $ong #%%). IIII.. PPaattooffiissiioollooggii

Fraktur tengkorak adalah rusaknya kontinuitas tulang tengkorak disebabkan oleh Fraktur tengkorak adalah rusaknya kontinuitas tulang tengkorak disebabkan oleh traum

trauma. a. 'eski'eskipun pun tengkotengkorak rak sangat sulit retak sangat sulit retak dan dan membememberikan perlindunrikan perlindungangan y

yanang g ssanangagat t babaik ik ununttuk uk ototakak  ttraraumuma a yyanang g paparrah ah atatau au pupukukulalan n dadapapatt mengakibatkan fraktur tengkorak. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan mengakibatkan fraktur tengkorak. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak. Adany

otak. Adanya a fraktfraktur ur tengkortengkorak ak biasabiasanya nya dapat menimbuldapat menimbulkan kan dampak tekanandampak tekanan yan

yang g kuatkuat. . FraFraktuktur r tentengkorgkorak ak dikdiklaslasifiifikaskasikan ikan terterbukbukatatertertutuutup. p. BilBila a frafraktuktur r  terbuka maka dura rusak dan fraktur tertutup dura tidak rusak. Fraktur kubah terbuka maka dura rusak dan fraktur tertutup dura tidak rusak. Fraktur kubah kra

kranianial l menmenyebyebabkaabkan n bengbengkak kak pada pada seksekitaitar r frafraktuktur r dan dan karkarena ena alaalasan san kurkurangang akurat tidak dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar  fraktur dasar  akurat tidak dapat ditetapkan tanpa pemeriksaan dengan sinar  fraktur dasar  tengkorak cenderung melintasi sinus paranasal pada tulang frontal atau lokasi tengkorak cenderung melintasi sinus paranasal pada tulang frontal atau lokasi ten

tengah gah teltelinginga a di di tultulang ang temtemporaporal l juga juga sersering ing menmenimbimbulkulkan an hemhemorrorragi agi dardarii hidung faring atau telinga dan darah terlihat di ba*ah konjungti+a. Fraktur dasar  hidung faring atau telinga dan darah terlihat di ba*ah konjungti+a. Fraktur dasar  ten

tengkorgkorak ak dicdicuriurigai gai ketketika ika ,SS ,SS kelkeluar uar dardari i teltelinginga a dan dan hidhidung. ung. -at-atah ah tultulangang tengkorak bisa melukai arteri dan +ena yang kemudian berdarah ke dalam ruang tengkorak bisa melukai arteri dan +ena yang kemudian berdarah ke dalam ruang di sekitar jaringan otak. -atah tulang terutama pada bagian belakang dan ba*ah di sekitar jaringan otak. -atah tulang terutama pada bagian belakang dan ba*ah (dasar) dari tengkorak bisa merobek meninges lapisan jaringan yang menutupi (dasar) dari tengkorak bisa merobek meninges lapisan jaringan yang menutupi ot

otakak. . BaBaktktereri i dadapapat t mamasusuk k ke ke tetengngkokorarak k memelalalului i papatatah h tutulalang ng tetersrsebebutut menyebabkan infeksi dan kerusakan otak parah. adang/kadang potongan tulang menyebabkan infeksi dan kerusakan otak parah. adang/kadang potongan tulang tengkoraknya retak tekan ke dalam dan merusak otak. $enis patah tulang fraktur  tengkoraknya retak tekan ke dalam dan merusak otak. $enis patah tulang fraktur  disebut depresi. -atah tulang tengkorak depresi mungkin mengekspos otak ke disebut depresi. -atah tulang tengkorak depresi mungkin mengekspos otak ke

(2)

lingkungan dan bahan asing menyebabkan infeksi atau pembentukan abses (pengumpulan nanah) di dalam otak.

III. Klasifikasi

Fraktur tulang tengkorak dapat di klasifikasikan antara lain 0

a. Fraktur sederhana (simple) merupakan suatu fraktur linear pada tulang tengkorak   b. Fraktur depresi (depressed) terjadi apabila fragmen tulang tertekan ke bagian lebih

dalam dari tulang tengkorak 

c. Fraktur campuran (compound) bila terdapat hubungan langsung dengan lingkungan luar. 1apat disebabkan oleh laserasi pada fraktur atau suatu fraktur basis cranii yang  biasanya melalui sinus/sinus.

Fraktur cranium regio temporal terjadi pada 2 3 dari seluruh kasus fraktur basis cranii. Adapun tiga subtipe dari fraktur cranium regio temporal (4asjad , !""5) antara lain 0 a) 6ipe longitudinal terjadi pada regio temporoparietal dan melibatkan pars skuamosa

os temporal atap dari canalis auditorius eksterna dan segmen timpani. Fraktur/ fraktur ini dapat berjalan ke anterior dan ke posterior hingga cochlea dan labyrinthine capsule berakhir di fossa media dekat foramen spinosum atau pada tulang mastoid secara berurut.

 b) 6ipe tran+ersal mulai dari foramen magnum dan meluas ke cochlea dan labyrinth  berakhir di fossa media.

c) 6ipe campuran merupakan gabungan dari tipe fraktur longitudinal dan tipe tran+ersal.

IV. Manifestasi Klinis

• 7uka di kulit kepala (abrasi kontusi laserasi atau a+ulsi) yang bisa

menyebabkan pendarahan profusi karena kulit kepala mengandung banyak   pembuluh darah sehingga meyebabkan syok hipo+olemik jika darah yang hilang

cukup banyak.

• 6anda cedera otak0 agitasi dan iritabilitas hilang kesadaran perubahan pola

respiratori reflek tendon dalam (deep tendon refle8 9 164) abnormal dan  perubahan respon pupil dan motorik.

• Sakit kepala setempat dan persisten

• :emoragi atau hematoma subdural epidural atau intraserebral jika fragmen

(3)

menyebabkan hemiparesis pupil tidak sama pusing sa*an muntah proyektil denyut nadi dan tingkat respiratorik menurun dan ketidakresponsifan progresif.

• ebutaan jika pasien mengalami fraktur sfenoidal yang merusak saraf optic • etulian unilateral atau paralisis fasial jika pasien mengalami fraktur temporal. • -embengkakan jaringan lunak di dekat terjadinya fraktur kubah sehingga

membuatnya sulit dideteksi tanda computed tomography (,6) scan.

• -ada fraktur basilar0 hemoragi dari hidung faring atau telinga darah diba*ah

kulit periorbital (;racoon eyes<) dan diba*ah konjungti+a= dan battle sign (ekimosis sepramastoid) kadang/kadang disertai pendarahan di belakang gendang telinga= cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid/,SF) atau bahkan  jaringan otak bocor dari hidung atau telinga.

• >fek residual yang bisa muncul0 gangguan sa*an (epilepsy) hidrosefalus dan

sindrom otak organik.

• -ada anak/anak0 sakit kepala pusing mudah letih neurosis dan gangguan

 perilaku.

• -ada pasien lansia0 tekanan intracranial (intracranial pressure/I,-) yang tidak 

menunjukkan tanda sampai mencapai tingkat yang sangat tinggi akibat atrofi otak  kortikal sehingga membuat lebih banyak ruang untuk pembengkakan otak  diba*ah cranium.

V. Pemeriksaan Penunjang

• ,6 Scan bias diperlukan untuk menentukan lokasi fraktur (terutama pada fraktur 

kubah yang tidak bisa dilihat maupun diraba)

• -emeriksaan neurologis dilakukan untuk memeriksa fungsi cerebral (staus mental

orientasi *aktu tempat dan orang) tingkat kesadaran respon pupil fungsi motoric.

• Strip reagens digunakan untuk menguji cairan nasal atau telinga yang mengalir 

untuk melihat adakah ,erebro Spinal Fluid (,SF). Strip akan berubah *arna menjadi biru jika ,SF tetapi strip tidak akan berubah *arna jika hanya ada darah. Akan tetapi pita juga akan ber*arna menjadi biru jika pasien mengalami hiperglikemia.

• ,6 scan dan magnetic resonance imaging melihathemoragi intracranial dari

 pembuluh darah yang mengalami rupture dan pembengkakan untuk mengkaji kerusakan otak.

(4)

• >>? untuk mengetahui pergeseran susunan garis tengah otak 

• 4ontgen tengkorak untuk mengetahui perubahan struktur tengkorak.

• Angiografi serebral untuk mengetahui hematoma serebral kelainan sirkulasi

serebral (seperti pergeseran otak akibat edema pendarahan dan trauma).

• Sinar  untuk menentukan adanya fraktur tengkorak. • -66 dan A-66

-artial 6romboplastin 6ime (-66) dan Acti+ated -artial 6hromboplastine 6ime (A-66) pemeriksaan yang sering digunakan untuk e+aluasi terapi penggunaan heparin serta sebagai pemeriksaan penyaring a*al untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan system koagulasi.

-erbedaan prinsip keduanya adalah jika indicator standar yang digunakan berasal dari jaringan alamiah maka disebut dengan -66 namun jika indicator standar  yang digunakan adalah hasil sintesis pabrik maka disebut A-66.

VI. Tatalaksana

-enanganan fraktur cranium dimulai sejak di tempat kejadian secara cepat tepat dan aman. -endekatan @tunggu dulu pada penderita fraktur kranium sangat berbahaya karena diagnosis dan penanganan yang cepat sangatlah penting.

a. Primary Survey (ABCD!

Adalah penilaian utama terhadap pasien dilakukan dengan cepat bila ditemukan hal yang membahayakan nya*a pasien langsung dilakukan tindakan resusitasi. -enanganan atau -ertolongan pertama dari penderita dengan fraktur cranium mengikuti standart yang telah ditetapkan dalam A67S (Ad+anced 6rauma 7ife Support) yang meliputi

• Perta"ankan A (air#ay!

-ada pemeriksaan air*ay usahakan jalan nafas stabil. 1engarkan suara yang di ke luar ka n pasien ada obstruksi air*ay atau tidak. $ika pasien tidak sadar  lihat ada s u m b a t a n a i r * a y a t a u t i d a k d a n s u a r a / s u a r a n a f a s s e r t a hembusan nafas pasien. -emeriksaan jalan napas pasien dilakukan dengan cara kepala dimiringkan buka mulut bersihkan muntahkan darah adanya benda asing. -erhatikan tulang leher Immobilisasi ,egah gerakan hiperekstensi hiperfleksi ataupun rotasi.

• Perta"ankan B (Breat"ing!

1apat segera dinilai dengan cara menentukan apakah pasien bernafas spontantidak kemudain pasang oksimeter nadi untuk menjaga saturasi !

(5)

minimum %23. $ika tidak usahakan untuk dilakukan intubasi dan support  pernafasan dengan memberikan masker ! sesuai indikasi. Setelah jalan nafas  bebas sedapat mungkin pernafasannya diperhatikan frek*ensi normalnya antara #C 9 !"menit kemudian lakukan monitor terhadap gas darah dan pertahankan -, ! antara !D 9 52 mm:g .

• Perta"ankan C (Cir$ulation!

-ada pemeriksaan sistem sirkulasi ukur dan catat frekuensi denyut jantung dan tekanan darah jika diperlukan pasang >?. Apabila denyut nadijantung tidak  teraba lakukan resusitasi jantung emudian tentukan perdarahan dan kenali tanda/tanda siaonosis. Easpada terjadinya shock dan lakukan penanganan luka secara baik serta pasang infus dengan larutan 47.

• Disa%ility

-ada pemeriksaan disability pemeriksaan kesadaran memakai glasgo* coma scale (?,S). -enilaian neorologis untuk menilai apakah pasien sadar memeberi respon suara terhadap rangsang nyeri atau pasien tidak sadar. -eriksa kedua pupil  bentuk dan besarnya serta catat reaksi terhadap cahaya -eriksa adanya

hemipareseplegi -eriksa adanya reflek patologis kanan kiri

• &'osure.

6anggalkan pakaian pasien dan cari apakah ada luka atau trauma lain secara generalis. 6etapi jaga agar pasien tidak hipotermi.

%. SC)DA*+ S,*V+

Secondary sur+ey baru dilakukan setelah primary sur+ey selesai dan AB, sudah mulai stabil dan membaik. 1ilakukan secondary sur+ey dengan anamnesis dan  pemeriksaan fisik lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan tambahan seperti skull

(6)
(7)

DA-TA* P,STAKA

Anonym. !""%. Cedera Kepala. (7I>0 ***.scribd.comdoc!"52D5%,edera/epala , AS>S:! oktober !"##)

1 Fitrian. !"##. Ad+ance 6rauma 7ife Support. http0***.scribd.comdoc2GCCGC!A67S/ ad+ance/trauma/life/support.

1ochterman $oanne '. ?loria . Bulecheck. !""G. Nursing Interventions Classifications (NIC)  Fourth Edition. 'issouri0 'osby >lse+ier.

'oorhed Sue 'arion $honson 'eridean 7. 'ass dan >liHabeth S*anson. !""D. Nursing  Outcomes Classifications (NOC) Fourth Edition. 'issouri0 'osby >lse+ier.

 A1A International. !"#".  Diagnosis Keperaatan: Definisi dan Klasifi!asi "##$%"#&&. $akarta0 Buku edokteran >?,.

-rice Syl+ia A. !""2. 'atofisiologi Konsep Klinis 'roses%'roses 'ena!it $akarta0 >?,

Sjamsuhidajat & $ong E.1. #%%. *u!u +ar Ilmu *edah. >disi 4e+isi. $akarta0 -enerbit Buku edokteran >?,

SmelHer SuHanne. ,. !""#. *u!u +ar Keperaatan -edi!al *edah *runner . /uddarth Ed 0 1ol 2 $akarta0 >?,

Referensi

Dokumen terkait

RT dapat menjawab dengan benar hingga nomor 8, walaupun ada yang hanya ditunjuk saja oleh RT dan tidak menyebutkan nama dari bagian yang hilang tersebut.. Pada

Peralatan ini juga merupakan bagian dari sistem pengkondisian udara di Hotel Santika Premiere Semarang, dimana peralatan ini difungsikan untuk memastikan bahwa udara yang telah

Tujuan yang dijabarkan dalam bentuk hipotesis, metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan baik itu data atau informasi pada pelaksanaan sistem

Secara umum kegiatan yang dilakukan selama mempersiapkan SPT Tahunan badan di PT ABC adalah menginput data ke SPT Tahunan badan dalam bentuk Microsoft Excel, melakukan

&amp;. Mengupa1akan pela1anan medik dan asuhan keperawatan 1ang *aik,tepat, 2epat kepada pasien sesuai standar pela1anan medi2 dan asuhankeperawatan serta 3isi misi RSUD Kota

Penyelenggaraan pelayanan umum dapat tercapai jika koordinasi atau kerja sama yang dilakukan oleh pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi dan Satuan Lalu

Informasi ini sangat di- butuhkan oleh para guru, peneliti dan teknolog pembelajaran maupun ilmu- wan pembelajaran sebagai: (1) lan- dasan pijak pengembangan teori-teori

Faktor 4 terdiri dari daya tahan (durability), kesesuaian (conformance), estetika (asthetics) dan fitur (features). Hasil uji Component Plot in Rotated Space pada gambar