LAPORAN TUTORIAL LAPORAN TUTORIAL BLOK PEDIATRI BLOK PEDIATRI SKENARIO 2 SKENARIO 2
ANAKKU BATUK DAN SULIT BERNAPAS ANAKKU BATUK DAN SULIT BERNAPAS
KELOMPOK XIII KELOMPOK XIII ADAM
ADAM HAHAVIYAN VIYAN G0013G0013002002
C CHHEELLSSEEA A PPRREESSCCYYLLLLIIAA GG00001133006622 E ELLDDYYA A YYOOHHAANNIINNGGTTYYAASS GG00001133008844 F FEEBBRRI I DDWWI I NNIINNGGTTYYAASS GG000011330044 F
FIIKKRRI I DDIIAAN N DDIINNU U AA GG000011330066 G
GIISSKKA A WWIIDDYYA A DDEEPPHHIITTAA GG00001133110022 K
KHHAANNSS!!AARRII!!EENNNNIIA A MMAADDAANNY Y AAGGRRII GG00001133113300 M MEEGGA A EELLIISSA A HHAASSYYIIMM GG0000113311""22 N NAAIILLA A MMAA##EE$$DDHHA A DD GG0000113311%%00 R RIICCKKY Y IIRRVVAAN N AA GG00001133220000
TUTOR& I'()*+,-) A,.+*),)/ .*/ SA/ MK' TUTOR& I'()*+,-) A,.+*),)/ .*/ SA/ MK'
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SEBELAS MARET SURAKARTASURAKARTA 2016
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
SKENARIO 2 SKENARIO 2 A,+ B+- .+, S5)- A,+ B+- .+, S5)- B*,++'B*,++' K+'' I K+'' IAndi berumur 2,8 tahun. Ibunya membawa berobat ke Puskesmas karena Andi berumur 2,8 tahun. Ibunya membawa berobat ke Puskesmas karena batuk piek seama ! hari. Seteah memeriksa, petu"as kesehatan menemukan nadi batuk piek seama ! hari. Seteah memeriksa, petu"as kesehatan menemukan nadi
# $$%&'menit, perna(asan ) *2&'menit, suhu ) *8,+
# $$%&'menit, perna(asan ) *2&'menit, suhu ) *8,+oo . -okter kemudian . -okter kemudian
memberikan obat. memberikan obat. K+'' II
K+'' II
Seoran" anak perempuan berusia * tahun dibawa oeh ibunya ke Seoran" anak perempuan berusia * tahun dibawa oeh ibunya ke puskesmas karena batuk seak 2 hari yan" au, berdahak pu
puskesmas karena batuk seak 2 hari yan" au, berdahak putih. Keuhan disertaitih. Keuhan disertai demam /01. -emam naik turun.
demam /01. -emam naik turun.
Pada pemeriksaan (isik nadi # $22&'menit, perna(asan ) 2&'menit, suhu ) Pada pemeriksaan (isik nadi # $22&'menit, perna(asan ) 2&'menit, suhu ) *8,2
*8,2oo . Saat ini anak tampak suit berna(as dan emah. 3erdapat retraksi dindin" . Saat ini anak tampak suit berna(as dan emah. 3erdapat retraksi dindin"
dada. dada.
-okter kemudian meakukan tindakan dan meruuk pasien ke rumah sakit -okter kemudian meakukan tindakan dan meruuk pasien ke rumah sakit untuk mendapat penan"anan dari dokter spesiais anak.
BAB II
BAB II
DISKUSI DAN TIN#AUAN PUSTAKA
DISKUSI DAN TIN#AUAN PUSTAKA
A
A LL+,+,77++ I I# Kari(ikasi istiah# Kari(ikasi istiah B
B LL+,+,77++ I III# 4enentukan atau mende(inisikan permasaahan# 4enentukan atau mende(inisikan permasaahan Permasaahan pada skenario ini, seba"ai berikut#
Permasaahan pada skenario ini, seba"ai berikut# C
C L+,7+L+,7+IIIIII # Anaisis masaah # Anaisis masaah $.
$. IntInterperpretaretasi pemsi pemerikeriksaan (saan (isik pisik pada kaada kasus $ dasus $ dan 2n 2 +
+ F*F*,') ,') P*,P*,++'++'+, +, 9R'9R')*+)*+-:*; -:*; R+-R+-<< Adapun
Adapun kriteria kriteria norma norma (rekuensi (rekuensi pernapasan pernapasan pada pada neonatus neonatus dan dan anak anak menurut usia seba"ai berikut /56O, 2%%71#
menurut usia seba"ai berikut /56O, 2%%71#
$ $ ttaahhuunn # # **% % 9 9 !!% % kkaaii''mmeenniitt 2
2 9 9 ttahahuunn # 2# 2% 9 % 9 **% % kkaaii''mmeennitit 9
9 $2 $2 tatahuhunn # $# $ : 2 : 2% k% kaai'i'memeninitt ; $
; $2 t2 taahhuunn # $# $2 9 2 9 $$+ + kkaaii''mmeenniitt Namun,
Namun, apabia apabia anak anak datan" datan" den"an den"an (rekuensi (rekuensi pernapasan pernapasan di di atas atas niainiai norm
norma a tidak dapat tidak dapat se<ara an"sun" didia"nse<ara an"sun" didia"nosis takipneu, dimana osis takipneu, dimana kriterikriteriaa na(as <epat /takipneu1 menurut usia seba"ai berikut /56O, 2%%71#
na(as <epat /takipneu1 menurut usia seba"ai berikut /56O, 2%%71#
2 2 bbuuaann # # ; ; ++% % kkaaii''mmeenniitt 2 9
2 9 $2 $2 bubuaann # ; # ; % % kakaii'm'menenitit $
$ 9 9 ttahahuunn # # ; ; !!% % kkaaii''mmeenniitt ;
; ttaahhuunn # # ; ; **% % kkaaii''mmeenniitt
Kesuitan bernapas adaah adanya tanda dan "eaa men"enai poa Kesuitan bernapas adaah adanya tanda dan "eaa men"enai poa pernapasan yan" tidak norma seperti
pernapasan yan" tidak norma seperti flaring flaring , takipnea, retraksi dindin", takipnea, retraksi dindin" dada, stridor,
dada, stridor, grunting grunting , dyspnea dan, dyspnea dan wheezing wheezing . Pada. Pada compliancecompliance paru yan" paru yan" menurun seperti pneumonia dan udem pumo, pernapasan akan <epat dan menurun seperti pneumonia dan udem pumo, pernapasan akan <epat dan dan"ka. Pada keainan obstrukti(, pernapasan daam namun ebih ambat. dan"ka. Pada keainan obstrukti(, pernapasan daam namun ebih ambat. Pernapasan daam dan ambat tanpa ada tanda respiratorik ainnya dapat Pernapasan daam dan ambat tanpa ada tanda respiratorik ainnya dapat men"indikasikan adanya penyebab non respiratorik seperti respon
men"indikasikan adanya penyebab non respiratorik seperti respon
terhadap asidosis metaboik, atau adanya stimuasi pada pusat pernapasan terhadap asidosis metaboik, atau adanya stimuasi pada pusat pernapasan seperti ense(aitis dan stimuan sistem sara( pusat /Kie"man, 2%$$1. seperti ense(aitis dan stimuan sistem sara( pusat /Kie"man, 2%$$1.
= D,;- N+.) 9H+*- R+-<
Pada bayi dan anak, ada atau tidaknya denyut nadi utama yan" kuat serin" merupakan tanda ber"una untuk meihat ada tidaknya syok dibandin"kan men"ukur tekanan darah. Niai norma denyut nadi pada anak menurut usia, yaitu#
% 9 * buan # 8 9 2%% kai'menit * buan 9 2 tahun # $%% 9 $7% kai'menit 2 9 $% tahun # +% 9 $!% kai'menit
Pada anak yan" sedan" tidur denyut nadi norma $%= ebih ambat /56O, 2%%71
> T+,+, D+*+
3ekanan darah norma pada anak menurut usia antara ain /56O, 2%%71#
% 9 $ tahun # ; +% mm6" $ 9 * tahun # ; >% mm6" * 9 + tahun # ; > mm6" . S T=
4enurut ?uku Panduan 4anaemen ?aita Sakit 3erpadu /2%%81, anak dikatakan demam ika suhu tubuhnya @ *>,o
2. Pato(isioo"i batuk berdahak putih
Sputum merupakan mu<us yan" dian"kut menuu (arin" oeh "erakan siia, pembentukn mu<us yan" berebih menandakan adanya "an""uan (isik
,kimia maupun in(eksi pada membarm mukosa sauran perna(asan $. Kunin" #in(eksi
2. 6iau #penimbunan nanah /bronkiestaksis1 *. 4erah muda # edema paru akut
!. Sputum berendir ekat warna abu:abu putih # bron<hitis kronis ,in(eksi irus
. ?erbau busuk # abses paru *. 6ubun"an keuhan den"an usia
In(eksi respiratori akut /IRA1 merupakan penyebab terpentin" morbiditas dan mortaitas pada anak. Ban" dimaksud in(eksi respiratori adaah muai dari in(eksi respiratori atas dan adneksanya hin""a parenkim paru.
Pen"ertian akut adaah in(eksi yan" beran"sun" hin""a $! hari. In(eksi respiratori atas adaah in(eksi primer respiratori di atas arin", sedan"kan in(eksi arin" ke bawah disebut in(eksi respiratori bawah. In(eksi
respiratori atas terdiri dari rhinitis, (arin"itis, tonsiitis, rinosinusitis dan otitis media. Sedan"kan in(eksi respiratori bawah terdiri atas epi"otitis, <roup /arin"otrakeobronkitis1, bronkitis, bronkioitis dan pneumonia. Seba"ian besar IRA biasanya terbatas pada IRA atas saa, tapi sekitar = meibatkan arin" dan respiratori bawah berikutnya, sehin""a berpotensi menadi serius.
In(eksi respiratori akut pain" serin" teradi pada anak. Kasus IRA merupakan %= dari seuruh penyakit pada anak berusia di bawah tahun dan *%= pada anak berusia :$2 tahun. 5aaupun seba"ian besar terbatas pada sauran respiratori atas, tetapi sekitar = u"a meibatkan respiratori bawah, terutama pneumonia. Anak berusia $:+ tahun dapat men"aami
episode IRA sebanyak >:7 kai per tahun, tapi biasanya rin"an. Pun<ak insidensi biasanya teradi pada usia 2:* tahun. /Raharoe et a, 2%%81
Sedan"kan berdasarkan statisti< pada kehidupan awa bayi /%:$ tahun1 preaensi pneumonia tin""i dan semakin menurun den"an
menin"katnya usia bayi. Semakin tin""i usia bayi preaensi pneumonia menurun sedan"kan ISPA menin"kat. 6a ini bisa disebabkan beberapa ha seperti kondisi imun yan" beum sempurna dan (aktor anatomi sauran pernapasan pada bayi.
D L+,7+ IV# 4en"inentarisasi permasaahan se<ara sistematis dan pernyataan sementara men"enai permasaahan pada an"kah III.
E L+,7+ V # 4erumuskan sasaran pembeaaran.
F L+,7+ VII # 4eakukan sintesis dan pen"uian in(ormasi yan" teah terkumpu.
K+'' 1
1 P+-:)'):5:7) .+, #,)' =+- A P+-:)'):5:7) B+-
Re(eks batuk terdiri dari komponen utama) yaitu reseptor batuk, serabut sara( a(eren, pusat batuk, susunan sara( e(eren dan
e(ektor. ?atuk bermua dari suatu ran"san" pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut sara( non miein haus yan" teretak baik di daam maupun di uar ron""a toraks. Ban" teretak di daam ron""a toraks antara ain terdapat di arin", trakea, bronkus dan di peura. Cumah reseptor akan semakin berkuran" pada <aban":<aban" bronkus yan" ke<i, dan seumah besar reseptor didapat di arin", trakea, karina dan daerah per<aban"an bronkus. Reseptor bahkan u"a ditemui di sauran tein"a, ambun", hius, sinus paranasais, perikardia dan dia(ra"ma.
Serabut a(eren terpentin" ada pada <aban" nerus a"us, yan" men"airkan ran"san" dari arin", trakea, bronkus, peura, ambun" dan u"a ran"san" dari tein"a meaui <aban" Arnod dari n. Da"us. Nerus tri"eminus menyaurkan ran"san" dari sinus paranasais,
nerus "oso(arin"eus menyaurkan ran"san" dari (arin" dan nerus (renikus menyaurkan ran"san" dari perikardium dan dia(ra"ma.
Serabut a(eren membawa ran"san" ini ke pusat batuk yan" teretak di medua obon"ata, di dekat pusat pemapasan dan pusat muntah. Kemudian dari sini oeh serabut:serabut e(eren n. Da"us, n. renikus, n. Interkosta dan umbar, n. 3ri"eminus, n. asiais, n. 6ipo"osus dan ain:ain menuu ke e(ektor. E(ektor ini terdiri dari
otot:otot arin", trakea, bronkus, dia(ra"ma, otot:otot interkosta dan ain:ain. -i daerah e(ektor iniah mekanisme batuk kemudian teradi.
Re(ek batuk mun<u karena adanya mekanisme yan" berurutan dari komponen re(ek batuk, adapun komponen re(ek batuk adaah reseptor, sara( a(eren, pusat batuk, sara( e(eran dan e(ektor. Reseptor batuk tersebar di arin"s, trakea, bronkus, tein"a, ambun", hidun",
sinus paranasa, (arin" dan perikardium serta dia(ra"ma. Sara( yan" berperan seba"ai a(eren yaitu n.a"us, tri"eminus dan (renikus. Pusat batuk tersebar merata di medua dekat den"an pusat perna(asan. Sara(
e(eran yaitu n.a"us, (renikus, interkosta, umbais, tri"eminus, (asia, hipo"osus, Sedan"kan yan" bertindak seba"ai e(ektor adaah otot arin", trakea, bronkus, dia(ra"ma, interkosta dan abdomina.
Adanya ran"san"an pada reseptor batuk /ekso"en dan endo"en1 akan diteruskan oeh sara( a(eren ke pusat batuk di medua. -ari pusat batuk, impus akan diteruskan oeh sara( e(eren ke e(ektor yaitu beberapa otot yan" berperan daam proses respiratorik.
Proses teradinya batuk # $1 Inspirasi
3eradi inspirasi daam untuk menin"katkan oume "as yan" terinhaasi. Semakin daam inspirasi semakin banyak "as yan" terhirup, tere"an" otot:otot napas dan semakin menin"kat tekanan positi( intratoraka.
21 Kompresi
3eradi penutupan "otis seteah udara terhirup pada (ase inspirasi. Penutupan "otis kira:kira beran"sun" seama %.2 detik. 3uuan penutupan "otis adaah untuk mempertahankan oume paru pada saat tekanan intratoraka besar. Pada keadaan ini teradi pemendekan otot ekspirasi den"an akibat kontraksi otot ekspirasi, sehin""a akan menin"katkan tekanan intratoraka dan u"a intra abdomen.
Pada (ase ini "otis dibuka, den"an terbukanya "otis dan adanya tekanan intratoraka dan intra abdomen yan" tin""i maka teradiah proses ekspirasi yan" <epat dan sin"kat /disebut u"a ekspusi(1. -erasnya airan udara yan" san"at kuat dan <epat maka teradiah pembersihan bahan: bahan yan" tidak diperukan seperti mukus d.
!1 Reaksasi
3eradi reaksasi dari otot:otot respiratorik. 5aktu reaksasi dapat teradi sin"kat ataupun ama ter"antun" ran"san"an pada reseptor batuk berikutnya.
?. Cenis 9 Cenis ?atuk
$1 ?erdasarkan produktiitasnya a. ?atuk produkti(
?atuk produkti( adaah batuk yan" men"hasikan dahak atau endir /sputum1 sehin""a ebih dikena den"an sebutan batuk berdahak. ?atuk produkti( memiiki <iri khas yaitu dada terasa penuh dan berbunyi. 4ereka yan" men"aami batuk produkti( umumnya men"aami kesuitan bernapas dan disertai pen"euaran dahak. ?atuk produkti( sebaiknya tidak diobati den"an obat penekan batuk karena endir akan semakin banyak terkumpu di paru:paru.
b. ?atuk tidak produkti(
?atuk tidak produkti( adaah batuk yan" tidak men"hasikan dahak /sputum1, yan" u"a disebut batuk kerin". ?atuk tidak produkti( serin" membuat ten""orokan terasa "ata sehin""a menyebabkan suara menadi serak atau hian". ?atuk ini serin" dipi<u oeh kemasukan partike makanan, bahan iritan, asap rokok /baik oeh perokok akti( maupun pasi(1, dan perubahan temperatur. ?atuk ini dapat merupakan "eaa sisa
dari in(eksi irus atau (u.
21 ?erdasarkan waktu beran"sun"nya a. ?atuk akut
?atuk akut adaah batuk yan" beran"sun" kuran" dari * min""u, serta teradi daam $ episode. ?atuk enis ini
umumnya disebabkan oeh (u dan aer"i. ?entuk batuk yan" serin" ditemui, merupakan enis batuk akut rin"an yan" disertai demam rin"an dan piek
b. ?atuk kronis
?atuk kronis adaah batuk yan" beran"sun" ebih dari * min""u atau teradi daam * episode seama * buan berturut: turut. ?atuk enis ini biasanya disebabkan oeh bron<hitis, asma, dan tuberkoosis.
*1 Cenis batuk pada anak:anak a. ?atuk men""on""on"
?atuk seperti menyaak /men""on""on"1 umumnya disebabkan oeh in(amasi atau pemben"kakan pada sauran napas atas. Kebanyakan batuk ini disebabkan oeh croup, yakni in(amasi pada arin" /pan"ka ten""orok1 dan trakea /batan" ten""orok1. Croup dapat disebabkan oeh aer"i, perubahan suhu pada maam hari dan in(eksi sauran napas atas. Anak dibawah * tahun <enderun" terseran" croup karena batan" ten""oroknya sempit.
b. Pertusis'batuk rean
?atuk rean atau pertusis adaah in(eksi pada sauran napas, yan" teradi akibat bakteri bordetella pertusis. Penyakit ditandai oeh batuk yan" diakhiri den"an suara keras saat anak menarik napas. Feaa ainnya adaah hidun" berair, bersin, batuk dan sedikit demam. Penyakit ini biasanya menyeran" anak yan" berusia diantara * buan dan * tahun, batuk rean dapat men"an<am kehidupan ika tidak ditan"ani. 3erapi biasanya meiputi pemberian antibiotik dan <airan serta anak
dipaankan terhadap udara yan" diembapkan, untuk mempertahankan (un"si pernapasan.
<. ?atuk disertai napas berbunyi
?atuk disertai den"an napas berbunyi saat anak men"embuskan napas merupakan tanda sauran napas ba"ian bawah men"aami peradan"an'in(amasi. Pada anak yan"
masih ke<i, sauran ba"ian bawah terhaan" oeh benda asin" atau endir karena in(eksi pernapasan.
d. ?atuk di maam hari
?atuk ini kebanyakan bertambah buruk ketika maam hari karena penyumbatan daam hidun" dan sinus men"air disepanan" ten""orokan serta menyebabkan iritasi saat anak berbarin". Ini menimbukan masaah karena anak menadi suit
tidur. Asma u"a dapat memi<u batuk dimaam hari karena sauran napas <enderun" menadi sensiti( dan mudah teriritasi pada maam hari.
e. ?atuk di sian" hari
?atuk di sian" hari disebabkan aer"i, asma, kedin"inan, dan in(eksi pernapasan. Gdara din"in dan aktiitas yan" berat dapat memperparah batuk ini, tetapi biasanya akan mereda di maam hari ketika anak beristirahat. Peru dipastikan bahwa dirumah tidak ada (aktor pen<etus batuk seperti pen"harum ruan"an, binatan" peiharaan, dan asap terutama asap rokok. (. ?atuk disertai demam
Cika anak batuk disertai demam dan hidun" meer, kemun"kinan anak terseran" (u. Namun batuk disertai demam tin""i /*7o1 atau ebih mun"kin disebabkan oeh pneumonia,
terutama ika anak terihat esu dan bernapas tidak <epat. ?ia ini teradi, se"era bawa anak ke dokter.
". ?atuk disertai muntah
Gmumnya anak batuk karena dipi<u oeh re(e& penyumbatan. Anak yan" menderita batuk disertai (u atau asma dapat muntah ika terau banyak endir yan" men"air ke daam perut dan menimbukan rasa mua.
h. ?atuk menetap
?atuk yan" disebabkan (u dapat hian" daam semin""u. Asma, aer"i, atau in(eksi kronis di sinus atau sauran napas mun"kin penyebab pada batuk yan" menetap /persisten1. Cika batuk teradi seama semin""u, se"era hubun"i dokter.
Penataaksanaan batuk yan" pain" baik yan" pain" baik adaah pemberian obat spesi(ik terhadap etioo"inya. 3i"a bentuk penataaksanaan batuk adaah #
$. 3anpa pemberian obat
?atuk yan" tanpa "eaa akut dapat sembuh sendiri dan biasanya tidak peru obat. Gntuk men"uran"i batuk biasanya den"an <ara#
Serin" minum air putih, untuk membantu men"en<erkan dahak,
men"uran"i iritasi atau rasa "ata.
6indari paparan debu, minuman atau makanan yan"
meran"san" ten""orokan, dan udara maam yan" din"in
4en"hirup uap air panas, uap mento
Permen obat batuk atau permen pedas dapat menoon" pada
batuk yan" kerin" dan men""eitik 2. Pen"obatan spesi(ik
Pen"obatan ini diberikan terhadap penyebab timbunya batuk. Apabia penyebab batuk diketahui maka pen"obatan harus dituukan terhadap penyebab tersebut. -en"an eauasi dia"nosis yan" terpadu, pada hampir semua penderita dapat diketahui penyebab batuk kroniknya. Pen"obatan spesi(ik batuk ter"antun"
dari etioo"i atau mekanismenya. *. Pen"obatan simtomatik
-iberikan baik kepada penderita yan" tidak dapat ditentukan penyebab batuknya maupun kepada penderita yan" batuknya merupakan "an""uan, tidak ber(un"si baik dan potensia dapat menimbukan kompikasi.
Obat batuk biasa disebut den"an antitusi(. Obat batuk tersebut berdasarkan sasarannya terba"i menadi 2 yaitu#
$. Obat batuk sentra
Obat batuk sentra bertuuan untuk menekan ran"san"an batuk di pusat batuk /medua1. 3erba"i menadi Hat adikti( /kodein1 dan non adikti(
2. Obat batuk peri(er
Obat batuk ini bekera di uar dari system sara( pusat. Peri(er terba"i daam beberapa keompok yaitu ekspetoransia /ammonium korida, "uaioko, ipe<a dan minyak terban"1, mukoitika /asetikarbositein, mesna, bromheksin, dan ambrokso1, dan Hat:Hat pereda /oksoamin dan hiperpidin1.
#,)'?@,)' O=+- B+-
Cenis:enis obat batuk yan" terkait den"an batuk yan" berdahak dan tidak berdahak adaah mukoitik, ekspektoran dan antitusi(.
$. 4ukoitik
4ukoitik merupakan obat yan" bekera den"an <ara men"en<erkan sekret sauran perna(asan den"an aan meme<ah benan":benan" mukoprotein dan mukopoisakarida dari sputum /Estunin"tyas, 2%%81. A"en mukoitik ber(un"si den"an <ara men"ubah iskositas sputum meaui aksi kimia an"sun" pada ikatan komponen mukoprotein. A"en mukoitik yan" terdapat di pasaran adaah bromheksin, ambrokso, dan asetisistein
/Estunin"tyas, 2%%81.
a. ?romheksin
?romheksin merupakan deriat sintetik dari vasicine. Vasicine merupakan suatu Hat akti( dari Adhatoda asi<a. Obat ini diberikan kepada penderita bronkitis atau keainan sauran perna(asan yan" ain. Obat ini u"a di"unakan di unit "awat darurat se<ara oka di bronkus untuk memudahkan pen"euaran dahak pasien. 4enurut Estunin"tyas /2%%81 data men"enai e(ektiitas kinis obat ini san"at terbatas dan memerukan peneitian yan" ebih mendaam pada masa akan datan". E(ek sampin" dari obat ini ika diberikan se<ara ora adaah mua dan penin""ian transaminase serum. ?romheksin
hendakah di"unakan den"an hati:hati pada pasien tukak ambun". -osis ora ba"i dewasa seperti yan" dianurkan adaah ti"a kai, !:8 m" sehari. Obat ini rasanya pahit sekai.
b. Ambrokso
Ambrokso merupakan suatu metaboit bromheksin yan" memiiki mekanisme kera yan" sama den"an bromheksin. Ambrokso sedan" diteiti tentan" kemun"kinan man(aatnya pada keratokonun"tiitis sika dan seba"ai peran"san" produksi sur(aktan pada anak ahir prematur den"an sindrom perna(asan /Estunin"tyas, 2%%81.
<. Asetisistein
Asetisistein /acetylcycteine1 diberikan kepada penderita penyakit bronkopumonari kronis, pneumonia, (ibrosis kistik, obstruksi mukus, penyakit bronkopumonari akut, pena"aan sauran perna(asan dan kondisi ain yan" terkait den"an mukus yan" pekat seba"ai (aktor penyuit /Estunin"tyas, 2%%81. Ia diberikan se<ara semprotan /nebulization1 atau obat tetes hidun". Asetisistein menurunkan iskositas sekret paru pada pasien radan" paru. Kera utama dari asetisistein adaah meaui peme<ahan ikatan disu(ida. Reaksi ini menurunkan iskositasnya dan seterusnya memudahkan penyin"kiran sekret tersebut. Ia u"a bisa menurunkan iskositas sputum. E(ektiitas maksima terkait den"an p6 dan mempunyai aktiitas yan" pain" besar pada batas basa kira:kira den"an p6 > hin""a 7. Sputum akan menadi en<er daam waktu $ menit, dan e(ek maksima akan di<apai daam waktu hin""a $% menit seteah diinhaasi. Semasa trakeotomi, obat ini u"a diberikan se<ara an"sun" pada trakea. E(ek sampin" yan" mun"kin timbu berupa spasme bronkus, terutama pada pasien asma. Seain itu, terdapat u"a timbu mua, muntah, stomatitis,
piek, hemoptisis, dan terbentuknya sekret berebihan sehin""a peru disedot / suction1. 4aka, ika obat ini diberikan, hendakah disediakan aat penyedot endir na(as. ?iasanya, arutan yan" di"unakan adaah asetisistein $%= hin""a 2%=.
2. Ekspektoran
Ekspektoran merupakan obat yan" dapat meran"san" pen"euaran dahak dari sauran perna(asan /ekspektorasi1. Pen""unaan ekspektoran ini didasarkan pen"aaman empiris. 3idak ada data yan" membuktikan e(ektiitas ekspektoran den"an dosis yan" umum di"unakan. 4ekanisme keranya didu"a berdasarkan stimuasi mukosa ambun" dan seanutnya se<ara re(eks meran"san" sekresi keenar sauran perna(asan ewat nervus vagus, sehin""a menurunkan iskositas dan mempermudah pen"euaran dahak. Obat yan" termasuk "oon"an ini iaah
ammonium korida dan "iseri "uaiakoiat /Estunin"tyas, 2%%81.
a. Ammonium Korida
4enurut Estunin"tyas /2%%81 ammonium korida aran" di"unakan seba"ai terapi obat tun""a yan" berperan seba"ai ekspektoran tetapi ebih serin" daam bentuk <ampuran den"an ekspektoran ain atau antitusi(. Apabia di"unakan den"an dosis besar dapat menimbukan asidosis metaboik, dan harus di"unakan den"an hatihati pada pasien den"an insu(isiensi hati, "ina, dan paru:paru. -osisnya, seba"ai ekspektoran untuk oran" dewasa iaah *%%m" /m1 tiap 2 hin""a ! am. Obat ini hampir tidak di"unakan a"i untuk pen"asaman urin pada kera<unan sebab berpotensi membebani (un"si "ina dan menyebabkan "an""uan keseimban"an eektroit.
b. Fiseri Fuaiakoat
Pen""unaan "iseri "uaiakoat didasarkan pada tradisi dan kesan subyekti( pasien dan dokter. 3idak ada bukti bahwa obat
berman(aat pada dosis yan" diberikan. E(ek sampin" yan" mun"kin timbu den"an dosis besar, berupa kantuk, mua, dan muntah. Ia tersedia daam bentuk sirup $%%m"'m. -osis dewasa yan" dianurkan 2 hin""a ! kai, 2%%:!%% m" sehari
*. Antitusi(
4enurut 4artin /2%%>1 antitusi( atau cough suppressant merupakan obat batuk yan" menekan batuk, den"an menurunkan aktiitas pusat batuk di otak dan menekan respirasi. 4isanya dekstrometor(an dan (okodin yan" merupakan opioid emah. 3erdapat u"a ana"esik opioid seperti kodein, diamor(in dan metadon yan" mempunyai aktiitas antitusi(. 4enurut 6usein /$7781 antitusi( yan" seau di"unakan merupakan opioid dan deriatnya termasuk mor(in, kodein, dekstrometor(an, dan (okodin. Kebanyakannya berpotensi untuk men"hasikan e(ek sampin" termasuk depresi serebra dan perna(asan. Cu"a terdapat penyaah"unaan.
a. -ekstrometor(an
4enurut -ewoto /2%%81 dekstrometor(an atau -:*:metoksin: Nmetimor(inan tidak bere(ek ana"etik atau bersi(at aditi(. Jat ini menin"katkan niai amban" ran"san" re(eks batuk se<ara sentra dan kekuatannya kira:kira sama den"an kodein. ?erbeda den"an kodein, Hat ini aran" menimbukan men"antuk atau "an""uan sauran pen<ernaan. -aam dosis terapi dekstrometor(an tidak men"hambat aktiitas siia bronkus dan e(ek antitusi(nya bertahan :+ am. 3oksisitas Hat ini rendah sekai, tetapi dosis san"at tin""i mun"kin menimbukan depresi perna(asan. -ekstrometor(an tersedia daam bentuk tabet $%m" dan seba"ai sirup den"an kadar $% m" dan $ m"'m. dosis dewasa $%:*% m" diberikan *:! kai sehari. -ekstrometor(an serin" dipakai bersama antihistamin,
de
dekokon"n"esestantan, , dadan n ekekspspekektotoraran n dadaaam m prprododuk uk kokombmbininasiasi /orei, 2%%>1.
/orei, 2%%>1.
b.
b. KodeinKodein
4enurut orei /2%%>1 kodein bertindak se<ara sentra den"an 4enurut orei /2%%>1 kodein bertindak se<ara sentra den"an m
meneninin""kakatktkan an nniiai ai amambbanan" " bbatatuukk. . -a-aaam m ddososis is yyanan"" dip
dipererukaukan n untuntuk uk menmenekaekan n batbatuk, uk, e(ee(ek k adiaditi( ti( adaadaah ah renrendahdah.. ?a
?anynyak ak kokodedein in yayan" n" memen"n"anandudun" n" kokombmbininasasi i anantititutusisi( ( dik
dikasiasi(ik(ikasiasikan kan sebseba"aa"ai i narnarkotkotik ik dan dan uauaan an kodkodein ein sebseba"aa"aii ob
obat at bebebabas s didiaararan" n" di di bebebeberaprapa a nene"a"arara. . ?a?a"a"aimimananapapunun menurut Cusu( /$77$1 kodein merupakan obat batuk "oon"an menurut Cusu( /$77$1 kodein merupakan obat batuk "oon"an nar
narkotkotik ik yanyan" " papain" in" banbanyak yak di"di"unaunakankan. . -os-osis is ba"ba"i i dewdewasaasa adaah $%:2% m" setiap !:+ am dan tidak meebihi $2% m" adaah $%:2% m" setiap !:+ am dan tidak meebihi $2% m" daam 2! am. ?eberapa e(ek sampin" adaah mua, muntah, daam 2! am. ?eberapa e(ek sampin" adaah mua, muntah, konstipasi, papasi, pruritus, rasa men"antuk, hiperhidrosis, dan konstipasi, papasi, pruritus, rasa men"antuk, hiperhidrosis, dan a"itasi /Cusu(, $77$1.
a"itasi /Cusu(, $77$1.
3
3 I,-I,-****-+'-+') =+-) =+- . .+, +, )5 )5 '5+'5+(+ 4 (+ 4 +*)+*) ?at
?atuk uk * * harhari i menmenandandakaakan n batbatuk uk tertersebusebut t terter"o"oon" on" batbatuk uk akuakut.t. Se<ara umum, "eaa batuk piek pada rhinitis bersi(at
Se<ara umum, "eaa batuk piek pada rhinitis bersi(at self-limited self-limited . -imana. -imana keparahan "eaa menin"kat se<ara <epat, men<apai pun<ak daam 2:* hari keparahan "eaa menin"kat se<ara <epat, men<apai pun<ak daam 2:* hari dan seteah itu membaik. Rata:rata ama teradinya rhinitis adaah > 9 $! dan seteah itu membaik. Rata:rata ama teradinya rhinitis adaah > 9 $! hari, tetapi pada beberapa pasien "eaa dapat menetap hin""a ti"a min""u. hari, tetapi pada beberapa pasien "eaa dapat menetap hin""a ti"a min""u. Oeh karena itu, oran" tua pasien membawa anaknya ke dokter untuk Oeh karena itu, oran" tua pasien membawa anaknya ke dokter untuk diperiksakan ebih anut, karena ada kemn"kinan kompikasi. Kompikasi diperiksakan ebih anut, karena ada kemn"kinan kompikasi. Kompikasi rhi
rhinitnitis is yanyan" " munmun"ki"kin n terteradi adi antantara ara aiain n otiotitis tis medmedia, ia, rhirhinosnosinuinusitisitis,s, in(eksi sauran pernapasan bawah, eksaserbasi asma dan ain:ain. -apat in(eksi sauran pernapasan bawah, eksaserbasi asma dan ain:ain. -apat pua
pua menimbukan menimbukan pneumonia pneumonia yan" yan" dapat dapat teradi teradi akibat akibat in(eksi in(eksi sekunder sekunder oeh bakteri, tetapi dapat u"a karena penyebaran irus ke arin"an paru. oeh bakteri, tetapi dapat u"a karena penyebaran irus ke arin"an paru. In(eksi bakteri yan" biasanya ditandai den"an onset baru demam yan" In(eksi bakteri yan" biasanya ditandai den"an onset baru demam yan" timbu beberapa hari seteah timbunya "eaa rhinitis. ?atuk yan" menetap timbu beberapa hari seteah timbunya "eaa rhinitis. ?atuk yan" menetap
tanpa disertai onset baru demam mun"kin menunukkan adanya in(eksi tanpa disertai onset baru demam mun"kin menunukkan adanya in(eksi sauran pernapasan bawah karena irus.
sauran pernapasan bawah karena irus.
4 4 DD .DD .+, +, ,,+-+-+5+5++'+'+,+,++,+, A A C:C:((((:, :, C:C:5.5. B B RR),),)-)-)' )' A5A5**7)7)
Rinitis adaah in(amasi mukosa hidun" yan" ditandai oeh satu Rinitis adaah in(amasi mukosa hidun" yan" ditandai oeh satu atau
atau ebebih ih "e"eaa aa hidhidun" un" sepseperti erti berbersinsin, , "at"ata, a, rinrinoreorea, a, atau atau hidhidun"un" tersumbat. Rinitis serin" disertai "eaa yan" meibatkan mata, tein"a, tersumbat. Rinitis serin" disertai "eaa yan" meibatkan mata, tein"a, dan
dan tenten""o""orokrok. . AeAer"r"i i mermerupaupakan kan penpenyebyebab ab terterseriserin" n" rinrinitiitis s dandan men
menadadi i saasaah h satsatu u penpenyakyakit it krokronis nis padpada a masmasa a anaanak. k. FeFeaa aa yanyan"" timbu pada rinitis aer"i merupakan akibat in(amasi yan" diinduksi timbu pada rinitis aer"i merupakan akibat in(amasi yan" diinduksi oeh respons imun yan" dimediasi I"E terhadap aer"en tertentu.
oeh respons imun yan" dimediasi I"E terhadap aer"en tertentu. Ri
Rininititis s aaerer"i "i memennadadi i pepentntinin" " kakarerena na prpreeaaenensi si sesemamakikinn menin"kat /$%:2%= dari popuasi1, berdampak pada kuaitas hidup, menin"kat /$%:2%= dari popuasi1, berdampak pada kuaitas hidup, produktiitas
produktiitas kera kera dan dan sekoah, sekoah, biaya biaya pen"obatan pen"obatan yan" yan" tin""i, tin""i, sertaserta ke
keteterkrkaitaitan an deden"n"an an asmasma. a. RiRininititis s aeaer"r"i i memerurupapakakan n baba"i"ian an dadariri peraanan
peraanan aer"i'aer"i'allerallergic gic marmarchch yan" pain" serin" ditemui pada usiayan" pain" serin" ditemui pada usia sek
sekoaoah. h. AeAer"r"en en penpenyebyebab ab rinrinitiitis s aeaer"r"i i yanyan" " papain" in" seriserin" n" adaadaahah tun"au debu rumah, buu binatan", amur dan ain seba"ainya. 3uuan tun"au debu rumah, buu binatan", amur dan ain seba"ainya. 3uuan ta
ker
kera'a'sekosekoahah, , kuakuaititas as hidhidup, up, kuakuaititas as tidtidurur, , dan dan minminimaimaisaisasi si e(ee(ek k sampin".
sampin". 1<
1< K5K5+'+'))))+'+'))
Kasi(ikasi menurut ARIA /
Kasi(ikasi menurut ARIA / Allergic Rhinitis Allergic Rhinitis and its and its Impact Impact onon Asthma
Asthma1, 2%%81, 2%%8 a.
a. IntIntermermiten # Feiten # Feaaa ! hari'ma ! hari'min"in""u atau ! mi"u atau ! min""n""u bertu berturuurut:t: turut
turut b.
b. Persisten Persisten # # Feaa Feaa ; ; ! ! hari'min""u hari'min""u dan dan ; ; ! ! min""u min""u berturut:berturut: turut
turut <<.. RRiinn""aan n ##
:: 33iidduur r nnoorrmmaa
:: 33ididak tak tererdadapapat "at "an"n""u"uan aan aktktiiititas has harariaiann
:: 33idaidak tek terdardapat pat penpenuruurunan nan proprodukduktitiitaitas kes kera'ra'seksekoaoahh :: FeFeaaa a titiddak ak memenn""""anan""""uu
d
d.. SeSeddanan":":bbererat at ##
:: 33ererddapapat "at "anan""""uauan tn tididur ur
:: 33erderdapapat at "a"an"n""u"uan an akaktitiiitatas hs hararianian
:: 33erderdapat apat penpenuruurunan nan proprodukduktitiitas itas kerkera'a'seksekoaoahh :: FFeeaaa ma meenn""""aann""""uu
2
2<< DD))++77,,::''))'' +
+ AA,,++((,,''))''
:: RaRasa "asa "atata di hid di hidunun", te", teiin"n"a, paa, paatatumum, ten, ten""""ororokok, dan, dan mata
mata :: ??eerrssiinn
:: RiRinonorerea, a, sesekrkret et hihidudun" n" eernrnihih :: 66iidduunn" " tteerrssuummbbaatt
:: ??eerrnnaappaas s mmeeaauui i mmuuuut t aattaau u mmeenn""oorrookk. . FFeeaaaa bernapas
bernapas meaui meaui muut serin" muut serin" teradi. teradi. Pada maam Pada maam harihari yan" dapat
yan" dapat menimmenimbukabukan n "eaa ten""orok"eaa ten""orokan an kerinkerin",", menden"kur, "an""uan tidur, serta rasa keeahan pada menden"kur, "an""uan tidur, serta rasa keeahan pada sian" hari.
sian" hari.
:: FFeeaaa a ssiinnuusisittiiss## post nasal drip post nasal drip, sakit kepaa, sakit kepaa :: 44iimmiissaann
:: ??aattuuk kk krroonniik k
:: RiRiwawayayat at atotopi pi papada da kekeuuarar"a"a
:: AAnnaammnnesesiis s uu""a a ddiiararaahhkkaan n uunnttuuk k mmenen<<aari ri (a(akkttoor r pen<etus
pen<etus seperti seperti (aktor (aktor in"kun"an, in"kun"an, makanan, makanan, atauatau (aktor (isik seperti din"in, panas, dan seba"ainya.
(aktor (isik seperti din"in, panas, dan seba"ainya. =
: Serin" didapatkan warna "eap /::dar circle atau shiners1 serta ben"kak di bawah mata.
: ?ia terdapat "eaa hidun" tersumbat yan" berat pada anak, serin" terihat muut seau terbuka yan" disebut seba"ai adenoid face. Keadaan ini memudahkan timbunya "eaa en"kun" paatum yan" tin""i, serta maokusi.
: Anak yan" serin" men""osok hidun" karena rasa "ata menunukkan tanda yan" disebut allergic salute.
: 3anda:tanda sinusitis seperti nyeri tekan sinus u"a dapat ditemukan
> P(*)'++, ,,@+,7
Pemeriksaan penunan" dituukan untuk men<ari#
: Kompikasi sinusitis /pen<itraan sinus1, asma /ui (un"si paru1
: aktor pen<etus# sin pric test atau I"E spesi(ik darah. . T+-+ 5+'+,+
: 3ata aksana rinitis aer"i meiputi pen"hindaran aer"en penyebab, medikamentosa, dan imunoterapi.
: Antihistamin 6$ "enerasi 2 ora /setiriHin, oratadin, eosetiriHin, desoratadin1 diberikan untuk men"uran"i "eaa bersin, "ata, dan rinorea tetapi san"at sedikit pen"aruhnya terhadap sumbatan hidun"
: Kortikosteroid topika adaah pen"obatan pain" e(ekti( untuk men"ontro "eaa rinitis aer"i persisten.
: Kortikosteroid ora dapat diberikan untuk an"ka pendek /:> hari1 untuk "eaa yan" berat dan suit
diatasi atau pasien den"an poip nasa.
: -ekon"estan ora tidak diberikan se<ara rutin. -ekon"estan ora dapat diberikan untuk men"uran"i sumbatan hidun" bia diperukan.
: -ekon"estan topika dapat dipertimban"kan untuk pen""unaan an"ka pendek /tidak ::ebih dari hari1.
6indari pen""unaan dekon"estan topika untuk an"ka panan" karena terdapat risiko teradinya rinitis
medikamentosa. -ekon"estan topika tidak disarankan untuk diberikan pada anak di bawah tahun.
: Ipratropium bromide topika dapat diberikan untuk men"uran"i "eaa rinorea.
: Imunoterapi den"an aer"en spesi(ik dapat dipertimban"kan pada pasien yan" tidak ::membaik den"an kombinasi pen"hindaran aer"en dan pen"obatan.
P*:7,:')'
Rinitis aer"i dapat semakin memberat den"an bertambahnya usia dan menadi masaah di saat dewasa. 4en"hindari aer"en penyebab dikombinasi den"an medikamentosa pro(iaksis dapat men"uran"i kekerapan timbunya "eaa.
C R),:'),')-)' 1< D),)')
Rinosinusitis dide(inisikan se<ara kinis seba"ai suatu kondisi yan" merupakan mani(estasi dari respon keradan"an membran mukosa sinus paranasais yan" biasanya dihubun"kan den"an in(eksi yan" dapat menyebabkan penebaan mukosa dan akumuasi sekret mukus daam ron""a sinus paranasais.
Seba"ian besar in(eksi sinus paranasais bersi(at rino"en dan rinitis serin" diirin"i oeh perubahan pada sinus. Istiah rinosinusitis seba"ai "abun"an antara rinitis dan sinusitis tampaknya sesuai di"unakan pada anak, karena keduanya adaah penyakit yan" berkesinambun"an, dimana sinusitis merupakan keanutan dari rinitis dan aran" berdiri sendiri. -isampin" itu se<ara kinis "eaa rinitis dan sinusitis mirip satu den"an ainnya sehin""a terihat seba"ai satu kesatuan penyakit yan" sama.
2< I,').,
Rinosinusitis merupakan penyakit yan" umum diumpai daam praktek sehari:hari. rinosinusitis tersebar uas dan diperkirakan men"enai $% = hin""a *% = indiidu di Eropa. -i
Amerika Serikat hampir $ = penduduk pernah menderita pain" sedikit sekai episode rinosinusitis daam hidupnya.
Insiden sebenarnya dari rinosinusitis anak mun"kin sekai tin""i dan seba"ian besar tidak diketahui. ?ia suatu rinosinusitis merupakan keradan"an dari apisan mukosa hidun" dan sinus paranasais, maka dapatah dikatakan bahwa rinosinusitis dapat teradi pada setiap in(eksi sauran na(as atas. 3etapi pada anak:anak dimana ron""a sinus paranasais reati( ke<i den"an ukuran ostium sinus paranasais yan" reati( besar, maka tidak terdapat retensi sekret, sehin""a meskipun teradi rinitis karena irus yan" dapat meuas ke apisan mukosasinus paranasais mukus yan" terdapat daam ron""a sinus akan den"an <epat dikeuarkan oeh "erakan siia. Oeh karena itu pada anak:anak usia 2 9 * tahun aran" timbu masaah kinis. In(eksi dari sinus paranasais ebih mun"kin teradi pada anak yan" ebih besar, namun demikian ini tidak berarti bahwa insiden in(eksi sinus paranasais pada anak:anak ebih aran" daripada oran" dewasa karena anak:anak ebih serin"
terkena in(eksi sauran na(as atas daripada oran" dewasa.
4enururt ?aen"er /$781 rinosinusitis pada anak serin" kai teradi pada usia ! 9 $% tahun. Sedan" ?e<ker, dkk /$7871 menyatakan bahwa rinosinusitis menin"kat pada anak diatas usia ! tahun dan terbanyak antara usia > 9 $2 tahun.
4enurut 6ayes /2%%$1 in(eksi sauran na(as atas pada anak: anak yan" disebabkan oeh irus tidak seau berkemban" menadi RS?A, tetapi RS?A menempati urutan penyakit ke: empat yan" didia"nosis pada anak usia $ tahun atau pada usia yan" ebih muda.
3< P+-:7,')'
Ostium sinus paranasais meme"an" peran pentin" daam patho"enesis rinosinusitis. Ostium norma berdiameter kuran" ebih 2, mm. Rinitis akut yan" teradi karena in(eksi irus menimbukan teradinya udem mukosa dan ini dapat menyebabkan pembuntuan ostium pada 8% = penderita. Pembuntuan ini akan
menimbukan penurunan oksi"en di daam ron""a sinus dan teradi hipoksia. 6ipoksia menyebabkan "an""uan (un"si siia sehin""a men"hambat drainase ron""a sinus. ?ia rinitis akut menyembuh, pembuntuan ostium akan men"hian" dan darainase norma kembai. Apabia ada (aktor predisposisi misanya keainan anatomi, pembuntuan ostium akan menetap dan "an""uan drainase bean"sun" ebih ama.
endir yan" diproduksi oeh mukosa sinus pada keadaan norma men"andun" antimikroba dan san"at sedikit nutrient sehin""a akan menyuitkan tumbuhnya kuman. endir ini akan seau dikeuarkan dari ron""a sinus oeh "erakan siia meaui ostium sinus. ?ia ostium buntu akan teradi hambatan airan endir sehin""a menumpuk di daam ron""a sinus. 6ipoksia u"a menyebabkan dis(un"si keenar mukus sehin""a teradi perubahan kuaitas dan kuantitas mukus di daam ron""a sinus. Sekret menadi ebih kenta serta teradi perubahan p6 sehin""a menadi medium yan" subur ba"i pertumbuhan kuman.
Penumpukan sekret yan" kenta u"a menyebabkan kerusakan pada mukosa serta userasi dan kerusakan siia. Kerena siia bertu"as mendoron" apisan endir keuar ron""a sinus, maka kerusakan seba"ian siia akan men""an""u tu"as tersebut den"an akibat menin"katnya penumpukan sekret. Pada kondisi ini teradiah rinosinusitis bakteria akut /RS?A1 yan" (uminan. Kuman berkemban" biak dan banyak enHim proteoitik diepaskan oeh ekosit sehin""a kerusakan mukosa menadi ebih parah. 3eradi metaboik asidosis karena tertimbunya asam aktat, dan pertahanan antimokrobia menurun. Koonisasi kuman menin"kat dan seterusnya kerusakan menadi ebih parah. Perubahan: perubahan ini teradi se<ara "randua.
?ia pembuntuan ostium beran"sun" terus menerus serta penumpukan sekret didaam ron""a sinus tidak teratasi, maka proses masuk ke (ase sub akut dan kronik. Ini teradi bia
penan"anan RS?A tidak adekuat atau ada (aktor ain yan" menyebabkan drainase dan entiasi sinus terutama di kompek osteomeata.
Sinus maksiaris adaah tempat yan" pain" serin" terkena rinosinusitis yan" terutama diakibatkan oeh struktur anatomi. Ostium sinus maksiaris merupakan kana yan" berkeok den"an panan" beberapa miimeter. Kana ini men"hubun"kan antrum maksia den"an meatus medius untuk membentuk kompek osteomeata. Seain itu dasar sinus maksiaris ebih rendah dari dasar ron""a hidun", sehin""a ostium sinus maksiaris berada pada ba"ian superior dari antrum maksia. Sekret dapat terdrainase se<ara spontan dari sinus maksiaris ke ron""a hidun" bia kepaa pada posisi te"ak, siia harus bekera men"airkan sekret keuar
den"an arah superior meawan "aya "raitasi. 3idakah men"herankan bia seba"ian besar kasus rinosinusitis men"enai sinus maksiaris, dan seteah itu sinus etmoidais, (rontais dan s(enoidais /Sain, 2%%21.
aktor yan" dapat merupakan predisposisi teradinya rinosinusitis adaah #
: Gdem mukosa hidun" # in(eksi sauran na(as atas rinitis aer"i, rinitis non aer"i, merokok, berenan".
: Obstruksi mekanik # hiperto(i adenoid, deiasi septum nasi, konka buosa, poip nasi, trauma, benda asin", neopasma.
aktor terserin" adaah in(eksi sauran na(as atas oeh irus rinitis aer"i. Gdem mukosa hidun" merupakan karakteristik in(eksi akut atau rinitis aer"i yan" men"akibatkan obstruksi ostium, penurunan kera siia daam sinus paranasais dan menin"katnya produksi mukus serta kekentaannya. Ritis non aer"i dapat men"aami e(ek yan" serupa den"an rinitis aer"i.
aktor (isioo"is dapat menadi (aktor predisposisi terkena rinosinusitis. 4isanya, rokok yan" memiiki e(ek yan" san"at
besar karena dapat menin"katkan produksi mukusdan memperambat "erak siia.
6a ini berdasarkan (akta yan" menunukkan bahwa anak: anak yan" tin""a di aam rumah dimana saah satu atau kedua oran" tuanya merokok, men"aami penin"katan insiden keainan perna(asan dan rinosinusitis. Perenan" u"a memiiki insiden rinosinusitis yan" tin""i yan" mun"kin disebabkan oeh masuknya air yan" terkontaminasi bahan kimia atau bakteri kedaam sinus.
Obstruksi mekanis u"a dapat menadi predisposisi ba"i indiidu untuk terkena rinosinusitis. ?eberapa keadaan seperti hipertro(i adenoid, deiasi septum nasi, konka buosa, poip nasi, trauma, benda asin" dan neopasma harus dikesampin"kan den"an pemeriksaan endoskopi pada pasien rinosinusitis beruan".
4< K5+'))+') D+, G@+5+ K5),) + K5+'))+')
Kasi(ikasi rinosinusitis ebih didasarkan atas ama beran"sun"nya penyakit dari pada "eaa kinis. 4enurut !he American Academy "f #ediatric $AA#%, 2%%$, kasi(ikasi
rinosinusitis adaah seba"ai berikut #
: Rinosinusitis ?akteria Akut /RS?A1 # in(eksi beran"sun" kuran" dari *% hari, den"an "eaa rin"an atau beratdan merupakan anutan in(eksi irus /renitis akut1.
: RS?A beruan" /recurrent rinosinusitis1 # beberapa episode in(eksi bakteri yan" masin":masin" kuran" dari *% hari dan dipisahkan oeh intera asimtomatik sekuran":kuran"nya $% hari.
: Rinosinusitis kronis /RSK1 # keradan"an yan" beran"sun" ebih dari 7% hari dan terdapat "eaa sisa berupa batuk, rinore dan buntu hidun".
= G@+5+ K5),)'
: RS?A
Feaa RS?A serin" didahuui oeh in(eksi sauran perna(asan atas /ISPA1 oeh karena (irus den"an rinore
yan" ernih. Feaa ISPA pada umumnya membaik sendiri daam 9 > hari. Cika "eaa tidak membaik seteah > hari dia"nosis RS?A hendaknya dipertimban"kan.
Feaa kinis RS?A dapat di"oon"kan menadi "eaa mayor dan "eaa minor. Feaa mayor # buntu hidun", in"us puruen, sakit pada daerah muka /pipi, dahi, hidun"1, "an""uan pen<iuman. Feaa minor yakni # batuk, (ebris, ten""orok berendir, nyeri kepaa, nyeri "eraham, muut berbau.
: RSK
RSK dide(inisikan seba"ai in(eksi yan" menetap daam sinus paranasais seama 7% hari atau ebih. Kerapkai ha ini menadi tantan"an ba"i para dokter untuk membuat dia"nosis rinosinusitis oeh karena "eaa berariasidan serin" kai tidak spesi(ik.
3anda:tanda dan "eaa RSK pada anak:anak umumnya meiputi batuk maam hari, rinore, buntu hidun", postnasal drip, sakit kepaa.
"< -ia"nosis
-ia"nosis rinosinusitis akut atau rinosinusitis kronik dite"akkan se<ara kinis den"an anamnesa yan" <ermat dan pemeriksaan (isik yan" en"kap. ?anyak penyakit umum yan" mempunyai "eaa mirip den"an rinosinusitis. ISPA oeh karena irus dan adenoiditis merupakan dua penyakit pain" umum yan" mun"kin suit dibedakan dari rinosinusitis pada penderita anak. Suit untuk membedakan ISPA den"an rinosinusitis pada tahap awa penyakit. Kerapkai ISPA merupakan predisposisiuntuk timbunya rinosinusitis.
Rinosinusitis pada anak serin" <ontroersia. Serin" teradi oer dia"nosis sehin""a menin"katkan pemakaian antibiotika yan" tidak peru. Kadan suit membedakan in(eksi irus den"an rinosinusitis bakteria. ISPA merupakan penyakit terbanyak yan"
diterima anak, namun hanya kuran" dari = saa yan" merupakan rinosinusitis bakteria.
?edasarkan pedoamn terbaru dari AAP /2%%$1, dia"nosis rinosinusitis hanya berdasarkan <riteria kinis baik untuk yan" rin"an maupun yan" berat pemeriksaan radioo"is hanya untuk kon(irmasi dia"nosis.
a. Fambaran kinis
RS?A pada anak di<uri"ai bia # : Piek ; $% hari
: In"us kenta kunin" ' kehiauan : ?atuk beranut terutama maam hari
: Feaa ain # demam, sakit kepaa /pada yan" berat1 dan muut berbau
-ia"nosis RS?A dite"akkan berdasarkan #
: Piek menetap atau memburuk ; > hari terutama seteah pen"obatan den"an obat bebas
: Kombinasi "eaa mayor dan minor. 4enurut ?a<hert dan Derhae"he /2%%21 didapatkan 2 atau ebih "eaa mayor atau $ "eaa mayor dan 2 "eaa minor
: Rinoskopi anterior # adanya mukosa udem, hiperemi dan adanya sekret yan" mukopuruen : Feaa yan" mun"kin men"enai sinus tertentu
/sinus maksia # nyeri pada pipi atau "raham, sinus etmoid # nyeri diantara kedua mata, sinus (rontais # nyeri di dahi, sinus s(enoidais # nyeri hebat yan" di pusat kepaa atau oksipita1 b. Pemeriksaan isik
Pemeriksaan (isik RS?A pada anak ditemukan # : 4ukosa hidun" udem dan hiperemis
: endir mukosa puruen di meatus medius, ron""a hidun" atau naso(arin"
: Na(as berbau tetapi tidak didapatkan tanda: tanda (arin"itis, keainan "i"i dan benda asin" di ron""a hidun"
: Pemeriksaan (isik ini kuran" men""ambarkan spesi(itas RS?A pada anak, terutama anak:anak dibawah usia $% tahun
<. 3ransiuminasi
Pemeriksaan ini membantu men"an"kat dia"nosis rinosinusitis maksia pada anak den"an adanya perbedaan bayan"an antara sinus maksia kanan dan kiri dimana pada sinus yan" sakit memberi bayan"an ebih suram. Pemeriksaan ini hanya membantu dia"nosis terutama pada anak:anak berusia ebih dari $% tahun. d. Radio"ra(i
-en"an posisi 5aters kita dapat men"eauasi sinus maksia. Fambaran ront"en yan" serin" ditemukan pada rinosinusitis maksia pada anak adaah #
: Penebaan mukosa ebih dari !mm
: Fambaran suram atau "eap pada sinus maksia : Air fluid level
: 5aaupun demikian kadan":kadan" "ambaran penebaan mukosa, "ambaran suram pada sinus tidak seau men""ambarkan rinosinusitis terutama pada anak:anak usia kuran" dari $ tahun. Karena bentuk sinus maksiia yan" masih ke<i dan arin"an unak pipi memberi bayan"an suram ' "eap.
e. 3:S<an
-en"an 3:s<an didapatkan in(ormasi yan" ebih terperin<i tentan" sinus paranasais dan keainan di kompek osteomeata. Cadi 3:s<an dapat mendia"nosis ebih tepat, hanya memerukan biaya ebih tin""i dan tidak smua rumah sakit memiiki aat 3:s<an.
(. 4RI
4RI merupakan pemeriksaan yan" un""u untuk men""ambartakan keainan arin"an unak daam sinus paranasais. Akan tetapi karena pemeriksaan yan" terbatas pada keainan struktur tuan". 4RI bukan
bukan merupakan aat pemerikasaan piihan untuk men"eauasi rinosinusitis akut maupun rinosinusitis kronik
". 4ikrobioo"i
Fambaran mikrobioo"i yan" sebenarnya pada rinosinusitis didapatkan dari studi dimana diambi dari sinus den"an <ara punksi antrum atau den"an pen"ambian sampe se<ara an"sun" dari sinus yan"
terkena seama pembedahan.
Pada studi terhadap >+ oran" dewasa yan" men"aami ke"a"aan den"an terapi medis terhadap rinosinusitis dan diadwakan untuk pembedahan, didapatkan kuman aerob pada >+,*= kasus dan kuman anaerob pada >,+= kasus. 6asi yan" serupa u"a didapatkan pada anak:anak. 5ad dkk, $787 dikutip Sain /2%%21, meakukan studi terhadap !% anak:anak den"an rinosinusitis kronik non aer"i. 6asinya didapatkan aspirat sinus positi( pada 8= sampe, den"an bakteri yan" dominan &treptococcus #neumonia, 'aemophilus Influenzae, dan (ora)ella Catarrhalis. 3idak terdapat kuman anaerob yan" diisoasi pada anak:anak yan" tidak memiiki aer"i ini. 6asi yan" serupa didapatkan pada studi men"enai rinosinusitis kronik pada anak:anak den"an aer"i perna(asan.
Kuman yan" serin" menadi penyebab rinoinuitis bakteria akut adaah &treptococcus #neumonia /*%: !%=1, 'aemophilus Influenzae /2%:*%=1, (ora)ella Catarrhalis /$2:2%=1 dan &treptococcus #yogenes * 'emolyticus /*=1. Kuman:kuman tersebut adaah
kuman yan" umum ditemukan pada biakan kuman, disampin" kuman:kuman yan" aran" diumpai seperti
&taphylococcus aureus dan kuman:kuman anaerob. Kuman anaerob muai berperan bia oksi"enasi ron""a sinus makin berkuran". 4akin am proses beran"sun" makin menin"kat popuasi kuman anaerob. Pada rinosinusitis kronik peran kuman anaerob ebih dominan.
6< T*+)
Prinsip penataaksanaan rinosinusitis meiputi pen"obatan dan pen<e"ahan in(eksi, perbaikan patensi otium sinus, perbaikan mukosiia dan menkan keradan"an mukosa sauran na(as. Penataaksanaan medis rinosinusitis merupakan pendekatan bertahap. Sekai dia"nosis rinosinuitis dite"akkan, terapi den"an antibiotika se<ara umum merupakan terapi ini pertama /4oes"es, 2%%21. Pembuntuan ostium inus peru dihian"kan den"an dekon"estan a"ar drainase sinus kembai norma.
Pen"obatan den"an antibiotika serin" kai berdasarkan pen"aaman karena suitnya memperoeh spesimen yan" terper<aya untuk kutur. Ban" terpentin", pemiihan antibiotika harus didasarkan atas prediksi kee(ekti(annya, potensi teradinya e(ek sampin", serta har"anya. Gntuk RS?A dianurkan pemberian terapi antibiotika seam $! hari.
Akhir:akhir ini seumah studi yan" dipubikasikan menyatakan bahwa perunya terapi antibiotika masih beum pasti. E(ek kerusakan yan" ebih besar dapat teradi oeh mun<unya e(ek sampin" dari obat yan" berimban" den"an e(ek yan" berman(aat dari terapi antibiotika ora. Oeh sebab itu beberapa peneiti memperkirakan berakhirnya terapi antibiotika.
RS?A berpotensi untuk menadi penyakit yan" serius sehi""a diperukan antibiotika untuk men<e"ah kompikasi. 3etapi pen""unaan antibiotika yan" berebihan akan dapat menin"katkan timbunya e(ek sampin", resistensi kuman terhadap antibiotika dan biaya pen"obatan.
?erdasarkan kuman yan" serin" menadi penyebab RS?A, maka antibiotika ini pertama adaah amoksisiin /Cosephson dan Roy, $777) Kien, 2%%$) amp, 2%%*1. 4enurut AAP /2%%$1, pemiihan amoksisiin ini karena merupakan antibiotika yan"
reatie aman dan har"anya teran"kau. Piihan ini diakukan terutama untuk seran"an RS?A yan" pertaman dimana beum pernah diterapi den"an antibiotika. Gntuk RS?A beruan" atau adanya riwayat pemberian antibiotika sebeunya mun"kin amoksisiin kuran" e(ekti(, untuk itu antibiotika ini kedua dapat menadi aternati(. ?ia diten"arai adanya kuman pen"hasi enHim :aktamase maka kombinasi amoksisiin dan asam kauanat dapat di"unakan. Gntuk penderita hipersensiti( terhadap penisiin dapat di"unakan katrimoksaHo, makroid atau doksisikin, namun obat yan" terakhir ini tidak dianurkan pada anak:anak. Antibiotika ahrus diberikan $%:$! hari.
Sekitar 8%= anak:anak den"an RS?A membaik den"an terapi amoksisiin. ippi<ott /2%%21 meaporkan ha yan" sama pada 7%= kasus, dan 6ayes /2%%$1 meapoekan 7$,2= kasus.
-ekon"estan sistemik (enipropanoamin atau pseudoe(edrin mun"kin memperbaiki entiasi sinus dan memuihkan (un"si mukosiia. Sedan"kan dekon"estan tropika mun"kin berman(aat pada tahap awa proses penyakit rinosinuitis, tetapi pemakaian dekon"estan tropika ini hendaknya dibatasi * smapai hari.
3erapi bedah pada penderita rinosinusitis anak dituukan pada rinosinusitis rekuren dan rinosinusitis kronik yan" tidak
responsie terhadap terapi medis yan" maksima dan bia teradi kompikasi RS?A seperti kompikasi orbita atau intra<rania.
K+'' II
1 M,7++ .(+( ,+) -*,
-emam memiiki ti"a (ase yaitu# (ase kedin"inan, (ase demam, dan (ase kemerahan. ase pertama yaitu (ase kedin"inan merupakan (ase
penin"katan suhu tubuh yan" ditandai den"an asokonstriksi pembuuh darah dan penin"katan aktiitas otot yan" berusaha untuk memproduksi panas sehin""a tubuh akan merasa kedin"inan dan men""i"i. ase kedua yaitu (ase demam merupakan (ase keseimban"an antara produksi panas dan kehian"an panas di titik patokan suhu yan" sudah menin"kat. ase keti"a yaitu (ase kemerahan merupakan (ase penurunan suhu yan" ditandai den"an asodiatasi pembuuh darah dan berkerin"at yan" berusaha untuk men"hian"kan panas sehin""a tubuh akan berwarna kemerahan.
Naiknya suhu tubuh merupakan tanda dari sistem imun tubuh bahwa adanya benda asin" yan" masuk kedaam tubuh. Apabia suhu tubuh sempat turun, namun beberapa saat naik a"i, ha tersebut menandakan pato"en tersebut masih berada didaam tubuh dan beum sepenuhnya hian".
Pada dasarnya, demam yan" awanya bersuhu tin""i kemudian turun seperti itu merupakan (ase norma pada demam. Namun, apabia suhu tubuh yan" tin""i kemudian turun hin""a norma beberapa am sehari kemudian naik kembai den"an sikus seperti itu, baruah disebut demam intermitten.
2 I,-**-+') =+- '5+(+ 2 +*)
?erdasarkan kasi(ikasi menurut durasinya, batuk seama 2 hari ini / 2 min""u1 termasuk daam kate"ori batuk akut.
3 K,++ +'), .)*@ :5 .:-*
Seba"ian besar pneumonia pada anak tidak peru dirawat inap. Indikasi perawatan terutama berdasarkan berat:rin"annya penyakit, misanya toksis, distress pernapasan, tidak mau makan'minum atau ada penyakit dasar yan" ain, kompikasi, dan terutama mempertimban"kan usia pasien. Neonatus dan bayi ke<i den"an kemun"kinan kinis pneumonia harus dirawat inap.
-asar tataaksana rawat inap adaah pen"obatan kausa den"an antibiotik yan" sesuai, serta tindakan suporti(. Pen"obatan suporti( meiputi pemberian <airan intraena, terapi oksi"en, koreksi terhadap
"an""uan keseimban"an asam basa, eektroit dan "ua darah. Gntuk nyeri dan demam dapat diberikan ana"etik'antipireti. Supementasi itamin A tidak terbukti e(ekti(. Penyakit penyerta harus ditan""uan"i den"an adekuat, kompikasi yan" mun"kin teradi harus dipantau dan diatasi.
Pada pneumonia rin"an rawat aan dapat diberikan antibiotik ini pertama se<ara ora, misanya amoksisiin atau kotrimoksaHo. Pada pneumonia rin"an berobat aan, dapat diberikan antibiotik tun""a ora den"an e(ekti(itas yan" men<apai 7%=. -osis amoksisiin yan" diberikan adaah 2 m"'k"??, sedan"kan kotrimoksaHo adaah ! m"'k"?? 34P:2% m"'k"?? su(ametoksaHo.
Pada pneumonia rawat inap diberikan antibiotik "oon"an beta aktam atau koram(eniko. Pada pneumonia yan" tidak responsi( dapat diberikan antibioti< ain seperti "entamisin, amikasin atau se(aosporin, sesuai den"an petunuk etioo"i yan" ditemukan. 3erapi antibiotik diteruskan seama >:$% hari pada pasien den"an pneumonia tanpa kompikasi, meskipun tidak ada studi kontro men"enai ama terapi antibiotik yan" optima.
Pada baita dan anak yan" ebih besar, antibiotik yan" direkomendasikan adaah antibiotik beta aktam den"an'atau tanpa kauanat) pada kasus yan" ebih berat diberikan beta:aktam'kauanat dikombinasikan den"an makroid baru intraena atau se(aosporin "enerasi keti"a. ?ia pasien sudah tidak demam atau keadaan sudah stabi, antibiotik di"anti den"an antibiotik ora dan berobat aan.
4 B+7+)(+,+ *=.++, -*(:*75+') +.+ +,+?+,+ .+, +.+ :*+,7 .+'+
3ubuh neonatus beum bisa men"atur pen"euaran panas den"an baik. Saah satu bentuk respon (isioo"is tubuh neonatus daam merespon suhu in"kun"an yan" din"in iaah den"an meepas norepine(rin, kemudian meni"katkan kataboisme emak <okat dan menin"katkan metaboism dan konsumsi oksi"en dan "ua sehin""a menadi ener"y /panas1. -en"an kekuran"an kemampuan men"atur pen"euaran panas pada neonatus,
maka itu neonatus san"at rentan men"aami hipotermia atau hipertermia. ?eberapa yan" harus diakukan men<e"ah kehian"an panas berebih pada neonatus, diantaranya #
a. 4emberikan in"kun"an han"at yan" bebas dari airan udara b. 4en"erin"kan neonatus
<. Kontak neonatus den"an ibu d. Seimuti bayi
e. 4en""unakan radiant warmer
" A++ .)+7,:')' =+,.),7 5+, +'), +.+ +'' 2 .) .+5+( ',+*):
a. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortaitas anak berusia di bawah ima tahun. aktor risiko yan" menyebabkan tin""inya an"ka mortaitas yaitu pneumonia yan" teradi pada masa bayi, berat badan ahir rendah, tidak mendapat imunisasi, tidak
mendapat ASI yan" adekuat, manutrisi, de(isiensi itamin A, tin""inya preaensi koonisasi bakteri pato"en di naso(arin" dan tin""inya paanan terhadap pousi udara.
Pneumonia adaah in(amasi yan" men"enai parenkim paru. Seba"ian besar disebabkan oeh mikroor"anisme dan seba"ian ke<i disebabkan oeh ha ain. Pada baita dan anak yan" ebih besar, spe<trum etioo"i pneumonia meiputi &treptococcus pneumonia, 'aemophilus influenza tipe ?, &taphylococcus aureus, (ycoplasma pneumonia, Chlamydia pneumonia, di sampin" berba"ai irus respiratori. Pada anak yan" ebih besar dan remaa, (ycoplasma pneumonia merupakan etioo"i pneumonia atipik yan" <ukup
si"ni(ikan.
Gmumnya mikroor"anisme penyebab terhisap ke paru ba"ian peri(er meaui sauran respiratori. 4ua:mua teradi edema akibat reaksi arin"an yan" mempermudah proi(erasi dan penyebaran kuman ke arin"an sekitarnya. ?a"ian paru yan" terkena men"aami konsoidasi, yaitu teradi serbukan se P4N, (ibrin, eritrosit, <airan