Jurnal Ilmiah Skylandsea 100
PENGARUH JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
PADA PT TRAKINDO UTAMA CABANG MEDAN
Lennaria L. Tarigan
Dosen Tetap Politeknik St. Thomas – Medan ABSTRAKSI
Penelitian bertujuan mengetahui hubungan Jaminan sosial tenaga kerja terhadap loyalitas kerja karyawan pada PT Trakindo Utama cabang Medan. Tipe kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner, dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang karyawan PT Trakindo Utama Cabang Medan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jaminan sosial tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan, yang mana nilai signifikansi 0,000 < 0,05, nilai t hitung (5,502) > dari t tabel (2,009) dan koefisien regresi sebesar 0.509.
Kata Kunci: loyalitas, jaminan, sosial, tenaga kerja PENDAHULUAN
Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya, sangat tergantung pada canggihnya sarana, prasarana dan didukung oleh kemampuan sumber daya manusia atau karyawannya yang berkualitas. Karyawan dalam suatu perusahaan merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan perusahaan, dimana karyawan mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat memberikan kontribusi besar dalam menjalankan aktivitas suatu perusahaan dan juga karyawan merupakan perencana dan pengendali semua kegiatan perusahaan.
Moekijat (1999) menyebutkan “adanya loyalitas yang tinggi akan memberikan pengaruh positif, yaitu meningkatkan hasil, mengurangi perpindahan dan kemangkiran, meningkatkan semangat kerja karyawan, menambah kesetiaan, mengurangi keluhan, mempermudah usaha penarikan karyawan dan mempertahankannya dan memelihara sikap karyawan yang menguntungkan terhadap pekerjaan dan lingkungannya”.
Tidak adanya karyawan yang mangkir selama periode tahun 2014, serta kecilnya jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dapat menjadi salah satu indikator loyalitas karyawan pada perusahaan mereka. Loyalitas yang terbentuk pada tiap pribadi karyawan menjadi harapan bagi tiap perusahaan. Tentunya bentuk perlakuan perusahaan kepada karyawan tidak hanya sebagai aset, namun juga merupakan mitra kerja dalam mancapai tujuan bersama
TINJAUAN PUSTAKA Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Kebutuhan rasa aman merupakan motif yang kuat dimana manusia menghadapi sejumlah ketidakpastian yang cukup jelas dalam kehidupan, misalnya untuk memperoleh pekerjaan, dan untuk memperoleh jaminan kehidupan apabila karyawan tertimpa musibah. Salah satu upaya pemberian perlindungan tenaga kerja adalah jaminan sosial tenaga kerja seperti terdapat dalam Garis Garis Besar Haluan Negara yang berbunyi sebagai berikut: Perlindungan tenaga kerja yang meliputi hak berserikat dan berunding bersama, keselamatan dan kesehatan kerja, jainan sosial tenaga kerja mencakup jaminan hari tua, jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan terhadap kecelakaan, dan jaminan kematian serta syarat-syarat kerja lainnya perlu dikembangkan secara terpadu dan bertahap dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan moneternya, kesiapan sektor terkait, kondisi pemberian kerja dan kemampuan tenaga kerja.
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 defenisi Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagai berikut:
“Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan sebagaimana akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit hamil atau bersalin, hari tua dan meninggal dunia.”
Jurnal Ilmiah Skylandsea 101
Ruang Lingkup Jaminan Sosial Tenaga Kerja Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1992
Ayat 1 bahwa ruang lingkup tenaga kerja meliputi: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jamian Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang ter-jadi hubungan dengan hubungan kerja, terma-suk penyakit yang timbul karena hubungan kerja,demikian pula kecelakaan yang terjadai dalam perjalanan yang berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. b. Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan kematian adalah suatu jaminan bagi tenaga kerja yang meninggal dunia bukan diakibatkan kecelakaan kerja yang mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat berengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Kematian yang mendapatkan santunan adalah kematian bagi tenaga kerja pada saat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan ini merupakan komplemen terhadap jaminan hari tua yang keduanya merupakan jaminan masa depan tenaga kerja. Jaminan ini dimaksudkan untuk turut menanggulangi, meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dengan cara pemberian santunan kematian, biaya pemakaman dan santunan berkala.
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
Hari tua merupakan resiko kehidupan yang dapat mengakibatkan terputusnya upah,karena pada usia tua umumnya kemampuan bekerja sudah berkurang sehingga karyawan diberhentikan dari pekerjaanya. Dengan terputusnya pekerjaan dan upah dari perusahaan tentunya biaya hidup adalah hasil tabungan semasa kerja.
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Jaminan pemeliharaan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baikna. Program pemeliharaan keseha-tan ini merupakan upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memer-lukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Loyalitas
Loyalitas menurut Robbin (1993) adalah: “Kesediaan, melindungi dan menyelamatkan diri seseorang”.
Menurut Cohen (1994) dalam bukunya The Portable MBA mengatakan : “loyalitas dapat tercermin pada komitmen individu terhadap pekerjaanya, rekan kerja dan organisasi dan mengidentifikasi karyawan yang memiliki komitmen terhadap pekerjaan, rekan kerja dan organisasi sebagai :
a. Komitmen terhadap pekerjaan b. Komitmen terhadap rekan kerja c. Komitmen terhadap organisasi
Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
Faktor yang menyebabkan rendahnya loyalitas adalah :
a. Sistem kompensasi yang kurang menjamin ketenangan kerja.
b. Waktu kerja kurang fleksibel. c. Rendahnya motivasi karyawan.
d. Struktur organisasi yang kurang jelas, sehingga tugas dan tanggung jawab kabur
e. Rancangan pekerjaan kurang baik, dirasa kurang menantang.
f. Rendahnya kualitas manajemen yang terlibat pada kurangnya perhatian terhadap konsumen. g. Rendahnya kemampuan kerja atasan, yang
tidak mendukung berhasilnya kerja sama tim. h. Kurang terbukanya kesempatan untuk
mengembangkan karir. Kerangka Konseptual
Berdasarkan teori yang diperoleh maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan berdasarkan teori-teori pendukung, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Jaminan Sosial tenaga Kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT Trakindo Utama Medan METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuan-titatif dengan menggunakan metode survei eksplanasi. Penelitian survei eksplanasi adalah penelitian survei yang bertujuan untuk mencari
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Loyalitas Karyawan
Jurnal Ilmiah Skylandsea 102
pengaruh variabel Jaminan sosial tenaga kerja (X) terhadap Loyalitas Karyawan (Y).
Definisi Operasional
Defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut :
a. Variabel Independen (bebas) terdiri dari : Jaminan sosial tenaga kerja (X) meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
b. Variabel Dependen (terikat) terdiri dari : Loyalitas (Y)
c. Loyalitas menurut Gouzaly (1996) memiliki beberapa unsur yaitu: Adanya kepatuhan atau ketaatan, Adanya rasa tanggung jawab, Pengabdian yang tinggi, Kejujuran dalam melaksanakan tugas.
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Peneltian
Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur . Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai
sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Uji Validitas Instrumen Varibel
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pernyataan Corrected Item Total Correlation Sig. 1-tailed Ket - Perusahaan menjamin
biaya kesehatan rawat
jalan bagi karyawan .594 .001 valid - Perusahaan menjamin biaya
kesehatan rawat inap bagi karyawan
.527 .003 valid - Perusahaan menjamin biaya
kecelakaan kerja bagi karyawan .605 .000 valid - Perusahaan menjamin biaya
kematian bagi karyawan .603 .000 valid - Perusahaan memberikan jaminan
kesejahteraan hari tua .628 .000 valid - Perusahaan memberi kemudahan
fasilitas jaminan kesehatan bagi karyawan
.558 .001 valid
Berdasarkan Tabel 3.2 diatas diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel jaminan sosial tenaga kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel jaminan sosial tenaga kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 persen.Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas
No Pernyataan Corrected Item Total Correlation
Sig.
(1 - tailed Ket
1
Dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan dituntut jujur dan menjaga rahasia perusahaan
.733 .000 Valid 2Karyawan dituntut patuh dan taat pada peraturan yang berlaku
diperusahaan
.877 .000 Valid 3Karyawan senantiasa memberi ide dan inovasi .708 .000 Valid 4
Karyawan mengutamakan kepentingan perusahaan dan menjaga solidaritas
.666 .000 Valid 5
Karyawan merasa bangga bekerja d perusahaan dan kecil kemungkinan keluar
.727 .000 Valid
Berdasarkan Tabel 3.3 diatas diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel loyalitas memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel loyalitas yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Variabel Defenisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Rawat Inap Jaminan Rawat Jalan Jaminan terjadinya kecelakaan kerja Jaminan Kematian Jaminan Terhadap kematian karyawan Jaminan Hari Tua (JHT) Jaminan Hari tua Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan sebagaimana akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit hamil atau bersalin, hari tua dan meninggal dunia Fasilias kesehatan yang diberikan oleh perusahaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Fasilias kesehatan yang diberikan oleh perusahaan Likert Komitmen terhadap Pekerjaan Kepatuhan dan Ketaatan Kejujuran Komitmen Terhadap rekan Kerja Solidaritas Loyalitas
(Y2) Kesediaan karyawanmenjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan, yang mencakup kesetiaan karyawan teradap pekerjaan, jabatan, dan perusahaan Komitmen Terhadap Organisasi Pengabdian Likert
Jurnal Ilmiah Skylandsea 103
Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 persen.Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliablitas dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrument sekali saja dan dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Menurut Umar (2005) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan Alpha Cronbach > 0.70
Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha N Of Items Ket Variabel Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Variabel Loyalitas .828 .799 6 5 Reliabel Reliabel
Reliabilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha 0.8 atau diatasnya adalah baik. Berdasarkan output yang diperoleh pada Tabel 3.5. di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada semua variabel lebih besar dari 0.7 (>0.8) dengan arti bahwa semua variabel reliabel. Maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Linier Sederhana
Metode analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (jasmsostek) terhadap variabel terikat (Loyalitas). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + bx, dimana :
X = Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS) Y = Loyalitas a= Konstanta b = Koefisien regresi
Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS sebagai berikut:
a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati
distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, Situmorang (2010:72).
b. Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima.
1) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji - t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat:
H0 : b1 = b2 = 0: artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( (X) dan Loyalitas karyawan Karyawan(Y). Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0: artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Loyalitas karyawan (Y).
2) Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Loyalitas karyawan (Y). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y1). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 45 orang (89,9%), dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 8 orang (15,1%). Data ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Trakindo Utama Cabang Medan didominasi oleh laki. Hal ini disebabkan oleh karyawan laki-laki lebih dibutuhkan oleh perusahaan, mengingat PT. Trakindo merupakan perusahaan yang begerak di distrbusi alat-alat berat, yang sangat erat kaitannya dengan dunia teknik.
Hasil penelitian terlihat bahwa dari 53 responden, karyawan dengan usia kurang dari 30 tahun mendominasi dengan jumlah 27 karyawan
Jurnal Ilmiah Skylandsea 104
(50,9%), sedangkan karyawan dengan usia diatas 51 tahun merupakan populasi minoritas dengan jumlah 3 karyawan (5,7%).
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil.
Gambar 4.1. Hasil Uji Normal P-Plot of Regression Standardized Residual (Dependent Variable:
loyalitas)
Pada Gambar 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.
Uji t (Parsial)
Uji –t ini digunakan untuk menguji apakah Variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai Variabel terikat, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0 : artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( (X) terhadap Loyalitas karyawan Karyawan(Y1). Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 : artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X) terhadap Loyalitas karyawan (Y1).
Tabel 4.1. Hasil t hitung (Dependent Variable: Loyalitas)
Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa variabel Jaminan Sosial Tenaga Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Variabel Loyalitas karyawan, Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari (0,05) dan nilai Thitung (5,502) > Ttabel (2.009) artinya jika ditingkatkan variabel Jaminan sosial tenaga kerja, maka loyalitas karyawan karyawan (Y) akan meningkat
Dari kedua tabel diatas, dapat diambil keputusan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Maksudnya variabel jaminan sosial tenaga kerja (X) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas (Y1) kerja karyawan.
1.1.3 Uji R2
Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu jaminan sosial tenaga kerja (X) terhadap loyalitas karyawan (Y1). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai 1 (0 < R2 < 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y1). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Tabel 4.2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Dependen Variable : Loyalitas
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa variabel Jaminan sosial tenaga kerja memiliki hubungan sebesar 61% terhadap loyalitas karyawan karyawan di PT Trakindo Utama Cabang Medan. Hal ini diketahui dari nilai R pada tabel yaitu sebesar 0,610 dan nilai ini juga berarti variabel bebas dan variabel terikat berhubungan erat.
Pembahasan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Loyalitas
Loyalitas karyawan karyawan PT Trakindo Utama Cabang Medan dalam peneltian ini dinilai menggunakan beberapa unsur yaitu ketaatan dan kepatuhan, tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, kejujuran, memberikan sumbangsih ide dan inovasi serta mengutamakan perusahaan dan solidaritas kerja. Dari hasil penelitian,
Jurnal Ilmiah Skylandsea 105
menunjukkan bahwa jaminan sosial tenaga kerja sebagai wujud pemberian program keselamatan dan kesehatan kerja, memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini akan dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan pada PT Trakindo Utama Cabang Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, Allan R. Wirajaya, Daniel. 1994. The Portable MBA: Management. Jakarta Binarupa Aksara. Jakarta
Hasibuan, Malayu. 2000. Organisasi & Motivasi. Bumi Aksara. Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.
Manullang. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya
Manusia (Manajemen Kepegawaian). CV. Mandar Maju, Jakarta
Munandar, M. 2001. Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta