i
NASKAH PUBLIKASI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN BAHAN DAN ALAT
KEPADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN KOTA LUBUKLINGGAU MENGGUNAKAN METODE
PROFILE MATCHING
Disusun Oleh:
MARADONA
2011.01.0006
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA
NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU
1
DECISION SUPPORT SYSTEM OF GIVING TOOLS AND MATERIAL ASSISTANCE TO SMALL AND MEDIUM INDUSTRIES
IN THE DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA LUBUKLINGGAU USING METHOD PROFILE MATCHING
Maradona1, Hendra Di Kesuma2, Alfiarini3
1
Student STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
2,3
Lecturers STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Abstract
The Small and Medium Industries electoral process is a critical part in the activities of relief materials and equipment by the Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau. The process selection of Small and Medium Industries in the Dinas Perindustrian dan Perdagangan is still in manual process. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau doesn’t have system to donations material on small and medium industries in Lubuklinggau, the Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau required a good system, this required a decision support system that can accommodate the criteria - as well as the assessment criteria capable of storing data - the data relating to the election of Small and Medium Industries in Lubuklinggau. The Small and Medium Industries electoral process carried out by the Profile Matching Method is a decision-making mechanism to assume that there is an ideal level of predictor variables that must be met by the subject studied by comparing the difference between the Small and Medium Industries indicator with standard value indicator criteria given weight. Process modeling system built in Flow Of Document (FOD) Diagram Context, Data Flow Diagrams (DFD), Entity Relathionship Diagram (ERD).
Keywords: Decision Support System, Selection of Small and Medium Industries, Profile Matching
2
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN BAHAN DAN ALAT
KEPADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA LUBUKLINGGAU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
Maradona1, Hendra Di Kesuma2, Alfiarini3
1
Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
2,3
Dosen Tetap STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Intisari
Proses pemilihan Industri Kecil Menengah merupakan salah satu bagian kritis dalam aktivitas pemberian bantuan bahan dan alat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di wilayah Kota Lubuklinggau. Pemilihan Industri Kecil Menengah di Dinas Perindustrian dan Perdagangan masih dilakukan secara tertulis dan kurang merata. Belum adanya sistem yang mendukung untuk pengambilan keputusan pemberian bantuan bahan dan alat kepada industri kecil menengah di Kota Lubuklinggau, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau perlu merancang atau mendesain sistem yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mengakomodir kriteria – kriteria penilaian serta mampu menyimpan data – data berkaitan dengan pemilihan Industri Kecil Menengah di Kota Lubuklinggau. Proses pemilihan Industri Kecil Menengah dilakukan dengan Metode Profile Matching yaitu sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subjek yang diteliti dengan cara membandingkan perbedaan antara indikator Industri Kecil Menengah dengan indikator nilai standard kriteria yang telah diberikan bobot. Proses permodelan sistem dibangun dalam Flow Of Document (FOD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD).
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Industri Kecil Menengah, Profile Matching
PENDAHULUAN Latar Belakang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau mempunyai fungsi untuk menyusun perencanaan program Pemerintah daerah Kota Lubuklinggau, salah satu program tersebut diantaranya adalah pemberian bantuan bahan dan alat kepada industri kecil menengah di Kota Lubuklinggau. Pemberian bantuan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau di fokuskan kepada semua industri kecil menengah yang masuk dalam pendataan Disperindag. Pemberian bantuan tersebut diupayakan dapat merata kesemua industri kecil menengah di Kota Lubuklinggau.
Prosedur pemberian bantuan bahan dan alat kepada industri kecil menengah dimulai dengan industri kecil menengah mengajukan proposal, lalu staff menginputkan kedalam buku agenda, kemudian industri kecil menengah tersebut akan mendapat bantuan bahan dan alat. Sedangkan proses Industri Kecil Menengah (IKM) yang mendapatkan bantuan bahan dan alat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau adalah industri kecil menengah yang mempunyai hubungan kekeluargaan dan relasi dengan orang-orang yang terkait dengan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggu itu sendiri, hal ini mengakibatkan ketidak adilan bagi industri kecil menengah yang tidak mempunyai relasi atau keluarga yang bekerja disana. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau dalam proses pemberian bantuan bahan dan alat menggunakan sistem dengan menggunakan kriteria yang sesuia agar hasil yang di dapat merata terhadap industri kecil menengah yang melakukan pengajuan bantuan bahan dan alat.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin menawarkan suatu sistem pendukung keputusan yang lebih efisien dan efektif yaitu dengan membuat “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bahan dan Alat Kepada Industri Kecil Menengah Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Menggunakan Metode Profile Matching.
3
LANDASAN TEORI
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support Systems adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, permodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunkan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai 1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan
untuk memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Mendukung keputusan manajer dan bukan
mengubah atau mengganti keputusan tersebut. 3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam
pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiensi.
Pengertian Bahan dan Alat
Dalam hal pemberian bantuan bahan dan alat yang diberikan kepada industri kecil mengah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau tergantung dari kebutuhan yang diajukan oleh tiap-tiap IKM yang terdaftar setiap KUB Kota Lubuklinggau. Contoh IKM Batik maka bahan dan alat yang bisa diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau seperti Mesin Jahit, Mesin Obras, Kain, Mesin Cetak Batik.
Pengertian Industri Kecil Menengah
Menurut Raodah (2014:27) dalam Peraturan Menteri Perindustrian R.I Nomor :37/M-IND/PER/6/2006 pengertian Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Perusahaan Industri Kecil yang selanjutnya disebut Industri Kecil (IK) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang industri dengan nilai investasi setidaknya paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Perusahaan Industri Menengah yang selanjutnya disebut Industri Menengah (IM) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang industri dengan nilai investasi lebih besar dari Rp 200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Kriteria Jenis Industri Kecil : 1) Industri kecil : 5 juta – 200 juta 2) Industri menengah : >200 juta – 1 M 3) Industri besar : >1M
Metode Penelitian
Metode Pengembangan Sistem
Menurut Rosa A. S (2011:26) Metode pengembangan sistem adalah prosedur, konsep atau aturan yang akan digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem.
Dalam penelitian ini Metode yang digunakan dalam membangun Sistem dengan menggunakan Model Waterfall. Waterfall atau air terjun adalah proses desain berurutan, digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) Berikut adalah gambar model air terjun (Waterfall) :
Gambar 1 Model Prototype Metode Profile Matching
Menurut Cinzia Pizzi (2008:137) Profile Matching Merupakan suatu proses yang sangat penting dimana digunakan sebagai perhitungan proses pengambilan keputusan dengan memilih suatu alternatif dengan menghitung jumlah nilai perbedaan beberapa aspek kriteria berdasarkan signifikansi statistik. Profile Matching disini dengan terlebih dahulu menghitung nilai selisih antara indikator Industri Kecil Menengah dengan indikator nilai standard kriteria.
Proses Perhitungan Dalam Profile Macting 1. Perhitungan Pemetaan Gap Kompetensi dengan rumus :
Gambar 2. Rumus GAP
Keterangan :
GAP = Model Matematika (Selisih / Beda ) I = Jumlah bobot Kriteria
KK = Jumlah bobot Industri Kecil Menengah 2. Pembobotan
untuk pembobotan bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 Tabel Pembobotan No Jarak Selisih Bobot
Nilai Keterangan 1 <0 -5 0 Kriteria kekurangan 5 tingkat/lavel 2 01-10 5 0,5 Kriteria kelebihan 5 tingkat/lavel 3 11-20 -4 1 Kriteria GAP = ( I - KK )Persamaan
4 kekurangan 4 tingkat/lavel 4 21-30 4 1,5 Kriteria kelebihan 4 tingkat/lavel 5 31-40 -3 2 Kriteria kekurangan 3 tingkat/lavel 6 41-50 3 2,5 Kriteria kelebihan 3 tingkat/lavel 7 51-60 -2 3 Kriteria kekurangan 2 tingkat/lavel 8 61-70 2 3,5 Kriteria kelebihan 2 tingkat/lavel 9 71-80 -1 4 Kriteria kekurangan 1 tingkat/lavel 10 81-90 1 4,5 Kriteria kelebihan 1 tingkat/lavel 11 91-100
0 5 Tidak ada selisih
(paling memenuhi Syarat)
3. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai GAP, kemudian langkah selanjutnya membagikan menjadi 2 kelompok yaitu Core Factor dan Secondari Factor. Untuk perhitungan Core Factor dapat ditunjukan pada rumus berikut :
Gambar 3. Rumus Core Factor
Sedangkan untuk perhitungan Secondary Factor ditujukan dengan rumus :
Gambar 4. Rumus Secondary Factor
Keterangan :
NCF = Nilai rata-rata core factor dan NSF = Nilai rata-rata secondary factor
NC = Jumlah total core factor dan IS = Jumlah total
secondary factor
IC = Jumlah item core factor dan IS = Jumlah item
secondary factor
4. Perhitungan Penentuan Hasil Akhir atau Rangking
Hasil akhir dari proses ini adalah rangking dari industri kecil menengah yang akan dinilai, untuk rumus hasil akhir atau rangking seperti berikut :
Gambar 5. Rumus Perangkingan
Keterangan : Ha = Hasil akhir
(x)% = Nilai persen yang diinputkan dimana untuk core factor (60% = 0,6) dan untuk secondary factor (40% = 0,4)
NCF = Nilai rata-rata core factor NSF = Nilai rata-rata secondary factor
Industri Kecil Menengah yang akan mendapat bantuan adalah IKM yang nilai akhir paling tinggi diantara IKM-IKM yang lain.
ANALISIS DAN PERANCANGAN 1. Analisis Sistem yang Berjalan
Gambar 6 FOD Sedang Berjalan
Keterangan :
IKM memberikan data kelompok, kelompok usaha bersama, industri kecil menengah, data pengajuan lalu pihak staff akan mencatat dalam buku agenda khusus yang akan diproses dan ikm tersebut akan menerima bantuan bahan dan alat, kemudian staff akan membuatkan laporan untuk pimpinan lalu mengarsipkan berkas. NCF = NC IC NSF = NS IS Ha = (x)%NCF + (x)%NSF
5
2. Analisis Sistem Yang Ditawarkan
Gambar 7 FOD Yang Ditawarkan
Keterangan :
IKM akan memberikan data kelompok, kelompok usaha bersama, industri kecil menengah, data pengajuan lalu pihak staff menerima berkas tersebut dan memproses data tersebut melalui kompter yang tersimpan dalam database. Dan akan diproses berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sehingga akan menghasilkan bantuan berdasrkan dari hasil perhitungan yang mendapatkan nilai tertinggi.
3. Diagram Konteks
Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bahan dan Alat Kepada Industri Kecil Menengah Sebagai Berikut :
Gambar 8 Diagram Konteks
Pada diagram konteks, data yang masuk dan keluar sistem di berikan secara lengkap dimana staff tata
usaha akan memberikan data staff, data kriteria, data range dan data pemberian bantuan. sedangkan Kelompok usaha bersama akan memberikan data kelompok, data KUB dan data IKM dan data pengajuan serta akan menerima pemberian bantuan bahan dan alat setelah diproses dan memenuhi kriteria. Sementara pimpinan akan mendapatkan laporan data kelompok, data KUB, laporan data IKM, laporan data Kriteria, laporan data pengajuan,, laporan data range dan laporan data pemberian bantuan.
4. Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Gambar 7 DFD Level 1
Berdasarkan DFD lavel 1 diatas keteranganya adalah : Kegiatan-kegiatan yang ada dalam diagram ini meliputi input dan output Dari entitas ke proses ada output proses ke dalam entitas luar, serta hubungan proses ke data store. Adapun kegiatan tersebut adalah :
1. Entitas Staff.
Satff akan memberikan data staff yang akan disimpan pada file staff, kemudian data staff di proses di pendataan data staff yang menghubungkan arus data ke data store, staff juga memproses dan mengelolah data kelompok, kelompok usaha bersama, industri kecil menengah, data pengajuan, data kriteria, data pengolahan range dan data pemberian bantuan.
2. Entitas IKM
Anggota IKM akan memberikan data kelompok, data kelompok usaha bersama, data industri kecil menengah dan data pengajuan bantuan ke proses pendataan data IKM yang menghubungkan arus data ke data store.
3. Entitas Pimpinan
Disini Pimpinan akan menerima laporan data kelompk, laporan data kelompok usaha bersama, 0 Si stem Pen dukung Kep utusan Staff T ata Usaha Industri Kecil M enengah Pi mpi nan Data Kri teria
Data Staff
Data Kelom pok
Data Range Data Pem berian Ban tuan Da ta IKM Da ta KUB Data KUB Data IKM Info Pemberia n Bantuan
Lap Data KUB Lap Data IKM
Lap Data Range Lap Da ta Pengaj uan Lap Data Kri teria Lap Data Kelo mpok Lap Data Pem berian Bantuan Data Pengaju an Data Pengaj uan
Data Kelom pok
Staff T ata Usaha Industri Kecil Menengah Pimpinan 1 Pendataan Data Staff 2 Pendataan Data Kel ompok 3 Pendataan Data Pengajuan 4 Pendataan Data Range 5 Pendataan Data Kriteri a 6 Pendataan Data Pemberian Bantuan 7 Pendataan Data KUB 8 Pendataan Data IKM 9 Pembuatan Laporan Fi le Staff Fil e Kelompok File Pengaj uan File Range Fil e Kriteri a File Pemberian Bantuan Fi le KUB Fil e IKM Data Staff Info Pemberian Bantuan Data Kelompok Data Range
Data Kri teria
Data Pemberian Bantuan Data KUB Data IKM Data KUB Data IKM
Lap Data KUB Lap Data IKM Lap Data Kelompok Lap Data Pengaj uan Lap Data Range
Lap Data Kriteria Lap Data Pemberian Bantuan id_i km id_i km id_kub id_kub no_bantuan no_bantuan id_kri teria id_kri teria id_i km id_kub no_bantuan id_kriteria kd_staff kd_staff id_kelompok id_kelompok no_pengaj uan no_pengajuan id_range id_range id_range no_pengaj uan id_kel ompok kd_staff Data Pengajuan Data Pengajuan Data Kelompok
6
laporan data industri kecil menengah, laporan data kriteria, laporan data pengajuan, laporan data range dan laporan data pemberian bantuan. 4. Proses Staff
Menerima pendataan staff dari entitas staff Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau.
5. Proses Kelompok
Menerima pendataan data kelompok dari data entitas IKM
6. Proses Kelompok Usaha Bersama
Menerima pendataan data kelompok usaha bersama dari data entitas industri kecil menengah 7. Proses Industri Kecil Menengah
Menerima pendataan data industri kecil menengah dari data entitas industri kecil menengah
8. Proses Kriteria
Menerima pendataan data kriteria dari entitas staff perpustakaan
9. Proses Pengajuan
Menerima pendataan data pengajuan dari entitas staff.
10. Proses Range
Menerima pendataan data range dari entitas staff.
11. Proses pemberian bantuan
Menerima pendataan data pemberian bantuan dari entitas staff.
12. Proses Buat Laporan
Menberi Laporan-laporan ke entitas pimpinan. 13. Data Store
Data store ini berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan data, seperti file atau database yang berkaitan dengan peyimpanan secara komputerisasi, pada data store terdapat 8 (delapan) penyimpanan file yaitu file staff, file kelompok, file kelompok usaha bersama, file industri kecil menengah, file kriteria, file pengajuan, file range dan file pemberian bantuan. Masing-masing file mempunyai isi paket data yang berarti pengaksesan satu paket data atau lebih. Semua data store ini di hubungkan dengan alur data dari file penyimpanan ke proses laporan yang akan di terima oleh entitas pimpinan dengan bentuk laporan.
5. Entity Relationship Diagram (ERD)
Adapun Entity Relathionship Diagram pada aplikasi ini sebagai berikut :
Gambar 9 Entity Relationship Diagram (ERD)
Keterangan :
Staff akan mendata data kelompok, kelompok usaha bersama, data industri kecil menengah, data pengajuan data range, data kriteria, data pemberian bantuan sedangakan ikm akan melakukan pengajuan bantuan yang akan diproses staff sehingga menghasilkan pemberian bantuan.
Rancangan Tabel
1. Desain Tabel IKM
Tabel 2 Desain Tabel IKM
Nama Field
Tipe Lebar Index Keterangan
Id_ikm Varchar 5 * Id IKM Id_kub Varchar 5 ** Id KUB Nm_ikm Varchar 50 ** Nama IKM Nm_kub Varchar 20 ** Nama KUB Alamat Varchar 50 Alamat Telp Int 15 Telepon No_izin Varchar 10 No izin Pemilik Varchar 20 Pemilik NPWP Varchar 10 NPWP
2. Desain Tabel Range
Tabel 3 Desain Tabel Range Nama
Field
Tipe Lebar Index Keterangan
Id_range Varchar 5 * Id Range
Tanggal Datetime 15 Tanggal
Id_ikm Varchar 5 ** Id IKM
Id_kub Varchar 3 ** Id KUB
Nm_kub Varchar 20 ** Nama KUB
Nm_ikm Varchar 50 ** Nama IKM
Alamat Varchar 50 ** Alamat
7
IMPLEMENTASI SISTEM 1. Halaman Menu
Halaman Login
Apabila program dijalankan (running), sistem lansung menampilkan perintah login , jika staff Disperindag akan melakukan akses terhadap sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu, adapun form login yang di maksud adalah seperti gambar berikut :
Gambar 10. Halaman Login Halaman Data IKM
Menu ini berfungsi untuk menginputkan data industri kecil menengah. Pada menu ini terdiri dari field- field Id kub, Nama kub, Id ikm, Nama ikm, Alamat, No telepon, No izin, Pemilik dan NPWP serta terdapat button seperti tambah, simpan, perbaiki, cari, hapus dan kembali. Untuk lebih jelasnya seperti gambar berikut :
Gambar 11. Halaman Menu Industri Kecil Menengah Halaman Perhitungan Range
Menu ini berfungsi untuk melakukan proses perhitungan data range yang datanya telah dinputkan. Pada menu ini terdiri dari field- field Id range, Tanggal transaksi, Id ikm, Nama ikm, Alamat, Id kub, Nama kub, Produk, Tenaga, Promosi, Omset, Produktivitas, Distribusi dan Bahan baku serta terdapat button seperti tambah, simpan, perbaiki, cari, hapus dan kembali. Untuk lebih jelasnya seperti gambar berikut :
Gambar 12. Halaman Menu Perhitungan Range 2. Laporan
Laporan Data IKM
Gambar 13. Laporan Data Industri Kecil Menengah Laporan Data Range
Gambar 4.19. Laporan Data Range
Gambar 14. Laporan Data Range
8
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Setelah melakukan penelitian dan perancangan
serta berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penulis menghasilkan suatu Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Bahan dan Alat Kepada Industri Kecil Menengah Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau.
2) Proses pemilihan IKM yang mendapatkan bantuan dilakukan dengan metode Profile Matching, dengan pertimbangan 7 kriteria yaitu kriteria Produk, Tenaga kerja, Promosi, Omset, Produktivitas, Distribusi dan Lingkungan Fisik atau Bahan Lokal yang masing-masing mempunyai bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. IKM yang terpilih mendapatkan bantuan adalah yang mempunyai skor tertinggi diantara IKM yang lain.
3) Perancangan pendukung pengambilan keputusan pemberian bantuan bahan dan alat kepada industri kecil menengah di Kota Lubuklinggau ini dianalisis dan dirancang menggunakan penggambaran Data Flow Diagram, Entity Relation Diagram, Flow Of Dokument, Desain Tabel, Kebutuhan Hardware dan Software, Desain Input, dan Desain Output.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengamatan di lapangan maka penulis memberikan saran yang diharapkan berguna untuk pengembangan sistem lebih lanjut dimasa yang akan datang sebagai berikut :
1.) Sistem dapat dikembangkan dengan multiuser dengan tiap bagian di Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Lubuklinggau agar informasi yang dihasilkan dapat tersampaikan secara langsung dan dapat diakses oleh setiap Industri kecil menengah di Kota Lubuklinggau.
2.) Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan bahan dan alat kepada industri kecil menengah dapat dikembangkan kembali dengan melibatkan kriteria-kriteria pemilihan yang lebih kompleks antara lain kapasitas industri kecil menengah yang tentunya dapat diadaptasikan dengan kondisi industri kecil menengah tersebut sehingga dapat menghasilkan dukungan keputusan yang lebih baik lagi.
3.) Untuk mendukung kelancaran dan kinerja dari sistem ini perlu adanya pemeliharaan (maintenance)
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktikum Bisnis,Andi Offset:Yogyakarta.
Kusrini, Konsep dan aplikasin sistem pendukung keputusan, Andi : Yogyakarta :2007.
Pandia, Hendry, Pemprograman dengan Visual Basic 6.0, Erlangga : Jakarta 2006.
Pizzi, Cinzia, 2008 Fast Profile Matching Algorithm – A Survey
Hidayatullah, Priyanto, 2014, Visual Basic .Net Membuat Aplikasi Database dan Program Kreatif
Raodah, 2014, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Pengembangan industri Kecil Menengah Dengan Metode Weighted Product, ISSN : 2, 3, 392-10X
Rosa A.S and M Shalahudin, 2011, Rekayasa Perangkat Lunak, Modula : Bandung.
Sherly, Nina, 2013, Penerapan Metode Profile Matching Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Karyawan (Studi Kasus : PT. Sanghyang Seri Persero) ISSN : 2, 3, 392-10X Wikipedia. “Penjelasan mengenai motode waterfall model”. Tanggal transaksi 16 Nopember 2014 Jam 13:00. http://en.wikipedia.org/wiki/Waterfall_model. Wikipedia. “Penjelasan mengenai Black Box Testing”. Tanggal transaksi 16 Nopember 2014 Jam 13:00. http://en.wikipedia.org/wiki/Black-box_testing.