26
BAB IV
IMPLEMENTASI, HASIL DAN ANALISIS 4.1.Impelementasi Sistem dan Hasil
Dalam mengimplementasikan sistem yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil, yaitu agar mikrotik router OS dapat beroperai sebagaimana yang diinginkan dengan melakukan konfigurasi terlebih dahulu atau diimplementasikan dengan urutan pelaksanaan, sebagai berikut:
1. Konfigurasi IP Address dengan pemberian alamat IP pada masing masing ethernet atau interface. Menu IPAddress.
2. Konfigurasi IP DCHP Client yaitu dalam router sebagai client agar terhubung ke internet Service Provider (ISP). Jika status bound berarti sudah terhubung dengan internet.
3. Konfigurasi Gateway
Setelah client berhasil terkoneksi dengan mikrotik maka selanjutnya adalah menghubungkan mikrotik ke internet kampus FTI UKSW yang bertindak sebagai gateway ke internet. Konfigurasi gateway berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan publik. Pengaturan gateway diberikan dengan alamat IP: 0.0.0.0, gateway: 172.67.4.1
4. Konfigurasi wireless yaitu dengan konfigurasi satu security profile dan SSID (Security Set Indentifier) yang mana klient dapat mengaksesnya.
5. Konfigurasi access point (AP) bridge digunakan sebagai access point atau pemancar yang bisa melayani banyak client.
Gambar 4.5 Konfigurasi access point (Ap) bridge digunakan sebagai access
6. Konfigurasi DNS (Domain Name System). DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke alamat domain dan sebaliknya. Misalnya mengakses situs www.facebook.com pada web browser, maka DNS akan menerjemahkan ke alamat IP public situs Facebook yaitu 31.13.78.35 dan menampilkan halaman facebook.
7. Konfigurasi firewall NAT (Network Addres Translation) merupakan salah satu fasilitas router mikrotik untuk meneruskan paket dari IP publik ke IP tujuan (local). Fitur NAT mikrotik berfungsi untuk menerjamahkan alamat ip lokal dengan sebuah alamat IP publik, sehingga alamat ip lokal pun dapat mengakses internet karena memiliki alamat ip publik yang menutupnya.
Gambar 4.7 Konfigurasi Firewall NAT (Network Addres Translation)
Untuk melihat apakah sudah terkoneksi dengan internet dapat melakukan ping www.google.com melalui terminal mikrotik.
8. Konfigurasi DHCP server (Dynamic Host Configuration Protocol) pembagian alamat IP ke komputer client secara otomatis tanpa harus mengatur pada komputer client satu-persatu.
9. Konfigurasi DHCP leases yaitu pengaturan dimana daftar perangkat yang sudah diberikan ip secara otomatis memperoleh sebuah alamat ip hanya akan dipinjamkan ke client tertentu. Misalnya client-A melakukan request DCHP, maka server akanselalumemberikan IP 192.168.30.29 dan client memiliki IP tersebut secara tetap atau tidak diganti.
10. Konfigurasi web proxy dimana peran proxy server diperlukan agar mempercepat akses situs web. Suatu halaman situs yang pernah dikunjungi oleh salah satu komputer client akan disimpan ke dalam proxy server.
11. Konfigurasi transparent proxy dimana konfigurasi yang perlu dilakukan untuk mengaktifkan mode transparent proxy yaitu: Redirect Firewall NAT.
12. Monitoring Proxy yaitu untuk memonitoring Proxy server sudah berjalan atau tidak dapat dilakukan langkah sebagai berikut: dengan membuka menu IP— klik web proxy—pilih status. Untuk mengetahui koneksinya dengan klik tombol connections.
13. Melalui proxy dapat mengatur akses suatu situs seperti memblok situs yang tidak sehat dengan cara dimana.pilih menu IP--web proxy--pilih tombol accesdst.Host: isikan alamat web berdasarkan URL: www.sawomatang.com. Kemudian bagian action pilih deny dan klik tombol ok.
14. Status situs yang diblok menu acces web proxy dengan status hitsnya 2. Berarti web proxy dengan memblok situs berjalan atau terblokir. Untuk melihat statusnya dengan cara ip- web proxy- klik tombol acces.
15. Hasil konfigurasi dapat uji dengan membuka alamat web melalui browser
16. Konfigurasi web server dengan localhost (intranet), melalui localhost mengunakan XAMPP.
Gambar 4.16 Localhost mengunakan XAMPP
17. Konfigurasi web intranet melalui mikrotik Routeros: Jalankan apache pada XAMMP dimana folder web dengan nama folder WEBKU tersimpang dalam folder htdocs XAMPP. Kemudian lakukan konfigurasi di mikrotik melalui menu IP—Firewall –NAT—klik tambah dan bagian chain: srcnat— isi IP Public (akses dari internet) DST Addres: 103.26.128.92, protocol: 6 (tcp), DST.PORT:5900. Klik Action, action: dstnat,
kemudian berdasarkan ip laptop mak pada bagian to address: 192.168.30.30, to ports: 81.
18. Hasil dari web server intranet di akses dengan IP adrress: 192.168.30.30/WEBKU di browser.
Ketika membuka browser isikan alamat IP 192.168.30.30 dan tekan enter atau jalankan akan mengarahkan alamat ip dengan nama folder WEBKU (192.168.30.30/WEBKU) yang tersimpang dalam folder XAMMPP.
19. Konfigurasi manajemen bandwidth simple queue Manajemen bandwidth memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth jaringan dan memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan.
Melalui mikrotik klik menu queues, klik tambah, maka bagia name isikan nama client yang berdasarkan alamat IP, target: 192.168.30.29 dan tentukan targe upload max limit: 3M dan target download 4M, klik OK. Pengaturan bandwidth sesuia bandwidth yang tersedia yang dapat dibagikan ke masing-masing client yang ada.
Gambar 4.19 Manajemen Bandwidth Simple Queue 4.2.Analisis QOS (Quality of Service)
Menurut Helmy (2014), Terdapat beberapa parameter yang harus dipertimbangkan untuk menentukan Quality of Service diantaranya Troughput, Delay, Jitter dan Packet Loss.
1. Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif, yaitu diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.
Rumus: a. Tabel 1 Kategori Throughput
Kategori Throughput Throughput (bps) Indeks
Sangat bagus 100 4
Bagus 75 3
Sedang 50 2
Jelek <25 1
(Sumber: TIPHON)
b. Tabel 2 Parameter Client 1PAKDIR Upload File
Parameter yang dihitung Nilai yang didapat
Paket data yang diterima 27361 Bytes Lama pengamatan 33, 642 s
Total
Gambar 4.20. Throughput pada Client 1PAKDIR
Perhitugan Throughput Client1 PAKDIR
(1)
c. Tabel 3 Parameter Throughput client 2 Staff Browsing
Parameter yang dihitung
Nilai yang didapat
Paket data yang diterima 127929 Bytes Lama pengamatan 18,002 s
Total
bit
Perhitungan Througput client staff (2)
2. Delay merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan.
d. Tabel 4 Kategori Delay
Kategori Delay Besar Delay (ms) Indeks
Sangat bagus <150 ms 4
Bagus 150 ms-300 3
Sedang 300 ms-450ms 2
Jelek >450 1
Sumber: TIPHON
Untuk mengukur nilai delay dapat menggunakan rumus persamaan sebagai beriktu
e. Tabel 5 Hasil Perhitugan delay Pakdir client1 (download)
Parameter yang dihitung Nilai yang didapat Total packet yang diterima 1783 packet
Total delay 102,440 s Rata-rata delay 57 ms (3)
f. Tabel 6 hasil perhitungan delay Pakdir client1 (ping www.google.com -t)
Parameter yang dihitung Nilai yang didapat
Total packet yang diterima 963 packet
Total delay 53,673 s
Rata-rata delay 55,730 ms
Akses youtube:
Berdasarkan hasil perhitungan <150 berarti kategori delay sangat bagus
g. Tabel 7 hasil perhitugan Staff client2 (akses youtube)
Parameter yang dihitung Nilai yang didapat Total packet yang diterima 976 packet
Total delay 59,654 s Rata-rata delay 61 ms
h. Tabel 8 hasil perhitungan delay dengan ping alamat web melalui Command Prompt
Command ( CMD )
Parameter yang dihitung Nilai yang didapat
Total packet yang diterima 963 packet
Total delay 53,673 s Rata-rata delay 55,730 ms
Berdasarkan hasil perhitungan <150 berarti kategori delay sangat bagus.
Cara perhitungan rata-rata delay yang dilakukan: