1. Asal Mula Tanaman Pepaya
Pepaya atau betik yang dalam bahasa latinnya Carica papaya L adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Carica papaya L ini termasuk familia caricacea dan merupakan satu-satunya jenis dalam genus Carica. Dalam bahasa Indonesia, nama pepaya diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Orang yang berjasa menyebarkan pepaya di daerah tropis adalah orang-orang Spanyol, di daerah tropis yang pertama adalah di Manila pada pertangahan abad 16 M. Walaupun belum ada data yang komplit, namun para ahli menyatakan bahwa pepaya mulai ditanam di Indonesia pada abad 16 M atau sebelumnya. Kini pohon pepaya telah terdapat dimana-mana dan hampir setiap rumah terdapat pohon pepaya. Menurut Tjitrosoepomo (1996), taksonomi tanaman pepaya adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Pepaya atau carica papaya L ini tidak begitu besar ruang lingkupnya. Secara spesifik, dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dilihat dari batangnya 1. Tumbuh cepat
2. Umur dapat mencapai 15-25 tahun.
3. Pohon yang mencapai 15 tahun pada umunya bercabang-cabang.
4. Batang tidak berkayu akan tetapi didalamnya berlubang dan mengandung banyak air dan getah.
Tanaman pepaya membentuk bunga majemuk karena ada kelainan dalam jenisnya.Oleh karena itu, tanaman pepaya mempunyai bentuk dan jenis yang berbeda-beda dan susunan kelaimnya bisa berubah jenis pada musim hujan.
2. Ekologi Pohon Pepaya
Sebelum kita menanam pohon pepaya kita harus tahu di manakah tempat yang paling cocok menanam pepaya itu, oleh karena itu kita harus mengetahui akan ekologi dari pohon itu sendiri.
a. Ketinggian Tempat
Pohon pepaya dapat tumbuh pada daratan rendah dan hingga didaerah yang mempunyai ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, tapi sebaliknya jika pohon pepaya ditanam didaerah yang makin tinggi maka buah dan rasa manisnya akan berkurang, sebab hal ini ditentukan oleh matahari dan kelembaban udara.
b. Tanah
Pohon pepaya akan tumbuh baik jika ditanam ditanah latosol dan laterit merah, kemudian tanah untuk tanaman pepaya harus banyak mengandung bahan organis atau humus yang dapat mengatur kelembaban tanah. Oleh karena itu, keadaan tanah air dalam tanah menentukan pertumbuhan tanaman pepaya.
c. Iklim
Faktor-faktor iklim terdiri dari cuaca hujan, sinar matahari, suhu udara dan angin. Kemudian kalau kita ingat bahwa pepaya dapat tumbuh di daratan rendah, juga dapat tumbuh didaratan tinggi, tidaklah banyak pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman pepaya pada umunya.
3. Morfologi a. Daun (Folium)
Gambar 1. Daun Pepaya b. Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dan tingginya dapat mencapai 10 m (Harimukti, 2013).
Gambar 2. Batang Pepaya
c. Akar (Radix)
akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang (Harimukti, 2013).
Gambar 3. Akar Pepaya
d. Bunga (Flos)
Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya: parnafasan, pertumbuhan, dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (Polygamus), karena pada satutumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna.Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertaliandengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua.
Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
Bunga jantan (Masculus)
Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga jantan yang lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina.
Bunga betina (Femineus)
pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah.Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.
Bunga sempurna (Hermaprodit)
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek (Harimukti, 2013).
Gambar 4. Bunga Pepaya
e. Buah (Fructus)
Gambar 5. Buah Pepaya
f. Biji (Semen)
Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (Endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapat biji tumbuhan tertutup (Angiospermae) (Harimukti, 2013).
Gambar 6. Biji Pepaya
4. Khasiat Empirik papaya a. Khasiat Daun Pepaya
cukup banyak didalam buah maupun daun pepaya. Dalam pepaya juga mengandung enzim papain yang bekerja sama dengan vitamin A, C dan E untuk mencegah peradangan (inflamasi) (Lingga, 2010). Menurut Harimukti (2013) daun pepaya (Carica papaya L.) mempunyai manfaat dan khasiat bagi kesehatan, diantaranya :
Mengobati gangguan pencernaan.
Mengontrol tekanan darah
Mampu melancarkan ASI (Air Susu Ibu) khususnya bagi ibu-ibu hamil dan
menyusui.
Menambah nafsu makan.
Mengobati demam bedarah
Mengobati nyeri haid
Mencegah Kanker
Melunakkan daging
Menghilangkan jerawat (Harjana, 2014).
Obat flu
Obat magh
Memudahkan wanita mencapai orgasme
Obat radang tenggorokan
Obat pelangsing tubuh
Obat malaria (Kurnianti, 2013)
b. Khasiat Biji Buah Pepaya Sebagai antibakteri
Melindungi ginjal
Menghilangkan parasit di usus
Menetralisir racun dalam hati
Mengobati cacingan (Harjana, 2014).
Membantu menyembuhkan penyakit jantung
Mengobati penyakit kuning dan bronchitis
d. Khasiat Akar Pepaya
Obat penyakit batu ginjal
Minuman penyegar
Mengobati cacingan
Mengatasi gangguan saluran kencing
Mengobati rematik
Membantu melancarkan buang air kecil
e. Khasiat Getah Pepaya
Menghaluskan tumit
Obat luar
Pelunak daging
5. Resep Obat Tradisional dari Tanaman Pepaya Resep obat dari Daun Pepaya
a. Mengobati gangguan pencernaan
Memakan daun papaya yang sudah direbus baik dimakan dengan atau tanpa makanan pendamping lainnyadapat membantu memperlancar pencernaan. Hal ini dikarenakan di dalam daun papaya terdapat zat karpain, yaitu sejenis kandungan yang dapat membunuh mikroorganisme jahatyang mengganggu pencernaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya makan rutin daun papaya rebus setiap hari selama beberapa hari (Harjana, 2014).
b. Mengontrol Tekanan Darah
Caranya, ambil lima lembar daun papaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus terus hingga tinggal tiga perempat. Didinginkan sebelum diminum. Jika perlu tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis (Harjana, 2014).
Caranya sederhana, cukup ambil daun pepaya muda sebanyak 3 helai. Remas daunnya kemudian letakkan di atas api hingga daun tersebut menjadi layu. Dalam keadaan masih hangat, tempelkan daun pepaya yang telah diremas dan dipanaskan tersebut di srea payudara Anda kecuali puting. Resep ini merupakan warisan nenek moyang kita yang dikenal sangat baik memperbaiki kualitas ASI (Dedimisbahatori, 2013).
d. Menambah Nafsu Makan
Untuk menambah nafsu makan, ambil daun pepaya segar muda yang ukurannya sebesar telapak tangan Anda. Kemudian tambahkan sedikit garam dan juga air hanta suam kuku sebanyak 200 cc. Haluskan dengan cara diblender. Kemudian saring airnya dan tambahkan madu sebanyak 2 sendok agar lebih nikmat. Minum ramuan ini setiap harinya sampai nafsu makan kembali normal.
e. Mengobati Demam Berdarah
Cara menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan merebus 5 lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan (Dedimisbahatori, 2013). f. Mengobati Nyeri Haid
Bila nyeri haid terasa sangat mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1 lembar daun pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat (Dedimisbahatori, 2013).
g. Mengobati kanker
Giling halus semua bahan yang terdiri dari Pelepah daun pepaya (Carica papaya) agak muda 1/2 pelepah daun, ceremai muda 1/4 genggam, madu murni 3 sendok makan, air masak 2 gelas, remas dengan air, tambahkan madu lalu saring. Minum 3 x 1 hari ½ gelas.
Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan (Dedimisbahatori, 2013).
i. Menghilangkan Jerawat
Cara menggunakannya terlebih dahulu daun pepaya harus di keringkan kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya (Dedimisbahatori, 2013).
j. Obat Flu
Tumbuk daun pepaya, peras dan ambil airnya, lalu campur dengan garam dan gula merah. Minum 3 x 1 hari (Kurnianti, 2013).
k. Obat Magh
Cuci sampai bersih daun pepaya, daun sruni putih, daun pegagan, kencur dan sembung legi. Kupas kencur, iris seperlunya. Setelah itu semua bahan dijadikan satu lalu ditumbuk sampai halus, tambahkan air matang. Minum ramuan secara rutin saat mengalami gangguan magh (Kurnianti, 2013).
l. Memudahkan wanita mencapai orgasme
Tumbuk adaspulosari dan merica hitam, kemudian campur dengan kocokan kuning telur. Tumbuk daun pepaya, peras dan ambil airnya. Kemudian dengan madu. Campur semuanya, aduk hingga rata. Minum saat mau tidur secara rutin (Kurnianti, 2013).
m. Obat Radang Tenggorokan
Campur daun pepaya (Carica papaya) muda 10 gr, perasan buah lobak 5 gr, perasan bawang merah 5 gr, asam lama 5 gr, perasan buah pecut kuda 5 gr, air panas hangat-hangat kuku. Gunakan ramuan ini untuk kumur (Kurnianti, 2013).
Cuci sampai bersih pepaya, buah delima, manggis, akar rambutan, alang-alang, dan langsat. Lalu rebus dengan sampai mendidih. Kemudian dinginkan dan saring. Minum ramuan sebanyak 1 gelas. Lakukan setiap hari secara rutin.
o. Obat Malaria
Cuci sampai bersih daun pepaya, brotowali, temu hitam. Rebus ketiga bahan dengan 800 ml air, biarkan hingga airnya tinggal setengahnya. Angkat, dinginkan, saring. Tambahkan 1 sendok makan madu. Minum ramuan herbal pepaya 2 x 1 hari sebanyak 200 ml.
Resep Obat dari Biji Buah Pepaya
Untuk menikmati biji pepaya, makan langsung bijinya atau dikeringkan lalu dihaluskan. Biji papaya dapat juga dikonsumsi dengan mencampurkan biji pepaya sebanyak satu sendok makan dengan air hangat dalam 1/4 cangkir. Selain itu dapat juga dikonsumsi dengan dijus. Yang mana biji pepaya ini berkhasiat sebagai antibakteri, menghambat parasit di usus, menetralisir racun dalam hati, dan mengobati cacingan. Meski bermanfaat, namun para ahli menganjurkan wanita khususnya yang sedang dalam masa kehamilan untuk menghindari konsumsi biji pepaya meski dalam bentuk esktrak atau jus sekalipun. Hal ini terkait dengan kandungan biji pepaya berupa enzim proteolitik seperti papain, chymopapain A, chymopapain B, dan peptidase pepaya dalam biji. Bagi ibu yang sedang hamil muda, konsumsi biji pepaya kan menyebabkan keguguran dan selanjutnya berpotensi mempersulit kehamilan berikutnya sebab senyawa proteolitik ini diketahui bisa memicu kekeringan pada rahim.
Resep obat dari Bunga Pepaya
Bunga pepaya yang telah dimasak dan dimaniskan dengan gula, bisa digunakan untuk mengobati penyakit jantung, penyakit kuning dan bronchitis.
Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum (Dedimisbahatori, 2013).
b. Minuman penyegar
Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar (Dedimisbahatori, 2013).
c. Mengobati cacingan
Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml (Dedimisbahatori, 2013).
d. Mengatasi gangguan saluran kencing
Untuk mengatasi gangguan saluran kencing, caranya ambil 3 potong akar papaya, rebus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring. Minum ½ gelas satu kali sehari (Harjana, 2014).
e. Mengobati rematik
Haluskan 30 gram akar papaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto segar, 20 gram daun ketepeng cina, 30 gram daun sirih segar, dan 5 buah cabai rawit. Rendam dalam alkohol 75% selama 7 hari, kemudian peras dan saring. Gunakan airnya untuk menggosok dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 sehari (Harjana, 2014). f. Membantu melancarkan buang air kecil
Akar pepaya sebesar 3 cm, dipotong-potong direbus dengan 4 gelas air, sampai setengahnya, kemudian diminum tiga kali sehari, setiap kali minum sebanyak ¾ gelas.
Resep Obat dari Getah Pepaya a. Menghaluskan tumit
b. Obat luar
Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi (Dedimisbahatori, 2013).
c. Pelunak daging
Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging (Dedimisbahatori, 2013).
6. Kandungan Kimia Pepaya
Tanaman pepaya kaya dengan berbagai kandungan kimia. Menurut Kalie (2006) rasa pahit daun pepaya disebabkan oleh kandungan alkaloid carpain (C14H25NO2) yang banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan tekanan darah dan membunuh amoeba. Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah atau enzim proteolitik yang disebut papain. Papain termasuk enzim hidrolase, yaitu enzim yang mampu mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat (protein). Sebagai enzim proteolitik, papain banyak digunakan dalam industri, diantaranya industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, dan penyamak. Sementara itu, getah pepaya selain mengandung enzim papain juga mengandung kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, dan siklotransferas.
Kandungan senyawa dalam tanaman pepaya antara lain, caricaksatin, carposide, violaksantin, dan antibiotik. Untuk kandungan gizinya, ada kalori, vitamin, kalsium, hidrat, arang, protein, fosfor dan zat besi. Secara spesifik, kandungan senyawa pada tiap unsurnya yang sudah diketahui antara lain:
Buah : ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain, fitokinase (Awaly, 2013).
Biji : Papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase (Awaly,
2013). Selain itu, biji pepaya juga mengandung glucoside cacirin dan carpain. Glucoside cacirin berkhasiat sebagai obat cacing, meluruhkan haid, dan meluruhkan kentut (karminatif) (Dalimartha, 2009).
Akar: kimopapain, papain, fitokinase, asam malat, kalsium maleat dan karpain
serta glikosida sianogenik (BPOM RI, 2010) .
7. Bukti Ilmiah Adanya Senyawa Aktif pada Tanaman Pepaya a. Daun Pepaya
Berdasarkan penelitian Santi (2009), dengan judul “Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya Terhadap Aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat Tuberkulosis”. Hasil uji fitokimia pada penelitian tersebut terhadap ekstrak etanol daun papaya mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid dan saponin. Yang mana pada penelitian Sukardiman dan Ekasari (2010), ekstrak etanol daun papaya ini berkhasiat sebagai antikanker.
b. Buah Pepaya
Berdasarkan penelitian Rachmawati (2007), ekstrak etanol buah papaya berkhasiat sebagai obat kerusakan hati. Namun belum ada penelitian lanjut untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam buah pepaya.
c. Biji Pepaya
Berdasarkan penelitian Ilyas (2006), dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pepaya Medan Terhadap Gambaran Histopatologi Beberapa Aspek Reproduksi dan Non-reproduksi Mencit Jantan” dimana ekstrak etanol biji papaya terbukti berkhasiat sebagai anti-fertilitas dan mengandung senyawa aktif triterpenoid.
Berdasarkan penelitian Adjirni dan Sa’roni (2006), dengan judul “Uji Antiinflamasi dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar Pepaya pada Tikus Putih” dimana ekstrak etanol akar papaya terbukti berkhasiat sebagai antiinflamasi. Namun belum ada penelitian lanjut untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam akar pepaya.
Tabel 1. Kandungan gizi pepaya dan daun pepaya per 100 gram
Komposisi Gizi Pepaya Matang Pepaya Muda Daun Pepaya
Zat besi 1,7 miligram 0,4 miligram 0,8 miligram
Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima, Edisi Pertama, Direktorat Obat Asli Indonesia Badan POM RI, Jakarta.
Dedimisbahatori, 2013, Pepaya, [online], diunduh dari
http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/18/pepaya/, diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Harjana, D., 2014, Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan, [online], diunduh dari
http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2014/07/manfaat-buah-pepaya-untuk-kesehatan-dan.html, diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Harimukti, Indri, 2013, Kandungan Saponin dan Flavonoid pada Daun Pepaya(Carica papaya L.) Akibat Perebusan Bersama Daun Singkong (Manihot utilissima), skripsi, IKIP PGRI Semarang, Semarang
Kurnianti, N, 2013, Ramuan Obat Tradisional Daun Pepaya, [online], diunduh dari
http://herbal.tanijogonegoro.com/2013/03/ramuan-obat-tradisional-daun pepaya.html, diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Lingga, L, 2010, Cerdas Memilih Sayuran, PT Argo Media Pustaka, Jakarta.
KIMIA MEDISINAL
PENGEMBANGAN OBAT ALAM BERBASIS BUDAYA “PEPAYA”
Disusun Oleh :
Nurhasanah H1A011005
Aminah H1A011030
Iis Istiani H1A011041
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN MIPA