• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negri 01 Trembulrejo yang beralamat di Jl. Raya Purwodadi – Blora, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Tepatnya di desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Jumlah murid yang ada di SD Negri 01 Trembulrejo Kec. Ngawen Kab. Blora mulai dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 192 siswa dengan keadaan bakat, keterampilan, kemampuan, dan intelegensi yang berbeda – beda. Agama yang mereka anut mayoritas adalah Islam. Diantara 192 siswa tersebur mempunyai bakat yang berbeda dan sebagai juara perlombaan juga telah diraih. Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 16 orang.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 01 Trembulrejo Kec. Ngawen Kab. Blora. Siswa kelas IV ini umumnya berasal dari keluarga petani. Jumlah siswa kelas IV SDN Trembulrejo keseluruhan ada 40 siswa. Untuk kelas kelas IV A ada 18 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki – laki. Sedangkan kelas IV B ada 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki – laki.

Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SDN 01 Trembulrejo adalah bahwa penelitian dengan topik pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil balajar dan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV belum pernah dilakukan di SD Negri Trembulrejo 01 Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Disini guru hanya menggunakan pembelajaran yang masih menggunakan pembelajaran konvensional dan rata – rata hasil belajar di SDN Trembul rejo juga masih perlu ditingkatkan.

Pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah petani, sebagian besar siswa SD Negri 01 Trembulrejo tingal bersam orang tua dan juga terdapat beberapa siswa yang tinggal bersama kakek dan nenek, karena orang tua mereka pergi merantau keluar kota.

(2)

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas IV SD Negri 01 Trembulrejo ada 2 kelas yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 18 anak dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 anak. Kelompok eksperimen dan kelompok control diberikan pretest untuk menguji kesamaan varian sehingga kedua kelompok tersebut menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data tersebut berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama. Sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan perlakuan yaitu dengan menggunakan motode demonstrasi dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas control diberikan tes akhir atau posttest pada akhir pertemuan. Dalam proses pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Dan untuk

Pada awal pelaksanaan treatment pada siswa kelas eksperimen merasa bingung dan mereka juga merasa mendapat beban dengan adanya suatu metode yang tidak biasa digunakan dalam proses pembelajaran yang tidak biasa mereka dapatkan. Tapi dengan bimbingan dan penjelasan guru melalui arahan yang dijelaskan oleh guru secara rinci, siswa mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode demonstrasi. Setelah mereka paham apa yang dijelaskan oleh guru, mereka sudah tidak merasa kebingungan bagaimana menggunakan alat peraga setelah guru memberi contoh dengan mendemonstrasikan alat peraga. Saat pembelajaran berlangsung terkadang terjadi kegaduhan yang menyita waktu pembelajaran, Dan ada pula siswa yang tidak fokus saat pembelajaran berlangsung, tapi setelah diingatkan oleh teman atau siswa yang lain siswa yang tidak fokus kembali memperhatikan dan mengikuti proses pembelajaran dan menjadi aktif dengan kegiatan yang menyenangkan.

(3)

Apalagi guru memberi kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan kembali kegiatan yang telah di lakukan oleh guru. Akhirnya siswa menjadi aktif dan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan juga siswa termotivasi dengan adanya metode yang disajikan oleh guru. Dengan adanya kebebasan yang lebih untuk beraktifitas, proses pembelajaran saat itu sangat terkendali karena siswa sangat tertarik dengan penjelasan materi dengan menggunakan metode demonstrasi. Dengan metode yang disajikan oleh guru, siswa merasa ingin mengetahui lebih dalam dan termotivasi, yaitu dengan mencoba mendemonstrasikan sendiri setiap kali percobaan dilakukan.

Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pepembelajaran yang konvensional. Karena baru pertama kalinya peneliti masuk didalam kelas dan mengajar, semua siswa memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan juga ada yang hanya diam. Setelah beberapa saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian siswa sudah ada yang gaduh dan ramai sendiri. Tetapi dengan teguran yang dilakukan oleh guru, keadaan kelas akhirnya bisa terkontrol dan menjadi tenang kembali. Saat guru menjelaskan materi, siswa terlihat bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang disajikan dan kurang memperhatikan dengan sungguh – sungguh. Dengan keadaan yang seperti itu, guru menaggapi siswa dengan wajar dan menegur kembali siswa agar kembali fokus pada pembelajaran.

Setelah semua materi yang diberikan oleh guru selama 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran), guru memberikan posttest kepada masing – masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Saat proses pengerjaan soal, siswa mengarjakan dengan tenang. Setelah selesai mengarjakan soal, guru kemudian memberikan angket motivasi kepada siswa.

Untuk penilaian terhadap penggunaan metode demonstrasi pada proses pembelajaran, maka dilakukan penilaian yang dilakukan oleh observer. Dalam melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran observer menilai tentang jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan penggunaan metode demonstrasi atau bukan pada lembar pengamatan terhadap guru.

(4)

4.3 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas 4.3.1 Uji Hasil Validitas Pretest

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest Bentuk

Instrumen

Item soal Valid Tidak valid

Soal tes (pilihan ganda) 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13, 14,15,16,17,18,19,20,21,22,2 3,24,25, 1,3,4,5,7,8,9,11,12, 13,15,16,17,18,19, 22,23,24 2,6,10,14,20,21,25 Angket motivasi belajar siswa 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13, 14,15,16,17,18,19,20,21,22, 23,24,25 1,2,3,4,5,7,9,11,13, 16,17,18,,19,20,23, 24 6,8,10,12,14,15,21, 22,25

4.3.2 Hasil Uji validitas Postest Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen posttest dan Angket Motivasi Belajar Siswa Bentuk

Instrumen Item soal Valid Tidak Valid

Soal Tes (posttest) 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,111,12,13,14,15,16,17,18,19,20,2 1,22,23,24,25,26,27,28,29, 30 1,7,8,9,10,11,12,16,1 7,18,19,20,21,22,24, 25,29,30 2,3,4,5,6,13,14,15,2 3,26,27,28 Angket Motivasi Belajar Siswa 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, 13,14,15,16,17,18,19,20,2 1,22,23,24,25 1,2,3,4,5,7,9,11,13,1 6,17,18,19,20,23,24 6,8,10,12,14,15,21,22,25 4.3.3 Hasil Uji Reliabilitas Pretest

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Pretest dan Angket Motivasi Belajar siswa Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas ( ) Kategori

Soal tes 0,819 Dapat diterima

Angket Motivasi Belajar

Siswa 0,835 Dapat diterima

(5)

Tabel 4.4

Hasil Uji Instrumen Postest dan Angket Motivasi Belajar Siswa Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas ( ) Kategori

Soal tes 0,813 Dapat diterima

Angket Motivasi Belajar

Siswa 0,835 Dapat diterima

4.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang terkumpul adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring) (Sugiyono,2010). Oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji normalitas, homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji beda rata- rata hasil belajar siswa ( tes kelompok ekontrol dan eksperimen, angket kelompok control dan eksperimen). Berikut adalah penjelasan penghitungan secara rinci.

Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

Untuk hasil uji normalitas data hasil tes homogenitas adalah seperti table dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji normalitas pretest kelas kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig 18 60.72 .828 Keterangan: P > .05

Tabel 4.6

Uji normalitas pretest kelas eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig 22 51.45 808 Keterangan: P > .05

Dari table normalitas diatas, hasil pretest dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorof –

(6)

taraf kepercayaan 5% ( asymp. sig. 2 – tailed) adalah 0,828 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,828. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,828 > 0,05. Artinya data dari nilai pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

2) Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorof – Smornov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi dengan

taraf kepercayaan 5% (asymp.sig.2 – tailed) adalah 0,808 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,808. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,808 > 0,05. Artinya data dari nilai pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Data Angket Pretest Kelas Kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig 18 36.22 .439 Keterangan: P > .05

Tabel 4.8

Uji normalitas Data Angket Pretest Kelas Eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig 22 38.77 .732 Keterangan: P > .05

Dari table di atas dapat di juelaskan bahwa:

1) Nilai Angket pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorof

– Smornov Test dari table diatas Nampak tingkat signifikasi dua sisi dengan

taraf kepercayaan 5% ( asymp. sig. 2 – tailed) adalah 0,439 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,439. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,439 > 0,05. Artinya data dari nilai angket pretest kelompok kontrol adalah berdistribusi normal. 2) Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorof –

(7)

taraf kepercayaan 5% (asymp.sig. 2 – tailed) adalah 0,732 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,732. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,732 > 0,05. Artinya data dari nilai angket pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data Nilai Postest Kelas Kontrol

Kontrol

N Mean Asymp.Sig 18 61.61 .402 Keterangan: P > .05

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Data Nilai Postest Kelas Eksperimen

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig 22 75.09 .357 Keterangan: P > .05

Dari table diatas tentang uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai tes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi

dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,357 dan p > 0,05. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa p = 0,357. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,357 > 0,05. Artinya data nilai tes kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

2) Nilai tes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi dua sisi

dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,402 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,402. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,402 > 0,05. Artinya data nilai tes kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.

(8)

Tabel 4.11

Hasil Uji Nomalitas Data Angket Motivasi (Pretest)

Kontrol

N Mean Asymp.Sig 18 42.22 .636 Keterangan: P > .05

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Data Angket Motivasi (posttest)

Eksperimen

N Mean Asymp.Sig 22 47.22 .734 Keterangan: P > .05

Dari table diatas tentang uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa:

1) Nilai angket motivasi kelompok eksperimen dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi

dua sisi dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,734 dan p > 0,05. Pada table diatas menunjukkan bahwa s = p = 0,734. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,734 > 0,05. Artinya data angket kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.

2) Nilai angket motivasi kelompok kontrol dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Dari table diatas Nampak tingkat signifikansi

dua sisi dengan tara kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,636 dan p > 0,05 . Pada table diatas menunjukkan bahwa p = 0,636. Artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka p > 0,05 atau 0,636 > 0,05. Artinya data angket kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.

(9)

Uji Homogenitas Pretest dan Postest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Tabel 4.13

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

.523 .724

Dari data hasil tes homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variances nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,724 lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) jadi dapat dilakukan tindakan pada kelompok eksperimen yaitu penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

Tabel 4.14

Hasil Uji Homogenitas Angket Pretest

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

1.813 .198

Dari data hasil angket homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variances nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,198 lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) jadi dapat dilakukan tindakan pada kelompok eksperimen yaitu penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

Tabel 4.15

Hasil Uji Homogenitas Data Nilai Tes (Posttest) Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

(10)

Data dari hasil tes homogenitas antara kelompok control dan kelompok eksperimen (dapat dilihat dilampiran) dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variance nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,240 lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya.

Tabel 4.16

Hasil Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar (Postest) Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic Sig.

.133 .966

Data dari hasil tes homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (dapat dilihat dilampiran) dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada table Test of Homogeneity of Variance nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,966 lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen). Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya.

4.5 Analisis Deskriptif Setiap Variabel

4.5.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran

Langkah pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi terdiri dari pra pembelajaran, kegiatan inti dan penutup. Penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, yaitu energi panas dan bunyi. Dan juga bermanfaat untuk siswa yaitu mempermudah memahami konsep energy panas dan bunyi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati peneliti dalam menggunakan metode demonstrasi apakah sesuai dengan prosedur penggunaan metode demonstrasi. Observasi dilakukan dengan indicator kinerja dalam

(11)

penggunaan metode demonstrasi yaitu sebesar 80%. dikatakan baik apabila peneliti dalam menggunakan metode demonstrasi sudah melakukan minimal 80% dengan baik (nilai 3 dan 4) dari semua prosedur penggunaan metode demonstrasi.

Hasil observasi selama 2 kali pertemuan pada kelas eksperimen tentang langkah – langkah penggunaaan metode demonstrasidapat dilihat pada table berikut.

Tael 4.17

Hasil Observasi Pertemuan 1

No Indikator/aspek yang diamati Skala partisipasi

4 3 2 1

I Kegiatan awal

- Gemeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

- Guru melakukan apersepsi kepasa siswa

- Siswa diminta untuk mengalami sendiri kejadian yang terkait dengan topik yang di bicarakan.

II 1.

Kegiatan inti pembelajaran Orientasi siswa pada masalah

menyebutkan topik yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dipelajari

Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan mengenai topic yang dipelajari

Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan yang telah didemonstrasikan

2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membeimbing penyelidikan individual maupun kelompok

(12)

demonstrasi praktikum

Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran Guru memberi hadiah/pujian/semangat

kepada peserta didik selama proses pembelajaran

Siswa membuat kesimpulan jawaban yang telah dilakukan selama praktikum 4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa

dalam kelompok

Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok

Mendiskusikan /memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain

III Kegiatan akhir

Evaluasi hasil demonstrasi

Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau memberi pengantar informasi hasil demonstrasi

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi

Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja kelompok (lembar evaluasi)

Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab benar evaluasi yang dilakukan siswa.

Jumlah 12 5

Persentase (%) 70,6 29,4

Dari hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi di kelas IV B SD Negri Trembulrejo pada pertemuan ke-1 menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria penggunaan metode demonstrasi dengan benar karena terlihat pada table diatas bahwa skor 3 dan 4 sudah dilakukan 100% dari seluruh prosedur penggunaan metode demonstrasi. Oleh karena itu pada pertemuan ke-1, guru sudah menggunakan metode demonstrasi dengan baik dan benar.

(13)

Tabel 4.18

Hasil Observasi Pertemuan 2

No Indikator/aspek yang diamati Skala partisipasi

4 3 2 1

I Kegiatan awal

- Gemeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

- Guru melakukan apersepsi kepasa siswa

- Siswa diminta untuk mengalami sendiri kejadian yang terkait dengan topik yang di bicarakan.

II 1.

Kegiatan inti pembelajaran Orientasi siswa pada masalah

menyebutkan topik yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dipelajari

Guru mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan mengenai topic yang dipelajari

Siswa mendiskusikan dan menyimpulkan kegiatan yang telah didemonstrasikan

2. Membagi siswa kedalam kelompok dengan pertimbangan kemampuan akademis yang heterogen

Guru membagi lembar kerja kelompok kepada siswa

3. Membeimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mengontrol pelaksanaan demonstrasi praktikum

Guru memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran Guru memberi hadiah/pujian/semangat

kepada peserta didik selama proses pembelajaran

(14)

yang telah dilakukan selama praktikum 4. Menyajikan hasil demonstrasi oleh siswa

dalam kelompok

Mempresentasikan hasil demonstrasi kelompok

Mendiskusikan /memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain

III Kegiatan akhir

Evaluasi hasil demonstrasi

Guru bersama siswa mengkonfirmasi dan atau memberi pengantar informasi hasil demonstrasi

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil demonstrasi

Guru melakukan penilaian yaitu pada lembar kerja kelompok (lembar evaluasi)

Pemberian hadiah pada kelompok yang menjawab benar evaluasi yang dilakukan siswa.

Jumlah 15 2

Persentase (%) 88,3 11,7

Pada pertemuan 2 yang dilakukan menunjukkan bahwa guru juga sudah memenuhi kriteria penggunaan metode demonstrasi dengan benar karena terlihat pada table diatas bahwa skor 3 dan 4 sudah diklakukan 100% dari seluruh prosedur penggunaan metode demonstrasi pada energy panas dan bunyi. Oleh karena itu, pada pertemuan 2 juga dapat dikatakan guru sudah menggunakan metode demonstrasi dengan baik.

4.5.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa

Pada pengumpulan data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu di SD Negri 01 Trembulrejo, peneliti menggunakan teknik tes yaitu setelah dilakukan pembelajaran kepada kedua kelompok kemudian diberikan tes. Intrumen tes, sebelumnya telah dilakukan uji coba pada kelas uji coba yaitu di SD Negri 02 Trembulrejo yang selanjutnyaa dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji tingkat kesukaran instrument dan eliminasi

(15)

terhadap beberapa soal yang tidak memenuhi asumsi validitas yaitu nilai koefisien > 0,2. Selanjutnya diperoleh soal yang valid dan reliabel. Instrumen tes yang valid dan reliabel tersebut diberikan pada SD Negri 01 Trembulrejo.

Setelah dilakukan pembelajaran selama 2 kali pertemuan pada kedua kelompok yang berbeda tindakan (kelompok eksperimen menggunakan metode demonstrasi dan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional). Setelah dilakukan tes maka diperoleh hasil dari tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.19

Rekap Nilai Tes Hasil Belajar

No Nilai Tes Eksperimen Kontrol Jumlah % Jumlah % 1 85 5 22,8 1 5,9 2 80-84 0 0 1 5,9 3 75-79 7 31,8 2 11,8 4 70-74 2 9 0 0 5 65-69 7 31,9 5 29,4 6 60-64 1 4,5 5 23,6 7 55-59 0 0 2 11,7 8 50-54 0 0 2 11,7 9 49 0 0 0 0 10 Minimum 61 50 11 Maksimum 94 88 12 Std. Deviation 9,3753 18,5952 13 Mean 75,019 61,6 Tidak tuntas 1 4,5 9 48 Tuntas 21 95,5 9 52

Dapat dilihat pada table diatas tentang nilai tes hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok control. Stelah diberikan tes pada kedua kelompok dan didapatkan hasil rata – rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 75,019 dan rata – rata pada kelas control sebesar 61,6, dari hasil rata- rata tes pada kelas eksperimen dan kelas control terlihat tesdapat perbedaan yang cukup berarti. Pada tingkat ketuntasan terlihat bahwa dikelas eksperimen 21 siswa tuntas dan hanya 1 siswa yang tidak tuntas dari KKM 64, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 8 siswa yang tidak tuntas dari 17 siswa dari nilai KKM. Untuk standar deviasi nilai tes pada kelas eksperimen sebesar 0,93753 dan pada kelas control sebesar 1,85952.

(16)

Hal ini berarti menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi yang digunakan dalam menyampaikan materi terhadap hasil belajar siswa.

Tabel 4.20

Rekap Angket Motivasi Belajar Siswa

No Total Eksperimen Angket Kontrol

Jumlah % Jumlah % 1 50 7 31,8 0 0 2 45-49 11 50 4 22 3 40-44 4 18,2 11 61 4 39 0 0 3 17 5 Minimum 40 37 6 Maksimum 51 49 7 Std. Deviation 3,02273 3,00109 8 Mean 47,2273 42,2222 Tidak tuntas 4 18,2 14 78 Tuntas 18 81,8 4 22

Dapat dilihat pada table diatas tentang nilai angket motivasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diberikan angket pada kedua kelompok dan didapatkan hasil rata – rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 47,2273 dan rata – rata pada kelas kontrol sebesar 42,2222, dari hasil rata- rata angket pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat tesdapat perbedaan yang cukup berarti. Pada tingkat ketuntasan terlihat bahwa kelas eksperimen siswa tuntas semuanya dan dari KKM 45, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dari 18 siswa dari nilai KKM. Untuk standar deviasi nilai tes pada kelas eksperimen sebesar 3,02273 dan pada kelas kontrol sebesar 3,00109. Hal ini berarti menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi yang digunakan dalam menyampaikan materi terhadap hasil belajar siswa.

4.6 Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan kondisi semula, kondisi siswa yaitu antara kelompok control dan kelompok eksperimen diukur menggunakan tes homogenitas menunjukkan kedua kelompok adalah homogen, selanjutnya diberikan treatmen pada kedua kelompok akan tetapi treatmennya berbeda. Untuk kelas IV A menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan untuk kelas IV B menggunakan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Kemudian masing – masing kelompok

(17)

di berikan soal tes dan angket motivasi belajar dimana instrument tes dan angket adalah sama. Setelah dilakukan koreksi hasil belajar siswa kelompok eksperimen menunjukkan nilai lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Sedangkan rata- rata tes hasil belajar yang diperoleh pada kelompok eksperimen mencapai 7,5019 dan kelompok kontrol sebesar 6,1611. Kemudian nilai rata – rata angket dari kelompok eksperimen mencapai 47,2273 dan kelompok control sebesar 42,2222. Setelah dilihatdari nilai rata – rata antara hasil tes dan motivasi belajar siswa, kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control. Oleh karena itu disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat berpengaruh terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Kemudian pada uji normalitas bahwa data yang diperoleh adalah berdistribusi normal karena dilihat pada nilai sig dalam table menunjukkan data tes homogenitas kelompok eksperimen 0,808 dan tes homogenitas kelompok control 0,828, selanjutnya angket motivasi homogenitas untuk kelompok eksperimen 0,732 dan kelompok control 0,439. Kemudian nilai test kelompok eksperimen 0,357 dan kelompok control 0,402, selanjutnya untuk angket motivasi belajar siswa untuk kelompok eksperimen 0,734 dan kelompok control 0,636. Dilihat bahwa pengambilan keputusan, jika data berdistribusi normal adalah nilai sig > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data nilai tes dan motivasi pada uji homogenitas dan tes, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki data yang berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas dan homogenitas yang telah disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa dan motivasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok control berdistribusi normal dan kedua kelompok adalah homogeny, berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis.

4.7 Hasil Uji Hipotesis

Dari hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu:

Yaitu rata - rata hasil belajar kelas eksperimen dan motivasi belajar kelas Kelas IV B eksperimen dan kelas control kelas IV A, artinya terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

(18)

Maka dapat dilakukan uji hipotesis untuk menguji hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda rata – rata yaitu Independent Sample T-Test, sedangkan untuk pengambilan keputusan apakah hipotesis diterima atau ditolak maka menggunakan taraf signifikansi > 0,05 jadi hipotesis diterima, jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis ditolak.

Setelah dilakukan uji perbedaan rata – rata dengan Independent Sample T-Test, maka diperoleh output sebagai berikut.

Tabel 4.21

Hasil Uji Hipotesis Nilai Tes

kontrol Ekperimen

N Mean N Mean t tStat p

22 61,611 18 75,019 -1,686 -3,357 0,002

Note: maximum score possible = 100 p= .05

Berdasarkan table output dari penghitungan uji beda rata – rata hasi belajar kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo kelas IV B yang menggunakan metode demonstrasi dan kelompok kontrol yaitu kelas IV A dengan pembelajaran secara konvensional maka dapat dilihat pada table group statistics bahwa mean atau rata – rata hasil belajar, kelompok eksperimen memiliki mean sebesar 75,019 sedangkan kelompok kontrol sebesar 61,611. Jadi rata rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok control. Pada kolom T-Test

For Equality Of (p) diperoleh nilai 0,002, jika pada rumusan hipotesis: p< 0,05

artinya terdapat perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelass eksperimen (terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi). Maka dari hasil output disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena p < 0,05 yaitu 0,002 < 0,05 artinya bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu kelas IV B menggunakan metode demonstrasi berbeda dengan kelompok kontrol yang pembelajaran secara konvensional (biasa). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada materi energy panas dan bunyi.

(19)

Tabel 4.22

Hasil Uji Hipotesis Angket

Kontrol Eksperimen

N Mean N Mean t tStat p

22 45.6 18 57.5 -1,686 -4,624 0.000

Note: maximum score possible = 100 p= .05

Berdasarkan table output dari penghitungan uji beda rata – rata dari angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SD Negri 01 Trembulrejo kelas IV B yang menggunakan metode demonstrasi dan kelompok kontrol yaitu kelas IV A dengan pembelajaran cesara konvensional maka dapat dilihat pada table group statistics bahwa mean atau rata – rata motivasi belajar, kelompok eksperimen memiliki mean sebesar 47,2273 sedangkan kelompok kontrol sebesar 42,222. Jadi rata rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Pada kolom T-Test For Equality Of diperoleh nilai 0,000, jika pada rumusan hipotesis yaitu : p < 0,05 artinya terdapat perbedaan motivasi belajar kelas kontrol dan kelass eksperimen (terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi). Maka dari hasil output disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena p< 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 artinya bahwa motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yaitu kelas IV B menggunakan metode demonstrasi berbeda dengan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional (biasa). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar IPA pada materi energi panas dan bunyi.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 40 siswa yaitu kelas IVA sebanyak 18 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas IV B 22 siswa sebagai kelas eksperimen.

Hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD N 01 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada kelas IV mata pelajaran IPA masih banyak mengalami kesulitan, hal ini terlihat dari rendahnya nilai mata pelajaran

(20)

IPA yaitu rata rata nilai 51 yang diambil dari nilai kelas IV B sedangkan KKM yang ditentkan guru adalah 64. Berdasarkan hasil observasi di SD N 01 Trembulrejo ditemukan bahwa pada saat proses belajar mengajar, guru lebih banyak menggunakan metode konvensional atau biasa. Hal ini dapat memungkinkan siswa untuk berfikir abstrak sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Dengan keadaan yang seperti itu, siswa berbicara dengan teman sebelah, dan informasi yang didapat sangat kurang.

Sebelum pelaksanaan penelitian kedua kelas yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen terlebih dahulu diberi

pretest dan angket motivasi belajar. Setelah kedua kelas diberi pretest kemudian

dilakukan uji homogenitas dengan syarat sig > 0,05, hasil dari uji homogeniitas menunjukkan untuk nilai hasil belajar 0,724. dan untuk hasil motivasi belajar menunjukkan 0,198. Itu berarti kedua kelas tersebut homogen.

Untuk mengetahui nilai rata – rata siswa dengan bantuan SPSS 19,0 dapat diketahui yaitu, rata – rata nilai pretest siswa kelas IV B sebagai kelas eksperimen pada mata pelajaran IPA sebesar 5,1450, sedangkan nilai pretest untuk kelas IV A sebagai kelas kontrol dengan nilai rata rata 6,0722. Nilai rata - rata posttest untuk kelas IV B sebagai kelas eksperimen sebesar 7,5091, sedangkan nilai posttest IV A sebagai kelas control sebesar 6,1611.

Dalam aspek motivasi siswa, dalam pengolahan data menggunakan SPSS 19,0 dapat diketahui nilai rata rata angket pretest kelas eksperimen sebesar 38,7727, sedangkan nilai angket pretest kelas kontrol sebesar 36,2222. Nilai rata – rata angket posttest kelas eksperimen sebesar 47,2273 sedangkan nilai angket

posttest kelas kontrol sebesar 42,2222.hasil

Berdasarkan indikator kinerja yang dilakukan peneliti dan diperoleh hasil dari rekap nilai tes hasil belajar menunjukkan bahwa nilai kelas eksperimen siswa yang tuntas sebanyak 21 yaitu 95,5 % siswa tuntas dengan penggunaan metode demonstrasi dan yang tidak tuntas hanya 1 anak. Sedangkan untuk kelompok kontrol siswa yang tuntas sebanyak 9 yaitu 52% dan yang tidak tuntas 9 siswa. Kemudian untuk hasil angket motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai kelas eksperimen siswa tuntas sebanyak 18 yaitu 81,8% siswa tuntas dengan penggunaan metode demonstrasi dan yang tidak tuntas hanya 4 anak. Sedangkan

(21)

untuk kelompok kontrol siswa yang tuntas hanya 4 siswa yaitu 22% dan yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi pada kelas eksperimen sudah mencapai target yang diinginkan yaitu lebih dari 80% siswa tuntas dalam pembelajaran.

Pada penelitian ini peneliti mengembangkan langkah – langkah metode demonstrasi menurut Moedjiono dan Dimyati yaitu pada kegiatan pembelajran guru pertama kali memperagakan alat untuk didemonstrasikan kemudian memberikan penjelasan tentang prosedur pelaksanaan. Kemudian siswa mencoba melakukan kegiatan demonstrasi. Setelah itu, siswa berdiskusi mengenai proses atau tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu guru bersama siswa mengkonfirmasi jawaban yang telah disimpulkan.

Salah satu instrument dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar observasi ini diisi oleh observer. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sudah termasuk dalam kategori baik.

Perbedaan perlakuan yang diterapkan di kelas eksperimen dan kelas kontrol membuat rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Itu dapat dilihat pada uji beda rata- rata nilai tes kelompok eksperimen yaitu dengan rata- rata 75,019 dan kelompok kontrol rata – rata nilainya 61,611 kemudian hasil uji beda rata - rata angket motivasi kelompok eksperimen yaitu 47,2273 dan kelompok kontrol rata – rata nilainya 42,222. Dan pengujian dilakukan dengan Independent Sample T-Test yang menunjukkan nilai sig pada nilai tes adalah 0,002 yang artinya perbedaan rata – rata nilai kedua kelompok sangat signifikan. Dan juga nilai pada angket motivasi adalah 0,000 yang artinya perbedaan rata- rata nilai kedua kelompok juga sangat signifikan. Maka dapat disimpulakan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar dan motivasi siswa kelas IV B pada materi IPA.

Peningkatan hasil belajar IPA tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan Rachmawati (2011) Pengaruh Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N karanggeneng 1

(22)

Kec. Kunduran Kab. Blora tahun pelajaran 2010/2011. Hasilnya yaitu: Metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan Energi panas dan Energi bunyi pada siswa kelas IV SD N Karanggeneng 1 Kec kunduran kab, blora semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Disini kelas IV A sebagai kelas eksperimen (menggunakan treatmen metode demonstrasi) dan Kelas IV B sebagai kelas control( tanpa menggunakan treatment). Analisis perbedaan menggunakan analisis uji t, uji t ini di gunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata – rata kelas eksperimen dan kelas control. Hasil analisis pada kelas eksperimen perhitungan menunjukkan bahwa nilai T hitung sebesar 3.474 dan f table sebesar 0.676, jadi T hitung > Ftabel (3.474>0.676), dan nilai probabilitas (0,001<0,05) maka Ho ditolak, jadi ada perbedaan penggunaan metode demonstrasi dengan pembelajaran tanpa menggunakan metode demonstrasi artinya metode demonstrasi berpengaruh positif dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan energy panas dan energy bunyi pada siswa kelas IV SD N Karanggeneng 1 Kec. Kunduran Kab. Blora pada semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.

7. ! ! " # $ %&' $ $ ! " (

$ " ( " ) Atminah (2010) Upaya Pemberian Motivasi Belajar Siswa untuk Meningkatkan Penguasaan Kompetensi Pembuatan Suatu Karya/Model Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Wateshaji Kec. Pucakwangi Kab. Pati Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan kompetensi membuat suatu karya/model. Peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada kondisi awal hanya terdapat 6 siswa (28,57%) yang telah tuntas dalam belajarnya, pada Siklus I melalui 3 pertemuan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 21 siswa (100%) yang telah tuntas, dan pada Siklus II melalui 1 pertemuan ketuntasan belajar siswa tetap 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi belajar dapat meningkatkan penguasaan kompetensi pembuatan suatu karya/model pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD N Wateshaji Kec. Pucakwangi Kab. Pati Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010.

(23)

Dengan melalui metode demonstrasi pada materi “Energi panas dan Energi bunyi” dikelas IV B mengalami peningkatan pada hasil belajar dan motivasi siswa. Melalui metode demonstrasi, siswa mampu membuktikan energy panas dan energy bunyi secara langsung melalui percobaan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka didapatkan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran dikelas IV B. Seluruh siswa dikelas eksperimen mengalami peningkatan pada hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Dengan begitu maka dapat dijelaskan beberapa implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

a. Setelah membendingkan metode demonstrasi dengan poenelitian ini hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Setelah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi disesuaikan dengan standar proses/EEK, maka metode pembelajaran demonstrasi mengalami perubahan dari teori aslinya. Guru menjadi lebih mudah dalam menggunakan metode demonstrasi dan hasilnya dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa dapat meninkat.

b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa motivasi siswa merupakan salah satu aspek dari karakter. Motivasi siswa adalah salah satu aspek penting untuk mendorong siswa agar memiliki kemauan untuk belajar dikelas. Dalam penelitian ini terbukti bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi siswa.

2. Implikasi Praktis

a. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti yang menyatakan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam metode demonstrasi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan demonstrasi. Setiap siswa harus turut aktif dalam percobaan demonstrasi.

(24)

Dalam percobaan ini guru membimbing dan mengarahkan jalannya demonstrasi dengan mengawasi pekerjaan siswa. Guru juga member saran atau pertanyaan yang akan menunjang kesempurnaan jalannya demonstrasi. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan bisa menguasai materi dengan baik. Maka gunakan metode demonstrasi jika siswa di kelas pasif dalam kegiatan pembelajaran, dengan begitu siswa akan menjadi aktif dan hasilnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Pembelajaran dengan metode eksperimen dapat digunakan sebagai metode yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Atminah pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi siswa adalah bagian terpenting yang harus dimiliki siswa agar siswa mau belajar dan ikut aktif di kelas. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi adalah siswa yang mau belajar dan mau melakukan apa yang di minta guru dalam proses belajar mengajar.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian, maka penelitan ini dilaksanakan di Kabupaten Kampar dimana titik pengambilan data penelitian tentang

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan

Kehutanan Masyarakat (KhM) adalah model pengelolaan hutan yang diselenggarakan oleh/bersama dan untuk masyarakat dengan pengukuhan dan atau ijin dari Pemerintah Daerah. KhM

Jurnal ini membahas tentang model sistem pemasaran yang bisa dilakukan oleh perusahaan terdiri dari 2 (dua) subsistem yang saling terintegrasi. Kedua subsistem itu

Minority Interest in Net Assets of Subsidiary (MINAS). Sto ckholders’

Karya tulis yang berjudul “Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Materi Perjuangan para Tokoh

Sehubungan dengan proses Pemilihan Langsung dengan PascaKualifikasi Satu Sampul untuk paket pekerjaan Pembangunan Gedung/ Balai Penyuluhan Pokja ULP telah mengevaluasi

Berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Nomor 06/POKJA BARANG XVIII /XI /PPO/2016 Tanggal 24 November 2016, Pekerjaan Pengadaan Software Tahun Angaran 2016,