• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PEOOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA OPERASIONAL KEPADA ORGANISASI NON PEMERINTAH DI KELURAHAN PROPINSI DAERAH

KHUSUSIBUKOTAJAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintBhan Kelurahan perlu memberikan bantuan blaya operaslonal kepada organlsasl non pemerintahan di Kelurahan;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut, perlu menetapkan pedoman pemberlan bantuan biaya operasional kepada organisesi non pemerlntah dl Kelurahan Proplnsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan peraturan Gubernur.

: 1 Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Oaerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;

2.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah: 3 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Oaerah;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2000 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasen Keuangsn Daerah selta Tata cars Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja De.rah; 6. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3

Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organlsesl dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretarlat Dewan Perwakllan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

(2)

Menetapkan

2

7. Keputusan Gubemur Propinsj Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

40 Tahun 2002 tentang Organisasl dan Tata Kerja Pemerintahan Kelurahan dl Proplnsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

8.

Keputusan Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 38 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Melalui Belanja Transfer Pada Anggaran Pendapatan dan Befanja Daerah Proplnsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

9. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah Proplnsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta;

'10. Keputusan Gubernur Propjnsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1619 Tahun 2003 tentang Pembentukan Tim Pertimbangan Pemberlan Bantuan Melalui Belanja Transfer Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

'11. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor

10Tahun 2004tentang Pedoman Pembukuan dan Pertanggungjawab-an PemegPertanggungjawab-ang Kas CabPertanggungjawab-ang di LlngkungPertanggungjawab-an PemerintahPertanggungjawab-an Proplnsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

MEMUTUSKAN :

PERATURAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PEOOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA OPERASIONAL KEPAOA ORGANISASI NON PEMERINTAH 01

KELURAHAN PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. BABI

KETENTUAN UMUM Pasal1

Dalam peraturan inj yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Pemerintah Daerah adaiah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3. Gubernur adalah GUbernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Asisten adalah Asisten Sekretaris Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari :

a. Asisten Tata Praja dan Aparatur; b. Asisten Pembangunan;

c. Aslsten Kesejahteraan Masyarakat; d. Asisten Keuangan;

(3)

7. Walikotamadya adalah Walikotamadya Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

8. Bupati adalah Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta.

9. Biro Administrasi Wilayah adalah Biro Administrasi Wilayah pada Sekretariat Daerah.

10. Biro Keuangan adalah Biro Keuangan pada Sekretariat Daerah selaku Ordonator Keuangan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

'11. Camat adalah Camat di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 12. Lurah adalah Lurah di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

13. Bantuan adalah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada Organisasi Non Pemerintah di Kelurahan melalul Kelurahan.

14. Penerima bantuan adalah Lurah.

15. Tim Pertimbangan adalah Tim Pertimbangan Pemberian Bantuan Biaya Operasional kepada Organisasi Non Pemerintah di Kelurahan yang diketuai oleh Sekretarls Daerah.

16. Sub Tim Pertimbangan adalah Bagian dari Tim Pertimbangan Pemberian Bantuan yang diketuai oleh masing-masing Asisten sesuai dengan pembidangan.

'j7, Pemegang Kas Belanja Bantuan Keuangan dan Pemegang Kas Cabang adalah setiap orang yang ditunjuk dan diserahi tugas melaksanakan kegiatan kebendaharaan di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

18. Rencana Anggaran Satuan Kerja yang selanjutnya disingkat RASK adalah Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dlgunakan sebagai dasar pereneanaan anggaran setiap unlt/satuan kerja.

19. Dokumen Anggaran Satuan Kerja yang selanjutnya disingkat DASK adalah Dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dlgunakan sebagal dasar pelaksanaan anggaran setiap unlt/satusn kerja.

20. Surat Pertanggungjawaban yang selanjutnya disingkat SPJ adalah Surat Pertanggun~awaban Pemegang Kas/Pemegang Kas Cabang yang telah ditandatangani oleh Pemegang KasiPemegang Kas Cabang dan atasan langsung.

21. Organisasi Non Pemerintah di tingkat Kelurahan tardiri dari RT. RW. Dewan Kelurahan, Hansip/Linmas dan POll Pelayanan Terpadu (Posyandu).

(4)

4

BAB II

PEDOMAN UMUM

Pasal2

(1) Setiap pemberian bantuan keuangan kepada organisasi non pemerintah di Kelurahan dialokasikan da/am Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada DASK Sekretaris Daerah.

(2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini terlebih dahulu di/akukan pengkajian oleh Tim Pertimbangan.

(3) Pemberian bantuan ditetapkan dengan keputusan Gubernur. (4) Jenis bantuan terdiri dari :

a. bantuan biaya operasional;

b. bantuan biaya sarana dan prasarana.

(5) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan dalam bentuk uang.

Pasal3

(1) Bantuan biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf a untuk mebiayai kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penerlma bantuan.

(2) Bantuan biaya sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud da/am Pasal 2 ayat (4) huruf b untuk membiayai pengadaan dan atau pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana penerlmaan bantuan.

BAB III

PERENCANAANBANTUAN

Pasal4

(1) Pereneanaan bantuan biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dilaksanakan berdasarkan proposal yang diajukan oieh Lurah setiap tahun anggaran selambat-Iambatnya bulan September kepada Biro Administrasi Wilayah Setda selaku koordinator.

(2) Pengajuan proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diteliti oleh Sub Tim Pertimbangan sebagai bahan pertimbangan untuk dlsampalkan kepada Sekretaris Daerah.

(3) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang.kurangnya memuat:

a. latar belakang; b. maksud dan tujuan; e. hasil yang dlharapkan;

d. waktu pelaksanaan;

(5)

(4) Reneana kebutuhan biaya operasional memuat rincian kebutuhan biaya untuk :

a. insentif Rukun Tetangga, sebesar Rp 150.000,00 tiap RT per bulan;

b. insentif Rukun Warga, sebesar Rp200.000,00tiapRW per bUlan; c. uang kehormatan Dewan Kelurahan, sebesar Rp 500.000,00tiap

orang per bulan;

d. biaya rapat Dewan Kelurahan, sebesar Rp 500.000,00 tiap Kelurahan per bulan;

e. biaya transport Dewan Kelurahan, sebesar Rp 200.000,00 tiap Kelurahan per bulan;

f. honorarium Anggota Hansip/Linmas Kelurahan Rp 750.000,00

per anggota Hansip/Linmas di tingkat Kelurahan per bulan.

(5) Koordinator membuat dan menyusun keputusan Gubernur disertai dengan rekomendasi pemberian bantuan dari Tim Pertimbangan.

BABIV

PELAKSANAAN ANGGARAN PasalS

(1) Setelah penetapan DOkumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) organisasi penerima bantuan mengajukan permohonan bantuan blaya kepada Gubernur melalui Biro Admlnistrasi Wilayah Setdaprop OK' Jakarta.

'2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Biro Administrasi WHayah Setda mengajukan permohonan SKO kepada Gubernur.

(3) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai dasar penerbitan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) per Triwulan.

(4) Atas dasar SKO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penerima bantuan membuat kuitansi dan rineian yeng diketahui oleh koordinator yang dlsampaikan kepada Sekretaris Daerah melalul Kepala Biro Keuangan Setda untuk pengajuan SPP setiap bulan.

(~i) Penyaluran bantuan kepada pihak penerima bantuan dilaksanakan melalui Rekening Kelurahan peda Bank yang ditunjuk.

BABV

LAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Bagian Pertama

Pelaporan Pasal6

(1.1 Lurah setiap tanggal 1 bulan berikutnya menyampaikan laporan penggunaan bantuan kepada Gubernur melalui Biro Administrasi Wilayah Setda selaku koordinator.

(6)

6

(2) Koordinator setiap tanggal 5 bulan berikutnya menyampaikan laporan

ke

Biro Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua

Pertanggun~awaban

Pasal7

Penerima bantuan wajib mempertanggungjawabkan bantuan yang diterimanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BABVI

PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PEMBINAAN Pasal8

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan bantuan dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pengendalian dan pemantauan bantuan dilaksanakan oleh GUbernur melalui Sekretaris Oaerah yang dilakukan oleh Biro Administrasi Wilayah Setda.

(3) Pembinaan administrasi keuangan dilakukah oleh Biro Keuangan Setda.

(4) Pembinaan operasional dilakukan secara berjenjang oleh Camat dan WalikotamadyalBupati.

BAB VII LARANGAN

Pasal9

Penerima bantuan dilarang mengalihkan bantuan yang diterima baik sabagian maupun seluruhnya kepada pihak lain, kecuali dengan persetuJuan tertulls dari Gubernur.

BAB VIII EVALUASI

Pasal10

(1) Evaluasi pelaksanaan pemberian bantuan biaya operasional kepada organisasl non pemerintah di Kelurahan dilaksanakan oleh Tim Evaluasl yang dlbentuk oleh Gubernur.

(2) Evaluasi sebagaimana dlmaksud pada ayat (1) agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berlta Daerah Pemerlntah Proplnsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dilaksanakan setiap 4 bulan sekali atas pelaksanaan penerimaan bantuan biaya bantuan operasional. (3) Hasil evaluasi Tim memberlkan saran dan pertimbangan kepada

(7)

BABIX

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal11

(1) Pemberlan bantuan blaya operaslonal kepada organisasl non pemerintllh di Kelurahan dapet dltlnjau kembalildikurangi &tau dltladakan dalam tahun berJalan yang palaksanaannya dlsesualkan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah.

(2) Terhadap Kelurahan yang menjadl Pilot Project. Bantuan Biaya Operasional kepada Organisasl Non Pemerintah dl Kellirahan merupakan bagIan dart rlnclan keglatan pada DASK Kelurahan ujl coba tersebut.

(3) Adapun judul rincian kegiatan pada DASK 50 Kelurahan Pilot Project adalah : Pembinaan Lembaga Non Pemerintahan di Kelurahan.

BABX

KETENTUAN PENUTUP Pasal12

(5) Pada saat berlakunya Keputusan ini maka. Peraturan Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 24 Tahun 2004 tentang Tats cara Pemberlan Bantuan Blaya Operaslonal Kepada Organisasi Non Pemerintah di Kelurahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal13

--Peraturan inl mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan diberlakukan untuk Tahun Anggaran2005.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya. memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemur Ini dengan penempetannya dalam Berita Daerah Proplnsl Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Januari 2005

~!t:,

TAJAKARTA ,.f~.~';>">'~~-~'

_

,

~?o:</: ._~~\

~;r.. <~J~'I:!I;~!fII

~-..,..-",~

..

~,

'. ....

'~.:> ...

-

-~. ~-" Diundangkan dl Jakarta padatanggal 8 Februari 2005 DAERAH KHUSUS TA, TAHUN 2005

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ke-20 setelah aplikasi pada Hydrilla ver- ticillata sama seperti pada hari ke-5 dan dan ke-10 dimana kadar Pb didalam air berbeda nyata Hydrilla verticillata

Pada tahun 2005, penelitian Habashneh yang dilakukan pada 625 ibu hamil melaporkan hanya 49% responden yang melakukan kunjungan ke dokter gigi. Perilaku kunjungan ke

Kompor pembakaran merupakan alat masak yang menggunakan bahan bakar dari serbuk kayu yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi kompor ini memiliki daya tahan

Sedangkan untuk hasil koefisien determinasi jalur sub struktur II diperoleh hasil nilai adjusted Rsquare sebesar sebesar 0,934% yang artinya 93,40% perubahan pada

2.3 Memetakan lahan gambut dan tanah organik Lahan gambut tropis sulit diakses, sehingga pemetaan area menjadi problematis. Akan tetapi, pengindraan jarak jauh

Beban linier sebagai efek non Harmonisa akan menjadi perbandingan hasil pengukuran energi listrik pada kWh Meter Digital. 1.3

Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam penerapan sistem e-learning pada komunitas pendidikan sekolah rumah ini, maka metode penelitian yang digunakan merupakan

Alasan pemilihan teknik sama dengan yang di utarakan oleh Ozamu Tezuka yaitu biaya produksi yang dapat diminimalisir, mempersingkat waktu pembuatan mengingat gambar yang