• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNATIKA Volume 02, Tahun Seminar Nasional Teknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya. rssn TriY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNATIKA Volume 02, Tahun Seminar Nasional Teknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya. rssn TriY."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

rssn 2089- 1083

SNATIKA

2013

Seminar Nasional Teknologi

lnformasi,

Komunikasi dan

Aplikasinya

Volume

02, Tahun 2013

PROGRAM COMMITIEE

Prof. Dr. R. Eko

lndrajit, MSc,

MBA (Perbanas Jakarta) Prof. Dr. ZainalA. Hasibuan (Universitas lndonesia) Prof. Dr. lr. Kuswara Setiawan, MT {UPH Surabaya}

STEERING COMMITTEE

Evy Poerbaningtyas, S.Si, M.T

TriY.

Evelina, SE,

MM

Meivi Kartikasari, S.Kom

Mukhlis Amien, S.Kom

Dedy Ari P., S.Kom

ORGANIZING COMMITTEE

Eka Widya Sari

lsa Suarti

SEKRETARIAT

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Sekolah Tinggi lnformatika & Komputer lndonesia (STlKl)- Malang

SNATIKA 2013

Jl. Raya Tidar 100 Malang 65145 Tel. +52-341560823

Fax. +52-341 562525

Website : snatika.stiki.ac.id Email : snatika@stiki.ac.id

(3)

KATA PE]IIGA]IITAR

Bapakllbu/Sdr.

Peserta

dan Pemanakal SNATIKA

2013

yang

saya

hormati,

pertama-tama

saya

ucapkan

selamat datang

atas kehadiran Bapak/lbu/Sdr,

dan

tak

lupa

kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan peran serta

Bapak/lbulsdr

dalam kegiatan ini.

SNATIKA 2013 adalah Seminar NasinalTeknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya yang

diselenggarakan oleh

STIKI

Malang

bekerjasama dengan APTIKOM

Malang dan

KIik lndonesia. Sesuai tujuannya SNATIKA 2013 merupakan saiana bagi

peneliti,

akademisi dan

praktisi

untuk

mempublikasikan irasil-hasil

penelitian,

ide-ide

terbaru

mengenai Teknologi lnformasi, Komunikasi dan Aplikasinya. Selain

itu sesuai

dengan tema

yaitu

"lCTs

Aspect

for

Mobility,

Social, Culture

&

Economy'',

topic-topik

yang diambil

disesuaikan

dengan kompetensi dasar

dari APTIKOM

Malang yang diharapkan

dapat

mensinergikan penelitian

yang

dilakukan

oleh

para

peneliti

di

bidang

lnformatika dan

Komputer. Semoga acara ini

bermanfaat bagi kita

semua

terutama bagi

perkembangan

ilmu dan teknologi

di

bidang tekn ologi i nform asi, komuni kasi d an apli kasi nya.

Akhir

kata,

kami ucapkan selamat mengikuti seminar,

dan

semoga

kita

bisa

bertemu lkembali pada SNATIKA yang akan datang.

Malang, 16 Nopember 2013

Panitia SNATIKA 2013

Tri Y. Evelina, SE,

MM

(4)

SAMBUTAN IGTUA

SEKOIAH TTNGG| TNFORMATTKA DAN KOMPUTER |NDONES|A (ST|K!) MAIANG

Yang saya hormati peserta Seminar NasionalAffiKOM zftllg,

Puji &'Syukur kita

panjatkan

kepada

Tuhan

Yang

Maha Esa,

atas

terselenggarakannya Seminar Nasional sebagairangkaian dari kegiatan Klik lndonesia 2013

di Kota

Malang. Kami ucapkan

selamat datang

kepada

peserta Seminar

Nasional

serta

rekan-rekan perguruan tinggi maupun mahasiswa yang telah berpartisipasi aktif sebagai pemakalah maupun peserta dalam kegiatan seminar nasional ini. Konferensi

ini

merupakan bagian dari 10 Flag APTIKOM

untuk

meningkatkan kualitas SDM ICT

di

lndonesia,

dimana

anggota APTIKOM khususnya harus haus akan llmu untuk mampu memajukan tCT di lndonesia.

Konferensi ICT bertujuan untuk

menjadiforum

komunikasi antara peneliti,

penggia! birokrat

pemerintah,

pengembang sistem, kalangan

lndustry dan seluruh komunitas ICT lndonesia

yang ada didalam APTIKOM maupun diluar APTIKOM. Kegiatan

ini

diharapkan memberikan

masukan kepada

stokeholder

ICT

di

lndonesia, yang meliputi masyaraka! pemei'intah,

industri

dan

lainnya, sehingga mampu sebagai penggerak

dalam

memajukan

ICT !nternasional.

Akhir kata, semoga

forum

seperti ini dapat terus dilaksanakan secara periodic sesuai dengan kegiatan

tahunan APTIKOM.

Dengan

demikian kualitas

makalah,

maupun hasil

penelitian

dapat

semakin meningkat sehingga

mamfiu bersinergi dengan ilmuwan

dan praktisi

ICT internasional.

Sebagai Ketua STIKI

Malang kami mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak atas segala bantuan demi sukesnya acara ini.

"Mari

Bersama Memajukan ICT lndonesia"

Malang

16 Nopember 2013

Ketua STlKl,

IV

(5)

tssN 2089-1083

SNATIKA

z}!3,Volume

02

DAFTAR

ISI

Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Sambutan Ketua STIKI

Daftar lsi

1

litty

VonessiLapmng,

Aplikasi Ber:basis

Web

Untuk

lzin Absensi

Dan

1-s

Ririn lkono

Desanti,

Penggajian Pada Perusahaan Kontraktor Tambang

Astrid Collirta

2

Arip Mulyanto,

Mando

Klasifikasi

Karakter

Manusia

Menggunakan

6 - 11

Rohandi, Moh.

Syafri

Algoritma Nairre Bayes Untuk Rekomendasi Motif

Tuloli

Karawo Berbasis Budaya Gorontalo

3

Sandra Murdianto,

Evy

Sistem Pangkalan Data

Dosen

t2 -16

Poerboningtyos,Hendro Guna Perhitungan lnde,ks Prestasi Dan Beban Kerja

Suprayogi

Dosen (Studi Kasus: ST|KI Malang)

4

lndoh

DwiMumpuni,

Pengolahan Data Gaji Pada Stmik Ppkia

Pradnya

t7

-21

JauharulMoknunah

ParamitaMalangDenganPendekatan

Data Warehouse

5

Choerul

Anwor,

Perencanaan

Strategi Sistem lnformasi

Dan

22 - 26

Muhamad

lrsdn

Teknologi lnformasi Pada Sma Plus Pembangunan

Jaya

6

Setiabuditukaria,

Sistem Penunjang Keputusan Perekrutan

Karyawai

27 -33

Evangelista Deld

Rosa

Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

7

DedvKumiasunotw

il1H,iln,,,XT"[,:'*"[.Jl[*H,f?fffI

34-38

Kampus ll lnstitut Teknologi Nasional Malang)

8

betamRizky

Pemodelan Sistem loformasi Alqademik

Perguruan

39-43

Wicoksano,

Supriyanto

Tinggi Berbasis Service Oriented Architecture

(Studi Kasus: Macsysuniversitas Ma Chung)

9

Soetom

Rizky

Kendali Penggunaan Laboratorium Majemuk

Di

M

- 47 Wicoksono, Ronald

Dwi

Lingkup Perguruan

Tinggi

Menggunakan ltalc

Nompunu

(lntelligent Teaching And Learning With Computers)

10 Nurdionsyah

Algoritma Rijndael SebagaiTeknik Pengamanan

Data

48 -52

Rezkinanda, Ewy

Poerbaningtyas, lohan

lii

lv

(6)

Erika

tL

Ahmod

Luthfi

Pemodelan Open Course Ware Sebagai

Platform

53 - 58

Konsep Saling Berbag

t2

Laura Vionti,

Astrid

Developing

An

E-Learning System Prototype

Case

59 - 63 Callista,

Suryosori

Study: The Department Of lnformation Systems At

Universitas Pelita

Harapan

'

13

Devi Sionita

Soeprapto,

Aplikasi Berbasis Web Untuk Pengajuan

Kegiatan

64 - 69

Suryasofi, Astrid Cattista (emahasiswaan Dan Proses Pendukungnya Studi

Kasus: UFH

t4

Tri Yulistyawati

Evelina;

Sistem Ketersediaan Pangan Daerah

Dengan

70 -

lg

Subari

Anatisa

Wlayah

Lumbung

Pangan

Berbasis

Teknologi Sistem lnformasi Geografis

15

Subari, Go

Frendi

Otomatisasi Sistem Rekomendasi 80 -87

Gunawon

Layanan Kesehatan Untuk Berobat Berbasis Webgis

16

€ko Budi

Cahynno

Rekalibrasi Kamera Kinect Untuk Augmented

Reality

88 -92 Dengan Geometri Visi Stereo

L7

Yuda

Munorko

Studi

Perbandingan Teknologi

Mesin

Pencari

93 - 98

Berhasis Dialog Dan Berhasis Thread Di User Forum

18 Subori

Rancang Bangun Sistem Official

App

Perguruan

99 - 109

Tinggi Berbasis Mobile Sebagai Upaya Pencitraan lnstitusi

tg

Koko Wahyu

Pmsetyo

Penerapan lt Balanced

Scorecard

110 - 114 Dalam Perencanaan Strategis Sistem lnformasi

DiSTlKltvialang

2n

Voyok Seby

Dwaaoko,

Rancang Ban8un Media Pembelajaran

interaktif

115 - 119

Hemorica

Destiand

Pengenalan Nama Tumbuhan Menggunakan Adobe ,

Flash Cs3 Sdn Kauman 1 Malang

2t

Jayonto, Titin

Promiyati,

Rancangan Basisdata: Sistem lnformasi lbu

Hamil

t2t

-

t25 Henky Boyu Seto

ZZ Sabarudin

The User Capability Development Model in

lT

126 - 135

lmplementation in Government: Case on IFMIS

{tntegrated Financial Management lnformation

Systems) lmplementation in lndonesia

-a Practitioner Perspective

23

Mukhlis Amien,

Meivi

Aplikasi Berbasis Java Untuk Melakukan

Pelacakan

t36

-

137

Kortikosori Penggunaan Kata Dalam Bahasa lndonesia Di

Situs-Situs Berita Untuk Mendapatkan Kata-Kata Terbaru

Yang Paling Sering Dipakai

(7)

lllilt, riiii ;iiiri: llltttt lrtlr;i i ilii, itrrili 'll, ,ili li i|1lli, 'I ili Eka WfdW

firi,

Siska Diatinod Andamwarih,

Monigo Cindy Niusori llendrykttuwan, Samuel Perkosa, Herditomo, Sunday Noya Hendro Poerbo Proxtija, Yudhi Kumiawan, Fronsisca Romono Dessyona Kordha

Ami Fauzijoh, Dito

Donionti

Diah Arifoh P.,lndra 5.,

Lailo lsyriyoh

Sistem lnformasi GeoSrafis Pencarian Lo*asi Restoran Terdekat Dengan Pembayaran Melalui

Kartu Kredit

Sistem lnformasi Penjualan Pada Suvalayan Abc

Pemanfaatan Data Warehouse Dalam Mendukung

Pengambilan Keputusa n Dan Pem buatan Pelaporan

Evaluasi Diri Perguruan Tinggi

{Studi Kasus Data Akademik Universitas Ma Chung Malang)

Sistem lnformasi Penilaian Kineria Guru

Optimasi Jaringan Fungsi Basis Radial Dalam

Verifi kasi Citra Sidik Jari

138 - t41 742- t47 148 - 153 154 - 159 150 -167 vil

(8)
(9)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 80

OTOMATISASI SISTEM REKOMENDASI

LAYANAN KESEHATAN UNTUK BEROBAT BERBASIS WEBGIS

Subari dan Go Frendi Gunawan

Program Studi Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia

Email: subari@stiki.ac.id , frendi@stiki.ac.id

ABSTRAK

Berpijak dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan yang mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan maka perlu diadakan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan mendukung kebijakan tersebut. Pijakan berikutnya adalah dinamika lingkungan strategis berupa revolusi teknologi telekomunikasi yang melahirkan bentuk sistem informasi geografis berbasis web interaktif dan dinamis. Sistem ini nantinya diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi semua pihak dalam rangka memudahkan tersedianya informasi kesehatan bagi masyarakat.

Penelitian ini mengambil studi kasus pada objek layanan kesehatan di kota Malang, Jawa Timur, dan jumlah pelayanan kesehatan di Kota Malang meliputi sekitar 700 titk sarana kesehatan dan berkembang sampai saat ini. Maksud dari Sistem ini yaitu memberikan Informasi yang dapat diotomatisasikan dalam bentuk representasi data geografis berupa informasi sarana pelayanan kesehatan yang terpublikasi secara luas di internet dalam bentuk WebGIS Pelayanan Kesehatan, meliputi informasi seperti rumah sakit, puskesmas, dokter praktek dan apotek serta bagian dari pelayan kesehatan pemerintah Kota yaitu Dinas kesehatan. Hasil informasi ini akan menjadi rekomendasi masyarakat pada khususnya untuk mencari sarana layanan kesehatan yang tepat sebagai tempat untuk berobat sesuai dengan penyakit yang diderita.

Sistem yang akan dibangun akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dari jenis layanan kesehatan berupa layer-layer yang diklasifikasikan mulai dari layer Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek dan Dokter Praktek, serta didukung 7 layer basemap penggunaan Library Map Interactive Leaflet. Target jangka panjangnya penelitian ini bisa dilanjutkan dengan perbaikan metode sistem otomatisasi yang disesuaikan keadaan paling ideal dan memperbesar cakupan data baik dari segi zona wilayah maupun cakupan layanan kesehatan pemerintah dan swasta termasuk jangkauan layanan kesehatan di daerah terpencil.

Keyword : Layanan Kesehatan, WebGIS, Sistem Informasi Geografis.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pelayanan kesehatan menurut DepKes

RI (2009) adalah setiap upaya yang

diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam

suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu: Pelayanan kedokteran dan Pelayanan kesehatan masyarakat. Era pelayanan kesehatan dalam skema sistem jaminan kesehatan memerlukan kompetensi dan perilaku yang komprehensif dari seluruh pemangku

kepentingan, termasuk lembaga pendidikan

kesehatan. Dengan meningkatnya tempat-tempat layanan kesehatan yang tersebar secara geografis didalam suatu wilayah maka dibutuhkan suatu informasi yang dapat merepresentasikan data secara akurat, cepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Representasi data ini dapat berupa informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas berupa informasi bereferensi geografis (spasial).

Informasi ini dapat diolah menggunakan teknologi internet dengan pengolahan yang melibatkan bidang Sistem Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografis (SIG)

mempunyai kemampuan untuk dapat mengubah suatu sistem dari yang semula menggunakan konvensional yaitu sistem yang hanya dapat menampilkan data atribut saja menjadi sebuah sistem yang mempunyai basis grafis atau gambar berikut dengan data keruangan beserta atributnya.

Dalam perkembangannya Sistem Informasi

Geografis dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil suatu keputusan.

Dalam penelitian ini studi kasus pada objek-objek layanan kesehatan di kota Malang, dimana berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Malang tahun 2011 diketahui bahwa jumlah pelayanan kesehatan di Kota Malang yang meliputi rumah sakit sebanyak 22, puskesmas induk sebanyak 15, rumah bersalin sebanyak 6, praktek dokter sebanyak 519 dan apotek sebanyak 161. Maksud dari Sistem Informasi Geografis ini yaitu melayani masyarakat untuk memberikan informasi

(10)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 81

diotomatisasikan dalam bentuk representasi data

geografis adalah informasi sarana pelayanan kesehatan yang terpublikasi secara luas di internet dalam bentuk WebGIS Pelayanan Kesehatan, meliputi informasi sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dokter praktek dan apotek serta bagian dari pelayan kesehatan pemerintah Kota yaitu Dinas kesehatan. Hasil

informasi ini akan menjadi rekomendasi

masyarakat pada khususnya untuk mencari sarana layanan kesehatan yang tepat sebagai tempat untuk berobat sesuai dengan penyakit yang diderita.

1.2 Tujuan

Menciptakan Aplikasi WebGIS

Kesehatan yang mampu memberikan rekomendasi sarana kesehatan di Kota Malang secara lengkap. Rekomendasi berobat ini berdasarkan dari penyakit yang diderita masyarakat, dimana data akan ditampilkan secara cepat, detil dan mudah sesuai dengan prasarana atau layanan yang ada, terlebih bagi pengguna yang buta tentang wilayah Kota Malang.

1.3 Target Luaran

• Terciptanya WebGIS LAYANAN

KESEHATAN yang mampu memberikan

rekomendasi layanan sarana kesehatan dari penyakit yang diderita masyarakat secara cepat, detil dan mudah untuk berobat sesuai dengan prasarana yang ada, terlebih bagi pengguna yang buta tentang wilayah dari objek penelitian ini.

• Publikasi ilmiah dalam jurnal lokal memiliki ISSN atau nasional terakreditasi.

• Sebagai bahan pengayaan bahan ajar Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis.

• Hasil penelitian ini juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan bidang sistem informasi geografis serta untuk

pengembangan dan peningkatan layanan

kesehatan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang

Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Kesehatan yang mempunyai kewenangan

menetapkan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan maka perlu diadakan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan mendukung kebijakan tersebut.

1.4 Lingkup Penelitian

• Dalam penelitian ini akan dibatasi pada pembuatan perangkat lunak untuk

tempat-tempat pelayanan kesehatan serta jalur

transportasi berdasarkan ketersediaan data pada instansi terkait studi kasus di Kota Malang. • Penelitian tidak mengerjakan aspek perangkat

keras, seperti proses konfigurasi server yang sesungguhnya pada layanan hosting, pemesanan

domain, sistem akan diimplementasikan pada server lokal (localhost).

• Untuk pengujian penelitian ini akan digunakan beberapa contoh kasus request user yang dikondisikan mendekati ideal sesuai dengan kenyataan data yang ada diamana data tersebut sudah diolah dalam perangkat lunak.

• Perangkat lunak berupa aplikasi GIS

(Geographics Information System) ini

menggunakan teknologi WebGIS.

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian WebGIS

Web-based GIS (WebGIS) adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terdistribusi dalam suatu jaringan komputer untuk mengintegrasikan dan menyebarluaskan informasi geografi secara

visual pada World Wide Web. WebGIS

dibandingkan dengan GIS yang berbasis dekstop menawarkan beberapa keuntungan seperti efisiensi biaya, efisiensi beban kerja sumber daya manusia untuk instalasi, pemeliharaan dan dukungan teknis, pemangkasan kurva pembelajaran untuk pengguna akhir dan keunggulan dalam hal integrasi data spasial dan data non spasial menggunakan DBMS (Databese Management System).

Objek geo spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi spasial dapat divisualisasikan dengan mengkonversi data non spasial yang ditampilkan secara dinamis di halaman HTML. Gambaran proses request data yang standar pada WebGIS dapat dijelasakan sebagai berikut, database mengirimkan request data ke PHP, hasil respon dari request berupa format data dikirimkan kembali melalui browser. Untuk menerima data spasial dan non spasial dari DBMS

dibutuhkan sebuah teknik yang mampu

mengkomunikasikan antara client dan database pada server. Teknik seperti ini sudah tersedia di PHP, ASP, ASP.net, atau JSP. Pemilihan tekniknya disesuaikan dengan web server yang digunakan. Contoh pemanfaatan WebGIS ketika terjadi tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan kedalam bentuk peta.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang sistem informasi geografis masih terus berlanjut sampai saat ini. Beragam teknik telah digunakan, masing-masing dengan keunggulan dan kelemahannya. Berikut ini akan dibahas beberapa penelitian sebelumnya mengenai sistem informasi geografis. Sistem informasi Geografis menggunakan MapServer merupakan salah satu teknik merepresentasikan data ke peta yang sering digunakan.

Dari beberapa contoh penelitian

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan beberapa hal kelemahan dan faktor-faktor yang dapat dipertimbkangkan untuk sekiranya bisa dikembangkan dalam penelitian berikutnya, yaitu:

(11)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 82

• Secara keseluruhan penelitian sebelumnya

masih membatasi ruang untuk penyediaan peta utama dalam hal ini sebagai basemap layers, yang mana hanya disediakan satu pilihan basemap, sedangkan secara geografis dan perkembangan data map digital, saat ini sudah tersedia server-server yang bisa dijadikan acuhan sebagai basemap dimana masing-masing server memiliki keunggulan dalam detail data spasial geografis, antara lain jumlah informasi jalan, bentuk citra satellite terupdate (remote

sensing), dan lainnya.

• Belum adanya ketersediaan data spasial dinamis yang komplek, yang akan diolah pada database spasial, dan terelasikan pada basemap secara otomatis pada saat representasi data di peta. • Minimnya beberapa filter yang melibatkan

interaktif peta dari request user dalam bentuk otomatisasi proses, pada penelitian diatas lebih banyak dilakukan secara analisa digitasi yang disetting manual oleh pihak administrator.

2.3 Leaflet

Leaflet adalah aplikasi open-source yang menggunakan JavaScript modern untuk peta yang interaktif. Aplikasi ini dikembangkan oleh Vladimir Agafonkin dari CloudMade dengan tim kontributor khusus. Beratnya hanya sekitar 27 KB kode JS gzip. Hal ini dibangun secara efisien dengan mengambil keuntungan dari HTML5 dan CSS3 pada browser modern. Fokusnya adalah pada kegunaan, kinerja, ukuran kecil dukungan, A-grade browser dan API sederhana dengan konvensi di atas konfigurasi. Kode OOP berbasis perpustakaan ini dirancang untuk menjadi modular, extensible dan sangat mudah dipahami.

Fitur-fitur dari leaflet diantaranya adalah: a. layer peta mendukung untuk :

• Lapisan Vektor seperti : polylines dan poligon.

• Lapisan GeoJSON. b. Fitur Visual:

• Zoom animasi. • Tampilan Lebih Halus. • Animasi Poup. c. Kontrol Peta: • Zoom Peta. • Pemindah Layer. • Skala • Atribut. 3. Metode Penelitian 3.1 Rincian pelaksanaan • Studi literatur

Melakukan studi literatur dari sumber-sumber buku dan internet mengenai pemanfaatan

teknologi webgis, kelemahan basemap,

kelemahan request webgis, solusi untuk

mengatasi kelemahan tersebut, dan teori/metode lain yang terkait dengan pengolahan data atribut dan spasial pada webgis yang berhubungan dengan penelitian ini untuk penyempurnaan sistem.

• Pengumpulan data dan Analisis masalah: - Menentukan batasan-batasan permasalahan. - Mengumpulkan semua data atribut dan

spasial baik dari dinas kesehatan dan database pemerintah kota Malang.

- Mencari serangkaian solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

• Rancangan sistem

- Merancang user interface.

- Merancang sistem utama dengan

menggunakan teknologi webgis dan

otomatisasi representasi data atribut dan spasial.

- Merancang output data dari sistem. • Implementasi

Menerapkan dan mengimplementasikan

rancangan-rancangan yang telah dibuat dalam sebuah perangkat lunak.

• Uji coba

Melakukan uji coba perangkat lunak dengan beberapa kasus yang mendekati ideal.

• Analisis hasil

Menganalisa keakuratan data output perangkat lunak dengan membandingkan data yang dihasilkan oleh sistem dengan data yang didapat dari pengamatan manual.

• Penulisan dokumentasi

Rencana jika penelitian ini selesai adalah

mendokumentasikan keseluruhan proses,

penjelasan algoritma sistem yang digunakan, dan keseluruhan hasil penelitian dalam sebuah Laporan hasil Penelitian.

• Penghitungan nilai pada hipotesa dilakukan dengan analisa hasil webgis yang dilakukan nantinya jika semua sistem sudah dibangun dalam tahapan Testing dan Debuging.

4. Pembahasan

Dalam penelitian ini pada langkah awal setelah data didapatkan maka dihasilkan rancangan dari sistem yang akan dibuat berdasarkan pada pola desain arsitektur sistem yang ditentukan, arsitektur ini memiliki beberapa blok proses yang dijelaskan sebagai berikut:

(12)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 83

4.1 Arsitektur Sistem

Gambar 1 Arsitektur WebGIS Layanan Kesehatan • Input sistem berupa pendataan atribut dan data

spasial dari keempat layer Rumah Sakit, Dokter Praktek, Puskesmas dan Apotek. Beberapa kriteria berikut perlu diakomodasi supaya sistem berjalan optimal:

o Super Administrator membuat data

identifikasi user untuk Administrator dari masing-masing instansi atau tempat.

o Super Administrator memasukkan master data template untuk Identitas instansi, kecamatan sebagai pembagian zona wilayah, Pelayanan yang disediakan dari instansi, master data penyakit, dan koordinat dimana instansi berada termasuk juga memasukkan

rating dari masing-masing instansi

berdasarkan kelengkapan dari jumlah layanan kesehatan yang ada.

o Administrator yang memasukkan data konten berupa kelengkapan dari layanan kesehatan yang disediakan, berbagai macam penyakit yang dapat diobati oleh instansi tersebut. o Administrator mampu memodifikasi sub

layanan kesehatan yang ada, termasuk

memodifikasi data spasial jika secara geografis terjadi perubahan alamat.

• Pada blok Web Server, hasil inputan diatas akan

dimanajemen pada bagian ini untuk

mengklasifikasikan antara data atribut dan data spasial. Beberapa proses yang dilakukan adalah: o Menyimpan data atribut pada database

termasuk dokumentasi dan detail sub

pelayanan kesehatan tiap instansi.

o Mengklasifikasikan layer untuk tiap data atribut instansi kesehatan.

o Menyimpan semua data spasial mulai koordinat, zona wilayah tempat instansi serta data pendukung didalamnya ke dalam database spasial sesuai layer untuk tiap masing-masing instansi.

o Merelasikan data penyakit dengan tiap-tiap layanan yang disediakan dari masing-masing instansi.

• Pada blok filter didalam proses Leaflet, tiap data atribut dan spasial yang telah diproses pada blok sebelumnya akan diproses lebih lanjut untuk mendeteksi kesesuaian dengan penentuan posisi dan pembuatan map marker pada basemap yang aktif. Untuk blok ini terdapat tiga proses utama yang bisa dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Blok Diagram Proses pada Leaflet Klasifikasi basemap layers dan object layers berguna untuk menetapkan layer peta utama (basemap) yang harus diambil dari map server, dimana klasifikasi ini akan menentukan peta utama apa saja yang akan disediakan dalam layer basemap. Terdapat 7 pilihan layer peta induk antara lain (Google Roadmap, Google Satellite, Google

Hybrid, Mapnik yang akan mengaktifkan

OpenStreetMap, MapQuest, Cloudemade, dan bing map). Selanjutnya menentukan multiple choice bagi layer objek yang terdiri dari 4 layer yaitu (Rumah Sakit, Dokter Praktek, Puskesmas dan Apotek).

(13)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 84

Aktivasi map server, map marker dan hyperlink

marker berguna untuk mengambil peta utama yang terpilih dari map server kemudian menentukan perbesaran dan skala tampilan awal peta tersebut (zoom), dan penempatan zona wilayah awal sesuai koordinat yang dibaca dari database spasial. Setelah ditetapkan property dari peta utama (basemap), selanjutnya membaca filter layer objek yang aktif, mengambil nama objek dan foto objek, serta menetapkan hyperlink objek tersebut. Sedangkan pada database spasial bagian ini akan membaca

koordinat posisi masing-masing instansi,

selanjutnya mengklasifikasikan marker untuk

keempat layer objek (Rumah Sakit, Dokter Praktek, Puskesmas dan Apotek) yang aktif untuk dikaitkan posisi objeknya pada peta utama. Bagian ini juga yang akan membuat visualisasi layanan kesehatan apa saja yang akan ditampilkan ke peta utama sesuai request penyakit dari user (client).

Representasi data spasial pada basemap yang aktif berguna untuk menyiapkan pada frame leaflet peta utama terpilih beserta data marker hasil blok sebelumnya yang selanjutnya hasil set pada frame leaflet ini akan dikirimkan kembali pada web server untuk ditampilkan pada halaman web user yang merequest (client).

• Pada blok Client ini, melakukan request alamat web dari webgis layanan kesehatan ini, kemudian memilih jenis request pada halaman web berupa zona wilayah yang ingin ditampilkan (wilayah Kecamatan dan Kelurahan), pilihan peta utama (7 layer basemap), jenis objek layanan kesehatan yang perlu ditampilkan (4 layer objek layanan kesehatan), kategori sub pelayanan kesehatan (Poliklinik, kamar operasi, kamar bersalin,

laboratorium, konsultasi kesehatan, dan

sebagainya) yang diinginkan, halaman detail masing-masing objek dan pilihan tempat berobat dari penyakit (serangan jantung, asma, demam berdarah, dan sebagainya) yang dipilih.

• Output dari sistem adalah:

o Input berupa penyakit pasien dan lokasi pasien, Output berupa rekomendasi tempat berobat, dengan ranking yang bisa diubah urutannya, misalnya berdasarkan kedekatan

lokasi, relevansi dengan spesialisasi

penanganan penyakit.

o Representasi data atribut dan data spasial untuk peta utama yang aktif dan layer objek terpilih.

o Data identifikasi masing-masing tempat layanan kesehatan beserta sub pelayanan apa saja yang terdapat didalamnya.

o Data keberadaan posisi objek secara geografis dan info pendukungnya beserta objek terkait dalam hal ini kendaraan transportasi yang melewati objek tersebut.

o Data hasil pemilihan zona yang

direpresentasikan dalam bentuk peta wilayah menurut Kecamatan dan Kelurahan.

o Data detail hasil pemilihan sub pelayanan kesehatan yang akan otomatis melakukan filter pilihan dari keempat layer objek yang memenuhi kondisi dari pilihan user.

o Data rekomendasi tempat berobat dari hasil

proses otomatisasi pemilihan layanan

kesehatan berdasarkan request jenis penyakit yang di derita client.

4.2 Fitur-Fitur Perangkat Lunak

Berikut akan dijabarkan lebih lanjut mengenai macam-macam fitur yang akan didukung oleh perangkat lunak:

• User Interface yang user-friendly

Halaman web didesain sedemikian rupa yang terlihat sangat mudah sekali untuk bisa dibaca dan interaksi user dipandu dengan navigasi yang sangat membantu untuk memilih atau melakukan request secara dinamis pada hasil halaman webgis.

• Pencarian POI (Point of Interest)

Fitur ini berguna untuk mencari pengelompokkan jenis objek tempat layanan kesehatan, zona wilayah dalam lingkup Kecamatan dan Kelurahan. Hasil filter akan ditampilkan berdasarkan satu jenis

layanan kesehatan didalam kecamatan dan

kelurahan yang dicari.

• Pemilihan Layer Peta Utama (Basemap layers) Fitur ini berguna untuk menentukan peta utama yang akan diaktifkan, menvisualkan peta baik dalam bentuk vector 2D maupun citra satellite (remote sensing). Masing-masing peta utama memeiliki kelebihan dan kekurangan dari sisi detail

informasi geografis, dan ini menjadikan

keleluasaan user untuk bisa menyesuaikan pilihan peta utama mana yang tepat dan mudah dibaca. • Pemilihan Layer objek Layanan Kesehatan (Object layers)

Fitur ini untuk mengaktifkan dan menonaktifkan map marker dari masing-masing tempat layanan kesehatan.

(14)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 85

• Pemilihan Sub Pelayanan Kesehatan

Fitur ini untuk melakukan filter objek tempat pelayanan kesehatan beradasarkan sub pelayanan kesehatan yang disediakan (Poliklinik, kamar operasi, kamar bersalin, laboratorium, konsultasi kesehatan, dan sebagainya).

• Pemilihan Jenis Penyakit

Fitur ini untuk melakukan otomatisasi pemilihan objek mana saja yang memiliki layanan pengobatan berdasarkan penyakit (serangan jantung, asma, demam berdarah, dan sebagainya) yang dipilih. Hasil akan ditampilkan dalam peta berdasarkan prioritas rating.

• Navigasi dan Info Peta

Fitur ini untuk mengatur visualisasi peta dan informasi didalamnya. Beberapa navigasi dan informasi didalamnya antara lain adalah:

o Tile Layers, sebuah label yang menampilkan informasi layer peta utama yang aktif. o Attribution, Informasi label masing-masing

objek dan beberapa objek pendukung lain berupa label POI (point of interest) disekitar objek utama.

o Zoom in/out, untuk mengatur skala

penampakan peta diperbesar atau diperkecil. o Markers, icon penanda dari masing-masing

objek layanan kesehatan yang dibedakan atas layer Rumah Sakit, Dokter Praktek, Puskesmas dan Apotek.

o Popups, menu interaktif yang terdapat pada

masing-masing markers yang akan

menampilkan dialog berupa foto dan nama objek layanan kesehatan. Dalam fitur ini user bisa melihat detail objek tersebut dengan cara mengklik hyperlink dari nama objek layanan kesehatan.

o Layer switcher, pilihan kategori layer yang terdiri dari pemilihan layer peta utama (basemap layers) dan layer jenis layanan kesehatan (object layers).

o Scale, informasi skala peta yang sedang ditampilkan.

• Halaman detail tempat layanan kesehatan Fitur ini untuk menampilkan detail informasi data atribut dan spesifikasi data spasial dari masing-masing objek layanan kesehatan.

• Halaman detail sub pelayanan

Fitur ini untuk menampilkan informasi dan dokumentasi dari layanan-layanan yang disediakan oleh masing-masing objek pelayanan kesehatan. • Gambaran dari Layout WebGIS Layanan

Kesehatan Kota Malang, adalah sebagai berikut:

Gambar 3 Halaman Administrator pada WebGIS

Gambar 4 Halaman Input Objek Layanan Kesehatan

(15)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 86

Gambar 6 Tampilan pemilihan layer sumber peta

Gambar 7 Tampilan Detail Objek Layanan Kesehatan

4.3 Platform Pembuatan Perangkat Lunak

Perangkat lunak tersebut akan dibuat menggunakan platform dan komponen sebagai berikut:

• Dibuat menggunakan bahasa PHP 5.4.4 pada server Apache 5.5.25A.

• Menggunakan library Map Interactive Leaflet, yang mengimplementasikan penggunaan Java Script.

• Menggunakan database MySQL 3.5.2.

5.4 Target Uji Coba Perangkat Lunak

Untuk pengujian perangkat lunak ada beberapa

parameter yang akan menjadi tolok ukur

keberhasilan sistem sebagai berikut:

• Uji coba dilakukan dengan kasus-kasus request berobat dari suatu penyakit yang disesuaikan dengan hasil penentuan sarana dan prasarana dari tempat layanan kesehatan.

• Koordinat posisi objek dan data sub layanan, serta penentuan rating dari tempat layanan kesehatan yang dijadikan acuhan, dan ini akan diujikan dalam beberapa contoh kasus pada saat penggunaan perangkat lunak ini yang akan disesuaikan dengan keadaan ideal yang ada. • Untuk menguji tingkat akurasi sistem,

digunakan cara manual, yaitu dengan

menghitung rata-rata hasil rating berdasarkan keberadaan dan jumlah layanan yang ada berdasarkan data digital dan data bersumber dari data departemen kesehatan . Hasilnya lalu dibandingkan dengan hasil dari sistem.

5. Kesimpulan Dan Saran 5.3 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab

sebelumnya dari penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut ini :

• Dengan adanya sistem informasi geografis pelayanan kesehatan di kota malang bebasis webgis maka masyarakat lebih mudah mencari informasi tentang letak dan dan informasi sarana yang disediakan dari tempat pelayanan kesehatan tersebut.

• Membantu pemerintahan kota malang dalam mengkoordinasi pelayanan kesehatan serta data pendukungnya.

• Pihak pelaku pelayanan kesehatan sendiri akan terbantukan dalam menginformasikan tentang letak dan pelayanan kesehatan yang disediakan. • Masyarakat akan dengan mudah mendapatkan rekomendasi secara otomatis tentang informasi penyakit yang diderita sekaligus referensi

tempat-tempat layanan kesehatan yang

menyediakan layanan kesehatan sesuai

permintaan.

• Sistem ini akan memberikan informasi tidak hanya data teks dan gambar, namun representasi objek pada peta geografis sesuai keadaan sebenarnya sehingga sangat memungkinkan untuk mendapatkan data dengan tingkat kebenaran mendekati ideal.

(16)

SNATIKA 2013, ISSN 2089-1083| 87

5.4 Saran

Adapun saran untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi geografis pelayanan kesehatan di kota malang berbasis webgis ini adalah penambahan fitur Rekam Medik personal

bagi masyarakat berupa catatan perjalanan

kesehatan yang dapat diakses secara terpusat (server) baik oleh masyarakat itu sendiri maupun oleh pelaku pelayanan kesehatan berbasis pada perangkat bergerak. Dan dapat dikembangkan untuk kota-kota lainnya di Indonesia.

6. Daftar Pustaka

[1] Andeka Rocky Tanaamah dan Retantyo

Wardoyo, 2008, Perancangan Dan

Implementasi Webgis Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, Jurnal Informatika Vol. 9, No. 2, November 2008: 150 - 158.

[2] Budi Santosa, 2011, Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Open Source Untuk

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di

Yogyakarta, Jurnal Penelitian Dan

Pengembangan Pemerintah Provinsi DIY Vol III, No.4 tahun 2011.

[3] Dewanto RA, 2010, Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner Berbasis Web Dengan Google Api, Jurnal Sitrotika Volume 6, Nomor 1, Januari 2010.

[4] Dewi Handayani Untari Ningsih, 2010, Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas Di Wilayah Semarang

Dengan Berbantuan Sistem Informasi

Geografi (Studi Kasus Wilayah Dati Ii

Semarang), Jurnal Teknologi Informasi

DINAMIK Volume XV, No.2, Juli 2010 : 121-135 ISSN : 0854-9524.

[5] Icha P., 2012 PENGERTIAN MUTU

PELAYANAN KESEHATAN Diunduh 7

Februari 2012

http://tugasnyaicha.blogspot.com/2011/02/pen gertian-mutu-pelayanan-kesehatan.html

[6] Riyanto, 2010. Sistem Informasi Geografis berbasis mobile .Yogyakarta : Gava Media [7] Robert MacFarlane, DR., 2005, A Guide to

GIS Application in Integrated Emergency

Managemen, CabinetOffice Emergency

Planning College.

[8] Scott Davis, 2007, GIS for Web Developers (Adding Where to Your Web Applications), The Pragmatic Bookshelf.

[9] Siti Suryani, Priyo Sidik Sasongko, dan Edy Suharto, 2011, Sistem Informasi Geografis Pemetaan Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar Dan Menengah Di Kota Serang, Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 2, Nomor 3, ISSN 2086 – 4930, Tahun 2011.

[10] Suria Darma Tarigan, 2009, Pengembangan Sistem Informasi Spasial Berbasis Web (WebGIS) Untuk Sinergi Rehabilitasi DAS Kritis Nasional, Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika Pertanian Indonesia 2009, ISBN: 978–979–95366–0-7.

[11] Tedy Setiadi dan Jefree Fahana, 2010, Pengembangan Aplikasi Untuk Menentukan Daerah Pencemaran Limbah Home Industry Berbasis Sistem Informasi Geografis, Jurnal Informatika Vol.4, No.2, Juli 2010.

Gambar

Gambar 2 Blok Diagram Proses pada Leaflet  Klasifikasi  basemap  layers  dan  object  layers  berguna  untuk  menetapkan  layer  peta  utama  (basemap)  yang  harus  diambil  dari  map  server,  dimana klasifikasi ini akan menentukan peta utama  apa  saja
Gambar 5 Tampilan Utama WebGIS
Gambar 7 Tampilan Detail Objek Layanan  Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam melakukan pemeriksaan, Satuan Polisi Pamong Praja tetap mengacu kepada peraturan daerah terkait dengan tugas dan fungsnya sebagai penegak perda dalam hal ini

Namun demikian, hidrogen dapat diproduksi dengan teknologi yang lebih murah dan mudah, yaitu dengan memanfaatkan organisme bakteri melalui proses fermentasi atau

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian khitosan terhadap proses penyembuhan luka pada kulit mencit jantan (Mus musculus albinus) dengan parameter

Kriteria daerah yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) Bencana alam banjir dan kekeringan pada tanaman padi untuk masing – masing kecamatan disetiap kabupaten/kota

Metode yang cocok digunakan untuk produksi biohidrogen selama ini adalah dengan menggunakan metode fermentasi anaerobik dengan memanfaatkan biomassa atau limbah biomassa cair dan

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini akan dibangun pengembangan sistem pemetaan wilayah endemis Organisme Pengganggu Tanaman di Kabupaten

Kotoran sapi adalah limbah peternakan yang merupakan buangan dari usaha peternakan sapi yang bersifat padat dan dalam proses pembuangannya sering bercampur dengan urine dan gas