• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada September 2015 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,38 persen dengan Indeks Harga

Konsumen (IHK) sebesar 119,37. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 6 kota mengalami deflasi dan 1 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 0,38 persen dengan IHK 119,37 sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Bandung 0,01 persen dengan IHK 120,61. Inflasi terjadi di Kota Bogor 0,04 dengan IHK 121,30.

 Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan

indeks di 3 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,62 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen.

 Kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi sebesar 2,62 persen. Sub kelompok yang menjadi

penyumbang deflasi tertinggi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 10,83 persen, yang disebabkan karena turunnya harga komoditi daging ayam ras dan ayam hidup.

Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar 1,60 persen dan laju inflasi tahun ke tahun “year on year” (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 6,07 persen.

 Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat September 2015, tercatat 6 kota mengalami deflasi dan 1 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,38 persen dengan IHK 119,37. Berturut-turut diikuti Kota Cirebon dan Kota Depok dengan deflasi masing-masing 0,27 persen dengan IHK 118,30 dan 120,15; Kota Sukabumi deflasi 0,21 persen dengan IHK 120,94; Kota Tasikmalaya deflasi 0,08 persen dengan IHK 119.13 dan terendah Kota Bandung deflasi 0,01 persen dengan IHK 120,61. Sedangkan Kota Bogor inflasi 0,04 persen dengan IHK 121,30..

No. 01/10/Th. XVII, 1 Oktober 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

SEPTEMBER 2015 DEFLASI 0,38 PERSEN

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bekasi pada September 2015 terjadi deflasi 0,38 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,82 pada Agustus 2015 menjadi 119,37 pada September 2015. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 6,07 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi selama dua belas bulan terakhir dari September 2014 sampai dengan September 2015.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Kota Bekasi

Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya 3 indeks di kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 2,62 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga secara signifikan dan mempengaruhi deflasi bulan ini adalah: daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, pepaya, ayam hidup, jengkol, bensin, minyak goreng, cabai rawit dan melon

(3)

Grafik 2

Andil Inflasi/Deflasi Barang & Jasa September 2015 (persen)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Bekasi September 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Agustus 2015 IHK September 2015 Inflasi September 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil Inflasi/Deflasi September 2015 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 119,82 119,37 -0,38 1,60 6,07 1 Bahan Makanan 132,46 128,99 -2,62 3,15 9,05 -0,5703

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116,31 117,18 0,75 3,53 5,15 0,1292 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 115,57 115,65 0,07 1,42 4,17 0,0183

4 Sandang 107,23 1,59 1,59 4,75 5,57 0,0714

5 Kesehatan 110,39 0,05 0,05 0,81 2,17 0,0019

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 112,68 -0,02 -0,02 -0,28 -0,12 -0,0017 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 124,82 -0,13 -0,13 -1,17 10,34 -0,0252

1) Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK Desember 2014

3)

(4)

Besarnya andil inflasi/deflasi per kelompok pengeluaran pada September 2015 terlihat pula pada Grafik 3. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi terbesar pada September 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,5703; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0017; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0252. Sementara kelompok pengeluaran lainnya yang memberikan andil inflasi antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,1292; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0183; kelompok sandang 0,0714; dan kelompok kesehatan 0,0019.

Grafik 3

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada September 2015 mengalami deflasi 2,62 persen atau terjadi penurunan indeks dari 132,46 pada Agustus 2015 menjadi 128,99 pada September 2015.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 8 subkelompok mengalami deflasi, 3 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 10,83 persen; diikuti subkelompok bumbu-bumbuan deflasi sebesar 9,89 persen; dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 2,15 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok ikan segar sebesar 2,97 persen, diikuti subkelompok ikan diawetkan sebesar 2,29 persen, dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,41 persen.

Kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,5703 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,3335; bawang merah sebesar 0,1433; cabai merah sebesar 0,0656; dan Pepaya 0,0352.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada September 2015 mengalami inflasi 0,75 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,31 pada Agustus 2015 menjadi 117,18 pada September 2015.

Dari 3 subkelompok pada kelompok ini, 2 mengalami inflasi, dan 1 mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,92 persen diikuti subkelompok makanan jadi sebesar 0,70 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,20 persen.

Kelompok ini pada September 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1292 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada September 2015 mengalami inflasi 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,57 pada Agustus 2015 menjadi 115,65 pada September 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,45 persen; diikuti subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,17 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,08 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,28 persen, disebabkan Pertamina menurunkan harga LPG 12 Kg pada pertengahan September 2015.

(6)

4. S a n d a n g

Kelompok Sandang pada September 2015 mengalami inflasi 1,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,23 pada Agustus 2015 menjadi 108,93 pada September 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok sandang pada bulan ini 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami inflasi tertinggi sebesar 4,84 persen, diikuti subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,36 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok sandang wanita sebesar 0,22 persen dan subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,02 persen.

Kelompok ini pada September 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0714 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,39 pada Agustus 2015 menjadi 110,44 pada September 2015.

Pada September 2015 dari 4 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi ada 2 subkelompok dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,10 persen; dan subkelompok obat-obatan sebesar 0,06 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan harga.

Kelompok ini pada September 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0019 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada September 2015 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 112,68 pada Agustus 2015 menjadi 112,66 pada September 2015.

Pada September 2015 dari 5 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi ada 1 subkelompok, yang mengalami deflasi ada 1 sub kelompok dan 3 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,02 persen. Untuk subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan harga.

Secara keseluruhan kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan deflasi yaitu 0,0017 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan pada September 2015 mengalami deflasi 0,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,82 pada Agustus 2015 menjadi 124,66 pada september 2015.

Pada September 2015 dari 4 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami deflasi ada 1 subkelompok dan 3 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu: subkelompok transpor sebesar 0,21 persen.

(7)

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada september 2015, dari 7 (tujuh) kota di Jawa Barat, IHK gabungan Jawa Barat adalah 120,08 dengan demikian terjadi deflasi sebesar 0,18 persen. Laju inflasi tahun kalender 2015 untuk Kota Bekasi sebesar 1,60 persen, Jawa Barat sebesar 1,93 persen, dan Nasional sebesar 2,24 persen. Sedangkan laju inflasi Year on Year selama dua belas bulan terakhir (September 2015 terhadap september 2014) untuk Kota Bekasi sebesar 6,07 persen, Jawa Barat 6,11 persen, dan Nasional 6,83 persen.

Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat September 2015, tercatat 6 kota mengalami deflasi dan 1 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,38 persen dengan IHK 119,37. Berturut-turut diikuti Kota Cirebon dan Depok dengan deflasi 0,27 persen dengan IHK masing-masing 118,30 dan 120,15; Kota Sukabumi deflasi 0,21 persen dengan IHK 120,94; Kota Tasikmalaya deflasi 0,08 persen dengan IHK 119,13; Kota Bandung deflasi 0,01 persen dengan IHK 120,61. Sedangkan Kota Bogor inflasi 0,04 persen dengan IHK 121,30.

Tabel 2

Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2015

Kota-Kota di Propinsi Jawa Barat dengan Jawa Barat dan Nasional (2012=100) K O T A September 2015 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. BOGOR 121,30 0,04 2. SUKABUMI 120,94 -0,21 3. BANDUNG 120,61 -0,01 4. CIREBON 118,30 -0,27 5. BEKASI 119,37 -0,38 6. DEPOK 120,15 -0,27 7. TASIKMALAYA 119,13 -0,08 JAWA BARAT 120,08 -0,18 NASIONAL 121,67 -0,05

(8)

Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan September 2015 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok (IHK 2012=100)

No. Kelompok/Sub kelompok September IHK

2015 % perub thd Agustus 2015 Tahun Kalender Y o Y IHK September 2014 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 119,37 -0,38 1,60 6,07 112,54 I. BAHAN MAKANAN 128,99 -2,62 3,15 9,05 118,29

1 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 117,78 0,41 1,39 10,86 106,24

2 Daging dan Hasil-hasilnya 121,53 -10,83 6,28 1,89 119,28

3 Ikan Segar 146,16 2,97 12,32 13,11 129,22

4 Ikan Diawetkan 139,56 2,29 5,74 6,57 130,96

5 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121,31 -0,73 3,77 5,12 115,40

6 Sayur-sayuran 146,50 -0,16 10,46 22,28 119,81

7 Kacang - kacangan 118,00 -0,05 -1,49 -1,27 119,52

8 Buah - buahan 143,93 -1,51 4,58 4,74 137,42

9 Bumbu - bumbuan 142,30 -9,89 -10,83 24,56 114,24

10 Lemak dan Minyak 103,07 -2,15 -4,60 -4,17 107,55

11 Bahan Makanan Lainnya 123,41 -0,31 6,31 10,89 111,29

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 117,18 0,75 3,53 5,15 111,44

1 Makanan Jadi 118,57 0,70 3,80 5,95 111,91

2 Minuman yang Tidak Beralkohol 106,19 -0,20 2,81 3,53 102,57

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 124,73 1,92 3,25 3,76 120,21

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 115,65 0,07 1,42 4,17 111,02

1 Biaya Tempat Tinggal 106,98 0,17 0,45 0,74 106,19

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 149,63 -0,28 4,50 16,01 128,98

3 Perlengkapan Rumahtangga 108,31 0,45 0,40 1,04 107,19 4 Penyelenggaraan Rumahtangga 111,18 0,08 0,63 1,32 109,73 IV. SANDANG 108,93 1,59 4,75 5,57 103,18 1 Sandang Laki-laki 108,87 0,36 1,78 2,48 106,24 2 Sandang Wanita 114,03 -0,22 3,19 3,72 109,94 3 Sandang Anak-anak 108,84 -0,02 1,69 2,51 106,18

4 Barang Pribadi dan Sandang Lain 106,01 4,84 10,38 11,53 95,05

V. KESEHATAN 110,44 0,05 0,81 2,17 108,09

1 Jasa Kesehatan 106,69 0,00 0,01 1,68 104,93

2 Obat-obatan 102,81 0,06 0,61 0,90 101,89

3 Jasa Perawatan Jasmani 118,29 0,00 0,14 4,89 112,77

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115,24 0,10 1,68 2,56 112,36

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 112,66 -0,02 -0,28 -0,12 112,80

1 Pendidikan 123,67 0,00 0,00 0,00 123,67

2 Kursus-kursus / Pelatihan 109,69 0,00 0,03 3,56 105,92

3 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 106,90 0,02 1,77 1,80 105,01

4 Rekreasi 98,54 -0,07 -1,53 -1,78 100,33

5 Olahraga 105,72 0,00 0,04 0,04 105,68

(9)

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI

Jl. Rawa Tembaga I No. 06 Bekasi 17141 Telp/Fax: (021) 88953987, 8842757.

e-mail: bps3275@bps.go.id website : http://bekasikota.bps.go.id

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Slamet Waluyo, S.Si, M.Si Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bekasi .

Gambar

Grafik 4. Perbandingan IHK di Tujuh Kota di Jawa Barat September 2015
Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan September 2015 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok  (IHK 2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dijabarkan bahwa ruang lingkup permasalahan penelitian ini terletak pada bidang kajian Sumber

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini