• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini, dunia seakan di booming dengan satu kata, yaitu “Globalisasi”. Kata globalisasi menjadi satu kata kunci bagi masa depan dunia yang semakin modern dan maju. Kata globalisasi dihambur-hamburkan untuk memikat sebanyak mungkin manusia untuk mendukung perdagangan bebas dan industrialisasi tanpa pernah diberi pemahaman yang lebih komprehensif tentang makna kata tersebut bagi masa depan manusia.

Globalisasi merupakan suatu proses dibentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi tidak mengenal adanya batas-batas wilayah, bahkan aturan lokal, regional, kebijakan Negara yang dapat mengurangi ruang gerak masuknya nilai, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap sudah merupakan kemauan masyarakat dunia harus dihilangkan. Globalisasi begitu cepat masuk ke berbagai belahan dunia, hal ini terjadi karena canggihnya alat teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini. Maka dari itu, negara yang pintar bisa menyaring dan mengambil mana budaya globalisasi yang positif dan membuang budaya globalisasi yang negatif.

Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental dan spiritual yang telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan yang pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

(2)

2

Globalisasi bisa berlaku di semua bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan perindustrian. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya.

(3)

3

Pesatnya kemajuan industri pada sebuah negara akan mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya yang merupakan salah satu efek dari pada kemajuan teknologi. Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah penduduk yang terus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan selalu menjadi pemicu menjamurnya pengangguran.

Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja atau buruh. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling mendukung. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja atau buruh, serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang industri ketenagakerjaan, misalnya :

1. Persoalan kesempatan kerja yang terbatas karena perkembangan teknologi yang terlalu pesat.

2. Rendahnya kualitas angkatan kerja. 3. Jumlah angkatan kerja yang besar.

4. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata. 5. Tingkat pengangguran yang tinggi.

6. Ketidakseimbangan pekerja yang diperoleh TKA di Indonesia dan TKI di luar negeri.

(4)

4 1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia?

2. Bagaimana cara penanggulangan masalah industri ketenagakerjaan di era globalisasi di Indonesia?

1.4. Tujuan Masalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia .

2. Untuk mengetahui cara penanggulangan masalah industri ketenagakerjaan di era globalisasi di Indonesia.

(5)

5 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Globalisasi

http://www.zonasiswa.com/2014/05/pengertian-globalisasi-lengkap.html (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.37 WIB) menyatakan bahwa

Pengertian Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi. Global adalah mendunia, dan Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian Globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi "Proses sesuatu yang mendunia". Munculnya Kata globalisasi sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization.

Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Pengertian globalisasi menurut para ahli adalah http://www.lebahmaster.com/lainnya/pengerian-kata/pengertian-globalisasi (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.43 WIB) menyatakan,

(6)

6

“Achmad Suparman menyatakan: Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.

Wikipedia Encyclopedia Indonesia:

Pengertian Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Dalarn arti ekonomi, globalisasi mengacu terutama pada liberalisasi perdagangan bebas.

Anthony Giddens (1989): Pengertian Globalisasi adalah proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga (yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian.

Bank Dunia : Definisi Globalisasi adalah

kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang- orang dari negara-negara lain.

Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan

kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar edan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .”

2.2. Faktor Munculnya Globalisasi

Munculnya globalisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : http://pr-sekolahku.blogspot.com/2013/12/faktor-penyebab-globalisasi.html

(diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.56 WIB) menyatakan bahwa globalisasi muncul karena adanya bangsa-bangsa. Masalah Globalisasi merupakan suatu ketergantungan dalam masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya antarbangsa di dunia.

(7)

7 a. Faktor Ekstern

1) Faktor Ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri dan perkembangan dunia. Faktor tersebut sebagai berikut.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih. 3) Adnya kesepakatan internasional tentang pasar bebas

4) Modersnisasi atau pembaharuan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia mempengaruhi negara lain untuk mengadopsi atau meniru hal yang sama.

5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah negara. 6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga

internasional. b. Faktor Intern

Faktor intern munculnya globalisasi berasal dalam negeri, antara lain:

1) Ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.

2) Kebebasan pers.

3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan 4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya

masyarakat

5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat

2.3. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Berbagai Bidang

Berikut adalah dampak positif dan negatif globalisasi di berbagai bidang kehidupan: http://margarethagrace.blogspot.com/2014/01/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi.html (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 15.38 WIB)

(8)

8

menyatakan bahwa dampak positif dan nagatif globalisasi di berbagai bidang kehidupan, antara lain :

1. Bidang Politik a. Dampak Positif: :

Penyelenggaraan pemerintahannya lebih terbuka Penyelenggaraan pemerintahannya lebih demokratis Pemerintahannya menghormati hak-hak asasi manusia b. Dampak Negatif :

Semakin banyaknya partai politik

Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minorita.

Merebaknya nilai-nilai politik barat masuk secara langsung atau tidak langsung

Pemerintahan negara yang berdaulat dalam mengatur dirinya sendiri semakin berkurang

2. Bidang Ekonomi a. Dampak Positif :

Produksi global dapat ditingkatkan

Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi b. Dampak Negatif :

Menghambat pertumbuhan sektor industry Memperburuk neraca pembayara

Sektor keuangan semakin tidak stabil

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Terhapusnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

Gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat Menyebabkan kesenjangan sosial

(9)

9 3. Bidang Sosial dan Budaya

a. Dampak Positif :

Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional Menjunjung tinggi pelaksanaan HAM

Mengadakan pertukaran pelajar antar negara

Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya Adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi

Menumbuhkan sikap toleran

Memacu untuk meningkatkan kualitas diri b. Dampak Negatif :

Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia

Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal Semakin bertambahnya nilai budaya kaum kapitalis

Rasa kekeluargaan yang berkurang

Lunturnya semangat gotong royong dan kesetiakawanan Erosi nilai-nilai budaya

Terjadinya akulturasi budaya Meningkatnya individualism Membuat sikap menutup diri Hilangnya semangat nasionalisme Serba instant

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan a. Dampak Positif :

Semakin menguatnya supremasi hukum dan demokratisasi Semakin menguatnya regulasi hukum

Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih professional

Semakin menguatnya supremasi sipil b. Dampak Negatif :

Peran masyarakat dalam menjaga keamanan negara semakin berkurang

(10)

10

Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global

5. Bidang Informasi dan Komunikasi a. Dampak Positif :

Lebih cepat mendapatkan informasi yang akurat melalui internet Dapat berkomunikasi dengan kerabat yang sangat jauh

Mendapatkan layanan bank dengan sangat mudah b. Dampak Negatif :

Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas) Penggunaan situs tertentu yang dapat disalahgunakan

Kerahasiaan alat tes semakin terancam Kerusakan komputer karena terserang virus 6. Bidang Pendidikan

a. Dampak Positif :

Munculnya media-media sebagai sumber ilmu Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka b. Dampak Negatif :

Kerahasiaan alat tes semakin terancam

Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal bidang politik

2.4. Ciri – Ciri Globalisasi

Ciri – ciri globalisasi antara lain :

1. Terjadinya Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Berkembangnya barang-barang seperti televisi satelit, telepon genggam dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan

(11)

11

internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). 3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa

(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. 1

2.5. Globalisasi Industri

Globalisasi industri dapat diartikan perkembangan teknologi perindustrian ke berbagai belahan dunia secara pesat tanpa mengenal adanya batas-batas wilayah, bahkan aturan lokal, dan regional.

Penelitian oleh Diana Farrell dari McKinsey & memandang proses globalisasi secara bertahap, dan tiap tahap terdapat peluang dan tantangan yang berbeda untuk berhubungan dengan penciptaan nilai (value). Di bawah ini terdapat Lima Tahapan Proses Globalisasi industri, yaitu sebagai berikut: a. Tahap pertama adalah memasuki pasar.

b. Tahap kedua adalah spesialisasi produk

c. Tahap ketiga adalah memilah-milah rantai nilai berdasarkan kombinasi lokasi dan produk yang paling menguntungkan.

d. Tahap keempat memanfaatkan melipatgandakan nilai melalui rekayasa ulang.

e. Akhirnya, pada tahap kelima adalah penciptaan pasar baru. 2

1 Anonim, “Ciri Globalisasi”, http://brainly.co.id/tugas/7661, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 15.47 WIB.

2 Anonim, “ Makalah Globalisasi Industri”, http://lanlanrisdiana.blogspot.com, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 16.33 WIB.

(12)

12

2.6. Globalisasi Industri Ketenagakerjaan di Indonesia

Pengaruh globalisasi di bidang industri terutama dibidang ketenagakerjaan belum sepenuhnya diperhatikan. Namun, apakah globalisasi industri ketenagakerjaan itu sendiri? Industri ketenagakerjaan adalah sebuah industri yang “memproduksi” atau yang memfokuskan diri pada bidang ketenagakerjaan atau jasa yang dipekerjakan untuk dapat mencapai kesejahteraan yang layak sebagai manusia. Ketenagakerjaan ini sendiri adalah sumber daya manusia.

Seiring dengan berjalannya waktu, dampak globalisasi pun mulai mempengaruhi industri ketenagakerjaan. Globalisasi dapat mempengaruhi baik secara positif maupun negatif. Di negara Indonesia, dimana terkenal dengan sumber daya manusia yang sangat dominan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan devisa bagi negara.

Dengan adanya globalisasi juga, dapat menyebabkan sumber ketenagakerjaan di Indonesia menjadi tidak terlalu dimanfaatkan dengan adanya teknologi. Hal ini juga dapat menyebabkan garis pengangguran di Indonesia semakin tinggi.

(13)

13

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Dampak Positif Globalisasi terhadap Industri Ketenagakerjaan Indonesia

Industri ketenagakerjaan merupakan salah satu jenis industri yang menggunakan sumber daya manusia sebagai subjek utama. Industri ketenagakerjaan juga tidaklah dapat dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan industri ini menghasilkan berbagai tenaga kerja juga sangat menjanjikan untuk mendukung pendapatan suatu negara. Beberapa negara berkembang biasanya memiliki tenaga kerja yang lebih dominan dibandingkan dengan negara maju, terutama negara Indonesia.

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120117073455A A4WDTP (diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 16.54 WIB) menyatakan bahwa dari hasil perhitungan BPS Indonesia, diketahui :

 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 111,95 juta orang.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 102,55 juta orang, sisanya bekerja diluar negeri.

 Walaupun pekerja dengan pendidikan SD ke bawah sudah mengalami penurunan sebanyak 1,04 juta orang dalam setahun terakhir, tetapi jumlahnya masih tetap mendominasi lapangan kerja di Indonesia yaitu sebanyak 55,33 juta (53,9 persen).

Kebanyakan sumber daya manusia di Indonesia lebih memilih bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Bidang industri ketenagakerjaan juga tidak lepas dari pengaruh globalisasi. Globalisasi di satu sisi memberikan dampak positif terhadap industri ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama, persaingan dalam dunia kerja, mengakibatkan pekerja dituntut untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan

(14)

14

ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat, akibatnya pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.

Dalam era globalisasi sekarang, dampak tersebut sangat dirasakan dengan kemajuan teknologi yang membantu para tenaga kerja untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna di bidang pekerjaannya. Selain itu juga, dengan adanya globalisasi, relasi kerjasama antar negara sangat mudah terjalin. Hal ini juga mendukung para tenaga kerja Indonesia untuk dapat bekerja di luar negeri dan mengembangkan karir di luar negeri.

Kedua, dikarenakan perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja internasional. Dengan diterapkannya perdagangan bebas, maka produk dalam negeri dapat dipasarkan ke berbagai negara tanpa bea masuk dan menambah devisa negara. www.google.com

Jika dilihat dari data tabel diatas, dapat diketahui bahwa penyerapan terhadap tenaga kerja Indonesia terus mengalami kenaikan. Hampir setiap tahun tenaga kerja Indonesia diserap secara meningkat. Hal ini membuktikan

(15)

15

bahwa pasar tenaga kerja Indonesia dapat berjalan dengan baik oleh pengaruh globalisasi.

Apabila penyerapan tenaga kerja Indonesia terus meningkat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, hal ini dapat membawa pengaruh terhadap negara dalam peningkatan devisa negara. Selain itu, angka pengangguran juga bisa berkurang, sehingga pendapatan penduduk negara Indonesia menjadi lebih merata dan angka kriminalitas menurun.

3.2. Dampak Negatif Globalisasi terhadap Industri Ketenagakerjaan Indonesia

Selain dampak positif yang dibawa oleh globalisasi di bidang industri ketenagakerjaan Indonesia terdapat juga dampak negatif yang ditimbulkan. Globalisasi yang sudah meluas dan tidak mengenal ruang dan waktu maupun batasan negara dapat mengembangkan teknologi sehingga dikenal di berbagai negara serta ekspor, impor, imigrasi secara luas. Hal ini lah yang mengakibatkan kekhawatiran berbagai pihak.

Pertama, hal ini dapat mengakibatkan semakin sempitnya peluang kerja karena industri hanya membuka peluang kerja bagi sumber daya manusia yang terampil mengoperasikan mesin pabrik yang sudah menggunakan komputer. Tenaga kerja sangat dituntut untuk dapat mengoperasikan komputer denagn baik. Namun, kembali lagi dengan tenaga kerja Indonesia yang masih memiliki banyak kekurangan dengan hanya lulusan SMA atau tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi.

Selain itu pula, dengan semakin berkembangnya teknologi di dunia, terutama di negara-negara maju menyebabkan banyak perusahaan menggunakan robot dibandingkan dengan tenaga manusia. Hal ini dikarenakan, robot yang canggih dapat bekerja dengan cepat dan sangat teliti dibanding dengan tenaga manusia.

Timbul dampak psikologis yang menghinggapi karyawan karena mulai dari kelelahan fisik maupun kelelahan batin. Karyawan suka tidak suka harus berusaha menyamakan kinerjanya dengan kecepatan mesin. Jika

(16)

16

lamban, sering melakukan kesalahan, manajemen pabrik pasti akan menempatkan orang lain yang lebih terampil. Manusia tidak lebih hanya sebagai sekrup. Kondisi ketidakpastian masa kerja yang dibayangi PHK memicu timbulnya kecenderungan manusia mengalami depresi.

Kedua, terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi yang dapat memengaruhi kestabilan ekonomi. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional sumber daya manusianya, sehingga lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit. Di Indonesia, dari sisi tenaga kerja, globalisasi memberikan kesempatan yang setara bagi Warga Negara Asing maupun Warga Negara Indonesia untuk mencari pekerjaan di Indonesia maupun di negara lain. Sehingga, tentunya dibutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, untuk menghindari SDM Indonesia menjadi pengangguran di negeri sendiri.

Fenomena yang sering terjadi di negara Indonesia yaitu, apabila tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, spekulasi yang muncul adalah tenaga kerja asing akan lebih memiliki kualitas di atas tenaga kerja lokal sendiri. Sehingga, apabila tenaga kerja asing melamar di perusahaan Indonesia, maka kemungkinan besar dengan mudahnya mendapatkan jabatan atau posisi sebagai manajer, guru bahasa, pemimpin perusahaan, ketua, dan lain-lain.

Di lain sisi, tenaga kerja atau sumber daya manusia dari Indonesia apabila bekerja di luar negeri hanyalah mendapat pekerjaan seperti, pembantu rumah tangga, pekerja buruh, kecuali pada warga negara Indonesia yang sudah belajar di Universitas luar negeri, memiliki kemungkinan besar dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang dipelajari. Kecil kemungkinan pekerja dari Indonesia bisa meraih pekerjaan yang layaknya pekerja asing dapatkan di Indonesia. Bahkan terkadang TKI dari Indonesia

(17)

17

tidak mendapatkan perlakuan yang layak di negeri lain, seperti yang sering diberitakan di televisi.

Alasan mengapa tenaga kerja Indonesia mendapatkan posisi yang rendah apabila bekerja di luar negeri antara lain :

1. Ilegal

Tenaga kerja Indonesia sebagai TKI terkadang tidak mendapatkan izin resmi dari negara untuk bekerja di luar negeri. Hal ini menyebabkan timbulnya agen TKI yang ilegal menyalurkan para TKI ke luar negeri. Padahal, diketahui bahwa para TKI ilegal tidak mendapatkan perlindungan hukum dari negara Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan negara lain sering tidak menghargai para tenaga kerja Indonesia dengan memperlakukannya secara tidak manusiawi, seperti diperkosa, dipukul, dibunuh, disiksa, dll.

2. Rendahnya kualitas yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia.

a. Kualitas yang tidak dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia, antara lain: Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan.

b. Keterampilan (Skill), kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki karyawan.

c. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.3

3. Tuntunan ekonomi

Tuntutan ekonomi yang tinggi menyebabkan para tenaga kerja Indonesia tidak memilih pekerjaan yang terlalu tinggi. Asalkan pekerjaan tersebut memiliki gaji yang sudah dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa pikir panjang akan dipilih.

3 Anita, “Makalah Kualitas Tenaga Kerja Indonesia”,

http://anitaervina.blogspot.com/2012/02/makalah-kualitas-tenaga-kerja-indonesia.html, diunduh pada 8 Maret 2015, pukul 14.30 WIB.

(18)

18 4. Tuntutan kualitas pada negara maju

Tuntutan yang terjadi di negara maju untuk menerima suatu pekerja sangatlah tinggi. Keahlian dan kemampuan yang tinggi sangat diperhatikan dan dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan pekerjaan yang tinggi atau baik.

Alasan tenaga kerja asing lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang tinggi di Indonesia, yang sangat bertolak belakang dengan pekerja Indonesia di luar negeri:

1. Menguasai bahasa Inggris

Pekerja asing, apalagi yang berasal dari daerah Barat, pastilah menguasai bahasa Inggris. Sebagai dampak dari globalisasi, bahasa Inggris dijadikan bahasa Internasional. Oleh karena itu, apabila tenaga kerja asing yang melamar kerja di Indonesia paling mudah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai guru bahasa (native speaker). Lebih lagi, guru bahasa Inggris di Indonesia sangatlah dibutuhkan dan dibayar mahal.

2. Memiliki keterampilan dan kemampuan khusus

Para pekerja asing, memiliki keterampilan dan kemampuan khusus dimana ada beberapa negara yang sudah mengasah kemampuan mereka sejak kecil, contohnya pemain bola. Pemain bola dari luar negeri akan sangat mudah untuk masuk sebagai salah satu anggota tim sepak bola di Indonesia. Hal ini karena, sudah menjadi rahasia umum bahwa mereka sudah dilatih sejak kecil sesuai bakat dan kemampuan. 3. Mendapatkan promosi

Pekerja luar negeri yang sangat berkompeten akan mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan. Orang-orang yang berpengaruh di negaranya tidak segan-segan mencarikan pekerjaan yang berbobot dengan cara promosi. Hal ini pula yang akan mendukung terciptanya spekulasi publik yang mengganggap pekerja luar negeri lebih baik dibandingkan pekerja Indonesia.

(19)

19 4. Kreatif dan Inovatif.

3.3. Cara Penanggulangan Dampak Negatif Globalisasi terhadap TKI Indonesia

Fakta di lapangan sering menunjukkan kepada kita bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang memungkinkan masuknya tenaga-tenaga kerja asing ke tanah air, maka pemerintah dan masyarakat Indonesia mutlak harus meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.

Sebagai gambaran, saat ini kualitas tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri masih dianggap lebih rendah dibanding kualitas tenaga kerja dari negara tetangga seperti Filipina. Dengan bukti bahwa tenaga kerja Filipina dihargai (dibayar) beberapa kali lipat lebih mahal dibanding tenaga kerja Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya bila pemerintah dan masyarakat berupaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.

Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui:

a. Jalur formal, seperti sekolah umum, sekolah kejuruan dan kursus-kursus.

b. Jalur nonformal, yang terdiri atas:

 Latihan kerja, yaitu kegiatan untuk melatih tenaga kerja agar memiliki keahlian dan keterampilan di bidang tertentu sesuai tuntutan pekerjaan. Dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja sudah mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) di setiap Daerah Tingkat II.

 Magang, yaitu latihan kerja yang dilakukan langsung di tempat kerja. Magang umumnya diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap tepat sebagai tempat latihan kerja. Tujuannya, setelah magang siswa menjadi tenaga kerja yang siap pakai.

(20)

20

Kegiatan magang merupakan bagian dari proses Link and Match (Keterkaitan dan Kecocokan).

 Meningkatkan kualitas mental dan spiritual tenaga kerja. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, tidak hanya mengutamakan segi pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Akan tetapi, kualitas mental dan spiritual seperti: keimanan, kejujuran, semangat kerja, kedisiplinan, terampil, inovatif, cerdas, bisa saling menghargai dan bertanggung jawab juga perlu ditingkatkan juga perlu ditingkatkan.

 Meningkatkan pemberian gizi dan kualitas kesehatan Tenaga

kerja tidak mampu bekerja dengan baik bila kurang gizi dan kurang sehat. Kurang gizi bahkan bisa menurunkan kualitas otak (kecerdasan) yang justru sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian, peningkatan pemberian gizi dan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.

Meningkatkan pengadaan seminar, workshop yang berkaitan

dengan pekerjaan tertentu.

Pada umumnya tenaga kerja pada level menengah ke atas seperti kepala seksi, kepala bagian dan sejenisnya dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan mengikuti berbagai seminar workshop dan sejenisnya. Peningkatan wawasan sangat berguna bagi tenaga kerja pada level menengah ke atas, karena bisa digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan atau dalam pembuatan rencana dan strategi.4

Selain itu, pemerintah juga dapat menertibkan agen TKI illegal yang meresahkan banyak warga terkait dengan tindakannya “menyelundupkan” tenaga kerja Indonesia tanpa izin dan perlindungan huk

(21)

21

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa globalisasi dapat memengaruhi berbagai bidang kehidupan negara. Salah satu aspek yang dipengaruhi oleh globalisasi adalah bidang industri. Tidak hanya industri secara arti luas, melainkan industri di bagian ketenagakerjaan juga tak lepas dari pengaruh globalisasi.

Dampak yang dibawa oleh globalisasi melingkupi 2 hal yaitu, dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif globalisasi di bidang industri ketenagakerjaan adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membantu menambah wawasan masyarakat dengan meningkatnya penggunaan teknologi, terbukanya pasar tenaga kerja. Selain itu, juga terdapat dampak negatif yang dirasakan, antara lain dominansi tenaga kerja asing (TKA) dibandingkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Indonesia, menggurangnya kesempatan kerja bagi TKI, penggangguran yang semakin meningkat, dan berdampak bagi perekonomian negara yang belum merata.

Oleh karena itu, tindak lanjut perlu dilakukan dari pihak pemerintah sendiri untuk menanggulangi dampak globalisasi di Indonesia. Langkah- langkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain, menanggulangi TKI illegal, memberikan kemudahan bagi tenaga kerja Indonesia dalam mendapatkan pekerjaan, dan mengasah kemampuan (skill) tenaga kerja Indonesia. Namun, hal ini juga tidak luput dari bantuan dan kerjasama dari masyarakat Indonesia sendiri dalam medukung program-program yang dilakukan oleh pemerintah.

(22)

22 4.2. Saran

4.2.1. Bagi pemerintah :

a. Diadakan program – program yang dapat mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia untuk mengurangi angka pengangguran yang kian meningkat.

b. Selain itu, kurangi penggunaan tenaga kerja asing yang berlebihan yang dapat mematikan tenaga kerja Indonesia. c. Menanggulangi masalah tenaga kerja Indonesia illegal. 4.2.2. Bagi sekolah :

a. Memberikan pengetahuan kepada para siswa-siswi mengenai pengaruh globalisasi terhadap industri ketenagakerjaan.

b. Membentuk siswa-siswi yang berkompeten dalam bidang kerja sesuai dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing. c. Membantu mengarahkan siswa – siswi agar dapat menekuni

bidang yang memang diminati atau dikuasai agar tidak “salah jurusan”.

(23)

23

DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2012. “Makalah Kualitas Tenaga Kerja Indonesia”, http://anitaervina .blogspot.com/2012/02/makalah-kualitas-tenaga-kerja-indonesia.html, diunduh pada 8 Maret 2015, pukul 14.30 WIB

Anonim. 2013. “Faktor Penyebab Globalisasi”. http://pr-sekolahku.blogspot.com /2013/12/faktor-penyebab-globalisasi.html, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.56 WIB

Anonim. 2014. “Ciri Globalisasi”, http://brainly.co.id/tugas/7661, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 15.47 WIB

Anonim. 2014. “Pengertian Kata Globalisasi”. http://www.lebahmaster.com/ lainnya/ pengertian-kata/pengertian-globalisasi, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.43 WIB

Anonim. 2014. “Pengertian Globalisasi Lengkap” http://www.zonasiswa.com /2014/05/ pengertian-globalisasi-lengkap.html”, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 14.37 WIB

Ijeff. 2012. https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120117073455 AA4WDTP, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 16.54 WIB

Marchia, Margaretha Graze. 2014. “Dampak Positif dan Negatif Globalisasi”. http://margarethagrace.blogspot.com/2014/01/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi.html, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 15.38 WIB

Risdiana, Lan Lan. 2014. “Makalah Globalisasi Industri”, http://lanlanrisdiana .blogspot.com, diunduh pada 5 Maret 2015, pukul 16.33 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Seperti Kecamatan lain di Kabupaten Sragen, Di Kecamatan Sambirejo Kegunaan lahan juga terletak pada sektor pertanian.. Sedangkan untuk produksi tanaman palawija

Sejak adanya Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) penghasilan masyarakat Desa Kalikurmo mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap kemampuan

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pemodelan Angka

Kesimpulan adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengalaman, dan perilaku dengan penanganan pertama kejadian kejang demam pada anak usia 6

Setiap anak panti asuhan diharapkan memiliki kemampuan yang dapat bermanfaat tidak hanay bagipanti tetapi khususnya bagi kehidupannya kelak.Metode yang diguanakan

Penerima manfaat adalah Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani dan atau kelompok masyarakat lainnya yang telah terbiasa melakukan kegiatan budidaya bawang merah dan

Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan sistem informasi administrasi, diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa Sistem Informasi Administrasi Santri Pada