• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN SISTEM CERDAS PELATIHAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA C TINGKAT PEMULA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN SISTEM CERDAS PELATIHAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA C TINGKAT PEMULA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN SISTEM CERDAS PELATIHAN UNTUK

PEMBELAJARAN BAHASA C TINGKAT PEMULA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

RINO WIYADHA

05.12.1214

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

(2)
(3)

DEVELOPING ITS (INTELLIGENT TUTORING SYSTEM )

FOR TRAINING C-LANGUAGE FOR BEGINNERS

Rino Wiyadha

Jurusan Sistem Informasi

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

More than 20 years, education has begun to use computers as part of the teaching system. The system is set up computers on student learning in the same manner, not according to the abilities of different students. Form of this system was first used to teach students to use computers, or better known as the Computer Based Learning and Computer Aided Instruction.

However, in line with technological developments, the ability of the system in understanding the problem and the problem was growing.Programming language learning process requires problem-solving process using a programming language written exercises and intensive process of analysis, because of that programming language teaching is a very interesting field for the domain used as teaching materials Intelligent Learning Systems.

Intelligent Learning System can help programan language learning, in understanding the basic concepts of programming languages. Intensive exercise facility provides a very significant impact in helping students learn a new programming language, to gain a solid foundation and familiar with the programming environment.

 

 

 

 

(4)

1. Pendahuluan

Lebih dari 20 tahun, dunia pendidikan telah mulai menggunakan komputer sebagai bagian dari sistem pengajaran. Perkembangan dunia komputer sendiri telah membawa perubahan dalam dunia pendidikan yang mana saat ini banyak sistem pengajaran yang berjalan dengan berbasis teknologi informatika. Sistem yang digunakan dalam pembelajaran komputer semakin lama semakin mengalami perubahan yang mana dahulu sistem yang diperkenalkan pertama kali hanya sebatas pembelajaran secara konstan. Sistem ini mengatur pembelajaran komputer pada siswa secara sama, tidak menurut pada kemampuan siswa yang berbeda-beda. Bentuk sistem inilah yang pertama kali digunakan untuk mengajar siswa menggunakan komputer, atau lebih dikenal dengan Computer Based Learning dan Computer Aided Instruction. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, maka kemampuan sistem dalam memahami persoalan maupun masalah pun semakin berkembang.

Dalam perkembangannya, sistem pembelajaran telah berkembang menjadi lebih cerdas, hal ini diindikasikan dengan dapat menganalisa kemampuan siswa serta pengajaran materi sesuai dengan kemampuannya. Pada sistem ini, kemampuan setiap siswa yang berbeda-beda dalam memahami tentang bahasa pemrograman dianalisa, kemudian sistem ini memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa tersebut. Tidak hanya itu, kelemahan-kelemahan siswa pun dapat diketahui, sehingga dapat diambil keputusan untuk mengatasinya. Penerapan Sistem Pembelajaran Cerdas dalam memonitor dan mengajarkan bahasa pemrograman telah dikembangkan dan dievaluasi selama bertahun-tahun dalam bidang kajian Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan.

Proses pembelajaran bahasa pemrograman memerlukan proses pemecahan masalah dengan metode latihan menulis bahasa pemrograman dan proses analisis yang intensif, oleh karena itulah pengajaran bahasa pemrograman merupakan bidang yang sangat menarik untuk dijadikan domain materi pengajaran Sistem Pembelajaran Cerdas. Kedua hal tersebut juga membawa konsekuensi diperlukannya proses tutorial yang intensif dibanding dengan proses tutorial di dalam kelas dengan jumlah siswa yang cukup besar, dengan dan jumlah pengajar yang terbatas.

Sistem Pembelajaran Cerdas ini dapat membantu belajar bahasa programan, dalam memahami konsep-konsep dasar bahasa pemrograman. Fasilitas latihan soal yang intensif memberikan dampak yang sangat signifikan dalam membantu siswa yang baru belajar bahasa pemrograman, untuk memperoleh dasar yang kuat dan terbiasa dengan lingkungan pemrograman.

(5)

2. Landasan Teori

Sistem Pembelajaran Cerdas (Intelligence Tutoring System, ITS) adalah suatu sistem yang memanfaatkan teknik tingkat lanjut dalam mendeskripsikan dan meningkatkan proses pengajaran. Walaupun demikian pemahaman sistem pembelajaran cerdas telah berkembang menjadi suatu sistem yang mampu “memahami” dan berlaku selayaknya pengajar. Sistem pembelajaran cerdas memberikan fleksibilitas dalam mempresentasikan materi dan kemampuan memahami karakteristik siswa yang lebih besar.

Keunggulan sistem pembelajaran cerdas dibandingkan guru adalah kemampuannya dalam memahami karakteristik unik setiap siswa dan menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. Kecerdasan sistem pembelajaran cerdas diwujudkan dalam kemampuan mengajarnya untuk menyampaikan materi sesuai karakteristik siswa yang diajarnya, memberikan tugas, dan menilai kemampuan siswa.

Dalam bidang rekayasa perangkat lunak, untuk membangun sebuah sistem informasi akan lebih efektif dan mudah apabila dipisah ke dalam modul-modul yang memiliki fungsi dan tugas yang jelas. Sistem tidak hanya mampu mengajarkan dengan proses yang cerdas tetapi juga mampu memanajemen isi materi ajar dengan mudah. Salah satu arsitektur ITS berbasis web yang sederhana terbagi kedalam 5 komponen yaitu :

a. Modul Basisdata Pengetahuan (Knowledge Base Module) berfungsi untuk tempat penyimpanan materi pembelajaran.

b. Modul Tutor (Tutoring Module) berfungsi untuk menyimpan aturan logika berdasarkan jenis adaptasi mana yang akan dikerjakan.

c. Modul Evaluasi (Evaluator Module) berfungsi untuk menganalisa jawaban siswa dan memberikan petunjuk dari kesalahan yang dilakukan dan cara memperbaiki.

d. Modul Antarmuka Siswa (Student Interface Module) berfungsi untuk menyediakan antar muka bagi siswa yang akan belajar.

e. Modul Siswa (Student Module) berfungsi untuk menyimpan informasi dari sistem mengenai user apa dan bagaimana yang sedang aktif.

(6)

Arsitektur dasar dari sistem pembelajaran cerdas berbasis web dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pembelajaran Cerdas 3. Analisis (Proses Penelitian)

3.3 Analisis Sistem

Teknik pembelajaran dengan cara privat, merupakan metode yang paling efektif di antara metode belajar-mengajar yang lain. Hasil riset menunjukkan metode ini mampu meningkatkan performa siswa pada pre dan post-test hingga 2,0 standar deviasi dengan tutor yang berpengalaman.

Pada metode tutorial privat, siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berdialog dengan tutor. Bagian yang belum dimengerti dapat langsung ditanyakan, sehingga konstruksi pengetahuan berjalan komperhensif, tidak bersifat parsial. Tutor juga dapat dengan mudah mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa, sehingga mencegah siswa mengalami kebingungan maupun frustasi dalam belajar.

Untuk dapat melakukan tugas ini maka modul evaluasi seharusnya mempunyai kemampuan antara lain :

a. Memahami variasi sintaks, siswa harus diperbolehkan untuk menggunakan variable yang berbeda, struktur kondisi dan loop yang berbeda dan seterusnya.

Modul Basisdata  Pengetahuan  Modul Siswa  Modul Tutor       Modul  Evaluasi  Modul Antarmuka User 

(7)

b. Memahami variasi implementasi, algoritma yang berbeda untuk konsep yang sama harus bisa dikenali.

c. Mengenali kesalahan, jika terdapat kesalahan harus ada penjelasan yang lengkap. d. Membantu siswa memperbaiki kesalahan, selain penjelasan yang lengkap atas

kesalahan, siswa juga dibantu dalam memperbaiki kesalahan dengan memberikan petunjuk solusi yang benar.

e. Membantu siswa menemukan kesalahan logika, memberikan petunjuk dan peringatan jika terjadi kesalahan logika yang sering dijumpai.

f. Mengenali batasan-batasan, jika terdapat kesalahan yang tidak diketahui oleh sistem, harus diberikan keterangan yang jelas, hal ini berkaitan dengan faktor reliabilitas.

g. Memberikan penilaian atas jawaban siswa, penilaian yang diberikan didasarkan beberapa parameter dan kondisi, tidak hanya dari kebenaran jawaban.

Proses yang dilakukan oleh modul evaluasi dalam menganalisa jawaban dari siswa antara lain :

1. Analisa leksikal atau Scanner.

Scanner adalah bagian dari kompilator yang menerima input dari jawaban yang diberikan oleh siswa, berupa stream karakter kemudiam memilah program sumber menjadi satuan leksik yang atau sering disebut dengan token. Scanner bertugas melakukan analisis leksikal, yaitu mengelompokkan kode sumber sehingga menjadi token. Selain itu scanner juga membangun suatu bahasa pada suatu program sumber. Token ini akan menjadi input bagi Parser.

2. Analisa Syntax / Parser.

Syntax analizer lebih kompleks dari scanner, berfungsi menentukan bagaimana untuk mendekomposisikanya, dalam analisis sintaksis, yang perlu kita perhatikan adalah pengelompokkan token ke dalam kelas sintaksis, seperti Experesion, Statement dan Procedure. Parser memberikan suatu pohon sintaks, yang mana daunnya adalah token, setiap elemen non daun merepresentasikan suatu kelas sintaksis. Syntax analyzer mengelompokkan token-token ke dalam class syntax ( betuk syntax ), seperti procedure, statement dan expression. Selain itu syntax analyzer menghasilkan suatu pohon yang bertugas untuk menentukan ‘maksud’ dari program sumber, misalnya operator penjumlahan maka semantic analyzer akan mengambil aksi apa yang harus dilakukan.

(8)

3. Kode Generator dan Analisa Semantik.

Semantic analyzer merupakan prose lanjutan dari proses kompilasi sebelumnya yaitu analisa leksikal (scanning) dan analisa sintak. Secara umum, fungsi dari semantic analyzer adalah untuk menentukan makna dari serangkaian instruksi yang terdapat dalam sumber fungsi ini adalah sesuatu yang unik dan berbeda dengan bagian lain dari keseluruhan proses kompilasi.

3.1 Perancangan Diagram Alir Data a. Diagram konteks

Gambar Diagram Konteks

Gambar di atas menunjukkan bahwa ITS berinteraksi dengan 2 external entity, yaitu Admin dan Pengguna. Admin dapat memasukkan data pembelajaran ke dalam sistem serta dapat memperoleh informasi evaluasi dari materi dan soal-soal pembelajaran yang diberikan. Seorang pengguna dapat memperoleh pembelajaran, baik materi maupun soal-soal serta penanganan kesalahan yang dilakukannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya.

evaluasi profil  student, evaluasi  kesalahan, evaluasi  data pembelajaran,    materi, soal‐soal,  aturan  penanganan,  aturan 

Sistem pembelajaran 

bahasa C 

Admin pengajar

Siswa 

data jawababan  , data interaksi,  data profil/siswa  hint, materi,  soal,latihan, solving  problem, tutoring,  profil pribadi,  evaluasi 

(9)

modul tutor 

modul evaluasi 

modul basis data 

modul user interface 

siswa Admin data  data error , data  hi t d t evaluasi, data profil siswa,  materi soal soal

materi, soal  latihan, soal  data profil  siswa, data  i t k i materi,  soal  materi,  soal  evaluasi  pembelajaran,  evaluasi profil  aturan  penanganan  kesalahan,  aturan  proses data jawababan , data  interaksi data profil/siswa hint, materi, soal,latihan,  solving problem, tutoring, 

modul siswa 

data profil  siswa data data feedback,  hint solving data profil  siswa, data  i t k i b. dad level 0

(10)

Gambar di atas menggambarkan mengenai pengolahan data yang terjadi di dalam sistem, antara lain proses pengolahan data materi pembelajaran, soal esai, soal pilihan, aturan proses pembelajaran, evaluasi profil student, evaluasi jawaban siswa, pemberian hint maupun feedback dari kesalahan siswa serta proses update profil belajar siswa (student model). Dalam pengolahan data dapat dilakukan : Tambah data, Edit data, dan Hapus data.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deklarasi Variabel

int i; int a,b,c,d; float z;

(11)

Dari gambar diatas modul evaluasi dari sistem sudah mampu mengenali pendeklarasian variabel, kemudian sistem memberi output berupa pesan error, nama variabel beserta tipe data dan nilainya sekaligus.

4.2 Statement If-Else; contoh input benar: int b; if (i==2){ b = i + b; } else { b = 0; }

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Data Benar Statement If Else

Dari input diatas dapat diketahui bahwa memang tidak terdapat error di dalam data pengujian yang diberikan, tetapi sistem belum memberikan output sesuai yang diharapkan. Sistem belum mampu mengenali statement yang ada.

(12)

4.3. Statement While; int b = 1; int i = 2; int a = 3; while (a ==b) { b = i + b; }

Gambar 4.3 hasil pengujian data benar statement if else

Dari gambar program diatas sistem juga sudah mampu memberikan respon yang diinginkan, walaupun respon yang diberikan belum mempunyai arti apapun hanya sekedar nilai variabel dan tipe datanya.

4.4. Statement For; contoh statement benar: float b;

(13)

for (int i=0;i<5;i++){ b = i + 1;

}

Gambar 4.4 hasil pengujian data benar statement for

Dari pesan error diatas walaupun respon yang diharapkan sudah sesuai tapi sistem belum mampu mengenali statement yang ada. Sistem sudah mampu mengambil variabel apa saja yang digunakan (keadaan awal i selama i ) tapi sistem belum mampu mengambil nilai dan mengeksekusinya.

5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan di bab IV sub bab Pengujian sistem maka dapat ditarik kesimpulan :

• Program ini jauh dari sempurna dan masih dibutuhkan perbaikan sistem yang ada baik untuk materi pembelajaran maupun materi pelatihan.

• Proses interaksi user dengan sistem belum maksimal, program belum mampu memberikan proses tutoring yang lebih mendetail.

(14)

• Modul evaluasi jawaban siswa kurang lengkap. Sistem belum mampu mendeteksi semua kesalahan yang dilakukan oleh user.

• Pesan kesalahan yang diberikan masih sangat sulit untuk dimengerti bagi orang awam yang baru belajar bahasa pemrograman.

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan hasil dari sistem pembelajaran ini, maka saran-saran untuk pengembangan selanjutnya dalam bidang ini antara lain:

• Dibutuhkan sistem evaluasi yang lebih baik dan lengkap karena jawaban dari siswa sangat bevariasi sehingga sangat sulit untuk dilakukan proses pemberian feed-back yang tepat untuk model atau kemapuan siswa yang berbeda-beda.

• Dibutuhkan basis data yang lebih lengkap, termasuk soal pelatihan materi pembelajaran, maupun basis data untuk model siswa. Sehingga proses pembelajaran bisa dimaksimalkan walaupun sistem belum sempurna. Karena dengan soal pelatihan dan materi yang bervariasi akan sangat membantu meningkatkan kemampuan dari siswa.

• User inteface membutuhkan rancangan dan desain yang lebih menarik agar user dalam proses belajar tidak bosan dan jenuh.

• Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menganalisa dari jawaban siswa, model siswa, pemberian materi maupun instruksi untuk proses tutoring.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aho, Alfred, 2008, Compilers Principles Techniques and Tools , Ontario

Sykes, Edward , 2005, Design, Development and Assessment of the Java

Intelligent Tutoring System, Ontario

Jain, Mayank, 2008 , A Generalized Knowledge Representation Architecture for

Intelligent Tutoring System, Kharagpur

Rinard, Martin, 2008 ,Specifying Languages with Regular Expressions and

Context-Free Grammars , Massachusetts.

Olson, Philip, 2009, PHP Manual, PHP Documentation Group.

Keefe, Matthew, 2008, Flash and PHP Bible, Wiley Publishing, Inc. ,

Indianapolis.

Matthew Keefe, 2004, Flash and PHP Bible, Wiley Publishing, Inc. , Indianapolis

Grey ,Michael , 2004, MySQL-Essential Skills, McGraw-Hill, California.

Gambar

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pembelajaran Cerdas  3. Analisis (Proses Penelitian)
Gambar Diagram Konteks
Gambar  DAD Level 0
Gambar di atas menggambarkan mengenai pengolahan data yang terjadi di  dalam sistem, antara lain proses pengolahan data materi pembelajaran, soal esai, soal  pilihan, aturan proses pembelajaran, evaluasi profil student, evaluasi jawaban siswa,  pemberian h
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik, lebih banyak berperilaku sedang dan baik dalam menghadapi upaya mencegah

Sem akin berkem banya sat uan- sat uan usaha ekonom is, baik dit inj au dari unit - unit operasi m aupun st rukt ur organisasi m enurut suat u sist em m anaj em en yang lebih

Artinya proses pembelajaran dalam pendidikan di Fakultas Teologi UKSW adalah upaya atau rangkaian aktivitas belajar yang berusaha untuk membentuk subjek menjadi lebih

keilmuan yang mendukung mata pelajaran seni keilmuan (mencakup materi yang bersifat konsepsi, tiga dimensi imitasi budaya Nusantara. budaya (seni rupa) apresiasi, dan

Makin banyaknya penjualan pempek yang ada di kota Palembang, misalnya Pempek Nony 168 yang saat ini belum memiliki media yang dapat membantu para pelanggan yang

Aplikasi ini merupakan sebuah sistem dimana semua proses dan data yang ada dalam layanan Laboratorium Klinik RSKD dapat menjadi sebuah basis data secara fisikal yang

Ber dasar kan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini akan di kemukakan secara gar is besar mengenai kesimpulan yang di ur ai

Cola adalah minuman yang digemari oleh orang orang, dari anak-anak, remaja hingga dewasa.. Karena rasanya yang segar dan nikmat, cola cocok di nikmati waktu siang hari,