• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek dalam penelitan ini UKM yang ada di Kabupaten Malang adalah perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam kategori Usaha Kecil dan Menengah dan bergerak dalam usaha perdagangan dan Industri Makanan.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sanusi (2011) Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Kumpulan elemen tersebut menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu. Populasi dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil dan Menengah pada sektor makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Malang yang mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

2. Sampel Penelitian

Pada teknik ini peneliti memilih Purposive Sampling atau Sampel bertujuan secara subjektif. Pemilihan ini dilakukan karena mungkin saja peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki karena mereka memang memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Ferdinand, 2014: 179). Oleh karena itu peneliti mengambil sampel yang di dasarkan pada kriteria:

(2)

23

a. Mempunyai modal sendiri dan Kredit Usaha Rakyat karena modal sendiri dan KUR merupakan variabel penelitian ini.

b. Responden adalah perusahaan yang telah lama berdiri, dengan usaha minimal selama Dua tahun, pelaku Usaha Kecil dan Menengah menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat sebagai pinjaman untuk modal usaha minimal 2 tahun.

Dalam pengukuran sampel digunakan pendapat Slovin sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = pengukuran sampel

N = ukuran populasi

E = persentase kelonggaran ketidaktelitian, kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (10%)

Sehingga dari rumus tersebut dapat diperoleh perhitungan

𝑛 =

20894

1+20894(0,1)2

𝑛 = 99,52 dibulatkan menjadi 100

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Arikunto (2010:94) variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel penelitiannya yaitu:

1. Modal Sendiri (X1) merupakan modal yang berasal dari pemilik usaha

dan tertanam pada waktu yang tidak dapat ditentukan waktunya. Data yang diambil dari penelitian ini adalah jumlah rata-rata modal sendiri

(3)

24

pada satu tahun (dalam rupiah) yang dipakai untuk kegiatan usahanya, modal sendiri atau modal awal didapat dari tabungan, hibah saudara ini dipakai untuk kegiatan pelaku usaha.

2. KUR (X2) merupakan pinjaman kredit yang berasal dari Perbankan

penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditunjukan untuk pelaku usaha (dalam rupiah) yang dikembalikan dan disertai dengan bunga. Data yang diambil untuk penelitian ini ialah cara perolehan KUR dan masalah yang paling dominan yang dihadapi UKM dalam mengembangkan usahanya, serta tahun perolehan KUR.

3. Profit/Laba (Y) merupakan total pendapatan yang dikurangi dengan total biaya-biaya. Data yang diambil untuk penelitian ini adalah jumlah rata-rata satu tahun (dalam rupiah) yang digunakan oleh pemilik Usaha Kecil

dan Menengah di Kabupaten Malang.

D. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer ialah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau obyek penelitan. Maka dari itu dalam penelitian ini menggunakan data primer karena data langsung dan segera diperoleh peneliti dari sumbernya langsung yaitu Usaha kecil dan Menegah yang ada di wilayah Kabupaten Malang. Dengan cara wawancara, observasi secara langsung.

E. Metode Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

(4)

25

1. Uji Normalitas

Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016:154). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik ialah dengan cara melihat penyebaran data grafik Normal P-Plot of

Regression Standardized Residual. Dasar pengambilan keputusan, jika

titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukan pola distribusi normal. Jika nilai signifikansi hasil dari pengujian Kolmogorov Smirnov melebihi tingkat signifikansi yang telah ditentukan (penelitian ini sebesar 0,05), maka data residual dikatakan berdistribusi normal.

2. Analisis Regresi Liner Berganda

Dalam banyak kasus bisnis yang menggunakan regresi linier berganda, pada umumnya jumlah variabel bebas berkisar dua sampai empat variable, jika suatu variabel dependen bergantung pada lebih dari satu variabel independen, hubungan antara variabel disebut analisis regresi berganda.

Widayat (2004:176), menyatakan bahwa analisis regresi linear berganda untuk menguji estimasi dari suatu masalah karena jumlah variabel bebasnya lebih dari satu variabel sehingga tidak bisa untuk menggunakan variabel regresi sederhana. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal sendiri (X1) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) (X2) terhadap

(5)

26

Profit/Laba. Persamaan regresi linear beranda dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan:

Y = Profit/Laba (Dependent Variabel)

X1 = Modal Sendiri (Independent Variabel)

X2 = Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Independent Variabel)

a = Konstanta

b1, b2 = Bilangan koefisien predictor.

e = variabel pengganggu

Untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh modal sendiri dan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Profit/Laba.

F. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial t

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, apabila penggunaan perhitungan dengan SPSS, maka pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel atau nilai signifikan > 5% atau 0,05

H1 diterima jika t hitung > t tabel atau nilai signifikan ≤ 5% atau 0,05

Jika nilai signifikan > 0,05 atau 5% maka terima H0 dan H1 ditolak.

2. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk melihat kemampuan menyeluruh variabel bebas dan mampu menjelaskan variabel terikat. Uji F menujukan adanya

(6)

27

pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian uji

H1 ditolak jika Fhitung < Ftabel atau nilai tingkat signifikan > 5% atau 0,05

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel atau nilai tingkat signifikan ≤ 5% atau 0,05.

Dasar pengambilan keputusannya adalah membandingkan nilai sig. dengan nilai tingkat kepercayaan 0,05. Apabila nilai sig. Lebih kecil dari nilai derajat kepercayaan (sig. <0,05), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bisa digunakan untuk memprediksi variabel dependen. 3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi varibel yang terikat.

a. Hasil perhitungan (R²) untuk mengetahui konstribusi modal sendiri dan modal pinjaman ukm terhadap Profit digunakan rumus uji hubungan kadar konstribusi X terhadap Y. Nilai determinasi interval antara 0 sampai 1 (0≤ R²≤1). Semakin besar R² (mendekati 1) berarti semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan sebaliknya semakin R² mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

b. Koefisien determinasi (R²) parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Hasil perhitungan r² digunakan untuk mengetahui sejauh mana modal dari variabel bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai r² berarti semakin besar variasi dana variabel bebas terhadap variabel terikat.

(7)

28 G. UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Multikolineritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi linier/hubungan yang kuat antara variabel bebasnya, jika dalam model regresi terdapat gejala multikolinieritas, maka model regresi tersebut tidak dapat menaksir secara tepat sehingga diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti. Menurut (Ghozali, Imam, 2016:103) uji multikolonieritas memperhatikan nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF <10, maka tidak terjadi gejala multikolonieritas, jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi gejala multikolonieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji asumsi heterodesitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke lainnya. Jika varian dan residual satu pengamaan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pengujian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji glesjer. Glesjer mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya heterodesitas (Ghozali, Imam, 2016) sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

(8)

29

2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai 0,05 kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dapat dilihat pada pengambilan data ke 0 sampai dengan pe- ngambilan data ke 3 terus mengalami kenaikan dikarenakan pada saat itu pekerja 2 melakukan

Dengan demikian, Sistem Informasi adalah kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu

Objek penelitian ini adalah 3 buah Karikatur mengenai kasus Korupsi Akil Mochtar yang menjadi headline pada harian pagi Riau pos edisi Oktober 2013 hingga Juli

Berdasarkan hasil penelitian sebagian perawat pelaksana masih berperilaku caring kurang baik, maka bagi manajemen keperawatan perlu meningkatkan kembali perilaku caring

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; adanya ion sianida (CN - ) dengan jumlah mol yang lebih kecil dari

Pemilihan respirator harus berdasarkan pada tingkat pemaparan yang sudah diketahui atau diantisipasi, bahayanya produk dan batas keselamatan kerja dari alat pernafasan yang

Penggunaan kedua metode pancang hydraulic static pile driver dengan drop hammer itu perlu dilakukan komparasi dari segi biaya dan waktu dengan komparasi tersebut diperoleh

informasi berupa kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu ada diskusi kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah yang