• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT Keywords: quality, packaging, labeling, warranty and purchasing decisions 1. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT Keywords: quality, packaging, labeling, warranty and purchasing decisions 1. Pendahuluan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian(Studi Kasus Pada Pelanggan UD. Sinar Jaya Besuki Situbondo)

Haikal Ghairul Fahri

, Budi Santoso

,

Haris Hermawan

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Jember

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada pelanggan UD. Sinar Jaya. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh kualitas, pengemasan, pelabelan dan garansi terhadap

keputusan pembelian kerupuk UD. Sinar Jaya. Dalam penelitian ini data

dikumpulkan dengan alat bantu berupa observasi, wawancara dan kuesioner

terhadap 100 responden dengan teknik purpossive sampling, yang bertujuan untuk

mengetahui persepsi responden terhadap masing-masing variabel. Analisis yang

digunakan meliputi uji instrumen data (uji validitas, dan uji reliabilitas), analisis

regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji F, uji t, koefisien determinasi). Dari hasil

analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel kualitas

(0,230)

,

pengemasan

(0,285)

, pelabelan

(0,262)

dan garansi

(0,190)

, semuanya berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian. Dari uji F diperoleh hasil kualitas,

pengemasan, pelabelan dan garansi, semuanya berpengaruh signifikan

(0,000)

secara simultan terhadap keputusan pembelian. Dari uji t diperoleh hasil kualitas

(0,001)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji pengemasan

(0,000)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan pelabelan

(0,000)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta garansi

(0,006)

, semuanya berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: kualitas, pengemasan, pelabelan, garansi dan keputusan

pembelian

(2)

ABSTRACT

This research was conducted on UD customers. Sinar Jaya. This study aims to determine the effect of quality, packaging, labeling and guarantee on the purchase decision of UD crackers. Sinar Jaya. In this study data were collected with tools in the form of observation, interviews and questionnaires to 100 respondents with purposive sampling technique, which aims to determine respondents' perceptions of each variable. The analysis used includes the data instrument test (validity test and reliability test), multiple linear regression analysis, the classic assumption test (normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test), and hypothesis testing (F test, t test, coefficient of determination). From the results of the analysis using regression it can be seen that the variables of quality (0.230), packaging (0.285), labeling (0.262) and guarantee (0.190), all have a positive effect on purchasing decisions. From the F test results obtained quality, packaging, labeling and warranty, all of which have a significant effect (0,000) simultaneously on purchasing decisions. From the t test results obtained quality (0.001) has a significant effect on purchasing decisions. Packaging test (0,000) has a significant effect on purchasing decisions. And labeling (0,000) has a significant effect on purchasing decisions. As well as the guarantee (0.006), all of them have a significant effect on purchasing decisions.

Keywords: quality, packaging, labeling, warranty and purchasing decisions

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia usaha kuliner di Indonesia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Fenomena ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan kreatif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi. Salah satu dampak dari pesatnya dunia usaha saat ini adalah pelaku usaha saling bersaing untuk mendapatkan pasar. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja perusahaan dan mengembangkan keuntungan kompetitif. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemasaran sebagai pola pikir yang menyadari bahwa suatu perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian (Tjiptono, 2007: 11).

Banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang produsen untuk menjaga pelanggannya agar tetap loyal, salah satunya adalah kualitas produk. Kualitas produk adalah keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu

memuaskan kebutuhan baik terlihat atau yang tersamar. Kualitas produk merupakan hal yang penting bagi konsumen. Kualitas produk/barang ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dan salah satu yang diperhitungkan konsumen dalam membeli produk adalah merek yang merupakan nama, lambang, tanda, desain, atau kombinasi dari semuanya untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan dan untuk membedakan dari merek perusahaan lain dan merek akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Machfoedz 2010:79).

Kualitas produk yang baik hendaknya didukung dengan pengemasan yang baik agar produk tersebut lebih menarik di mata konsumen. Kemasan telah menjadi alat pemasaran yang penting, Kemasan yang bila dirancang dengan cermat bisa menimbulkan nilai kecocokan bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen (Kotler dan Keller 2009:31). Private label merupakan merek yang dikembangkan oleh para peretail, yang belakangan mulai banyak memajang produk private label di bagian

(3)

paling depan toko juga memberikan berbagai macam fasilitas, misalnya harga produk yang lebih murah, tersedianya berbagai macam produk yang lengkap, dan adanya program diskon juga merupakan alasan mengapa konsumen memilih untuk. Private label menggunakan merek sendiri dan sudah pasti tidak akan dijumpai di retail yang lain (Kotler dan Keller 2009:43).

Tradisi masyarakat Indonesia yang sampai sekarang masih berlaku di masyarakat yaitu membutuhkan makanan pelengkap sebagai pendamping makanan pokok, hal ini mendorong timbulnya perusahaan baru bergerak di bidang yang sama. Semakin beragamnya jenis dan macam produk makanan pelengkap yang berada di pasaran mampu menimbulkan persaingan yang ketat diantara produk-produk makanan pelengkap tersebut. Hal ini disebabkan karena masing-masing jenis produk makanan pelengkap selalu memunculkan dinamika bersaing. Bervariasinya merek dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Perusahaan harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan (Chief Executive Officer) suatu perusahaan tersebut diwajibkan untuk mengubah cara mereka berpikir.

Berdasarkan konsep inilah maka seluruh kegiatan perusahaan khususnya aktivitas perusahaan manufaktur harus difokuskan pada usaha mengetahui respon pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan juga diharapkan mampu merancang suatu pengendalian biaya. Kemudian perusahaan merancang perkembangan siklus dari suatu produk yang telah dipasarkan, dan pada tahapan tertentu mampu mendapatkan laba yang telah ditargetkan dari reaksi yang diberikan kepada konsumen dalam jangka

waktu yang telah ditentukan. Untuk mampu mengetahui reaksi konsumen serta mampu meningkatkan dinamika persaingan, perusahaan harus jeli dalam melihat pangsa pasar, dengan mengetahui pangsa pasar diharapkan pihak manajemen puncak akan mengetahui serta memiliki pandangan yang lebih luas, sehingga target yang ditentukan dapat terpenuhi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang cenderung membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya meliputi: faktor sosiologi, ekonomi, psikologi. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut supaya program penetapan tahapan-tahapan di dalam siklus suatu produk dapat berjalan dengan lancar. Jika perusahaan menganggap tahapan produk yang berada di pasaran sebagai nilai stratejik, maka manajernya harus dapat menentukan di mana posisi tahapan produk yang masih beredar di pasaran. Kualitas dari sebuah produk dapat terjaga apabila perusahaan tersebut mampu mengambil nilai-nilai strategik yang efektif dan efisien, serta selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan perkembangan yang ada.

Kondisi pasar seperti sekarang ini tentunya perusahaan-perusahaan gencar memproduksi dan mempromosikan produk makanan pelengkap dengan berbagai inovasi yang menarik serta bersaing untuk mendapatkan konsumen dengan berbagai cara yang dilakukan diantaranya melalui mass media. Juga ditawarkan kemudahan-kemudahan seperti harga yang cukup terjangkau, produk yang tahan lama serta sesuai dengan selera konsumen. Dalam pemasaran suatu produk, perusahaan harus memahami sesuatu mengenai konsumen yaitu motivasi dalam kaitannya dengan pemasaran sangatlah berpengaruh terhadap konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Dengan pemahaman yang cukup mengenai motivasi konsumen, perusahaan makanan pelengkap

(4)

perlu mengetahui faktor-faktor yang memotivasi konsumen dalam membeli sebuah produk yang dihasilkannya. Hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam merancang suatu biaya produksi dalam rangka pengendalian biaya dan menetapkan posisi tahapan produk yang masih beredar di pasaran.

Setiap produk baru yang diluncurkan menghadapi empat tahapan dalam umur hidupnya. Agar mampu melewati kegagalan, suatu perusahaan dituntut untuk melakukan pengembangan produk untuk menyesuaikan dengan kondisi di pasaran. Salah satu faktor yang dilihat adalah customer need (kebutuhan konsumen). Kebutuhan konsumen akan peningkatan nilai suatu produk sudah menjadi kunci dari siklus hidup suatu produk. Ketentuan-ketentuan konsumen untuk peningkatan produk akan menjadi input yang sangat penting dalam

pengembangan produk. Selain itu, dengan melakukan penelitian terhadap promotion mix memungkinkan suatu perusahaan untuk melakukan inovasi dalam memperkenalkan rancangan atau pengembangan produknya, sehingga dapat lebih mengembangkan perusahaannya (Hadisoegondo, 2010).

Dari hasil wawancara awal dengan pemilik usaha kerupuk yaitu UD. Sinar Jaya didapatkan bahwa jumlah penjualan dari produk krupuk UD. Sinar Jaya cenderung mengindikasikan gejala peningkatan. Peningkatan penjualan terus terjadi sepanjang tahun. Peningkatan penjualan ini merupakan wujud apresiasi konsumen terhadap mutu atau kualitas produk UD. Sinar Jaya. Semakin banyak produk yang dijual oleh perusahaan, maka dipastikan konsumen telah mempercayai kualitas produk tersebut.

2. Metode Penelitian

Sampel adalah merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil diharapkan dapat menggambarkan hasil yang sesungguhnya dari populasi. Dalam penelitian ini sampel yang diambil diharapkan dapat menggambarkan hasil yang sesungguhnya dari populasi (Kuncoro, 2009: 124). Untuk melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti tidak harus meneliti keseluruhan anggota populasi yang ada. Peneliti dapat memilih beberapa orang yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. Sampel adalah subset dari populasi atau beberapa anggota dari populasi yang diamati. Dalam penelitian ini besarnya sampel ditentukan 25 kali variabel independen (Ferdinand, 2006: 84).

Sampel = jumlah variable bebas × 25

= 4 × 25 = 100 sampel

Berdasarkan acuan tersebut maka sampel penelitian ini minimal sebesar 25 kali jumlah variabel bebas adalah 100 pelanggan.

3. Hasil Penelitian

Fhitung > Ftabel (39,499 > 2,3102) maka kualitas, Kemasan, pelabelan, dan garansi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian pada tingkat signifikan 5%, dalam hal ini H0 ditolak. Sehingga, hipotesis yang menyatakan kualitas, Kemasan, pelabelan, dan garansi mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian terbukti kebenarannya (Ha diterima). Hasil uji kualitas mempunyai nilai signifikansi hitung sebesar 0,001 dan lebih kecil dari 0,05 dan t hitung (3,277) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis kualitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa kualitas mempengaruhi keputusan pembelian yang berarti semakin baik kualitas akan berdampak pada semakin tinggi keputusan pembelian.

Hasil uji Kemasan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (4,232) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis Kemasan mempunyai pengaruh terhadap keputusan

(5)

pembelian diterima. Hal ini juga

menunjukkan bahwa Kemasan

mempengaruhi keputusan pembelian yang berarti semakin baik Kemasan akan berdampak pada semakin tinggi keputusan pembelian. Hasil uji pelabelan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (3,711) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis pelabelan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelabelan mempengaruhi keputusan pembelian yang berarti semakin baik pelabelan akan berdampak pada semakin tinggi keputusan pembelian. Hasil uji garansi mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,006 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (2,831) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis garansi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa garansi mempengaruhi keputusan pembelian yang berarti semakin baik garansi akan berdampak pada semakin tinggi keputusan pembelian.

4. Pembahasan

Kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi yang benilai positif (0,230) dan signifikan dengan nilai signifikansi hitung sebesar 0,001 dan lebih kecil dari 0,05 dan t hitung (3,277) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis kualitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hasil pengujian membuktikan bahwa kualitas mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya bahwa kualitas yang meliputi Tape 82 dibuat dari singkong yang berkualitas, proses pembuatan Tape 82 dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten, Tape 82 hanya menggunakan ragi yang terbaik, dan rasa Tape 82 lebih enak daripada merek tape yang lain, berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu kualitas berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rachmadany (2014), Setyanto (2017), Mirza (2013), dan Siregar (2016), yang menyatakan ada pengaruh kualitas terhadap keputusan pembelian dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi yang benilai positif (0,285) dan signifikan dengan nilai signifikansi hitung sebesar 0,000 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (4,232) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis Kemasan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hasil pengujian membuktikan bahwa ada pengaruh Kemasan terhadap keputusan pembelian. artinya bahwa Kemasan yang meliputi produk Tape 82 dikemas dengan kemasan yang bersih, kemasan yang dipakai untuk mengemas produk Tape 82 awet dan tahan lama, produk Tape 82 dikemas dengan bagus, dan kemasan yang dipakai untuk mengemas produk Tape 82 mudah untuk dibawa, berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu Kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rachmadany (2014), Setyanto (2017), Mirza (2013), dan Siregar (2016), yang menyatakan ada pengaruh Kemasan terhadap keputusan pembelian dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu Kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Pelabelan berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi yang benilai positif (0,262) dan signifikan dengan nilai signifikansi hitung sebesar 0,000 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (3,711) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis pelabelan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hasil pengujian membuktikan

(6)

bahwa ada pengaruh pelabelan terhadap keputusan pembelian. Artinya bahwa pelabelan yang meliputi terdapat informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan, adanya keterangan tentang spesifikasi produk pada label, terdapat petunjuk penggunaan, dan adanya keterangan mengenai kesehatan produk ketika dikonsumsi, berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu pelabelan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rachmadany (2014), Setyanto (2017), Mirza (2013), dan Siregar (2016), yang menyatakan ada pengaruh pelabelan terhadap keputusan pembelian dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu pelabelan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi yang benilai positif (0,190) dan signifikan dengan nilai signifikansi hitung sebesar 0,006 dan lebih besar dari 0,05 dan t hitung (2,831) > t tabel (1,6611) yang berarti bahwa hipotesis garansi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian diterima. Hasil pengujian membuktikan bahwa ada pengaruh garansi terhadap keputusan pembelian. Artinya bahwa garansi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Rachmadany (2014), Setyanto (2017), Mirza (2013), dan Siregar (2016), yang menyatakan ada pengaruh garansi terhadap keputusan pembelian dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kualitas, Kemasan, pelabelan, dan garansi dengan Fhitung > Ftabel (39,499 > 2,3102) maka dapat diartikan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil temuan ini mendukung penelitian yang menyatakan kualitas, Kemasan, pelabelan,

dan garansi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil pengujian membuktikan bahwa kualitas, Kemasan, pelabelan, dan garansi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yaitu kualitas, Kemasan, pelabelan, dan garansi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmadany (2014), Setyanto (2017), Mirza (2013), dan Siregar (2016) yang menyatakan bahwa dimensi atribut produk yang meliputi kualitas, kemasan, pelabelan, dan garansi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.

5. Kesimpulan a. Uji F

Kualitas (X1), kemasan (X2), pelabelan (X3), dan garansi (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

b. Uji T

1) Kualitas (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). 2) Kemasan (X2) berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y). 3) Pelabelan (X3) berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

4) Garansi (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rachmat. 2011. Garansi. http://id.wikipedia.org/wiki/Garansi /2009/01/02. diakses pada tanggal 26 Mei 2011, Pukul 21:16 WIB, Wikipedia Indonesia

Agustina, Wawan. 2009. Desain Kemasan dan Label Produk Makanan. Kumpulan Modul pelatihan. UPT B2PTTG-LIPI Subang.

(7)

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Ubi kayu di Jawa. Badan

Pusat Statistik

Jakarta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis

Multivariat

dengan

Program

IBM SPSS 21 Update PLS

Regresi. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Julianti, E. Dan Nurminah, M. 2006.

Teknologi

Pengemasan.

Departemen

Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara.

Kotler,

Philip.

2005.

Manajamen

Pemasaran, Jilid 1 dan 2. PT.

Indeks.

Kelompok

Gramedia,

Jakarta.

---,

2009.

Manajemen

Pemasaran 1, Edisi ketigabelas,

Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset

Untuk

Bisnis

&

Ekonomi.

Erlangga. Jakarta.

Rofiq, Dewi Victoria. 2013. Pengaruh

Pelayanan Purna Jual Terhadap

Kepuasan Pelanggan Pt Surya

Toto Indonesia Tbk. Thesis

Program

Pascasarjana

(S2)

Universitas Esa Unggul Jakarta

Mahmud. 2011. (Service Advisor PT

Tunas Mobilindo Parama) dan

Fira (Costumer Relation Officer

PT Tunas Mobilindo Parama), PT

Tunas Mobilindo Parama Jl.

Soekarno Hatta, Bandung, Kamis

(24 Mei 2011)

Nasution,

Muhammad

Nur.

2004.

Manajemen

Jasa

Terpadu.

Ghalia Indonesia, Bogor.

Rachmadany, 2014.

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Garucci Shoes. Ilmu Adinistrasi Bisnis Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, Bandung

Rachmadi. 2009. Hukum Jaminan

Keperdataan,

Sinar

Grafika,

Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods

For Business. Jilid 1. Edisi 4.

Salemba Empat, Jakarta.

Setyanto, 2017.

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pembeli Apple Iphone Pada Mahasiswa/Mahasiswi S1 Fakultas Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2013/2014 Universitas Brawijaya Malang).

Fakultas

Ilmu

Administrasi/

Univеrsitas

Brawijaya Malang

Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Universitas

Diponegoro,

Semarang.

Soekarwati. 2007. Agroindustri Dalam

Perspektif Sosial Ekonomi. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif Dan R &

D. Alfabeta. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Periksa ketinggian saluran air atap sekunder diatas permukaan atap Penilaian keandalan bangunan gedung dari aspek drainase dan air hujan memiliki kriteria-kriteria yang

Untuk kadar air, semakin tinggi konsentrasi pelarut NaOH maka kadar air yang diuapkan dalam kitosan semakin besar yaitu 8 % karena air dari cangkang

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa jumlah lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta yang memiliki tingkat social engagement

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain terhadap keputusan pembelian mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara (Studi pada

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silvia (2017), Mahanani and Titisari (2016) dan Handayani (2018) dalam penelitian tersebut

Dalam penelitian ini atribut – atribut dalam lima dimensi service quality di atas akan dibandingkan antara harapan konsumen terhadap event organizer dengan

Perbedaan formulasi dari ketiga perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap nilai L karena bahan penyusunnya yang meliputi madu bubuk, tepung kerabang telur, asam sitrat dan