• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi BLI. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inovasi BLI. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

100

Inovasi BLI

untuk Kelestarian Hutan dan

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

(2)

100 INOVASI BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

100 FORDA Innovations for Forest Sustainability and the Improvement of Environmental Quality

© Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (2015)

ISBN: 978-979-8452-68-0

Penerbit:

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Jalan Gunung Batu Nomor 5 Bogor

Telp. (0251)7522638; Fax. (0251) 7522638

Penulis:

Dr. Krisdianto

Dr. Zahrul Mutaqin

Dr. Hendra Gunawan

Priyo Kusumedi, S.Hut., M.P.

Tri Hastuti Swandayani, S.Kom., M.Si.

Lusi Sartika Ginoga, S.Sos., M.Si.

Desain Grafis dan Tata Letak:

Budi Hidayat, S.Kom

100 INOVASI BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Tahun 2015

(3)

i

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

100

Inovasi BLI

untuk Kelestarian Hutan dan

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

(4)

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah unsur kemajuan peradaban manusia yang sangat penting karena melalui kemajuan iptek manusia dapat mendayagunakan kekayaan lingkungan hidup dan kehutanan yang menunjang kesejahteraan dan meningkatkan

kualitas kehidupan. Oleh karena itu, peranan iptek telah menjadi perhatian utama di negara-negara maju dalam menjawab permasalahan pembangunan bangsa dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 disebutkan bahwa Indonesia akan memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan

menekankan pembangunan pada keunggulan kompetitif, perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dan kemampuan iptek. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan peningkatan penguasaan dan

pemanfaatan iptek.

Tugas Badan Litbang dan Inovasi adalah menghasilkan IPTEK yang inovatif dan bermanfaat untuk pengguna sebagaimana diharapkan dari RPJMN 2015-2019. Dalam rangka memberikan inspirasi dan motivasi kepada para peneliti agar terus melakukan inovasi untuk menghasilkan IPTEK yang unggul dan berdaya guna, maka perlu disusun buku “100 Inovasi BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup”.

Penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para inovator yang karyanya telah terpilih untuk ditampilkan pada buku ini. Semoga ke depan lebih banyak lagi inovasi-inovasi baru yang dihasilkan para peneliti yang akan semakin mendekatkan bangsa Indonesia mewujudkan Nawa Cita dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong sesuai dengan visi pembangunan nasional 2015- 2019.

Jakarta, Desember 2015 Menteri LHK,

Dr. Siti Nurbaya, M.Sc

Sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(5)

Science and technology are important elements of civilization. Through the development of science and technology, human can utilise environmental and forestry resource to enhance their welfare and improve their quality of life. Thus, developed countries pay more attention to the role of science and technology in addressing problems of development and in promoting economic growth.

The National Medium Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019 describes the willingness of Indonesia to strengthen the whole development sectors with an emphasis on the

development of competitive advantages, resource-based economy, qualified human

resources, and science and technology. To support this plan, the acquisition and utilization of science and technology are needed.

The task of Forestry and Environmental Research and Innovation Agency (FORDA) within the Ministry of Environment and Forestry is to produce innovative and useful science and technology that are beneficial for users as mandated by RPJMN 2015-2019. To inspire and motivate researchers in producing innovative techniques and technologies, a book of "100 FORDA’s Innovations for Forest Sustainability and the Improvement of the Environmental Quality" is compiled.

My highest appreciation goes to the innovators whose work has been selected. Hopefully more new innovations produced by researchers in the near future to achieve Indonesian Nawa Cita, the national development vision of 2015- 2019. The ultimate goal of the vision is a unitary, sovereign, independent Indonesia, characterized by mutual-assisting citizen.

Jakarta, December 2015 Minister,

Dr. Siti Nurbaya

From The Minister of Environment and Forestry

(6)

Sambutan Kepala Badan Litbang dan Inovasi

Tugas dan fungsi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi (BLI) adalah

menyelenggarakan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendukung Eselon I Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan pemangku kepentingan lain. Sesuai dengan RPJMN 2015-2019, untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia berkualitas dan kemampuan IPTEK, maka BLI harus menghasilkan IPTEK yang inovatif dalam rangka menjawab berbagai permasalahan dan tantangan di sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Terkait dengan hal tersebut, BLI telah menghasilkan berbagai inovasi IPTEK yang bisa menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan dan praktik-praktik pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Dalam rangka memasyarakatkan berbagai inovasi yang dihasilkan oleh BLI, maka disusunlah “Buku 100 Inovasi BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup”. Buku ini berisi inovasi-inovasi terpilih karya peneliti BLI sesuai dengan kriteria dan kebutuhan. Selain sebagai ajang promosi IPTEK hasil BLI, Buku ini juga dapat menjadi referensi bagi dunia usaha dalam rangka pengembangan usaha baru, peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha dan peningkatan kualitas produk yang kompetitif dengan mengadopsi inovasi IPTEK yang dihasilkan oleh BLI. Akhirnya, saya ucapkan selamat kepada para peneliti yang telah menghasilkan inovasi dan Tim Penyusun “Buku 100 Inovasi BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup” atas prestasi yang membanggakan. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pengelola LHK, pelaku usaha dan masyarakat luas pada umumnya.

Bogor, Desember 2015 Kabadan Litbang dan Inovasi

Dr. Henri Bastaman, M.ES

(7)

Foreward Director General of Research, Development and Innovation Agency

The main duties and functions of Research, Development and Innovation Agency (FORDA) is conducting research, development and innovation in the field of environment and forestry to support technical directorate generals within the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) and other stakeholders. In accordance with Medium-Term of National Development Planning (RPJMN) 2015 – 2019, especially in strengthening national development through emphasizing the competitive advantage, resource-based on economy, human resources quality and the acquisition of science and technology, FORDA must produce innovative science and technology to address various issues and challenges in the environmental and forestry sectors.

In realizing its mandate, FORDA has produced a wide range of scientific and technological innovations that could be used as a reference in decision-making process and management practices within environmental and forestry sectors. In accordance with Law (UU) No. 18 of 2002 on the National System for Research, Development and Science and Technology Application, innovation was defined as research and development and/or engineering activities to develop practical application value and new knowledge, or new method to apply existing knowledge and technologies into products or production process.

In order to disseminate various innovations by FORDA, the book of "100 FORDA’s Innovations for Forest Sustainability and the Improvement of Environmental Quality" is composed. This book consists of selected innovations invented by researchers of FORDA according to its criteria and needs. The purpose of writing this book is not only for

dissemination, but also for the provision of reference in developing new business, enhancing efficiency of process, improving productivity, and improving the competitiveness of product quality.

I would like to congratulate all researchers who have created innovations presented in this book and the authors who have selected and presented the innovations in the book entitled "100 FORDA’s Innovations for Forest

Sustainability and the Improvement of Environmental Quality" for their great achievement. Hopefully this book is useful for managers, businessmen and publics.

Bogor, December 2015 Director General

Dr. Henri Bastaman

(8)

Kata Pengantar

Puji Syukur Tim Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang atas rahmat dan hidayah-Nya maka buku “100 Inovasi BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup” dapat diselesaikan dan siap disebarluaskan kepada para pengguna. Buku ini berisi kumpulan inovasi terpilih karya para peneliti di lingkup Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi. Inovasi yang disajikan dalam buku ini telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan kebutuhan pada saat ini.

Semakin banyak dan kompleksnya permasalahan yang dihadapi di sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan

membutuhkan solusi yang tepat dan cepat. Untuk itu diperlukan berbagai inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang unggul, mudah, dan murah aplikasinya serta berdaya saing tinggi. Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menghasilkan beragam inovasi, baik dalam bentuk produk, alat, proses maupun gagasan. Inovasi tersebut telah diseleksi dan dikompilasi dalam buku ini berdasarkan keunggulan kompetitif dan prospek untuk dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.

Tim Penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi sehingga buku ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Meskipun demikian, kami menyadari masih ada kekurangan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran untuk penyempurnaannya. Akhirnya, kami berharap semoga buku ini bermanfaat bagi para pengguna dan dapat meningkatkan kualitas

pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di masa mendatang dan dapat menjadi acuan bagi para pembaca.

Bogor, Desember 2015

Tim Penyusun

(9)

Preface

Praise to the God Almighty on His grace and guidance that allows the book entitled "100 FORDA’s Innovations for Forest Sustainability and the Improvement of Environmental Quality" to be completed and ready to disseminate. This book displays selected innovations within Research, Development and Innovation Agency, The Ministry of Environment and Forestry. Innovations presented in this book have been selected according to several criteria and current relevance.

More complex problems faced in the Environment and Forestry sectors require quick and accurate solutions. It requires innovation of advanced, easy to implement, inexpensive, and highly competitive applications. Research, Development and Innovation Agency, the Ministry of Environment and Forestry has created various innovations, in the form of products, devices/tools, processes and ideas. Innovations displayed in this book have been selected and compiled based on competitive advantages and prospects for further development.

The authors express thanks and appreciation to those who have supported and contributed to this book, so that it can be completed on time. Nonetheless, we recognize there are still shortcomings; therefore we welcome criticism and suggestions for the improvement of this book. Finally, we hope that this book is useful for the users and can improve the quality of environmental development and forestry management in the future and can be a reference for the readers.

Bogor, December 2015

Authors

(10)

Pendahuluan

Inovasi merupakan salah satu upaya manusia agar hidupnya lebih berkualitas, melalui pengembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Inovasi diperlukan untuk menunjang aktivitas manusia agar lebih produktif, lebih mudah, lebih efisien, lebih cepat, berdaya guna, dan memiliki daya saing tinggi. Secara harfiah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi didefinisikan sebagai: (1) pemasukan atau pengenalan hal-hal yg baru atau pembaharuan; atau (2) penemuan baru yg berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Beberapa ahli mendefinisikan inovasi dari beberapa sudut pandang, namun tetap memiliki benang merah berupa kebaruan produk, alat, gagasan, maupun metode. Rogers (1983), mendefinisikan inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi, sedangkan Robbins (1994) mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, definisi inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Dengan demikian terdapat benang merah dari semua definisi inovasi yang ada yaitu adanya kebaruan. Lebih lanjut, inovasi memiliki 4 ciri yaitu: (1) memiliki kekhasan/kekhususan, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan; (2) memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan; (3) dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu; dan (4) memiliki tujuan, artinya program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Buku ini memilah beragam hasil penelitian BLI beberapa dasarwasa terakhir yang dianggap memenuhi kriteria sebagai bentuk inovasi untuk dipublikasikan kepada khalayak. Untuk pertama kali buku ini memilih 100 inovasi untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan. Kumpulan inovasi tersebut dibagi ke dalam empat kategori inovasi yaitu: (1) Produk; (2) Alat; (3) Proses; dan (4) Gagasan.

100 INOVASI BLI untuk Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

(11)

Introduction

An innovation can be viewed as an application of better solutions that meet new requirements for better quality of human life, through the development of science and technology. Innovation is important to support human activities through more effective products, processes, services, efficient, and highly competitive technologies or ideas.

Indonesian dictionary defined 'innovation' as: (1) new ideas or new things that break into the society; or (2) new invention which is different from existing or previously known (ideas, methods, or devices). Experts defined innovation from several points of view, but still have common definition in the form of novelty of products,

devices, ideas or methods. Rogers (1983) defined 'innovation' as ideas, applications or objects that are recognized and accepted as new thing, which is individually or collectively adopted. Furthermore, Robbins (1994) defined 'innovation' as new ideas that are applied to initiate or to improve products, processes and services. Based on Law (UU) No. 18 of 2002 on the National System of Research, Development and Science and Technology Application, innovation was defined as research and development and/or engineering activities to develop practical application value and new knowledge, or new method to apply existing knowledge and technologies into products or production process. Thus, there is a common notion of the definition of innovation, a novelty.

There are four innovation characteristics comprising: (1) specificity or specialty, which means innovation is distinctive features in terms of ideas, programs, structure, systems, and expected results; (2) has a novelty character or element; therefore an innovation should has masterpiece characteristics and original as well as novelty; (3) implemented through thorough planned program; thereby innovation is done through processes

which is not in hurry, but carefully planned and clearly programmed; and (4) has clear purpose, which means that innovations must have directions to be achieved, including the direction and strategies to achieve the common objectives.

This book displays the results of research done by Research, Development and Innovation Agency (FORDA) in the last decade. The results of the research meet the criteria of innovation and are appropriate to be published. For the first time, this book consists of 100 innovations to be presented to various stakeholders. Selected innovations are grouped into four innovation categories comprising: (1) products, (2) tools/devices; (3) process; and (4) ideas.

100 FORDA’s Innovations for Forest Sustainability and the Improvement of Environmental Quality

(12)

A. Produk

Sambutan Menteri LHK... ii

From The Minister of Environment and Forestry... iii

Sambutan Kepala Badan Litbang dan Inovasi... iv

Foreward Director General of Research, Development and Innovation Agency... v

Kata Pengantar... vi Preface... vii Pendahuluan... viii Introduction... ix Daftar Isi... x

Daftar Isi

A.1 Bibit Ulat Sutera Hibrid PS-01 Silkworm Hybrid PS-01... 2

A.2 Bibit Ulat Sutera Hibrid BS-08 Silkworm Hybrid PS-08... 4

A.3 Bibit Ulat Sutera Hibrid BS-09 Silkworm Hybrid PS-09... 6

A.4 Bibit Murbei Unggul Hibrida SULI-01 Hybrid Mulberry Seeds SULI-01... 8

A.5 Benih Kayu Putih Unggul Superior Cajuput Oil Seed... 10

A.6 Benih Unggul Mangium Mangium Superior Seeds... 12

A.7 Benih Nyamplung Unggul Superior Nyamplung Seeds... 14

A.8 Akasia Hibrida Hybrid Acacia... 16

A.9 Ekaliptus Pellita Eucalyptus pellita... 18

A.10 Akor: Tanaman Energi Mudah Perawatan Akor (Acacia auriculiformis): Plant Energy which is Easy to Take Care of... 20

(13)

A.11 Jati Purwobinangun

Purwobinangun Teak (Tectona grandis)... 22

A.12 Sengon (Parasianthes falcataria) Resisten terhadap Karat Tumor

Sengon (Parasianthes falcataria) Tree Tolerant to gold Rust ... 24

A.13 Peta Kesesuaian Lahan Cendana

Land Suitability Map for Sandalwood Tree... 26

A.14 Peta Perwilayahan Jenis Pohon Untuk Rehabillitasi Lahan

Zoning Map of Tree Species for Land Rehabilitation... 28

A.15 Komposit Kayu Plastik Bermatriks Polypropilena dari Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba)

Wood Plastic Composit with Propylene Matrix Made of Jabon Wood (Anthocephalus cadamba Miq.).. 30

A.16 GLULAM: Kayu Komposit Berlaminasi

GLULAM: Laminated Wood Composite... 32

A.17 Bio-ethanol dari Biji Tanaman Mangrove

Bio-ethanol Made of Mangrove Plantation Seeds... 34

A.18 Bio-oil dari Serbuk Gergaji Kayu

Bio-oil Made of Wood Sawdust... 36

A.19 Perekat Lignin

Lignin Based Adhesives... 38

A.20 Perekat Tanin Ekstrak Kulit

Acacia Mangium-Tannin Adhesives from Acacia Mangium Bark... 40

A.21 Perekat Kayu dari Limbah Kayu Merbau (EMF)

Wood Adhesives Made of Merbau Wood Wastes (EMF)... 42

A.22 Pestisida Nabati

Botanical Pesticides... 44

A.23 Pewarna Alami untuk Tinta Pemilu

Natural Dye for General Election Ink... 46

A.24 Bio-induksi Pohon Gaharu

Bio-Induction of Agarwood... 48

A.25 Sistem Paku Berpori (Simpori) untuk Inokulasi Gaharu

Porous Nail System (Simpori) for Agarwood Innoculation... 50

(14)

A.26 Isolat Mikoriza Makassar-1

Mychoriza Isolate Makassar-1... 52

A.27 Biopot: Media Semai praktis dan Ramah Lingkungan

Biopot: Practical and Environmentally Friendly Seedbed Media... 54

A.28 Papan Konstruksi dari Batang Kelapa Sawit

Oil Palm Stem for Construction... 56

A.29 Teknologi Bambu Lamina untuk Meningkatkan Nilai Tambah Bambu

Laminated Bamboo Technology to Enhance Value Added of... 58

A.30 Basis Data Pemantauan Karbon Hutan

Forest Carbon Monitoring Database... 60

A.31 Aplikasi Neraca Sumber Daya Hutan

The Application of Forest Resources Balance... 62

A.32 Aplikasi Animasi 3D Anatomi Kayu

Animation of Three-D Wood Anatomy Application... 64

A.33 Model Kesesuaian Habitat sebagai Dasar Pembinaan Habitat dan Populasi Macan Tutul

Habitat Suitability Model as a Basic of Habitat & Population Management of Javan Leopard... 66

A.34 Desain Ruang Restorasi Ekosistem Kawasan Konservasi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)

Space Design of Ecosystem Restoration in The Conservation Area Based on Geographical Information System (GIS)... 68

A.35 Cadangan Karbon pada Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia

Carbon Stocks in Various Forest Types and Plant Species in Indonesia... 70

B.1 KOFFCO SYSTEM: Teknik perbanyakan bibit

KOFFCO SYSTEM: Seed Propagation Techniques... 74

B.2 Pembuatan Benih Unggul dengan Metode Radiasi

Plant Improved Seed by Radiation ... 76

B.3 Rekayasa Budidaya untuk Meningkatkan Pertumbuhan Cendana

Propagation Modification to Improve Sandalwood Growth... 78

B.4 Teknik Budidaya Cendana (Santalum album Linn.)

Sandalwood (Santalum album L.) Propagation Technique... 80

B.5 Teknik Pembibitan Genangan Buatan

Seedling Technique Using Artificial Puddle... 82

B. Proses

(15)

B.6 Bahan Pengawet Pencegah Serangan Jamur Biru pada Kayu

Formula to Prevent Blue Stain Infestation to Wood... 84

B.7 Pestisida Alami untuk Mencegah Hama Kutu Lilin

Natural Pesticide to Prevent ‘Kutu Lilin’ Plant Pest... 86

B.8 Pengendalian Gulma dan Peningkatan Kesuburan Tanah dengan Mulsa Daun Kering

Weed Control and Soil Fertility Enhancement using Dry Leaf Mulch... 88

B.9 Menghutankan Lahan Bekas Tambang Timah

Reforestation of Ex-tin Minning Area... 90

B.10 Bio-reklamasi: Memacu Pertumbuhan Tanaman Pada Lahan Pasca Tambang dan Rawa Gambut yang

Terdegradasi

Bio-reclamation: Improves Plant Productivity in Ex-mining and Degraded Peat... 92

B.11 Teknik Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Emas

Ex-gold Mining Land Rehabilitation... 94

B.12 Produksi Arang Kayu Terpadu

Integrated Wood Charcoal Production... 96

B.13 Pembuatan Carbon Sphere Nano Porous untuk Baterai Mobil Listrik

Carbon Sphere Nano Porous for Electricity Car Battery... 98

B.14 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses Esterifikasi–Transesterifikasi

Bio-diesel Jarak Oil by Estherification-Transestherification... 100

B.15 Optimalisasi Produksi Bioethanol dari Aren (Arenga pinata Merr.)

Optimalization of Bio-ethanol Made of Aren (Arenga pinnata Merr.)... 102

B.16 Modifikasi Kayu Cepat Tumbuh dengan Impregnasi Ekstrak Gergaji Jati Tua

Wood Modification of Fast Growing Species By Impregnating Old Teak Sawdust Extract... 104

B.17 Pembuatan Papan Serat dari Kayu Alternatif dengan Perekat Organik

Fiberboard Manufacture Made from Timber of Fast Growing... 106

B.18 Pembuatan Pottray dari Serat Kayu

Pottray Made of Wood Fiber... 108

B.19 Seleksi dan Reproduksi Koloni Lebah Unggul

Selection and Reproduction of Superior Bee Colony... 110

B.20 Metode Penurunan Kadar Air Madu

Honey Moisture Content Reduction Methode... 112

(16)

B.21 INCAS: Sistem Penghitung Emisi Karbon

INCAS: Carbon Emission Counting System... 114

B.22 Pedoman Sidik Cepat Degradasi Sub-Daerah Aliran Sungai

Fast Fingerprint Degradation Guidance of Sub-Watershed... 116

B.23 Portable Chipper untuk Optimalisasi Limbah Penebangan

Portable Chipper to Optimize Timber Harvesting Waste... 118

B.24 Sistem Kabel Layang: Pengangkutan Kayu di Medan yang Sulit

Skyline System: Log Transportation in Hard Topography... 120

B.25 Gelombang Mikro untuk Pelengkungan Rotan

Microwave for Rattan Bending Pretreatment... 122

B.26 Pengolahan Pulp Semi Mekanis untuk Kayu Alternatif

Semi-mechanic Pulping for Alternative Wood... 124

B.27 Teknologi Penangkaran Rusa: Sebuah Teknik Konservasi Ex-situ

Ex-Situ Conservation Technology of Deer Captivation... 126

B.28 Nata Fruticans dari Nira Nipah (Nypa fruticans Wurmb.)

Nata Fruticans Made of Nipah Sap... 128

B.29 Meningkatkan Kualitas Gaharu dengan Impregnasi Resin

Agarwood Quality Improvement by Resin Impregnation... 130

C.1 Pita Volume Pohon Berdiri-Standing

Tree Volume Tape... 134

C.2 WESYAN: Alat Ukur Diameter Pohon-WESYAN:

Tree Diameter Measuring Tool... 136

C.3 Tas Gendong Bibit yang Efektif dan Tidak Merusak

Seeds Bag Container for Effective and Non-destructive Seed Transport... 138

C.4 Rak Bertingkat Untuk Mengangkut Bib.it Tanaman Hutan

Multilevel Racks to Transport Forest Plantation Seed... 140

C.5 Alat Pengering Rotan dengan Gelombang Mikro

Microwave for Rattan Drying... 142

C.6 Alat Pengering Kokon Tenaga Surya

Solar Powered Silk Cocoon Drying... 144

C. Alat

(17)

C.7 Pengering Kayu Tenaga Surya

Solar Powered Wood Drying... 146

C.8 FORTAM:Forest Tenurial Assessment Model... 148 C.9 MUTAN: Model Ekonomi Usaha Tani Hutan

MUTAN: Forest Farm Economic Model... 150

C.10 Sidik Cepat Pemilihan Jenis Pohon Hutan Rakyat

Rapid Assessment for Farmers to Select Tree Species for Community Based Forest... 152

C.11 Sidik Cepat Pemilihan Pohon untuk Hutan Kota

Rapid Assessment to Select Tree Species for Urban Forest... 154

C.12 Model Silvikultur Multi-sistem untuk Mengoptimalkan Manajemen Hutan

MultiSystem Silviculturam Model to Improve Forest Management... 156

C.13 Basis Data Xylarium dan Aplikasi Identifikasi Kayu

Xylarium Database and Wood Identification Software... 158

C.14 Alat Pendingin Asap untuk Produksi Cuka Kayu

Smoke Cooling Pipe to Produce Wood Vinegar... 160

C.15 Alat Penduga Musim Berbuah Tembesu (Fragaea fragrans Roxb.)

Fruiting Season Predictor of Tembesu (Fragaea fragrans Roxb.) ... 162

C.16 Alat Pengolah Sampah Portabel

Portable Rubbish Treatment... 164

C.17 Alat Pres Lemak Tengkawang

Tengkawang Fatty Pressing Tool... 166

C.18 ATHUS: Alat Takar Hujan Sederhana

ATHUS: Simple Rain Gauge... 168

C.19 Sensor Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor

Early Warning Landslide Censor... 170

C.20 Pemadam Kebakaran Portabel

Portable Fire Extinguisher... 172

D.1 Model Simulasi Perencanaan Usaha KPH pada Wilayah Tertentu

KPH Business Planning Simulation Model in Specific Areas... 176 D.2 Metode Pengukuran Kinerja Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

A Method to Assess the Performance of Forest Management Unit... 178

D. Gagasan

(18)

D.3 Standardisasi Metode Pengujian dan Mutu Benih Tanaman

Standardisation of the Method for Seed Quality Test... 180 D.4 Standardisasi Uji Cepat Viabilitas Benih Tanaman Hutan

Standardising Rapid Assessment for Seed Viability of Forest... 182 D.5 Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor

A Technique to Mitigate Flood and Landslide... 184 D.6 PLTA – Mikro

Micro-Hydro Power Generation... 186 D.7 Penyiapan Lahan Tanpa Bakar

Land Clearing without Burning... 188 D.8 Bio-indikator Kerawanan Kebakaran di Hutan Rawa Gambut

Bio-indicators for Fire vulnerability in Peat Land... 190 D.9 Agrosilvofishery di Rawa Gambut

Agrosilvofishery in Peat Land... 192 D.10 Daun Loba (Symplocos sp.) sebagai Penguat Warna Kain Alami

Leaves (Symplocos sp.) as a Natural Fabrique Colour Stabilizer... 194 D.11 Internalisasi Tri Program Riset, Konservasi dan PROPER ke dalam SML Sektor Swasta

Internalisation of Research, Conservation and PROPER Programs into EMS of Private Sectors. ... 196 D.12 Strategi Pelibatkan Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan

A Strategy to Involve Local Communities in Reducing Emissions from Deforestation and Forest

Degradation... 198

D.13 Penetapan Faktor Eksploitasi (FE) untuk Optimasi Pemanenan Hutan

Determining Exploitation Factor (EF) to Optimalise Timber Harvesting... 200 D.14 Teknik Budidaya Lebah Madu Trigona sp.

A Technique For Beekeeping Trigona Honeybee... 202 D.15 KOPII: Kenali Operasional Perubahan Iklim

KOPII: Understanding Climate Change Behaviour... 204 D.16 Konservasi Bekantan dari Kalimantan

Conservation of Bekantan from Kalimantan... 206

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

PENGARUH WAKTU DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH MATOA (Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster) Effect of time and storage media on matoa (Pometia pinnata

Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pengembangan adalah

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ketentuan ini

Berdasarkan acuan Undang-Undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Panduan

Untuk dapat melaksanakan Skema Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (Reducing Emission from Deforestastion and Forest Degradation/REDD+) di tingkat tapak,

Tidak ada perbedaan yang nyata untuk pertumbuhan miselium dari 8 isolat Phlebiopsis sp.1, tetapi tampak berbeda nyata dengan 1 isolat yang secara morfologi juga

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun