• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERAPI WARNA HIJAU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI ANGKATAN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TERAPI WARNA HIJAU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI ANGKATAN 2010"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERAPI WARNA HIJAU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI ANGKATAN 2010

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPAT GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI

Disusun Oleh: Resvita J 110 100 048

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

1   

(2)
(3)
(4)

PENGARUH TERAPI WARNA HIJAU TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI ANGKATAN 2010 Resvita

Program Studi Diploma IV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: pipit.poya@gmail.com 

ABSTRAK

Latar Belakang: Dalam kehidupan, setiap manusia pasti pernah merasakan stres, baik ringan, sedang, bahkan stres berat. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, diwajibkan mahasiswa untuk menyusun tugas akhir berupa skripsi, kesulitan-kesulitan serta tekanan yang pada akhirnya menyebabkan stres. Salah satu terapi yang dapat menimbulkan rileksasi sehingga dapat mengurangi tingkat stres adalah menggunakan terapi warna hijau. Warna hijau berefek pada sistem saraf, terutama sistem saraf pusat yang dapat memberikan rasa nyaman, rileks, menyenangkan dan menenangkan emosi.

Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh terapi warna hijau terhadap penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi angkatan 2010.

Metodelogi Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan pretest dan posttest without cotrol group design. Jumlah responden 18 orang, yang dibagi menjadi 9 kelompok perlakuan dan 9 kelompok kontrol. Derajat stres diukur menggunakan kuesioner satu hari sebelum dilakukan terapi dan diukur kembali pada hari ke-8, pemberian terapi warna hijau dilakukan secara rutin 7 kali selama 15 menit.

Hasil dan Kesimpulan: Hasil uji pengaruh terapi warna hijau menggunakan Wilcoxon Test menunjukan nilai p-value sebesar 0,008 < 0,05 kesimpulannya signifikan sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh terapi warna hijau terhadap penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi DIV fisioterapi angkatan 2010.

(5)

PENDAHULUAN

Stres merupakan kondisi kejiwaan ketika jiwa itu mendapat beban (Farida, 2008). Stres dapat terjadi karena faktor eksternal maupun internal. Tuntutan hidup yang kompleks menyebabkan seseorang mengalami kondisi konflik pada dirinya yang dapat mengakibatkan stres. Stres dapat terjadi pada siapa saja, salah satuya terjadi pada mahasiswa (Fitriana, 2007).

Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu 18-21 tahun dan 22-24 tahun. Pada usia tersebut mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal (David, 2011). Masa peralihan yang dialami oleh mahasiswa mendorong mahasiswa untuk menghadapi berbagi tuntutan dan tugas perkembangan yang baru. Sebagai mahasiswa akhir diwajibkan seorang mahasiswa menyusun tugas akhir berupa skripsi. Banyak mahasiswa tingkat akhir yang mengalami kesulitan bagaimana harus menulis tulian ilmiah dalam bentuk skripsi. Apabila masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan timbulnya stres dalam menyusun skripsi (Hariwijaya & Triton, 2005).

Salah satu jenis terapi yang dapat menimbulkan rileksasi sehingga dapat mengurangi stres dan belum banyak diterapkan di Indonesia adalah terapi warna (Kusuma, 2010). Terapi warna yang dikenal juga dengan nama Chromatherapy merupakan terapi yang didasarkan pada pernyataan bahwa setiap warna tertentu mengandung energi-energi penyembuh. Dalam bidang kedokteran, menurut Kusuma (2010) terapi warna digolongkan sebagai electromagnetic medicine atau

5   

(6)

pengobatan dengan gelombang elektromagnetik. Salah satu warna yang dapat dimanfaatkan dan memiliki efek positif yaitu warna hijau (Kusuma, 2010). Warna hijau dapat menimbulkan sensasi rasa nyaman, rileks, mengurangi stres, menyeimbangkan, dan menenangkan emosi (Kusuma, 2010). Warna hijau berefek pada sistem saraf secara keseluruhan, terutama bermanfaat bagi sistem saraf pusat. Warna ini memiliki efek penenang, mengurangi iritasi dan kelelahan, serta dapat menenangkan gangguan emosi dan sakit kepala (Vernolia, 1988 dalam Edge, 2003).

TUJUAN

Mengetahui pengaruh terapi warna hijau terhadap penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi angkatan 2010.

METODE

Penelitian ini dilakukan selama satu minggu pada bulan Juni 2014 dengan jenis penelitian Quasi Experiment, pengumpulan sample berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan responden sebanyak 18 orang yang kemudian dibagi menjadi 9 orang pada kelompok perlakuan dan 9 orang pada kelompok kontrol. Kelompok 1 diberikan perlakuan berupa terapi warna hijau secara rutin 7 kali selama 1 minggu, dan kelompok 2 tidak diberikan perlakuan terapi warna. Penelitian ini dilaksanakan di kos putri branjangan 34 terhadap 9 responden yang telah diukur tingkat stresnya menggunakan kuesioner sehari sebelum dilakukan perlakuan kemudian post test dilakukan setelah 1 minggu (akhir penelitian). Responden dimasukkan dalam ruangan yang telah dicat warna hijau serta semua

(7)

properti yang digunakan menggunakan warna hijau selama 15 menit dengan posisi duduk atau tidur telentang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil uji Wilcoxon Test pada hasil pretest dan posttest terapi warna hijau menunjukan bahwa ada pengaruh terhadap penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi angkatan 2010 dengan hasil nilai p = 0,008 yang berarti nilai p < 0,05. Dan untuk uji beda pengaruh antara selisih kelompok perlakuan dan selisih kelompok menggunakan uji Mann Whithey test, didapatkan hasil p-value 0,000 dimana p < 0,005, maka Ha diterima, hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi setelah diberikan terapi warna hijau pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Setiap orang pernah mengalami perasaan tertekan atau mengalami ketegangan, yang populer dengan istilah stres. Penyebab stres merupakan bagian dari kehidupan manusia, artinya manusia tidak pernah luput dari pengalaman merasakan ketegangan dalam hidupnya. Menurut Acevedo (2006) dalam Sukadiyanto (2010) menyatakan bahwa stres dapat ditimbulkan, pertama oleh karakteritik bawaan yang merupakan predisposisi keturunan dan keterbatasan psikologi individu. Kedua, dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kondisi dan situasi tempat tinggal serta pengalaman masa lalu individu. Dengan demikian munculnya stres dapat disebabkan oleh faktor dari dalam diri individu maupun faktor dari luar individu (Sukadiyanto, 2010).

7   

(8)

Individu yang mengalami stres akan kehilangan spontanitas dan keceriaan. Individu yang mengalami stres tampilan wajahnya selalu kusam, cemberut, dan tatapan matanya kosong, sehingga tidak dapat gembira menghadapi situasi lingkungan. Stres akan memunculkan kecemasan (anxiety) dan sisitem syaraf menjadi kurang terkendali. Pusat syaraf otak akan mengaktifkan saraf simpatis, sehingga mendorong sekresi hormon adrenalin dan kortisol yang akhirnya akan mengaktifkan hormon-hormon stres lainnya. Individu yang berada dalam kondisi stres, kondisi fisiologisnya akan mendorong pelepasan gula dalam hati dan pemecahan lemak tubuh dan bertambahnya kandungan lemak dalam darah. Kondisi tersebut akan mengakibatkan tekanan darah meningkat dan darah lebih banyak dialihkan dari sistem pencernaan ke dalam otot-otot, sehingga produksi asam lambung meningkat dan perut terasa kembung serta mual. Oleh karena itu, stres yang berkepanjangan akan berdampak pada depresi yang selanjutnya juga berdampak pada fungsi fisiologis manusia (Waitz, 1983 dalam Sukadiyanto, 2010).

Retina merupakan reseptor permukaan untuk informasi visual, retina merupakan bagian dari otak meskipun secara fisik terletak di perifer dari sistem saraf pusat (SSP). Komponen yang paling utama dari retina adalah sel-sel reseptor sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras penglihatan. Lapisan terdalam (neuron pertama) retina mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) dan dua lapisan yang lebih superfisia mengandung neuron bipolar (lapisan neuron kedua) serta sel-sel ganglion (lapisan neuron ketiga). Semua cahaya yang masuk ke mata direduksi menjadi 3 komponen RBG (Red, Green,

(9)

Blue) selanjutnya ketiga warna dikirim ke otak melalui 3 chanel yaitu red-green channel, blue-yellow channel, dan black-white channel. Transmisi warna menuju sistem limbik melalui retinohypothalamic track yang menghubungkan sistem saraf dengan Autonomic Nervus Sistem (ANS) menuju ke sistem endokrin yang kemudian menstimulasi pengeluaran hormon serotonin dan endorfin yang merubah mood seseorang menjadi rileks dan ketegangan otot menurun (Holzberg & Albrecht, 2003 dalam Honig, 2007).

Warna hijau mampu menurunkan kadar norepinefrin, norepinefrin yang merupakan hormon stres yang mempengaruhi hipotalamus, dengan pemberian terapi warna hijau dapat menurunkan kadar norepinefrin dalam darah sehingga stres dapat berkurang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dari analisa data dan perhitungan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi warna hijau terhadap penurunan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi angkatan 2010.

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian yang telah dilakukan,, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

A. Bagi responden

1. Disarankan bagi mahasiswa untuk mengatasi stres saat menyusun skripsi dengan melakukuan terapi warna hijau secara rutin.

2. Disarankan bagi mahasiswa mampu melakukan terapi warna hijau secara mandiri, misalnya dengan melihat pemandangan hijau di taman.

9   

(10)

B. Bagi peneliti selanjutnya

1. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan menambah jumlah sample dan menambah waktu penelitian. 2. Disarankan tehnik dan durasi lain yang bisa digunakan dalam pemberian

terapi warna hijau untuk menurunkan stres.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian di masyarakat, karena diharapkan terapi warna hijau tidak hanya direrapkan kepada mahasiswa tetapi juga pada masyarakat.

4. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode pemberian warna hijau yang lebih efektif untuk menurunkan stres serta dapat mengontrol faktor pengganngu.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, dkk. 2003. Teori dan Manajemen Stres (kontemporer dan Islam). Magelang: Taroda

Brealey, Erica. 2002. Seri 10 menit Menghilangkan Stres. Batam: Karisma Publishing Group

Edge, K.J. 2003. Wall Color of Patient’s Room: Effects on Recovery, (online),

Thesis. University of Florida. (http://etd.fcla.edu/UF/UFE0000857/edge_k.pdf, diakses 13 Maret 2014)

Ekawati, Aminah & Shinta. Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Sekolah Dasar). Vol 03.no 01. Februari 2011. Universitas Borneo Tarakan

Fadhila, Nurul. 2012. Perbedaan Stres Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang & Lembaga Pemasyarakatan Wanita Semarang. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Farida, Aryani. 2008. Efektivitas Pendekatan CBM (Cognitive Behavior Modification) untuk Mengurangi Stres Belajar Siswa SMU. (online). (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/9208136145.pdf2008, diakses 15 Maret 2014)

(11)

Fitriana, D. S. 2007. Hubungan Antara Toleransi Stres dengan Indeks Prestasi Pada Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Semester 2 Angkatan 2004. Jogjakara : FK UII Jogjakarta

Geldard, David. 2011. Konseling Remaja pendekatan proaktif untuk Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Greene, Beverly, dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga

Gunawati, Rindang. 2005. Hubungan Antara Efektifitas Kominikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Skripsi. Semarang: Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Harini, Novita. 2013. Terapi Warna untuk Mengurangi Kecemasan. Vol.01, no. 02. Agustus 2013. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Hariwijaya & Triton. 2005. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Tugu Publusher.

Hidayat. 2007. Administrasi pendidikan, teori, konsep dan issu. Program Pasca Sarjana UPI, (online), (http://alvivo23.wordpress.com/Tapas-Acupressure-Technique

Honig, L.M. 2007. Physiological and Psychological Response to Colored Light, (online), Dissertation. Faculty of Saybrook Graduate School and Research Center San Francisco. (http://gradworks.umi.com/3369590.pdf, diakses 13 Januari 2014).

Kumar, Vijaya. 2009. Terapi Warna. Tanggerang: Karisma.

Kusuma, Erwin. 2010. Pengertian Gelombang dan Aplikasi, (online), (http://ichsan09.blog.uns.ac.id/files/2010/11/pengertian-gelombang-dan-aplikasi.pdf, diakses 25 Maret 2014).

Liza. 2010. Otak Manusia, Neurotransmiter, dan Stres, (online), (http://adiwarsito.files.wordpress.com/2010/03/6224830-otak-manusia

neurotransmiter-dan-stress-by-dr-liza-pasca-sarjana-stain-cirebon.pdf, diakses 20 Februari 2014).

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: C.V Andi Offeset Potter & Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses &

praktek edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC

Prasanti, Faza Imania. 2012. Pengaruh Brain Gym Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Remaja Kelas VII SMP Muhammadiyah Pekalongan. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

11   

(12)

Psychother, P.M. 2005. Oxytocin, a Mediator of Anti-Stress, Well-Being, Social

Interaction, Growth and Healing, (online), (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15834840, diakses 12 Januari 2014).

Rice, Philip L. 1992. Sress & Health (2nd ed). New York: John Wiley and Sons Sirait, Manna. 2010. Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Stres pada Pekerja

Bursa Porsea tahun 2010. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara

Sukadiyanto, 2010. Stres dan Cara Menguranginya. 03 Agustus 2014. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

oleh Yasa dan Dewi, (2016) menguji free cash flow , outsider ownership , leverage , dan kebijakan dividen terhadap kos keagenan diseluruh perusahaan yang terdaftar. di Bursa Efek

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai upaya penelitian yang dilakukan di perpustakaan, sehingga dapat digolongkan dalam kajian riset kepustakaan atau library research,

Jadi kenapa ada gerakan ngeyek, ngondhek, genjot itu adalah memang gerakan – gerakan dasar dari tari – tari yang memang dahulu sudah ada Cuma dimodifikasi aja lebih di

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Sodium Starch Glycolate dapat digunakan sebagai superdisintegran dalam Fast Disintegrating Tablet antasida dan berpengaruh

Memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor : 54 Tahun 2010 dan perubahannya Nomor : 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa

[r]

(2) Kegiat- an inti , meliputi: (a) Penjelasan singkat ten- tang materi Cuaca dan Pengaruhya bagi manusia; (b) Guru membagikan soal untuk dikerjakan berkelompok; (c) Guru beserta

° Analyze instruction set =&gt; datapath requirements • the meaning of each instruction is given by