11
2.1. Komunikasi Organisasi
2.1.1. Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. (Wiryanto).8
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.9
Dengan memilih judul pola komunikasi mahasiswa UKM Radio Mercubuana Jakarta melalui media sosial path, peneliti memilih rujukan komunikasi organisasi sebagai garis besar penelitian, sehingga arah penelitian tidak keluar jalur, dimana komunikasi organisasi merupakan komunikasi baik formal maupun informal yang dilakukan di dalam sebuah organisasi dan memiliki struktur yang jelas dalam mengkomunikasikan suatu informasi atau permasalahan yang ada di organisasi.
8 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, Jakarta: Grasindo, 2011, Hal 2 9
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi Teori dan Praktek, Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah, 2010, Hal 5
2.1.2. Dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi
Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampain pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berwujud komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua sebagai berikut :10
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberi laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan.
b. Komunikasi Horizontal atau Lateral
Komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antar-bagian. Komunikasi literal ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
Peneliti mengambil dimensi-dimensi komunikasi sebagai rujukan agar dapat mengetahui adakah diantaranya dimensi komunikasi dalam organisasi
tersebut berkaitan dengan topik penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam mendeskripsikannya.
2.1.3. Sifat Aliran Informasi Dalam Organisasi
Aliran informasi dalam suatu organisasi adalah suatu proses dinamik, dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan diinterpretasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan. Guetzkow menyatakan bahwa aliran informasi dalam suatu organisasi dapat terjadi dengan tiga cara, di antaranya:11
1. Penyebaran Pesan Secara Serentak
Penyebaran pesan secara serentak apabila semua anggota departemen atau bagian-bagian lain menerima suatu informasi dalam waktu yang bersamaan dari seorang pemimpin perusahaan atau organisasi.
2. Penyebaran Pesan Secara Beruntun
Haney mengemukakan bahwa penyampaian pesan berurutan merupakan bentuk komunikasi yang utama, yang pasti terjadi dalam organisasi. Penyebaran informasi berurutan meliputi pesan di sampaikan dari si A kepada si B kepada si C kepada si D kepada si E dalam serangkaian transaksi dua orang, dalam hal ini setiap individu kecuali orang ke-1 (sumber pesan).
Proses penyebaran pesan secara berurutan ini memperlihatkan pola “siapa berbicara kepada pesan disampaikan”. Penyebaran tersebut mempunyai suatu pola sebagai salah satu ciri terpentingnya. Bila pesan disebarkan secara berurutan, penyebaran informasi berlangsung dalam
waktu yang tidak berurutan, jadi informasi tersebut tiba di tempat yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula.
3. Penyebaran Pesan Secara Serentak Dan Berurutan (Kombinasi)
Proses penyebaran pesan secara kombinasi (serentak dan berurutan) merupakan pola komunikasi yang kadang terjadi dalam organisasi. Dikatakan kombinasi karena proses penyebaran disampaikan secara bersamaan dalam waktu yang sama dan dalam pelaksanaan atau realisasi pesan dari pimpinan diinterpretasikan secara bertingkat atau berurutan. Artinya sumber utama menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran yang di dalamnya ada pimpinan departemen dan anggota, tetapi penyebaran pesan operasional berjalan secara berurutan.
Penggunaan sifat aliran informasi dalam organisasi, digunakan sebagai rujukan peneliti agar mengetahui yang manakah dari beberapa sifat aliran informasi diatas termasuk yang ada atau di lakukan di dalam organisasi dalam penelitian ini. Sehingga memudahkan peneliti dalam mendeskripsikannya.
2.2. Pola Komunikasi
2.2.1. Definisi Pola Komunikasi
Pola komunikasi adalah suatu bentuk arus penyampaian pesan yang biasanya telah menjadi sistem dalam sebuah kelompok atau organisasi yang dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kelompok atau organisasi tersebut.
Pada sebuah organisasi yang memiliki pola komunikasi yang tetap dan terstruktur, umumnya ada dua struktur yang menjadi dasar acuan untuk melihat pola komunikasi yang ada dalam sebuah organisasi yaitu: 12
a. Struktur Permukaan (surface structure)
Struktur permukaan organisasi adalah aktivitas sehari-hari anggota organisasi. Aktivitas tersebut bukanlah interaksi yang tidak saling berhubungan atau kebetulan saja. Berbagai kegiatan tersebut pada dasarnya digerakkan dari „struktur dalam‟ (deep structure) organisasi bersangkutan.
b. Struktur Dalam (deep structure)
Struktur dalam adalah seperti suatu tata bahasa (grammar) atau pengaturan struktural yang memberikan organisasi karakternya dan memandu tindakannya. Struktur dalam adalah suatu jaringan aturan yang rumit mengenai pola-pola interaksi yang diperbolehkan dalam organisasi, kewajiban anggota dan tugas serta tanggung jawab yang diharapkan. Struktur dalam adalah aturan moral atau suatu rasa mengenai bagaimana sesuatu harus dikerjakan.
Peneliti menggunakan 2 struktur tersebut sebagai rujukan untuk mengetahui pola-pola interaksi dari berbagai macam tugas dan tanggung jawab para anggota organisasi. Sehingga memudahkan peneliti untuk mendeskripsikannya.
2.2.2. Ciri-ciri Pola Interaksi Dalam Jaringan Organisasi
Cara lain untuk melihat struktur organisasi adalah dengan meneliti pola-pola interaksi dalam organisasi guna mengetahui siapa berkomunikasi dengan siapa. Karena tidak seorang pun mampu berkomunikasi secara persis sama dengan setiap anggota organisasi lainnya, maka kita dapat melihat kelompok-kelompok komunikasi yang saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk jaringan organisasi secara keseluruhan.13
Menurut Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, terdapat empat ciri atau acuan yang terlihat dari komunikasi antar individu dalam sebuah jaringan, antara lain:14
a. Fungsi Jaringan
Suatu organisasi tidak pernah terdiri atas hanya satu jaringan, tetapi memiliki banyak jaringan yang saling tumpang tindih. Namun, walaupun sebagian besar jaringan bersifat multifungsi, tetapi jaringan pada umumnya lebih berkonsentrasi atau lebih terfokus pada satu fungsi tertentu dibandingkan fungsi-fungsi lainnya. Misalnya, jaringan yang lebih menggunakan pendekatan kekuasaan atau pengaruh, sering kali dinamakan jarigan kewenangan atau instrumental (misalnya organisasi militer). Jaringan lain lebih menggunakan persahabatan atau afiliasi (misalnya organisasi pencinta alam), informasi, produksi, dan inovasi.
b. Tingkat keterhubungan
Kualitas lain adalah keterhubungan, yaitu rasio antara hubungan yang sebenarnya dengan kemungkinan hubungan. Jaringan yang memiliki keterhubungan tinggi adalah jaringan yang kuat dan dekat. Jaringan semacam ini dapat memasukkan banyak pengaruh ke dalam hubungan dengan membangun norma-norma bagi pikiran dan perilaku. Seseorang akan merasa lebih dekat dan lebih terpengaruh dengan rekan-rekannya dikantor dibandingkan dengan tetangga meraka.
c. Sentralitas dan Desentralitas
13
Morissan, Ibid, Hal 50
Sifat lain jaringan adalah sentralitas atau derajat keterhubungan antara individu dan kelompok. Organisasi yang sangat sentralitis memiliki garis hubungan dimulai dari kelompok hingga ke sejumlah pusat hubungan. Sistem terdesentralisasi memiliki keterhubungan lebih besar diantara para anggota secara keseluruhan, dan tidak ada kelompok yang mengontrol hubungan tersebut. Jika harus selalu berhubungan dengan satu kelompok kecil individu setiap kali membutuhkan sesuatu, maka tidak akan terhubung secara kuat dengan anggota organisasi lainnya. Sebaliknya, jika memiliki kebebasan untuk berhubungan dengan siapa saja, maka akan terhubung dengan organisasi secara keseluruhan.
d. Derajat pemisahan
Jumlah hubungan yang terdapat antara anda dengan orang lain dinamakan derajat pemisahan. Misalnya, anda ingin bertemu dengan seseorang, namun anda tidak tahu dimana orang itu berada dan anda juga tidak tahu bagaimana cara menghubunginnya. Dalam hal ini, anda bertanya kepada sejumlah orang yang dapat membantu anda mengetahui keberadaan orang yang anda cari itu. setelah bertanya kepada empat orang, barulah anda dapat menemuinya. Dalam hal ini, derajat pemisahan yang anda butuhkan adalah sebanyak empat hubungan, yaitu jumlah hubungan yang anda butuhkan untuk dapat menemui orang yang anda cari.
Penggunaan ciri atau acuan komunikasi antar individu dalam sebuah jaringan yakni sebagai rujukan peneliti dalam mengetahui pola interaksi antar individu para anggota organisasi. Dimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, maka tercipta hubungan atau jaringan yang merupakan garis-garis komunikasi yang saling berhubungan dan menjadi sebuah pola komunikasi yang membentuk sebuah aturan baik formal maupun informal.
2.2.3. Macam-macam Pola Komunikasi
Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsungannya. Guna
memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis untuk memampukan menggeneralisasikan kasus yang belum teramati.15
Pola komunikasi terdiri dari berbagai macam :16
1. Pola komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan.
2. Pola komunikasi dua arah atau timbal balik (two way traffic communication) yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka. komunikator pada tahap pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi. Namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama, komunikator utama memiliki tujuan tertentu memulai proses komunikasi tersebut, prosesnya dianalogi, serta di umpan balik terjadi secara langsung.
3. Pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis dan terus menerus.
Penggunaan macam-macam pola komunikasi ini sebagai rujukan peneliti agar mengetahui yang manakah diantara ketiga macam pola komunikasi tersebut,
15 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif Ragam dan Aplikasi, Bandung: PT Rineka Cipta,
2008, Hal 12
termasuk yang ada di organisasi yang di teliti. Sehingga memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan macam pola komunikasi yang peneliti temukan di UKM Radio Mercu Buana.
2.2.4. Macam-macam Struktur Jaringan Pola Komunikasi
Organisasi harus menciptakan sejumlah jaringan komunikasi yang beragam (Baird, 1977; Kreps, 1990). Yang di maksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.
Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.17
Struktur jaringan pola komunikasi dalam buku Komunikasi Antarmanusia karangan Joseph A. DeVito terdapat lima struktur yaitu:18
a. Struktur lingkaran. Struktur lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau
17
Joseph A. DeVato, Komunikasi Antarmanusia, Jakarta: Profeesional Books, 2009, Hal 344
kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya.
b. Struktur roda. Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.
c. Struktur Y. Struktur Y relative kurang tersentralisasi dibanding dengan struktur roda, tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan pola lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas, tetapi satu anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang lainnya.
d. Struktur rantai. Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain.
e. Struktur semua saluran. Atau pola bintang hamper sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi
anggota lainnya, pola anggota ini memungkinkan adanya partisipasi secara optimum.
Struktur diatas memiliki keunggulan dan kekurangan, dalam sebuah kelompok atau organisasi struktur jaringan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok atau organisasi hasilnya akan menghambat arus pesan dalam komunikasi internal antara masing-masing anggota, ketua kelompok atau organisasi harus dengan cermat memutuskan jaringan seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan kelompok atau organisasi.
Penggunaan macam-macam struktur jaringan pola komunikasi, sebagai rujukan peneliti agar dapat mengetahui adakah diantaranya struktur jaringan pola komunikasi, di organisasi yang di teliti. Sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan yang mana diantaranya struktur jaringan pola komunikasi di organisasi tersebut.
2.3. Media Baru (New Media)
2.3.1. Definisi Media Baru (New Media)
Media baru (new media) adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru dimungkinkan dengan
digitalisasi dan ketersediannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi.19
Flew mengatakan20, konsep tentang media baru (new media) mencangkup baik itu perkembangan dari bentuk unik digital media dan pembentukan kembali (remaking) bentuk media tradisional untuk mengadopsi dan beradaptasi pada teknologi-teknologi media baru.
Peneliti mengambil media baru (new media) karena fokus penelitian ini menggunakan media sosial path, media sosial tersebut termasuk dalam media baru (new media). Sehingga memudahkan peneliti untuk menjelaskan bagaimana media baru tersebut menjadi alat untuk saling bertukar informasi dan komunikasi di dalam organisasi yang di teliti.
2.3.2. Karakteristik New Media
Rogers menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi komunikasi baru, yaitu:21
a. Interactivity (Sifatnya yang Interaktif)
Merupakan kemampuan sistem komunikasi baru (biasanya berisi sebuah komputer sebagai komponennya) untuk berbicara balik (talk back) kepada penggunannya, hampir seperti seorang individu yang berpartisipasi dalam sebuah percakapan. Dalam ungkapan yang lain, media baru memiliki sifat interaktif yang tingkatannya mendekati sifat interaktif pada komunikasi antarpribadi secara tatap muka. Media komunikasi yang interaktif ini memungkinkan para partisipannya dapat berkomunikasi secara lebih akurat, lebih efektif, dan lebih memuaskan.
19 McQuail, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, Hal 148 20
Fajar Junaedi, Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi, Yogyakarta: ASPIKOM, 2011, Hal 180
Penggunaan New Media jarang mengandalkan komunikasi tatap muka dalam kegiatan komunikasinya, namun cenderung menggunakan New Media untuk mentransformasikan dirinya kedalam bentuk akun yang berinteraksi dengan akun lainnya sebagai representasi dari komunikasi tatap muka. Sifatnya yang interaktif menarik perhatian manusia sebagai penggunanya. Karena komunikasi tatap muka terbatas dengan ruang dan waktu, sedangkan dengan New Media hal itu bisa di atasi.
b. De-massification (Tidak Bersifat Massal)
Suatu pesan khusus dapat dipertukarkan secara individual diantara para partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar.
De-massification yang dimaksudkan disini adalah dimana pertukaran pesan pada New Media dapat di kontrol oleh pengguna akun New Media tersebut.
c. Asynchronous
Karakteristik ini bermakna bahwa teknologi komunikasi baru mempunyai kemampuan untuk mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap individu peserta.
Karakteristik New Media tersebut membuat penggunannya menjadikan New Media sebagai sarana penyampaian informasi (pengguna sebagai komunikator), sekaligus mendapatkan informasi dan menambah pengetahuan (pengguna sebagai komunikan).
2.4. Media Sosial
2.4.1. Definisi Media Sosial
Secara definitif Wikipedia menjelaskan bahwa media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dapat dengan mudah berpartisipasi. Berpartisipasi dalam arti seseorang akan dengan mudah berbagi informasi, menciptakan content/isi yang ingin disampaikan kepada orang lain, memberi komentar terhadap masukan yang diterimanya dan seterusnya.
Semua dilakukan dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Bentuk-bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia adalah blog, jejaring sosial, dan wiki. Fenomena yang paling menarik untuk dilihat adalah fenomena jejaring sosial seperti facebook dan twitter.22
Penggunaan media sosial sebagai rujukan peneliti, agar lebih mengetahui kegunaan media sosial sebagai bentuk interaksi komunikasi dalam penelitian ini. Sehingga memudahkan peneliti untuk dapat mendeskripsikannya.
2.4.2. Macam-macam Media Sosial
a. Facebook
Facebook adalah layanan jejaring sosial yang berfungsi untuk penggunannya dalam membuat profil yang dilengkapi dengan foto, daftar kesukaan, informasi kontak, dan informasi-informasi pribadi lainnya. Komunikasi dengan teman facebook dan pengguna facebook lainnya dapat dilakukan melalui
pesan pribadi, pesan umum (dapat diketahui pengguna lainnya), atau melalui fitur chat. Pengguna juga dimungkinkan untuk dapat bergabung dengan grup yang disukai dan bisa juga melalui like pages (sebelumnya bernama fan pages).23
b. Twitter
Twitter merupakan sebuah situs yang menawarkan layanan jaringan sosial dan microblog. Situs ini tidak hanya memberikan layanan jalinan pertemanan tetapi juga microblog. Microblog sendiri dimaksudkan sebagai bentuk blog multimedia yang memungkinkan pengguna untuk mem-posting pesan singkat dalam bentuk teks, foto, atau suara (audio). Pesan tersebut dapat di kirimkan melalui beragam alat komunikasi seperti instant message, email, audio digital, ponsel, atau website.24
2.4.3. Daya Tarik Media Sosial
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, dan terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Berikut beberapa daya tarik dari media sosial itu sendiri:25
a. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
23
Aunurrofiq Manzur, Sukses Berdagang di Facebook dan Blogspot, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2011, Hal 1-2
24 Jubilee Enterprise, Berburu Uang dengan Twitter, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009,
Hal 1
b. Media sosial membuat penggunannya dapat menyampaikan pesan secara terbuka, dan pengguna lainnya juga bebas mengomentari apapun yang ditulis dan disajikan orang lain. Itu berarti menjalin komunikasi dua arah.
c. Model komunikasi di media sosial dapat menciptakan komunitas dengan cepat karena adanya ketertarikan yang sama terhadap suatu hal.
d. Media sosial sebagai sarana yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dari mulut ke mulut dengan lebih cepat dan lebih luas lingkup penyebarannya.
e. Media sosial menjadi sarana untuk berhubungan dengan pihak lain secara lebih cepat.
f. Informasi yang ada di media sosial beragam, sehingga dapat saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Penggunaan daya tarik media sosial, sebagai acuan peneliti dalam menjawab fokus penelitian. Sehingga memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan daya tarik media sosial path bagi anggota Radio Mercu Buana untuk saling bertukar informasi dan komunikasi.
2.5. Media Sosial Path
2.5.1. Definisi Media Sosial Path
Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan. Penggunaan dari path ditargetkan untuk menjadi tempat tersendiri untuk pengguna berbagi dengan keluarga dan teman-teman terdekat.
2.5.2. Sejarah Path
Penggalangan dana untuk mendirikian Path diawali oleh 3 pendiri Path yaitu Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau. Penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan beberapa penyumbang di antaranya Ron Conway, Paul Buchheit, Ashton Kutcher, dll. Pada bulan februari 2011, perusahaan ini berhasil menggalang dana sebesar $8.5 juta untuk modal dasar yang berasal dari Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Index Ventures serta Digital Garage dari Jepang.
Pada bulan November dan Desember 2011, Path meluncurkan beberapa fitur baru dan meningkatkan penggunanya dari 30.000 menjadi lebih dari 300.000 dalam waktu kurang dari 1 bulan. Pada Februari 2012, perusahaan ini dikritik secara luas karena aplikasi ini mengakses dan menimpan kontak yang ada di dalam telepon selular pengguna tanpa persetujuan dari pengguna sendiri. Dalam sebuah blog yang diunggah oleh CEO Path sendiri, perusahaan meminta maaf dan menyatakan bahwa Path telah mengubah praktik ini.
Bagaimanapun, pada Maret 2012, perusahaan mendapatkan permintaan untuk memberikan informasi dari representatif kongres Henry A. Waxman dan G. K. Butterfield beserta 33 pengembang aplikasi lainnya yang menanyakan secara detail informasi apa saja yang telah dikumpulkan dari pengguna Path dan bagaimana mereka menggunakannya. Pada Februari 2013, perusahaan ini dikenai denda sebesar $800.000 oleh FTC karena menyimpan data dari pengguna di bawah umur dan diharuskan untuk evaluasi atas kebijakan privasi setiap 2 tahun selama 20 tahun ke depan.
2.5.3. Fitur – fitur Path
a. Profil
Fitur Profil memungkinkan pengguna Path untuk mengatur tampilan dari halaman Path. Selain dapat mengubah gambar yang menjadi gambar profil, pengguna juga dapat mengubah gambar dari latar belakang halaman Path pengguna. Selain mengubah gambar, pengguna juga dapat menyambungkan setiap momen yang diunggah. Path dapat mengunggah momen dari pengguna ke dalam beberapa jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Foursquare, Tumblr dan Twitter.
b. Belanja
Fitur belanja merupakan fitur terbaru yang diluncurkan oleh Path yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh stiker yang dapat digunakan dalam mengirim pesan. Selain stiker, fitur belanja juga menyediakan beberapa pilihan saringan untuk foto dan video. Setiap stiker dan filter yang tersedia dalam fitur ini merupakan produk berbayar.
c. Mengunggah Foto dan Video
Fitur lain dari Path adalah foto dan video di mana pengguna dapat mengunggah foto dan juga video untuk berbagi dengan pengguna lain. Proses pengunggahan foto dapat melalui proses edit terlebih dahulu dengan filter foto yang tersedia. Untuk unggahan video, pengguna dapat mengunggah video yang ada dengan batas waktu tertentu. Mengunggah foto dan video dapat dilakukan dengan mengambil data yang tersedia di dalam telepon seluler ataupun mengambil foto dan video baru.
d. Mengunggah Lokasi
Path memungkinkan pengguna untuk membagikan lokasi berada dengan pengguna lain. Fitur ini dapat tersambung dengan jejaring sosial Foursquare apabila pengguna memiliki akun di jejaring sosial tersebut. Penandaan lokasi dilakukan dengan GPS yang terdapat di dalam telepon seluler pengguna dan mengakses data dari lokasi yang tersedia melalui Foursquare.
e. Mengunggah Musik, Film, Buku
Pengguna Path dapat membagikan musik yang sedang mereka dengar, film yang sedang ditonton, atau buku yang sedang dibaca oleh pengguna sendiri kepada pengguna lainnya. Data dari musik, film, dan buku dapat diambil dari arsip Path sendiri. Pengguna terlebih dahulu mencari judul dari lagu, film, dan buku yang diinginkan dan kemudian dipilih untuk dibagikan dengan pengguna lain.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah status yang diinginkan dengan menggunakan huruf serta emoticon yang ada. Fitur-fitur Path ini dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu post.
g. Tidur
Fitur ini menandakan bahwa si pengguna sedang tidur dan dapat menghitung jangka waktu dari saat tombol tidur ditekan sampai tombol bangun ditekan kemudian. Pada saat mode tidur sedang aktif, pengguna tidak dapat mengakses halaman Path sebelum tombol bangun ditekan. Apabila pengguna mengaktifkan fitur ini maka akan muncul status tidur di halaman pengguna sendiri dan pengguna lainnya. Demikian pula halnya apabila tombol bangun ditekan kemudian.
h. Komentar
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah komentar untuk setiap momen dari pengguna lain yang telah menjadi teman. Fitur komentar dapat digunakan untuk setiap jenis momen yang ada seperti foto, status, musik, dan lain-lain.
i. Emosi
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyatakan emosi yang merupakan tanggapan dari setiap momen pengguna lain. Emosi yang dapat dipilih adalah “senyum”, “berkerut”, “terkejut”, “tertawa”, dan “suka”. Setiap emosi yang dipilih oleh pengguna lain atas momen yang diunggah akan terlihat pada momen tersebut.
Fitur ini memberikan pengguna informasi atas berapa banyak dari pengguna lain yang telah melihat momen yang diunggah pengguna. Setiap pengguna yang telah melihat momen yang diunggah akan terlihat di bagian khusus dan dapat diakses oleh setiap pengguna.26
Penggunaan media sosial path, sebagai rujukan peneliti untuk lebih mengetahui apa saja kegunaan dan aplikasi di dalamnya. Sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian mengenai pola interaksi komunikasi anggota Radio Mercu Buana di media sosial tersebut.
26 Belajar Sekilas Mengenai Media Sosial Path diakses tanggal 17 Februari 2015 Pukul 11.30 WIB
dari https://miranirahma.wordpress.com/2014/10/29/belajar-sekilas-mengenai-sosial-media-path/