• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRINITAS MAKANAN ROHANI UNTUK DIRENUNGKAN PERJALANANKU UNTUK PEKERJAAN TUHAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRINITAS MAKANAN ROHANI UNTUK DIRENUNGKAN PERJALANANKU UNTUK PEKERJAAN TUHAN DI INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEMULIAAN BAGI PELAYANAN TRINITAS “MAKANAN ROHANI UNTUK DIRENUNGKAN”

PERJALANANKU UNTUK PEKERJAAN TUHAN DI INDONESIA

Tahun 2012 adalah tahun anugerah dan tangan Tuhan yang kuat. Ketika aku meninggalkan Sacramento menuju ”kepulauan Timur” yaitu Indonesia, negeriku sendiri untuk melakukan pekerjaan Tuhan, aku dalam keadaan sakit. Aku tidak dapat beristirahat di San Francisco dan mengalami insomnia serta infeksi saluran kencing sebelum terbang ke Tokyo. Aku sadar aku memiliki masalah kesehatan karena aku mengalami ”ketidak seimbangan elektrolit parah” yang mengakibatkan ”rasa ingin pingsan” yang datang dan pergi di tubuhku. Saat aku berseru kepada Tuhan dalam doaku agar Tuhan berbelas kasihan dan memberi anugerah, Firman Tuhan datang kepadaku dengan satu kalimat sederhana:

”CUKUPLAH KASIH KARUNIA-KU BAGIMU, SEBAB JUSTRU DALAM KELEMAHANLAH KUASAKU MENJADI SEMPURNA.” (2 KORINTUS 12:9)

Kuasa kegelapan mulai menyerangku bahkan sebelum aku meninggalkan Amerika, namun Yesus selalu menang. Di tengah kelemahan tubuhku, kuasa Roh Kudus turun dan Ia menyediakan kasih karunia.

Sungguh, kasih karunia Tuhan terus menemani tubuhku yang lemah saat aku bekerja di antara gereja-gereja di kota Medan, Jakarta dan Surabaya.

NUBUATAN TUHAN MELALUI MULUT ANAK LAKI-LAKI-KU

Dua minggu sebelum meninggalkan Sacramento untuk melakukan pekerjaan Tuhan, Roh Kudus mulai berbicara melalui suara anakku sendiri, Isaac. Ia berkata,” Mama dan aku akan duduk di kelas satu dalam pesawat, sedangkan papa akan duduk di kelas ekonomi.” aku tidak terlalu memperhatikan perkataannya karena pesawat kelas satu sangat mahal dan sama sekali tidak ada dalam pikiranku.

Tetapi, pada pagi setelah menderita sakit di San Francisco ditambah tidak bisa tidur dengan sakit dan infeksi, Tuhan melakukan tepat seperti yang dikatakan anakku. Tiba-tiba perwakilan dari pesawat Jepang menawarkan 2 kursi sisa di kelas satu kepada kami dengan harga yang terjangkau. Hanya 2 kursi yang ada dan sungguh suamiku harus duduk di belakang di kelas bisnis. Sungguh menakjubkan bahwa Tuhan dalam kasih karunia dan belas kasihan-Nya memberiku ”kursi kelas satu” dalam hidupku untuk aku dapat beristirahat.

Ketika tiba di Jakarta, aku melanjutkan terbang ke Medan untuk berkotbah di gereja Methodist yang dipimpin saudara Lin. Aku menerima visi untuk berkotbah di gereja Sumatra beberapa bulan sebelum bertemu saudara Lin. Aku tidak memiliki

(2)

koneksi atau kenalan gereja di Sumatra. Namun Tuhan memberiku visi akan gereja Sumatra dan memberitahu aku untuk ke sana.

KARYA ROHANI TUHAN DI JAKARTA

Semua dimulai 2 tahun lalu, ketika Roh Kudus memerintahkanku untuk pergi ke kota yang disebut-Nya sebagai Niniwe yaitu Jakarta. Aku tidak pernah ke Jakarta selama 30 tahun dan adikku Mega & suaminya serta anak-anaknya tinggal di Jakarta. Sungguh, Jakarta seperti Niniwe, sebuah kota besar dengan jutaan jiwa berharga yang masih hilang dan belum diselamatkan.

VISI TENTANG BUAYA DI TAIPEI

Ketika aku akhirnya setuju dan memutuskan untuk terbang ke Jakarta, aku melakukan satu kesalahan besar dengan tidak mentaati Roh Kudus. Ia dengan jelas memerintahkan aku untuk melewati Tokyo dan terbang langsung ke Jakarta. Tetapi suamiku yang berasal dari Taipei memutuskan bahwa kami harus ke Tokyo dan Taipei untuk mengunjungi saudaranya baru terbang ke Jakarta. Awalnya, aku memberitahu dia bahwa aku tidak mendapat jamahan untuk melewati Taipei. Untuk ini, suamiku merasa jengkel sehingga akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti keputusannya, dengan berpikir bahwa hanya butuh tambahan beberapa jam ekstra untuk perjalanan. Aku tidak sadar bahwa kita telah jatuh dalam perangkap setan dan hampir membahayakan pekerjaan Tuhan di Jakarta. Setelah menyetujui kehendak suamiku untuk melewati Taipei sebelum jakarta, Roh Kudus langsung memberi aku visi pada malam berikutnya. Aku memberitahu suami dan anakku tentang visiku di Taipei. Dalam visi itu, aku melihat di Taipei banyak sekali buaya di mana-mana tetapi kami tidak luka atau digigit. Aku baru mengerti visi ini pada hari ketika kami akan terbang dari Taipei ke Jakarta.

PEPERANGAN SENGIT MELAWAN KUBU PERTAHANAN IBLIS DI JAKARTA

Adikku Mega telah menjadwal 2 kali kotbah pada Minggu pagi sekitar jam 10 dan di siang hari di gereja lain. Ini adalah kali pertama kami ke Jakarta dan kesempatan pertamaku untuk berkotbah dan bersaksi bagi Tuhan di 2 gereja ini. Ketika kami tiba di bandara Taipei untuk check in koper kami agar dapat tiba tepat waktu di Jakarta, kami dihentikan oleh perwakilan bandara dan aku tidak diijinkan untuk terbang karena halaman kosong passportku hanya tersisa ¾ lembar. Menurut imigrasi Taipei, aku tidak diijinkan untuk terbang ke Indonesia yang mengharuskan aku memiliki minimum 1 lembar halaman kosong di passport. Mereka menyarankan agar aku memperpanjang passportku sebelum terbang ke Jakarta. Padahal itu adalah hari Sabtu pagi dan kedutaan Amerika tutup. Waktu paling cepat untuk memperpanjang passport adalah hari Selasa depan. Dengan kata lain, aku harus membatalkan jadwal kotbahku di 2 gereja dan baru terbang ke Jakarta hari Selasa. Apakah ini memuliakan Tuhan? Ketika aku menelpon adikku untuk menjelaskan, ia hanya memberi nasehat untuk naik pesawat Garuda atau pesawat lain. Ide tersebut kedengaran baik, tetapi ketika kami menghampiri semua

(3)

pesawat tersebut, jawaban mereka sama. Passportku menjadi masalah dan aku tidak diijinkan terbang menggunakan semua pesawat yang ada.

TERTAHAN DI TAIPEI SESUAI VISI TUHAN

Sungguh, kuasa kegelapan yang menguasai kota Jakarta menjadi sangat nyata. ”Visi tentang buaya” di Taipei menjadi realita ketika aku berjumpa wakil-wakil penerbangan Taiwan dari berbagai maskapai yang tidak ramah dan menolak saat aku berusaha membeli tiket untuk terbang ke Jakarta, karena aku memiliki masalah passport. Suamiku merasa putus asa dan ingin tinggal di Taipei sampai Selasa. Tetapi membatalkan jadwal kotbah di 2 gereja tidaklah memuliakan Tuhan dan aku mulai minta anakku untuk berdoa dan aku sendiri berdoa sungguh-sungguh di hatiku untuk menemukan jalan keluar dari ”lubang buaya” ini.

Pesawat akhirnya meninggalkan kami dan kami tertahan di bandara Taipei. Kami memiliki pilihan untuk membatalkan perjalanan ke Jakarta dan berangkat Selasa, yang artinya membatalkan jadwal kotbahku di hari Minggu; yang jelas tidak memuliakan Tuhan, atau berdoa agar Roh Kudus membuka pintu untuk bebas dari ”muara buaya di Taipei”. Peperangan menjadi sengit, karena kami mulai kehilangan waktu dan semakin sedikit pesawat yang sisa yang akan ke Jakarta. Tetapi aku beriman bahwa Tuhan selalu menang dan aku tahu dalam hatiku bahwa aku akan berdiri di mimbar untuk berkotbah tepat waktu. Saat kami berlari naik turun dari satu maskapai kepada berikutnya dengan 3 koper di tangan, kami menjadi kelelahan. ”Penyakit hati” suamiku mulai muncul dan aku berdoa bersamanya untuk mempercayai Tuhan dan memberitahunya untuk tenang. Yang membuat masalah lebih rumit adalah keadaan di mana bandara Taipei sedang di renovasi. Sehingga pergi dari satu maskapai ke yang berikutnya menjadi sangat sulit. Perjalanan menjadi panjang dan kami harus naik tangga, lift, naik kereta dari satu ujung ke ujung lain. Kami semua kecapaian dan setan berusaha membuat kita melakukan maraton fisik. Anakku kami tinggal untuk menjaga 3 koper sedangkan aku berusaha mendapatkan tiket untuk terbang keluar Taipei.

SOLUSI TUHAN YANG AJAIB

Sekitar jam 3.15, ketika aku berdoa kepada Tuhan, tiba-tiba Roh Kudus memberi ide akan kota terdekat dengan Jakarta yaitu Singapura. Aku pernah tinggal di Singapura selama 10 tahun dan aku ingat jelas bahwa stempel imigrasi Singapore itu sangat kecil dan tidak membutuhkan satu halaman. Ketika aku menemui salah seorang supervisor maskapai untuk menanyakan syarat imigrasi, ia mengatakan aku boleh terbang ke Singapura tanpa masalah. Segera jalan keluar menjadi jelas. Penerbangan terakhir ke Singapore adalah jam 4 dan aku harus segera lari untuk membeli 3 tiket di meja China Airlines dengan harga tanpa diskon. Saat itu juga aku berdoa agar Roh Kudus menyediakan 3 tiket buat kami dan kami dapat keluar. Ajaib, ada pembatalan 3 penumpang pada menit-menit terakhir, sehingga kami dapat membeli tiket terakhir ke Singapura. Sungguh ini adalah penyediaan Allah. Kami tidak punya waktu banyak sehingga harus berlari melewati semua gate dan dikawal oleh manager maskapai karena pesawat sudah hampir terbang. Ini adalah pesawat terakhir ke Singapore pada hari Sabtu

(4)

itu, puji Tuhan untuk kesetiaan-Nya. Seperti Laut Merah terbelah di hadapan orang Israel, kami tiba tepat waktu dan duduk di pesawat terakhir ke Singapura.

PENYEDIAAN TUHAN YANG AJAIB DI SINGAPURA

Ketika tiba di Singapura, kami teramat sangat lelah. Untuk mendapat pesawat dari Singapore ke Jakarta membutuhkan pertolongan supernatural dari Tuhan karena kami sudah kehabisan tenaga. Yang ajaib adalah Tuhan telah menyediakan dua wanita di bagian informasi untuk menolong kami lebih dari panggilan tugas mereka. Tuhan telah menjamah hati mereka untuk menolong kami membeli tiket dari Singapura ke Jakarta, memesankan hotel bagi kami untuk beristirahat malam itu dan petunjuk untuk mencapai hotel kami, sehingga kami tidak perlu melakukan semua sendiri. Haleluyah ! Puji Tuhan ! kami meninggalkan Singapura keesokan harinya menuju Jakarta tepat waktu untuk jadwal kotbahku yang pertama di pagi hari dan kemudian di siang hari.

Saat kami tiba di bandara Jakarta, kami langsung menuju gereja pertama untuk berkotbah. Aku tahu bahwa Yesus selalu berkemenangan, di tengah gejolak kehidupan dan halangan dari setan, Tuhan selalu menang! Aku tahu aku akan berdiri di mimbar pada waktu yang tepat. Tidak terlambat, tepat waktu karena Tuhan kita ”Singa dari Yehuda selalu menang” Amen.

PERTEMUAN DENGAN SAUDARA LIN

Pada saat berkotbah di gereja kedua pada siang hari pada Minggu yang sama, barulah aku sadar mengapa setan dengan keras menghalangi aku untuk mencapai Jakarta. Saat aku turun dari mimbar, saudara Lin datang menemuiku dengan air mata untuk didoakan. Kemudian aku menemukan bahwa ia diperangkap setan dan berada dalam tekanan fisik, mental dan spiritual karena setan menyerang gerejanya di kota Medan, di Sumatra.

Saudara Lin harus lari dari Medan menuju Jakarta, karena ia diancam oleh anggota geng di Medan. Para geng tersebut mengancam untuk menghancurkan gereja dan sekolah keculai bila saudara Lin bersedia mengeluarkan selembar cek pribadi sebagai jaminan pembayaran atas jasa mereka menjaga gereja dari penghancuran. Sekalipun mereka adalah pemilik gedung gereja dan sekolah dan memiliki sertifikat kepemilikan, tetapi para gangster yang telah merusak seluruh area sekitar, mengancam untuk menghancurkan gereja, kecuali bila saudara Lin memberi uang dalam jumlah besar sebagai gantinya. Dibawah tekanan para gangster, saudara Lin tidak punya pilihan selain memberikan selembar cek pribadi dengan jumlah yang besar agar gerejanya tidak dirusak.

Saudara Lin sangat tertekan secara rohani dan kehilangan imannya kepada Tuhan pada saat yang kritis ini. Gembala di gerejanya juga putus asa, tertekan dan kehilangan iman saat ia menangis atas serangan setan yang kejam atas gereja mereka. Istri saudara Lin kemudian menyarankan agar ia terbang ke Jakarta untuk menghindari tekanan yang meningkat karena ia mengalami tekanan mental dan perlu meninggalkan Medan.

(5)

Sungguh ajaib bahwa Tuhan kita mengetahui apa yang terjadi pada anak-Nya. Ketika aku bertemu saudara Lin di gereja kedua pada Minggu yang sama ketika aku terbang melalui Singapura dari Taipei, saudara Lin juga baru tiba dari Medan dan menghadiri ibadah siang di gereja di mana aku berkotbah dan bersaksi atas perbuatan Tuhan di masa laluku. Ketika kami bertemu dan berdoa bersama, aku segera sadar mengapa setan telah menghalangi aku begitu keras di Taipei untuk datang ke Jakarta. Kalau saja aku gagal terbang dari Taipei di hari Sabtu, aku tidak akan pernah bertemu saudara Lin yang sangat membutuhkan pertolongan rohani.

IMAN SAUDARA LIN DIPULIHKAN

Saat aku berdoa bersama saudara Lin dan menjelaskan bahwa Tuhan akan menjaga gereja-Nya sendiri dan ia harus berserah kepada-Nya dalam iman dan doa. Iman saudara Lin dipulihkan. Hatinya sekali lagi dipenuhi damai dan sukacita dan aku meyakinkannya bahwa Yesus selalu menang. Puji Tuhan, saudara Lin akhirnya menemukan pertolongan yang tepat dari otoritas di Jakarta dan maju ke pengadilan untuk membawa berkas mereka terhadap para gangster. Dengan banyak berdoa, mujizat terjadi dan gereja mereka memenangkan perkara melawan gangster padahal seluruh daerah sekitar mereka kalah dalam perkara pengadilan mereka. Sungguh, Tuhan itu selalu menang dan dengan ajaib melindungi gereja mereka yang menjadi kesaksian bagi Yesus ketika kami memohon di hadapan tahta kasih karunia untuk mengalahkan para gangster di pengadilan.

VISI ATAS GEREJA SUMATRA DIGENAPI

Tahun lalu, setelah mengenal saudara Lin, Tuhan menuntunku ke gereja Sumatra yaitu gerejanya di Medan untuk pertama kalinya dalam hidupku. Visi Tuhan digenapi dan Roh Kudus bekerja dengan ajaib dalam hati orang-orang percaya di gerejanya.

Banyak jemaat maju ke depan dan bertobat dengan mencucurkan air mata. Seorang anggota keluarga saudara Lin yang sekarat karena kanker akhirnya diselamatkan sebelum Tuhan memanggilnya pulang.

LAPORAN SINGKAT TENTANG PELAYANAN GEREJA DI JAKARTA Aku memuji Tuhan untuk persekutuan di ”gereja Palem”. Banyak orang maju ke depan untuk bertobat ketika Roh Kudus bekerja dalam hati mereka.

Roh Kudus juga bekerja di sebuah gereja Batak yang kecil yang digembalakan oleh Pendeta Pribangun, saat aku berkotbah dan bersaksi bagi Yesus. Gereja itu memang kecil tetapi Roh Kudus yang sama menjamah hati orang-orang percaya sehingga mereka maju untuk didoakan.

Di rumah adikku Mega, kami mengadakan persekutuan rumah dan berdoa untuk menguatkan saudara-saudara seiman dan yang sangat berharga bagiku adalah ketika berjumpa saudara sepupu yang belum pernah aku kenal sebelumnya selama 30 tahun sejak ia dilahirkan. Ia berlatar belakang Budha dan ketika aku membagikan tentang Yesus kepadanya, ia tidak mau menerima pada mulanya. Tetapi oleh kasih karunia Allah, Roh Kudus mulai bekerja di hatinya dan ia akhirnya menerima Tuhan dan bertobat

(6)

dengan mencucurkan air mata. Kiranya benih yang telah ditanam di hati saudara-saudara seiman di Jakarta terus bertumbuh karena Roh Kudus terus bekerja dalam hati mereka.

LAPORAN TENTANG PELAYANAN GEREJA DI SURABAYA

Di rumah orang tuaku, saudara-saudara seiman berkumpul bersama dan pada akhir kotbah, tiga orang berdiri karena jamahan Roh Kudus untuk menerima Tuhan dan bertobat.

Di ibadah gereja Dr Daniel, Roh Kudus juga bekerja dengan efektif saat banyak orang berdiri untuk bertobat dan mengakui dosa mereka. Walaupun setan terus menyerangku dan suamiku dengan penyakit, Roh Kudus juga terus bekerja di semua gereja di mana aku berkotbah dan bersaksi bagi Tuhan. Ketika suamiku menderita demam, aku harus meninggalkannya di Jakarta untuk menyelesaikan tugas kotbahku di Surabaya. Sungguh aku menikmati sedikit apa yang Rasul Paulus telah alami ketika ia membawa Injil Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya.

RUMAH SAKIT JIWA DI SURABAYA

Yang terakhir tapi tidak kalah penting, Tuhan menjamah hatiku untuk berkotbah di sebuah rumah sakit jiwa di Surabaya. Yang paling menyentuh hatiku adalah keadaan di mana pasien sakit jiwa ini kebanyakan adalah anak-anak remaja dan orang muda. Setan telah menawan dan merusak pikiran dan kerohanian mereka. Mereka memerlukan doa-doa kita. Puji Tuhan, saat aku berkotbah dan membagikan kasih Tuhan kepada mereka, banyak yang maju untuk menerima Tuhan. Salah satu kesaksian yang yang sangat berharga bagiku datang dari seorang pria yang datang kepada Kristus dan berdoa bersamaku dan secara terbuka mengakui dosa-dosanya. Namanya adalah Edwin dan ia mengaku bahwa ia pernah mencoba membunuh dirinya dengan memotong urat nadi tangannya dan dipenuhi dengan kebencian dan dosa-dosa lain. Ia datang untuk berdoa bersamaku secara pribadi dan diselamatkan. Sungguh suatu sukacita melihat bahkan satu orang datang kepada Kristus. Tuhan kita mengasihi mereka juga. Kiranya kita tetap mendoakan jiwa-jiwa yang berharga ini.

ANUGERAH TUHAN SUNGGUH CUKUP BAGIKU

Sungguh, anugerah Tuhan cukup bagiku. Walaupun dalam setiap kotbah, aku kurang sehat,namun ketika aku mulai berkotbah, kuasa Roh Kudus yang ajaib mulai menguasai tubuhku dan aku mampu berkotbah sampai akhir tugasku.

Kiranya Tuhan terus memberkati pelayanan-Nya ketika kita melayani-Nya dengan sukacita dan bekerja dalam nama Yesus. Amin.

Yang mendoakanmu, hamba-Nya Rosy Chao

Sacramento, California USA

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi dari bagian tersebut adalah mengawasi kualitas dari produk yang dihasilkan, mulai dari bahan baku sampai dengan bentuk jadi serta menyangkut pengawasan cara

Menurut Van den Broeck dkk (2010; 2014) menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja akan memiliki pengaruh untuk memenuhi kebutuhan psikologis dasar individu,

Penelitian ini bertujuan mengkaji pemeliharaan gedung di Universitas lampung melalui mekanisme manajemen pemeliharaan yaitu : tinjauan kondisi eksisting mengenai

Pada kunjungan ke- 2, tidak ada subjek dengan skor = 2; 5 subjek (14,3%) dengan skor = 1 dan 30 subjek (85,7%) dengan skor = 0; 3) Satu (1) subjek mengalami skuamasi pada

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat atau pemikiran penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai

Distribusi hubungan antara tingkat risiko postur kerja dengan Keluhan Low Back Pain di PPSDM Migas Cepu tahun 2020... IR – PERPUSTAKAAN

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan zakat di Lembaga Yatim Mandiri Surabaya melalui aspek perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk